Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH E-BUSINESS

“PROSES BISNIS DALAM KERANGKA ELECTRONIC COMMERCE “


Disusun untuk memenuhi syarat tugas Mata Kuliah E-BUSINESS

Dosen Pengampu : Aditya Angger Wibowo, ST,SE.,MM.

Disusun Oleh:
Kelompok 4/ Kelas 7G
1. Allia Mega Oktavia (201611234)
2. Muhamad Aris Setiawan (201611253)
3. Fredi Setyawan Arlensah (201611260)
4. Muhammad Khusni Fajrin (201611261)
5. Yulfan Ridho Puspito (201611263)

PROGAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2019/202
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PROSES BISNIS DALAM KERANGKA ELECTRONIC COMMERCE”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Bapak Aditya Angger W.ST SE.MM dan
semua pihak yang telah berkontribusinya dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua
itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka segala saran dan
kritik dari pembaca agar Kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Kudus, 19 April 2019


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang
disebut dunia maya. Di dunia maya,setiap individu memiliki hak dan
kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun
yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah
berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari
seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet.
sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena
dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta
paling cepat tumbuh.
Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan
konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang
menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen.
Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-business dan e-
commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di
dunia maya. Oleh karena itu, kami akan mencoba membahas apa dan
bagaimana e-business dan e-commerce tersebut
Perkembangan teknologi komunikasi dan komputer menyebabkan
terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut
information age ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk
melakukan komunikasi dan bisnis. E commerce merupakan extension t dari
commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. Meskipun penggunaan
media elektronik ini belum dimengerti, akan tetapi desakan bisnis
menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media
elektronik ini. Pendapat yang sangat berlebihan tentang bisnis dotcom atau
bisnis on-line seolah-olah mampu menggantikan bisnis tradisionalnya (off-
line). Kita dapat melakukan order dengen cepat diinternet dalam orde menit
tetapi proses pengiriman barang justru memakan waktu dan koordinasi yang
lebih rumit, bisa memakan waktu mingguan, menurut Softbank;s Rieschel,
Internet hanya menyelesaikan 10% dari proses transaksi, sementara 90 %
lainnya adalah biaya untuk persiapan infrastruktur back-end, termasuk logistic.
Reintiventing dunia bisnis bukan berarti menggantikan system yang ada, tapi
justru komplemen dan ekstensi dari system infratruktur perdagangan dan
produksi yang ada sebelumnya.
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan
jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi
bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang
dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-
beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan
dalam segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat
berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang
dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun
terakhir ini dengan begitu merebaknya media internet menyebabkan
banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan berbagai macam
produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari
keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk
yang dionlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi
pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia. Penggunaan internet
tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui
media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan
transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan
melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh beberapa
perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-
Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui
media internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi
perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet.
Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.
Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan
untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak
kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant)
maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi
perdagangan, meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian tentang E- commerce ?
2. Bagaimana strategi bisnis E-Commerce ?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis E-commerce ?
4. Apa dampak E-commerce dalam dunia bisnis ?
5. Jelaskan bagaimana proses bisnis dalam kerangka electronic commerce ?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang E-commerce
2. Agar mahasiswa dapat memahami stragtegi bisnis E-commerce
3. Agar mahsiswa dapat menjelaskan jenis-jenis E-commers
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dampak E-commerce dalam dunia
bisnis
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses bisnis dam kerangka electronic
commerce
BAB II

PERMASALAHAN KASUS

PT. ChingMix Berhan Sejahtera adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pangan, khususnya makanan ikan hias air tawar bermerek ChingMix. Beberapa produk
ChingMix yang memiliki kualitas terbaik sudah dipasarkan secara konvensional sejak tahun
2001 baik didalam maupun diluar negeri.

PT. ChingMix Berhan Sejahtera sendiri sudah menerapkan e-Commerce dengan


model Community yaitu model yang menggandalkan loyalitas dari pemakai (anggota dari
suatu komunitas tertentu) dan penghasilan didapatkan dari penjualan produk atau jasa terkait
dengan kegiatan komunitas (ikan hias dan perlengkapannya) dan/atau sumbangan sukarela
dari hasil penjualan oleh anggota komunitas (member).

Industri makanan ikan hias di Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk dapat
berkembang serta merambah pasar luar negeri, hal ini sangat memungkinkan karena pada
dasarnya ikan hias yang hidup di Indonesia dan yang tersebar di negara-negara asia umumnya
berjenis sama atau cepat beradaptasi dengan kondisi yang kurang lebih sama. Bahkan
beragam jenis ikan hias yang berasal dari Indonesia telah di ekspor kebeberapa negara
tetangga di Asia, Eropa, Amerika dan juga negara-negara lainnya didunia ataupun sebaliknya.

Seiring berjalannya waktu pengguna internet di Indonesia yang selalu bertambah,


membuat e-Commerce semakin didukung oleh keberadaan pengguna internet. Sehingga
banyak perusahaan-perusahaan yang akan menerapkan teknologi e-Commerce untuk terus
mengembangkan kegiatan bisnisnya.

