Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS STRATEGI PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik

Disusun Oleh :

(1138020178) Nopiyanti Eka N.

(1138020185) Nurjanah

(1138020179) Novi Delfa Filipiani

(1138020186) Nurliyani Indriastuti

(1138020180) Novi Navisah

(1138020187) Nursaadah

(1138020181) Nur Azizah

(1138020188) Nurzaman

(1138020182) Nuraeni

(1138020189) Odah Saodah

(1138020183) Nurhadi Ardiansyah P.

(1138020190) Pandu Riyanto

(1138020184) Nurhusnina Nisrin Irawan

Manajemen E/VI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
memberikan

kenikmatan

dan

kerahmatan-Nya

sehingga

kami

dapat

menyelesaikan makalah tentang Analisis Strategi PT. Indofood Sukses Makmur,


Tbk. Shalawat beserta salam kita curahkan pula kepada junjungan kita yakni Nabi
Muhammad S.A.W.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing penulis
dalam penyusunan makalah ini, serta teman-teman kelompok yang saling
membantu dan memberikan dorongan agar makalah ini dapat diselesaikan.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca kami harapkan demi perbaikan dan
kebaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bandung, 28 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
1.1

Latar Belakang......................................................................................................

1.2

Rumusan Masalah.................................................................................................

1.3

Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1

Profil Perusahaan...................................................................................................

2.1.1

Sejarah Perusahaan........................................................................................

2.1.2

Riwayat Perusahaan.......................................................................................

2.1.3

Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan............................................................

2.2

Scanning Lingkungan............................................................................................

2.2.1

SWOT Matrix................................................................................................

2.2.2

Space Matrix..................................................................................................

2.3

Formulasi Lingkungan........................................................................................

2.4

Implementasi Strategi..........................................................................................

2.5

Evaluasi...............................................................................................................

2.6

Kinerja Fungsi Manajemen.................................................................................

2.6.1

Strategi Manajemen PT Indofood................................................................

2.6.2

Fungsi Manajemen yang Di Terapkan.........................................................

2.6.3

Jenis-jenis Produk........................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................


3.1

Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan
penting dalam pembangunan industri nasional, sekaligus dalam perekonomian
keseluruhan sehingga dunia usaha baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan
dengan persaingan. Untuk mengatasi persaingan, setiap perusahaan memiliki
strategi masing-masing untuk menyampaikan hasil produksinya dengan cepat,
tepat, cermat, hemat dan memuaskan ke tangan konsumen.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang industri makanan dan olahan, perusahaan tersebut merupakan
perusahaan besar yang mempunyai pangsa pasar yang cukup luas baik di dalam
maupun di luar negeri. Sejarah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sendiri dimulai
pada tanggal 14 agustus 1990 dengan didirikannya PT. Panganjaya Intikusuma,
yang kemudian hari mendirikan Indofood Frito Lay Corporation, sebuah usaha
kerjasama dengan Serven Up Netherland B.V dan kemudian pada tanggal 5
februari 1994 mengganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM).
Secara kuantitas, produk Indofood dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan dengan tren yang positif. Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood
dalam memasarkan produknya adalah Concentric Diversfication Strategi. strategi
ini dilakukan dengan menambah produk yang baru tetapi masih saling
berhubungan. Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan
strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain
fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui
scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost
effecciency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para
konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and
higher margin. Selain itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk
dan rasanya.
Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu
berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah
memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di

Televisi, majalah dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan
meningkatkan publikasi.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis mencoba menganalisis scanning,
formulasi, implemntasi dan evaluasi yang telah diterapkan diterapkan di PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk dengan mengacu pada beberapa analisis yang
berkaitan dengan hal tersebut

1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimana company profile PT Indofood Sukses Makmur, Tbk?
2. Bagaimana scanning lingkungan di PT Indofood Sukses Makmur, Tbk?
3. Bagaimana formulasi di PT Indofood Sukses Makmur, Tbk?
4. Bagaimana implementasi di PT Indofood Sukses Makmur, Tbk?
5. Bagaimana evaluasi di PT Indofood Sukses Makmur, Tbk?
6. Apa saja produk yang dipasarkan oleh PT Indofood Sukses Makmur, Tbk?
7. Bagaimana kinerja PT Indofood Sukses Makmur, Tbk terkait dengan
fungsi manajemen?

1.3

Tujuan
1. Untuk mengetahui company profile PT Indofood Sukses Makmur ,Tbk
2. Untuk mengetahui scanning lingkungan di PT Indofood Sukses Makmur,
Tbk
3. Untuk mengetahui formulasi di PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
4. Untuk mengetahui implementasi di PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
5. Untuk mengetahui evaluasi di PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
6. Untuk mengetahui jenis dan varian produk yang dipasarkan oleh PT
Indofood Sukses Makmur, Tbk
7. Untuk mengetahui kinerja PT Indofood Sukses Makmur, Tbk Tbk terkait
dengan fungsi manajemen

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah Perusahaan


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX : INDF) merupakan produsen
berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 agustus 1990 oleh Sadono Salim
dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman
Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend Sudirman Kav. 76-78, Jakarta.
Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi diberbagai
tempat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.
Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan
Eropa. PT. Panganjaya Intikusuma pada tanggal 5 februari 1994 menjadi
Indofood Sukses Makmur. Induk usaha dari Indofood Sukses Makmur Tbk
adalah CAB Holding Limited (miliki 50,07% saham INDF), Seychelles,
sedangkan induk usaha terakhir dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah
First Pacific Company Limited (FP), Hongkong. Saat ini, perusahaan memiliki
anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain :
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan Salim Inomas Pratama Tbk
(SIMP).
Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari BapepamLK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham
dengan harga penawaran Rp 6.200,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 juli 1994.

