Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan aktivitas organisasi, membutuhkan berbagai sumber

daya,seperti manusia, material dan mesin. Sumber daya manusia dalam

organisasi yaitu karyawan, sedangkan dalam instansi pemerintah adalah

pegawai. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi

karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan. Oleh

organisasi untuk mencapai tujuannya. Hasil kinerja yang maksimal itulah yang

diharapkan bagi setiap orang.

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan

untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Dunia bisnis sekarang dituntut

untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi dalam rangka pengembangan

perusahaan. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi yaitu kinerja

pegawai (individu) dan kinerja organisasi.

Kinerja pegawai adalah unjuk kerja perseorangan dalam suatu organisasi,

totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja

organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat.

Perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin untuk

menghadapi persaingan saat ini , perusahaan harus mampu memiliki Sumber


Daya Manusia yang berkualitas. Perusahaan harus dapat memiliki produktivitas

yang baik untuk memenuhi target perusahaan yang sudah ditetapkan.

Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya

yang dimiliki oleh organisasi yang dijalankan pegawai yang berperan aktif

sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.

Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di

dalam lingkungannya. Salah satu yang menjadi penyebab turunnya hasil

produksi dari PT. Marsol Abadi Indonesia adalah kinerja karyawan yang kurang

efektif dan efesien dalam menggunakan waktu bekerja, kurang mencetuskan

serta mengembangkan ide kreatif maupun inovasi dalam bekerja serta

kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian sebuah pekerjaan.

PT. Marsol Abadi Indonesia adalah salah satu produsen terkemuka dan

eksportir FIBC atau Flexible Intermediate Bulk Container dari Indonesia. Pabrik

yang terintegrasi secara vertikal sistem produksi dari ekstrusi untuk tenun dan

coating, menyediakan semua jenis FIBC atau PP ( Polypropylene ) tenun grosir

tas sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

FIBC (Flexible Intermediate Bulk Container)  atau Karung Jumbo adalah

wadah industri yang terbuat dari kain fleksibel yang dirancang untuk menyimpan
dan mengangkut produk kering dan mudah mengalir, seperti pasir, pupuk, dan

butiran plastik.

Kreativitas pegawai menjadi kunci dalam meningkatkan keunggulan

bersaing dengan memberikan kontribusi fundamental terhadap keefektifan dalam

kelangsungan hidup organisasi.

Kreativitas sebagai sebuah kemampuan penting untuk dimiliki oleh

seseorang. Banyak ilmuan mengangkat terminologi kreativitas dan diurai untuk

dikembangkan menjadi sebuah kata kunci kesuksesan di jaman modern ini.

Kreativitas sebagai sebuah gagasan yang harus diubah menjadi realitas, yaitu

diubah menjadi sebuah inovasi. Dengan adanya kreativitas dalam membuat

sesuatu baik barang, gagasan yang menyebabkan memperindah,

mempermudah dan mempercepat cara bekerja diharapkan dapat meraih

keuntungan bagi perusahaan.

Dalam hal ini peneliti mencoba mengiterprestasikan permasalahan-

permasalahan yang ada pada PT. Marsol Abadi Indonesia. Untuk mengetahui

permasalahan Kreativitas pada PT. Marsol Abadi Indonesia maka peneliti

melakukan observasi terhadap perusahaan dan peneliti menemukan beberapa

permasalahan diantaranya. Kurangnya karyawan yang mau mencoba cara-cara

baru dalam melakukan pekerjaan yang mampu mempermudah dan

mempercepat pekerjaan, banyak karyawan yang tidak mau mencari cara-cara


yang lebih baik untuk bekerja lebih baik, serta banyak karyawan yang terlalu

fokus pada peraturan sehingga apabila terjadi masalah teknis terkait proses

produksi para karyawan tidak mampu mengatasinya. Berdasarkan permasalahan

diatas kreativitas pada PT. Marsol Abadi Indonesia masih tergolong rendah dan

sangat mempengaruhi kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Selain kreativitas, inovasi memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian

tujuan suatu perusahaan dalam mempertahankan kemampuan bersaingnya.

Seseorang pemilik usaha dituntut untuk selalu berinovasi dalam meningkatkan

kualitas dari produk yang dihasilkan, hal ini tidak terlepas dari keinginan

konsumen yang selalu berubah-ubah.

Inovasi perlu mendapatkan perhatian dikarenakan perannya yang sangat

strategis dalam mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif harus

diraih oleh setiap perusahaan agar tidak tergerus oleh dinamika perubahan

bisnis. Salah satunya yaitu dengan cara inovasi. Inovasi bukanlah tujuan,

melainkan proses terus-menerus yang disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen yang dinamis.

Sumber daya manusia merupakan penggerak kreativitas dan inovasi di

dalam sebuah perusahaan yang nantinya akan meningkatkan reputasi dan profit

perusahaan dalam kurun waktu yang panjang. Ide-ide kreatif yang kemudian

diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa

atau model bisnis disebut inovasi.


Untuk mengetahui permasalahan Inovasi pada PT. Marsol Abadi

Indonesia maka peneliti melakukan observasi terhadap perusahaan dan peneliti

menemukan beberapa permasalahan diantaranya. Kurang memiliki wawasan

luas yang mampu mengembangkan produk dalam perusahaan, kurangnya ide

mengenai terobosan baru terhadap cara–cara yang dilakukan dalam bekerja

sehingga proses produksi kurang efektif, kurangnya melakukan inovasi baru

terhadap produk dikarenakan tidak adanya competitor sehingga hampir tidak

pernah melakukan perubahan baru.

Berdasarkan permasalahan diatas inovasi masih menjadi faktor yang

sangat berpengaruh terhadap kinerja dari karyawan tersebut. Dalam hal ini

terdapat kaitan yang erat antara kinerja karyawan. Dengan kata lain, apabila

karyawan yang mempunyai kreativitas dan inovasi yang baik, tentu saja akan

memiliki kinerja yang baik.

Penelitian ini dilatar belakangi juga dengan research gap yang

ditemukan pada penelitian terdahulu. Berikut pada variabel kreativitas

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitriansyah, Aidil dan Askiah (2020)

dengan judul “Pengaruh Kreativitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Mahakam Berlian Samjaya” hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa

keativitas kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.

