Anda di halaman 1dari 215

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Desa Balongsari Kecamatan Rawamerta


Kabupaten Karawang

Disusun oleh
Kelompok Mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa 2017/2018

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN 2018
SUMMARY
Balongsari merupakan salah satu desa di Rawamerta yang berbatasan
dengan Sekarwangi di sebelah utara, Tegalsawah di sebelah selatan, Mekarjaya di
sebelah timur. Desa yang memiliki berbagai macam potensi seperti sawah, sungai,
destinasi wisata, dan beberapa sumber daya lainnya tentunya memiliki tata cara
pengelolaan yang melibatkan seperangkat desa yang meliputi kades, sekretaris,
kasim, dan kawur.

Desa Balongsari yang saat ini tengah dikepalai oleh Pak Wawan Darmawan
sebagai kepala desa, memiliki potensi yang besar untuk dibangun posdaya. Pada
tanggal 13 Agustus 2018, mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018 turut
merevitalisasi Posdaya Cipta Abadi.

Berbagai macam potensi unggulan yang tengah dikembangkan saat ini


terbagi dalam empat bidang, diantaranya.
1. Pendidikan, pemanfaatan sanggar Naratas sebagai wadah membangun potensi
minat dan bakat anak desa Balongsari.
2. Kesehatan, rutinitas warga dalam Jumat Sehat.
3. Ekonomi, pengembangan opak dalam usaha mikro rumah tangga.
4. Lingkungan, pemberdayaan bibit daun salam untuk meningkatkan perekonomian
warga desa Balongsari.

i
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKN UNSIKA yang kami kerjakan,
maka kami:

ii
iii

20 Aprilia Dwi 1510631160020 TEKNIK ELEKTRO 20


Lestari

21 Yolanda Riesya 1510631190149 ILMU


Shabrina KOMUNIKASI 21

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN Universitas


Singaperbangsa Karawang Tahun 2018.

Karawang, 31 Agustus 2018

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Vita Efelina, S. Si., M. Sc


LEMBAR PERSETUJUAN
Setelah dibaca dan dikaji secara seksama, maka kami menyetujui Laporan
Akhir Kegiatan KKN Universitas Singaperbangsa Karawang Tahun Akademik
2017/2018 ini untuk diserahkan kepada berbagai pihak/institusi terkait sesuai
ketentuan dari dan melalui Panitia Pelaksana KKN Universitas Singaperbangsa
Karawang:

Karawang, 31 Agustus 2018


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Vita Efelina, S. Si., M. Sc

Menyetujui,
Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang Ketua LPPM Unsika

Prof. Dr. H. M. Wahyudin Zarkasyi, CPA Dr.Nelly Martini, SE., MM.

iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
pertolonganNya, akhirnya kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Akhir
Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang berlokasi di desa Balongsari, kecamatan
Rawamerta, kabupaten Karawang.
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kami, atas apa
yang telah dilaksanakan selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKN) di
desa Balongsari, kecamatan Rawamerta,kabupaten Karawang, selama 30 hari.
Apa yang telah kami papakarkan sekiranya bukan bermaksud mencari-cari
permasalahan pada suatu desa semata, akan tetapi diharapkan dapat memperoleh
respon/tanggapan objektif dengan membuka wacana seluas-luasnya, guna tercapai
suatu solusi yang tepat dalam rangka menyelesaikan kegiatan yang telah
dilaksanakan di desa Balongsari, kecamatan Rawamerta.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kekurangan dan kesalahan, baik yang
menyangkut kelengkapan, keakuratan data maupun cara pandang dan penilaian
kami, hendaknya dimaklumi. Mengingat kajian dalam membuat suatu kesimpulan
masih memiliki keterbatasan akan kemampuan serta sarana dan prasarana yang ada.
Terima kasih kami berikan untuk pihak-pihak yang ikut membantu dalam
terwujudnya program kerja yang berhasil dan berdayaguna, serta turut membantu
dalam pelaksanaannya, khususnya yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. H.M Wahyudin Zarksyi, CPA selaku Rektor Universitas
Singaperbangsa Karawang.
2. Ibu Dr. Nelly Martini, SE.,MM selaku LPPM UNSIKA.
3. Ibu Vita Efelina, S.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing lapangan perserta
Kuliah Nyata Mahasiswa (KKN) desa Balongsari tahun 2018.
4. Bapak Wawan Darmawan selaku Kepala Desa Balongsari.
5. Aparat desa dan masyarakat desa Balongsari yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan maupun program secara umum
maupun khusus.
6. Para peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2018.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah ikut
mendukung terlaksananya Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2018.

v
vi

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak


kekurangan, baik dalam menyangkut kelangkapan, keakuratan data, maupun cara
pandang serta penilaian dalam membuat kesimpulan dan rekomendasi. Namun,
kami yakin dan percaya bahwa apa yang kami lakukan selama KKN akan
bermanfaat bagi perserta KKN sendiri maupun Unsika, pemerintah kabupaten
Karawang, Camat, Kepala Desa, warga masyarakat desa Balongsari, dan segenap
pembaca yang budiman.

Balongsari, 31 Agustus 2018

KELOMPOK KKN UNSIKA


desa Balongsari
vii
DAFTAR ISI
SUMMARY ............................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
I. PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi ..........................................1
1.2 Tinjauan Tentang KKN Sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat ...............2
1.2.1 Dasar Hukum .......................................................................................4
1.2.2 Pengertian ............................................................................................5
1.2.3 Prinsip Dasar .......................................................................................5
1.2.4 Maksud dan Tujuan .............................................................................7
1.2.5 Peranan Peserta ...................................................................................9
II. ANALISIS SITUASI
2.1 Profil Potensi Sumber Daya Eksisting Desa ...............................................10
2.1.1 Sejarah Desa Balongsari....................................................................10
2.1.2 Profil Umum ......................................................................................10
2.1.3 Keadaan Geografis Desa ...................................................................12
2.1.4 Letak ..................................................................................................12
2.1.5 Orbitasi ..............................................................................................13
2.1.6 Iklim ..................................................................................................13
2.1.7 Potensi Sarana dan Prasarana Penunjang ..........................................13
2.1.8 Pemerintah Desa ................................................................................16
2.1.9 Posdaya ..............................................................................................17
2.2 Permasalahan Potensial Desa ......................................................................19
III. PROGRAM KERJA
3.1 Program Kerja Utama ..................................................................................20
3.1.1 Pembentukan Posdaya .......................................................................20

vii
viii

3.1.2 One Product One Village ..................................................................20


3.1.3 Bidang Pendidikan ............................................................................21
3.1.4 Bidang Kesehatan ..............................................................................21
2.1.5 Bidang Ekonomi ................................................................................21
3.1.6 Bidang Lingkungan ...........................................................................22
3.2 Program Kerja Pendukung
3.2.1 Fakultas Hukum ................................................................................22
3.2.2 Fakultas Ekonomi ..............................................................................23
3.2.3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ..........................................23
3.2.4 Fakultas Pertanian .............................................................................24
3.2.5 Fakultas Agama Islam .......................................................................24
3.2.6 Fakultas Teknik .................................................................................25
3.2.7 Fakultas Ilmu Komputer....................................................................25
3.2.8 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik........................................................26
IV. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
4.1 Program Kerja Utama
4.1.1 Pembentukan Posdaya .......................................................................27
4.1.2 One Product One Village ..................................................................28
4.1.3 Bidang Pendidikan
4.1.3.1 Bimbingan Belajar ................................................................30
4.1.3.2 Taman Literasi ......................................................................31
4.1.4 Bidang Kesehatan
4.1.4.1 Senam Kesegaran Jasmani Bersama Ibu PKK .....................33
4.1.4.2 Senam Lansia Prolansia Hipertensi ......................................36
4.1.4.3 Penyuluhan Tujuh Langkah Mencuci Tangan dan
Cara Menggosok Gigi dengan Baik dan
Benar untuk Siswa sd Kelas IV.............................................38
4.1.4.4 Sosialisasi HIV/AIDS dan Rokok.........................................41
4.1.5 Bidang Ekonomi
4.1.5.1 Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah ....................45
4.1.5.2 Menabung Sejak Dini Bersama Kelas III SDN
Balongsari 1 ..........................................................................48
ix

4.1.6 Bidang Lingkungan


4.1.6.1 Program Penghijauan Desa Balongsari .................................52
4.1.6.2 Program Penyuluhan Membina Hidup Bersih dan Sehat .....54
4.2 Program Kerja Pendukung
4.2.1 Fakultas Hukum ................................................................................57
4.2.2 Fakultas Ekonomi ..............................................................................60
4.2.3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
4.2.3.1 Bimbingan Belajar ................................................................66
4.2.3.2 Pengajaran PAUD .................................................................68
4.2.4 Fakultas Pertanian .............................................................................71
4.2.5 Fakultas Agama Islam .......................................................................74
4.2.6 Fakultas Teknik .................................................................................75
4.2.7 Fakultas Ilmu Komputer....................................................................79
4.2.8 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ...............................................80
4.2.9 Bidang Kesehatan
4.2.9.1 Posyandu ...............................................................................83
4.2.9.2 Penjaringan Kesehatan ..........................................................83
V. HAMBATAN DAN SOLUSI
5.1 Internal
5.1.1 Hambatan ..........................................................................................85
5.1.2 Solusi .................................................................................................85
5.2 Eksternal
5.2.1 Hambatan ..........................................................................................85
5.2.2 Solusi .................................................................................................86
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan ..................................................................................................87
6.2 Rekomendasi ...............................................................................................88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas Wilayah Desa Balongsari ......................................................... 11
Tabel 2. Batas Wilayah ................................................................................... 11
Tabel 3. Jumlah Penduduk .............................................................................. 11
Tabel 4. Lembaga Pendidikan ......................................................................... 11
Tabel 5. Kelembagaan Desa ............................................................................ 13
Tabel 6. Mata Pencaharian Penduduk ............................................................. 14
Tabel 7. Sumber Daya Alam ........................................................................... 15
Tabel 8. Prasarana Jalan .................................................................................. 15
Tabel 9. Sarana Peribadatan ............................................................................ 15
Tabel 10. Sarana dan Prasarana Kesehatan ..................................................... 15
Tabel 11. Prasarana Olahraga ......................................................................... 16
Tabel 12. Data Tempat Usaha ......................................................................... 16
Tabel 13. Struktur Organisasi Desa Balongsari .............................................. 17

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Desa Balongsari .....................................................................12
Gambar 2. Struktur Posdaya ...........................................................................18
Gambar 3. Pengurus Posdaya ..........................................................................18
Gambar 4. One Product One Village ..............................................................29

xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kearsipan/Surat Menyurat ............................................................ 91
Lampiran 2. Laporan Pembiayaan Kegiatan ................................................... 111
Lampiran 3. Administrasi Kegiatan ................................................................ 117
Lampiran 4. Foto Kegiatan ............................................................................. 182

xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi
Pada dasarnya bahwa kelembagaan pendidikan tinggi mengembangkan
tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan-Pengajaran, Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat. Ketiga Dharma inilah yang kemudian
diderivasikan ke dalam berbagai struktur kegiatan Perguruan Tinggi secara
integratif dan holistik. Antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya dari
Tri Dharma Perguruan ini bersifat interdependensif. Karenanya, kegiatan yang
dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi sebagai masyarakat ilmiah, sudah tentu
mesti merefleksikan semangat pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat yang, mengacu pada peningkatan kualitas yang berkelanjutan
dengan daya dukung kolektif dari seluruh civitas akademika.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan artikulasi dari semangat
pengabdian pada masyarakat yang tidak lepas dari esensi pendidikan dan
penelitian. Pengabdian pada masyarakat sebagai dasar utama adanya KKN tidak
serta merta terlepas dari esensi pendidikan dan penelitian. Karenanya, struktur
- struktur kegiatan dengan fokus utama pengabdian pada masyarakat tetap
berada pada koridor kedua esensi tersebut.
Secara historis, Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan cikal bakalnya
Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) yang digagas pada Tahun
1971, adalah wahana bagi mahasiswa untuk memberikan bantuan kepada
masyarakat pedesaan dalam memecahkan persoalan pembangunan yang
kemudian dijadikan sebagai kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh
mahasiswa (menjadi bagian dari kurikulum).
Dalam perkembangannya KKN mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan dan pengembangan. Tahun 1971–1976 ketika pertama kali KKN
dirintis disebut periode perintisan, tahun 1977–1990 disebut periode
pemantapan, tahun 1990 – 1997 disebut periode pengembangan, tahun 1998–
2005 disebut periode transformasi, tahun 2004–2006 disebut periode KKN
tematik konstektual dan terakhir tahun 2006 – sekarang masuk ke periode KKN-
PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat) yaitu

1
2

KKN sebagai proses pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus wahana


pemberdayaan masyarakat.
Pola ini direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis berdasarkan
tema yang digali dari potensi masyarakat, dirumuskan, dan dilaksanakan
bersama masyarakat. Hal ini diharapkan dapat memacu kemampuan masyarakat
dalam pengembangan diri dan wilayah sehingga kesejahteraannya meningkat.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka Universitas Singaperbangsa
Karawang (UNSIKA) telah menetapkan KKN sebagai salah satu mata kuliah
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa didalam menyelesaikan beban Satuan
Kredit Semester (SKS) untuk jenjang pendidikan Strata Satu (S1).
Dalam konteks pelaksanaan KKN, sesuai dengan semangat kegiatan
tersebut, maka sudah tentu perlu dibarengi dengan kajian terhadap aspek
strategis eksternal, yakni aspek social kemasyarakatan dan pembangunan
daerah kontemporer secara komprehensif. Harmonisasi antara kegiatan KKN
dengan realitas sosial dan pembangunan daerah adalah didalam kerangka
menempatkan kegiatan KKN secara tepat di tengah - tengah masyarakat
terutama Kabupaten Karawang. Pada akhirnya UNSIKA dalam istilah
sunda,“Kadenge, Katenjo, Sareng Karasa gawena” bagi kepentingan
masyarakat Kabupaten Karawang.
Untuk itulah, maka tema KKN UNSIKA Tahun Akademik 2017/2018 ini
adalah “Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pos Pemberdayaan
Keluarga (POSDAYA) Di Kabupaten Karawang”.

1.2 Tinjauan Tentang KKN Sebagai Bentuk Pengabdian Pada Masyarakat


Pada dasarnya, kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia adalah untuk
menghantarkan segenap bangsa Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,
berdaya saing, maju dan sejahtera, didalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin.
Dalam kerangka itu, maka pembangunan nasional menjadi grand
strategy untuk mencapai tujuan (visi) nasional tersebut. Pembangunan nasional
3

merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang


dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu kepada pada kepribadian
bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal guna mewujudkan kehidupan bangsa
yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju serta kukuh kekuatan
moral dan etikanya.
Kemudian dengan lahirnya Orde Reformasi, maka daerah mempunyai
otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab untuk mengeksploitasi secara positif
dan mengelola potensi daerah demi pemanfaatan bagi masyarakat seluas-
luasnya. Pemberian kewenangan ini berdasarkan UU Nomor. 22 dan 25 Tahun
1999 tentang Pemerintahan di Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pusat
dan Daerah sebagai landasan Juridis Formal pelaksanaan Otonomi Daerah.
Sementara itu, Tri Dharma Perguruan Tinggi sesungguhnya harus
dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh civitas akademika, khususnya dosen
dan mahasiswa dengan masyarakat luar kampus (pemerintah dan swasta).
Terlebih, kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh fakultas bertujuan untuk
membina dan menyiapkan kemampuan profesional mahasiswa/i sesuai dengan
bidang keilmuan yang dipelajarinya.
Kegiatan tersebut idealnya diperkaya dengan kegiatan penelitian baik
penelitian untuk pengembangan keilmuan maupun yang berkaitan dengan
pemecahan masalah praktis. Hasil penelitian ini bisa menjadi dasar bagi
penyempurnaan kegiatan pendidikan di Perguruan Tinggi dan dapat diabdikan
bagi kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian pada masyarakat harus saling melengkapi dalam rangka
meningkatkan mutu dalam penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Tinggi.
Melalui keterpaduan ketiga dharma tersebut, maka lulusan dari Perguruan Tinggi
bukan hanya lulusan yang bermutu, tetapi juga berhasil dalam melakukan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Itulah sebabnya, paradigma baru KKN UNSIKA dalam konteks
pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat ini adalah mengaplikasikan
kemampuan profesional mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan yang
4

dipelajarinya di dalam fokus utama karya nyata terhadap kepentingan


masyarakat. Hal ini membawa implikasi pada :
1. Tema kegiatan KKN UNSIKA disesuaikan dengan bidang keilmuan yang
dipelajari mahasiswa, yang penerapannya mengacu pada masalah utama yang
dihadapi oleh masyarakat.
2. Penetapan sasaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan KKN UNSIKA agar
disesuaikan, sehingga tema kegiatan relevan dengan bidang keilmuan
mahasiswa.
3. Adanya keberlanjutan kegiatan, artinya tidak berakhir pada saat KKN
UNSIKA selesai dilaksanakan, sehingga Fakultas/ Program Studi dapat
memiliki desa binaannya masing-masing.
4. Adanya tindak lanjut dari kegiatan KKN UNSIKA dalam bentuk kegiatan
intervensi dari Fakultas/Program Studi dari dalam partisipasi pembangunan
daerah melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat.
5. Adanya hasil atau manfaat yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat
secara berkelanjutan.
6. Memungkinkan adanya program kerjasama antara UNSIKA dengan
Pemerintah didalam pelaksanaan pembangunan daerah.
1.2.1 Dasar Hukum
Pelaksanaan KKN UNSIKA Tahun Akademik 2017/2018
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
berbagai kebijakan Pemerintah dan keputusan kelembagaan UNSIKA,
yakni sebagai berikut :
1. Pancasila dan UUD 1945;
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Surat keputusan Rektor UNSIKA Nomor: 112/SK-Rek/Eks/1987
tanggal 27 Oktober 1987 tentang wajib Kuliah Nyata Mahasiswa
bagi mahasiswa;
5

6. Surat Keputusan Rektor UNSIKA Nomor: 140/A/USK/IX/1993


tentang Pedoman Pengelolaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat (LPPM) UNSIKA;
7. Keputusan Rektor UNSIKA Nomor: 072/LPPM-USK/VII/2015.
Tanggal 08 Juli 2015 Perihal permohonan ijin Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Mahasiswa Tahun Akademika 2016/2017.
1.2.2 Pengertian
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian
pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan
serta penerapan ilmu dan teknologi, dilaksanakan diluar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu,
KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia
akademik - teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan
terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah,
asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
1.2.3 Prinsip Dasar
Sejalan dengan perubahan paradigma tersebut, maka KKN PPM
dilaksanakan dengan berpijak pada prinsip-prinsip :
1. Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi; aspek
pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang
berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan tolak ukur evaluasi KNM PPM.
2. Pelestarian Tri Gatra KKN PPM; KKN PPM dilaksanakan untuk
mencapai pengembangan kepribadian mahasiswa (personality
development) pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
dan pengembangan institusi (institutional development).
3. Empati-Partisipatif; KNM PPM dilaksanakan untuk menggerakkan
masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat
melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan rasa memiliki
6

masyarakat terhadap pembangunan. KKN PPM dilaksanakan secara


interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat.
Konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan
mutlak diperlukan. Keterlibatan itu dimulai sejak perencanaan program
kegiatan lapangan, pelaksanaan, dan pengusahaan pendanaan. Untuk
itu para mahasiswa dan penglola KKN PPM harus mampu mengadakan
pendekatan sosio-kultural terhadap masyarakat sehingga lebih
kooperatif dan partisipatif.
4. Interdisipliner; KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang
berasal dari berbagai disiplin ilmu dilingkungan universitas dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LPPM. Dalam operasionalnya
mahasiswa mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja
interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi
KKN PPM.
5. Komprehensif - Komplementatif dan berdimensi luas; KKN PPM
berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah, dan pelengkap
kurikulum yang ada. Dengan demikian diharapkan mahasiswa peserta
KKN PPM mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan
proporsional.
6. Realistis-Pragmatis; program-program kegiatan yang direncanakan
pada dasarnya bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di
lapangan dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber daya
yang tersedia di lapangan dan memberikan manfaat bagi masyarakat
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
7. Environmental Development; KKN PPM dilaksanakan untuk
melestarikan dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk
kepentingan bersama.
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan mahasiswa
KKN LPPM mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di
masyarakat dan mencari penyelesaiannya sesuai dengan sumber daya
yang dimiliki. Dengan harapan, masyarakat mampu berswadaya,
berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan.
7