2.1.2 Riwayat Perusahaan


Tahun
1990

Riwayat
Didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma

Membentuk

perusahaan

patungan

51:49

dengan

Seven-Up

Netherlands B.V perusahaan afiliasi PepsiCo Inc untuk memasuki

1994

industri makanan ringan


Mengganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur

1995
1997

Mencatatkan Saham di BEI


Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari
Mengakuisisi 80% saham grup perusahaan yang bergerak di bidang

2004
2005

perkebunan, agribisnis dan distribusi


Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton
Membentuk perusahaan patungan dengan Nestle

SA

untuk

memasarkan produk-produk kuliner

Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat

Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan


perkapalan, PT Pelayaran Tahta Bahtera, setara dengan 90,9%

2006

kepemilikan saham.
Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan, Pascari Pte. Ltd.
(Pascari)

2007

Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.


Mencatatkan saham Grup Agribisnis di SGX dan menempatkan saham
baru

Menambah sebesar 35% kepemilikan saham di Pacsari, menjadi 90%


kepemilikan

Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan yang


dimiliki oleh Rascal Holding Limited

Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati


Plantation dan memiliki 70% kepemilikan

2008

Mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham Lonsum.


Partisipasi dalam penerbitan saham baru PT Lajuperdanan Indah,
dengan kepemilikan sebesar 60%

Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd yang memiliki secara


efektif 68,57% saham di PT Indolakto (Indolakto), sebuah
perusahaan dairy terkemuka

2009

Mengakuisisi seluruh kepemilikan beberapa perusahaan perkebunan

yang memiliki fasilitas bulking.


Restrukturisasi internal Grup CBP dimulai dengan pembentukan ICBP

dan pemekaran kegiatan usaha mie instan dan bumbu, yang diikuti
dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup CBP

2010

yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, kedalam ICBP.


Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan
kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah
kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP.

2011
2012

Mencatatkan saham ICBP di BEI

Meningkatkan kepemilikan saham di Pascari sebesar 10% menjadi

100% kepemilikan
Mencatatkan saham SIMP, anak perusahaan langsung dan tidak

langsung Perseroan, di BEI


ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group
Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (Asahi) untuk memasuki pasar

2013

minuman non-alkohol di Indonesia.


Grup Agribisnis, melaui anak perusahaanya SIMP dan Lonsum,
mengakuisisi 79,7% saham di PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM)
dimana memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha
penanaman hutan industri dan agro forestry

ICBP, melalui

anak

perusahaan

patungannya

dengan Asahi,

mengakuisisi PT Prima Cahaya Indobeverages, exclusive bottler untuk


produk-produk PepsiCo

Grup Agribisnis dan First Pacific Company Limited membentuk


perusahaan patungan 30:70 untuk melakukan investasi atas 34%
kepemilikan saham Roxas Holdings Inc., perusahaan gula terintegrasi
yang terbesar di Filipina

Mengakuisisi 82,22% saham CMCF, sebuah perusahaan pemrosesan


sayuran terintegrasi di Tiongkok, yang sahamnya tercatat di SGX.

2.1.3 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan


Visi PT Indofood Sukses Makmur,Tbk
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions
Misi PT Indofood Sukses Makmur,Tbk

Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan

Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestic maupun


internasional

Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa


Indonesia khususnya dalam bidang nutrisi

Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan karyawan dan lingkungan


secara berkelanjutan

Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan

teknologi kami

Meningkatkan stakeholdervalues secara berkesinambungan

Nilai-nilai Perusahaan
Dengan disiplin sebagai falsafah hidup, Kami menjalankan usaha kami dengan
menjunjung

tinggi

integritas,

Kami

menghargai

seluruh

pemangku

kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untu mencapai


keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan

2.2

Scanning Lingkungan

2.2.1 SWOT Matrix

IFAS
(Internal Factor Analysis
Summary)

STRENGHT
1. Telah

WEAKNESS

merambah

pasar

dan 1. Besarnya biaya pemasaran yang

produksinya sampai ke luar negeri


2. Target pasar mencapai semua
kalangan
3. Memiliki satu grup tersendiri yang
menangani pendistribusian produkproduknya
4. Memiliki staf yang handal dengan
didukung melalui inovasi-inovasi
yang

terus

dilakukan

mengandalkan

kinerja

dengan
tim

dan

Karyawan standarisasi pendidikan


latar belakang dengan pengalaman
kerja mumpuni
5. Memiliki divisi

R&D

internal

menetapkan harga yang sedikit


mahal
2. Untuk produk Mie Indomie
memakai MSG
3. Ketersediaan bahan baku yang
belum mencukupi khususnya
produksi di luar negeri serta
permintaan pasar yang belum
terpenuhi
4. Terlalu banyak Brand yang
dikeluarkan
5. Tenaga kerja
membuat

yang

perusahaan

banyak
rentan

goncangan terhadap penjualan

eksternal
6. Kondisi keuangan / finansial yang

produk yang menurun.