Mahakam Berlian Samjaya. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Azzahra, Astri Aisyah (2016) dengan judul “Pengaruh Pengembangan Pegawai,


Kreativitas dan Profesionalisme terhadap Kinerja Pegawai di kantor Camat

Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur” menunjukan bahwa Kreativitas

memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Penelitian ini dilatar belakangi juga dengan research gap yang ditemukan

pada penelitian terdahulu. Berikut pada variable inovasi berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Ummi Mardiah (2020) dengan judul “Pengaruh Peran dan

Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan di PTPN IV Unit Kebun Marihat menunjukan

bahwa Inovasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan..

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arham Nawawi, dkk. ( 2019 )

yang berjudul “Aspek Knowledge Management terhadap Kinerja Karyawan

melalui Keunggulan Bersaing Kantor Pusat PT. Bank Sulselbar” menunjukkan

bahwa Inovasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Dengan dilatar belakangi beberapa teori, dan fenomena masalah di atas

maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kreativitas

dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Marsol Abadi Indonesia

Cikarang ”.

B. Ruang Lingkup Penelitian


Adanya perkembangan proses produksi setiap tahunnya. Oleh karena itu

penelitian ini hanya membahas tentang Kreativitas dan Inovasi yang melibatkan

Kinerja Karyawan yang berkerja di PT. Marsol Abadi Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah Kreativitas berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan

PT. Marsol Abadi Indonesia ?

2. Apakah Inovasi berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan

PT. Marsol Abadi Indonesia ?

3. Apakah Kreativitas dan Inovasi secara simultan berpengaruh terhadap

Kinerja Karyawan PT. Marsol Abadi Indonesia ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan

PT. Marsol Abadi Indonesia .


2. Untuk mengetahui pengaruh Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Marsol

Abadi Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh Kreativitas dan Inovasi secara simultan terhadap

Kinerja Karyawan PT. Marsol Abadi Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

1. Aspek Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu

pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh Kreativitas dan Inovasi

terhadap Kinerja Karyawan baik bagi penulis maupun pembaca.

2. Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

serta dapat mengaplikasikan teori-teori di perkuliahan ke dalam praktik

dunia nyata. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat

dijadikan masukan dalam penelitian serupa serta sebagai referensi atau

sumber informasi bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

3. Aspek Kebijakan
Penelitian ini dapat memberikan perkembangan pada PT. Marsol Abadi

Indonesia untuk menjadikan sebuah usaha yang makin maju kedepannya

dan lebih dapat meningkatkan kinerja karyawannya supaya lebih kreatif

dan inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil produksi untuk

perusahaan.
BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang dilakukan, berikut

merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal yang terkait dengan

penelitian yang dilakukan penulis :

1. Berdasarkan penelitian Jihanti Dama dan Imelda (2018), yang berjudul

“Pengaruh Inovasi Terhadap Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT. Bank Mandiri (Persero) TBK. Manado”. Populsi yang ada

berjumlah 66 orang. Maka dari itu untuk menentukan sampel dengan

menggunakan sampel jenuh yaitu berjumlah 60 orang. Teknis analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reglesi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Inovasi dan Kreativitas secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

Bank mandiri Kanwil Manado, Inovasi secara persial berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Mandiri Kanwil

Manado dan kreativitas secara persial berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri Kanwil Manado.


2. Berdasarkan penelitian I Gede Aris Kumara Putra (2019), yang berjudul

“Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.

Tohpati Grafika Utama Denpasar”. Jumlah responden dalam penelitian ini

sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner

menggunakan skala likert dengan skor 1 sampai dengan 5. Teknik

analisis data dan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil

analisis regresi linier berganda pengaruh Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2)

terhadap variable Kinerja Karyawan (Y) bertanda positif, artinya jika

Kreativitas dan Inovasi meningkat maka Kinerja Karyawan yang akan

meningkat begitu pula sebaliknya. Secara parsial variable Kreativitas (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Kreativitas, Inovasi Dan Kinerja Karyawan memiliki hubungan yang sangat

kuat.

3. Berdasarkan penelitian Younme C Rompas, Riane J Pio, Wehelmina

Rumawas (2020), dalam penelitiannya yang berjudul “Inovasi Dan

Kreativitas Kaitannya Dengan Kinerja Karyawan”. Responden berjumlah

60 karyawan. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probabilitty,

sedangkan analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil

penelitian menunjukan Inovasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan, tetapi Kreativitas bepengaruh signifikan dan positif

terhadap Kinerja Karyawan. Sedangkan Inovasi tidah berpengaruh


signifikan terhadap Kreativitas. Karena Kreativitas yang tinggi, Karyawan

akan bekerja dengan segenap kemampuan dan keterampilan yang

dimilikinya untuk bisa meghasilkan kinerja dan produktivitas yang

memuaskan.

4. Berdasarkan penelitian Aidil Fitriansyah dan Askiah (2020), “Pengaruh

Kreativitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mahakam Berlian

Samjaya”. Data penelitin diperoleh berdasarkan hasil kueisioner yang

mengambil sampel sebanyak 195 orang karyawan perusahaan.

Pengumpulan data adalah dengan metode survei, dan dengan alat bantu

yaitu kuesioner yang dibagi melalui google form, dalam menganalisis

data, penelitian ini menggunakan analisis linier sederhana berdasarkan

hasil output dari aplikasi SPSS versi 25. Sehingga diperoleh nilai Y :

-0,734+ (1,032 X). Dari hasil perhitungan tersebut, didapatkan nilai beta

0,816, sehingga dapat dikatakan bahwa Kreativitas Kerja berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja K

5. aryawan pada PT. Mahakam Berlian Samjaya. Dengan perolehan

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,816. Artinya Kreativitas Kerja

Mempengaruhi Kinerja Karyawan sebesar 82%, sedangkan sisanya

sekitar 18% dipengaruhi oleh variable lainnya, yang tidak termasuk dalam

penelitian ini.
6. Berdasarkan penelitian Ummi Mardiah dan Simatupang Pandopotan

(2020), “Pengaruh Peran Dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan di

PTPN Unit Kebun Mariha”. Responden pada penelitian ini adalah seluruh

populasi yang berjumlah 36 orang yaitu Mandor yang bertugas di PPTN IV

Unit kebun Mariha tersebut. Teknik analisa data yang digunakan adalah

teknik regressi berganda dengan persamaan Y : a + bX + bx dan dari

analisa data diketahui Y : 0,493 + 0,624X + 0,352X, dari uji hipotesis

secara parsial bahwa peran dan inovasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di PTPN IV unit kebsun marihat. Dengan demikian hipotesis

diterima. Sedangkan secara simultan bahwa peran dan inovasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PTPN IV unit kebun mariha.