1.2.4 Maksud dan Tujuan


KKN UNSIKA ini dimaksudkan untuk memberikan wahana
belajar aplikatif bagi mahasiswa didalam melakukan pengabdian
kepada masyarakat terkait dnegan posisi masyarakat sebagai subyek
sekaligus obyek pembangunan, didalam kerangka menghadapi
permasalahan-permasalahan social kemasyarakatan dan pembangunan
daerah melalui proses identifikasi masalah, analisis, alternative
solution dan implementasi sesuai dengan peranan mahasiswa sebagai
inspirator, motivator, mobilisator, dan fasilisator.
1. Tujuan Umum
Tujuan Utama yang ingin dicapai dari KKN UNSIKA dalam konteks
pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan Indeks
Pendapatan Manusia (IPM) melalui serangkaian program KKN
UNSIKA yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNSIKA.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari pelaksananan KKN UNSIKA ini diarahkan kepada (a)
Mahasiswa sebagai calon penerus pembangunan, (b) UNSIKA
sebagai masyarakat ilmiah yang memiliki tanggung jawab sosial, (c)
masyarakat, dan (d) pemerintah sebagai pelaksana pembangunan.
a. Mahasiswa sebagai calon penerus pembangunan
1) Memperdalam pengertian dalam penghayatan mahasiswa
tentang (a) Cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner,
(b) Penggunaan hasil pendidikan untuk pembangunan
khususnya bagi daerah perdesaan, (c) Kesulitan yang
dihadapi terutama oleh masyrakat pedesaan dalam
pembangunan, dan (d) konteks keseluruhan dari
permasalahan pembangunan dan pengembangan daerah
pedesaan.
2) Mendewasakan cara berpikir mahasiswa dalam setiap
pelaksanaan dan pemecahan permasalahan masyarakat secara
ilmiah.
8

3) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk


melaksanakan program-program dan pembangunan
masyarakat.
4) Membina mahasiswa untuk menjadi seorang motivator dan
problem solver.
5) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada
mahasiswa sebagai kader pembangunan, disamping
diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta serta tanggung
jawab terhadap masyarakat- terutama- perdesaan, sehingga
setelah menjadi sarjana kelak, akan sanggup ditempatkan
dimana saja.
b. UNSIKA sebagai masyarakat ilmiah yang memiliki tanggung
jawab sosial.
1) Perguruan Tinggi akan lebih mantap dalam memberikan ilmu
atau menyelenggarakan pendidikan. Hasil integrasi antara
mahasiswa dan masyarakat ini dapat melahirkan umpan balik
dalam menetapkan kurikulum pendidikan tinggi sesuai
dengan tuntutan pembangunan.
2) Tenaga pengajar akan memperoleh berbagai kasus berbagai
kasus berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam
proses pendidikan dan pengajaran.
3) Mempercepat dan meningkatkan kerjasama antara Perguruan
Tinggi sebagai pusat keilmuan dan teknologi dengan
pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.
4) Ilmu yang ada di Perguruan Tinggi akan lebih terasa
manfaatnya dalam pemecahan berbagai kasus pembangunan.
c. Masyarakat sebagai subyek dan obyek pembangunan.
1) Memperoleh tenaga bantuan dan pikiran dalam penyelesaian
permasalahan sosial kemasyarakatan.
2) Meningkatkan cara bersikap dan bertindak sesuai dengan visi
dan orientasi pembangunan.
9

3) Memperoleh pembaharuan–pembaharuan yang diperlukan


oleh masyarakat.
4) Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam
masyarakat sehingga terjamin berkesinambungan untuk
pembangunan dari yang telah direncanakan.
d. Pemerintah sebagai pelaksana pembangunan.
1) Dapat memiliki mitra program dalam rangka penyelesaian
permasalahan daerah.
2) Dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan program
pembangunan di masyarakat.
3) Dapat dijadikan sebagai bahan alternatif strategi di dalam
merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan
pembangunan.
1.2.5 Peranan Peserta
1. Inspirator, yakni pembawa aspirasi dalam rangka problem solving
atas permasalahan sosial dan pembangunan daerah.
2. Motivator, yakni pendorong masyarakat untuk melaksanakan
kegiatan.
3. Mobilisator, yakni penggerak segenap potensi masyarakat dalam
rangka problem solving atas permasalahan sosial dan pembangunan
daerah.
4. Fasilisator, yakni penghubung masyarakat dengan pemerintah
sebagai pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di dalam
rangka problem solving atas permasalahan sosial dan pembangunan
daerah.
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 Profil Potensi Sumber Daya Eksisting Desa
2.1.1 Sejarah Desa Balongsari
Perlu diketahui bersama bahwa Desa Balongsari Asal Mulanya
bernama Desa Rawagede mungkin pada waktu desa ini wilayahnya
terdiri dari dataran yang berawa-rawa bahkan sampai sekarang pun masih
ada peninggalannya Tanah Rawa tersebut yang sekarang menjadi tanah
Makom Jaka Tingkir.
Mengingat perkembangan desa semakin mendesak akan kebutuhan
masyarakat sehingga dataran yang tadinya berawa-rawa berubah menjadi
dataran dan pesawahan.
Pada tahun 1947 nama Desa Rawagede dirubah namanya menjadi
Desa Balongsari juga perlu diketahui bahwa Desa Balongsari merupakan
Desa Perjuangan karena pada itu desa ini di jajah tentara Belanda bahkan
sampai sekarang masih nampak bekas peninggalannya. Yaitu berupa
Taman Makam Sampurna Raga yang sekarang berdiri Monumen
Perjuangan Rawagede.
Selanjutnya, Desa Balongsari pada waktu itu sebuah desa yang
paling luas wilayahnya, pada tahun 1977 Desa Balongsari dimekarkan
jadi Dua ( 2 ) Desa dengan Desa Mekarjaya, dan kemudian pada Tahun
1989 dimekarkan kembali dengan Desa Sekarwangi, sehingga Desa
Balongsari yang tadinya sebuah wilayah yang terluas sekarang menjadi
desa yang paling terkecil wilayahnya.
2.1.2 Profil Umum
Desa Balongsari ini adalah kawasan dengan topografi sebagian besar
dataran rendah yang berawa-rawa total luas wilayah ± 300.103 ha, suhu
rata-rata 20 - 33 °C. Desa Balongsari terletak di sebelah Utara kota
Karawang, berjarak ± 5 Km dari Kantor Kecamatan, 10 Km dari
Kabupaten / kota, dan 85 Km menuju ibu kota provinsi. Keadaan tanah
sangat strategis dan cocok untuk pengembangan di sektor pertanian dan
perkebunan.

10
11

Keadaan desa ini pun cukup ramai penduduk, mulai dari penduduk
asli setempat, penduduk pendatang yang menetap, maupun yang hanya
berdomisili. Lingkungan pemukiman warga di desa ini terdiri dari
perkampungan yang berasal dari etnis sunda.

Tabel 1. Luas Wilayah Desa Balongsari


Luas Wilayah 300. 103 Ha
LUAS WILAYAH
Tanah Darat Tanah Sawah
35.560 Ha 264.443 Ha

Tabel 2. Batas Wilayah


BATAS WILAYAH
Sebelah Utara Desa Sekarwangi
Sebalah Selatan Desa Tegal Sawah
Sebelah Barat Desa Mekarjaya
Sebelah Timur Desa Pasirawi

Tabel 3. Jumlah Penduduk


No. Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-2 tahun 61 73 134
2 3-4 tahun 44 44 88
3 5-6 tahun 42 49 91
4 7-11 tahun 111 128 239
5 12-14 tahun 65 70 135
6 15-19 tahun 118 116 234
7 20-29 tahun 200 224 424
8 30-44 tahun 329 395 724
9 45-59 tahun 314 335 649
10 60-69 tahun 149 166 315
11 70 tahun > 53 70 123
Jumlah 1583 1571 3154
Jumlah KK 1170

Tabel 4. Lembaga Pendidikan


No. Lembaga Jumlah
1 Taman Kanak (TK) 1
2 RA 1
3 MDA 1
4 Sekolah Dasar (SD) 1
5 MI 1
12

No. Lembaga Jumlah


6 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1
Sekolah Menengah Kejurua n
7 1
(SMK)

2.1.3 Keadaan Geografis Desa


a. Sumber data sketsa desa bagian Utara berbatasan dengan Desa
Sekarwangi.
b. Sumber data sketsa desa bagian Selatan berbatasan dengan Desa Tegal
Sawah.
c. Sumber data sketsa desa bagian Barat berbatasan dengan Desa
Mekarjaya.
d. Sumber data sketsa desa bagian Timur berbatasan dengan Desa
Pasirawi.
2.1.4 Letak
Gambar 1. Peta Desa Balongsari
13

2.1.5 Orbitasi
a. Jarak dari pusat pemerintah kecamatan 5 km,
b. Jarak dari ibukota Kabupaten 10 km,
c. Jarak dari ibukota Provinsi 85 km,
d. Jarak dari ibukota Pusat 70 km.

2.1.6 Iklim
a. Jumlah Bulan Hujan :12/03 Bulan

b. Suhu Rata-Rata Harian : 20-33 ℃


2.1.7 Potensi Sarana dan Prasarana Penunjang
Kelembagaan di Desa Balongsari
Tabel 5. Kelembagaan Desa
Jenis Jumlah
No. Nama Lembaga
Kelembagaan Anggota
Lembaga 1. Pemerintah Desa 9
1
Pemerintahan Desa 2. BPD 7
1. LPM 10
2. TP. PKK 25
3. RW 4
4. RT 12
5. LINMAS 10
6. DKM 4
7. MUI 1
8. Remaja Masjid 240
9. Karang Taruna 12
Lembaga 10. Kelompok Tani 4
2 Kemasyarakatan 11. Kelompok
Desa -
Arisan
12. Kelompok
201
Pengajian
13. Kelompok
-
Senam
14. Dasawisma 8
15. Koperasi 1
16. Organisasi
2
Olahraga
17. Lainnya 35
14

b. Mata Pencaharian Masyarakat Desa


Tabel 6. Mata Pencaharian Penduduk
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
(%)
1 Guru dan PNS 18
2 Guru Honorer 4
3 Ustadz 6
4 TNI 1
5 POLRI 2
6 Dokter 2
7 Perawat 2
8 Bidan 2
9 Dukun Bersalin/Paraji 1
10 BUMN -
11 BUMD -
12 Pamong Desa 25
13 Karyawan Perusahaan Swasta 34
14 Pensiunan PNS 6
15 Purnawirawan TNI 1
16 Purnawirawan POLRI -
17 Wiraswasta 345
18 Pengrajin 16
19 Pedagang 7
20 Petani 106
21 Buruh Tani 560
22 Pertukangan 23
23 Kuli 35
24 Sopir 33
25 Ojek 10
26 TKI/TKW 25
27 Jasa lainya 15
28 Penganggur 349
30 Setengah Penganggur 260
Jumlah 1888
15

c. Sumber Daya Alam (SDA)


Tabel 7. Sumber Daya Alam
No. Jenis Jumlah/Luas Lokasi
1 Tanah Sawah 230 Ha
2 Tanah Pekarangan/Pemukiman 26100 Ha/𝑚2
3 Tanah Tegalan 1,5 Ha
4 Tanah Tambak/Pantai -
5 Tanah Bengkok/Titisara 30320 Ha/𝑚2 Desa
6 Tanah Pangonan -
7 Sumur Bor Minyak/Pertamina -
8 Sungai 5 km

d. Prasarana Jalan
Tabel 8. Prasarana Jalan
Panjang Keadaan
No. Jenis Jalan Ket.
(km) Baik/Rusak
1 Jalan Negara 1,5 Baik
2 Jalan Provisi - -
3 Jalan Kabupaten 1 Baik
4 Jalan Desa 10 Rusak
5 Jalan Setapak 2 Rusak
6 Gang 2,5 Rusak

e. Sarana Peribadatan Desa Balongsari


Tabel 9. Sarana Peribadatan
Lokasi
No. Jenis Sarana Jumlah
(RT/RW)
1 Masjid 3 02/01
2 Mushola 5 Tersebar
Jumlah 8 -

f. Sarana dan Prasarana Kesehatan


Tabel 10. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Prasarana dan Sarana
No. Jumlah Keterangan
Kesehatan
Prasarana Kesehatan
1 Puskesmas 1
2 Puskesmas Pembantu -
Balai Pengobatan
3 1
Alternatif
4 Praktik Dokter 1
5 Rumah Bersalin -
6 Apotik 1
7 Toko Obat 1
16

Prasarana dan Sarana


No. Jumlah Keterangan
Kesehatan
Prasarana Kesehatan
8 Polindes -
9 Posyandu 5
Sarana Kesehatan
1 Dokter 2
2 Perawat 1
3 Bidan 1
4 Dukun Bersalin/Paraji 1
5 Kader Posyandu 25

g. Prasarana Olahraga
Tabel 11. Prasarana Olahraga
Lokasi
No. Lapangan Olahraga Jumlah
(RT/RW)
1 Sepak Bola 1 -
2 Bola Voli 1 -
3 Bulu Tangkis -
4 Tenis Meja 1
Jumlah 3 -

h. Data Tempat Usaha/Perekonomian


Tabel 12. Data Tempat Usaha
Lokasi
No. Jenis Tempat Usaha Jumlah
(RT/RW)
Heller/Penggilingan
1 3 Tersebar
Padi
2 Bengkel 8 Tersebar
3 Toko 16 Tersebar
4 Warung 40 Tersebar
5 Lainnya 9 Tersebar
6 Koperasi 1 -
Jumlah 77 -

2.1.8 Pemerintah Desa


Dalam pasal 10 Undang-undang No.5 tahun 1979, menegaskan
tentang kewajiban, hak dan wewenang Kepala Desa dalam menjalankan
pemerintahan desa yaitu; Menyelenggarakan rumah tangganya sendiri,
sebagai penyelenggara dan tanggung jawab utama dibidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
Tanggung jawab tersebut menyangkut penyelenggaraan umum
pemerintahan desa dan urusan pemerintahan umum termasuk pembinaan
17

ketentraman dan ketertiban serta menumbuhkan dan menggembangkan


jiwa pelaksanaan pemerintahan desa, sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

Tabel 13. Struktur Organisasi Desa Balongsari


No. Jabatan Nama Pendidikan
1 Kepala Desa Wawan Darmawan SMA
2 Sekdes Wahyu Hidayat SMK
3 Keuangan Yohana Januarini SMK
Kasi
4 Deni Mulyawan SMK
Pemerintahan
5 Kasi Ekbang Aad Irsad Durohman SMK
6 Kasi Trantib Imam Fauzi SMK
7 Kaur Umum Lisda Rizkita P SMA
8 Kepala Dusun 1 Andries Mulyana Praja SMA
9 Kepala Dusun 2 Sudarminta SMK

2.1.9 Posdaya
Posdaya merupakan salah satu program kerja utama yang harus
dipenuhi dalam kegiatan KKN. Peserta KKN dituntut untuk membentuk
posdaya, dengan tujuan untuk menampung aspirasi dan keluh kesah yang
dialami oleh masyarakat. Sehingga apa yang dibutuhkan dan diharapkan
masyarakat bisa terealisasi dengan cara dimusyawarahkan melalui forum
posdaya.
Di desa Balongsari sendiri posdaya sudah ada sejak tahun 2013,
dengan nama posdaya Cipta Abadi, namun status posdaya tersebut masih
belum bisa berjalan sebagaimana mestinya dan dikatakan nonaktif,
dengan melihat keberadaan posdaya yang statusnya nonaktif. Peserta
KKN 2018 berinisiatif mengumpulkan para tokoh masyarakat untuk
melakukan revitalisasi stuktur organisasi posdaya Cipta Abadi guna
untuk mengaktifkan kembali posdaya yang ada di Balongsari. Dengan
harapan untuk membantu permasalahan yang dialami oleh masyarakat
desa Balongsari.
18

Gambar 2. Struktur Posdaya

Contact Person posdaya Cipta Aba

 Pak Karnadi 0858 6284 2797


 Rio Wibowo 0858 2932 6993
 Fitri 0858 1051 0490
 Pak Harun 0896 0457 1096
 Pak Nurjaya 0857 8026 9026
 Pak Sudarminta 0896 5846 5871

Gambar 3. Dokumentasi Posdaya


19

2.2 Permasalahan Potensial Desa


Setelah melakukan beberapa tahapan dari mulai pendekatan kepada warga
baik lewat sosialisasi hidup di masyarakat, atau lewat wawancara secara
langsung dan lewat observasi langsung mengenai desa, maka kami menemukan
beberapa permasalahan yang dihadapi dan harus adanya suatu perhatian untuk
dan perlunya suatu tindakan untuk mengantisipasinya antara lain :
1. Kurang memadainya fasilitas perpustakaan untuk bahan bacaan anak-
anak di Desa Balongsari.
2. Tidak adanya sarana belajar tambahan seperti bimbingan belajar untuk
menambah pengetahuan anak selain yang didapatkan di sekolah.
3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan
lingkungan, kebiasaan–kebiasaan warga yang kurang baik seperti MCK
di jamban bantaran sungai, sawah dan kolam, membuang sampah di
aliran sungai, dan tidak adanya sarana prasarana penampungan tempat
sampah baik di lingkungan umum baik di lingkungan pendidikan.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan
rumah secara maksimal untuk dikelola menjadi lahan yang produktif.
5. Masyarakat kurang mengenali potensi desa dalam hal kewirausahaan yang
bisa dijadikan suatu usaha sendiri seperti olahan hasil kebun yang ada di
sekitar desa, dan potensi – potensi usaha lain yang dapat di kembangkan.
6. Masyarakat merasa kesulitan dalam hal pemasaran produk yang
mengakibatkan mereka hanya bisa memproduksi produk secara musiman
bukan harian.
BAB III
PROGRAM KERJA
Pada dasarnya program kerja mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018
meliputi:
3.1 Program Kerja Utama
Program kerja utama adalah program kerja yang wajib dilaksanakan
oleh mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018 guna membantu program
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang melalui
upaya pemberdayaan masyarakat dalam optimalisasi potensi lokal yang
dimiliki setiap desa.

3.1.1 Pembentukan Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga)


Pos Pemberdayaan Keluarga merupakan salah satu program utama
yang wajib dituntaskan oleh mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018
sebagai wadah pembinaan masyarakat desa guna terciptanya keluarga
sejahtera. Mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018 memiliki
kewajiban untuk merevitalisasi Posdaya yang sebelumnya telah
terbentuk atau pun menjalankan program kerja yang sudah ada di
posdaya dan memberikan inovasi untuk peningkatan posdaya melalui
potensi unggulan desa.

3.1.2 One Product One Village


Setiap daerah ataupun desa memiliki potensi untuk membangun
kewirausahaan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. One
product one village merupakan program kerja terobosan untuk dapat
membantu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui usaha
rumah tangga yang bersifat mikro. Program one product one village
diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa berdaya cipta,
kreatif, dan inovatif dalam mengelola produk yang dihasilkannya sebagai
produk unggulan yang dapat dipasarkan dan menarik konsumen.

20
21

3.1.3 Bidang Pendidikan


Pendidikan merupakan unsur vital yang harus didapatkan oleh anak
sebagai bekal untuk memeroleh masa depan yang cerah. Minimnya
fasilitas pendidikan nonformal sebagai pendamping pendidikan formal
memberikan peluang untuk mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018
untuk turut serta memberikan bantuan bimbingan belajar selama satu
bulan kepada anak-anak yang ada di desa. Selain itu, melihat tidak
aktifnya sarana literasi di tengah masyarakat desa, menimbulkan
keinginan mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018 untuk
mewujudkan taman literasi sebagai wadah untuk menanamkan kesadaran
pentingnya literasi dalam membangun pola pikir dan menambah
wawasan.

3.1.4 Bidang Kesehatan


Kesehatan merupakan anugerah dari Tuhan yang harus dijaga dan
disyukuri. Pada dasarnya, tidak semua orang menganggap olahraga akan
memberikan efek yang luar biasa untuk kesehatan tubuh sehingga banyak
yang memandang sebelah mata. Hal ini, kembali kepada pola pikir
individu dan pengelolaan waktu untuk membiasakan diri hidup sehat
salah satunya dengan berolahraga. Membiasakan diri untuk turut rutin
melakukan senam pagi, paling sedikit satu minggu satu kali akan menjadi
langkah awal menjaga kesehatan. Melihat potret masyarakat desa
Balongsari, yang turut antusias melakukan senam pagi menjadikan suatu
kegiatan yang diharapkan dapat turut rutin diselenggarakan.

3.1.5 Bidang Ekonomi


Taraf perekonomian di desa Balongsari tergolong menengah ke atas,
walaupun perekonomian sebagian warga masih bersifat menengah ke
bawah. Mayoritas masyarakat bermatapencaharian sebagai petani
maupun buruh pabrik. Demi mencukupi kebutuhan hidup, maupun
menambah pemasukan dengan memanfaatkan waktu luang melalui
wirausaha mikro, pengembangan UMKM dapat dijadikan sebagai
alternatif para ibu rumah tangga. Melalui penyuluhan UMKM yang
diselenggarakan oleh mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018
22

diharapkan dapat memberikan pemahaman warga desa Balongsari


mengenai pengelolaan dan pengembangan wirausaha mikro rumah
tangga.
Selain itu, pentingnya memberikan pemahaman sejak dini kepada
anak mengenai pengelolaan penggunaan uang amatlah penting.
Kebiasaan menabung yang jarang sekali dilakukan banyak orang
menjadi peluang untuk mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018
menyelenggarakan penyuluhan pentingnya menabung sejak dini.