6. Produk tidak dapat dibedakan

dapat

dilihat

dari

perkembangan kepemilikan saham


di

berbagai

perusahaan

serta

Memiliki banyak anak perusahaan.


7. Brand yang telah dikenal lama oleh
masyarakat

(External Factor
Analysis Summary)

sehingga

sehingga tidak membutuhkan R&D

kuat,

EFAS

digunakan

Indonesia

terutama

produk Indomie.
8. Sudah
mendapatkan

berbagai

penghargaan
9. Banyak stock

point

berada

di

kawasan yang strategis


10. Terus melakukan inovasi sesuai
dengan selera konsumen

dengan kompetitor
7. Persediaan
bahan
sebagian
pada impor

masih

baku

bergantung

OPPORTUNITY

STRATEGI SO

1. Pasar domestik atau luar negeri masih

1. Melakukan

terbuka lebar
2. Peluang kerjasama dengan perusahaan

pemenuhan

sejenis
3. Pertumbuhan

pasar

yang

terus

meningkat baik di kalangan bawah,


menengah maupun atas.
4. Inovasi produk menyesuaikan dengan

pasar

STRATEGI WO
ekspansi
permintaan

perusahaan

dan

untuk meminimalisir biaya


2. Perusahaan dapat membuat
keunggulan pada kesempatan

join

dengan

yang

memiliki

yang

sejenis

Menggabungkan

segmentasi pasar
5. Memanfaatkan
e-bussines

dari

domestik

internasional
2. Melakukan
produk

untuk 1. Mengakuisisi perusahaan lain

serta

kekuatan

sebagai

acuan

untuk

memfokuskan kegiatan dengan


menghindari kelemahan.
3. Pengembangan produk

baru

yang disebabkan oleh stock

dalam

(akuisisi) dalam bidang riset

pangsa

dan pengembangan, pembibitan

produk yang terbatas


4. Segmentasi pasar yang tidak

pasar dan memperkenalkan produk

serta pembudidayaan
3. menggunakan
kekuatan

terlalu signifikan karena produk

membantu

mengembangkan

melalui

internet

internet

sama

karena
dengan

pengguna
masyarakat

konsumen.
6. Peluang pasar yang besar dalam sistem
distribusi

yang

mencakup

grup

pendistribusian produk hingga pasar


tradisional dengan waktu sesingkat
mungkin.
7. Pasar yang luang karena kompetitor
yang

tidak

sanggup

permintaan pelanggan
8. Diminati dan diterima

memenuhi
baik

oleh

masyarakat mengakibatkan daya beli


konsumen meningkat sepanjang tahun
9. Dukungan
kebijakan
pemerintah
terhadap bea masuk atas bahan baku
yang di impor

perusahaan untuk mengambil


setiap

keunggulan

pada

kesempatan yang ada.


4. Mengembangkan produk
mempertahankan
produk

dihasilkan

menyesuaikan

terus
untuk

dikonsumsi pria atau wanita,


&

produk-

serta

yang

menciptakan

baik tua maupun muda.


5. Melakukan
diversifikasi
terhadap produk lain

produk baru yang inovatif


5. Melakukan pendekatan kepada
konsumen seperti mengadakan
Indofood peduli
6. Memanfaatkan
sebagai

teknologi

sarana

untuk

mempromosikan

produk

melalui situs web


7. Melakukan promosi di pasarpasar

Tradisional

&

dapat

membaca secara cepat keiginan


THREATS

konsumen
STRATEGI ST

1. Adanya kompetitor sejenis yang cukup

1. Menciptakan

banyak
2. Kemungkinan adanya anti MSG dan zat
bahaya lainnya
3. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
4. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing

memperbanyak
kreatif

dan

STRATEGI WT
dan 1. Melakukan integrasi horizontal
iklan

yang

inovatid

serta

memperbanyak promosi di situs


web

untuk

memperkuat

image

perusahaan
2. Mencari
pemasok

yang

menawarkan

harga

terendah

baru dengan jenis produk yang sama.


