PT GARUDA INDONESIA
OLEH
KELOMPOK 5
Kelas D
Manajemen Operasi
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nama Perusahaan
PT Garuda Indonesia. Nama Garuda diberikan oleh Presiden Soekarno dimana
nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa
itu, Noto Soeroto; "Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine
uw einladen", yang artinya, Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya
tinggi di atas kepulauan Anda
2. Alamat :
PT Garuda Indonesia beralamat di Jl. M1, Area Perkagntoran Gedung Garuda
City Center,Soekarno-Hatta International Airport,Cengkareng, Indonesia.
Untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan, Perusahaan telah membuka hub-
nya yang ketiga di Makassar, melengkapi 2 hub yang sebelomnya dimiliki Perusahaan
yaitu di Jakarta dan Bali. Disamping Makassar yang telah dibuka di pertengahan tahun
2011, Garuda juga membuka hub Balikpapan dan Medan
3. Bidang Usaha
PT Garuda Indonesia bergerak diusaha Perusahaan Jasa Penerbangan atau Bidang
Transportasi Udara
Penerbangan pertama diawali oleh Wright Bersaudara pada Tahun 1903 di Kitty
Hawk, Carolina Utara. Membuat para penerbang lain bermunculan dan mulai melakukan
berbagai penjelajahan yang luar biasa seperti yang dilakukan oleh Charles Lindbergh
yang melakukan penerbangan dari New York menuju Paris melintasi Samudera Atlantik
juga mendorong para negara penjajah untuk memanfaatkan daerah jajahannya dengan
melengkapi teknologi yang baru saja diadakan ini, termasuk Belanda.
Belanda dalam rangka memperkuat sistem penjajahannya, mereka memperkuat
sistem perhubungan yang berpengaruh, dengan mendirikan perusahaan tranportasi udara
yang bernama KNILM pada tanggal 24 Oktober 1928 dengan modal sebesar 5 juta
Gulden yang dihimpun dari 32 perusahaan dan pengusaha besar. Setelah berkembang
lama, maskapai ini mati akibat Perang Dunia 2 yang diakibatkan oleh invasi Jepang ke
Asia Tenggara
6. Dekade 2007
7. Dekade 2010-Sekarang
Volume Penumpang Pesawat udara Domestik dan Pangsa Pasar Tahun 2004 dan 2005
2004 (%) 2005 (%)
Garuda Indonesia 6.297.351 26,6 6.987.870 24,1
D. Proses Operasi
E. Produk
Sebagai perusahaan jasa, PT Garuda Indonesia memberikan produk berupa jasa
penerbangan keberbagai daerah baik itu nasional aupun internasional. 3 kategori utama jasa
penerbangan tersebut adalah:
1. International Flights
2. Domestic Flights
3. Hajj Flights
F. Lokasi Usaha
Lokasi usaha Garuda Indonesia tersebar disetiap bandara yang telah menjadi rutenya.
2. Layout Penumpang
Contoh : Boeing 777-300ER
a. Sliding door disetiap suite.
b. Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci dan lebar 22
inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180) dan dilengkapi dengan
matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.
c. Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.
d. Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan penggunaan.
e. Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk mempermudah
percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.
f. In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD, dilengkapi dengan
remote control dan headphone kedap suara.
g. Lemari penyimpanan pribadi.
h. Lampu baca pribadi.
H. Pengelolaan Kualitas
Pengelolaan kualitas dilihat melalui Budaya perusahaan Garuda Indonesia yang
terdiri dari nilai-nilai efficient & effective, loyalty, costumer centricity, honesty &
openness dan integrity yang dirancang sejak tahun 2005 dan kemudian disosialisasikan
pada tahun 2007 hingga saat ini, telah menjadi panduan/pedoman perilaku insan Garuda
Indonesia melalui program internalisasi yang terstruktur dan tersistem.
Untuk meningkatkan mutu penerbangan, Garuda Indonesia berupaya
meningkatkan kualitas melalui program berikut:
1. Perawatan secana teliti dan kontiniu oleh ahli
2. Promosi dengan harga yang sehat serta tidak mengabaikan keselamatan. Prioritas
utama penerbangan adalah keselamatan.
3. Program penumpang setia (GarudaMiles)
Merupakan program maskapai bagi para penumpang yang setia menggunakan
Garuda. Penumpang maskapai bisa mendapatkan Miles setiap melakukan
penerbangan yang dilakukan bersama Garuda bersama partner yang akumulasinya
dapat ditukarkan menjadi Award Ticket yang memberi setiap penumpang
kesempatan untuk mencoba destinasi favorit atau Upgrade Awards penumpang
dari kelas ekonomi ke bisnis pada penerbangan pilihan Anda.
