Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PROYEK

ANALISIS KELAYAKAN DAN K3 PADA RUANG

KELAS 403 LANTAI 4 GEDUNG D-19

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata

Kuliah Edu-Construction

Yang diampu oleh: M. Aris Ichwanto, S. Pd, M. A., Ph. D.

Disusun Oleh Kelompok 18:

Andien Melanie Aisyahnda 210521618068

Slamet Eko Wahyudi 210521618054

Offering A2 dan C2

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT selalu kami panjatkan karena telah melimpahkan
segala rahmatnya sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyelesaian makalah
ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Aris Ichwanto, S. Pd, M. A., Ph. D. yang telah
memberikan tugas proyek ini menegnai” ANALISIS KELAYAKAN DAN K3 PADA
RUANG KELAS 403 LANTAI 4 GEDUNG D-19 “. Ada banyak hal yang bisa kami pelajari
melalui studi literatur dalam observasi ini. Disusun untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan.
Melalui tugas Proyek ini juga diharapkan bisa memberikan informasi – informasi
mengenai kebutuhan apa saja baik dari segi kukurangan maupun hasil revisi yang telah
diberikan. Oleh karena itu, diharapkan pembaca bisa mendapatkan wawasan dan inovasi baru.
Setelah berhasil menyelesaikan penugasan ini, kami berharap apa yang sudah kami tulis dapat
bermanfaat untuk orang lain.

Malang, 6 April 2023

Kelompok 18

i
DAFTAR PUSTAKA

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. ii
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................................... 2
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 Hasil Analisis Kelayakan Ruang Kelas 403............................................................................ 3
2.2 Analisis Kebutuhan pada ruang kelas 403 .............................................................................. 6
2.2.1 Analisis K3 pada ruang kelas 403 ................................................................................... 6
2.2.2 Analisis Kebutuhan Edukasi. .......................................................................................... 7
2.2.3 Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana ...................................................................... 8
2.2.4 Analisis Kebutuhan Fasilitas Kelas 403.......................................................................... 8
2.3 Site Plane Ruang Kelas 403 .................................................................................................. 11
BAB 3 ................................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
1.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengamatan yang telah dilakukan pada ruang kelas yang berada di lantai 4
gedung D19 Universitas Negeri Malang memperoleh data yang sesuai dengan keadaan.
laporan hasil analisis yang dibuat berdasarkan perbandingan keadaan ruangan yang ada
dengan kondisi ruang kelas yang seharusnya sehingga diperoleh data mengenai hal hal
yang belum ada di (kekurangan) dalam kelas adalah:
a. Alat proteksi kebakaran seperti, alat pemadam api (APAR), pendeteksi asap,
sprinkle dan lain-lain.
b. Menyediakan CCTV dan alat keamanan lainnya untuk meminimalisir ketika terjadi
hal hal yang tidak diinginkan di dalam ruang kelas.
c. Rambu/penanda jalur evakuasi yang jelas dan mudah dibaca untuk tujuan
keselamatan.
d. Sarana edukasi didalam ruang kelas mengenai kotak P3K dan K3 untuk
menghimbau pada pengguna ruang kelas untuk berhati-hati dalam melakukan suatu
hal.
Kekurangan pada ruang kelas yang perlu diperhatikan untuk mengatasi
kekurangan, demi keamanan dan kenyamanan pengguna gedung D19.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam analisis kebutuhan dan perencanaan pemenuhan
kebutuhan ruang laboratorium utilitas pada gedung D19 Universitas Negeri Malang,
diantaranya :
a. Bagaimana kondisi ruang kelas 403 di gedung D19 Universitas Negeri Malang?
b. Fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam ruang kelas 403 di gedung D19
Universitas Negeri Malang?
c. Bagaimana sistem perencanaan untuk memenuhi kebutuhan gedung D19
Universitas Negeri Malang?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis dapat diketahui dari tujuan
penulisan analisis kebutuhan dan perencanaan pemenuhan kebutuhan ruang kelas 403
gedung d19 Universitas Negeri Malang yaitu:
a. Mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan dan keamanan pada ruang
kelas gedung D19 Universitas Negeri Malang.
b. Mengetahui dan menentukan hal-hal yang diperlukan di ruang kelas gedung D19
Universitas Negeri Malang.
c. perencanaan memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan pada ruang kelas gedung
D19 Universitas Negeri Malang.
1.4 Manfaat
Manfaat dalam analisis ini yaitu:
a. Untuk mahasiswa khususnya jurusan teknik sipil adalah untuk memahami
penerapan K3 diruang kelas untuk dapat meningkatkan kesadaran menjaga
keamanan kita semua.
b. laporan hasil analisis ini dapat menjadi bahan evaluasi demi untuk meningkatkan
keamanan gedung.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Analisis Kelayakan Ruang Kelas 403
Ruang kelas perkuliahan merupakan suatu ruangan yang kegunaannya
berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka sebagai proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM). Fasilitas yang harus ada dalam suatu ruang kelas bisa
terdiri dari meja dosen, kursi mahasiswa, papan tulis, proyektor, papan tulis,
lemari kelas, serta aksesoris lainya yang menunjang Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM). Suatu ruang kelas harus memiliki syarat kelayakan miliputi ukuran,