5. Ketatnya persaingan yang dilakukan
pesaing dalam hal iklan dan promosi
6. Persaingan harga dengan kompetitor
7. Kompetitor memegang pangsa pasar

2. Menambah produk baru dengan


pangsa pasar yang sama untuk
mengatasi kompetitor
3. Menciptakan produk produk
baru untuk mengatasi ancaman

terbesar
8. Dikenakan pajak penjualan

untuk bahan mentah


3. Memperbaiki penetapan harga
baru untuk menarik perhatian
konsumen
4. Tetap mempertahankan produk
dan

dari pihak pesaing

cita

rasa

agar

diminati oleh masyarakat

2.2.2 Space Matrix


POSISI STRATEGIS INTERNAL
Financial Strength Rating

POSISI STRATEGIS EKSTERNAL


Environmental
Rating

(FS)
Keuangan

Stability (ES)
Harga
produk -2

perusahaan

5
induk

pesaing yang berada

yang kuat

pada kisaran harga

Jumlah asset SBU 4

yang sama
Hambatan

untuk -1

yang cukup besar

masuk

pasar

Liabilities to asset 5

tinggi
Persaingan

rasio rendah

dari

Earning per share 5

wingsfood
Pertumbuhan

meningkat tajam

ekonomi yang stabil

Rata rata FS
Competitive

dan diatas 6%
Rata Rata ES
-1,5
Industri Strength Rating

4,75
Rating

ke

ketat -2
produk

Advantage (CA)
Pangsa pasar yang -2

(IS)
Potensi

besar

pertumbuhan
tinggi,

Distribusi yang luas


Mempunyai

-2

akses -1

-1

6
10%

yang
per

tahun
Tidak mudah masuk 6
ke pasar
Laba

industry 4

selalu

yang

kuat

bagus

dan

berkisar 4%

dengan

pemasok

dan

distributor
Varians

produk -2

yang beragam
Rata Rata CA

-1,75

Rata Rata IS

5,3

Directional vector coordinates:


Sumbu x : -1,75+5,3 = 3,55
Sumbu y : -1,5+4,75 = 3,25
Menurut matriks SPACE di atas, maka PT Indofood berada di kuadaran agresif.
Perusahaan kuat secara finansial dan memiliki keunggulan bersaing pada industri
yang stabil dan sedang tumbuh. PT Indofood berada dalam posisi yang baik untuk
menggunakan kekuatan internalnya dalam rangka untuk memanfaatkan peluangpeluang yang ada, mengatasi kelemahan-kelemahan internal dan untuk mengatasi
berbagai macam ancaman eksternal, serta mempunyai keunggulan keuangan dan
kompetitifnes yang besar di dalam industry yang berkembang dengan baik. Selain itu,
hal yang harus diperhatikan adalah persaingan yang ketat dari pesaingnya.

2.3

Formulasi Lingkungan
Formulasi Strategi yang diterapkan PT Indofood Sukses Makmur,Tbk
1. Strategi Integrasi
Merupakan sebuah strategi yang dilakukan untuk dapat mengitegrasikan
pemasok, distributor, dan pesaing ke dalam sebuah wadah yang dapat
dikontrol oleh perusahaan yang termasuk strategi intergrasi adalah :
a. Integrasi kedepan
Strategic Business Unit (SBU) noodle, yang membawahi mie Indofood,
mempunyai sebuah keuntungan dalam proses perindustrian produk mienya. Hal tersebut terjadi karena di dalam Indofood terdapat SBU khusus
(Indomarco) yang menangani perindustrian seluruh produk Indofood.
Indomarco sudah memiliki jaringan ditribusi yang sangat luas, mencapai
seluruh pelosok tanah air.

b. Integrasi ke belakang
Dalam hal pemasok bahan baku, SBU noodle bekerjasama dengan PT
Bogasari. PT Bogasari yang menyediakan tepung terigu, yang merupakan
salah satu SBU dari Indofood. Dalam posisi yang sama sebagai SBU itu
lah, kerjasama yang kuat terus terjalin dan membuat SBU noodle semakin
kuat dalam hal bahan baku
c. Integrasi horizontal
Dalam sejarahnya, berdasarkan informasi-informasi yang ada SBU noodle
tidak pernah melakukan pertumbuhan anortganic. Akuisisi dan merger
seolah menjadi strategi yang tidak diperlukan bagi Indofood, karena
Indofood

merupakan

perusahaan

yang

besar

dengan

segala

kelengkapannya. Indofood dalam mengembangkan bisnis mie-nya, lebih


menekankan pertumbuhan organic atau melalui strategic pengembangan
produk dan strategi penetrasi pasar.
2. Strategi Intensif
Perusahaan membutuhkan usaha yang intensif, yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan.
Yang termasuk strategik intensif adalah :
a. Penetrasi Pasar
Dalam kaitannya, untuk melakukan penetrasi pasar dan melakukan
pelawanan terhdap Mie Sedaap, Indofood melakukan integrate marketing.
Mengutip majalah marketing, phak Indomie mengandalkan strategic
komukasi yang saling terintegrasi baik above the line (ATL) maupun
below the line (BTL). Kretivitas pesan yang disampaikan mencerminkan
personifikasi merk Indomie sebagi mie instan keluarga yang lezat dan
bergizi.
b. Pengembangan Pasar
Indonesia dengan wilayah yang luas dan penduduknya yang besar
merupakan pasar yang menarik. Berdasarkan data, pada tahun 1999
konsumsi mie instan sebesar 5,2 M bungkus. Dengan asumsi pertumbuhan
penduduk pertahun 10%, maka pada tahun 2007 konsumsi mie instan di
Indonesia adalah sebesar 11 M bungkus. Salah satu chanel distribusi yang