Berdasarkan apa yang selama ini telah berjalan, maka model usaha e-Commerce yang
dapat diterapkan oleh PT. ChingMix Berhan Sejahtera adalah sebagai berikut :

a. Sebagai manufacturing yaitu PT. ChingMix Berhan Sejahtera sebagai penghasil


produk/jasa bertransaksi dengan pembelinya secara langsung sehingga memotong jalur
distribusi yang umumnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan layanan kepada
pelanggan.

b. sebagai merchant yaitu usaha yang menjual produk secara grosir atau eceran dengan
memanfaatkan internet sebagai sarana interaksi transaksi yang terjadi berdasarkan harga
terdaftar (list price).
c. Advertising yaitu pengembangan dari model usaha tradisional penyiaran berupa website
yang menyediakan konten dan jasa yang dipadukan dengan pesan-pesan komersial (iklan)
dalam berbagai bentuk (banner) bisa sebagai content creator atau content distributor/provider
model dapat sukses bila viewer-traffic-nya besar atau sangat specific.

Permasalahan

Permasalahan Dengan memiliki situs e-Commerce model komunitas, owner PT.


ChingMix Berhan Sejahtera merasakan belum maximal dan efektif penyediaan fasilitas ada
saat ini pada situs www.ChingMix.com. Dengan demikian dapat di identifikasi masalah yang
ada di situs www.ChingMix.com, antara lain:
a. Bagaimana meningkatkan efektivitas dari pemanfaatan web/internet (sekarang) menuju e-
Commerce yang utuh.
b. Bagaimana menciptakan keterpaduan dengan mitra yang ada melalui e- Commerce
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Sejarah Singkat E-Commerce dan Definisi E-Commerce


Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang
kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce. Pada awalnya, internet
merupakan koperasi komputer yang tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada tahun 1969
ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan
empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas
California di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan
untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah.
Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet-ARPA lebih jelasnya Advanced Research
Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun
kemudian, lebih dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer telah terhubung
bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di
sekitar negara bagian (country) dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang
diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan eksperimen
NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain
(interconnected), inilah awal mula "Internet".

Definisi E-Commerce

E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan


Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara
online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang
dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan
marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada
internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah
subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti
melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi
jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi
dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan
internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan
efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan
sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online .Pada umumnya pengunjung
Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta
dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan
melalui email.

Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli

Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-
commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti
yang berbeda bagi orang yang berbeda. Oleh karna itu disini penulis menyampaikan beberapa
sudut pandang dari para ahli mengenai e-commerce:

Laudon & Laudon (1998), e-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual
produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan
komputer sebagai perantara transaksi bisnis. E-commerce atau yang biasa disebut juga
dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan
menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards,
mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi
belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan
software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business
(B2B). (Wahana Komputer Semarang, 2002).

MenurutJony Wong (2010 : 33) pengertian dari electronic commerceadalah


pembelian,penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Seperti
radio, televisi dan jaringan computer atau internet.Jadi pengertian e-commerceadalah proses
transaksi jual beli yang dilakukan melalui internetdimana websitedigunakan sebagai wadah
untuk melakukan proses tersebut.
Triton (2006), menjelaskan bahwa e-commerce (electronic commerce) sebagai
perdagangan elektronik dimana untuk transaksi perdagangan baik membeli maupun menjual
dilakukan melalui elektronik pada jaringan internet. Keberadaan e-commerce sendiri dalam
internet dapat dikenali melalui adanya fasilitas pemasangan iklan, penjualan, dan service
support terbaik bagi seluruh pelanggannya dengan menggunakan sebuah toko online
berbentuk web yang setiap harinya beroperasi selama 24 jam.

Secara umum, E-Commerce didefinisikan sebagai segala bentuk perdagangan/ perniagaan


baik pembelian, penjualan, pertukaran barang atau jasa (trades of goods and services) dengan
mengunakan media elektronik.

Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto (2003)
adalah :
1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan
pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan
supply chain dan management tipe “pull”.
4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding VAN.
7. Akses informasi lebih cepat

Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) e-commerce juga
mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24
jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas
Wi-Fi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik,
bukan lagi hari atau minggu.
5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar
pikiran serta pengalaman.
6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara
substansial.

Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen e-commerce


juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :
1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah
untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta
mengurangi polusi udara.
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk
menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-
commerce.

B. Strategi Bisnis E-commere


Perkembangan bisnis e-Commerce di Indonesia tak akan bisa terbendung lagi saat ini.
Dengan gambaran profit yang menggiurkan, tentu siapa saja akan tergiur untuk ikut
mencicipi nya. Bagi mereka yang ingin terjun langsung dan berkecimpung dalam bisnis
online harus siap dengan persaingan ke depan yang pasti akan semakin ketat.Demikian
halnya dengan pengelola bisnis e-Commerce yang bertumbuh setiap waktu. Jika Anda salah
satu nya, maka harus memiliki strategi yang mantap untuk menghadapi segala tantangan dan
persaingan yang ada. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankan dan
bahkan mengembangkan bisnis e-Commerce Anda.

Berikut tips memaksimalkan bisnis e-commerce:

1. Beriklanlah Di Google AdWords

Iklan di AdWords sangat banyak manfaatnya bagi bisnis e-Commerce Anda. Iklan yang
ditayangkan di AdWords sangat bagus dan sangat mencapai target. Artinya di sini iklan
Anda akan ditayangkan pada audience yang memiliki tingkat relevan yang tepat.Selain itu,
audience dari iklan Anda di AdWords juga orang yang memiliki ketertarikan dengan isi
iklan yang ditayangkan. Kata-kata yang ada dalam konten sebuah iklan pasti memuat
beberapa kata kunci yang nantinya akan disesuaikan dengan pencarian visitor yang sedang
searching di internet.Itulah sebabnya kenapa beriklan pada Google AdWords menjadi sangat
efektif dan jauh lebih baik dari pada beriklan pada layanan advertising yang lain.
2. Remarketing Ulang Kunjungan Belanja e-Commerce Anda

Berdasarkan apa yang baru saja kita dijelaskan, memasang iklan pada Google AdWords
pasti akan mengatrol visitor pada web e-Commerce Anda. Anda bisa mengambil data dari
situ untuk kemudian melakukan remarketing terhadap visitor yang mungkin tidak
berkontribusi terhadap e-Commerce Anda. Dengan hal yang Anda lakukan ini diharapkan
pengunjung akan bertransaksi pada e-Commerce Anda pada kunjungan ke dua.
Menggunakan fungsi Google Analytics akan sangat membantu untuk melakukan
remarketing terhadap swing konsumen Anda. Dengan remarketing diharapkan mereka
menjadi lebih mengenal merek atau produk Anda. Yang pada akhirnya bisa meningkatkan
transaksi produk e-Commerce.
3. Lakukan Riset Harga Yang Berkelanjutan

Strategi penetapan harga produk Anda membuat perbedaan besar dalam keberhasilan
sebuah bisnis e-commerce. Buat jadwal rutin, misalnya mingguan untuk melakukan
penelitian harga pasar terbaru. Pastikan harga yang Anda tawarkan tidak keluar terlalu jauh
dari harga pasar saat ini. Karena harga menjadi sesuatu yang sangat sensitif untuk
perkembangan bisnis e-Commerce.
Strategi lain yang sangat penting adalah bagaimana cara mencari harga yang mampu
memaksimalkan volume penjualan dan keuntungan. Ini bisa Anda lakukan dengan menguji
pada beberapa barang atau produk yang Anda tawarkan.
4. Maksimalkan Fitur Untuk Pengguna Ponsel

Semakin besarnya pengguna ponsel saat ini membuat website e-Commerce juga harus
menyesuaikan diri. Apalagi dengan Algoritma Google yang paling baru dengan karakter yang
lebih mengutamakan easy mobile, maka Anda mau tidak mau juga harus mengikuti agar situs
e-Commerce Anda tidak terlempar dari persaingan.
Algoritma Mobile Geddon dengan jelas menegaskan bahwa akan mengutamakan sebuah
situs yang mobile friendly. Artinya jika situs Anda tidak memiliki kualifikasi demikian,
jangan berharap bisa bersaing dengan situs yang lainnya.
Dengan maksimal nya fitur untuk ponsel, maka dengan sendirinya akan semakin
mempermudah akses klien Anda yang memakai ponsel. Karena seperti kita ketahui bersama
bahwa saat ini ponsel canggih begitu mendominasi masyarakat untuk menjelajahi internet.
5. Membuka Kemungkinan Klien Untuk Tidak Bertransaksi

Jangan memaksakan pelanggan untuk melakukan pendaftaran untuk transaksi sebelum


ada keinginan dari klien untuk membeli. Ini adalah kesalahan fatal dan akan menghilangkan
kesempatan Anda dalam mendapatkan klien Anda.
Yang harus website e-Commerce Anda lakukan adalah memberikan penawaran terhadap
klien. Jika memang berminat maka bisa dilanjutkan dengan transaksi yang lebih serius. Untuk
itu, jangan sampai memasang fitur pada website e-Commerce Anda dengan fungsi yang
terlihat seperti sebuah pemaksaan.
Menjalankan sebuah bisnis e-Commerce yang menguntungkan tidak hanya didasarkan
pada trafik tinggi dari situs Anda. Namun lebih dari itu ada banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan dan strategi yang matang. Setiap bisnis e-Commerce pasti memiliki situasi
dan kondisi yang berbeda dan unik. Terus mengeksplorasi dan jadikan bisnis Anda maju
berkembang.

C. Jenis-Jenis E-commerce

Ada beberapa jenis transaksi di dalam e-commerce ini, antara lain bisnis ke bisnis,
bisnis ke konsumen, konsumen ke konsumen atau konsumen ke bisnis. Karena itu, istilah e-
commerce dan e-business selalu dikaitkan.

1. E-Commerce Business to Business (B2B)


Transaksi e-commerce ini dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki
kepentingan bisnis. Dua belah pihak ini saling mengerti dan mengetahui bisnis yang
dijalankan seperti grosir produsen konvensional yang berurusan dengan pengecer dan
sejenisnya.
Contohnya MTARGET, adalah perusahaan software as a service (SaaS) yang
menyediakan marketing automation tools untuk membantu para marketer atau UKM untuk
mendapatkan lead sampai konversi dengan mengurangi biaya marketing.
Umumnya bisnis tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan, atau secara sederhana
berlangganan.
Business to Business (B2B) memiliki karakteristik :
1) Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
hubungan yang berlangsung cukup lama.Informasi yang dimiliki hanya ditukar
dengan partner tersebut.
2) Pertukaran data dilakukan secara berulang - ulang dan berkala dengan format data
yang telah disepakati bersama.
3) Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan
data.
4) Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Contoh sederhana dari B2B ini yaitu produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara
online baik untuk konsultasi kebutuhan barang, hingga proses pembayarannya.
2. E-commerce Business to Consumer (B2C)
Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-
commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk
dan melakukan pembelian secara online. Jenis e-commerce ini juga berhubungan dengan
ritel e-commerce yang berlangsung online. Contoh dari jenis e-commerce ini adalah
mataharimall.com, berrybenka.com, dan sebagainya.
Business to Consumer memiliki karakteristik :
1) Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula dan dapat
diakses secara bebas.
2) Servis yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
3) Servis yang digunakan berdasarkan permintaan. Produsen harus siap memberikan
respon sesuai dengan permintaan konsumen.
4) Sering dilakukan sistem pendekatan client - server.

3. E-commerce C2C (Konsumen Ke Konsumen)


Untuk C2C, traksaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen. Kalau Anda sering
menggunakan Tokopedia, Bukalapak, OLXdan sejenisnya, maka inilah yang dinamakan B2C
e-commerce.
Transaksi jual beli di lakukan secara online melalui marketplace. Jadi C2C disini menjadi
perantara antara penjual dan pembeli.

4. Consumen to Busines (C2B)


C2B adalah kebalikan B2C yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan
perusahaan bertindak sebagai pembeli.
Customer to Busines adalah model bisnis dimana konsumen (individu) menciptakan nilai,
dan perusahaan mengkonsumsi nilai ini. Sebagai contoh, proposal untuk situs atau logo,
desain, tulisan dan sebagainya. Contoh platform dari jenis ini adalah istockphoto.com,
sribulancer, dan sebagainya. ketika konsumen menulis review, atau ketika konsumen
memberikan ide yang berguna untuk pengembangan produk baru, maka individu ini adalah
yang menciptakan nilai bagi perusahaan, jika perusahaan tersebut mengadopsi input nya.
Sebagai contoh, Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual
barang kepada perusahaan. Dalam hal ini, internet dapat digunakan sebagai sarana negosiasi.

5. Business to administration ( B2A), dalam jenis transaksi e-commerce ini, terdapat


transaksi antara perusahaan dengan administrasi publik. Keseluruhannya mencakup
berbagai layanan pemerintah, seprti jaminan sosial, pengurusan pajak, dokumen
hukum dan sebaguinya. Contoh dari jenis transksi ini adalah pajak.go.id.
6. Consumer to Admi99nistration ( C2A), jenis e-commerce ini memiliki model yang
sama dengan B2A, yang membedakan adalah transaksi elektronik dilakukan antara
individu dengan administrasi publik. Beberapa area yang menggunakan jeni9s e-
commerce ini dibidang pendidikan, kesehatan, dan administrasi. Contohnya di
Indonesia seerti website resmi milik BPJS dan direktorat jendral pajak.
7. Online to Offline ( O2O), website ini mengusung model bisnis untuk menarik
pelanggan online agar mau berbelanja ke toko fisik. Konsep ini ingin menghadirkan
untuk menghubungkan antara saluran online dengan toko fisik. Contohnya seperti
mataharimall.com

Contoh E-Commerce di Indonesia

Sebenarnya bisnis e-commerce di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Beberapa


contoh e-commerce di Indonesia antara lain:

1. Jual Beli Online di Marketplace

Transaksi jual-beli online di Marketplace lokal sudah sangat marak saat ini. Beberapa
marketplace terkenal di Indonesia seperti; Bukalapak.com, Tokopedia.com, Blibli.com,
Kaskus.co.id, Traveloka, dan lain sebagainya.
2. Internet Banking dan SMS Banking
Transaksi pembayaran melalui internet dan jaringan telekomunikasi juga merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan e-commerce.
3. TV Kabel dan Internet Provider
Berlangganan TV Kabel dan internet juga merupakan salah satu bentuk e-commerce yang
sudah cukup lama berlangsung di Indonesia. Beberapa perusahaan yang ada di bisnis TV
kabel dan internet provider diantaranya; Indovision, Big TV, Indihome, MyRepublic, dan
Firstmedia.

Komponen E-Commerce

Pada praktiknya, di dalam e-commerce terdapat beberapa komponen standar yang


mendukung proses operasionalnya, diantaranya adalah:

1. Produk
E-commerce mendukung penjualan berbagai jenis produk, mulai dari produk fisik
hingga produk digital:
a. Produk digital: ebook, membership, software, musik, dan lain-lain
b. Produk fisik: buku, pakaian, gadget, makanan, dan lain-lain

2. Tempat Menjual Produk


Kegiatan e-commerce dilakukan di internet, maka dibutuhkan domain dan hosting
untuk membuat website sebagai media pemasaran (baca: pengertian pemasaran)
3. Cara Menerima Pesanan
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meneriman pesanan. Diantaranya adalah
dengan memanfaatkan email, telepon, SMS, Chatting (baca pengertian chatting), dan
lain-lain.
4. Metode Pembayaran
Beberapa metode pembayaran e-commerce pada umumnya menggunakan transfer via
ATM, kartu kredit, COD, e-payment.
5. Metode Pengiriman
Cara pengiriman barang e-commerce di Indonesia biasanya menggunakan jasa
pengiriman barang (JNE, TIKI, Pos Indonesia, dan lain-lain). Namun, ada juga yang
menggunakan jasa antar dari Ojek Online.
6. Customer Service
Layanan pelanggan merupakan komponen yang sangat penting dalam operasional e-
commerce. Aktivitas ini umumnya dilakukan melalui email, formulir online, FAQ,
telepon, chatting, dan social media.