4. Layanan sebelum penerbangan (First Class Lounge)
Lounge ini memiliki berbagai fasilitas yang berkelas dunia kualitasnya seperti,
hidangan selamat datang yang terdiri dari minuman dan makanan, Wi-fi dan Spa
selagi menunggu penerbangan dengan dibantu oleh First Class Assistant,
penumpang juga dapat tidur dengan duduk di kursi panjang yang terletak di quiet
room dan jika bersama sekeluarga, juga terdapat ruang keluarga. Terdapat
perpustakaan kecil, ruangan merokok, pantry, ruang sholat (Mushola), ruang
perawatan bayi, dan toilet. Setelah menikmati kenyamanan First Class Lounge,
Anda tentunya akan diantar menuju pesawat dengan keistimewaan menggunakan
layanan prioritas pada saat boarding atau pada saat transfer dan transit sebagai
bentuk layanan Garuda Indonesia First Class.[52]
7. Layanan Wi-Fi
Diperkenalkan pertama kali di dalam armada Boeing 777-300ER Tahun 2013,
Garuda Indonesia menyediakan jasa Wi-Fi di dalam rute jarak jauhnya, terutama
rute ke Eropa. Rencananya, Garuda Indonesia akan memperluas jaringan Wi-Fi
ini ke semua armada mereka.
J. Pengelolaan Persediaan
1. Armada pesawat
Perseroan pada waktu ke waktu dapat membeli unit pesawat langsung kepada
perusahaan manufaktur. Umumnya, pembelian tersebut awalnya didanai melalui arus kas
dari kegiatan operasi dan pendanaan lewat penerbitan utang, yang kemudian akan di
konversi menjadi perjanjian sewa guna operasi melalui transaksi penjualan dan
penyewaan kembali dengan perusahaan sewa guna operasi pesawat, hal ini akan
memungkinkan Perseroan mendapatkan kembali pembayaran PDP yang telah dibayarkan
yang akan berdampak pada penurunan beban belanja modal Perseroan. Pada perjanjian
pembelian pesawat, harga akuisisi bergantung kepada penyesuaian eskalasi, yang
tergantung diantaranya, pada inflasi dan kenaikan indeks gaji seperti yang telah
ditentukan berdasarkan formula yang telah disetujui sebelumnya pada perjanjian
pembelian tersebut
Jumlah armadanya terdiri dari 178 pesawat yang terdiri dari: 2 pesawat Boeing
747-400, 9 pesawat Boeing 777-300ER, 13 pesawat Airbus A330-300, 9 pesawat Airbus
A330-200, 35 pesawat Airbus A320, 82 pesawat Boeing 737, seperti seri 500 (2), seri 800
NG (80), 17 Unit Bombardier CRJ1000 NextGen dan 11 pesawat ATR 72-600.
Persediaan Armada
3. Airline
PENUTUP
A. Kesimpulan
T. Garuda Indonesia sudah mampu membangun afeksi positif dari pelanggan, hal ini
terlihat bahwa pelanggan sangat kritis terhadap suasana didalam pesawat, sehingga mereka
merasa puas secara emosional. Pada faktor afeksi negatif PT Garuda Indonesia sudah
mampu meredam rasa khawatir dan takut akan keselamatan penerbangan, dan hasil
menunjukkan hal ini tidak berpengaruh langsung terhadap kepuasaan pelanggan. Tingkat
kepuasaan pelanggan terhadap kualitas kinerja atribut utama pelayanan Garuda Indonesia
sudah baik, baik dari segi pelayanan, kinerja staff dan awak kabin, seragam awak kabin,
hiburan dan makanan, bantuan dan kecakapan kerja para staff dan awak kabin yang
diberikan selama penerbangan. Pada diskonfirmasi, perusahaan dinilai sudah mampu untuk
memenuhi apa yang menjadi harapan pelangganya, hal ini ditandai dengan banyaknya
pelanggan yang merasa apa yang mereka rasakan dan yang diperoleh selama menggunakan
layanan Garuda Frequent Flyer (GFF) sama dengan apa yang mereka harapkan. Namun hal
ini akan lebih baik apabila diperhatikan karena apabila ekspektasi pelanggan yang biasa
biasa saja tidak dikembangkan menjadi diatas harapan pelanggan maka perusahaan dapat
dinilai tidak berkembang dan tidak melakukan perubahan guna untuk menambag nilai nilai
kepuasan yang tentunya nanti secara tidak langung akan menjadi keuntungan baik bagi
perusahaan sendiri maupun pada pelanggan.
B. Saran
PT. Garuda Indonesia disarankan untuk terus menjaga kualitas layanan jasa PT. Garuda
Indonesia dalam rangka mempertahankan eksistensi diindustri penerbangan dimata para
pelanggannya, jika terdapat disatisfaction customer maka segera lakukan service recovery,
sehingga pada akhirnya pelanggan akan menjadi puas dan menjadi market leader, serta terus
melakukan elemen program kepuasaan pelanggan, karena pada dasarnya apabila elemen
program kepuasaan pelanggan dilakukan dengan baik maka pelanggan akan menuju kepada
pembelian ulang.