telah dimiliki Indofood adalah warung Indomie. Cara yang digunakan


untuk mengefektifkan warung tersebut adalah dengan mengajarkan para
pengelola warung pembuat Indomie, mensupport warung-warung mereka
dengan spanduk, sekaligus memonitor ketersediaan produk Indomie.
Warung Indomie hanyalah salah satu contoh tentang bagaimana Indofood
berusaha melakukan pengembangan pasar lebih luas. Contoh yang lain
adalah dengan mendistribusikan produknya sampai warung-warung kecil.
Dengan dukungan Indomarco, perusahaan distribusi milik Indofood, miemie milik Indofood tanpa kesulitan berhasil menembus warung-warung
kecil tersbut.
c. Pengembangan Produk
Dalam kondisi persaingan yang ketat, dan dalam kondisi konsumen yang
menginginkan variasi yag beragam, Indofood menanggapinya dengan
melakukan diversifikasi produknya. Pengembangan produk baru tersebut
dilakukan untuk meningkatkan penjualan Indofood dan sekaligus
menghadang pergerakan kompetitor. Pada tahun 2004, Indofood
memanfaatkan sarimie dan supermie untuk menghadang laju mie sedaap.
Indofood meluncurkan supermie sedaap- yang notabene punya tipe
tipografi brand yang mirip dengan mie sedaap. Kalau mie sedaap tagline
Jelas Terasa Sedaap-nya, supermie sedaap memakai tagline Pasti
Sedaap-nya. Tak cukup sampai disana, Indofood juga menyerangnya
dengan melempar fighting brand mie sayap-sayap adalah sinonim dari
Wing tetapi merk tersebut kemudian mati. Untuk menhadang competitor
Indofood, meningkatkan belanja iklannya menjadi Rp. 11,3 M pada 2004.
Adapun mie sedaap waktu itu, belanjanya mencapai Rp. 9,9 M.
3. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi dilakukan perusahaan induk dengan memasuki
bidang industry baru. Strategi ini terdiri dari 3 strategi, yaitu diversifikasi
konsentrik, diversifikasi horizontal dan diversifikasi kolongmerat. Strategi
tersebut dilakukan untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap satu
bidang industri. Dalam kaitannya dengan SBU noodle milik Indofood,
pembahasan strategi ini, tidak relevan karena SBU noodle merupakan suatu

unit bisnis yang yag tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan


perluasan bidang industri. Akan relevan jika pembahasan strategi diversifikasi
dikaitkan dengan perusahaan induk, yaitu Indofood.
Namun

menurut pemahaman diversifikasi konsentrik, strategi SBU

noodle untuk meluncurkan pop mie bisa di golongkan ke dalam strategi


diversifikasi. Dengan kondep pengemasannya yang berbeda, walaupun
merupakan produk mie juga, pop mie menjadi produk hasil dari diversifikasi
SBU noodle. Dari hal tersebut, dapat dibuat kesimpulann bahwa SBU noodle
telah melakukan strategi diversifikasi konsentrik dengan menghadirkan pop
mie ke dalam pasar.
4. Strategi Defensif
Strategi defensif digolongkan menjadi 3 yaitu, strategi retrenchment,
strategi divestasi dan strategi likuidasi. Strategi retrenchement terjadi ketika
suatu perusahaan melakukan turn around. Penjualan asset-aset perusahaan
untuk memperbaiki keuangan perusahaan termasuk ke dalam strategi
retrenchment. Divestasi adalah strategi penjualan divisi perusahaan untuk
meningkatkan modal. Likuidasi adalah strategi yang digunakan dalam kondisi
perusahaan yang merugi besar dan kondisi keuangan yang negative, likudikasi
dilakukan dengan menjual seluruh aset-aset perusahaan
Berdasarkan pengertian di atas, maka strateegi tersebut tidak pada berada
pada level SBU melainkan berada pada level perusahaan induk. Oleh karena
itu, maka tidak perlu menjelaskan strategi-strategi tersebut dalam kaitannya
dengan SBU noodle.

2.4

Implementasi Strategi
Implementasi strategi mempengaruhi organisasi dari atas ke bawah, ia
mempengaruhi semua area fungsional dan divisional dari suatu bisnis. Hal
tersebut jauh di luar tujuan dan ruang lingkup dari buku Freed R david untuk
memeriksa semua konsep dan alat administrasi bisnis yang penting dalam
implementasi strategi. Dala hal ini memfokuskan pada isu-isu manajemen yang
terutama berpusat pada implementasi strategi .
Perbedaan formulasi strategi dan implementasi strategi:

Perumusan strategi adalah memosisikan kekuatan sebelum dilakukan tindakan


Implementasi strategi adalah mengelola kekuatan yang mengelola semua hal

selama tindakan dijalankan.