Manfaat E-Commerce Bagi Bisnis dan Konsumen

Dari sudut pandang bisnis, E-Commerce memberikan banyak sekali manfaat bagi
para pengusaha. Beberapa manfaat e-commerce dalam dunia bisnis diantaranya:

1. Manfaat E-Commerce Bagi Pelaku Bisnis

 Kemudahan dalam aktivitas jual beli


 Memangkas biaya pemasaran
 Kemudahan dalam berkomunikasi dengan konsumen dan produsen
 Dapat menjangkau target market yang lebih luas
 Penyebaran informasi lebih mudah dan cepat
 Proses pembayaran menjadi lebih mudah dan cepat

2. Manfaat E-Commerce Bagi Konsumen

 Konsumen dapat berbelanja dengan lebih mudah selama 24 jam sehari sepanjang
tahun
 Konsumen dapat melihat berbagai pilihan produk yang dianggap terbaik dengan
harga yang paling sesuai
 Konsumen dapat membeli produk dan jasa dengan biaya yang lebih mudah setelah
melakukan perbandingan dengan berbagai e-commerce

D. Dampak E-commerce Terhadap Dunia bisnis


Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct
marketing yang secara tradisional berbasis mail order (katalog) dan telemarketing.
Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran,
diantaranya:
 Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran
komunikasi langsung via internet.
 Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di
hampir semua belahan dunia.
 Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirima informasi dan
produk terdigitalisasi (contoh perangkat lunak dan musik)
 Menekan waktu siklus dan tugas–tugas administratif (terutama untuk pemasaran
internasional) mulai dari pemesanan hingga pengiriman produk.
 Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa
mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online.
 Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti
kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai macam produk
lainnya.
 Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif
dibandingkan mass advertising.
 Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistem pemesanan
elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat.
 Menghadirkan pasar maya/virtual (markespace) sebagai komplemen pasa tradisional
(marketplace).

Dalam hal transformasi organisasi, e-commerce mengubah karakterisik pekerjaan,


karir, dan kompensasi. E-commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan
fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan yang ramping,
bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang, beranggotakan knowledge based
workers, mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan
(learning organisation), mampu dan berani bereksperimen dengan produk, jasa maupun
proses baru, dan mampu mengelola perubahan secara strategik. Sedangkan dalam hal
redefinisi organisasi, e-commerce memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online
di markespace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara organisasi
menjalankan bisnisnya. Perubahan ini anatar lain meliputi peralihan dari sistem produksi
massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih customized, integrasi berbagai
sistem fungsional (seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia). Hal
ini difasilitasi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis internet berupa
perangkat lunak khusus seperti SAP R/3, microsoft enterprise, DCOM, dan lain-lain.

Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat luas Bagi


Organisasi:
 Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan
menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok
 Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
mengakses informasi berbasis kertas
 Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
 Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai
nilai bertipe “pull” yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan
pemanufakturan just-in-time.
 Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
 Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis
Bagi Konsumen:
 Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (7
hari 24 jam).
 Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan
 Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah,
karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan
secara cepat.
 Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara
cepat dan real-time.
 Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronik
communities dan saling bertukar gagasan dan pengalaman.
 Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.

Bagi Masyarakat luas:


 Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah
 Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah

Dampak Positif dan Negatif E-commerce


E-commerce memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang
memanfaatkannya. Namun, di sisi lain ternyata e-commerce juga punya dampak
negatif.

1. Dampak Positif E-commerce

 Munculnya aliran penghasilan baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak ada
pada sistem jual-beli dengan cara tradisional
 E-commerce memberikan peluang untuk meningkatkan market exposure
 Berpotensi untuk memperluas jangkauan secara global (global reach)
 Kesempatan untuk mengurangi biaya operasional (operating cost)
 Kemudahan dalam membangun dan meningkatkan customer loyality
 Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain)
 Membantu mempersingkat waktu produksi
 Dapat meningkatkan supplier management

2. Dampak Negatif E-commerce

 Potensi terjadinya penipuan dimana seseorang kehilangan dari segi finansial karena
kecurangan pihak lain.
 Kemungkinan terjadinya pencurian data dan informasi rahasia dan berharga yang
dapat mengakibatkan kerugian besar kepada korban
 Potensi terjadinya kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan yang
diakibatkan oleh gangguan sistem, misalnya human error dan gangguan listrik tiba-
tiba.
 Kemungkinan terjadinya akses yang dilakukan orang lain tanpa autorisasi, misalnya
hacker yang membobol sistem perbankan.
 Kampanye negatif via internet yang dilakukan kompetitor yang dapat berakibat
buruk bagi sebuah bisnis
 Potensi kerugian yang bisa terjadi akibat kesalahan manusia baik itu sengaja atau
tidak sengaja, dan juga kerusakan sistem elektronik.
E. Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce

Seperti halnya dalam aktivitas bisnis konvensional, sistem E-Commerce juga melalui
tahapan-tahapan aktivitas tertentu yang biasa diistilahkan dengan proses bisnis. Dari berbagai
jenis proses bisnis yang ada, aktivitas transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli
merupakan hal mendasar yang harus dipahai oleh praktisi bisnis.
Dapat kita lihat bahwa perusahaan, sekelompok orang, atau individu yang ingin
menawarkan produk atau jasanya, dapat memulai rangkaian bisnis dengan menggunakan
internet sebagai media berkomunikasi (Kosiur, 1997). Dengan bermodalkan sebuah website
atau homepage, penjual (seller) dapat memberikan berbagai informasi sehubungan dengan
profil usaha dan produk atau jasa yang ditawarkan. Di sisi konsumen sebagai calon pembeli
(buyers), internet menyediakan akses secara luas dan bebas terhadap semua perusahaan yang
telah “mendaftarkan” diri di dunia maya. Pertukaran informasi dalam arena ini dapat
dilakukan secara satu arah maupun interaktif melalui beragam produk elektronik, seperti
komputer, telepon, faks, dan televisi. Proses bisnis pertama di dalam sistem E-Commerce ini
dinamakan sebagai “information sharing”. Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk
mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli
adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan
mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap produk atau jasa tersebut.
Setelah aktivitas tukar-menukar informasi dilakukan, proses bisnis selanjutnya adalah
melakukan pemesanan produk atau jasa secara elektronik. Dua pihak yang bertransaksi sudah
selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian tertentu, sehingga proses pembelian dapat
dilakukan dengan sah, benar, dan aman. Pembelian antara dua entiti bisnis biasanya
dilakukan melalui jaringan tertentu seperti EDI (Electronic Data Interchange) atau ekstranet.
Di dalam proses bisnis ini, ada empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik:
1. Aliran produk
2. Aliran informasi
3. Aliran uang
4. Aliran dokumen.
1. Mekanisme Bisnis

