Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : ELVIRA ANJELINA HONDRO
NIM : 1710151590
KELAS/SEMESTER : P-1 AKUNTANSI/SEMESTER IV
MATA KULIAH : PERILAKU ORGANISASI (PO)
DOSEN : JULIANI, S.E., M.Si
I APAKAH BUDAYA ORGANISASI ?

Budaya organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota
baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.

Pengertian budaya organisasi menurut para ahli :


 Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang
dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi
itu sendiri.
 Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara
berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada
bagian-bagian organisasi.
 Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi itu.
 Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan
memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan
anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu
cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
 Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan
mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota
organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.
 Schein (1992) memandang budaya organisasi sebagai suatu pola asumsi-asumsi mendasar yang dipahami bersama
dalam sebuah organisasi terutama dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pola-pola tersebut menjadi
sesuatu yang pasti dan disosialisasikan kepada anggota-anggota baru dalam organisasi.
 Menurut pandangan Davis (1984):“Pengertian budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai
organisasionalyang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan oleh organisasional sehingga polatersebut memberikan arti
tersendiri dan menjadi dasar berperilaku dalam organisasional.
 Susanto (2006) memberikan definisi budaya organisasi sebagai nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya
manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi kedalam perusahaan sehingga
masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau
berperilaku.
4 TIPE BUDAYA ORGANISASI
Berikut ini adalah pembahasan mengenai empat jenis atau tipe budaya organisasi menurut Robert E. Quinn and Kim
S. Cameron.

1. Kebudayaan Klan (Clan Culture)

Dalam organisasi yang berkebudayaan klan ini, setiap anggota dalam organisasi memiliki rasa kebersamaan dan
kekeluargaan. Para pemimpin atau pemimpin organisasi dianggap sebagai mentor dan bahkan sebagai figur seorang
ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Tipe kebudayaan klan ini mirip dengan organisasi tipe keluarga yang
berusaha untuk mencapai mufakat dan komitmen melalui keterlibatan dan komunikasi antar anggota serta
menghargai kerjasama, partisipasi dan konsesus. Sukses dalam konteks kebudayaan klan ini adalah memenuhi
kebutuhan pelanggan dan kepedulian terhadap masyarakat.

2. Kebudayaan Adhokrasi (Adhocracy Culture)

Budaya organisasi jenis ini didasarkan pada energi dan kreativitas. Anggota organisasi atau Karyawan didorong
untuk berani mengambil risiko, berekspreimen dan berpikir di luar kebiasaan untuk menyelesaikan sesuatu. Para
pemimpin atau pemimpin organisasi dianggap sebagai inovator dan pengusaha (entrepreneur). Kebudayaan
Adhokrasi ini mendorong organisasi atau perusahaan untuk berkembang dengan menciptakan produk-produk dan
layanan yang inovatif dan cepat menanggapi perubahan pasar. Sukses dalam konteks kebudayaan adhokrasi ini
adalah memiliki produk dan layanan baru serta menjadi pelopor sesuatu yang baru. Google dan Facebook adalah
contoh perusahaan yang memiliki karakteristik budaya adhokrasi ini.

3. Kebudayaan Pasar (Market Culture)

Budaya ini dibangun atas dasar dinamika persaingan dan pencapaian hasil nyata, fokusnya adalah pada tujuan atau
hasil. Organisasi Tipe Kebudayaan Pasar ini berpusat pada lingkungan eksternal yaitu pelanggannya. Mereka lebih
mendahulukan kepentingan pelanggan atau pangsa pasar dan laba perusahaan dibandingkan dengan kepuasan
karyawannya maupun pengembangan sumber daya manusianya. Tujuan bersama pada organisasi yang
berkebudayaan Pasar ini adalah meraih keuntungan terbesar, mendapatkan pangsa pasar terbesar dan mengalahkan
pesaingnya. Sukses dalam konteks organisasi yang berkarakteristik Kebudayaan pasar ini adalah mendapatkan
pangsa pasar terbesar dan menjadi pemimpin pasar (Market Leader).