7. Berdasarkan jurnal (2018), yang berjudul “Creativity, Inovations And Firm

Performance In An Emerging Transition Economy”. Despite the

longstanding consensus that creativity is the seedbad of innovation, the

limited literature in this are fails to explore the contribution of various

aspects of creativity to different stages of the innovation process of the

mechanisms usud by the management to foster the creativity of

employees. This paper adopts a more complex strategy in order to

highlight the role of creativity in the entire innovation process from the

decision to innovate to investment in innovation, the transpormasion of

innovation input into output and the effect of innovation output on

productivity. A multi – stage CDM – type model encompassing different


element of creativity and practices de- signed to enchanse creativity

potential is applied to the most recent community innovation survey data.

In midelling the management of creativity a distinction in made betweel

decisions of firms to hire creative employees and the methods used to

foster creativity of personnel such as multidisciplinary work.

Tabel I. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian


1 Jihanti Dama dan Pengaruh Inovasi Populsi yang ada berjumlah 66

Imelda (2018). Terhadap Dan orang. Maka dari itu untuk

Kreativitas menentukan sampel dengan

Terhadap Kinerja menggunakan sampel jenuh yaitu

Karyawan Pada berjumlah 60 orang. Teknis

PT. Bank Mandiri analisis data yang digunakan

(Persero) TBK. dalam penelitian ini adalah reglesi

Manado. linier berganda. Hasil penelitian

menunjukan bahwa Inovasi dan

Kreativitas secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan pada PT. Bank

mandiri Kanwil Manado, Inovasi

secara persial berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja


Karyawan pada PT. Bank Mandiri

Kanwil Manado dan kreativitas

secara persial berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja

Karyawan PT. Bank Mandiri

Kanwil Manado.
2. I Gede Aris Kumara Pengaruh Jumlah responden dalam

Putra (2019) Kreativitas Dan penelitian ini sebanyak 40 orang.

Inovasi Terhadap Pengumpulan data dengan

Kinerja Karyawan menyebarkan kuesioner

Pada Pt. Tohpati menggunakan skala likert dengan

Grafika Utama skor 1 sampai dengan 5. Teknik

Denpasar analisis data dan teknik analisis

regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi

linier berganda pengaruh

Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2)

terhadap variable Kinerja

Karyawan (Y) bertanda positif,

artinya jika Kreativitas dan Inovasi

meningkat maka Kinerja

Karyawan yang akan meningkat

begitu pula sebaliknya. Secara

parsial variable Kreativitas (X1)


berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Kreativitas, Inovasi Dan Kinerja

Karyawan memiliki hubungan

yang sangat kuat.


3. Younme C Rompas, Inovasi Dan Responden berjumlah 60

Riane J Pio, Kreativitas karyawan. Pengambilan sampel

Wehelmina Kaitannya Dengan menggunakan teknik non-

Rumawas Kinerja Karyawan probabilitty, sedangkan analisis

( 2020 ) data menggunakan Partial Least

Square (PLS). Hasil penelitian

menunjukan Inovasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan, tetapi

Kreativitas bepengaruh signifikan

dan positif terhadap Kinerja

Karyawan. Sedangkan Inovasi

tidah berpengaruh signifikan

terhadap Kreativitas. Karena

Kreativitas yang tinggi, Karyawan

akan bekerja dengan segenap

kemampuan dan keterampilan

yang dimilikinya untuk bisa

meghasilkan kinerja dan


produktivitas yang memuaskan.

4. Aidil Fitriansyah dan Pengaruh Data penelitin diperoleh

Askiah (2020) Kreativitas Kerja berdasarkan hasil kueisioner yang

Terhadap Kinerja mengambil sampel sebanyak 195

Karyawan Pada orang karyawan perusahaan.

PT. Mahakam Pengumpulan data adalah dengan

Berlian Samjaya metode survei, dan dengan alat

bantu yaitu kuesioner yang dibagi

melalui google form, dalam

menganalisis data, penelitian ini

menggunakan analisis linier

sederhana berdasarkan hasil

output dari aplikasi SPSS versi 25.

Sehingga diperoleh nilai Y :

-0,734+ (1,032 X). Dari hasil

perhitungan tersebut, didapatkan

nilai beta 0,816, sehingga dapat

dikatakan bahwa Kreativitas Kerja

berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan pada PT.

Mahakam Berlian Samjaya.

Dengan perolehan koefisien


determinasi (R2) sebesar 0,816.

Artinya Kreativitas Kerja

Mempengaruhi Kinerja Karyawan

sebesar 82%, sedangkan sisanya

sekitar 18% dipengaruhi oleh

variable lainnya, yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.


5. Ummi Mardiah dan Pengaruh Peran Responden pada penelitian ini

Simatupang Dan Inovasi adalah seluruh populasi yang

Pandopotan (2020) Terhadap Kinerja berjumlah 36 orang yaitu Mandor

Karyawan di PTPN yang bertugas di PPTN IV Unit

Unit Kebun Mariha kebun Mariha tersebut. Teknik

analisa data yang digunakan

adalah teknik regressi berganda

dengan persamaan Y : a + bX +

bx dan dari analisa data diketahui

Y : 0,493 + 0,624X + 0,352X, dari

uji hipotesis secara parsial bahwa

peran dan inovasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan di

PTPN IV unit kebun marihat.

Dengan demikian hipotesis

diterima. Sedangkan secara

simultan bahwa peran dan inovasi


berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di PTPN IV unit kebun

mariha.
6. Iraj Hashi Stoji Creativity, Despite the longstanding

Nebojisa dan Aralica Inovations And consensus that creativity is the

Zorab (2018) Firm Performance seedbad of innovation, the limited

In An Emerging literature in this are fails to explore

Transition the contribution of various aspects

Economy of creativity to different stages of

the innovation process of the

mechanisms usud by the

management to foster the

creativity of employees. This

paper adopts a more complex

strategy in order to highlight the

role of creativity in the entire

innovation process from the

decision to innovate to investment

in innovation, the transpormasion

of innovation input into output and

the effect of innovation output on

productivity. A multi – stage CDM

– type model encompassing

different element of creativity and


practices de- signed to enchanse

creativity potential is applied to

the most recent community

innovation survey data. In

midelling the management of

creativity a distinction in made

betweel decisions of firms to hire

creative employees and the

methods used to foster creativity

of personnel such as

multidisciplinary work.

B. Kajian Pustaka

1. Pengertian Administrasi

Berikut ini uraian mengenai teori teori terpilih yang berkaitan dengan

pokok permasalahan yang detail sebagai berikut :

Mariati (2017 : 6), menyatakan “Administrasi merujuk pada

kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau

mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan”.