Dari gambar diatas, jelas secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut :

a. Otomatisasi, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.


b. Integrasi, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses.
c. Interaksi, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan
meminimalkan “ human error”
d. Transaksi, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang
melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran
“electronic payment” concept
2. Kerangka dasar E-Commerce
Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi yang sudah ad, yaitu
kombinasi antara komputer, jaringan komunikasi, dan software komunikasi. Ada beberapa
hal yang menunjukkan berbagai aplikasi e-commerce tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang
terdapat dalam infrastruktur berikut :
b. Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian dan penjualan.
c. Distribusi pedan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan
pengambilan informasi.
d. Isi multimedia dan publikasi jaringan, untuk pembuatan produk dan
sarana mengkomunikasikannya.
3. Sistem pembayaran online
Dalam menjalankan transaksi secara konvensional, banyak metode yang kita kenal,
diantaranya sistem barter, cash, kartu kredit.semakin tinggi tingkat kualitas hidup seseorang,
semakin tinggi pula metode yang digunakan untuk menjalankan setiap transaksinya.
Sistem pembayaran online yang sering digunakan untuk kebutuhan proses e-commerce
diantaranya adalah :
a. Sistem pembayaran credit card
Sistem pembayaran dengan menggunakan kredit card sebenarnya sudah
dikenal sejak lama. Sistemini menawarkan kemudahan kepada seseorang
untuk membrikan rasa aman kepada pemiliknya dari gangguan kejahatan
karena membawa sejumlah uang cash.
Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, ternyata kredit card merupakan
metode pembayaran yang banyak digunakan secara oline.
b. Sistem pembayaran e-check
E – check atau electronic check merupakan sistem pembayaran online,dimana
seorang customer akan membayar atas barang dagangan yang dibelinya
dengan menulis suatu cek elektronik yang ditransmisikan secara elektronis
melalui e-mail, fax. Cek tersebut berisi semua informasi yang diperoleh
berdasarkan pa yang tertera seperti pada cek yang sesungguhnya, hanya saja
proses validasinya dilakukan dengan menanda-tanganinya secara digital.
Tanda tangan digital tersebut disandikan secara enskripsi.
c. Sistem pembayaran automated teller machine ( ATM )
Penggunaan ATM dimungkinkan dapat melakukan proses pembayaran dengan
menggunakan kartu ATM. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin
ATM, maka kartu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam
mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima
data. Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank.
Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader
tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah.
d. Sistem pembayaran mobile banking
Mobile banking atau dikenal dengan m-banking merupakan layanan inovativ
dari dunia perbankan yang menggunakan saluran komunikasi handphone
sebagai medianya. Setiap pengguna handphone yang menggunakan kartu
GSM, pro XL, mentari, dan matrix, dapat menggunakan fasilitas m-banking
tersebut.
Produk yang diluncurkan sejak tiga tahun silam ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan jasa berbankan bagi para nasabah yang kesibukan dan
mobilitasnya cukup tinggi. Dengan m-banking nasabah tidak perlu mendatangi
mesin ATM atau cabang bank terdekat untuk melakukan berbagai transaksi nn
tunai.
4. Keamanan dalam E-commerce
a) Aspek / servis dari security
Ada dua aspek yang sering dibahas dalam kaitannya dengan electronic
commerce, yaitu access control dan non-repudiation.
a. Access control
Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada
informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (
public, private, top secret) dan user ( guest, admin, top manager, dsb),
mekanisme authentication. Access control seringkali dilakukan dengan
menggunakan kombinasi userid / pasword atau dengan menggunakan
mekanisme lain ( seperti kartu, biometrics).
b. Non-repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah
melakukan sebuah trransaksi. Sebagai contoh, seseorang yang
mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal
bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Aspek ini sangat penting
dalam hal electronic commerce. Penggunaan digital signature dan
teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan
tetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum sehingga status dari
digital signature itu jelas legal.
b) Sumber Lubang Keamanan
Lubang keamanan (security hole) dapat terjadi karena beberapa hal,
salah desain ( design flaw), salah implementasi, salah konfigurasi, dan salah
penggunaan.
Salah desain, lubang keamanan yang ditimbulkan oleh salah desain
umumnya jarang terjadi. Akan tetapi apabila terjadi sangat sulit untuk
diperbaiki. Akibat desain yang salah, maka biarpun dia diimplementasikan
dengan baik, kelemahan dari sistem akan tetap ada.
Contoh sistem yang lemah desainnya adalah salah dalam penulisan
algoritma enkripsi.
Implementasi kurang baik, lubang keamanan yang disebabkan oleh
kesalahan implementasi sering terjadi. Banyak progam yang
diipmplementasikan secara terburu-buru sehingga kurang cermat dalam
pengkodean. Akibatnya cek atau testing yang harus dilakukan menjadi tidak
dilakukan.
Salah konfigurasi, meskipun progam sudah diimplementasikan dengan
baik, masih dapat terjadi lubang keamanan karena salah konfigurasi. Contoh
masalah yang disebabkan oleh salah konfigurasi adalah berkas yang
semestinya tidak dapat diubah oleh pemakai secara tidak sengaja menjadi
“writeable”. Apabila berkas tersebut merupakan berkas yang penting, seperti
berkas yang digunakan untuk menyimpan pasword, maka efeknya menjadi
lubang.
Salah menggunakan progam atau sistem, salah penggunaan progam
dapat juga mengakibatkan terjadinya lubang keamanan. Kesalahan
menggunakan progam yang dijalankan dengan menggunakan account root
(super user) dapat berakibat fatal.
Meningkatkan keamanan, untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, baik disengaja maupun tidak disengaja, khusus gangguan dari
orang-orang yang iseng untuk mengobrak abrik data penting kita, ada
beberapa hal perlu diketahui, khususnya yang berhubungan dengan
meningkatkan keamanan data kita. Diantaranya adalah:
 Access control
Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada
informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi
data ( public, private, top secret) dan user ( guest, admin, top
manager, dsb), mekanisme authentication. Access control
seringkali dilakukan dengan menggunakan kombinasi userid /
pasword atau dengan menggunakan mekanisme lain ( seperti
kartu, biometrics).
 Enkripsi
Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data atau
informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak
berhak. Dengan enkripsi data anda disandikan (encrypted)
dengan menggunakan sebuah kunci (key). Untuk membuka
(decrypt) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat
sama dengan kunci untuk mengenkripsi.