3.1.6 Bidang Lingkungan


Lingkungan merupakan ekosistem kehidupan yang harus dijaga dan
dilestarikan. Melalui penanaman bibit guna mendukung gerakan
penghijauan diharapkan dapat menjadikan desa Balongsari sebagai desa
yang asri dan mencegah terjadi pemanasan global. Pemanfaatan lahan
pekarangan yang ada nantinya dapat diolah menjadi ladang ekonomi
yang dapat menambah pemasukan rumah tangga. Salah satunya dengan
pemberdayaan daun salam sebagai bagian dari gerakan penghijauan dan
dapat dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan perekonomian
warga.
Selain itu, program kerja lingkungan tidak hanya terpatok kepada
lingkungan sebagai habitat asli manusia, melainkan perlunya perhatian
terhadap kesehatan dan kebersihan diri. Berdasarkan survei yang
dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018, diperoleh
hasil bahwa masyarakat desa Balongsari mengalami masalah di bidang
perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya dalam pembuangan hajat, dan
pemberdayaan sampah. Oleh karena itu, melalui penyuluhan Membina
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat diharapkan dapat memberikan
pemahaman kepada warga untuk meninggalkan kebiasaan yang jika
dibiarkan akan berdampak fatal bagi kesehatan tubuh.

3.2 Program Kerja Pendukung


3.2.1 Fakultas Hukum
Arus globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung oleh
kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika telah memperluas
23

ruang gerak arus barang, transaksi barang, danatau jasa yang telah
melintasi batas wilayah suatu negara. Dampaknya, barang dan atau jasa
yang ditawarkan bervariasi, baik produk luar negeri maupun produk
dalam negeri.
Di era teknologi ini tidak dapat dihindari berbagai macam fenomena
dan masalah yang terjadi dalam dunia dagang. Apalagi dengan remaja
yang bersentuhan langsung dengan gadget dan teknologi lainnya.
Sehingga, tidak dapat dipungkiri memberikan dampak positif maupun
negatif di dalamnya.
Pembelian online maupun langsung sering dapat ditemukan
berbagai masalah antara konsumen dan pelaku usaha. Sehubungan
dengan diselenggarakannya sosialisasi mengenai Perlindungan
Konsumen diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
bagaimana caranya menjadi seorang konsumen yang cerdas khususnya
di kalangan remaja.

3.2.2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Sosialisasi Membangun Desa Berkelanjutan Melalui Perpajakan
merupakan program yang diselenggarakan oleh mahasiswa peserta KKN
Unsika 2017/2018 dengan konsentrasi di bidang ekonomi. Kegiatan
tersebut bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa dalam
segala aspeknya sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. UU Nomor 6
Tahun 2014 memberikan mandat kepada pemerintah untuk
mengalokasikan dana desa. Dana desa tersebut dianggarkan setiap tahun
dalam APBN yang diberikan kepada setiap desa sebagai salah satu
sumber pendapatan desa. Kebijakan ini sekaligus mengintegrasikan dan
mengoptimalkan seluruh skema pengalokasian anggaran dari Pemerintah
kepada desa yang selama ini sudah ada.

3.2.3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Desa Balongsari merupakan desa yang sudah terbilang maju, namun
dalam bidang pendidikan masih memerlukan pembinaan yang maksimal,
khususnya dalam hal tersedianya sarana prasarana yang menyediakan
24

jasa bimbingan belajar untuk pelajar. Oleh karena itu, mahasiswa peserta
KKN Unsika 2017/2018 yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan KKN Unsika berupaya melengkapinya dengan mengadakan
program bimbingan belajar (Bimbel) untuk anak-anak desa Balongsari.
Program bimbingan belajar meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris, dan Agama Islam, serta bimbingan bagi
anak-anak yang kesulitan dalam mengerjakan PR. Kegiatan tersebut
diberikan secara gratis untuk masyarakat desa Balongsari.

3.2.4 Fakultas Pertanian


Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman secara Terpadu
(PHT) memiliki arti penting dalam mendukung adanya pertanian
berkelanjutan. Hal ini dikarenakan konsep dalam PHT selaras dengan
konsep dalam Pertanian Berkelanjutan. Pengendalian Hama dan
Penyakit Terpadu (PHT) atau Integrated Pest Management (IPM)
merupakan komponen integral dari Sistem Pertanian Berkelanjutan.
Salah satu PHT yang efektif digunakan untuk mengurangi hama
adalah dengan memasang light trap yaitu perangkap cahaya yang
dipasang pada malam hari. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya
seminar Inovasi Penerapan Light Trap Menuju Pertanian Berkelanjutan
Se-Kecamatan Rawamerta oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dan
Teknik diharapkan dapat membantu petani dalam menerapkan
pengendali hama dan penyakit secara terpadu.

3.2.5 Fakultas Agama Islam


Memelajari ilmu agama adalah kewajiban seorang umat dalam
menyempurnakan keimanannya. Hadirnya mahasiswa peserta KKN
Unsika 2017/2018 dalam bidang Agama Islam diharapkan dapat
memudahkan anak-anak di Kampung Cilele mengenal, memahami serta
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Jika kegiatan ini
berlangsung secara berkelanjutan, anak-anak yang sudah dapat membaca
dengan baik dan benar nantinya diharapkan dapat mengajarkannya
kembali kepada yang individu yang belum paham dan hendak belajar.
25

3.2.6 Fakultas Teknik


Serangga merupakan kelompok organisme yang beragam jenis dan
selalu mendominasi populasi mahluk hidup di muka bumi, baik yang
hidup di bawah dan di atas permukaan tanah. Oleh karena itu, hampir
semua jenis tanaman baik yang dibudidayakan maupun yang berfungsi
sebagai gulma selalu mengalami gangguan oleh kehadiran serangga
hama tersebut.
Desa Balongsari, sebagai desa agraris yang di sekitarnya tak jarang
ditemui sawah dan padi dalam proses produksinya tak heran jika selalu
dihadapi dengan masalah hama. Namun, hal tersebut tidak bisa
diabaikan, karena akan mempengaruhi produksi secara kualitatif
maupun kuantitatif dan mampu menurunkan produksi sebesar 20,7%,
bahkan menyebabkan kegagalan panen, jika tidak dilakukan
pengendalian secara efektif.
Oleh karena itu, dengan diselenggarakannya seminar Inovasi
Penerapan Light Trap Menuju Pertanian Berkelanjutan Se-Kecamatan
Rawamerta oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dan Teknik bertujuan
untuk mengenalkan alat Light Trap berbasis Solar Cell kepada
Gabungan Kelompok Tani agar dapat mempermudah para petani untuk
monitoring hama wereng dengan alat yang memanfaatkan energi cahaya
matahari sebagai sumber energinya tanpa menggunakan kabel serta
dapat dipindah tempatkan sesuai keinginan petani.

3.2.7 Fakultas Ilmu Komputer


Arus globalisasi menyeret manusia untuk tidak berhenti mengikuti
perkembangan zaman khususnya di bidang teknologi. Sebagai manusia
yang hidup di era millenial, pemerolehan informasi secara cepat
termasuk ke dalam suatu kebutuhan. Sengan adanya kemajuan di bidang
teknologi, memudahkan manusia untuk dapat mengelola informasi
dengan akses yang cepat dan mudah.
Oleh karena itu, mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018
menyediakan bantuan pembuatan blog desa Balongsari dengan tujuan
menyiapkan tenaga manusia yang terampil dalam menggunakan
26

perangkat IT, serta siap dalam menghadapi iklim global yang menuntut
kemampuan menggunakan teknologi informasi. Selain itu, diharapkan
warga dapat menjadikan blog desa sebagai wadah promosi keunggulan
desa kepada masyarakat di dalam maupun luar desa, selaku pengguna
internet.

3.2.8 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Remaja yang masih bias terhadap nilai benar atau salah, kerap
menjadi korban utama dalam penyebaran informasi yang tidak benar di
internet. Parahnya, bahkan ada oknum yang sengaja memanfaatkan
media sosial sebagai tempat untuk memanipulasi pikiran para remaja.
Berdasarkan masalah di atas, mahasiswa peserta KKN Unsika
2017/2018 yang berasal dari fakultas ilmu sosial dan ilmu
menyelenggarakan sosialisasi Remaja Cerdas, Bijak Menggunakan
Media Sosial. Setelah terselenggarakannya sosialisasi tersebut
diharapkan para remaja khususnya siswa/i SMPN 2 Rawamerta dapat
bijak dalam memanfaatkan media sosial, sehingga tidak terjerumus
dalam kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

4.1 Program Kerja Utama


4.1.1 Pembentukan Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga)
Posdaya merupakan salah satu program kerja utama yang harus
dipenuhi dalam kegiatan KKN. Peserta KKN dituntut untuk membentuk
posdaya, dengan tujuan untuk menampung aspirasi dan keluh kesah yang
dialami oleh masyarakat. Sehingga apa yang dibutuhkan dan diharapkan
masyarakat bisa terealisasi dengan cara dimusyawarahkan melalui forum
posdaya.
Di desa Balongsari sendiri posdaya sudah ada sejak tahun 2013,
dengan nama posdaya Cipta Abadi, namun status posdaya tersebut masih
belum bisa berjalan sebagaimana mestinya dan dikatakan nonaktif,
dengan melihat keberadaan posdaya yang statusnya nonaktif. Peserta
KKN 2018 berinisiatif mengumpulkan para tokoh masyarakat untuk
melakukan revitalisasi stuktur organisasi posdaya Cipta Abadi guna
untuk mengaktifkan kembali posdaya yang ada di Balongsari. Dengan
harapan untuk membantu permasalahan yang dialami oleh masyarakat
desa Balongsari.
Adapun struktur kepengurusan posdaya Cipta Abadi yang telah
direvitalisasi sebagai berikut:
Pelindung : Wawan Darmawan
Ketua Posdaya : Karnadi
Sekretaris : Fitri Kamalia
Bendahara : Rio Wibowo
Koor. Pendidikan : Nur
Koor. Ekonomi : Harun
Koor. Kesehatan : Supardi
Koor. Lingkungan : H. Koswan
Penghubung : Sudarminta

27
28

Program kerja yang menjadi kontrol dari posdaya setelah program


KKN berakhir, yaitu:
1. Pemberdayaan daun salam sebagai program dari divisi
lingkungan.
2. Revitalisasi sanggar seni Naratas sebagai program dari divisi
pendidikan.
4.1.2 One Product One Village
Di desa Balongsari terdapat beberapa produsen yang memproduksi
opak tradisional secara rumahan. Opak tersebut diproduksi hanya untuk
pesanan pada perayaan musiman dan atau pesta pernikahan. Dalam hal
ini, dapat diketahui bahwa penghasilan warga desa Balongsari yang
menjadi produsen opak tradisional tidak tetap dengan alasan di atas.
Maka dari itu, peserta KKN yang melakukan kegiatan di desa
Balongsari membuat keputusan untuk mengambil potensi tersebut untuk
dijadikan produk unggulan dari desa Balongsari. Opak yang diproduksi
di desa Balongsari lalu dikembangkan dengan ukuran yang lebih mudah
dikonsumsi (ukuran ekonomis) dan dikemas dengan tampilan yang
menarik. Nama produk kemasan opak tersebut pun dibuat secara kreatif
dengan nama “ORAGE” yang memiliki kepanjangan “Opak Rawagede”.
Tujuan dari pengembangan produk opak ini yaitu, untuk membantu
memasarkan produk unggulan khas dari desa Balongsari, serta untuk
meningkatkan minat konsumen terhadap produk ini karena dikemas
dengan menarik dan dengan ukuran yang lebih mudah dikonsumsi, dan
untuk meningkatkan penghasilan produsen opak.
Manfaat yang didapat dari produksi “ORAGE” adalah guna
mengekspos lebih luas mengenai produsen penghasil opak terbesar di
Karawang dengan kualitas rasa yang tak kalah enaknya. Selain itu, jika
distribusi penjual opak dapat melebihi cakupan lokal maka akan
meningkatkan perekonomian atau pun penghasilan yang biasa didapat
oleh penjual opak.
29

Gambar 4. One Product One Village

ORAGE (Opak Rawa Gede)

Tega Banget (Telur Gabus)


30

4.1.3 Bidang Pendidikan


4.1.3.1 Bimbingan Belajar
Desa Balongsari merupakan desa yang sudah terbilang maju,
namun dalam bidang pendidikan masih memerlukan pembinaan
yang maksimal. Mengingat, pendidikan merupakan unsur vital yang
harus diperhatikan demi terciptanya masa depan yang cerah.
Minimnya sarana prasarana pendukung dalam hal penyediaan jasa
bimbingan belajar di desa Balongsari menjadi pemicu timbulnya
keinginan dari mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018 untuk
berupaya melengkapinya dengan mengadakan program Bimbingan
Belajar.
o Tujuan Kegiatan
1. Tujuan umum, membantu peserta didik agar mendapat
penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga
mampu belajar secara efisien sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya dan mencapai perkembangan yang optimal.
2. Tujuan khusus, untuk membentuk peserta didik yang
mengalami masalah di dalam memasuki proses belajar dan
situasi belajar yang dihadapinya.
o Manfaat Kegiatan
Bimbingan belajar merupakan bagian terpenting bagi
peserta didik, mengingat pada saat ini peserta didik dituntut untuk
bisa berkompetisi. Oleh karena itu, peserta didik diharapkan
mengikuti bimbingan belajar sebagai alat untuk menghadapi
tantangan di masa depan. Selain itu, bimbingan belajar dapat
membuat peserta didik semakin kreatif pada kegiatan belajar
mengajar serta tersedianya kondisi belajar yang nyaman,
terpantaunya karakteristik peserta didik dan dapat mereduksi
kemungkinan kesulitan belajar.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan adalah bimbingan belajar
terpadu.
31

o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan tersebut ialah anak-anak kampung Cilele
desa Balongsari dan siswa-siswi SD Negeri Balongsari 1.
o Struktur Kepanitiaan
Koordinator Pelaksana : Moh. Idris Apandi
Anggota : 1. Hari Alih Hansyah
2. Nur Fitria Lestari
3. Hasmawati
o Potret Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Belajar mulai dilaksanakan pada
tanggal 05 Agustus 2018 yang diselenggarakan di dua tempat,
yakni di Dusun Rawagede 1 dan Kampung Cilele. Jadwal
Bimbingan Belajar di Dusun Rawagede 1 dilaksanakan di posko
KKN Desa Balongsari setiap hari pada pukul 18.30-20.00 WIB
yang diikuti oleh siswa-siswi SD Negeri Balongsari 1 dan
Bimbingan Belajar di Kampung Cilele dilaksanakan di Musholah
Al-Barkah setiap hari Minggu pada pukul 12.00-14.00 WIB yang
diikuti oleh anak-anak Kampung Cilele.
o Rincian Anggaran Biaya
 Snack Anak-anak : Rp. 20.000
TOTAL Rp. 20.000

4.1.3.2 Taman Literasi


Budaya literasi di tengah masyarakat sudah mulai ditinggalkan.
Hal ini disebabkan pradigma negatif yang timbul saat melihat buku
dan mendengar kata membaca. Kegiatan yang dianggap
menjenuhkan oleh sebagian umat manusia nyatanya memiliki
pengaruh yang besar terhadap pengembangan pola pikir manusia.
Pada dasarnya, minat baca yang kurang akan menimbulkan
pengaruh yang besar terhadap kebiasaan membaca seseorang.
Apabila peserta didik membaca tanpa mempunyai minat baca yang
tinggi maka peserta didik tersebut tidak akan membaca dengan
32

sepenuh hati. Apabila peserta didik sudah terbiasa dengan membaca,


kebiasaan tersebut akan dilakukan secara terus-menerus.
Siswa yang senang membaca akan mempunyai pengetahuan
yang luas dari buku yang dibacanya. Sangat disayangkan, apabila
peserta didik tidak suka membaca atau mempunyai minat membaca
yang rendah karena pengetahuan peserta didik akan sempit.

o Tujuan Kegiatan
1. Tujuan umum, membangkitkan dan meningkatkan minat baca,
serta menjadi sebuah wadah kegiatan belajar.
2. Tujuan khusus, membiasakan anak gemar membaca sejak dini,
menumbuhkan motivasi serta menambah wawasan ilmu
pengetahuan.
o Manfaat Kegiatan
Minat membaca ada beberapa manfaat diantaranya:
menambah kosakata anak, meningkatkan keterampilan
komunikasi, mengenalkan konsep baru, melatih kemampuan
berpikir logis, menumbuhkan minat membaca, serta
meningkatkan prestasi akademik.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan adalah taman literasi.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan tersebut ialah anak-anak kampung Cilele
desa Balongsari, dan dusun Rawagede 1 desa Balongsari.
o Struktur Kepanitiaan
Koordinator Pelaksana : Nur Fitria Lestari
Anggota : 1. Moh. Idris Apamdi
2. Nur Fitria Lestari
3. Hasmawati
o Potret Kegiatan
Kegiatan Taman Literasi mulai dilaksanakan pada tanggal
08 Agustus 2018, diselenggarakan di dua tempat, yakni di dusun
33

Rawagede 1 dan kampung Cilele. Waktu buka Taman Literasi di


dusun Rawagede 1 setiap hari pada pukul 12.30-17.00 WIB
bertempat di posko KKN Unsika. Mayoritas pengunjung adalah
siswa-siswi SD Negeri Balongsari 1. Sedangkan, Taman Literasi
di Kampung Cilele dibuka di Musholla Al-Barkah setiap hari
mulai dari pukul 08.00-12.30 WIB yang diikuti oleh anak-anak
Kampung Cilele.
o Rincian Anggaran Biaya
 Persediaan buku didapat dari beberapa sumber, yakni:
1. SDIT Harapan Umat Pakuncen
2. Donasi buku dari mahasiswa KKN

4.1.4 Bidang Kesehatan


4.1.4.1 Senam Kesegaran Jasmani Bersama Ibu PKK
Kesegaran jasmani merupakan modal utama yang semestinya
dimiliki oleh seseorang, baik itu orang dewasa ataupun anak-anak.
Kesegaran jasmani dapat diperoleh dengan cara melakukan aktivitas
jasmani secara teratur dan terukur baik dalam segi kualitas maupun
kuantitas. Kesegaran jasmani yang baik akan menjamin seseorang
untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari serta memancarkan
penampilan yang optimal, percaya diri, senantiasa bersemangat, dan
bergairah dalam hidupnya. Pada dasarnya, melalui kegiatan senam
rutin secara bersama di hari Jumat akan menjadi landasan awal
masyarakat untuk menciptakan pola hidup sehat.
o Tujuan Kegiatan
1. Menumbuhkan kesadaran dan memberikan pengetahuan
kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
o Manfaat Kegiatan
1. Meningkatkan fungsi jantung
Gerakan senam yang dilakukan secara kontinyu dan berulang-
ulang membuat jantung bekerja dengan lebih cepat. Bila
dilakukan selama 20 menit, berarti kita memulai langkah sehat
untuk meningkatkan kesehatan jantung kita.
34

2. Tidak mudah terserang penyakit


Manfaat senam adalah meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga tubuh kita tidak mudah untuk terserang penyakit. Hal
ini dapat terjadi karena toksin-toksin yang ada didalam tubuh
akan keluar melalui keringat. Dismaping itu,semua organ yang
ada didalam tubuh akan bekerja secara maksimal.
3. Meningkatkan stamina
Bila kita selama ini sering merasakan kelelahan meskipun kita
baru sebentar saja melakukan suatu aktivitas, kemungkinan
besar sistem pernapasan kita mengalami gangguan yang
disebabkan adanya lemak serta gangguan aliran oksigen dalam
darah.
4. Melakukan senam secara teratur akan memberikan sistem
pernapasan supaya dapat berjalan lebih optimal dan pada
akhirnya kita tidak akan mudah merasa lelah.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan ini adalah, “Jumat Sehat”.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan Jumat Sehat adalah ibu – ibu PKK, kepala
desa Balongsari, pejabat desa Balongsari, serta masyarakat.
o Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 10 Agustus 2018
Waktu : pukul 07.00 – 08.06
Tempat : depan Monumen Rawagede desa Balongsari
o Struktur Kepanitiaan
 Ketua Pelaksana : Asih Suryani
 Wakil Ketua Pelaksana : Dewi Kusumawardhani
 Sekretaris : Yolanda Riesya Shabrina
 Bendahara : Dela Dwi Ambarsari
35

o Susunan Kegiatan
No Waktu Acara
- Doa sebelum kegiatan senam setiap
hari jum’at pagi di mulai tempatnya
1 07.00-07.05 didepan monumen.

