Disusun oleh :
Kemiskinan adalah fenomena sosial ekonomi yang tidak hanya melintas batas agama,
tetapi juga suku dan kebangsaan. Pemerintah Indonesia melakukan Program Keluarga
Harapan, Indonesia Pintar, PNPM, Kartu Indonesia Sehat, PKH-M, serta meningkatkan
infrastruktur dan kesadaran masyarakat.
LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan sulit untuk diatasi karena
melibatkan berbagai faktor seperti faktor ekonomi, sosial, budaya dan politik. Pemerintah
memainkan peran penting dalam mengurangi kemiskinan karena memiliki kekuatan dan
sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas
kesejahteraan rakyat, pemerintah memiliki tugas untuk membuat kebijakan yang mendukung
pengentasan kemiskinan. Di banyak negara, pemerintah kerap mengeluarkan program-program
sosial seperti bantuan sosial, beasiswa, dan program pelatihan kerja dengan tujuan membantu
kelompok masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Selain itu, pemerintah juga berperan
dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.
Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan perdagangan dapat menciptakan
lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi, yang dapat membantu mengurangi
kemiskinan. Namun, kebijakan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan tidak selalu efektif
dan menghadapi berbagai tantangan. Misalnya, kebijakan yang terlalu berfokus pada dukungan
pendapatan dapat menciptakan ketergantungan dan gagal mendorong perubahan struktural
yang diperlukan untuk pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan. Korupsi dan kebijakan
yang tidak akuntabel juga dapat menghambat efektivitas tindakan pemerintah untuk
mengurangi kemiskinan. Dalam menanggulangi kemiskinan, pemerintah juga harus bekerja
sama dengan berbagai aktor, antara lain swasta, LSM, dan masyarakat sipil. Kolaborasi ini
dapat membantu meningkatkan efektivitas kebijakan dan program pemerintah serta mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) adalah serangkaian tujuan global yang
ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet
kita, dan memastikan kemakmuran bagi semua orang. SDG 1 atau Tujuan 1 untuk
Pembangunan Berkelanjutan bertujuan untuk memberantas kemiskinan dalam segala
bentuknya di seluruh dunia. Tujuan SDG 1 berfokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem
dan ketimpangan ekonomi serta meningkatkan perlindungan sosial bagi mereka yang
membutuhkan. Hal ini mencakup upaya peningkatan akses terhadap sumber daya seperti
pendidikan, pelayanan kesehatan, air bersih dan pekerjaan yang layak.
Pencapaian SDG 1 akan membutuhkan kerja sama dan kolaborasi berbagai pemangku
kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan individu.
Ini juga harus dilakukan secara berkelanjutan di masa depan dan dampak ekologis dan sosial
harus diperhitungkan. Mencapai SDG 1 akan membutuhkan perubahan sistemik dalam cara
kita mengalami dan mengatasi kemiskinan. Hal ini membutuhkan ketersediaan sumber daya
dan pemberdayaan masyarakat yang terkena dampak kemiskinan. Dalam hal ini, pendekatan
yang inklusif dan berkelanjutan harus diambil untuk memastikan bahwa semua orang dapat
memperoleh manfaat dari pembangunan berkelanjutan dan mengakhiri kemiskinan di seluruh
dunia.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini metode pengambilan data yang akan kami gunakan adalah
wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui kegiatan tanya-jawab
secara lisan untuk memperoleh informasi.
Dalam hal ini, data yang diperoleh merupakan jawaban narasumber yang akan kami
wawancarai kepada mahasiswa Telkom University. Data yang berikan diambil dalam bentuk
pertanyaan yang dilakukan secara langsung, yang terdiri dari tiga pertanyaan. Diantaranya
adalah :
1. Menurut kamu bagaimana cara pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran
di indonesia
2. Menurut kamu faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia
3. Sebutkan 3 contoh bentuk bantuan dari pemerintah untuk masyarakat Indonesia dalam
menanggulangi kemiskinan
4. Apa dampak dari kemiskinan terhadap lingkungan di era Society 5.0?
HASIL PENGAMBILAN DATA
No Hasil
ANALISA DATA
Setelah data yang telah kelompok kami dapatkan dapat di simpulkan bahwa kemiskinan
terjadi karena keadaan perekonomian Indonesia yang masih belum stabil, tingkat pendidikan
yang masih terbilang rendah, upah minimum yang kurang memadai, taraf hidup masyarakat
yang buruk, meningkatnya angka pengangguran setiap tahun tanpa adanya tambahan
kesempatan kerja, serta eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan atau tidak
terkontrol juga dapat memicu tingkat kemiskinan. Berdasarkan yang terdapat pada sumber di
bulan september tahun 2022 Tingkat kemiskinan tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36
juta orang berada di bawah garis kemiskinan
Oleh sebab itu, Pemerintah melakukan suatu program untuk menanggulangi
kemiskinan di indonesia yaitu pengembangan budaya usaha, pengembangan sistem jaminan
sosial, pemberian modal usaha, pembangunan infrastruktur, dan mendukung umkm di
Indonesia karena dari umkm tersebut dapat memberikan dampak yang besar bagi
perekonomian Indonesia dan dapat memberikan peluang bagi pengangguraan untuk
mendapatkan pekerjaan. Sumber daya manusia yang memadai juga akan berdapak terhadap
perkembangan masyarakat Indonesia dalam mengikuti kemajuan teknologi serta zaman.
Oleh karena itu, dampak dari kemiskinan terhadap lingkungan di era Society 5.0 akan
sangat berdampak bagi perkembangannya. Selain itu, konstribusi generasi muda dalam
membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting. Mengapa demikian,
karena dengan keikutsertaan generasi muda dalam berkonstribusi akan menciptaakan nya
peluang untuk bangsa indonesia menjadi lebih maju. Serta peranan pancasila sebagai pedoman
dan petunjuk bangsa sehingga sangat memungkinkan generasi muda dalam menerapkan nilai-
nilai pancasila agar dapat mewujudkan karakter yang cerdas dan mengurangi angka kemiskinan
di indonesia.
Melalui metode penelitian observasi dan studi Pustaka diatas dapat diperoleh
kesimpulan bahwa Sebagai institusi yang bertanggung jawab untuk kesejahteraan rakyat,
pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang mendukung
pengentasan kemiskinan. Di banyak negara, pemerintah seringkali mengeluarkan program-
program sosial, seperti bantuan sosial, beasiswa, dan program pelatihan kerja, yang bertujuan
untuk membantu kelompok masyarakat yang berada dalam kondisi kemiskinan.
Selain itu, pemerintah juga memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Kebijakan pemerintah yang
mendukung investasi dan bisnis dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang dapat membantu mengurangi kemiskinan.
Namun, kebijakan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan tidak selalu efektif
dan dapat menghadapi berbagai tantangan. Misalnya, kebijakan yang terlalu fokus pada
bantuan sosial dapat menciptakan ketergantungan dan tidak mendorong perubahan struktural
yang dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan secara berkelanjutan. Selain itu, korupsi dan
kebijakan yang tidak akuntabel juga dapat menghambat efektivitas kebijakan pemerintah
dalam menanggulangi kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA