Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PEMASARAN INTERNASIONAL

TEKANAN PERSAINGAN LUAR NEGRI

“ PT INSERA SENA (SEPEDA POLYGON) ”

Dosen Pengampu: DR Ir Henny Welsa SE.MM

Disusun oleh :

Sekar Meilana Kinanthi Astuti (2017008201 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

2018/2019
RBAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi informasi serta komunikasi nyaris meniadakan batas batas wilayah
geografis negara, bahkan pasar global yang mulai terbentuk menawarkan berbagai peluang bagi
perusahaan domestik untuk berkembang keluar, namun pada saat yang bersamaan juga
menghadirkan berbagai tantangan, ancaman, serta risiko-risiko lainnya.
Pada kenyataannya perusahaan yang ingin memimpin di pasar harus berpikir dalam konteks
kepemimpinan industri skala global. Dengan semakin terbukanya pasar-pasar domestik terhadap
pasar global, tingkat persaingan menjadi tolak ukur bagi perusahaan-perusahaan lokal melawan
perusahaan-perusahaan dari luar negeri.

 Rumusan Masalah

1.Menjelaskan alasan-alasan utama mengapa perusahaan memilih bersaing di pasar


internasional.

2. Tekanan persaingan Indonesia terhadap China

3. Persaingan Produk

4. persaingan Saluran distribusi

5. Persaingan Price

6. Persaingan promosi
BAB II

DASAR TEORI

Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul dalam berbagai literatur yang
menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis. Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu
competition yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan
kompetisi.Persaingan adalah ketika organisasi atau perorangan berlomba untuk mencapai tujuan
yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar,peringkat survei, atau sumber daya yang
dibutuhkan. Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari 2
pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan menawarkan
harga/syarat yang paling menguntungkan. Persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk
pemotongan harga, iklan/promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar.
Persaingan usaha juga dapat ditemui dalam UU No.5 tahun 1999 tentang larangan praktek
Monopoli dan persaingan tidak sehat. Secara umum, persaingan bisnis adalah perseteruan atau
rivalitas antara pelaku bisnis yang secara independen berusaha mendapatkan konsumen dengan
menawarkan harga yang baik dengan kualitas barang atau jasa yang baik pula. Dalam dunia
persaingan usaha dikenal dengan dinamika persaingan yang berarti perubahan-perubahan yang
terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam memperebutkan pelanggan pada
periode-periode tertentu. Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang
terjadi agar mereka bisa mengikuti persaingan supaya tidak mengalami kekalahan dalam
kompetisi di pasar.
BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

1.Alasan perusahaan melakukan persaingan di luar negri:

a. Untuk memasuki akses terhadap pelanggang-pelanggang baru, dengan alasan bahwa


ekspansi ke dalam pasar dunia akan memberi potensi untuk meningkatkan pendapatan,
laba dan pertumbuhan jangka panjang, dan dapat menjadi perusahaan domestik yang
mapan.

b. Untuk mencapai biaya rendah dan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Banyak
perusahaan melakukan perluasan usaha karena pasar domestik dan industri mereka sudah
terbatas, sehingga dengan demikian pada hakekatnya meningkatkan daya saing-
perusahaan.

c. Untuk mengkapitalisasi kompetensi utamanya. Sebuah perusahaan dapat memperluas


kompetensi dan kapabilitasnya untuk posisi memperoleh keuntungan kompetetif dalam
pasar luar negeri seperti pada pasar domestik.

d. Untuk menyebar atau membagi risiko bisnisnya melalui perluasan pasar yang telah ada.

2. Tekanan persaingan Indonesia terhadap China

persaingan dagang dengan produk asing dirasakan semakin berat ketika penurunan bea
masuk impor sepeda dari China dari 10% menjadi 5% mulai berlaku pada tahun lalu.
Penurunan ini merupakan implementasi perjanjian dagang antara Asean dan China.