Perumusan strategi berfokus pada efektivitas
Implementasi strategi berfokus pada efesiensi
Perumusan strategi utama adalah proses intelektualitas
Implementasi strategi terutama adalah proses operasional
Perumusan strategimembutuhkan koordinasi di antara beberapa individu
Implementasi strategi membutuhkan koordinasi diantara banyak individu.
Isu-isu manajemen seputar implementasi strategi meliputi menyusun tujuan

tahunan, membuat kebijakan, mengalokasikan sumber daya sumber daya,


mengubah struktur ogranisasi yang ada, rekontruksi dan desain ulang, merevisi
rencana intensif dan pemberian imbalan kepada karyawan, meminimalkan
resistensi terhadap perubahan , menyelaraskan manajer dengan strategi,
mengembangkan budaya yang mendukung strategi, mengadaptasikan proses
produksi/operasi, mengembangkan fungsi sumber daya manusia yang efektif dan
jika perlu, melakukan penyusutan ukuran perusahaan.
Manajer dan karyawan dalam organisasi harus berpartisipas segera dan
langsung dalam keputusan imlementasi strategi. Perang mereka dalam
implementasi strategi harus dibangun dengan keterlibatan mereka dalam aktivitas
perumusan strategi. Komitmen pribadi para penyusun strategi terhadap
implementasi dibutuhkan segera motivator bagi manajer dan karyawan.
Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang focus pada semua tingkat
hirarki dengan mengumpulkan dan menyebarkan intelijen persaingan, setiap
karyawan harus bias melakukan benchmark atas kinerjanya terhadap karyawan
pesaing terbaik sehingga persaingan menjadi bersifat personal.
Tujuan tahunan
Membuat tujuan tahunan adalah aktivitas yang berdesentralisasi yang melibatkan
seluruh manajer yang ada di organisasi secara langsung.
Tujuan tahunan (annual abjektives) sangat essesial bagi implementasi strategi
karena mereka:

Menentukan dasar pengalokasian sumber daya


Merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi para manajer

Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan dalam tujuan jangka

panjang
Membuat prioritas divisional dan depertemental dalam organisasi
Konsistensi horizontal dari tujuan adalah sama pentingnya dengan konsistensi

vertical dari tujuan, tujuan tahunan bisa diukur, konsisten, beralasan, menantang,
jelas, dikomunikasikan ke seluruh organisasi, memiliki karakter yang disesuaikan
dengan dimensi waktu, dan dilengkapi dengan bentuk penghargaan dan sanksi.
Alokasi sumber daya
Alokasi sumber daya (resource allocation) adalah aktivitas sentral dalam
manajemen yang memungkinkan eksekusi dan strategi.
Mengelola konflik
Ketergantungan antara tujuan dan persaingan atas sumber daya yang terbatas
terkadang mengarahkan kepada konflik . konflik dapat diidentifikasi sebagai suatu
ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih dalam suatu isu atau beberapa isu.
Segmentasi pasar
Segmentasi pasar secara luas digunakan untuk menerapkan strategi khususnya
perusahaan kecil dan special. Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai pembagian
pasar ke dalam kelompok konsumen tergantung dari kebutuhan dan kebiasaan
membelinya.
Keterkaitan internet mempermudahkan Positioning produk. Langkah-langkah ini
dibutuhkan dalam positioning produk.
1. Pilih criteria kunci yang secara efektif membedakan produk atau jasa
dalam industry
2. Gambarkan dalam peta positioning-produk dua dimensi dengan criteria
yang spesifik di setiap sumbunya.
3. Tetapkan produk dan jasa pesaing sebagai resultan matrik empat kuadran
4. Identifikasi area-area dalam peta positioning di mana produk dan jasa
perusahaan harus paling kompetitif di pasar yang ada. Lihatlah area yang
belum terisi (relung pasar atau niche)
5. Kembangkan rencana pemasaran untuk menentukan posisi produk atau
jasa perusahaan secara tepat.

2.5

Evaluasi
Berikut Review, Evaluasi, dan pengendalian Strategi yang dilakukan PT Indofood
Sukses Makmur,Tbk Sukses Makmur Tbk
Evaluasi strategis meliputi 3 aktivitas dasar yaitu :
1. Memeriksa dasar strategi perusahaan
2. Membandingkan hasil yang diharapkan dan hasil actual
3. Mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sejalan dengan
rencana
Richard Rumelt menemukan empat kriteria yang bisa dipakai untuk mengevaluasi
sebuah strategi yaitu :
1. Konsistensi
2. Konsonan
3. Kelayakan
4. Keunggulan
Evaluasi secara keseluruhan dari Indomie yaitu :
a) Pada tahun 2004 Indomie melakukan kesalahan terhadap strategi untuk mengcounter Mie Sedap yaitu terjabak permainan competitor dengan membuat
merk following yaitu Supermi Sedaaap dan Mie Sayap. Sayang, strategi
Indomie tidak dapat membendung Mie Sedap. Mengetahui hal ini, Indomie
memperbaiki strateginya dengan tidak melakukan serangan terhadap merek
lawan namun dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan
melakukan inovasi, meningkatkan kesetiaan retailer, dan memberikan bonus
pembelian.
b) Pada tahun 2007, mengetahui bahwa biaya produksinya yang besar disebabkan
faktor eksternal yaitu meningkatnya harga gandum, biaya transportasi dan
biaya listrik, sehingga menurunkan profit marginnya, maka indomie
melakukan penghematan dengan memakai bahan bakar berbiaya rendah dan
menggunakan mesin yang efisien.
Evaluasi dan koreksi yang dilakukan Indomie berdasarkan pada pencapaian
tujuan strategisnya (kesetiaan, kualitas produk, dan inovasi) dan tujuan
keuangnnya (pangsa pasar dan profit margin).

