210160137
210160137
Di Susun Oleh :
Indrie Adelia Eka Putri
210160137
Istana Karang adalah sebuah istana kerajaan yang terletak di Desa Tanjung Karang,
Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Istana ini dibangun pada
masa pemerintahan Raja Proomsyah, yang memerintah sejak tahun 1558 hingga tahun 1590
M. Istana Karang merupakan salah satu peninggalan sejarah yang penting di Kabupaten Aceh
Tamiang. Istana ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Karang, yang pernah menjadi salah
satu kerajaan terkuat di wilayah Tamiang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa
istana karang memiliki ukuran bukaan yang optimal namun cahaya tidak dapat masuk ke
ruangan karena terdapat aspek lain yang yang menghalangi bukaan. Maka perlu adanya
perancangan kembali dari penempatan bukaan agar optimal. Pencahayaan alami penting
untuk meningkatkan kenyamanan visual dan produktifitas penggunan terutama pada istana
karang terdapat banyak kegiatan apalagi di saat acara besar kota tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan secara kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data
berupa pengamatan, wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara yang
telah disiapkan sebelumnya, dan studi literatur.
Kata Kunci : Bukaan, Penerangan Alami, Istana Karang, kualitatif
ABSTRAC
Karang Palace is a royal palace located in Tanjung Karang Village, Karang Baru District,
Aceh Tamiang Regency, Aceh Province. This palace was built during the reign of King
Proomsyah, who ruled from 1558 to 1590 AD. Karang Palace is one of the important
historical heritages in Aceh Tamiang Regency. This palace is a silent witness to the glory of
the Karang Kingdom, which was once one of the strongest kingdoms in the Tamiang region.
This research aims to find out that the coral palace has an optimal opening size but light
cannot enter the room because there are other aspects that block the opening. So it is
necessary to redesign the placement of the openings so that they are optimal. Natural lighting
is important to increase visual comfort and user productivity, especially at the coral palace
where there is a lot of activity, especially during big events in the city.
Keyword : Openings, Natural Lighting, Coral Palace, qualitative
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, rumusan masalah dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Mendapatkan data besar intensitas pencahayaan alami yang dihasilkan dalam ruangan
istana karang tersebut.
2. Mengetahui pengaruh orientasi bukaan jendela terhadap intensitas pencahayaan pada
ruangan istana karang.
3. Mengetahui pengaruh luas bukaan jendela terhadap intensitas pencahayaan pada ruangan
istana karang.
1. Mengetahui apakah pencahayaan yang ada dalam ruangan sudah memenuhi standart
yang diberikan atau di rekomendasikan untuk pengguna beraktivitas dengan baik.
2. Mengetahui orientasi bukaan, luas bukaan terhadap intensitas pencahayaan pada ruangan
istana karang tersebut.
3. Mengetahui peletakan bukaan jendela yang baik.
1. 5 Kerangka Berfikir
Judul Penelitian :
PENGARUH PENEMPATAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA BUKAAN
BANGUNAN ISTANA KARANG, ACEH TAMIANG
Latar Belakang
Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian Mengetahui apakah pencahayaan
Mengetahui pengaruh luas bukaan yang ada dalam ruangan sudah
jendela terhadap intensitas memenuhi standart yang
pencahayaan pada ruangan istana diberikan atau di rekomendasikan
karang, Mengetahui pengaruh untuk pengguna beraktivitas
orientasi bukaan jendela terhadap dengan baik. Mengetahui
intensitas pencahayaan pada peletakan bukaan jendela yang
ruangan istana karang. baik.
Kedinamisan cahaya alami dapat dilihat sebagai kebaikan moral daripada keberlanjutan.
Karena hal tersebut terpenuhinya kebutuhan pencahayaan alami secara baik. Perubahan yang
lamban, terkadang dramatis dari segi kualitas dan intensitasnya. Bahkan ketika cahaya alami
diabaikan, arsitek akan terus menggunakan banyak bukaan jendela untuk mendapatkan
pemandangan dan pencahayaan alami yang maksimal.
Gambar di atas menjelaskan sedikit tujuan mendapatkan cahaya yang lebih masuk ke dalam
ruangan bangunan dengan menaikkan tingkat ilumisasi dan menurunkan gradien iluminasi
yang melewati ruangan.
Beberapa contoh penerapan bukaan bangunan untuk pencahayaan alami:
1. Jendela. Jendela merupakan jenis bukaan yang paling umum digunakan untuk pencahayaan
alami. Jendela dapat diletakkan di dinding, atap, atau lantai.
2. Skylight. Skylight adalah bukaan yang terletak di atap bangunan. Skylight dapat
memberikan pencahayaan alami yang lebih merata ke seluruh ruangan.
3. Lubang angin. Lubang angin adalah bukaan kecil yang terletak di dinding atau atap
bangunan. Lubang angin dapat digunakan untuk memasukkan udara segar dan cahaya alami
ke dalam bangunan.
Penerapan bukaan bangunan untuk pencahayaan alami perlu dilakukan dengan cermat agar
dapat memberikan manfaat yang optimal.
Sumber: Study Pencahayaan Alami pada Rumah Dinas Panggung Palembang (Abdul
Rachmad Zahrial Amin, dkk)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini melibatkan pada studi pencahayaan alami terhadap bukaan bangunan istana
karang dengan memperhatikanaspek iklim, letak bangunan, arah bangunanserta bukaan
jendela.
Gambar 3.1 Denah bangunan
Istana Karang, Aceh Tamiang
DAFTAR PUSTAKA
11644-21942-1-SM. (n.d.).
291472371. (n.d.).
Agus, O. :, & Wibowo, B. (n.d.). ARSITEKTUR TRADISIONAL TAMIANG *.
Athaillah, A., Iqbal, M., & Situmeang, I. S. (2017). SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA
GEDUNG PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH. NALARs, 16(2),
113. https://doi.org/10.24853/nalars.16.2.113-124
Dewantoro, F., Budi, W. S., & Prianto, E. (2019). KAJIAN PENCAHAYAAN ALAMI RUANG BACA
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA. In ARCADE (Vol. 3, Issue 1).
Kajian_Koordinasi_Sistem_Pencahayaan_Ala. (n.d.).
Mahardika Ikhsani, I., & Isyrin Yus Fauziah, dan. (n.d.). PENGARUH UKURAN JENDELA DAN
WINDOW TO WALL RATIO (WWR) TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN ALAMI PADA
RUANG KELAS (Studi Kasus: SDN 2 Mlati, Sleman, Yogyakarta).
PROSIDING SAKAPARI 3_2. (n.d.).
Rosyid, M. (2007). PERBEDAAN BESARAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA DUA MODEL BUKAAN
JENDELA Studi Kasus: Ruang Dasen Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Ikhwanuddin
Staf Pengajar Fakultas Teknik UNY (Issue 1).
Setyowijaya, V. A., & Citraningrum, D. A. (n.d.). Bukaan Pencahayaan Alami pada Ruang Tunggu
Terminal Tirtonadi Kota Surakarta untuk Mengurangi Pencahayaan Buatan.
www.suaramerdeka.com,2013
TA_004_Vippy. (n.d.).
Udara, P. P., Pengendalian, D., Pada, K., Ruang, P., Bangunan, D., Eddy, F., Teknik, J., Program, S., &
Arsitektur, S. (2004). Pengaruh Pengkondisian Udara,.