5. Konsumen
Dua hal yang dilakukan konsumen dalam dunia perdagangan :
a. Pertama adalah melihat produ diiklankan oleh perusahaan terkait melalui
website ( Online Ads).
b. Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu dibutuhkan sehubungan
dengan proses transaksi bisnis atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan.

Dua hal yang dilakukan konsumen dalam bertransaksi :

e. Cara pertama adalah secara konvensional (Standard Orders) seperti yang


selama ini dilakukan, baik melalui telepon, faks, atau langsung datang ke
tempat penjualan produk atau jasa terkait.
f. Cara kedua adalah melakukan (Online Orders), yaitu dengan pemesanan
secara elektronik menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan
dimana saja (rumah, sekolah, tempat kerja, warnet, dsb.)
6. Distribusi

Penjual produk atau jasa akan endistribusikan barangnya kepada konsumen melalui
dua jalur :

 Melalui kurir ke tempat pemesan berada


 Melalui jalur internet (electronic newspapers, digital library, virtual school)

Proses yang berkaitan dengan prodk atau jasa fisik, biasanya akan melalui rantai
nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Michael Porter:
 Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and
distribution, sales and marketing, dan services; dan
 Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan
technology.
 Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti
rantai nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh
Indrajit Singha, yang meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing,
distributing, selecting, synthesizing, dan distributing.

7. Institusi:

 Salah satu prinsip yang dipegang institusi dalam E-Commerce adalah


diterapkannya asas jejaring (inter-networking), dimana dikatakanbahwa untuk
sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja sama dengan berbagai
institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri).
 Sebuah perusahaan dotcom misalnya, dalam menjalankan prinsip- prinsip
perdagangan elektronik harus bekerja sama dengan pemasok (supplier), pemilik
barang (merchant), penyedia jasa pembayaran (bank), bahkan konsumen
(customers).
 Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi
yang diinginkan dengan cara melakukannya secara otomatis (melibatkan teknologi
komputer dan telekomunikasi).

8. Teknologi Informasi

 Pada akhirnya secara operasinal, faktor infrastruktur teknologi akan sangat


menentukan tingkat kinerja bisnis E- Commerce yang diinginkan.
 Ada tiga jenis “tulang punggung” teknologi informasi yang biasa dipergunakan
dalam konteks perdagangan elektronik: intranet, ekstranet, dan internet.

9. Proses Bisnis
 Seperti halnyaha dalam aktiviaktivitas bisnis konvensional, sistem E- Commerce
juga melalui tahapan-tahapan aktivitas tertentu yang biasa diistilahkan dengan
proses bisnis.
 Dari berbagai jenis proses bisnis yang ada, aktivitas transaksi perdagangan antara
penjual dan pembeli merupakan hal mendasar yang harus dipahami oleh praktisi.

“Information Sharing”

Penjual memberikan informasi mengenai profil usaha dan produk atau jasa yang
ditawarkan meelalui internet. Sebagai pembeli internet menyediakan akses yang luas
dan bebas mengenai perusahaan yang menggunakan internet sebagai media informasi
maya.

10. Empat Aliran Entity

Dua pihak yang bertransaksi sudah selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian
tertentu, sehingga proses pembelian dapat dilakukan dengan sah, benar, dan aman.

Pembelian antara dua entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan tertentu
seperti EDI (Electronic Data Interchange) atau ekstranet. Di dalam proses bisnis ini,
ada empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik:

 Flow of goods (produk);


 Flow of information (aliran informasi);
 Flow of money (aliran uang); dan
 Flow of documents (aliran dokumen).

11. Aktivitas Penjualan

 Keluhan terhadap kualitas produk.


 Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk- produk
 Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan.
 Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik Dan lain
sebagainya.