Apiaty Kamaludin (2017 : 1) Administrasi didefinisikan sebagai

“keseluruhan proses kerjasama” antara dua orang atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan

prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.

Ai Nunung (2020 : 2) Administrasi secara sempit diartikan sebagai

bentuk aktivitas yang meliputi catat mencatat, surat-menyurat, pembukuan

sederhana, ketik-mengetik dan kegiatan lain yang sifatnya teknis

ketatausahaan.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian

administrasi adalah kegiatan atau usaha membantu, melayani,

mengarahkan atau mengatur semua kegiatan dari segala bentuk aktivitas

dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya

guna dan berhasil guna.

2. Pengertian Administrasi Bisnis

Kamaluddin (2017 : 1) menyatakan “Administrasi Bisnis merupakan

suatu fungsi yang memegang peranan sangat penting terhadap


tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun aktivitas yang dilakukan

oleh perusahaan dan organisasi”.

Alma (2017 : 2) menyatakan “Administrasi Bisnis secara umum

adalah seluruh kegiatan yang berhubungan di dalam suatu perusahaan

dengan tujuan untuk mencapai laba yang ditergetkan oleh perusahaan”.

Mariati (2017 : 35) menyatakan “Administrasi Bisnis adalah seluruh

kegiatan yang berhubungan dengan suatu perusahaan yang tujuan untuk

mencapai laba yang ditargetkan oleh perusahaan tersebut”.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian

administrasi bisnis adalah suatu fungsi yang memegang peranan sangat

penting terhadap tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dan organisasi. yang

berhubungan dengan suatu perusahaan yang tujuan untuk mencapai laba

yang ditargetkan oleh perusahaan tersebut.

3. Pengertian Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia

a. Sumber daya manusia


Sri (2018 : 5), menyatakan “Sumber daya manusia merupakan

salah satu asset yang penting oleh karena itu harus dikelola secara

cermat dan sejalan dengan kebutuhan organisasi”.

Ni kadek Suryani, dkk (2020 : 1), menyatakan “Sumber daya

manusia adalah salah satu unsur yang paling vital bagi organisasi karena

kinerja mereka sangat diperhitungkan untuk mewujudkan visi dan misi

perusahaan yang telah ditetapkan”.

Ni kadek suryani dan John E.H (2018 : 10), menyatakan “Sumber

daya manusia merupakan salah satu unsur penunjang organisasi, dapat

diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi,

sebagai penggerak dalam pencapaian tujuannya”.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian sumber

daya manusia adalah salah satu unsur yang paling vital bagi organisasi

karena kinerja mereka sangat diperhitungkan untuk mewujudkan visi dan

misi perusahaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu harus dikelola

secara cermat dan sejalan dengan kebutuhan organisasi.

b. Manajemen Sumber Daya Manusia

Nurdin (2018 : 1), menyatakan “Manajemen sumber daya manusia

didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorga


nisasian, pengarahan, dan pengevaluasian atas sumber daya manusia

saat pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja, untuk mencapai tujuan

organisasi, keinginan karyawan, dan kebutuhan masyarakat”.

Harsuko (2016 : 1), menyatakan “Manajemen sumberdaya manusia

(MSDM) adalah sebagai pendekatan strategis dan koheren dengan

pengelolaan aset paling berharga organisasi yaitu orang-orang yang

bekerja di sana yang secara individu dan kolektif berkontribusi pada

pencapaian tujuannya”.

Ni kadek dan John E. (2019 : 13), menyatakan “Manajemen sumber

daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang

memfokuskan perhatian pada pengaturan peranan sumber daya manusia

dalam organisasi”.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian

manajemen sumber daya manusia adalah sebagai ilmu dan seni dalam

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengevaluasian atas

sumber daya manusia saat pengadaan, pengembangan,

pengkompensasian, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan

hubungan kerja, untuk mencapai tujuan organisasi, keinginan karyawan,


dan kebutuhan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada

pengaturan peranan sumber daya manusia dalam organisasi.

4. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Menurut Hery (2017 : 18), menyatakan “Kreativitas merupakan

kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menentukan cara

baru dalam melihat masalah dan peluang”.

Menurut Ted Leviit dan Harvard dalam buku Hery (2017 : 18),

menyatakan “Kreativitas adalah memikirkan hal-hal baru”.

Menurut Benedicta Prihatin D.W. (2019 : 3), menyatakan “Kreativitas

sebagai sebuah kemampuan penting untuk dimiliki oleh seseorang”.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian

kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan

menentukan cara baru dalam melihat masalah dan peluang sebagai

sebuah kemampuan penting untuk dimiliki oleh seseorang.

b. Penghalang kreativitas
Tekanan waktu, manajemen yang tidak mendukung, rekan kerja yang

pesimistis, kebijakan perusahaan yang terlalu kaku, dan lain sebagainya

dapat mengalang kreativitas. Halangan yang paling sulit diatasi adalah

halangan yang bersumber dari diri sendiri :

Berikut adalah 10 faktor yang membatasi kreativitas seseorang :

1. Terpola pada satu jawaban yang tepat

Kita terbiasa dengan asumsi bahwa hanya ada satu jawaban yang

tepat telah menjadi bagian dari cara berpikir kita. Padahal, pada

kenyataanya bahwa kebanyakan masalah bersifat ambigu.

2. Terbiasa dengan cara berpikir logis

Pemikiran yang logis dapat menghambat kreativitas, yaitu

menghambat timbulnya intuisi. Dalam fase imajinatif proses kreatif,

sebaiknya kita memikirkan masalah tertentu secara berbeda, yaitu

secara bebas menggunakan pemikiran yang tidak selalu logis. Intuisi

terletak di alam bawah sadar, yang terbentuk berdasarkan kumpulan

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh seseorang selama

beberapa waktu dalam hidupnya, yang setiap saat dapat muncul

(dapat terbuka). Intuisi merupakan bagian penting dari proses kreatif,

di mana penggunaanya kadang-kadang harus meruntuhkan asumsi

logis yang membatasi kreativitas dan inovasi.

3. Mengikuti aturan secara apa adanya

Sejak kecil kita belajar untuk tidak tidak mewarnai di luar garis, dan

kita menghabiskan sisa hidup kita secara apa adanya untuk mematuhi
aturan-aturan seperti itu. Padahal, kadang-kadang kreativitas

bergantung pada kemampuan kita untuk menembus batas-batas

aturan sehingga kita dapat melihat cara-cara yang baru dalam

melakukan sesuatu.