Dengan bea masuk 5%, produsen sepeda dalam negeri kesulitan bersaing dengan produk
sepeda asal China karena harus memperhitungkan biaya tenaga kerja, risiko investasi,
dan biaya lainnya. Bahkan, dengan tarif impor bahan baku 0%, industri dalam negeri
masih belum mampu menandingi harga produk ekspor yang lebih murah.
3. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah
Jika peraturan-peraturan pemerintah mudah berubah-ubah tidak melindungi dunia usaha,
anti perusahaan asing atau pembatasan-pembatasan perdagangan luar negeri dapat
mempersulit dalam usaha memperluas usaha.

4. PRODUK

PT. Insera Sena memiliki produk pesaing dari luar negri yaitu Perusahaan Phoenix Ltd.
Sepeda dari China yang juga menjadi penguasa pasar sepeda internasional . Polygon
melakukan inovasi, otentik dan kualitas produk Polygon Bikes untuk mengakomodasi
dan memenuhi tuntutan pasar sekaligus sebagai dedikasi untuk mengembangkan industri
sepeda secara global. Salah satu inovasi teknologi yang dihasilkan Polygon dan diakui
dunia adalah Floating Suspension System yg lahir 2012 yg hingga kini masuk pada
generasi ke-3. 

Teknologi ini diakui oleh media Jerman “World of MTB” sebagai teknologi yg otentik &
menyumbang inovasi teknologi MTB dunia. Sedangkan yang terbaru pada tahun 2017,
Polygon berkolaborasi dengan Naild dengan visi untuk memberikan pengalaman
bersepeda dengan paradigma baru yang tidak pernah diluncurkan sebelumnya oleh pelaku
industri sepeda manapun. Dengan cara menghadirkan seri Xquarone EX yang dilengkapi
oleh inovasi desain suspensi terbaru yang diklaim sebagai pelopor di Indonesia dan
dunia. Dengan inovasi produk ini polygon memiliki nilai unggul dalam persaingan
kualitas produknya.

5. PRICE

Persaingan harga dengan produk China dirasakan semakin berat ketika penurunan bea
masuk impor sepeda dari China dari 10% menjadi 5% mulai berlaku pada tahun lalu.
Penurunan ini merupakan implementasi perjanjian dagang antara Asean dan China.

Dengan bea masuk 5%, produsen sepeda dalam negeri termasuk Polygon kesulitan
bersaing dengan produk sepeda asal China karena harus memperhitungkan biaya tenaga
kerja, risiko investasi, dan biaya lainnya. Bahkan, dengan tarif impor bahan baku 0%,
industri dalam negeri masih belum mampu menandingi harga produk ekspor yang lebih
murah.

6. SALURAN DISTRIBUSI

Sejak 2012, sepeda Polygon mulai mengembangkan saluran distribusi dengan membuka
pusat distribusi di Eropa. Oleh karena itu, saat ini Polygon dapat diperoleh di hampir 50
toko di Jerman dan Prancis, dan tengah diluncurkan di California, Amerika Serikat.
Komposisi produksi PT Insera Sena adalah 70 persen pasar ekspor yang juga di saingi
oleh Phoenix yang telah lebih dahulu menguasai pasar Eropa serta Asia utamanya di
Singapura .

7. PROMOSI

1. mengikuti pameran berskala internasional.

PT. Insera Sena selalu di support oleh pemerintah untuk mengikuti pameran sepeda
internasional salah satunya yaitu pemerintah mempermudah perijinan serta
memberikan informasi adanya pameran internasional.

2. menunjuk pembalap sepeda dibeberapa negara sebagai brand ambassador


3. perusahaan memberikan dan menaungi komunitas-komunitas
Dengan memfasilitasi komunitas Polygon dapat memberikan nama baik bagi perusahaan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persaingan adalah ketika organisasi atau perorangan berlomba untuk mencapai tujuan
yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar,peringkat survei, atau sumber daya yang
dibutuhkan. Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari 2
pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan
menawarkan harga/syarat yang paling menguntungkan. PT. Insera Sena merupakan
perusahaan yang memiliki banyak pesaing dari Negara lain khususnya China yaitu
perusahaan Phoenix Bike yang telah lebih awal berada di pasar internasional. Dengan
menurunnya bea cukai dari China sangat berdampak pada penjualan produk dari Polygon
serta memperlambat saluran distribusi , mempengaruhi harga dan promosi produk sepeda
dari Polygon.

Anda mungkin juga menyukai