- Pemanasaan sebelum kegiatan acara


2 07.05-07.15
senam dimulai.
- Pelaksanaan senam setiap hari jum’at
3 07.15-08.00 diadakan di depan monumen
Rawagede.
4 08.00-08.03 - Penutup doa
- Foto bersama ibu-ibu PKK, pejabat
desa serta mahasiswa peserta KKN
5 08.03-08.06
Unsika 2017/2018 yang diadakan di
depan monumen Rawagede.

o Potret Kegiatan
Pada hari Jumat, 10 Agustus 2018, senam setiap hari Jumat
pagi menjadi salah satu kegiatan rutin di monumen Rawagede
desa Balongsari, yang diikuti oleh ibu-ibu PKK, para pejabat desa
Balongsari, masyarakat desa Balongsari, serta mahasiswa peserta
KKN Unsika 2017/2018.
Pelaksanaan Jumat sehat bertempat di depan monumen
Rawagede desa Balongsari. Sebelum senam dimulai, mahasiswa
peserta KKN Unsika 2017/2018 akan memimpin doa terlebih
dahulu demi lancarnya aktivitas senam. Setelah selesai berdoa,
mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018 memimpin
pemanasan terlebih dahulu yang diiringi dengan hitungan satu
sampai delapan. Setelah pemanasan selesai, diambil alih oleh
instruktur senam dari kantor desa Balongsari.
36

Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan fungsi jantung,


meningkatkan imun tubuh, meningkatkan stamina serta menjaga
metabolisme tubuh akan terhindar dari penyakit dan menjaga
kesegaran jasmani dan rohani.
Setelah melakukan senam, mahasiswa peserta KKN Unsika
2017/2018 menutup dengan doa dan foto bersam ibu- ibu PKK,
instruktur senam, serta masyarakat di depan monumen Rawagede
desa Balongsari.

4.1.4.2 Senam Lansia Prolansia Hipertensi


Lanjut usia merupakan salah satu fase hidup yang akan dialami
oleh setiap manusia, meskipun usia bertambah dengan diiringi
penurunan fungsi organ tubuh tetapi lansia tetap menjalani hidup
sehat. Salah satu hal yang paling penting adalah merubah kebiasaan.
Tidak hanya meninggalkan kebiasaan buruk yang mengganggu
kesehatan , tetapi beberapa pola hidup sehat seperti olahraga dan
menjaga pola makan memang harus dilaksanakan ( PKPU Lembaga
Kemanusiaan Nasional, 2011)
Meningkatkan jumlah lansia sebenarnya adalah indikator yang
menunjukkan semakin sehat penduduk indonesia karna usia harapan
hidupnya meningkat, meskipun disis lain produktivitas mereka
menurun. Proses penuaan penduduk tentunya berdampak pada
berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama
kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ
tubuh akan semakin menurun baik dari faktor alamiah maupun karna
penyakit.
o Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan kesehatan lansia
o Manfaat Kegiatan
1. Dapat melatih kesehatan lansia.
2. Mencegah penyakit yang beresiko pada lansia.
3. Melatih lansia bergerak aktif.
37

o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan ini adalah, Senam Lansia
Prolansia Hipertensi Puskesmas Desa Balongsari.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan tersebut adalah seluruh lansia di desa
Balongsari.
o Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 20 Agustus 2018
Waktu : pukul 08.00 – 09.42
Tempat : Puskesmas desa Balongsari
o Struktur Kepanitiaan
 Ketua Pelaksana : Asih Suryani
 Wakil Ketua Pelaksana : Dewi Kusumawardhani
 Sekretaris : Yolanda Riesya Shabrina
 Bendahara : Dela Dwi Ambarsari
 Seksi Acara : 1. Laras Hanan Dhiya
2. Irma Humaerah Layali
3. Nunu Nurdiana
 Seksi Peralatan : Pihak Puskesmas
 Pubdekdok : Wina Nugroho
o Susunan Kegiatan
No Waktu Acara
1 08.00- 08.05 Doa bersama ibu puskesmas, pasien
lansia serta mahasiswa peserta KKN
Unsika 2018.

2 08.05-08.10 Dari puskesmas memberi arahan kepada


pasien lansia.
3 08.10-08.31 Mendata pasien lansia di ruangan
senam.
38

No Waktu Acara
4 08.31-08.87 Memanggil pasien maju kedepan buat
mengecek tensi pasien lansia
menimbang berat badan
5 08.87-09.09 Memberikan resep ke apotik
puskesmas.
6 09.09-09.15 Membariskan pasien lansia untuk senam
lansia akan dimulai.
7 09.15-09.40 Senam lansia dimulai.
8 09.40-09.42 Menutup doa bersama pasien lansia
serta membagikan makanan serta
minum.

o Potret Kegiatan
Pada hari Jumat, 20 Agustus 2018, senam lansia
dilaksanakan di puskesmas desa Balongsari. Sebelum melakukan
senam tersebut mahasiswa KKN Unsika 2018 membantu
mendata pasien lansia, penimbangan berat badan, serta mengikuti
menjadi instruktur senam lansia.
Setelah membentuk tim puskesmas, para pasien lansia
diarahkan membentuk barisan yang rapi. Setelah itu, mahasiswa
peserta KKN Unsika 2017/2018 mendapat tanggung jawab
seperti memimpin senam ataupun menjadi instruktur senam
lansia. Antusiasme terlihat dari wajah pasien lansia yang sangat
bersemangat serta gembira saat awal pelaksanaan senam hingga
akhir.

4.1.4.3 Penyuluhan Tujuh Langkah Mencuci Tangan dan Cara


Menggosok Gigi dengan Baik dan Benar untuk Siswa SD Kelas
IV
Informasi akan dunia kesehatan sangatlah dibutuhkan
masyarakat dalam menunjang segala aktivitas di dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan
banyak melaksanakan penyuluhan-penyuluhan langsung terhadap
39

masyarakat di lapangan. Kesehatan merupakan hal terpenting yang


harus dirawat dan dijaga, karena dengan memiliki kesehatan yang
baik maka hidup akan terasa menyenangkan.
Penyuluhan-penyuluhan sederhana akan dunia kesehatan
dapat dimulai dari hal kecil terlebih dahulu, seperti program
“Penyuluhan Tentang Tujuh Langkah Mencuci Tangan dan Cara
Menggosok Gigi dengan Baik dan Benar untuk Siswa SD Kelas
IV. Program ini dirancang sesederhana mungkin guna memberikan
dampak yang baik untuk siswa Sekolah Dasar. Setelah mengetahui
manfaat yang sesungguhnya dari program ini, siswa akan memulai
dan dapat membiasakan diri dengan hal yang baru dan akan
menjadi kebiasaan yang baik di dalam kehidupan sehari-hari
mereka untuk ke depannya.
o Tujuan Kegiatan
1. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan.
2. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan.
3. Memeragakan cuci tangan yang baik dan benar.
4. Menjelaskan tujuan serta manfaat sikat gigi yang baik dan
benar.
5. Memeragakan sikat gigi yang baik dan benar.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan ini adalah Penyuluhan
tentang Tujuh Langkah Mencuci Tangan dan Cara Menggosok
Gigi Dengan Baik dan Benar Untuk Siswa SD kelas IV.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan tersebut adalah siswa Sekolah Dasar kelas
IV di desa Balongsari.
o Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 07 Agustus 2018
Waktu : pukul 10.00 – 12.05
Tempat : SDN Balongsari 1
40

o Struktur Kepanitiaan
 Ketua Pelaksana : Dewi Kusumawardhani
 Wakil Ketua Pelaksana : Asih Suryani
 Sekretaris : Yolanda Riesya Shabrina
 Bendahara : Dela Dwi Ambarsari
 Seksi Acara : 1. Laras Hanan Dhiya
2. Gusela Dwi Cahyani
 Seksi Peralatan : 1. Nunu Nurdiana
2. Aprilia Dwi Lestari
 Humas : 1. Primitha Asqofi
2. Ina Ratna Fauzia
3. Irma Humaerah Layali
 Pubdekdok : Wina Nugroho
o Susunan Kegiatan

No Waktu Acara Keterangan


Peserta KKN
1 10.00 – 10.20 Persiapan acara
Balongsari 2018
Pembukaan Peserta KKN
2 10.20 – 10.30
acara Balongsari 2018
Penyampaian
Bidan Yarlisna Yanti
3 10.30 – 11.00 materi tentang
Amk
cuci tangan
Mempraktikkan Bidan Yarlisna Yanti
4 11.00 – 11.10
materi pertama Amk
Penyampaian
5 11.15 – 11.45 materi tentang drg. Avivah
sikat gigi
Mempraktikkan drg. Avivah dan peserta
6 11.45 – 11.55 materi yang KKN Balongsari 2018
terakhir dan siswa-siswi
Seluruh pemateri dan
Sesitanya jawab
7 11.55 – 12.05 peserta KKN
dan penutup
Balongsari 2018

o Potret Kegiatan
Pada hari Jumat, 20 Agustus 2018, senam lansia
dilaksanakan di puskesmas desa Balongsari. Sebelum melakukan
senam tersebut mahasiswa peserta KKN Unsika 2017/2018
41

membantu mendata pasien lansia, penimbangan berat badan, serta


mengikuti menjadi instruktur senam lansia.
Setelah membentuk tim puskesmas, para pasien lansia
diarahkan membentuk barisan yang rapi. Setelah itu, mahasiswa
peserta KKN Unsika 2017/2018 mendapat tanggung jawab
seperti memimpin senam ataupun menjadi instruktur senam
lansia. Antusiasme terlihat dari wajah pasien lansia yang sangat
bersemangat serta gembira saat awal pelaksanaan senam hingga
akhir.

4.1.4.4 Sosialisasi HIV/AIDS dan Rokok

HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus – Acquired


Immunodeficiency Syndrome) merupakan masalah besar yang
mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia.
UNAIDS (United Nations & AIDS), badan WHO (World Health
Organization) yang mengurusi masalah AIDS, memperkirakan
jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh dunia pada tahun 2004
adalah35,9 – 44,3 juta orang. Saat ini tidak ada negara yang
terbebas dari HIV/AIDS.Penyakit yang disebabkan oleh HIV
(Human Immune deficiency virus) ini menjadi momok yang
menakutkan, karena hingga kini belum ditemukan obat yang benar-
benar bisa menyembuhkan.Tekanan dari masyarakat pun tak dapat
dihindari sehingga akhirnya mencegah banyak orang untuk
melakukan test HIV, memeriksa bagaimana hasil testnya atau
berusaha untuk mencari perawatan. Akibatnya, banyak pengidap
HIV/AIDS yang tidak terdeteksi dan baru diketahui ketika
gejalanya sudah memberat.

Kabupaten Karawang sebagai salah satu wilayah di Provinsi


Jawa Barat merupakan daerah yang sangat rentan terhadap
penyebaran virus HIV ini. Saat ini di Jawa Barat sudah mencapai
angka sekitar 37 ribu penderita tercatat selama tahun 2017. Dari 37
Ribu kasus penderita HIV di karawang, terdapat karawang yang
42

terdapat 46 orang positif HIV, yang membuat miris, 17 di antara


nya meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah
kalangan LSL.LSL adalah akronim dari laki-laki yang
berhubungan badan dengan sesame jenis (gay, waria, pelaku hetero
seksual). Di Desa Balongsari, Rawamerta, sendiri diketahui
terdapat penderita HIV/AIDS setiap tahunnya. Meskipun tidak
banyak, hanya sekitar satu atau dua orang saja yang terdeteksi di
puskesmas Balongsari, namun tetap saja membahayakan. Bahkan
menurut penuturan salah satu pegawai Puskesmas Balongsari,
Eyoh RatnaSuminar, AMK, penderita HIV/AIDS Desa Balongsari
pernah memakan korban jiwa.

Di samping itu, pola hidup tidak sehat lainnya yang sangat


merugikan manusia adalah merokok. Kebiasaan merokok di
Indonesia sanga tmemperihatinkan. Setiap saat kita dapat
menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar.
Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan.
Tidak hanya membahayakan para perokok saja, tetapi asap rokok
juga sangat berbahaya apabila dihirup oleh orang-orang yang
berada di sekitarnya. Ironisnya, remaja-remaja saat ini banyak yang
sudah terkontaminasi dengan perilaku hidup yang tidak baik. Salah
satunya dengan merokok ini. Masa remaja yang notabennya masa
peralihan dari anak-anak menuju dewasa, pasti terjadi perubahan
baik emosi, tubuh, dan minat pola perilaku. Di Balongsari,
Rawamerta, cukup banyak remaja pelajar SMP yang terlihat
merokok di sekitar sekolah. Hal tersebut sesuai dengan yang
disampaikan masyarakat sekitar Desa Balongsari. Mereka sering
melihat para remaja merokok bahkan masih mengenakan seragam
sekolah.

Melalui fenomena tersebut, Kami berencana mengangkat


masalah HIV/AIDS dan Merokok untuk memberikan informasi
mengapa bahaya HIV/AIDS dan Merokok khususnya di kalangan
43

remaja. Dengandemikian Kami memilih remaja pelajar SMP untuk


dijadikan sasaran kegiatan Kami ini.

o Tujuan Kegiatan

1. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai penyebab


HIV/AIDS.
2. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai
bagaimana cara penularan atau penyebaran HIV/AIDS.
3. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai cara
mencegah HIV/AIDS.
4. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai
kandungan dalam rokok beserta dampak merokok.
5. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai
pentingnya membentuk pola hidup bersih dalam kehidupan
sehari-hari.
o Manfaat Kegiatan

1. Siswa-Siswi dapat mengetahui dan bertambah wawasan


mengenai penyebab HIV/AIDS.
2. Siswa-Siswi dapat mengetahui dan bertambah wawasan
mengenai bagaimana cara penularan atau penyebaran
HIV/AIDS.
3. Siswa-Siswi dapat mengetahui dan bertambah wawasan
mengenai cara mencegah HIV/AIDS.
4. Siswa-Siswi dapat mengetahui dan bertambah wawasan
mengenai kandungan dalam rokok beserta dampak merokok.
5. Siswa-Siswi dapat mengetahui dan bertambah wawasan
mengenai pentingnya membentuk pola hidup bersih dalam
kehidupan sehari-hari.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan ini adalah, “Sosialisasi
Hidup Bersih Tanpa HIV/AIDS dan Bebas Rokok”.
44

o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan Sosialisasi ini adalah Siswa-Siswi kelas 9
SMP yakni SMPN 2 Rawamerta, tepatnya kelas 9D.
o Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Agustus 2018
Waktu : Pukul 10.00 – 11.55
Tempat : SMPN 2 Rawamerta
o Struktur Kepanitiaan
Ketua Pelaksana : Yolanda Riesya Shabrina
Sekretaris : Dela Dwi Ambarsari
Bendahara : Asih Suryani
Seksi Acara : Dewi Kusumawardhani
o Susunan Kegiatan
No Waktu Acara Keterangan
1 10.00 – Persiapan acara Peserta KKN
10.10 (pemasangan sound, Balongsari 2018
proyektor, dan
sebagainya)
2 10.10 – Pembukaan Acara Peserta KKN
10.25 Balongsari 2018
3 10.25 – Penyampaian materi Ibu Eyoh Ratna
10.55 tentang HIV/AIDS Suminar AMK
4 10.55 – Ice Breaking (peralihan
11.00 Pemateri 1 kePemateri 2)
5 11.00 – Penyampaian materi Bapak Riabus
11.30 tentang Bahaya Rokok Solihin
6 11.30 – Sesi Tanya Jawab Peserta KKN
11.45 Balongsari 2018
dan Siswa-Siswi
7 11.45 – Penutup Peserta KKN
11.55 Balongsari 2018

o Potret Kegiatan
Sosialisasi Pola Hidup Bersih Tanpa HIV/AIDS dan Bebas
Rokok dilaksanakan di SMPN 2 Rawamerta kelas 9, tepatnya
45

kelas 9D. Sosialisasi dimulai sejak pukul 10.00 WIB yang


mana kegiatan tersebut dibuka oleh Peserta KKN Balongsari
2018.10 menit kemudian acara diserahkan kepada pemateri
untuk menyampaikan informasi terkait kepada Siswa-Siswi
kelas 9D. Terdapat dua pemateri dalam Sosialisasi ini, yaitu
Ibu Eyoh Ratna Suminar AMK yang menyampaikan materi
mengenai Pola hidup sehat dan HIV/AIDS serta Bapak
Riabus Solihin yang membawa kan materi mengenai bahaya
rokok bagi kesehatan. Selanjutnya kegiatan ini diisi dengan
sesi Tanya jawab dan acara tersebut ditutup 15 menit
kemudian.
o Rincian Anggaran Biaya
Bingkisan Pemateri : Rp. 80.000,-

Hadiah untuk Siswa : Rp.11.000,-+

Rp. 91.000 ,-
4.1.5 Bidang Ekonomi
4.1.5.1 Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah
Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat khususnya pedagang opak harian
dan musiman serta pemilik usaha mikro kecil menengah lainnya
seperti telur gabus dan jelly bihun yang diharapkan dapat
mengetahui pentingnya berwirausaha dalam pengembangan
UMKM.
Berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh peserta KKN 2018
Desa Balongsari di Bidang Ekonomi. Kami mendapatkan hasil
bahwa yang menjadi masalah utama pada keekonomian mereka ialah
tingkat penjualan yang kurang signifikan. Sehingga mereka hanya
mampu memproduksi produk pada waktu tertentu saja. Maka dari
itu, kami mengadakan sosialisasi mengenai pengembangan
kewirausahaan UMKM dengan harapan supaya masyarakat
khususnya pedagang yang ada di Balongsari tingkat penjualan nya
46

dapat berkembang dan meningkat sehingga mereka memproduksi


produk secara berkala.
o Tujuan Kegiatan
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa
Balongsari tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
2. Agar masyarakat Desa Balongsari sadar pentingnya
keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
3. Agar masyarakat Desa Balongsari memahami pentingnya
berwirausaha guna membangun Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM).
4. Memberikan pemahaman kepada peserta agar dapat
mengaplikasikan ilmu kewirausahaan yang telah diperoleh
dalam sosialisasi.
5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat
menciptakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang
dapat menciptakan lapangan kerja serta dapat meningkatkan
tingkat pendapatannya.
o Manfaat Kegiatan
1. Memberi motivasi kepada masyarakat agar optimis bahwa
produk yang dipasarkan akan diterima oleh masyarakat.
2. Memberikan ilmu kewirausahaan kepada masyarakat Desa
Balongsari agar dapat menciptakan produk baru yang
kemudian akan diproduksi dan dikembangkan oleh
masyarakat sekitar desa.
3. Perekonomian masyarakat dapat meningkat karena membantu
mengatasi pengangguran.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan ini adalah, “Sosialisasi dan
Pengembangan Kewirausahaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM)”.
47

o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini adalah pelaku usaha mikro
kecil menengah baik harian maupun musiman di Desa Balongsari
Kecamatan Rawamerta.
o Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 23 Agustus 2018
Waktu : Pukul 10.30 – 12.00
Tempat : SMK Rawagede
o Struktur Kepanitiaan
Koordinator Pelaksana : Laras Hanan Dhiya
Anggota : 1. Primitha Asqofi
2. Irma Humaerah Layali
3. Gebyar Buana Dewangga
o Susunan Kegiatan
Waktu Kegiatan Keterangan
10.30 – 10.40 Pembukaan MC
(Dewi Kusumawardhani)
10.40 – 10.42 Doa M. Idris Apandi
10.42 – 10.45 Menyanyikan Lagu Peserta
Indonesia Raya
10.45 – 11.00 Sambutan 1. Laras Hanan Dhiya
2. Kepala Desa
Balongsari
11.00 – 12.00 Materi UMKM Dr. Solehudin M.M
12.00 – 12.15 Penutup MC
(Dewi Kusumawardhani)

o Potret Kegiatan
Sosialisasi Pengembangan Kewirausahaan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) yang telah dilaksanakan di SMK
Rawagede yang dihadiri oleh aparatur desa, kepengurusan
48

posdaya Cipta Abadi, ibu-ibu PKK, dan para pedagang usaha


mikro kecil menengah Desa Balongsari.
Penyuluhan dimulai sejak pukul 10.30 WIB yang mana
kegiatan tersebut dibuka oleh MC dan Peserta KKN Desa
Balongsari 2018. Kemudian acara dilanjutkan dengan
memanjatkan doa serta menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua
Pelaksana dan Kepala Desa Balongsari.
Kemudian acara diserahkan kepada pemateri untuk
menyampaikan informasi terkait pengembangan kewirausahaan
usaha mikto kecil menengah (UMKM) kepada masyarakat Desa
Balongsari. Terdapat satu pemateri dalam penyuluhan ini, yaitu
Bapak Dr.Solehudin M.M selaku dosen sekaligus konsultan yang
menyampaikan materi mengenai Sosialisasi Pengembangan
Kewirausahaan Usaha Mikto Kecil Menengah (UMKM).
Selanjutnya kegiatan ini diisi dengan sesi diskusi dan tanya
jawab, lalu acara ditutup pukul 12.15 WIB.
o Rincian Anggaran Biaya
 Konsumsi Peserta : Rp. 189.500
 Konsumsi Pemateri : Rp. 78.500
 Cinderamata : Rp. 26.000 +
TOTAL Rp. 294.000

