Oleh
Hestin Mutmainah
Dosen Tetap Program Studi S1 Manajemen, STIE Surakarta
ABSTRACT
This research has the aim to testing corelation among variables to reality faced
are the poor performance of employees Batik Club at Laweyan, Surakarta. The
population is all of ceaftman of batik club at Laweyan Surakarta. The samples amount
take with forecasting interval, and use the purposive sampling method to take the
samples. The result of this research show thah compensation and training variables
have not significance (P > 0,05) influence to job satisfaction and also have no
significance influence to employee performance. But the supervisor role variable has
the significance (P < 0,05) influence both to the job satisfaction and also to employee
performance Batik Club at Laweyan, Surakarta. And than, based on the result of
mediating test show that job satisfaction variable in reality mediates the correlation
between compensation, training, and supervisor reole with the employee performance.
batik si jambe untuk dijadikan objek diberikan kepadanya. Prestasi kerja yang
penelitian mengingat rata-rata kinerja dikemukakan oleh Kusryanto (dalam
karyawan pembatikan cenderung stagnan. Hasibuan, 2001) adalah perbandingan
hasil yang dicapai dengan peran serta
tenaga kerja persatuan waktu. Sementara
PERUMUSAN MASALAH itu Dharma (dalam Ruky,2002)
mengemukakan bahwa prestasi kerja
1. Apakah ada pengaruh kompensasi adalah suatu yang dikerjakan atau jasa
terhadap kepuasam kerja karyawan? yang dihasilkan atau diberikan seseorang.
2. Apakah ada pengaruh pelatihan Selanjutnya Ruky (2002) mengatakan
terhadap kepuasan kerja karyawan? bahwa dalam prestasi kerja tercakup
3. Apakah ada pengaruh peran hasil, prestasi kerja ditentukan oleh
supervisor terhadap kepuasan kerja interaksi antara kemampuan dan
karyawan? motivasi.
4. Apakah ada pengaruh kompensasi Bernardin dan Russel (dalam
terhadap kinerja karyawan? Ruky, 2002) memberikan pengertian
5. Apakah ada pengaruh pelatihan atau kinerja sebagai berikut :
terhadap kinerja karyawan? performance is defined as the record of
6. Apakah ada pengaruh peran outcomes produced on a specified job
supervisor terhadap kinerja function or activity during time period.
karyawan? Prestasi atau kinerja adalah catatan
7. Apakah ada pengaruh kepuasan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari
terhadap kinerja karyawan? fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau
8. Apakah ada pengaruh kompensasi kegiatan selama kurun waktu tertentu.
terhadap kepuasan kerja berdampak Pengertian kinerja lainnya dikemukakan
pada kinerja baik secara langsung oleh Simanjuntak (2005) yang
maupun tidak langsung? mengemukakan kinerja adalah tingkat
9. Apakah ada pengaruh pelatihan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas
terhadap kepuasan kerja berdampak tertentu. Kinerja perusahaan adalah
pada kinerja baik secara langsung tingkat pencapaian hasil dalam rangka
maupun tidak langsung? mewujudkan tujuan perusahaan.
10. Apakah ada pengaruh peran Manajemen kinerja adalah keseluruhan
supervisor terhadap kepuasan kerja kegiatan yang dilakukan untuk
berdampak pada kinerja baik secara meningkatkan kinerja perusahaan atau
langsung maupun tidak langsung? organisasi, termasuk kinerja masing-
masing individu dan kelompok kerja di
perusahaan tersebut.
KAJIAN TEORI Dessler (2009) berpendapat bahwa
kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah
1. Kinerja prestasi aktual karyawan dibandingkan
Mangkunegara (2000) menyatakan dengan prestasi yang diharapkan dari
bahwa kierja adalah hasil kerja secara karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan
kualitas dan kuantitas yang dicapai adalah prestasi standar yang disusun
seseorang dalam melaksanakan tugasnya, sebagai acuan sehingga dapat melihat
sesuai dengan tanggung jawab yang kinerja karyawan sesuai dengan posisinya
dibandingkan dengan standar yang daripada balas jasa walaupun balas jasa
dibuat. Selain itu dapat juga dilihat itu penting.
kinerja dari karyawan tersebut terhadap Robbins (2006) mendefinisikan
karyawan lainnya. kepuasan kerja sebagai perasaan positive
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi
tentang kinerja dan prestasi kerja dapat karakter-karakter pekerjaan tersebut.