Gambar 1. Kondisi Ruang Kelas 403

Pencahayaan alami, sirkulasi udara, dan aspek kenyamanan lainnay sebagai


penunjang keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang baik. Serifikasi
ISO 9001 merupakan standar bertaraf internasional di bidang sistem manajemen mutu.

Analisis dari kelompok 18 dilakukan pada ruangan kelas 403 gedung D19
Lantai 4 yang digunakan sebagai ruangan pembelajaran. Dilihat dari kondisi
ruangan tersebut analisis kelompok kami akan membahas bebrapa factor apa
saja yang ada pada ruangan tersebut apakah sudah sesuai dengan standar
kelayakan suatu ruang kelas. Hal ini dapat dilihat dari bebrapa aspek antara lain
sebagai berikut:
a. Kenyamanan kelas
Dilihat dari kondisi ruangan kelas 403 menurut kelompok kami masih
layak untuk digunakan sabagai ruangan pembelajaran akan tetapi jika di
nilai dari segi kenyaman ruang kelas masih kurang hal ini dapat dilihat dari
kondisi ruangan kelas yang kurang bersih seperti tembok yang penuh
dengan coretan dan gambar, kondisi ruangan yang masih berdebu sehingga

3
terlihat kurang bersih, plafon yang bocor retak dan berlubang, dan pintu
masuk yang ketiak dibuka berbunyi sehingga dapat mangganggu.

Gambar 2. Kondisi Ruang Kelas Yang Berdebu dan Plafon Yang Rusak

b. Kondisi fasilitas didalam kelas


Fasilitas dalam suatu ruang kelas merupakan penunjang utama sebagai
factor kelayakan dan kenyaman dalam suatu ruang kelas. Dalam analisis
yang kami lakukan di ruang 403 dilihat dari sebgi fsilitas sebagai factor
kenyaman Kegaiatan Belajar Mengajar (KBM) masih terdapat kekurangan
seperti (1) Kondisi kursi mhasiswa yang rusak dan tidak layak digunakan.
(2) Fisilitas kipas angin yang ada pada ruangan tersebut sudah rusak dan
tidak bisa dipakai. (3) Stop kontak yang tersedia pada ruangan tersebut
hanya dua dan letaknya jauh dibelakang dan sulit untuk dicapai.

Gambar 3. Kursi Rusak, Kipas Rusak,Hanya Ada 2 Stop Kontak


c. Pencahayaan dalam ruang kelas
Kondisi pencahayaan pada ruang kelas 403 cukup baik sumber
pencahaayan diperoleh dari ventilasi yang terdapat ruang kelas tersebut.
Akan tetapi sumber cahaya utama yang berasal dari jendela ditutup sebagai
papan tulis pada ruang ini sehingga sumber pencahayaan kurang maksimal.
Sumber pencahayaan lain bersumber dari lampu LED yanga ada pada
ruangan tersebut.

