Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KENYAMANAN PENGGUNA TERHADAP FASILITAS

PADA TERMINAL KOTA BEKASI

UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Dibuat
Dodi Kristiawan
NPM. 201645500125
S6B

i
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kenyamanan pengguna terhadap


fasilitas di dalam terminal Kota Bekasi. Terminal Tipe B namun beroperasi layaknya
Terminal Tipe A.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara pengambilan data


dilakukan melalui survei pada area terminal kota Bekasi.

Adapun data yang diambil yaitu dengan survei langsung ke terminal kota Bekasi,
disamping itu juga mewawancarai beberapa pengguna/ orang yang sedang berada di
Terminal. Dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi terminal,
serta meminta tanggapan tentang fasilitas yang ada di dalam terminal kota Bekasi tersebut.
Apakah sudah memenuhi standar fasilitas Terminal pada umumnya, yang memenuhi
kebutuhan pengguna terminal yaitu: pengguna dan pengelola terminal.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i


Abstrak ................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................ iii

BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 2

BAB II Landasa teori..................................................................................... 3


A. Landasan Teori.................................................................................. 3

BAB III Metode Penelitian............................................................................ 5


A. Lokasi Penelitian............................................................................... 5
B. Jenis Penelitian.................................................................................. 5
C. Populasi dan Sampel......................................................................... 5
D. Jenis dan Sumber Data...................................................................... 5
E. Metode Pengumpulan Data............................................................... 5

BAB IV Penelitian........................................................................................... 7
A. Hasil Pembahasan ............................................................................ 7

BAB V Penutup............................................................................................... 10
Kesimpulan ....................................................................................... 10
Daftar Pustaka .................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kenyamanan dalam kegiatan menunggu di dalam terminal adalah hal yang pokok,
seperti halnya penumpang yang menunggu kendaraan, supir angkutan umum yang menunggu
penumpang dan tidak kalah penting posisi parkir kendaraan dalam keadaan menunggu
penumpang. pencahayaan dalam ruangan merupakan salah satu syarat bagi
pengguna/pemakai ruangan kelas supaya dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan
optimal. Sebuah studi menyatakan ruang kelas memiliki syarat kelayakan dan standar
tertentu, misalnya ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi udara, dan persyaratan lainnya yang
telah dibakukan oleh pihak berwenang terkait. Sesuai dengan peraturan Mentri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia tentang (standar sarana dan prasarana untuk sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (sd/mi), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(smp/mts), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (sma/ma), Pasal 1 Ayat 3. Yaitu :

Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.


a. Bangunan gedung mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan
pembelajaran.

b. Setiap ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak melebihi kondisi di luar
ruangan.

c. Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.

B. Rumusan Masalah

Peningkatan penggunaan lampu di dalam ruang kelas pada siang hari, karena
kurangnya pemanfaatan pencahayaan alami pada ruang kelas dan masih kurang maksimalnya
bukaan untuk pencahayaan pada bagian belakang gedung ruang kelas. Banyaknya keluhan
karena kurang terangnya ruang kelas pada kondisi lampu padam. Sehingga mengurangi
konsentrasi pengelihatan siswa dalam aktifitas pembelajaran.

Selain bermanfaat pada penrangan ruang kelas bukaan untuk pencahayaan alami juga
mendukung pengurangan penggunaan lampu pada siang hari di ruang kelas, sehingga
berdampak positif menghemat penggunaan daya listrik pada gedung sekolah.

1
C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian agar mendapatkan rumusan yang tepat untuk menentukan desain
bukaan jendela untuk memaksimalkan pencahayaan alami yang masuk kedalam ruang kelas.

Membantu menerapkan standar ruang belajar yang sesuai dengan peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Agar ruang kelas memenuhi standar
pencahayaannya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di hasilkan dari Penelitian ini, yaitu agar mendapatkan usulan redesain
pada bangunan kelas, terutama bukaan jendela pada Bangunan ruang kelas tersebut. Dengan
posisi bangunan yang menghadap ke arah utara. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
dan diketahui bagian Fasad bangunan mankah yang tepat untuk posisi bukaan jendela agar
mendapatkan pencahayaan alami yang optimal.

Kondisi yang ada pada ruang kelas tersebut mewakili ruangan-ruangan kelas lain nya
yang ada di sekitar sekolah yang memiliki bentuk dan masa bangunan yang sama (typical)
serta berada di posisi yang sejajar.