2.6

Kinerja Fungsi Manajemen

2.6.1 Strategi Manajemen PT Indofood


Manajemen strategi (strategy management) adalah seperangkat keputusan dan
tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan
strategi-strategi yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi perusahaan dan
lingkungannya untuk mencapai sasaran organisasi.
1) Distribusi
Indofoods Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas
di Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut. Selain produk-produk
Indofood sendiri, Indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak
ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005,
memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih efesien melalui rantai
pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan
kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan
masing-masing titik saham untuk melayani wilayah geografis dekat
ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin
2) Coorporate Social Responsibility
Indofood Cooperate Social Responsibility (CSR) program andalan dari
komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk
membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007
Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilakukan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang CSR :
Membangun Human Capital
Mempertahankan Kohesi Sosial
Memperkuat Nilai Ekonomi
Mendorong Good Goverment
Melindungi Lingkungan
3) Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa
karyawan adalah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur
penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap
karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.

Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut


membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk
saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efesiensi dalam rangka untuk membantu
semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di
pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan
dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan
diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan.
4) Strategi Kunci 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand berkat
konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A :
a) Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa siterima di lidah
konsumen (Product)
b) Avalaibility, yaitu produk Indomie mudah diperoleh dimana saja
(Place)
c) Affordability, yaitu tercerrmin dari harga eceran Indomie yang
terjangkau (Price)
5) Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4P)
a)
Product
Brandname yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus
Indonesia standard memiliki massa 88 gram, dan terdapat 2 sachet
berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu konsep manis, saus
sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng indomie
juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. (Anonim,
2008). Indomie meliki rasa yang sesuai dengan selera orang
Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan
konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
betambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goring, mie
soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan
tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie
jumbo.
b)

Price

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapata juga dibeli dengan


paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie.
Harga indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua
kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai
hanya sekitar Rp.2000,c)

Place
Group distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan.
Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan
pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk
pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masingmasing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin
(www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga
kerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung
seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan
mie instan/mie goring sebagai sebagai menu utama)

d)
1.
2.
3.

Promotion
Tagline
: Indomie Seleraku
Iklan
: billboard, iklan TV, sponsor acara
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk
pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang

4.

berlangsung pada 24 April 2008


Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie
untuk setiap Burjo di Yogyakarta).

Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada
posisi mature,sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga
dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie
tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan
promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya, Indomie
sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003)

sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai


sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie sedaap merupakan
pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur panjangnya,
Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis
terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.
Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor
satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara Indomie Jingle Dare
untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih meningkatkan brand
awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomiie. Indomie melihat
remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie
mulai memberikan semacam edukasi mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan
strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain
fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui
scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost
efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para
konsumennya dengan mmperkenalkan produk-produk dengan higher price
and higer margin.

2.6.2 Fungsi Manajemen yang Di Terapkan


Berikut adalah fungsi dari manajemen yang telah diterapkan di PT Indofood
Sukses Makmur Tbk :
1) Planning
Indofood adalah perusahaan pemproduksi mie instan terbesar di dunia,
dengan 14 pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan, yang juga
beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dar 8M paket mie tiap
tahunnya. Disamping beberapa variasi produk antara lain snack, kecap ,
bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink
Cakupan bisnis perusahaan dan peningkatan pasar kedepannya
membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting
dalam kesuksesan perusahaan. Setiap divisi harus menyesuaikan rencana
produk (Production Plan) mereka sehingga akan selalu tersedia seegala jenis
bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instan. Pada waktu

yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan di gudang seminimal


mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dengan
sebaik mungkin.
2) Organization
Struktur organisasi perusahaan merupakan struktur fungsional dan
staff. Salah satu alat bagi pemimpin mencapai tujuan perusahaan asalah
adanya organisasi yang baik dalam arti sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Setiap organisasi yang dilaksanakan selalu berhubbngan dengan struktur
organisasi yang dibentuk agar menciptakan suatu pola dapat mempertinggi
efesiensi kerja, sehingga organisasi dapat menciptakan hubungan baik antara
setiap bagian kelompok kerja tersebut.
Begitu juga, apa yang dilakukan dalam PT Indofood, struktur organisasi yang
jelas dipastikan telat diberlakukan untuk mempermudah dalam mencapai
tujuan perusahaan
3) Direction
Pengarahan adalah suatu proses untuk menumbuhkan semangat
(motivation) pada karyawan sehingga dapat bekerja keras dan giat
membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan
yang efektif dan efesieen. Melalui pengarahan, seorang manajer menciptakan
komitmen mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan.
Ketika