4.1.5.2 Menabung Sejak Dini Bersama Kelas III SDN Balongsari 1


Menabung saat ini merupakan hal yang penting. Menabung
sudah mulai ditanamkan sejak dini oleh beberapa orang tua kepada
anaknya dikarenakan tabungan memiliki peran penting di masa
depan. Menabung berarti menyisihkan sebagian uang yang dimiliki
untuk disimpan. Menabung merupakan salah satu cara untuk
mengelola uang. Menabung yang paling mudah adalah di rumah
karena dapat dilakukan setiap waktu. Akan tetapi, menabung di
rumah tidak ada jaminan keamanan. Ada saatnya, seseorang mudah
49

tergoda untuk mengambil uang dalam tabungan sedikit demi sedikit


untuk kebutuhan sesaat. Akhirnya uang yang ditabung pun habis.
Menabung pun dapat dilakukan di sekolah, biasanya
dikordinasikan oleh guru kelas. Setiap siswa dapat menyisihkan sisa
uang sakunya untuk ditabung. Menabung di sekolah banyak
manfaatnya, siswa dapat mengambil uang tabungannya sewaktu-
waktu jika diperlukan. Siswa juga dapat mengambil uang
tabungannya pada akhir tahun untuk kegiatan di sekolah.
Menabung yang paling aman dapat dilakukan di bank, baik
bank milik pemerintah maupun bank milik swasta. Cara menyetor
dan mengambil uang tabungan di bank juga sangat mudah, kita
cukup datang ke bank sambil membawa buku tabungan kemudian
mengisi formulir setoran atau penarikan.
Maka dari itu, kami ingin mengubah kebiasaan anak sekolah
dasar yang sering membelanjakan uangnya untuk jajanan semata,
dengan mengubah pola pikir anak untuk menyisihkan uang saku
yang diberikan oleh orang tua.
o Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari acara yang kami harapkan yaitu:
1. Mengetahui pengertian atau definisi dari tabungan, karena
agar siswa-siswi sekolah dasar mampu memaknai apa itu
artinya menabung sejak dini.
2. Mengetahui tujuan dari menabung, karena agar siswa-siswi
sekolah dasar dapat menentukan tujuan dari proses
menabung.
3. Mengetahui manfaat dari menabung, karena agar siswa-siswi
sekolah dasar tahu bahwa betapa berharganya memiliki uang
tabungan dari hasil mengumpulkan uang sendiri.
4. Mengaplikasikan dan mempraktekan langsung proses
menabung, yaitu dengan cara kami memberikan sebuah
celengan kosong kepada siswa-siswi yang bertujuan untuk
50

supaya agar mereka memasukkan uang saku pertamanya pada


celengan yang telah kami berikan.
o Manfaat Kegiatan
1. Siswa-siswi sekolah dasar Balongsari I dapat mengetahui,
paham dan mampu mengaplikasikan secara langsung dalam
kehidupan sehari-hari tentang peranan menabung sejak dini.
2. Memenuhi kebutuhan yang mendesak, misalnya seperti ada
pengeluaran mendadak pada saat kegiatan belajar mengajar,
jadi siswa-siswi dapat menggunakan uang tabungannya
terlebih dahulu.
3. Memenuhi biaya berbagai macam kebutuhan, yaitu misalnya
ketika seorang anak ingin memberikan hadiah kepada
orangtuanya, namun ia tidak meminta uang langsung kepada
orangtuanya maka ia dapat langsung menggunakan uang
tabungannya.
4. Memenuhi kebutuhan masa depan, karena dengan menabung
sejak dini kami harap siswa-siswi dapat melangsungkan
kehidupan di masa depannya.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan yaitu, “Menabung Sejak
Dini".
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar
Negeri Balongsari 1
o Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 14 Agustus 2018
Waktu : Pukul 10.00 – 11.00
Tempat : Sekolah Dasar Negeri Balongsari I
o Struktur Kepanitiaan
Koordinator Pelaksana : Laras Hanan Dhiya
51

Anggota : 1. Primitha Asqofi


2. Irma Humaerah Layali
3. Gebyar Buana Dewangga
o Susunan Kegiatan
Waktu Kegiatan Pelaksanaan
09.00 – Persiapan
Peserta KKN
09.30 Mahasiswa KKN
Perjalanan menuju
09.30 –
Sekolah Dasar Peserta KKN
10.00
Negeri Balongsari I
Peserta KKN & Siswa –
10.00 –
Perkenalan Siswi Sekolah Dasar
10.15
Negeri Balongsari I
Peserta KKN & Siswa –
10.15 –
Ice Breaking Siswi Sekolah Dasar
10.30
Negeri Balongsari I
Acara Inti
penyampaian materi
10.30 –
Menabung Sejak Pemateri
11.00
Dini & dilanjutkan
penutup

o Potret Kegiatan
Mahasiswa KKN berkunjung ke Sekolah Dasar Balongsari
I meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan kegiatan
“Menabung Sejak Dini” dan disambut dengan baik oleh
masyarakat di lingkungan sekolah. Setelah itu kami melakukan
pengenalan dari mulai perwakilan Mahasiswa KKN kepada siswa
– siswi Sekolah Dasar tersebut, lalu kami melakukan ice breaking
kepada mereka untuk mencairkan suasana, memecah kekakuan,
dan untuk memberikan arahan – arahan khusus mengenai
jalannya proses pengenalan Menabung Sejak Dini. Setelah itu
kami mulai melakukan kegiatan inti dari acara tersebut yaitu
52

dengan cara menampilkan slide berupa bahasan materi dan video


motivasi menabung pada mereka yang telah kami buat dalam
bentuk power point dan pada saat yang bersamaan itulah kami
mulai mempresentasikan tujuan dari kedatangan kami yaitu
pembahasan mengenai Menabung Sejak Dini.
Setelah penyampaian materi selesai kami kembali
melakukan ice breaking dengan cara meminta mereka untuk maju
kedepan dan mulai menceritakan ulang bagaimana kronologis
video yang telah kami sediakan dan tanggapan mereka mengenai
makna dari video motivasi menabung tersebut. Selain itu, kami
juga meminta perwakilan dari siswa – siswi maju kedepan untuk
menyanyikan kembali lagu dari video tersebut dengan judul
“AYO MENABUNG”.
Setelah itu kami mulai membagikan celengan kepada siswa
– siswi yang bertujuan untuk melatih mereka menabung,
kemudian kita mempraktekan secara langsung proses memasukan
uang pertama kali yang harus mereka lakukan ke dalam celengan
tersebut. Dan yang terakhir adalah kita melakukan sesi foto
bersama.
o Rincian Anggaran Biaya
o Pembelian Celengan @60 pcs x Rp. 1.500 Rp. 90.000
o Konsumsi Pemateri Rp. 30.000 +
TOTAL Rp. 120.000

4.1.6 Bidang Lingkungan


4.1.6.1 Program Penghijauan Desa Balongsari
Satu pohon memiliki sejuta manfaat bagi kelangsungan
makhluk hidup di dunia. Namun, beberapa tahun belakangan ini
karena pesatnya pembangunan kota menyebabkan banyak pihak
melakukan penebangan pohon secara liar. Jika dipikirkan
kembali, hilangnya satu pohon dapat menyebabkan terputusnya
mata rantai kehidupan. Pohon yang ditebang dapat
mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi kelangsungan
53

hidup seperti panas bumi yang meningkat, jumlah pasokan


oksigen berkurang dan tingkat polusi udara yang cenderung
meningkat. Demikian pula jumlah pasokan air dalam tanah akan
semakin berkurang sehingga masyarakat akan kesulitan dalam
memeroleh air bersih.
Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus
dilaksanakan secara konseptual dalam menangani lingkungan.
Penghijauan sudah menjadi program nasional yang dilaksanakan
di seluruh Indonesia termasuk desa Balongsari dan sekitarnya.
Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk
memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi lahan agar
dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal baik sebagai
pengatur tata air atau pelindung lingkungan.
Penghijauan memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai
paru-paru kota, dimana pada pertumbuhannnya menghasilkan
oksigen yang sangat diperlukan untuk respirasi makhluk hidup.
Penghijauan juga dapat mengurangi polusi udara karena tanaman
dapat mengubah karbondioksida menjadi oksigen yang sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk pernapasan melalui proses
fotosintesis..
o Tujuan Kegiatan
1. Untuk memanfaatkan lahan kosong di lingkungan sekitar.
2. Untuk memperindah lingkungan.
3. Agar menjadikan lingkungan yang sejuk, nyaman, dan segar.
4. Sebagai penyeimbang alam.
o Manfaat Kegiatan:
1. Untuk mencegah terjadinya banjir.
2. Untuk menjaga sebuah kualitas air yang berasal dari dalam
tanah.
3. Untuk mengurangi adanya polusi udara yang kotor.
4. Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca.
54

o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan adalah program
penghijauan desa Balongsari.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan penghijauan ini adalah masyarakat serta
lingkungan sekitar desa Balongsari kecamatan Rawamerta.
o Struktur Kepanitiaan
Koordinator Pelaksana : Nunu Nurdiana P
Anggota : 1. Gusela Dwi Cahyani
2. Ina Ratna Famuzia
o Susunan Kegiatan
Waktu Kegatan Keterangan
Penanaman di kawasan - Peserta KKN
14.00 – monumen perjuanagan 2018
15.30 Rawagede dan - Kepala desa
lingkungan sekitar. - Perangkat desa
- Peserta KKN
Pembagian bibit pohon
15.35 – 2018
kepada seluruh ketua RT
17.00 - Ketua RT
di Desa Balongsari
- Masyarakat

o Potret Kegiatan
Mahasiswa KKN bersama kepala desa dan perangkat desa
melakukan kegiatan penanaman bibit pohon di kawasan
Monumen Perjuangan Rawagede dan sekitar lingkungan desa
Balongsari. Kemudian divisi lingkungan menyerahkan bibit
pohon kepada seluruh ketua RT untuk dibagikan kepada
masyarakat desa Balongsari.

4.1.6.2 Program Penyuluhan Membina Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah kebiasaan
untuk memelihara kesehatan diri dengan berperilaku hidup bersih
55

dan sehat dalam menjaga kesehatan anggota tubuh dan


lingkungan. Program PHBS adalah upaya untuk mengubah
perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan taraf
kesehatan masyarakat. Taraf kesehatan masyarakat yang belum
optimal pada hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,
perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan genetika. PHBS di
rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.
Berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh peserta KKN
2018, diperoleh hasil bahwa masyarakat desa Balongsari
mengalami masalah di bidang perilaku hidup bersih dan sehat,
khususnya dalam pembuangan hajat, dan pemberdayaan sampah.
Dimana masyarakat masih menggunakan jamban yang tersedia di
bantaran kali dengan total 35 jamban berstatus aktif. Selain itu,
kebiasaan masyarakat membuang sampah di area kali menjadi
masalah utama yang memerlukan perhatian serius.
Mengingat masalah PHBS sangat memengaruhi kesehatan
individu atau masyarakat bila tidak menjadi perhatian semua
pihak serta pelaksanaan yang baik, maka akan mengancam jiwa
dan kesehatan individu. Oleh karena itu, guna meningkatkan
pemahaman masyarakat mengenai PHBS peserta KKN 2018
menyelenggarakan penyuluhan tentang Membina Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
o Tujuan Kegiatan
1. Memotivasi masyarakat Desa Balongsari agar memiliki
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Memberikan pemahaman kepada peserta agar dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
dalam sosialisasi.
56

3. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dunia


kesehatan dan dampak tidak diterapkannya Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
o Manfaat Kegiatan
1. Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang bersih
dan sehat.
2. Masyarakat akan mampu mencegah dan menanggulangi
masalah kesehatan.
3. Masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
ada.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan adalah Penyuluhan
Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat desa
Balongsari kecamatan Rawamerta.
o Struktur Kepanitiaan
Koordinator Pelaksana : Gusela Dwi Cahyani
Anggota : 1. Ina Ratna Fauzi
2. Nunu Nurdiana P
o Susunan Kegiatan
Waktu Kegiatan Keterangan
10.00 – 10.05 Pembukaan MC (Dewi Kusumawardhani)
10.05 – 10.10 Doa M. Idris Apandi
Menyanyikan Lagu
10.10 – 10.15 Peserta
Indonesia Raya
3. Taufik Hidayat
10.15 – 10.30 Sambutan
4. Kepala Desa Balongsari
Hidayatuloh (Bidang
Pemaparan Materi
10.30 – 11.30 Kesehatan Masyarakat
PHBS
Puskesmas Balongsari)
57

Waktu Kegiatan Keterangan


11.30 – 11.45 Sesi Tanya Jawab Peserta
11.45 – 11.50 Penutup MC (Dewi Kusumawardhani)

o Potret Kegiatan
Penyuluhan Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dilaksanakan di SMK Rawagede yang dihadiri oleh masyarakat
desa Balongsari. Penyuluhan dimulai sejak pukul 10.00 WIB
yang mana kegiatan tersebut dibuka oleh peserta KKN Balongsari
2018. Lima menit kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan
oleh Ketua Pelaksana dan Kepala Desa Balongsari. Sepuluh
menit kemudian, acara diserahkan kepada pemateri untuk
menyampaikan informasi terkait kepada masyarakat Desa
Balongsari. Materi penyuluhan pun disampaikan oleh Bapak
Hidayatuloh selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Balongsari yang menyampaikan materi mengenai
Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Selanjutnya kegiatan
ini diisi dengan sesi tanya jawab dan acara ditutup lima belas
menit kemudian.
o Rincian Anggaran Biaya
 Transport pemateri : Rp. 100.000
 Konsumsi : Rp. 441.000 +
TOTAL Rp. 541.000

4.2 Program Kerja Pendukung


4.2.1 Fakultas Hukum
Pengertian Perlindungan Konsumen Menurut Undang-undang no. 8
Tahun 1999, Pasal 1 butir 1: “Segala upaya yang menjamin adanya
kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen”.
Pengertian Konsumen Menurut Undang-undang no. 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 1 butir 2 :“ Konsumen adalah
setiap orang pemakai barang dan/ atau jasa yang tersedia dalam
58

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,


maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”.
Hukum perlindungan Konsumen dibutuhkan apabila kondisi para
pihak yang mengadakan hubungan hukum atau yang bermasalah dalam
keadaan yang tidak seimbang. Konsumen cerdas adalah konsumen yang
kritis dan berani memperjuangkan haknya apabila barang ataujasa yang
dibelinya tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan tidak
sesuai dengan yang diperjanjikan, tetapi konsumen juga harus mengerti
akan kewajibannya.
Arus globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung oleh
kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika telah memperluas
ruang gerak arus barang transaksi barang dan/atau jasa melintasi batas
wilayah suatu negara, sehingga barang dan atau jasa yang ditawarkan
bervariasi baik produk luar negeri maupun produk dalam negeri. Di era
teknologi ini tidak dapat dihindari berbagai macam fenomena dan
masalah yang terjadi dalam dunia dagang. Apalagi dengan remaja yang
bersentuhan langsung dengan gadget dan teeknologi lainnya tidak dapat
dipungkiri memberikan dampak positif maupun negative di dalamnya.
Pembelian online maupun langsung sering dapat di temukan
berbagai masalah antara konsumen dan pelaku usaha. Melalui fenomena
tersebut, kami melakukan sosialisasi mengenai Perlindungan Konsumen
untuk memberikan informasi mengenai bagaimana caranya menjadi
seorang konsumen yang cerdas khususnya di kalangan remaja yang
merupakan milenial dan penerus bangsa.
o Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari Kegiatan Sosisalisasi Konsumen Cerdas ini yaitu :

1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban sebagai konsumen dan pelaku


usaha.
2. Untuk mengetahui cara menjadi konsumen cerdas.
3. Untuk memberikan pemahaman mengenai Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
59

4. Untuk memberikan motivasi dan kesadaran sebagai konsumen


cerdas.
o Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan Sosialisasi Konsumen Cerdas ini yaitu :
1. Siswa/i dapat mengetahui hak dan kewajiban sebagai konsumen dan
pelaku usaha.
2. Siswa/i dapat mengetahui cara menjadi konsumen cerdas.
3. Siswa/i dapat memberikan pemahaman mengenai Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
4. Siswa/i dapat termotivasi dan sadar sebagai konsumen cerdas.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselengarakan ini adalah “Sosialisasi Konsumen
Cerdas”.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan Sosisalisasi ini adalah Siswa-Siswi dari SMAN 1
Rawamerta.
o Struktur Kegiatan
Ketua Pelaksana : M. Topan Megantara
Sekretaris : Ratna Tiara Sandiarta
Bendahara : Aprilia Listiyani
Pemateri : 1. Aep Abdurachman
2. Eva Ipah Ulpiah
MC : Ibnull Ibni Mantino
Seksi Konsumsi : Wina Nugroho Putri
Seksi Peralatan : Arsem Wulandari
Anggota : 1. Annisa Fahira Natasya Tulong
2. Citra Suci Pertiwi
3. Fransiska Aprilianti Tulong
4. Fera Desiharyani
5. Indri Sopian
6. Maharani Dwi Fanny
7. Nila Jonggol Putri
60

o Potret Kegiatan
Sosialisasi Konsumen Cerdas dilaksanakan di SMAN 1
Rawamerta, tepatnya diikuti oleh beberapa Siswa-Siswi mulai dari
kelas 10, kelas 11, dan Kelas 12. Sosialisasi ini dimulai pukul 09.00
WIB yang kegiatan tersebut dibuka oleh MC yang juga merupakan
Peserta KKN Universias Singaperbangsa Karawang 2018, kemudian
diserahkan kepada pemateri. Terdapat dua orang pemateri dalam
Sosialisasi ini, Yaitu Aep Abdurachman dan Eva Ipah Ulpiah yang juga
merupakan Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa
Karawang yang sedang melaksanakan KKN. Selanjutnya dilakukan
sesi pertanyaan sebelum ditutupnya kegiatan Sosialisasi.
o Rincian Anggaran Biaya
Jumlah Harga
Total Harga
No Nama Barang Barang Satuan
(Rp)
(pcs) (Rp)
1 Konsumsi
Air mineral (gelas) 2 Dus 14.000 28.000
Roti Dewi 50 Pcs 1.500 75.000
Wafer Nabati 2 Box 1.000 22.000
Nestar 1 Box 2.000 20.000
Konsumsi Pemateri 2 Orang 20.000 40.000
2. Biaya tak terduga 20.000
Jumlah Rp. 205.000

4.2.2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Undang-Undang Desa telah menempatkan desa sebagai ujung
tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desa
diberikan kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapat
mengelola potensi yang dimilikinya guna meningkatkan ekonomi dan
kesejahtaraan masyarakat.
Desa merupakan representasi dari kesatuan masyarakat
hukum terkecil yang telah ada dan tumbuh berkembang seiring dengan
61

sejarah kehidupan masyarakat Indonesia dan menjadi bagian yang tidak


terpisahkan dari tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai wujud
pengakuan Negara terhadap Desa, khususnya dalam rangka memperjelas
fungsi dan kewenangan desa, serta memperkuat kedudukan desa dan
masyarakat desa sebagai subyek pembangunan, diperlukan kebijakan
penataan dan pengaturan mengenai desa yang diwujudkan dengan
lahirnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang
digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pajak dipungut dari warga Negara Indonesia dan menjadi
salah satu kewajiban yang dapat dipaksakan penagihannya.
Pembangunan nasional Indonesia pada dasarnya dilakukan oleh
masyarakat bersama-sama pemerintah. Oleh karena itu peran masyarakat
dalam pembiayaan pembangunan harus terus ditumbuhkan dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar
pajak.
Berdasarkan APBD tahun 2011 sektor pajak daerah memiliki peran
yang semakin besar karena akan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Peran
pajak sangatlah penting bagi penerimaan kas Negara.
Pajak merupakan alternatif yang sangat potensial. Sebagai salah satu
sumber penerimaan Negara yang sangat potensial, sektor pajak
merupakan pilihan yang sangat tepat, selain karena jumlahnya yang
relatif stabil juga merupakan cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam
membiayai pembangunan. Jenis pungutan di Indonesia terdiri dari pajak
Negara (pajak pusat), pajak daerah, retribusi daerah, bea dan cukai dan
penerimaan Negara bukan pajak. Salah satupos Penerimaan Asli Daerah
(PAD) dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) adalah pajak
daerah.
62

o Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari acara yang kami harapkan yaitu:
Pertama, agar seluruh bendahara desa dapat memahami dan
melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan benar. Karena
Dana Desa yang diperoleh dari Pemerintah pada dasarnya bersumber
dari dana pajak yang diperoleh dari masyarakat, maka seyogyanya
Dana Desa tersebut dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya,
termasuk kewajiban perpajakannya.
Kedua, meningkatnya kesadaran Wajib Pajak dalam dalam membayar
Pajak Daerah.
Ketiga, agar Dana Desa bisa semakin berpihak pada masyarakat miskin.
Selain itu, regulasi yang disusun pun menghasilkan sistem pengelolaan
Dana Desa yang efektif, efisien, dan akuntabel, sehingga tujuan
Pemerintah melalui pengalokasian Dana Desa dapat terwujud. Untuk
itu, diperlukan penguatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya
manusia, baik aparatur pemerintah desa, masyarakat, maupun tenaga
pendampingan desa serta perbaikan transparansi, akuntabilitas, dan
pengawasan dalam pengelolaan Dana Desa dan keuangan desa.
Keempat, dalam pelaksanaan UU Desa, berbagai regulasi turunan
undang-undang telah diterbitkan untuk mengatur berbagai hal agar
pembangunan desa dapat berjalan sebagaimana amanat Undang-
Undang Desa. Regulasi tersebut tertuang di dalam berbagai tingkatan,
dimulai dari peraturan pemerintah, peraturan menteri terkait (Peraturan
Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Dalam Negeri, dan Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi),
hingga peraturan pelengkap yang diterbitkan oleh daerah. Agar
berbagai peraturan pelaksanaan UU Desa tersebut dapat
diimplementasikan dengan baik, maka perlu dilakukan penyelarasan
dalam penyusunan kebijakan di masing- masing kementerian, yang
ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan
akuntabilitas pemanfaatan Dana Desa.
63