disimpulkan bahwa pengertian kinerja Senada dengan itu, Noe et al. (2006)
maupun prestasi kerja mengandung mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
substansi pencapaian hasil kerja oleh perasaan yang menyenangkan sebagai
seseorang. Dengan demikian bahwa hasil dari persepsi bahwa pekerjaannya
kinerja maupun prestasi kerja merupakan memenuhi nilai-nilai pekerjaan yang
cerminan hasil yang dicapai oleh penting. Selanjutnya Kinicki dan Kreitner
seseorang atau sekelompok orang. (dalam Rivai, 2005) mendefinisikan
Kinerja perorangan (individual kepuasan kerja sebagai respon sikap atau
performance) dengan kinerja lembaga emosi terhadap berbagai segi pekerjaan
(institutional performance) atau kinrja seseorang. Definisi ini memberi arti
perusahaan (corporate performance) bahwa kepuasan kerja bukan suatu
terdapat hubungan yang erat. Dengan konsep tunggal. Lebih dari itu seseorang
perkataan lain bila kinerja karyawan dapat secara relatif dipuaskan dengan
(individual performance) baik maka satu aspek pekerjaannya dan dibuat tidak
kemungkinan besar kinerja perusahaan puas dengan satu atau berbagai aspek.
(corporate performance) juga baik. Kepuasan kerja adalah suatu kondisi
emosional yang positif dan
2. Kepuasan kerja menyenangkan sebagai hasil dari
Menurut Hasibuan (2001),kepuasan penilaian pekerjan atau pengalaman
kerja adalah sikap emosional yang pekerjaan seseorang.
menyenangkan dan mencintai Kepuasan kerja karyawan banyak
pekerjaannya. Kepuasan kerja (job dipengaruhi oleh sikap pimpinan dalam
statisfaction) karyawan harus diciptakan kepemimpinan. Kepemimpinan
sebaik-baiknya supaya moral kerja, partisipasi memberikan kepuasan kerja
dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan bagi karyawan, karena karyawan ikut
karyawan meningkat. Sikap ini aktif dalam memberikan pendapatnya
dicerminkan oleh moral kerja, untuk menentukan kebijaksanan
kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan perusahaan. Kepemimpinan otoriter
kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar mengakibatkan ketidakpuasan kerja
pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar karyawan. Kepuasan kerja karyawan
pekerjaan. Kepuasan kerja dalam merupakan kunci pendorong moral kerja,
pekerjaan adalah kepuasan kerja yang kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan
dinikmati dalam pekerjaan dengan dalam mendukung terwujudnya tujuan
memperoleh pujian hasil kerja, perusahaan.
penempatan, perlakuan, peralatan, dan Menurut Robbins (2006)
suasana lingkungan kerja yang baik. menyebutkan ada 21 faktor yang
Karyawan yang lebih suka menikmati berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu
kepuasan kerja dalam pekerjaan akan otonomi dan kebebasan, karir benefit,
lebih mengutamakan pekerjaannya kesempatan untuk maju, kesempatan
p7 p1
4.3.3. Menguji pengaruh peran
Kompensasi Kinerja Karyawan supervisor terhadap kinerja
(X1) (Z) e₂ karyawan dengan dimediasi
p4 kepuasan kerja.
Gambar 1 e₁
Hubungan antara variabel kompensasi
terhadap kinerja karyawan dengan Kepuasan Kerja
(Y)
dimediasi kepuasan kerja dalam path
analisis
p2 p7
Gambar 3
Hubungan antara variabel peran
supervisor terhadap kinerja karyawan
dengan dimediasi kepuasan kerja dalam
path analisis
DAFTAR RUJUKAN
Budiman, Slamet. 2002. “Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Kinerja Auditor yang
Melakukan Audit Khusus: Studi Empiris pada Kantor Perwakilan BPKP”. Tesis
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.Tidak untuk dipublikasikan.
Hasibuan, Malayu. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Keberhasilan. CV Haji Massagung, Jakarta.
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Muryono, Patria Garnifa, 2004. Analisis Pengaruh Umpan Balik Supervisor terhadap
Kinerja Tenaga Penjual melalui Variabel orientasi Belajar dan perilaku Kerja;
Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
Noe, Raymond A., Hollendbech, John; Gerhart, Barry; and Wright, Patriek M. 1994.
Human Resources Management : going A Competitive Advantage. Reinhard D.
Irwin. Inc.
Rifai, Veithzal. 2005. Performance Appraisal, Sistem Yang Tepat untuk Menilai Kinerja
Karyawan dan Meningkatkan daya saing Perusahaan. Jakarta, PT. Raja
Grafindo.
Ruky, Ahmad. 2002. Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Henry. 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua, Bagian
Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.
Sunyoto, Danang, 2012, Teori, Kuesioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia
(Praktik Penelitian), CAPS, Yogyakarta.
Yuliana Dewi, Arnita. 2012, Pengaruh Pelatihan dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Divisi Kredit bank Pundi cabang Basuki Rahmat Surabaya,
Undergraduate thesis, Faculty of Economics.
http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/3801.