4
Gambar 4. Sumber Penccahayaan Kelas
d. Kondisi udara
Kondisi udara yang baik menjadi factor utama dalam menunjang
kenyaman dalam kelas. Dalam kelas 403 memiliki kondisi udara yang
cukup baik mengingat ukuran kelas yang cukup kecil untuk digunakan
sebagai ruang perkuliahan sumber udara berasal dari ventilasi kelas. Sumber
pengatur udara yang lain berasl dari kipas angin pada kelas akan tetapi
kondisi kipas angin pada ruang kelas tersebut sudah tidak dapat digunakan.
ISO 14644-8 adalah Standar Internasional mengenai ruang bersih dan
lingkungan terkendali, khususnya tentang penilaian kebersihan udara
berdasarkan konsentrasi bahan kimia (ACC).
e. Kapasitas ruangan
Suatu ruang kelas digunakan guna menampung jumlah mhasiswa yang
akan menempati ruangan kelas tersebut. Jika dilihat dari kondisi ruangan
kelas 403 dengan kondisi ruangan yang terlihat sempit dan hanya mempus
menampung kurang lebih 20 masiswa. Jika lebih dari itu maka kondisi
ruangan kelas akan terlihat sempit dan pengap. Kondisi ruang kelas ini bisa
dikatakan masih kurang jika digunakan untuk menampung kapasitas
mahasisiwa dalam 1 kelas mecapai jumlah lebih dari 20 mahasiswa.

Gambar 5. Kapasitas Ruangan 403

5
f. Aksesibilitas
Aksessibilitas ruangan adalah kemudahan yang dapat digunakan untuk
mengakse ruangan tersebut, dalam ruang kelas 403 terdapat 1 akses pintu
masuk, pintu menggunakan jenis pintu kupu-kupu sehingga lebih lebar dan
udah di akses. Bila terjadi suatu insiden seperti gempa bumi ruangan ini
dekat dengan akses tangga darurat sehingga ruangan ini memiliki
aksesibilitas yang cukup aman.

2.2 Analisis Kebutuhan pada ruang kelas 403


2.2.1 Analisis K3 pada ruang kelas 403
Analisis kebutuhan keselamatan ruang kelas 403 yaitu digunakan sebagai
ruang yang digunakan dalam proses pembelajaran guru dan siswa yang sesuai
dengan standar kesehatan,keselamatan, kerja (k3). ISO 45001 menerapkan standar
keselamatan dan kesehatan kerja secara maksimal, Kita semua harus bertindak
dalam mencegah terjadinya bahaya, keselamatan didalam ruangan 403 sangat
penting diperhatikan untuk memastikan lingkungan kerja yang aman untuk
semua orang yang berkegiatan di ruang kelas 403:
 Bahaya kebakaran, kebakaran didalam ruang kelas bisa saja terjadi jika
konsleting pada listrik/ alat elektronik yang rusak. Masalah seperti ini
harus dilengkapi alat pemadam kebakaran seperti tabung pemadan
kebakaran atau diberi sprinkel pada ruang kelas tersebut. ISO 13943 adalah
Standar Internasional mengenai Vocabulary atau Kosakata tentang Fire
safety atau Keselamatan kebakaran.
 Bahaya kecelakaan/ cedera, cedera bisa terjadi jika didalam ruangan
kondisinya tidak bersih, tidak rapi, dan benda tajam yang berantakan
dimana-mana dan menyebabkan kita jatuh, tergelincir. Masalah seperti
ini harus selalu berhati-hati terhadap berkegiatan dari kepala, badan,
kaki. ISO 45001 menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja
secara maksimal.
 Bahaya penyebaran/ tertular penyakit didalam ruangan masalah ini bisa
terjadi jika kita selama berkegiatan didalam kelas berkontak langsung
kepada penderita penyakit dan menyebabkan ruangan kelas menjadi
tidak kondusif, penyebaran penyakit didalam ruang kelas bisa dicegah