Intinya :

 Proses utama di dalam value chain sistem E- Commerce ini dapat dilakukan
selama 24 jam sehari dan 7 hari
 Berdasarkan kenyataan, website dan email merupakan dua sarana yang kerap
dipergunakan dalam melakukan transaksi
 Yang perlu diperhatikan ad lah bahwa pihak penjual harus memiliki pusat
basis data (corporate database) yang berisi informasi mengenai produk dan
jasa perusahaan beserta semua rekaman interaksi antara penjual dan pemberi
(formal maupun informal) yang terjadi.
BAB VI
PEMBAHASAN

Dalam era globalisasi saat ini, diperlukan suatu upaya terpadu untuk memenuhi
kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan dalam berinovasi perlu
diupayakan secara berkesinambungan agar perusahaan dapat berdaya saing. Sebagai langkah
awal untuk melihat kesesuaian tersebut PT. ChingMix Berhan Sejahtera perlu melihat
kelemahan dan keunggulan yang dimilikinya saat ini.
Untuk menentukan strategi pengembangan yang tepat pada PT. ChingMix Berhan
Sejahtera dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu : (1) Proses melihat kelemahan dan
kekuatan dari perusahaan; (2) Melihat bagaimana strategi perusahaan (strategi bisnis); (3)
Bagaimana menentukan strategi yang tepat untuk pengembangan e-Commerce (Strategi
Pengembangan e-Commerce).

1. Analisa Strategi Pengembangan e- Commerce


a. Strategi Perusahaan (Strategi Bisnis) Dalam mengembangkan usaha dan menghadapi
persaingan dan mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki, maka strategi
yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut :
Fokus pada kegiatan produksi pakan ikan hias.
Membina hubungan baik dengan pemasok bahan baku
Standarisasi prosedur kerja dan prosedur produksi
Membina hubungan baik dengan pelanggan
Menggunakan teknologi informasi untuk mempromosikan produk.
Meningkatkan kemampuan riset dan pengembangan produk.
Mempertahankan forum komunitas.
Sedangkan strategi jangka panjang adalah mengembangkan model bisnis e-Commerce
menjadi Business-to-Business (B2B).
Sasaran bisnis jangka pendek adalah memperbaiki dan mengembangkan situs e-
Commerce yang lebih baik, menambah jumlah forum komunitas, meningkatkan jumlah nilai
penjualan, dan meningkatkan pangsa pasar dalam dan luar negeri (negara tujuan).
Proses yang di usulkan sesuai dengan permasalahan yang ada sistem pemesanan yang di
usulkan memiliki keuntungan, antara lain :
1. Meningkatkan produktivitas dari chingmix karena proses bisnis dilakukan secara otomatis
sehingga jumlah transaksi yang banyak dapat dilayani dengan baik dengan jumlah tenaga
yang relatif tidak banyak. Pada sistem yang manual jumlah tanaga kerja yang dibutuhkan
berbanding lurus dengan jumlah transaksi. Pada sistem yang diusulkan proses bisnis mampu
menanggani jumlah pesanan yang berlipat ganda (harus diikuti dengan kemampuan
penyediaan barang dan produksi).
2. Meningkatkan akurasi karena proses- proses manual memungkinkan adanya kesalahan-
kesalahan baik pada pihak pelanggan dalam melakukan pesanan (jenis barang, jumlah)
maupun pada pihak penerima pesanan. Minimalnya kesalahan proses bisnis menambah
produktivitas secara keseluruhan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Menambah kenyamanan bagi pelanggan karena dapat melakukan transaksi dengan mudah
dan cepat. Pelanggan dapat memantau status pesanannya secara online setiap saat.
4. Menimbulkan citra positif perusahaan karena terkesan menerapkan praktek bisnis yang
profesional.

2. Analisa kesiapan infrastruktur dan bertransaksi di internet oleh pelanggan

Hasil analisa dari kesiapan infrastruktur dan bertransaksi di internet oleh pelanggan,
menunjukan presentase yang cukup besar, yaitu ; 79,01%, 79,01%, 82,71%, 72,83%, 87,65%
dan 92,59%. Dapat disimpulkan bahwa pelanggan telah siap dengan infrastruktur-nya untuk
dapat terkoneksi ke internet dan responden juga siap untuk melakukan transaksi melalui
internet yang bersifat positif.

3. Analisa Kebutuhan fasilitas pada www.ChingMix.com

Hasil analisa dari Kebutuhan fasilitas pada www.ChingMix.com, menunjukan


presentase yang cukup besar untuk setiap pertanyaan, yaitu ; 82,71%, 91,35%, 93,82%,
66,66%, 85,18%, 88,88%, 91,35%, 87,65%, 91,35%. Dapat disimpulkan bahwa pelanggan
menginginkan fasilitas-fasilitas online yang disertai : forum dengan jenis hewan yang lebih
banyak, informasi produk makanan hewan, kelengkapan informasi produk, katalog produk
yang lengkap untuk hewan peliharaan, pemesanan secara online dan untuk mengetahui status
pesanan.

4. Analisa SWOT

Berdasarkan hasil indetifikasi strategi dan wawancara dengan owner PT. CBS serta
mengamati situs www.ChingMix.com yang ada saat ini secara langsung, ditambah dengan
hasil dari pengukuran kesiapan fasilitas infrastruktur pelanggan untuk bertransaksi lewat
internet juga kebutuhan fasiltas yang akan disediakan, maka didapatkan apa yang menjadi
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat),
yang ada pada faktor internal serta faktor eksternal diluar PT. CBS. Berikut adalah tabel
matrik SWOT yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) atas PT. CBS.
BAB V

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://sariyatiblog.wordpress.com/2017/05/23/pos-blog-pertama/

https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-commerce.htm

Siregar, Riki R. 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan dengan Penerapan E-
commerce

https://yurindra.wordpress.com/e-commerce/proses-bisnis-dalam-kerangka-electronic-commerce/

Anda mungkin juga menyukai