4. Kebudayaan Hirarki (Hierarchy culture)

Budaya Organisasi jenis Kebudayaan Hirarki ini dilandasi oleh struktur dan kendali. Lingkungan kerja bersifat
formal dan pengendalian yang ketat. Kepemimpinan didasarkan pada koordinasi dan pemantauan yang terorganisir
dengan budaya yang menekankan efisiensi dan prediktabilitas. Nilai dari kebudayaan hirarki ini adalah konsistensi
dan keseragaman. Sukses dalam konteks organisasi yang mengadopsi kebudayaan hirarki ini adalah perencanaan
(planning) yang andal, kualitas produk dan layanan yang tinggi, pengiriman yang tepat waktu dan biaya operasional
yang rendah. Manajemen harus memastikan kepastian pekerjaan dan prediktabilitas.

Instrumen OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) ini menunjukan bahwa jarang ada perusahaan
yang memiliki dominasi salah satu tipe budaya organisasi tertentu dan juga jarang ada perusahaan atau organisasi
yang memiliki kesetaraan yang sama terhadap ke-empat budaya organisasi tersebut. Namun ada kemungkinan
departemen atau unit kerja tertentu yang menunjukan ciri-ciri subdominan. Contoh sepertinya departemen penelitian
dan pengembangan yang mempunyai karakteristik kebudayaaan adhokrasi sedangkan departemen produksi
cenderung mengadops i karakteristik kebudayaan hirarki.

II ARTIKEL PT INDOFOOD

Sejarah Singkat PT Indofood


PT.Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No.228.Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-2915.HT.O1.O1.Th'91 tanggal 12 Juli 1991,
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992.
Anggaran Dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris No.
47 dari notaris Benny Kristianto, S.H. tanggal 26 Mei 2009 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk
disesuaikan dengan ketentuan dalam Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
No. KEP-179BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, telah diterima dan disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.O1.10-07949 tanggal 15
Juni 2009.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berkomitmen untuk menghasilkan produk makanan olahan yang bermutu, aman
dan halal dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal dikonsumsi
senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Komitmen yang terus dijaga
oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk tersebut dapat dibuktikan dengan citra baik yang disandang oleh PT
indofood Sukses Makmur Tbk dan predikat sebagai perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Dalam
beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food
Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk

akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan
terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat
dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis yang saling melengkapi, yaitu
Produk Konsumen Bermerek, Bogasari, Agribisnis

dan Distribusi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. mempunyai visi dan misi pedoman perusahaan. Dibawah ini
landasan dan pedoman oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dalam usahanya yaitu:

PEMBAHASAN

Menurut Franiscus Welirang Direktur PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dalam koran-sindo.comDisiplin,
menjunjung tinggi integritas, menghargai pemangku kepentingan, dan inovasi yang berkelanjutan, adalah nilai-nilai
yang senantiasa ditekankan di lingkungan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Nilai-nilai tersebut amat penting artinya untuk menjaga keberlanjutan perusahaan. Pasalnya, perusahaan yang
memiliki visi jangka panjang tidak akan mengejar keuntungan semata. “Kinerja perusahaan itu jangan hanya dinilai
dari sudut finansial atau berapa besar profit yang diperoleh, melainkan ada pemikiran dan tindak-tanduk yang lebih
dari itu. Misalnya perhatian terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan yang harus kita jaga keberlanjutannya.
Hal ini akan terus terintegrasi dalam kebijakan perusahaan kami ke depan,” ujar Direktur PT Indofood Sukses
Makmur Tbk Franciscus Welirang kepada KORAN SINDOdi Jakarta belum lama ini. Franciscus mengucapkan
terima kasih terpilih sebagai salah satu dari 50 Perusahaan Terbuka Paling Berpengaruh versi KORAN SINDO.
“Penghargaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami.
Tentunya kami lebih berhati-hati dalam bertindak dan tetap menjaga nilai-nilai yang sudah kami tetapkan dalam
perusahaan,” ucapnya. Sebagai sebuah perusahaan makanan, kata Franciscus, manajemen Indofood terus
memperhatikan perkembangan yang terjadi di dunia usaha ataupun isu-isu yang terkait keamanan pangan. Hal lain
yang juga tak kalah penting adalah aspek gizi pada pangan olahan dan keberlanjutan (sustainability).

Direktur Utama dan CEO Indofood Anthoni Salim mengatakan, manajemen mata rantai pasokan yang unggul
merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan begitu, pihaknya dapat senantiasa
memberikan produk dan layanan yang berkualitas kepada para pelanggan secara efisien. Memastikan ketersediaan
bahan baku berkualitas juga menjadi fokus utama, terutama karena kondisi cuaca tidak menentu dan sulit diprediksi.