6
bila kebersihan didalam kelas memadahi yang selalu dibersihkan,
pastikan sirkulasi udara didalam kelas baik.
 Kebisingan didalam kelas biasa terjadi yang disebabkan oleh mahasiswa
yang bising didalam kelas dan menggangu kosentrasi dan kualitas
pembelajaran. Kita harus menghargai orang lain.
.
2.2.2 Analisis Kebutuhan Edukasi.
Analisis kebutuhan edukasi pada ruang kelas yang dijadikan juga sebagai ruang
belajar dan pembelajaran dalam K3. Penerapan K3 pada ruang kelas bisa
dilakukan pada para mahasiswa dan pengajar adalah untukmemberikan edukasi
seputar risiko dan bahaya yang mungkin saja terjadi saat beraktivitas didalam
kelas yang mengakibatkan gangguan secara fisik ataupun mental, maka potensi
bahaya bisa ditanggulangi secara cermat agar proses belajar mengajar bisa
dilakukan dengan aman, nyaman, tertub.Berikut ada beberapa contoh bahaya
dan cara penanganan jika terjadi bahaya yang berada dalam ruang kelas:
1. Sistem Proteksi Kebakaran, yaitu berupa:
 Alat pemadam api (APAR)
APAR adalah alat yang wajib disediakan untuk mencegah terjadinya
kebakaran yang dapat mengancam keselamatan penghuni gedung D19.
mempunyai berat antara 0,5kg sampai dengan 16 kg Apar merupakan alat
pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual. Sertifikasi
kualitas APAR Tonata yang pertama adalah SNI ISO 9000:2015.
 Pendeteksi asap (SMOKE DETECTOR MULTI)
Detektor kebakaran ini berfungsi sebagai alarm kebakaran, mendeteksi
adanya asap untuk menghindari terjadinya kebakaran. standar ISO 7240-1.
ISO 7240-1 menyediakan seperangkat pedoman umum dan definisi yang
digunakan untuk menjelaskan peralatan sistem deteksi dan alarm kebakaran
(FDAS) yang dipasang di dalam dan di sekitar gedung, serta pengujian dan
persyaratan untuk peralatan tersebut di bagian lain dari ISO 7240.
 Sprinkler
Sistem ini hanya dapat aktif apabila mendeteksi suhu tinggi tertentu,
berfungsi menyemburkan air ketika potensi kebakaran telah
terdeteksi, dimana potensi kebakaran yang umum di deteksi adalah

7
kenaikan suhu yang ditentukan telah terlampaui. Pemadam
kebakaran menggunakan sprinkler juga merupakan salah satu
metode yang efektif. ISO 13943:2017 mendefinisikan terminologi
yang berkaitan dengan keselamatan kebakaran seperti yang
digunakan dalam standar kebakaran ISO dan IEC.

2.2.3 Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana


Analisis sarana dan prasarana kelas merupakan pengfidentifikasian kebutuhan
yang dibutukan diddalam suatu kegiatan analisis. Suatu sarana dan prasarana yang akan
di analsisis akan barkaitan dengan sistem pengaman ruang, hingga sumber daya
manusia. Pada ruang kelas 403 akan di evaluasi lebih lanjut mengenaii kebutuhan srana
dan prasarana apa saja yang hatus ada pada ruangan 403 sehingnga ruangakan ini dapat
dikatakan sudah sesuai dengan standar kelayakan kelas yang baik aman dan nyaman.
 Alat keamanan (CCTV) ini sangat berguna untuk pengawasan aktivitas di
dalam ruangan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan didalam
ruang kelas 403. Di letakkan ditempat yang strategis yang bisa mencakup
dalam satu ruangan. Menurut ISO (International Organization for
Standardization), CCTV (Closed Circuit Television).
 Rambu keselamatan yaitu seperti Rambu jalur evakuasi biasanya ditempel
dipintu atau di dekat pintu yang bertanda arah keluar,Tanda larangan di
tempel didekat tempat penyimpanan benda-benda taja , tanda berbahaya
ditempel di bahan yang mengandung zat kimia dll, tanda peringatan
ditempel dimanapun). BS ISO 3864 adalah standar mengenai penerapan
tanda keselamatan. Standar BS ISO 3864 juga menjelaskan secara rinci
mengenai warna, simbol, desain/layout, dan sebagainya.

2.2.4 Analisis Kebutuhan Fasilitas Kelas 403


Analisis kebutuhan fasilitas ini diperlukan untuk menjadikan kelas 403 dari
kondisi sebelumnya menjadi lebih baik lagi, dilihat dari kondisi kelas 403 yang kurang
bersih, kursi yang rusak, plafon berlubang, kipas yang rusak, stopk kontak hanya
tersedia sedikit, papan tulis yang kurang memadai, Kebutuhan informasi mengenai jalur
evakuasi. Analisi ruang kelas ini diperlukan untuk mengetahui apa saja fasilitas yang
harus diperbaiki pada ruang kelas ini antara lain sebgai berikut :

8
1. Kursi rusak

Berdasarkan kapasitas ruangan 403 yang mampu menampung kurang lebih


20 mahasiswa diperkukan 20 kursi untuk menung kegiatan belajar mengajar
dalam ruang kelas 403. Akan tetapi sebgain kursi masih ada yang rusak
sehingga perlu di ganti yang baru agar kenyaman belajar dalam kelas 403
dapat terealisasikan.
2. Plafon yang retak