Sehingga dapat meningkatkan kenyaman pencahayaan ruang kelas yang nyaman dan
sesuai standart yang sudah ditentukan. sehingga dapat meningkatkan produktifitas dalam
kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas.

2
BAB II

LANDASAN DAN TEORI

2.1 Ruang kelas

Pengertian ruang kelas dari beberapa pakar mengutarakan tentang pengertian Tata
Ruang Kelas, di antaranya adalah The Liang Gie menyatakan sebagai berikut: Tata Ruang
Kelas adalah penentuan mengenai kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci
dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang di
anggap perlu bagi pelaksanaan belajar yang efektif.

Menurut Jeanne Ellis Ormrod tata ruang kelas berarti membangun dan memelihara
lingkungan kelas yang kondusif bagi pembelajaran dan prestasi siswa. Siswa dapat belajar
lebih banyak di beberapa lingkungan kelas dibandingkan lingkungan kelas yang lainnya.
(1Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga. 2008, hal. 210.)

2.2 Pencahayaan

Pencahayaan adalah ukuran dari berapa banyak flux cahaya yang tersebar di daerah
tertentu. Seseorang dapat berpikir tentang fluks cahaya (diukur dalam lumen) sebagai ukuran
"jumlah" total cahaya yang terlihat, dan pencahayaan sebagai ukuran intensitas pencahayaan
pada suatu permukaan. Jumlah cahaya yang menerangi permukaan akan lebih samar-samar
jika tersebar di area yang lebih besar, sehingga pencahayaan berbanding terbalik dengan area
dimana pancaran cahaya adalah konstan.

Satu lux adalah sama dengan satu lumen per meter persegi:

1 lx = 1 lm/m2 = 1 cd·sr/m2.
Satu fluks dari 1000 lumens, terkonsentrasi ke area 1 meter persegi, yang menerangi satu
meter persegi tersebut dengan pencahayaan dari 1000 lux. Namun, 1000 lumens yang sama,
yang tersebar di 10 meter persegi, menghasilkan pencahayaan redup hanya 100 lux.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Lux)

3
2.3 Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
Selain sebagai sumber cahaya yang free-energy, cahaya dari sinar matahari memiliki banyak
sekali keuntungan, salah satunya dapat membunuh kuman. Di sisi lain, jika desain atau
rancangan ruangan di rumah Anda tidak diatur dengan baik, alih-alih
mendapatkan benefit dari sumber pencahayaan alami, ruangan malah akan terasa terlalu
panas akibat intensitas cahaya yang masuk terlalu berlebihan. Oleh sebab itu, diperlukan tata
ruang dan perencanaan yang benar-benar baik sebelum memutuskan memiliki banyak jendela
sebagai akses cahaya natural.

(https://interiordesign.id/pencahayaan-ruangan-dengan-sumber-cahaya-alami-serta-
keuntungannya/)

4
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di bangunan ruang kelas SMP Islam Al Muhajirin Depok.

B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan
mengukur tingkat pencahayaan ruangan, di beberapa titik sudut dari ruangan kelas
menggunakan alat untuk mengukur tingkat pencahayaan (Lux Meter), pada waktu yang
berbeda- beda. Yaitu pada pagi hari jam (07.00-09.00), siang hari jam (10.00-13.00) dan
sore hari jam (14.00-16.00) dalam kondisi lampu menyala dan kondisi lampu padam,
untuk membandingkan tingkat pencahayaannya.
Sampel
Sampel data yang diambil dengan cara mengukur tingkat pencahayaan di dalam
kelas pada 4 titik yaitu sudut kanan depan kelas, sudut kiri depan kelas, sudut kanan
belakang kelas dan sudut kiri belakang kelas atau berada tepat pada titik lampu yang
terdapat didalam ruang kelas.

C. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data survei. Data yang di dapat
dari hasil survei langsung dilapangan, serta data kualitatif yaitu data yang disajikan
dalam bentuk kata/kalimat, sedangkan data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam
bentuk angka.

5
b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung di
lapangan dari sumber asli (tidak melalui media perantara), sedangkan data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (Indriantoro, 1999:147). Dalam hal ini data primer berupa data yang
diperoleh langsung dari pengukuran tingkat pencahayaan pada ruang kelas sedangkan
data sekunder dalam hal ini adalah data hasil wawancara dari beberapa pengguna
ruangan.