4. Terbiasa berpikir praktis

Membayangkan jawaban yang tidak praktis dapat menjadi batu

loncatan terhadap munculnya ide-ide kreatif. Dengan

mengesampingkan pikiran praktis akan memungkinkan memikirkan

sesuatu dengan cara yang benar-benar berbeda.

5. Memandang trial & error sebagai hal yang tidak berguna

Percobaan demi percobaan memungkinkan kita untuk merumuskan

cara-cara yang baru. Melaui percobaan demi percobaan dapat belajar

untuk mencoba pendekatan yang baru serta menemukan apa yang

berhasil dana apa yang tidak.

6. Menjadi terlalu terspesialisasi

Satu masalah biasanya tidak berdiri sendiri secara khusus. Namun

harus mampu melihat kemungkinan bagaimana masalah tersebut

terkait dengan masalah lain. Pemikiran kreatif cenderung mencari

beberapa ide luar bidang keahlian mereka.

7. Menghindari ambigius

Ambigius (makna ganda) dapat menjadi rangsangan kreatif yang

sangat kuat, di mana mendorong kita untuk berpikir dengan cara yang

berbeda. Situasi ambigu memaksa kita memperluas pikiran di luar


batas normal. Ambiguitas berguna dalam pencarian ide dan solusi

kreatif.

8. Tak terlihat bodoh

Orang cenderung menjadi konvesional karena mereka tidak ingin

terlihat bodoh. Ide-ide baru justru jarang muncul dari lingkungan yang

konvesional. Untuk menjadi kreatif, harus bisa melanggar kebiasaan

dan aturan dengan cara berpikir secara berbeda. Harus berani

mereformasi dan merevolusi cara-cara yang lama dan menciptakan

yang baru.

9. Takut salah dan gagal

Orang-orang kreativ menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru

seringkali mengarah pada kegagalan, namun mereka tidak melihat

kegagalan sebagai akhir. Kegagalan justru mencerminkan

pengalaman belajar dan mengarah pada kesuksesan. Kegagalan

merupakan bagian penting dari proses kreatif.

10. Merasa dirinya tidak kreatif

Beberapa orang membatasi dirinya karena karena merasa yakin

bahwa dirinya tidak kreatif. Seseorang yang yakin dirinya tidak kreatif

akan seperti itu dan akan mewujudkan keyakinan tersebut. Banyak

orang yang dianggap jenius, visioner, dan penemu sesungguhnya

tidak lebih pintar dari pada orang lain, dan tidak memiliki lebih banyak

bakat kreatif dari pada orang pada umumnya. Akan tetapi, mereka
telah belajar cara untuk dapat berpikir secara kreatif dan cukup tahan

untuk terus mencoba hingga sukses.

c. Indikator Kreativitas

Menurut Suryana ( 2006 : 42 ) dalam jurnal I Gede Aris K.P. (2019)

Indikator Kreativitas sebagai berikut :

1. Ingin tahu

Suatu emosi berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi,

investigasi, dan belajar, terbukti dengan pengamatan pada spesies

hewan, manusia dan lain-lain..

2. Optimis

Merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang baik akan terjadi

yang memberikan harapan positif serta menjadi pendorong untuk

berusaha ke arah kemajuan atau kejayaan.

3. Flexibel

Kemampuan untuk beradptasi dan bekerja dengan efektif dalam

situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok.

4. Mencari solusi dari masalah

Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.

5. Orisinil

Keaslian dalam menciptakan suatu produk.

6. Suka Berimajinasi
Daya pikir untuk membayangkan (diangan-angan) atau menciptakan

gambar (lukisan,karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan

kenyataan atau pengalaman seseorang.

5. Inovasi

a. Pengertian Inovasi

Menurut Hery (2017: 18), menyatakan “Inovasi adalah kemampuan

untuk menerapkan solusi kreativitas terhadap masalah dan peluang untuk

meningkatkan atau memperkarya kehidupan seseorang”.

Menurut Ted Leviit dan Harvard (2017) dalam buku Hery (2017 :

18), menyatakan “Inovasi adalah mengerjakan hal-hal baru. Dengan kata

lain wiraushawan yang sukses adalah yang memikirkan dan mengerjakan

hal-hal baru atau hal-hal lama dengan cara-cara yang baru”.

Sukmadi (2016 : 29), meyatakan “Inovasi adalah suatu penemuan

baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal

sebelumnya”.
Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian inovasi

adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau

yang sudah dikenal sebelumnya untuk meningkatkan atau memperkarya

kehidupan seseorang.

b. Karakteristik Inovasi

Everett M. Rogers (2003) dalam buku Sukmadi (2016 : 37)

1. Keunggulan relatif (relative advantage) – Keunggulan relatif yaitu

sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.

Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat di ukur

berdasarkan nilai ekonominya, atau dari faktor status sosial,

kesenangan, kepuasan atau karena mempunyai komponen yang

sangat penting. Semakin menguntungkan bagi penerima, semakin

cepat tersebarnya inovasi.

2. Kompatibilitas (compatibility) – Kompatibel ialah tingkat kesesuaian

inovasi dengan nilai, pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.

Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh

penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan

norma yang ada di masyarakat.

3. Kerumitan (complexity) – Kompleksitas ialah, tingkat kesukaran untuk

memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi

yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan


cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar

digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya.

4. Kemampuan diujicobakan (triability) – Kemampuan untuk diujicobakan

adalah di mana suatu inovasi dapat dicoba atau tidaknya suatu

inovasi oleh penerima. Jadi agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu

inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya.

5. Kemampuan untuk diamati (observability) – Yang dimaksut dengan

dapat diamati ialah mudah atau tidaknya pengamatan suatu inovasi.

Suatu inovasi yang hasilnya mudah.

c. Faktor yang mendorong Inovasi

Menurut Armand dan Hermawan ( 2018 : 28 ) adapun faktor yang

mendorong Inovasi yaitu :

1. Efisiensi

Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

bagaimana kita bisa menggunakan input terendah untuk mencapai

output tertinggi (yang diinginkan). Efisiensi merupakan perbandingan

output atau input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target

yang telah ditetapkan.

2. Efektivitas
Tingkat pencapaian hasil (pelaksanaan program) dengan target yang

ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan

outcome (hasil akhir yang ingin dicapai) dengan output (aktivitas atau

program yang dijalankan agar outcome tercapai).