Plafon yang rusak bisa menjadi factor kebersihan kelas yang kurang,
karena plafon yang berlubang atau retak mengakibatkan debu yang berasal
dari atas plafon jatuh kedalam kelas sehingga perlu diperbaiki.
3. Stopkontak
Untuk stop kontak sendiri karena jumlah stop kontak hanya ada dua
yaitu berada dibelakang meja dosen dan disebelah pintu masuk kelas, oleh
karena itu untuk menunjunag kebutuhan kelas maka diperlukannya
penambahan 2 stop kontak lagi disebelah kiri ruang kelas utnuk kebutuhan
mahasiswa.

9
4. Papan tulis
Untuk kebutuhan papantulis ini diperlukan karena posisi papantulis
yang sekarang dipassang pada diding kusen jedela yang dimana seharusnya
jedela tersebut dapat berfungsi sebgai sumber penghawaan dan pencahayaan
dalam ruang kelas 403. Sehingga dalam penggunaanya papan tulis dapat
diaganti menjadi papan tulis yang berdiri yang memiliki roda.

5. Jalur Evakuasi
Kebutuhan jalur evakuasi nantinya ini akan diberikan marker atau
penanda yang bergunan untuk memunjukan dimana posisi keluar gedung
seperti menggunakan tangga darurat jika terjadi suatu bencana seperti
gempa bumi.

10
2.3 Site Plane Ruang Kelas 403

11
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perencanaan disimpulkan bahwa, keselamatan dan
kenyamanan penggunaan Gedung D19 Universitas Negeri Malang khususnya Ruang kelas
403demi terciptanya tujuan penggunaan gedung secara maksimal. Adapun hal-hal yang
harus dilakukan untuk memenuhi hasil analisis yang ada yaitu:
 Evaluasi hasil yang telah dianalisis apa sudahmemenuhi kebutuhan yang sesuai.
 Mengeksekusi kebutuhan yang sudah sesuai.
 Meningkatkan kesadaran bagi Semua yang ada di gedung D19 universitas negeri
malang wajib untuk mentaati penyingnya K3 dalam gedung untuk kebaikan kita
semua melalui platfrom (sosial media).
 Meningkatkan pemahaman K3 bagi semua orang yang menggunakan ruang kelas
403 di gedung D19 universitas negeri malang.
 Meningkatkan pengetahuan mengenai media cetak untuk dipasang di setiap
ruangan dan setiap sudut ruangan untuk peringatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

ISO 9001:2015 Pengantar Standar Manajemen Mutu. (2015). Master of Industrial Enginering.

https://mie.binus.ac.id/2021/04/07/iso-90012015-pengantar-standar-manajemen-mutu/

Admin Standarku. (2022, August 30). ISO 14644-8 penilaian kebersihan udara ACC -

Referensi Standar. Referensi Standar. https://standarku.com/iso-14644-8-penilaian-

kebersihan-udara-acc/

ISO 45001 - Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja - Intertek SAI Global

Indonesia. (2023, January 3). Intertek SAI Global Indonesia. https://saiassurance.id/iso-

45001

Admin Standarku. (2022, November 23). ISO 13943 Fire safety - Referensi Standar. Referensi

Standar. https://standarku.com/iso-13943-fire-safety/

ISO 9001 - LEVNER. (2023, March 27). LEVNER. https://levnerconsulting.com/layanan/iso-

9001/

iTeh Standards. (2023). ITeh Standards.

https://standards.iteh.ai/catalog/standards/iso/29f13ce3-611a-4570-946d-

b06a2ce01996/iso-7240-17-2020

Admin Standarku. (2022, November 23). ISO 13943 Fire safety - Referensi Standar. Referensi

Standar. https://standarku.com/iso-13943-fire-safety/

Safety Sign Indonesia. (2019, December 2). Mengenal Standar ANSI Z535 dan BS ISO 3864,

Apa Saja Perbedaannya? - Safety Sign Indonesia. Safety Sign Indonesia.

https://safetysignindonesia.id/mengenal-standar-ansi-z535-dan-bs-iso-3864-apa-saja-

perbedaannya/

13

Anda mungkin juga menyukai