6
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

Hasil pembahasan ini meliputi semua aspek analisis hasil survei dan wawancara.
Analisis tingkat pencahayaan ruang kelas perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat
pencahayaan yang sudah ada, apabila dibawah standar yang ditentukan maka dapat
menyebabkan kerusakan mata dan apabila diatas standar maka ruang kelas akan terlalu
terang. Studi kasus dilakukan di ruang kelas SMP Islam Al Muhajirin Depok. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui kondisi pencahayaan dan menentukan kesesuaian dengan SNI
03-6575-2001. Pengukuran dilakukan dalam tiga waktu berbeda yakni pagi hari (07.00-
09.00), siang hari (10.00-13.00), dan sore hari (14.00-16.00) untuk didapatkan intensitas
pencahayaan rata-rata.

Pengukuran tingkat pencahayaan dilakukan sesuai dengan metode pengukuran SNI


16-7062-2004 dan menggunakan batas tingkat pencahayaan minimal sesuai standar SNI 03-
6575-2001. Diperoleh hasil bahwa tingkat pencahayaan rata-rata maksimum ruang kelas pada
pagi hari, siang hari dan sore hari masing-masing adalah 30,7 lux, 50 lux, dan 95,4 lux. Nilai-
nilai tersebut belum memenuhi standar SNI 03-6575-2001 yang ditentukan yakni sebesar 250
lux untuk ruang kelas yang berarti bahwa diperlukan perbaikan pada sistem pencahayaan
ruang kelas dengan menambah jumlah lampu pada titik-titik yang ditentukan atau dengan
menambah bukaan untuk memanfaatkan pencahayaan alami dengan optimal.

Hasil Survei Pengukuran tingkat pencahayaan ruang kelas

Pagi Siang Sore


survei 1 38 56 110
survei 2 32 46 104
survei 3 22 48 72
Rata-rata 30.66667 50 95.33333

7
Pengukuran cahaya pada pagi hari pukul (07.00-09.00)

Pengukuran cahaya pada siang hari pukul (10.00-13.00)

Pengukuran cahaya pada sore hari pukul (14.00-16.00)

8
Pada penelitian ini juga dilakukan wawancara terhadap pengguna ruangan, yaitu
murid SMPI Al Muhajirin yang menggunakan ruang kelas tersebut. Dengan memberikan
beberapa pertanyaan seputar tanggapan terhadap pencahayaan kelas dalam kegiatan belajar
mereka di dalam kelas. Maka didapatkan data wawancara sebagai berikut :

mata gampang perih kalau pas lagi mencatat pelajaran


Narasumber 2 dari papan tulis, kalau saya duduk di bagian belakang
kelas.

suka rada burem kalau lihat papan tulis dari tempat


Narasumber 3
duduk saya di bagian paling belakang kelas

9
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis kenyamanan terhadap pencahayaan pada ruang kelas SMP Islam Al
Muhajirin Depok. Dengan pengumpulan data melalui survei dan wawancara yang sudah di
uraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pencahayaan
pada ruang kelas di SMP Islam Almuhajirin Depok berada di bawah standar yang sudah
ditentukan. Sehingga kami memberikan solusi permasalahan yang bersifat usulan sebagai
berikut :

1. Perlunya menambahkan penerangan pada ruang kelas untuk menunjang kegiatan


belajar dan mengajar dalam kelas.
2. Penerangan yang di tambahkan dapat berupa penambahan lampu pada ruang kelas di
sudut-sudut yang ditentukan.
3. Penerangan ruang kelas juga dapat memanfaatkan bukaan jendela untuk pencahayaan
alami. Namun untuk hal ini perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang
desain penataan ruangan, agar dapat mengoptimalkan cahaya matahari masuk namun
menghalau hawa panasnya.

10
Daftar Pustaka

Ormrod Jeanne Ellis.2008, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga, hal. 210

Wikipedia. 2019. Wikipedia lux. https://id.wikipedia.org/. 5 januari. 01.33

Arom. 2017. Pencahayaan ruangan dengansumber cahaya alami, ciptakan suasana ruang
yang sehat dan menenangkan. https://interiordesign.id/. 29 september

Prakoso yogie budi, muhammad hisjam. 2018. Analisis tingkat pencahayaan ruang kelas
studi kasus : ruang kelas bagian control room pada subbidang sarana dan prasarana
pengembangan sumber daya manusia dan informasi pusat pengembangan sumber daya
manusia, minyak dan gas bumi (ppsdm migas). Simetris. Vol. 9 no.1

11

Anda mungkin juga menyukai