3. Need and Want

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan kompetitif, jika

dapat menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan

dengan perusahaan lain dalam industrinya.

4. Tingkat kreativitas

Kreativitas merupakan hasil dari berpikir kreatif, karena berpikir kreatif

dapat dikatakan proses yang digunakan ketika kita memunculkan ide-

ide baru.

d. Faktor penunjang serta manfaat inovasi

Evereet M. Rogers (2003) dalam buku Sukmadi (2016 : 38) , Inovasi tidak

hanya berurusan dengan pengetahuan baru dan cara-cara baru, tetapi

dengan juga dengan nila-nilai, karena harus bisa membawa hasil yang

lebih baik, jadi selain melibatkan Iptek baru, inovasi juga melibatkan cara

pandang dan perubahan sosial. Inovasi dapat memberikan beberapa

manfaat sebagai berikut:


1. Peningkatan kualitas hidup manusia melalui penemuan-penemuan

baru yang membantu dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup

manusia.

2. Memungkinkan suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan

keuntungan yang dapat diperolehnya.

3. Adanya peningkatan dalam kemampuan mendistribusikan kreativitas

kedalam wadah penciptaan sesuatu hal yang baru.

4. Adanya keanekaragaman produk dan jenisnya di dalam pasar.

Inovasi dapat ditunjang oleh beberapa faktor pendukung seperti:

a. Adanya keinginan untuk merubah diri, dari tidak bisa menjadi bisa

dari tidak tahu menjadi tahu;

b. Adanya kebebasan untuk berekspresi;

c. Adanya pembimbingan wawasan yang berwawasan luas dan

kreatif;

d. Tersedianya sarana dan prasarana; dan

e. Kondisi dilingkungan yang harmonis, baik lingkungan keluarga,

pergaulan, maupun sekolah.

e. Indikator Inovasi

Menurut Bligiardi dan Dormio (2009) dalam buku Endah (2019 : 17)

secara garis besar klasifikasi inovasi sebagai berikut ;


1. Inovasi Produk

Berupa produk, jasa atau ide yang diterima sebagai sesuatu

yang baru.

2. Inovasi Proses

Adaptasi dari lini produksi yang sudah ada, yang merupakan

implementasi dari teknologi baru, umumnya perwujudan dari

kreativitas mengintroduksikan produk baru.

3. Inovasi Organisasi

Merupakan perubahan-perubahan dalam mengelola,

mengkoordinasi, dan mengawasi sistem organisasi,

administrasi, manajemen dan kebijakan organisasi.

4. Inovasi Pasar

Merupakan eksploitasi dari wilayah pemasaran dan penetrasi

pasar, segmen pasar baru di dalam pasar yang sudah ada.

6. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2008 : 124) dalam buku Dr. Meithianan

Indahsari, S.T.,M.M. (2017 : 51) menyatakan “Kinerja berasal dari kata

prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh

seseorang dalam bidang dalam bidang pekerjaanya. Pengertian kinerja

sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan

diberikan oleh organisasi atau perusahaan di mana seseorang bekerja”.

Menurut Ni kadek Suryani, dkk (2020 : 2), menyatakan “Kinerja

karyawan merupakan kinerja yang bersifat individual atas hasil kerja yang

diberikan kepada organisasi tempatnya bekerja sehingga setiap karyawan

mempunyai hasil kerja yang berbeda satu dengan lainnya dalam

menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya”.

Menurut Harusko (2011) dalam Juni (2017 : 49), menyatakan

bahwa kinerja adalah sejauh mana seseorang telah melaksanakan

strategi perusahaan, baik dalam mencapai sasaran khusus yang berkaitan

dengan peran perseorangan dan/atau dengan memperhatikan kompetensi

yang dinyatakan releven bagi perusahaan.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian kinerja

karyawan adalah hasil atau bentuk keberhasilan yang di capai pegawai

dan/atau karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya dengan bakat dan

kemampuannya sendiri

b. Tujuan pengukuran kinerja karyawan


Mulyadi (2002 : 420) dalam buku Desi dan Ria (2019 : 34) Tujuan pokok

pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai

sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah

ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan hasil dan tindakan yang di

inginkan. Tujuan dan manfaat penilaian kinerja :

Bagi perusahaan penilaian kinerja memiliki berbagai manfaat antara lain

evaluasi antar individu dalam organisasi, pengembangan dari diri setiap

individu, pemeliharaan sistem dan dokumentansi (Belarmino:2013,62-63)

dalam buku Desi dan Ria (2019 : 41).

1. Evaluasi antar individu dalam organisasi

Penilaian kinerja bertujuan untuk menilai kinerja setiap individu dalam

organisasi dalam menetukan jumlah dan jenis kompensasi yang

merupakan hak bagi setiap individu dalam organisasi.

2. Pengembangan dari diri setiap individu dalam organisasi

Penilaian kinerja pada tujuan ini bermanfaat untuk pengembangan

karyawan yang memiliki kinerja yang rendah yang membutuhkan

pengembangan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan.

3. Pemeliharaan system

Berbagai system yang ada dalam system organisasi memiliki sub

sistem yang saling berkaitan anatara satu sub sistem dengan sub

sistem lainnya. Oleh karena itu dipelihara dengan baik.

4. Dokumentasi
Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut

dalam proses posisi pekerjaan karyawan di masa yang akan datang.

Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Menurut Prawirosentono (1999 : 27) dalam buku Desi dan Ria (2019 :

35) faktor-aktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan adalah sebagai

berikut :

1. Efektifitas dan Efisiensi

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan

bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak

dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga

mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.

Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka

kegiatan tersebut efesien.

2. Otoritas (wewenang)

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah

dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota

organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan

kerja sesuai dengan kontribusinya.

3. Disiplin
Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Jadi,

disiplin karyawan adalah kegiatan yang bersangkutan dalam

menghormati perjanjian kerja dengan organiasi dimana dia bekerja.

4. Inisiatif

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam

membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitang dengan

tujuan organisasi.

d. Indikator kinerja karyawan

Menurut Robbins (2006 : 260) dalam buku Desi dan Ria (2019 : 37),

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam

indikator, yaitu:

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerja yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan karyawan.

2. Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Kecepatan waktu
Merupakan tingkat aktivitas yang diselesaikan pada awal waktu

yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,

uang, teknologi bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud

menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. merupakan suatu

tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan

instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

C. Kerangka Teori

Dalam menjalankan aktivitas organisasi, membutuhkan berbagai sumber

daya,seperti manusia, material dan mesin. Masalah sumber daya manusia

masih menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era

globalisasi. Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja

karyawan yang tinggi dalam rangka pengembangan perusahaan. Agar

Produktivitas yang dihasilkan perusahaan meningkat maka Sumber Daya

Manusia yang dimiliki perusahaan harus berkualitas dengan memiliki

Kreativitas yang dinilai sebagai sebuah gagasan yang harus diubah menjadi
realitas, yaitu diubah menjadi sebuah inovasi yang mana akan meningkatkan

Kinerja Karyawan sehingga target produktivitas perusahaan semakin

meningkat.

1. Pengaruh Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan

Peranan kreativitas adalah agar perusahaan dapat meningkatkan

kualitas menjadi lebih baik lagi sesuai dengan harapan suatu

perusahaan yang bersangkutan. Suryana ( 2006 : 42 ) dalam jurnal I

Gede Aris K.P. (2019) mengklasifikasikan Kreativitas beberapa macam

yaitu Ingin tahu, Optimis, Flexibel, Mencari solusi dari masalah, Orisinil

dan Suka Berimajinasi. Dari beberapa klasifikasi kreativitas dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat

mempengaruhi kinerja karyawan semakin meningkat.

2. Pengaruh Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan

Inovasi perlu mendapatkan perhatian dikarenakan perannya yang

sangat strategis dalam mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan

kompetitif harus diraih oleh setiap perusahaan agar tidak tergerus oleh

dinamika perubahan bisnis. Menurut Bligiardi dan Dormio (2009) dalam

buku Endah (2019 : 17) secara garis besar yang termasuk klasifikasi
inovasi yaitu Inovasi Produk, Inovasi Proses, Inovasi Organisasi, dan

Inovasi Pasar. Inovasi bukanlah tujuan, melainkan proses terus-menerus

yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang dinamis sehingga

dapat meningkatkan kinerja karyawan.

3. Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan

Kreativitas dan Inovasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan

Kinerja Karyawan. Apabila Kreativitas dan Inovasi pada sumber daya

manusia sering dilakukan maka sangat berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan yang akan meningkatkan produktivitas perusahaan . Adanya

faktor-faktor yang sangat berpengaruh pada setiap variabel-variabel.

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka

peneliti menyajikan model kerangka pemikiran untuk mempermudah dan

memahami permasalahan yang sedang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Ingin tahu
2. Optimis
3. Flexibel
4. Mencari solusi dari
masalah
5. Orisinil
6. Suka Berimajinasi 1. Kualitas
2. Kuantitas
Suryana ( 2006 : 42 ) dalam
3. Kecepatan Waktu
jurnal I Gede Aris K.P.
4. Efektivitas
(2019)
5. Kemandirian
Menurut Robbins (2006 :
260) dalam buku Desi dan
1. Inovasi Produk
Ria (2019 : 37)
2. Inovasi Proses
3. Inovasi Organisasi
4. Inovasi Pasar
Bligiardi dan Dormio (2009)
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Menurut Fitrah dan Luthfiyah (2017:128), Hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih

harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Kreativitas berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

H2 : Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

H3 : Kreativitas dan Inovasi secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis pendekatan

Jenis penelitian pada umumnya adalah penelitian kuantitatif dan

penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif

dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan dengan cara

menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Data dapat

didapatkan melalui kuesioner, dibuat sebuah pernyataan untuk diisi

responden.
Menurut I Made Laut Mertha Jaya (2020 : 12), Metode pendekatan

kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan-temuan baru

yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur

secara statistik atau cara lainnya dari suatu kuantifikasi (pengukuran).

Penelitian ini terdiri dari variabel kinerja karyawan (Y) sebagai

variable dependen, variabel kreativitas (X1) dan variabel inovasi (X2)

sebagai variable independen.

B. Operasional variabel

1. Definisi operasional variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian digunakan untuk

memahami lebih mendalam tentang penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang dibagikan pada

karyawan PT. Marsol Abadi Indonesia Cikarang. Data sekunder

menurut Sugiono (2009 : 15) adalah data yang dikumpulkan secara

tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dalam penelitian ini

adalah berupa catatan beserta laporan yang ada pada PT. Marsol

Abadi Indonesia Cikarang. Menurut Sugiono (2008 : 59) dalam

penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu :


a. Variabel Bebas (Independen)

Variabel independen atau disebut juga variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Kreativitas (X1),

dan Inovasi (X2).

b. Variabel Terikat (Dependen)

Varibel dependen atau disebut variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugiono, 2008 : 59) Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel (Y) adalah kinerja karyawan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam

mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang berkaitan

dengan masalah yang sedang penulis teliti adalah :

1. Studi kepustakaan

Yaitu data sekunder yang diperoleh melalui sejumlah

literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada


didalam skripsi ini. Literatur yang digunakan seperti buku,

internet untuk mencari artikel, jurnal serta data-data yang dapat

membantu hasil penelitian.

2. Studi lapangan

Yaitu data primer yang merupakan data inti peneliti. Data

diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih lokasi

penelitian.

Untuk memperoleh data primer penulis melakukan kegiatan

sebagai berikut :

a. Wawancara

Menurut Sugiyono (2013) wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna

dalam suatu topik tertentu. Mode pengumpulan data ini juga

digunakan untuk melengkapi apabila ada jawaban

responden terhadap kuesioner yang di berikan kurang jelas.

b. Kuesioner atau angket

Kuesioner yaitu menyediakan angket yang berisikan

pertanyaan untuk seluruhnya diisi oleh para responden

sesuai pendapatannya masing-masing yang erat kaitannya

dengan kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan

yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Dalam kuesioner


skala likert untuk menilai alternatif jawaban sesuai dengan

pertanyaan (Sugiyono, 2008 : 132).

Dalam penelitian ini menggunakan lima kategori

alternatif jawaban, yaitu :

Tabel III.2

Instrument Skala Linkers

PERNYATAAN KODE NILAI


Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber : Sugiyono (2017 : 137)

Setelah itu nilai rata-rata tersebut perlu diinterprestasikan

atas lima kriteria penafsiran antara satu kriteria dengan

kriteria yang lainnya.