gairah

kinerja

karyawan

menurun

seorang

manajer

segera

mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat kerja


merreka dengan memahami faktor penyebab turunnya gairah kerja.
4) Controlling
Pengawasan (controlling or evaluation) merupakan fungsi yang
krusial, apabila rencana sudah disusun dan ditetapkan, kemudian dilaksaakan
dengan pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik dan tepat.
Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala yang ditemui,
terdapat kesalahan atau adakah penyelewengan dan sebagainya. Maka dari itu
perlu adanya pengawasan di perusahaan. Terutama di PT Indofood yang
cakupannya sudah menjadi perusahaan yanng besar, tentunya semua hal perlu
ada pengawasan yang mendetail terutama dalam hal keuangan perusahaan.

5) Reporting
Reporting dalam manajemen berupa penyampaian perkembangan atau
hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian
dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara
lisan maupun tulisan sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh
gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberikan laporan tersebut
6) Forcasting
Peramalan (forcasting) adalah kegiatan mengistemasi apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya
perbedaan

kesenjangan

waktu

(timelag)

antaran

kesadaran

akan

dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanan kebijakan


tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran peramalan
begitu penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penetuan kapan terjadi
suatu, sehingga dapat dipersiapkan tindakkan yang perlu dilakukan. Metode
peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap
tingkah laku atau pola darri data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara
pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta
memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan
yang dibuat.
7) Evaluating
Evaluasi adalah keseluruhan kegiatan pengumpulan data dan informasi,
pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan. Evaluasi
adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai sampai
dimanakah yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Evaluasi adalah
proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan
suatu informasi bai petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan. Seraca rinci
dapat disampaikan.

2.6.3 Jenis-jenis Produk


Beberapa produk yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
diantaranya:
1. Noodles (Mie)
Indomie, Supermie, Sarimi, Mie Sakura, Pop mie, Pop Bihun, Mie Telur Cap 3

Ayam.
2. Diary (Susu)
Indomilk, Susu Kental Manis Cap Enak, Krimer Kental Manis Kremer,
Krimer Kental Manis Tiga Sapi, Krimer Kental Manis Crima, Nice Yogurt,
Orchid Butter, Indoeskrim.
3. Food Seasonings (Penyedap Rasa)
Indofood Bumbu Racik, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Manggi, Kecap
Piring Lombok, Bumbu Instan Indofood
4. Snack Foods (Makanan Ringan)
Chitato, Chiki Snack, JetZ, Qtela, Cheetos, Lays.
5. Biscuit (Biskuit)
Trenz
6. Nutrition & Special Foods (Makanan Bernutrisi)
Promina, SUN
7. Flour (Tepung Terigu)
Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru
8. Cooking Oils & Fats (Minyak)
Bimoli, Simas palmia, Happy Salad Oil
9. Pasta
La Fonte
10. Syrup (Sirup)
Indofood Syrup

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Untuk menjadi suatu perusahaan yang berkembang dan besar dipelukannya
pengaturan (me-manage) dengan baik salah satunya dengan membuat atau
melaksanakan strategi yang tepat dan ini dapat didperoleh dengan melakukan
analisis lingkungan dengan baik (scanning), formulasi, implementasi dan evaluasi
sehingga menghasilkan apa yang kita inginkan. Salah satu contoh perusahaan
yang besar saat ini di Indonesia adalah PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan perusahaan di bidang
makanan bersifat awet misalnya seperti mie, biscuit, dan sebagainya. Dimana
keberhasilan dari Indofood ini salah satunya akibat dari pembuatan dan penerapan
strategi yang baik, walaupun untuk mencapai hal itu banyak rintangan dan banyak
pesaing yang harus dihadapi dan Indofood ini bisa melewati hal itu.
Dalam tahap scanning Indofood menggunakan SWOT Matrix, Space Matrix
dalam memantau segala aspek yang dibutuhkan. Formulasi strategi yang di
gunakan oleh Indofood terdiri dari Strategi Integrasi, Strategi Intensif, Strategi
Diversifikasi, dan Strategi Defensif. Sedangkan formulasi yang sesuai dengan
keadaan Indofood adalah Intensif
Tahap Implementasi Indofood melakukan tujuan tahunan yang telah di buat
sebelumnya. Selain itu Indofood juga menganalisi konflik yang ada, disamping
itu pula menentukan segmentasi dan position perusahaan pada periode tertentu
Indofood juga menganalisis bagaimana sumber daya dan bahan baku yang
digunakan sesuai dengan scanning lingkungan yang telah dilakukan. Indofood
pula selalu mengawasi bagaiaman perkembangan suatu jenis produk untuk
evaluasi apabila ada kendala dari berbagai hal termasuk pesaing di dalamnya

DAFTAR PUSTAKA
www.scribd.com
www.indofood.com

Anda mungkin juga menyukai