Tujuan Dana Desa, yaitu:


o Meningkatkan pelayanan publik di Desa
o Mengentaskan kemiskinan
o Memajukan perekonomian Desa
o Mengatasi kesenjangan pembangunan antar Desa, serta
o Memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek dari
pembangunan.
o Manfaat Kegiatan
Manfaat yang dituju yaitu:
Guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi desa dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa dalam segala
aspeknya sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, UU Nomor 6
Tahun 2014 memberikan mandat kepada Pemerintah untuk
mengalokasikan Dana Desa. Dana Desa tersebut dianggarkan setiap
tahun dalam APBN yang diberikan kepada setiap desa sebagai salah
satu sumber pendapatan desa. Kebijakan ini sekaligus
mengintegrasikan dan mengoptimalkan seluruh skema pengalokasian
anggaran dari Pemerintah kepada desa yang selama ini sudah ada.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselengarakan ini adalah Membangun Desa
Berkelanjutan Melalui Perpajakan.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan sosisalisasi ini adalah Kepala Desa, Bendahara
Desa, Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT.
o Struktur Kegiatan
Ketua Pelaksana : Widyawan Riadi
Wakil Ketua Pelaksana : Hasby Sidiq
Sekretaris : Resbia Nur Apriliani
Bendahara : Raisha Rahmania Fajrin
Seksi Peralatan : Nur Faizah
Mahardika Arif F
Seksi Konsumsi : Sri Sekar Sari
64

Rina Nurrina
Moderator : Laras Sakti Oktaviani
Yunita Kusuma Dewi
MC : Shela Rizkia
o Susunan Kegiatan
Waktu Kegiatan Pelaksanaan Tempat Peralatan
Aula
Persiapan Mahasiswa Atribut KKN
09.00 – 09.30 Kecamatan
Panitia KKN & Roundown
Rawamerta
Registrasi / Sasaran
Aula
Pengisian Kegiatan /
09.30 – 10.00 Kecamatan Buku Tamu
Buku Tamu
Rawamerta
Kehadiran Undangan
Aula
Mahasiswa
10.00 – 10.30 Pembukaan Kecamatan -
KKN
Rawamerta
Acara Inti
Penyampaian Infocus,
Materi laptop, kabel
Aula
Menabung Pemateri jek,
10.30 – 11.45 Kecamatan
Sejak Dini & Kanwil Pajak mikrofon,
Rawamerta
dilanjutkan sound sistem,
sesitanya dll.
jawab
Aula
Mahasiswa
11.45 – 12.00 Penutup Kecamatan -
KKN
Rawamerta

o Potret Kegiatan
Kegiatan ini di awali oleh persiapan panitia yang dimulai pada
pukul 09.00 – 09.30 oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Selanjutnya pada pukul 09.30 – 10.00 adalah registrasi peserta
65

dan tamu undangan beserta pemateri yang akan mengsi acara pada
kegiatan sosialisasi pajak hari ini.
Acara pun dimulai pada pukul 10.00 yang dibuka oleh MC non
formal, Shela Rizkia dengan agenda pembukaan acara dengan
pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an yang dipimpin oleh pengisi acara, di
lanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara selanjutnya
yaitu sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh
ketua pelaksana, sambutan kedua disampaikan oleh koordinator
Kecamatan, dan sambutan terakhir disampaikan oleh Camat
Rawamerta yang sekaligus membuka acara secara simbolis yang di
selingi diskusi-diskusi ringan oleh para pejabat dari setiap desa
mengenai pajak bangunan dan pajak bumi.
Setelah acara sambutan selesai, acara selanjutnya dilanjutkan
oleh penyampaian materi perpajakan yang di sampaikan oleh Kanwil
Pajak bagian Utara, yaitu Bapak Eko dengan materi mengenai Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB). Setelah penyampaian materi selesai, di
lanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dilakukan oleh para pejabat
desa dengan membuka 2 termin, dimana 1 terminnya terdiri dari 2
pertanyaan. Setelah sesi tanya jawba selesai di lnjutkan dengan disusi
ringan yang pembahasannya masih mengenai Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Pajak Penghasilan (PPh).
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyampaikan kesimpulan
dari pembahasan baik meteri maupun pertanyaan-pertanyaan yang di
lontarkan dari penanya kepada pemateri. Acara terakhir dilakukan
dengan pembacaan doa, penutup dan melakukan sesi foto bersama
dengan pemateri dari Kanwil Pajak bagian Utara, penyerahan
cenderamata kepada Kanwil Pajak dan kepada Bapak Camat
Rawamerta.
o Rincian Anggaran Biaya
No Barang Jumlah Jumlah Barang Barang
1 Konsumsi Rp. 600.000 1 Konsumsi
2 Benner Rp. 102.000 2 Benner
66

No Barang Jumlah Jumlah Barang Barang


3 Tempat Parcel (2 Rp. 40.000 3 Tempat
buah) Parcel (2
buah)
4 Plastik Parcel Rp. 14.000 4 Plastik Parcel
5 Map (5) Rp. 10.000 5 Map (5)
6 Pulpen (2) Rp. 6.000 6 Pulpen (2)
7 Makan Siang Rp. 68.000 7 Makan Siang
Pemateri Pemateri
8 Totebag Rp. 8.000 8 Totebag

37 (Mahasiswa FEB) x Rp. 30.000 = Rp. 1.110.000


Sisa Bersih = Rp. 1.110.000 – Rp. 874.000 = Rp. 236.000

4.2.3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


4.2.3.1 Bimbingan Belajar
Desa Balongsari merupakan desa yang sudah terbilang maju, namun
dalam bidang pendidikan masih memerlukan pembinaan yang maksimal.
Dalam hal pendidikan, diperlukan tenaga-tenaga pengajar yang
berkualitas, karena Pendidikan merupakan sarana mutlak yang
dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menguasai,
mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang
dengan tuntutan zaman, hal ini disebabkan minimnya penguasaan
terhadap disiplin ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan.
Keadaan ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk
mempersiapkan peserta didiknya dalam memasuki masa depan. Aktivitas
belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara
wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang
dapat cepat menangkap apa yang dipelajari dan terkadang juga teramat
sulit. Dalam hal semangat terkadang semangat tinggi, tetapi juga
terkadang sulit untuk mengadakan konsentrasi.
67

Masalah-masalah pendidikan lainnya yang seringkali dihadapi


peserta didik antara lain ialah pada awal sekolah, mereka sulit untuk
dapat menyesuaikan diri dengan pelajaran, para guru, tata tertib sekolah,
lingkungan sekolah dan sebagainya. Oleh karena itu kami dari
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan KKN Unsika Desa
Balongsari berupaya melengkapinya dengan mengadakan program
Bimbingan Belajar (Bimbel) bagi anak-anak Desa Balongsari yang
meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris,
dan Agama Islam, serta bimbingan bagi anak-anak yang kesulitan dalam
mengerjakan PR dengan pelayanan secara gratis untuk masyarakat desa
Balongsari.
o Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum, tujuan Bimbingan Belajar secara umum adalah
membantu peserta didik agar dapat mendapat penyesuaian yang baik
di dalam situasi belajar, sehingga dapat belajar secara efisien sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya dan mencapai perkembangan
yang optimal.
b. Tujuan Khusus, Bimbingan Belajar adalah untuk membentuk peserta
didik yang mengalami masalah didalam memasuki proses belajar
dan situasi belajar yang dihadapinyamotivasi dan kesadaran sebagai
konsumen cerdas.
o Manfaat Kegiatan
Bimbingan belajar merupakan bagian terpenting bagi peserta
didik, mengingat pada saat ini peserta didik dituntut untuk bisa
berkompetisi. Oleh karena itu peserta didik diharapkan mengikuti
Bimbingan Belajar sebagai alat untuk menghadapi tantangan di masa
depan. Selain itu dapat membuat peserta didik semakin kreatif pada
kegiatan belajar mengajar serta tersedianya kondisi belajar yang
nyaman, terperhatikannya karakteristik peserta didik dan dapat
mereduksi kemungkinan kesulitan belajar.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselengarakan ini adalah bimbingan belajar.
68

o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan Sosisalisasi ini adalah Siswa-Siswi dari SMAN 1
Rawamerta.
o Struktur Kegiatan
Koordinator : Moh. Idris Apandi
Anggota : Agung
Amelia Ratna Monica
Asih Suryani
Dewi Kusumawardhani
Hasmawati
Siska Alasarah
o Potret Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Belajar mulai dilaksanakan pada tanggal 05
Agustus 2018 yang diselenggarakan di posko KKN Unsika 2018, yakni
di Dusun Rawagede 1. Jadwal Bimbingan Belajar dilaksanakan setiap
hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jum'at pada pukul 18.30-20.00 WIB yang
diikuti oleh siswa-siswi SD Negeri Balongsari 1 dan siswa-siswi SMP
Negeri 2 Rawamerta.

4.2.3.2 Pengajaran PAUD


Pendidikan tentunya merupakan salah satu hal penting dalam
perkembangan suatu negara. Masa depan suatu negara sangat bergantung
kepada generasi mudanya. Di Indonesia sendiri, untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa merupakan salah satu cita cita dan tujuan luhur yang
dituliskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar tahun 1945. Kami
melihat pertumbuhan pendidikan Indonesia masih kurang, disertai
dengan adanya kekurangan tenaga kerja di bidang pendidikan. Kami
berfokus terhadap pendidikan anak anak usia dini, dimana pada usia
belia, pembentukan karakter anak masih dapat dibentuk dengan mudah.
Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran Anak Usia Dini atau yang
lazimnya disebut PAUD dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan
serta pendidikan kepada para peserta didik yang merupakan anak usia
dini sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar di Sekolah dasar.
69

Kegiatan PAUD dan TK sebagian besar merupakan kegiatan yang


berorientasi pada pengenalan pengetahuan-pengetahuan baru kepada
anak-anak yang nantinya akan mereka dapatkan di jenjang pendidikan
dasar, menengah, atas hingga pendidikan tinggi.
Berhubungan dengan hal ini, kami sebagai mahasiswa Universitas
Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) ingin mengadakan acara kegiatan
Belajar Mengajar untuk menambah daya ajar bagi Institusi Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Balongsari. Melalui metode belajar
bersama yang disertai dengan bermain sehingga anak tidak merasa bosan
dan materi pengajaran yang kami sesuaikan dengan kurikulum, kami
berharap kegiatan ini akan berguna bagi semua orang terutama dalam
pembentukan karakter anak.
o Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari acara yang kami harapkan yaitu:
1. Memberi pengetahuan dan ilmu dasar seperti membaca,
menggambar, menulis, dan berhitung serta memberikan
pengetahuan dasar umum.
2. Mengimplementasikan ilmu yang kami dapatkan dan
mengamalkan nilai nilai yang diajarkan pada bangku pendidikan
agar dapat menjadi contoh yang baik untuk anak anak.
3. Membantu tenaga pendidikan dalam mengajar anak-anak.
o Manfaat Kegiatan
Manfaat yang dituju yaitu:
1. Bagi Anak
o Anak memperoleh tambahan pengetahuan baru dari kegiatan
yang dilakukan.
o Bertambah baik dalam kemampuan bersosialisasi dengan
orang dewasa.
2. Bagi Mahasiswa
o Mengenal karakter anak yang berbeda-beda dan belajar
bagaimana menanganinya.
o Mendapatkan pengalaman mendidik anak-anak.
70

o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselengarakan ini adalah pengajaran PAUD.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan mengajar ini adalah PAUD di Desa Balongsari
Kecamatan Rawamerta.
o Struktur Kegiatan
Koordinator Pelaksana : Siska Alasarah
Anggota : 1. Amelia Ratna Monica
2. Hasmawati
3. Dewi Kusumawardhani
4. Asih Suryani
o Potret Kegiatan
Kegiatan PAUD yang dilaksanakan oleh tim KKN 2018
Universitas Singaperbangsa di Desa Balongsari, Kecamatan
Rawamerta, Kabupaten Karawang dilaksanakan setiap hari Senin
sampai Jumat sore pada pukul 15.00 sampai dengan 16.30 wib. Tim
KKN secara bergantian memberikan pengajaran dengan teknik dan
metode kreatif sehingga anak-anak dapat belajar sambil bermain.
Jumlah keseluruhan peserta didik di PAUD Al-Hasnah desa
Balongsari sejumlah 28 anak. Kegiatan pembelajaran di PAUD Al-
Hasnah Desa Balongsari terbagi ke dalam 1 ruangan karena
keterbatasan ruang kelas. Jumlah guru yang mengajar di PAUD Desa
Balongsari sebanyak 2 orang yang kesemuanya adalah ibu-ibu.
Pengajar PAUD Al-Hasnah berasal dari Desa setempat, dimaksudkan
agar mampu memberikan teknik dan metode pembelajaran sesuai
dengan karakteristik anak-anak dari Desa Balongsari. Selama
Pelaksanaan kegiatan Pendidikan PAUD, tim KKN UNSIKA dipandu
dan dibantu oleh pengajar PAUD Al-Hasnah untuk dapat menyesuaikan
dengan karakteristik anak-anak Desa Balongsari. Kegiatan pendidikan
PAUD ini berlangsung selama 2 minggu mulai pertengahan penerjunan
tim KKN UNSIKA di Desa Balongsari.
71

4.2.4 Fakultas Pertanian


Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman secara Terpadu
(PHT) memiliki arti penting dalam mendukung adanya pertanian
berkelanjutan. Hal ini dikarenakan konsep dalam PHT selaras dengan
konsep dalam Pertanian Berkelanjutan. Pengendalian Hama dan
Penyakit Terpadu (PHT) atau Integrated Pest Management (IPM)
merupakan komponen integral dari Sistem Pertanian Berkelanjutan. PHT
bertujuan tidak hanya mengendalikan populasi hama tetapi juga
meningkatkan produksi dan kualitas produksi serta meningkatkan
penghasilan dan kesejahteraan petani. Cara dan metode yang digunakan
adalah dengan memadukan teknik-teknik pengendalian hama secara
kompatibel serta tidak membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan hidup.
Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu merupakan suatu
pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk pengelolaan
populasi hama dengan memanfaatkan beranekaragam teknik
pengendalian secara kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi
pengelolaan (Smith, 1978). Strategi PHT bukanlah eradikasi melainkan
pembatasan. Pengendalian hama dengan PHT disebut pengendalian
secara multilateral, yaitu menggunakan semua metode atau teknik yang
dikenal dan penerapannya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan
yang merugikan bagi hewan, manusia dan makhluk hidup lainnya baik
sekarang maupun masa yang akan datang.
Salah satu PHT yang efektif digunakan untuk mengurangi hama
adalah dengan memasang light trap yaitu perangkap cahaya yang
dipasang pada malam hari. Umumnya serangga tertarik pada dengan
cahaya, warna, aroma makanan atau bau tertentu. Serangga tertentu juga
lebih tertarik terhadap warna. Warna yang disukai serangga biasanya
warna-warna kontras seperti kuning cerah. Hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan light trap sebagai berikut: ukuran atau jenis serangga
yang akan ditangkap, kebiasaan keluar siang atau malam hari, stadium
perkembangan serangga, makanan kesukaannya, warna kesukaannya,
72

kekuatan atau kemampuan hama untuk berinteraksi terhadap jerat dan


cara terbang hama.
Cara kerja light trap ini yaitu, lampu diletakkan di dalam lahan
sawah di pinggir pematang atau alat ini dapat diletakkan sesuai dengan
kondisi tempat. Satu unit lampu perangkap (light trap) sebagai
monitoring dapat digunakan untuk luasan 300-500 ha, sedangkan untuk
pengendalian seluas 50 ha. Selain untuk monitoring, light trap juga
sebagai pengendali. Mendeteksi dini wereng coklat imigran dan ngengat
penggerek batang padi sehingga dapat mengetahui datangnya hama
imigran dan puncak tangkapan populasi suatu hama.
o Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari acara yang kami harapkan yaitu:
1. Memberikan pemahaman kepada petani agar dapat menerapkan
pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
2. Memberikan pemahaman kepada petani tentang alat monitoring
light trap.
o Manfaat Kegiatan
Manfaat yang dituju yaitu:
1. Petani dapat menerapkan pengendalian hama dan penyakit secara
terpadu.
2. Petani dapat mengaplikasikan penggunaan alat perangkap cahaya
atau light trap.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan adalah “Seminar Inovasi
Penerapan Light Trap Menuju Pertanian Berkelanjutan se-
Kecamatan Rawamerta”.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan sosisalisasi ini adalah petani se-Kecamatan
Rawamerta.
o Struktur Kegiatan
Ketua Pelaksana : Gilang Ramadhan
Sekretaris : Hasna Aliya Roostiani
73

Seksi Acara : Adilla Fadel


AnggiSuryanika
Gusela Dwi Cahyani
Seksi Humas : TaufikHidayat
Mochamad Febrizky
Seksi Peralatan : Muhammad Romly
YanwarAdiPratama
Pubdekdok : Kresti Rahma Pamuji
Halimatus Sa’diyah
Palupi Nurdiyanti
o Susunan Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Keterangan
Peserta KKN
1. 09.00 – 09.05 Pembukaan Unsika 2018 (MC)

Peserta KKN
Pembacaan ayat suci Unsika 2018
2. 09.05 – 09.10
al-Qur’an (Adilla Fadel)

Peserta KKN
Sambutan ketua Unsika 2018
3. 09.10 – 09.15
pelaksana (Gilang Ramadhan)

Bapak A.J
Sambutan
4. 09.15 – 09.20 Koswara, AKs
KepalaCamat

Ibu Tita Suhartika,


5. 09.25 – 09.40 Penyampaian materi S.P

o Potret Kegiatan
Kegiatan Seminar Inovasi Penerapan Light Trap Menuju
Pertanian Berkelanjutan se-kecamatan Rawamerta dilaksanakan di aula
74

kantor kecamatan Rawamerta. Sasaran acara ini yaitu para Gabungan


Kelompok Tani (GAPOKTAN) se-kecamatan Rawamerta. Acara ini
dimulai pukul 09.00 WIB, dimana acara tersebut dibuka oleh peserta
KKN Unsika 2018 se-kecamatan Rawamerta. Kemudian dilanjutkan
dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an yang disampaikan oleh saudara
Adilla Fadel.
Selanjutnya sambutan dari ketua pelaksana dan dilanjut sambutan
dari bapak A.J.Koswara, AKs selaku Camat Rawamerta. Kemudian
dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Bapak Insani Abdi
Bangsa, S.T., M.sc dan Ibu Tita Suhartika, S.P. Setelah penyampaian
materi dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab kepada petani. Setelah itu
dilanjutkan pemberian cinderamata dari ketua pelaksana kepada para
pemateri. Selanjutnya diakhiri dengan sesi foto bersama dengan
pemateri, petani, dan mahasiswa KKN Unsika 2018.
o Rincian Anggaran Biaya
 Snack Rp. 300.000
 Buah Rp. 30.000
 Banner Rp. 50.000
 Print sertifikat dan bingkai Rp. 60.000 +
Total Rp. 440.000