Dengan skala interval dapat dirumuskan sebagai berikut :

Interval = Skor Tertinggi – Skor Terendah

Alternatif Jawaban

5 – 1 = 4 = 0,80

Maka kelima kriteria penafsiran tersebut

diperoleh sebagai berikut :


Tabel III.3 Pengukuran Kategori

Kategori Skor
Sedangkan untuk Sangat Baik 4,21 – 5,00
Baik 3,41 – 4,20
memperoleh angka Cukup Baik 2,61 – 3,40
Tidak Baik 1,80 – 2,60
penafsiran atau Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,80

interpretasi digunakan rumus Sanvord Labovid sebagai berikut :

Dimana : M = ∑f(x)

M : Perolehan Angka Penafsiran

f : Frekuensi Jawaban

x : Pembobotan

∑ : Penjumlahan

N : Jumlah Responden

Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan du

acara. Pertama, penyebaran kuesiner dilakukan secara online dengan

menggunakan “google form” untuk responden yang secara kebetulan

dapat mengakses kuesioner secara online. Kedua, dilakukan secara

manual dengan menggunakan kuesioner yang sudah dicetak dan

diserahkan secara langsung oleh peneliti kepada responden yang tidak

dapat mengakses kuesioner secara online.

D. Teknik Sampling

1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

sebjek yang mencapai kualitas dan karakterisitik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2014 : 80). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan PT. Marsol Abadi Indonesia sebanyak 40

orang.

2. Sampel

Sugiyono (2014 : 81) sampel adalah bagian dari sejumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan

wakil dari populasi, menurut Arikunto (2002 : 112) menyatakn bahwa

apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah

subjeknya besar, dapat diambil antara 10%- 15% atau 20% - 25% atau

lebih. Untuk penelitian ini subjek populasi berjumlah 40 orang, denga

demikian besarnya sampel penelitian ini berjumlah 40 orang.

E. Teknik Analisi Data

Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan perhitungan

statistik sebagai alat hitung, yaitu sebagai berikut “analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan, lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Beberapa teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitiansebagai berikut :

1. Uji instrumen

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti guna memperoleh data pendukung dalam melakukan suatu

penelitian. Jumlah instrument yang akan digunakan untuk penelitian

terantung pada jumlah variabel yang akan diteliti. Keabsahan suatu

hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan, untuk

menguji keabsahan, tersebut diperlukan dua macam pengujian yaitu

uji validitas dan uji reliabelitas. Uji validitas dilakukan untuk

menujukkan sejauh mana relevansi pernyataan. Sedangkan uji

reliabilitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana tingkat

konsistensi pengukuran dari satu responden keresponden yang lain.

a. Uji validitas

Uji validitas merupakan suatu akat ukur yang menunjukan

tingkat keakuratan atau ketepatan suatu instrument untuk


mengukur apa yang hendak diukur guna menghasilkan

pengukuran yang dapat dipercaya.

Yaitu jawaban responden atas sejumlah pertanyaan yang

tertuang dalam kuesioner yang disebarkan oleh peneliti. Uji

validitas dapat dilakukan dengan menghitung korekasi antara skor

masing-masing butir pertanyaan dengan skor total. Apabila

koefesien korelasi positif dan lebih besar dari 0,3 maka indikator

dikatakan valid (Sugiono, 2017). Untuk menghitung korelasi pada

uji validitas menggunakan korelasi item total yang penulis kutip dari

Ety Rochaety (2007 : 47) dengan rumusan sebagai berikut :

r= n∑XY - ∑X∑Y

{n∑X2 – (∑x)2}{n∑Y2 – (∑Y)2}

Keterangan :

r = Korelasi

X = Skor setiap item

Y = Skor total dikurangi item tersebut

n = Ukuran sampel

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu alat ukur untuk mengetahui sejauh

mana alat ukur dapat diandalkan secara konsisten. Hasil

pengukuran dapat dipercaya apabila alat ukur memberikan hasil

yang sama atau tidak berubah-ubah sekalipun pengukuran

dilakukan berulang-ulang. Penghitungan reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan program statistic SPSS (statistical product

and service solustion) for windows dan uji realibilitas menggunakan

teknik pengukuran chronbach alpha (Ghozali 2009 : 41). Hasil

pengujian dapat dikatakan reliabel apabila Chronbach Alpha > 0,6

R=a=R= N S2(1 - ∑Si)2

N–1 S2

Keterangan :

a = Koefesien Reliabilitas Alpha Crounbach

S2 =
Varians skor keseluruhan

Si 2 =
Varians masing-masing item

C. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas untuk mendekati ada tidaknya

heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan kepengamatan lain. model regresi yang baik adalah

yang tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau


mempunyai varians yang homogen. Untuk mendeteksi adanya

heteroskedastisitas dapat digunakan :

a = 7,195 artinya apabila Kreativitas (X 1) dan Inovasi (X2) tidak

meningkat atau sama dengan 0 maka kinerja karyawan adalah

sebesar 7,195.

b1 = 0,125 artinya apabila Kreativitas (X 1) ditingkatkan sebesar satu

satuan sedangkan Inovasi (X2) sama dengan 0 maka Kinerja

Karyawan akan meningkat sebesar 0,125.

b2 = 0,876 apabila Inovasi (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan

sedangkan Kreativitas (X1) sama dengan 0 maka Kinerja Karyawan

akan meningkat sebesar 0,876.

2. Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan dan arah hubungan antara variabel yang diteliti, yaitu

hubungan antara variabel bebas Kreativitas (X 1) dan Inovai (X2)

dengan variabel terikat Kinerja Karyawan (Y).

Analisis regresi linier berganda pengaruh kreativias dan inovasi

terhadap kinerja karyawan dapat diketahui secara nyata dengan

menggunakan analisis regresi, dalam hal ini digunakan regresi linier

berganda. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :


Y = a + b1x1 + b2x2

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

X1 = kreativitas

X2 = Inovasi

a = Konstanta

b1,2 = Koefesien Regresi

3. Analisis koefesien korelasi

Korelasi antar variabel juga perlu mengetahui tingkat keeratan

hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Digunakan

rumus korelasi product moment, menurut Sugiyono (2017 : 212)

sebagai berikutt :

R= ∑xy

√(∑x2)(∑y2)

Keterangan

r = Koefesien Korelasi

x = Variabel Bebas

y = Varibel Terikat
Koefesien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara variabel

independen (X) dengan variabel dependen (Y). Nilai koefesien harus

terdapat batas – batas -1 hingga +1. Beberapa kemungkinan yaitu :

R = 1 atau mendekati 1, maka hubungan variabel X dan Y kuat dan

positif.

R = -1 atau mendekati -1, maka hubungan variabel X dan Y kuat dan

negatif.

R = 0, maka hubungan variabel X dan Y lemah atau tidak ada

hubungannya.

H. Uji Hipotesis

Anda mungkin juga menyukai