“Kami akan terus berupaya mengamankan pasokan bahan baku utama secara berkelanjutan, dengan meningkatkan
investasi dan memperluas jenis tanaman dalam kegiatan grup agrobisnis, serta meningkatkan hubungan kemitraan
yang saling menguntungkan dengan para petani,” ujar Anthoni seperti dikutip dalam Laporan Tahunan Indofood
2012 yang dipublikasikan Maret 2013 lalu.
Ada Tiga konsep strategis untuk mecapai misi perusahaan yaitu :
· Diferensiasi. Diferensiasi berhubungan dengan penyajian keunikan. Peluang sebuah perusahaan untuk
menciptakan keunikan dapat dilakukan pada semua aktivitas perusahaan. Karena banyak produk menyertakan jasa
dan kebanyakan jasa memasukkan unsur produk, menciptakan keunikan benar-benar hanya masalah imajinasi.
· Kepemimpinan biaya-rendah. Dapat diartikan mencapai nilai maksimum sebagaimana yang diinginkan pelanggan.
Strategi biaya rendah tidak berarti nilai atau kualitas barang menjadi rendah. Salah satu pemicu strategi biaya rendah
adalah fasilitas yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang menggunakan strategi biaya rendah memahami
hal ini dan memanfaatkan sumber dayanya secara efektif. Dengan mengidentifikasikan ukuran optimal perusahaan
dapat menyebarkan biaya pada unit-unitnya untuk menurunkan biaya dan menjadikannya unggul.
· Bersaing dalam respon. Respon merupakan keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan pengantaran
barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan, dan kinerja yang fleksibel. Respon yang fleksibel
dapat dianggap sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di pasar dimana terjadi pembaruan rancangan
dan fluktuasi volume.
Dari ketiga konsep strategi tersebut, Strategi yang dipakai oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah
diferensiasi produk dibuktikan dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memproduksi mie instan dalam
bentuk cup. Diferensiasi produk yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dilakukan untuk
memenangkan persaingan hingga menguasai pangsa pasar. Dan kepemimpinan biaya rendah dibuktikan dengan PT
Indofood memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi dengan menggunakan bahan baku yang
sama dengan yang lainnya, contohnya adalah supermi, intermi dll.

Nilai-nilai
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas;
Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk
mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.”

STRATEGY MANAJEMEN
DISTRIBUSI
Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke hampir setiap
sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak
ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas
dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan
kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani
wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu anggota
masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar
dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
• Membangun Human Capital
• Mempertahankan Kohesi Sosial
• Memperkuat Nilai Ekonomi
• Mendorong Good Governance
• Melindungi Lingkungan

SUMBER DAYA MANUSIA


Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling
penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan
memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi
bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan
manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di
pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program
Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses
di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

a. Visi Perusahaan adalah menjadi perusahaan Total Food Solutions.

b. Misi Perusahaan.

1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan.

2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami.

3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.

4. Meningkatkan stakeholder's value secara berkesinambungan


III BUDAYA APA YANG DITERAPKAN PADA PT INDOFOOD, JELASKAN ?!

Menurut saya budaya organisasi yang diterapkan oleh PT INDOFOOD , mencakup keempat tipe budaya organisasi
menurut Robert E Quinn dan Kim S Cameron, walaupun penerapan yang dilakukan tidak dapat mendominasi
pada salah satu diantara keempat tipe budaya organisasi tsb

Alasannya:

Seperti yang telah dinyatakan oleh, Franiscus Welirang selaku Direktur PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk dalam koran-sindo.com. Disiplin,menjunjung tinggi integritas, menghargai pemangku kepentingan,
dan inovasi yang berkelanjutan, adalah nilai-nilai yang senantiasa ditekankan di lingkungan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk. Menurutnya nilai-nilai tersebut amat penting artinya untuk menjaga keberlanjutan
perusahaan dalam jangka panjang.

Maka dari itu saya dapat mengambil kesimpulan bahwa PT INDOFOOD menerapkan budaya organisasi
budaya klen,budaya adhokrasi, budaya pasar, budaya hirarki.

Anda mungkin juga menyukai