4.2.5 Fakultas Agama Islam


Keterampilan membaca Al-Qur’an atau lebih dikenal dengan
istilah mengaji merupakan keterampilan penting pada fase awal guna
memahami isi kandungan Al-Qur’an. Mengaji juga memiliki keterkaitan
erat dengan ibadah-ibadah ritual kaum muslim, seperti pelaksanaan
shalat, haji dan kegiatan-kegiatan berdoa lainnya.
Pengajaran Al-Qur’an merupakan pondasi utama pengajaran bagi
disiplin ilmu.pentingnya kemampuan dasar ini akan lebih mudah bila
diterapkan kepada semua umat Islam pada usia dini karena pada masa-
masa itu, fikiran dan hati mereka masih bersih dan suci.
75

o Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam program kerja tentang mengajar
mengaji ini adalah untuk memudahkan anak-anak di Kampung Cilele
dalam pengenalan dan memahami serta membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar, agar secara berkelanjutan anak-anak yang sudah dapat
membaca dengan baik dan benar dapat mengajarkannya kembali
kepada yang belum tahu.
o Manfaat Kegiatan
Menghidupkan syiar Islam, Meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT, Menjadikan anak sholeh dan sholehah,
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, Memperat
Ukhuwah Islamiah serta Mengamalkan Al-Qur’an dan Sunah
Rosululloh SAW.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan sosisalisasi ini adalah anak-anak di kampung
Cilele desa Balongsari.
o Struktur Kegiatan
Ketua Pelaksana : Nur Fitria Lestrai
Anggota : Hari Alih Hansyah
o Potret Kegiatan
Kegiatan mengaji mulai dilaksanakan pada tanggal 05 Agustus
2018 yang diselenggarakan di Kampung Cilele. Pembelajaran yang
dilakukan ini dilaksanakan di kampung Cilele, Desa Balongsari setiap
hari pada pukul 18.30-20.00 WIB yang diikuti oleh anak-anak kampung
Cilele.
4.2.6 Fakultas Teknik
Lampu merupakan salah satu dari sekian banyak penemuan
dibidang teknologi. Hingga saat ini lampu digunakan untuk membantu
manusia agar dapat melihat dan mengidentifikasi suatu benda ketika
malam hari. Selain digunakan untuk penerangan, banyak serangga yang
sangat peka terhadap cahaya lampu dimalam hari diantaranya : Walang
sangit (leptocorixa acuta), Wereng coklat (Nilaparvata lugens), Wereng
76

hijau (Niphotettix virescens), merupakan serangga hama yang sering


merugikan petani dan masyarakat. Serangga merupakan kelompok
organisme yang beragam jenis dan selalu mendominasi populasi mahluk
hidup di muka bumi, baik yang hidup di bawah dan di atas permukaan
tanah.
Oleh karena itu, hampir semua jenis tanaman baik yang
dibudidayakan maupun yang berfungsi sebagai gulma selalu diganggu
oleh kehadiran serangga hama tersebut. Dengan demikian dalam proses
produksi , masalah hama tersebut tidak bisa diabaikan, karena akan
mempengaruhi produksi secara kualitatif maupun kuantitatif dan mampu
menurunkan produksi sebesar 20,7%, bahkan menyebabkan kegagalan
panen, kalau tidak dilakukan pengendalian secara efektif.
Saat ini, sudah terdapat berbagai macam alat untuk
menanggulangi permasalahan tersebut, yaitu menggunakan alat
perangkap wereng dengan memanfaatkan sifat wereng yang tertarik
kepada cahaya. Alat perangkap yang dikembangkan oleh Baehaki
(2010). Alat perangkap ini menggunakan lampu sebagai sumber cahaya
dan Solar cell sebagai sumber dayanya.
Berdasarkan pada masalah tersebut diatas, mahasiswa KKN 2018
tertarik melakukan inovasi alat yang sudah ada agar lebih efisien dan
menerapkannya di Kecamatan Rawamerta.
o Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya sosialisasi ini yaitu, untuk
mengenalkan alat Light Trap berbasis Solar Cell kepada Gabungan
Kelompok Tani agar dapat mempermudah para petani untuk monitoring
hama wereng dengan alat yang memanfaatkan energi cahaya matahari
sebagai sumber energinya tanpa menggunakan kabel serta dapat
dipindah tempatkan sesuai keinginan petani.
o Manfaat Kegiatan
Adapun maanfaat yang dapat dirasakan yaitu:
1. Diharapkan GAPOKTAN Kecamatan Rawamerta dapat mengetahui
alat Light Trap yang menggunakan solar cell.
77

2. Diharapkan GAPOKTAN Kecamatan Rawamerta dapat


menerapkan alat Light Trap.
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan adalah “Seminar Inovasi
Penerapan Light Trap Menuju Pertanian Berkelanjutan se-
Kecamatan Rawamerta”.
o Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan sosisalisasi ini adalah gebungan kelompok tani se-
kecamatan Rawamerta.
o Struktur Kegiatan
Ketua Pelaksana : Gilang Rhamadani Hakim
Sekretaris 1 : Anggi Gusriyandari
Sekretaris 2 : Aprilia Dwi Lestari
Bendahara : Hasna Aliya Roostiani
Seksi Acara : Hartono Setiawan
Seksi Humas : Yusuf Heru Susanto
Seksi Peralatan : Agung Setia Budi
Hendra Prayitno
Seksi Korlap : Rinaldy Y
Seksi Konsumsi : Yoga Yudanto
Seksi Pubdekdok : Virgianto Rachmawan
Dendo Firdaus
o Susunan Kegiatan
No. Waktu Nama Kegiatan Pelaksana
1. 09.00-09.05 Pembukaan Sie. Acara
2. 09.05-09.15 Pembacaan Ayat Suci Adilla Fadel
Al-Quran Pratama

3. 09.15-09.35 Opening Ceremony


Sambutan: Gilang Ramadhany
 Ketua Pelaksana H, A.J Koswara,
 Ketua Kecamatan Aks
78

No. Waktu Nama Kegiatan Pelaksana

4. 09.35-09.40 Membacakan CV Mochammad


Pemateri 1 Febrizky

5. 09.40-10.00 Penyampaian Materi Tita Suhartika, SP


1

o Potret Kegiatan
Kegiatan Seminar Inovasi Penerapan Light Trap dengan
Teknologi Tepat Guna Mnuju Pertanian Berkelanjutan se-
Kecamatan Rawamerta dilaksanakan di Aula Kecamatan
Rawamerta. Sasaran seminar ini adalah Gabungan Kelompok Tani
(GAPOKTAN).
Acara seminar dimulai pukul 09.30 WIB, pada acara tersebut
bapak Ketua Kecamatan Rawamerta memberikan sambutan dan
dilanjutkan oleh ketua pelaksana. Setelah memberikan sambutan
pemateri 1 yang disampaikan oleh Ibu Tita Suhartika, S.P memberikan
materi tentang hama apa saja yang dapat dimonitoring oleh alat Light
Trap, dilanjutkan oleh pemateri kedua yang disampaikan oleh Bapak
Insani Abdi Bangsa, S.T, M.Sc. materi tersebut membahas tentang
inovasi alat yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN 2018.
Setelah pemaparan materi 1 dan 2 selesai maka para audiens
diberi waktu untuk sesi tanya jawab kepada pemateri dan ketua
pelaksana. Dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri 1
dan 2 oleh ketua pelaksana, simbolis alat light trap kepada perwakilan
GAPOKTAN oleh ketua pelaksana. Selanjutnya penutupan dilakukan
oleh seksi acara dan foto bersama oleh para audiens, pemateri dan
mahasiswa KKN 2018.
o Rincian Anggaran Biaya
Total Pemasukan

No. Uraian Saldo


1. PROKER Rp. 1.325.000
79

Total Pengeluaran
No. Nama Barang / Jumlah Harga Satuan Total Harga
Kebutuhan Barang
1. Alat Light Trap 10 Rp. 44.050 Rp. 440.500
2. Kayu 10 Rp. 18.000 Rp. 180.000
3. Papan 2 Rp. 35.000 Rp. 70.000
4. Baskom 11 Rp. 10.000 Rp. 110.000
5. Banner (2x1) 1 Rp. 63.000 Rp. 63.000
6. Sertifikat 2 Rp. 2.500 Rp. 5.000
7. Bingkai 2 Rp. 30.000 Rp. 60.000
8. Snack 50 Rp. 6.000 Rp. 300.000
9. Air Mineral Gelas 2 dus Rp. 15.000 Rp. 30.000
10. Air Mineral Botol 4 Rp. 2.500 Rp. 10.000
11. Buah 2 kg Rp. 12.000 Rp. 24.000
12. Paku ¼ kg Rp 7.000 Rp. 7.000
13. ATK 20 Rp. 500 Rp. 10.000
SUB TOTAL Rp. 1.306.500

TOTAL KESELURUHAN
TOTAL PEMASUKAN Rp. 1.325.000
TOTAL PENGELUARAN Rp. 1.306.500
SISA Rp. 18.500

4.2.7 Fakultas Ilmu Komputer


Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk
teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI
menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data,
suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa
komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga
elektronik, dan peranti genggam modern (Tanenbaum, 1997).
TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai
bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses,
perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer,
bahasa program, dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat
data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual
80

apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap


bagian dari TI (Sofana, 2008).
Blog desa Balongsari dibuat pada tanggal 24 Agustus 2018,
dimana tujuan pelaksanan progam pembuatan blog bagi Desa Balongsari
adalah untuk mempersiapkan tenaga manusia yang terampil dalam
menggunakan perangkat IT dan siap dalam menghadapi iklim global
yang menuntut setiap individu mampu menggunakan teknologi
informasi. Selain itu diharapkan warga dapat menjadikan blog desa
sebagai wadah dalam mempromosikan keunggulan desanya kepada
masyarakat luas.
Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya wadah bagi masyarakat
untuk memperkenalkan Desa Balongsari kepada masyarakat di luar desa,
selaku pengguna internet.

4.2.8 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Perkembangan teknologi komunikasi di era kini sangatlah pesat.
Teknologi komunikasi yang diiringi dengan kehadiran media massa juga
telah memberi banyak perubahan dalam kehidupan bermasyarakat.kita
tidak dapat membendung arus informasi yan mengalir begitu deras, tidak
hanya melalui media massa, namun juga melalui media sosial. Media
sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
generasi digital saat ini. Banyak berita-berita beredar di media sosial.
Namun, sangat disayangkan apabla informasi yang disampaikan tersebut
adalah infomasi yang tidak akurat terlebih informasi tersebut adalah
informasi bohong (hoax) dengan judul yang sangat provokatif
mengiringi pembaca dan penerima kepada opini yang negatif. Hoax
adalah usaha menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk
mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersbut tahu
bahwa berita tersebut adalah palsu.
Dewasa ini, sikap pemerintah dalam fenomena hoax dipaparkan
dalam beberapa pasal yang siap ditimpakan kepada penyebar hoax
tersebut antara lain, pasal 311 dan 378 KUHP, Undang-undang No. 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-
81

Undang No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan


Etnis.
Dari hukum yang dibuat oleh pemerintah, jumlah penyebar hoax
semakin besar tiak berbanding lurus dengan jumlah persidangan yang
seharusnya juga besar. Dengan masih belum mampu menjerat beberapa
pelaku hoax, sangat disayangkan pemerintah hanya melakukan
pemblokiran terhadap situs-situs hoax.
Khalayak yang paling gencar menggunakan media sosial adalah
remaja hingga dewasa. Meskipun kontrol Pemerintah sudah cukup baik,
namun tetap saja sering kita mendengar kasus-kasus SARA ataupun
salah pergaulan yang tersebar luas di internet. Hal ini sungguh
disayangkan, terlebih media sosial adalah media yang dapat dijangkau
semua kalangan. Remaja yang masih bias terhadap nilai benar atau salah,
kerap menjadi korban utama dalam penyebaran informasi yang tidak
benar di internet. Parahnya, bahkan ada oknum yang sengaja
memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk memanipulasi pikiran
para remaja.
Berdasarkan masalah di atas, Kami Mahasiswa FISIP yang juga
tengah melaksanakan KKN di Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang,
berencana untuk membuat sosialisasi yang bertema, Remaja Cerdas,
Bijak menggunakan Media Sosial, dengan harapan para remaja
khususnya siswa-siswi SMPN 2 Rawamerta dapat bijak dalam
memanfaatkan media sosial, sehingga tidak terjerumus dalam kesalahan-
kesalahan yang dapat merugikan diri mereka sendiri.
o Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya sosialisasi ini yaitu, meningkatkan
literasi penggunaan media sosial sejak dini agar tidak ada lagi yang
termakan hoax dan sebagai bahan pembelajaran agar tidak mudah untuk
pecaya terhadap segala berita yang ada di media sosial.
82

o Manfaat Kegiatan
Adapun maanfaat yang dap at dirasakan yaitu:
1. Diharapkan siswa-siswi dapat menggunakan sosial media dengan
lebih baik dan bijak.
2. Diharapkan siswa-siswi dapat membedakan berita asli dan berita
bohong (Hoax).
o Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang diselenggarakan ini adalah “Sosialisasi Remaja
yang Cerdas Bijak dalam Penggunaan Media Sosial”
o Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan sosialisasi ini adalah siswa siswi kelas IX SMP Negeri
2 Rawamerta.
o Struktur Kegiatan
Ketua Pelaksana : Yolanda Riesya Shabrina
Sekretaris : Ina Ratna Fauzia
Seksi Acara : Nunu Nurdiana P
Dewi Kusumawardhani
Seksi Humas : Primitha Asqofi
Seksi Peralatan : M Idris Apandi
Pubdekdok : Dela Dwi Ambarsari
Wina Nugroho
o Susunan Kegiatan
Waktu Kegiatan Keterangan
10.00 – 10.10 Pembukaan Peserta KKN 2018 (MC)
10.10 – 11.00 Penyampaian materi Peserta KKN 2018
Sesi tanya jawab dan
11.00 – 11.30 Peserta KKN 2018 (MC)
Penutup

o Potret Kegiatan
Kegiatan Sosialisasi Remaja Cerdas, Bijak dalam Menggunakan
Media Sosial dilaksanakan di SMPN 2 Rawamerta Kelas 9E. Sosialisasi
ini dimulai sejak pukul 10.00 WIB di mana acara tersebut terlebih
dahulu dibuka oleh Peserta KKN Balongsari 2018. Sepuluh menit
83

kemudian berlanjut ke acara inti yaitu penyampaian materi. Adapun


pemateri dari kegiatan tersebut adalah Peserta KKN Balongsari 2018.
Sasaran dalam acara ini adalah kelas 9 karena dinilai sudah tidak asing
dengan media sosial. Di sisi lain, siswa-siswi SMP merupakan remaja
yang sedang berkembang. Mereka seringkali tidak stabil sehingga
kerap labil, sulit bahkan salah dalam pengambilan keputusan. Acara
tersebut ini berlangsung selama 90 menit yang mana di akhiri dengan
sesi foto bersama.

4.2.9 Bidang Kesehatan


4.2.9.1 Posyandu
Posyandu merupakan salah satu program kerja pendukung divisi
kesehatan KKN UNSIKA 2018 di desa Balongsari, Rawamerta, Jawa
Barat. Terdapa empat pos posyandu, yakni Posyandu Sari Melati 2 yang
terdapat di dusun Rawagede 1 RT/RW 004/002, Posyandu Sari Melati 3
yang terdapat di dusun Babakan Lio RT/RW 012/004, Posyandu Sari
Melati 4 yang terdapat di dusun Rawagede 1 RT/RW 003/001, Posyandu
Sari Melati 5 yang terdapat di dusun Rawagede RT/RW 006/002 dan
RT/RW 005/002. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian Imunisasi Vitamin A,
BSG dan Campak dan pemberian snack untuk balita agar balita merasa
nyaman saat di imunisasi. Balita yang hadir dalam program posyandu
berjumlah sekitar 30 sampai 40 anak balita.

4.2.9.2 Penjaringan Kesehatan


Penjaringan kesehatan siswa sekolah merupakan salah satu
indikator standar pelayananminimal bidang kesehatan yang menjadi
urusan wajib pemerintah daerah. Penjaringan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan siswa sekolah perlu dilakukan
pemeriksaan berkala. Kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala tersebut dilaksanakan melalui wadah Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS).
Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan,
menjelaskan jika kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
84

meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik (siswa sekolah)


dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga
diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas.
Berdasarkan Departemen Kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah
usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan
anak didik (siswa sekolah) beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran
utama. UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal.
Dalam hal ini, Mahasiswa KKN Balongsari 2018 diberikan
kesempatan untuk turut serta membantu pelaksaan Penjaringan
Kesehatan Anak Sekolah, di SMPN 2 Rawamerta.Karena program ini
berasal dari program Pemerintah di bidang kesehatan, maka Para
Mahasiswa KKN Balongsari 2018 hanya membantu tim kesehatan
Puskesmas Balongsari sehingga program Penjaringan Kesehatan Anak
Sekolah hanyalah program pendukung saja.
Dalam kegiatan ini, dilakukan pemeriksaan fisik umum seperti
mengukur berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui
perkembangan pertumbuhan siswa. Selain itu, dilakukan pula
pemeriksaan gigi dan mulut, serta THT dari masing-masing siswa yang
bertujuan untuk screening. Melalui screening dapat diketahui penyakit
gigi, mulut, THT serta penilaian terhadap kesehatan reproduksi secara
dini. Bagi siswa yang tidak ditemukan ketajaman penglihatan, kelainan
kesehatan gigi dan mulut, THT, serta kesehatan reproduksi akan
dianjurkan untuk melakukan pemeliharaan kebersihan. Sedangkan jika
terdeteksi adanya kelainan, maka siswa tersebut akan diberi rujukan ke
Puskesmas terdekat (Puskemas Balongsari) untuk dilakukan penanganan
lebih lanjut. Dalam kegiatan ini tim kesehatan Puskesmas Balongsari
merujuk kepada siswa kelas 7 untuk dilakukan pemeriksaan.
BAB V
HAMBATAN DAN SOLUSI
Pelaksanaan kegiatan KKN Unsika di desa Balongsari Tahun 2018 secara
umum dapat berjalan dengan baik dan lancar. Namun, dalam proses pelaksanaan
kegiatan, kami mengidentifikasi beberapa permasalahan yang bersifat internal
maupun eksternal sebagai berikut:
5.1 Internal
5.1.1 Hambatan
a. Peserta KKN yang tidak memahami tugas, dan fungsinya di
masyarakat sebagai inspirator, motivator, mobilisator, dan
fasilitator.
b. Dari 21 orang peserta KKN, tiga orang diantaranya adalah seorang
pekerja dengan berbagai latar belakang jenis pekerjaan sehingga
tidak dapat 100% hadir di tengah-tengah masyarakat dalam rangka
pemberdayaan serta pelaksanaan program yang telah ditentukan.
c. Tanggung jawab, disiplin dan kesadaran diri para peserta KKN perlu
ditingkatkan kembali.
d. Belum tertanamnya semangat sebagai seorang peneliti pada diri
mahasiswa maupun berpikir inovatif untuk membantu
menyelesaikan masalah di desa.
5.1.2 Solusi
Kami mahasiswa KKN unsika yang mengabdi di desa Balongsari
terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat desa,
walaupun banyak sekali hambatan yang ada pada diri kami namun kami
tidak menyerah dan terus semangat mengabdi dengan melaksanakan
program-program kerja untuk kemajuan desa Balongsari.

5.2 Eksternal
5.2.1 Hambatan
a. Keterbatasan pengetahuan di bidang kesehatan ternyata berdampak
sangat buruk. Salah satunya yaitu kurang terjaganya kebersihan
lingkungan dan kesadaran masyarakat akan kebersihan masih
kurang, dapat di lihat dengan masih banyaknya jamban-jamban dan

85
86

sampah-sampah yang menumpuk dibantaran sungai.


b. Masyarakat kurang mengenali potensi desa dalam hal kewirausahaan
yang bisa dijadikan suatu usaha sendiri seperti olahan hasil kebun yang
ada di sekitar desa, dan potensi – potensi usaha lain yang dapat di
kembangkan.
c. Kurang memadainya fasilitas perpustakaan untuk bahan bacaan
anak-anak di desa Balongsari.
d. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan
pekarangan rumah secara maksimal untuk dikelola menjadi lahan yang
produktif.

5.2.2 Solusi
a. Diadakannya sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan sasaran utama yakni masyarakat desa sekitar bantaran sungai
untuk mendapat binaan agar tidak membuang sampah ke sungai dan
tidak lagi menggunakan jamban yang ada di sungai, sawah, maupun
kolam ikan.
b. Diselenggarakannya sosialisasi Bimbingan Usaha UMKM yang
sasaran utamanya adalah para penjual opak untuk diberikan binaan
cara pemasaran produk agar bisa menjadi usaha harian bukan
musiman.
c. Diadakannya Taman Literasi dengan kumpulan buku-buku cerita
dan mata pelajaran yang berguna untuk anak-anak di desa
Balongsari.
d. Dilakukannya pemberdayaan daun salam untuk meningkatkan
stabilitas ekonomi masyarakat desa Balongsari.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Desa Balongsari adalah wilayah yang sudah lama dihuni oleh
masyarakat yang mayoritas berasal dari suku Sunda dan beragama Islam.
Asal muasal nama Balongsari diambil dari nama seorang perempuan cantik
dan pintar yaitu Nyai Balong. Nyai Balong datang ke tempat ini dan
membuat gempar seluruh masyarakat desa setempat dan sekitarnya karena
berita mengenai kecantikannya telah menyebar keseluruh pelosok desa.
Setiap orang yang datang ke tempat ini selalu menyebutnya desa Balong
atau desa yang ada Nyai Balong. Pada akhirnya, melekatlah nama daerah
ini dengan nama Balongsari.
Kuliah Kerja nyata merupakan bentuk perpadauan ketiga tridharma
perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Mayarakat.
Dalam melaksanakn KKN ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti
survei lokasi, observasi, dan sosialisasi serta menjalankan program-program
yang telah ditetapkan sebagai program kegiatan yang kemudian diberikan
jadwal untuk masing-masing pelaksanaan program kegiatan.
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KKN di desa
Balongsari kecamatan Rawamerta dari tanggal 1 Agustus s/d 31 Agustus
2018, kami mendapatkan beberapa pelajaran berharga serta beberapa
pengetahuan bagaimana caranya untuk terjun langsung ke masyarakat dan
mendapat kesempatan mempraktikkan serta mengamalkan teori-teori yang
kami dapatkan di bangku perkuliahan.
Semoga masa bakti kami selama sebulan tersebut dapat bermanfaat
untuk masyarakat, dan kami para peserta KKN yang mendapat pengalaman
dan mengamalkan ilmu secara langsung di lingkungan masyarakat. Semoga
apa yang telah kami laksanakan di desa Balongsari berdasarkan disiplin
ilmu masing-masing bisa berkembang terus menjadi lebih baik.

87
88

Beberapa kegiatan atau program-program yang telah kami lakukan di


desa Balongsari ialah:
1. Pembuatan batas wilayah, mempermudah masyarakat pendatang untuk
mengetahui letak wilayah, dan mengenalkan desa Balongsari sendiri.
2. Pembuatan papan penerang jalan untuk mengurangi tingkat kecelakaan
akibat tidak terlihatnya jalan atau rambu lalu lintas saat malam hari.
3. Dilakukannya pemberdayaan daun salam untuk meningkatkan stabilitas
ekonomi masyarakat.
4. Diadakannya sosialisasi Bimbingan Usaha UMKM dengan sasaran
utama yakni para penjual opak yang akan diberikan pembinaan
mengenai cara pemasaran produk agar dapat menjadi usaha harian
bukan musiman.
5. Mengajar baca Al Quran, hal ini bertujuan untuk membantu tenaga
pengajar ngaji anak yang hanya terdiri dari beberapa orang saja serta
memantapkan diri mahasiswa dalam menerapkan apa yang telah di
dapat selama kuliah.
6. Diadakannya Taman Literasi dengan kumpulan buku-buku cerita dan
mata pelajaran yang berguna untuk anak-anak di desa Balongsari.
7. Diadakannya sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan sasaran utama dari sosialisasi ini adalah masyarakat desa sekitar
bantaran sungai, guna mengurangi pola kebiasaan membuang sampah
ke sungai dan secara aktif menggunakan jamban yang ada di sungai,
sawah, maupun kolam ikan.
8. Belajar mengajar PAUD, memberikan pengalaman bagi mahasiswa
dalam mengajar dan memberikan ilmu baru untuk para anak-anak.
6.2 Rekomendasi
Untuk dapat melaksanakan program dengan baik sesuai dengan
target dan tujuan, maka ada hal-hal yang perlu di lakukan dan di
perhatikan, yaitu:
1. Perlunya komunikasi dengan semua pihak yang terkait sehingga
tercipta silahturahmi dan kerja sama yang kuat.
89

2. Komunikasi dari Pelaksanaan KKN karena tanpa adanya niat yang


ikhlas serta keinginan untuk melaksanakan program KKN yang di
jabarkan melalui kegiatan-kegiatan yang ada, maka tidak mungkin
seluruh rencana kegiatan dapat terealitasi dengan hasil yang optimal.
3. Bagi Mahasiswa, hendaknya bisa lebih aktif lagi dalam pelaksanaan
KKN agar keberadaan Mahasiswa KKN dapat memberikan suatu yang
lebih berarti bagi Masyarakat.
4. Mahasiswa hendaknya bisa lebih peka lagi terhadap keadaan
Masyarakat, sehingga program-program yang akan di laksanakan akan
lebih tercapai lagi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada di
Masyarakat tersebut.
5. Bagi Masyarakat, Hasil yang di peroleh hendaklah perlu di kembangkan
sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi Masyarakat
di masa yang akan datang. Dan juga setelah sepeninggalan Mahasiswa
KKN. Masyarakat diharapkan dapat tetap saling berkomunikasi, dan
menjalin siratuhrahmi.
6. Kami berharap program yang telah kami laksanakan dapat terus
dilanjutkan dan di manfaatkan dengan baik oleh warga maupun
Pemerintah setempat sehingga mampu mendukung kegiatan kegiatan
Kemasyarakatan desa Balongsari.
Adapun rekomemendasi yang dapat diutarakan berdasarkan
pengalaman di lapangan dalam kegiatan KKN UNSIKA 2018 adalah
sebagai berikut :
a. Munculkan kreasi dan inovasi baru dalam pelaksanaan program.
b. Jadikan KKN sebagai alat pengembangan diri yang bercirikan warga
cendekia, dewasa dalam olah pikir, terampil, dan mampu
memecahkan segala bentuk permasalahan dan kesulitan.
c. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM)
Universitas Singaperbangsa Karawang agar lebih matang dalam
membimbing mahasiswa sebelum Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa
berlangsung.
90

d. Dalam pelaksanaan pembekalan KKN, diharapkan pihak LPPM dapat


menambahkan lebih banyak pelatihan-pelatihan yang bersifat
pemberdayaan bagi masyarakat.
e. LPPM harus menyiapkan kebutuhan mahasiswa bukan hanya pada
saat pembekalan, tetapi juga pada saat Lokakarya Kecamatan maupun
Kabupaten mengingat besarnya biaya yang dikeluarkan oleh
mahasiswa.
f. Harus adanya tinjauan yang matang dari pihak Pemerintah ataupun
dari LPPM sebelum menentukan tempat dan lokasi KKN yang tepat.
g. Perlu adanya tindaklanjut terhadap posdaya yang telah dibentuk oleh
mahasiswa peserta KKN dari LPPM melalui tindakan secara material
ataupun pemahaman kepada pihak posdaya secara berkelanjutan tanpa
terbatas jangka waktu (tidak hanya masa KKN).
LAMPIRAN 1
ARSIP SURAT MENYURAT
Lampiran 1.1 Daftar Nomor Surat
Lampiran 1.2 Surat Permohonan Izin Penyelenggaraan Taman Literasi
Lampiran 1.3 Surat Undangan
Lampiran 1.4 Permohonan Bibit Tanaman Obat (Telaga Desa)
Lampiran 1.5 Permohonan Bibit Tanaman Obat (Dinas Lingkungan Hidup)
Lampiran 1.6 Undangan Pengurus Posdaya
Lampiran 1.7 Undangan Ketua Posdaya Al Barokah (Sekarwangi)
Lampiran 1.8 Surat Permohonan Pemateri
Lampiran 1.9 Surat Peminjaman Alat
Lampiran 1.10 Surat Permohonan Izin Sosialisasi Remaja yang Cerdas dan Bijak
dalam Penggunaan Media Sosial
Lampiran 1.11 Surat Undangan Sosialisasi Pajak
Lampiran 1.12 Surat Permohonan Pemateri UMKM
Lampiran 1.13 Surat Undangan PHBS
Lampiran 1.14 Surat Keterangan Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat tanpa
HIV/AIDS
Lampiran 1.15 Surat Keterangan Sosialisasi Remaja yang Cerdas dan Bijak dalam
Penggunaan Media Sosial
Lampiran 1.16 Surat Keputusan Posdaya Cipta Abadi Desa Balongsari

91
Lampiran 1. Kearsipan/ Surat Menyurat

Lampiran 1.1 Daftar Nomor Surat

92
93

Lampiran 1.2 Surat Permohonan Izin Penyelenggaraan Taman Literasi


94

Lampiran 1.3 Surat Undangan


95

Lampiran 1.4 Permohonan Bibit Tanaman Obat (Telaga Desa)


96

Lampiran 1.5 Permohonan Bibit Tanaman Obat (Dinas Lingkungan Hidup)


97

Lampiran 1.6 Undangan Pengurus Posdaya


98

Lampiran 1.7 Undangan Ketua Posdaya Al Barokah (Sekarwangi)


99

Lampiran 1.8 Surat Permohonan Pemateri


100

Lampiran 1.9 Surat Peminjaman Alat


101

Lampiran 1.10 Surat Permohonan Izin


102

Lampiran 1.11 Surat Undangan Sosialisasi Pajak


103

Lampiran 1.12 Surat Permohonan Pemateri UMKM


104

Lampiran 1.13 Surat Undangan PHBS


105

Lampiran 1.14 Surat Keterangan Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat Tanpa HIV/AIDS
106

Lampiran 1.15 Surat Keterangan Sosialisasi Remaja yang Cerdas Bijak dalam
Penggunaan Media Sosial
107

Lampiran 1.16 Surat Keputusan Kepengurusan Posdaya Cipta Abadi Desa Balongsari
108
109
110
111

LAMPIRAN 2
LAPORAN PEMASUKAN DAN
PENGELUARAN KEGIATAN
KKN DESA BALONGSARI
112

1. Kesekretariatan
NAMA BARANG / JUMLAH HARGA TOTAL
NO TANGGAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
1 Kertas HVS 02/08/2018 1 Rp. 40.000 Rp. 40.000
2 Tinta 31/07/2018 1 Rp. 9.000 Rp. 9.000
3 Bantalan Stempel 31/08/2018 1 Rp. 6.000 Rp. 6.000
4 Stempel KKN 31/08/2018 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000
5 Banner 14/0882018 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
6 Laminating 15/08/2018 4 Rp. 3.500 Rp. 14.000
7 Amplop 2008/2018 1 Rp. 4.000 Rp. 4.000
SUB TOTAL Rp. 148.000

2. Divisi Pendidikan
NAMA BARANG / JUMLAH HARGA TOTAL
NO TANGGAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
1 Snack (Kopi Dewi) 09/08/2018 1 Rp. 39.500 Rp. 39.500
2 Air Mineral Levios 09/08/2018 1 Rp. 14.000 Rp. 14.000
3 Hadiah (Lomba) 26/08/2018 1 Rp. 208.300 Rp. 208.300
SUB TOTAL Rp. 261.800

3. Divisi Kesehatan
NAMA BARANG / JUMLAH HARGA TOTAL
NO TANGGAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
1 Amplop 07/08/2018 1 Rp. 4.900 Rp. 4.900
2 Air Mineral Botol 07/08/2018 2 Rp. 3.000 Rp. 6.000
3 Snack Untuk 07/08/2018 5 Rp. 62.600 Rp. 62.600
Pemateri
4 Uang Pemateri 07/08/2018 1 Rp. 100.000 Rp.100.000
5 Snack Untuk Hadiah 15/08/2018 1 Rp. 11.000 Rp. 11.000
Pertanyaan
6 Parcel Buah Untuk 15/08/2018 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000
Pemateri
SUBTOTAL Rp. 264.500

4. Divisi Lingkungan
NAMA BARANG / JUMLAH HARGA TOTAL
NO TANGGAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
1 Pupuk 06/08/2018 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000
2 Am Power 06/08/2018 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000
3 Kayu Plang 14/08/2018 1 Rp. 35.000 Rp. 35.000
4 PP 7x12 15/08/2018 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
5 PS 12x12 15/08/2018 1 Rp. 85.000 Rp. 85.000
6 Bolu Lapis Surabaya 15/08/2018 4 Rp. 28.000 Rp. 112.000
7 Kuli Angkut 15/08/2018 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
8 Trashbag Alfa 15/08/2018 2 Rp. 14.500 Rp. 29.000
9 Snack 15/08/2018 300 Rp. 1.000 Rp. 300.000
10 Air Mineral Gelas 16/08/2018 4 Rp. 15.000 Rp. 60.000
12 Buah apel dan jeruk 16/08/2018 1 kg Rp. 24.000 Rp. 24.000
13 Pemateri 16/08/2018 1 Rp. 100. 000 Rp. 100.000
14 Pyloc 16/08/2018 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000
15 Stiker Rambu 16/08/2018 1 Rp. 60.000 Rp. 60.000
113

NAMA BARANG / JUMLAH HARGA TOTAL


NO TANGGAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
16 Trashbag Alfa 18/08/2018 1 Rp. 14.500 Rp. 14.500
17 U/GxU 16/08/2018 1 Rp. 30. 000 Rp. 30.000
18 Cat Yoko 16/08/2018 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
19 Thiner 16/08/2018 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
20 Kuas 2’5 16/08/2018 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
21 Kayu Kaso 16/08/2018 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000
22 Paku 16/08/2018 ¼ kg Rp. 5.000 Rp. 5.000
23 ABC SPR 16/08/2018 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
24 Trashbag Alfa 18/08/2018 1 Rp. 14.500 Rp. 14.500
25 Kayu 22/08/2018 1 Rp. 35.000 Rp. 35.000
26 Cat Batas Desa + 2 23/08/2018 1 Rp. 66.000 Rp. 66.000
kuas
27 Jamuan Simbolis 24/08/2018 1 Rp. 29.000 Rp. 30.000
Penanaman Pohon
28 Kerja Bakti 26/08/2018 1 Rp. 40.000 Rp. 40.000
29 Cat 26/08/2018 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000
30 Kayu Kaso 26/08/2018 1 Rp. 35.000 Rp. 35.000
Rp.
SUB TOTAL
1.355.000

5. Divisi Ekonomi
NAMA BARANG / JUMLAH HARGA TOTAL
NO TANGGAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
1 Bumbu Untuk Opak 08/08/2018 1 Rp. 6.000 Rp. 6.000
2 Bahan Telur Gabus 08/08/2018 1 Rp. 52.000 Rp. 52.000
3 Plastik 09/08/2018 1 Rp. 4.000 Rp. 4.000
4 Bahan Bolu Kukus 10/08/2018 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000
5 Bahan Telur Gabus 11/08/2018 1 Rp. 136.000 Rp. 136.000
6 Bahan Telur Gabus 12/08/2018 1 Rp. 67.000 Rp. 67.000
7 Air Mineral Vit 12/08/2018 1 Rp. 28.900 Rp. 28.900
8 Bahan Telur Gabus 14/08/2018 1 Rp. 69.000 Rp. 69.000
9 Bahan Telur Gabus 16/08/2018 1 Rp. 66.900 Rp. 66.900
10 Stiker 16/08/2018 3 Rp. 12.000 Rp. 36.000
11 Bingkai 20/08/2018 2 Rp. 21.000 Rp. 42.000
12 Kertas Sertifikat 20/08/2018 1 Rp. 16.000 Rp. 16.000
13 Snack (UMKM) 22/08/2018 100 Rp. 1.000 Rp. 100.000
14 Bolu Lapis Surabaya 23/08/2018 4 Rp. 28.000 Rp. 84.000
15 Buah (Pemateri) 23/08/2018 1 kg Rp. 28.000 Rp. 28.000
16 Air Mineral Levios 23/08/2018 2 Rp. 15.000 Rp. 30.000
17 Makan Pemateri 23/08/2018 1 Rp. 14.000 Rp. 14.000
18 Bahan Telur Gabus 27/08/2018 1 Rp. 180.000 Rp. 180.000
19 Minyak Goreng Sania 28/08/2018 1 Rp. 22.950 Rp. 22.950
20 Opak 29/08/2018 1 Rp. 170.000 Rp. 170.000
21 Stiker 29/08/2018 10 Rp. 12.000 Rp. 120.000
22 Plastik 30/08/2018 4 Rp. 4.000 Rp. 16.000
Rp.
SUB TOTAL
1.318.750
114

6. Pengeluaran Konsumsi Peserta KKN


NAMA BARANG / JUMLAH HARGA TOTAL
NO TANGGAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
1 Makan ke-1 02/08/2018 1 Rp. 76.000 Rp. 76.000
2 Makan ke-2 03/08/2018 1 Rp. 59.000 Rp. 59.000
3 Makan ke-3 05/08/2018 1 Rp. 63.000 Rp. 63.000
4 Makan ke-4 06/08/2018 1 Rp. 48.000 Rp. 48.000
5 Makan ke-5 07/08/2018 1 Rp. 66.000 Rp. 66.000
6 Makan ke-6 08/08/2018 1 Rp. 70.000 Rp. 70.000
7 Makan ke-7 10/08/2018 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000
8 Makan ke-8 12/08/2018 1 Rp. 63.000 Rp. 63.000
9 Makan ke-9 13/08/2018 1 Rp. 68.000 Rp. 68.000
10 Makan ke-10 14/08/2018 1 Rp. 64.000 Rp. 64.000
11 Makan ke-11 15/08/2018 1 Rp. 64.000 Rp. 64.000
12 Makan ke-12 16/08/2018 1 Rp. 75.000 Rp. 75.000
13 Makan ke-13 17/08/2018 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
14 Makan ke-14 18/08/2018 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
15 Makan ke-15 (sahur) 19/08/2018 1 Rp. 7.800 Rp. 7.800
16 Makan ke-16 20/08/2018 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000
17 Makan ke-17 21/08/2018 1 Rp. 117.000 Rp. 117.000
18 Makan ke-18 23/08/2018 1 Rp. 59.000 Rp. 59.000
19 Makan ke-19 24/08/2018 1 Rp. 74.000 Rp. 74.000
20 Makan ke-20 25/08/2018 1 Rp. 95.000 Rp. 95.000
21 Makan ke-21 26/08/2018 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000
22 Makan ke-22 27/08/2018 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000
23 Makan ke-23 28/08/2018 1 Rp. 59.000 Rp. 59.000
24 Makan ke-24 29/08/2018 1 Rp. 116.000 Rp. 116.000
Rp.
SUBTOTAL
1.713.800

7. Kebutuhan di Posko
NO NAMA BARANG / TANGGAL JUMLAH HARGA TOTAL
KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
1 Posko Perempuan 01/08/2018 1 Rp. 1.500.000 Rp.
1.500.000
2 Posko Laki-laki 01/08/2018 1 Rp. 450.000 Rp. 450.000
3. Galon 01/08/2018 2 Rp. 6.000 Rp. 12.000
4 Sabun Cuci Piring 01/08/2018 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
5 Rokok Sampoerna 01/08/2018 2 Rp. 11.900 Rp. 23.800
6 Kopi Kapal Api 01/08/2018 1 Rp. 12.450 Rp. 12.450
7 Minyak Goreng 01/08/2018 1 Rp. 22.900 Rp. 22.900
Bimoli
8 Super Pell 01/08/2018 1 Rp. 9.900 Rp. 9.900
9 Kamper 01/08/2018 1 Rp. 17.700 Rp. 17.700
10 UNO 02/08/2018 1 Rp. 14.000 Rp. 14.000
11 Pocari Untuk 03/08/2018 1 Rp. 6.000 Rp. 6.000
Korcam
12 Infaq Pengajian 05/08/2018 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000
13 Alfa Kertas KAD 06/08/2018 1 Rp. 7.200 Rp. 7.200
14 Minyak Forvita 07/08/2018 1 Rp. 23.700 Rp. 23.700
115

NO NAMA BARANG / TANGGAL JUMLAH HARGA TOTAL


KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
15 Gulaku 07/08/2018 1 Rp. 12.500 Rp. 12.500
16 Telur 07/08/2018 ½ kg Rp. 10.000 Rp. 10.000
17 Teh Botol 07/08/2018 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
18 Air Mineral Botol 07/08/2018 1 Rp. 3.000 Rp. 3.000
19 Minggon 08/08/2018 1 Rp. 94.000 Rp. 94.000
20 Galon 08/08/2018 2 Rp. 5.000 Rp. 10.000
21 Sabun Cuci Piring 09/08/2018 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
22 Gas 09/08/2018 1 Rp. 23.000 Rp. 23.000
23 Gula Pasir 09/08/2018 ½ kg Rp. 6.000 Rp. 6.000
24 Amal 09/08/2018 1 Rp. 3.000 Rp. 3.000
25 Banner Untuk 17an 10/08/2018 1 Rp. 75.000 Rp. 75.000
26 Arang 10/08/2018 1 Rp.5.000 Rp. 5.000
27 Kecap 10/08/2018 1 Rp. 12.850 Rp. 12.850
28 The Botol Untuk 10/08/2018 4 Rp. 5.000 Rp. 20.000
Tamu
29 Galon 12/08/2018 1 Rp. 6.000 Rp. 6.000
30 Pemateri (Posdaya) 12/08/2018 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
31 Pocari Untuk 14/08/2018 3 Rp. 6.000 Rp. 18.000
Monitoring LPPM
32 Minyak Sania 14/08/2018 1 Rp. 22.900 Rp. 22.900
33 Sabun Cuci Piring 16/08/2018 1 Rp. 10.900 Rp. 10.900
34 Doorprize 17an 16/08/2018 1 Rp. 164.700 Rp. 164.700
35 Isi Ulang Galon 17/08/2018 1 Rp. 18.000 Rp. 18.000
36 So Klin Lantai 18/08/2018 1 Rp. 8.900 Rp. 8.900
37 Isi Ulang Galon 20/08/2018 1 Rp. 18.000 Rp. 18.000
38 Air Mineral Gelas 21/08/2018 1 Rp. 18.000 Rp. 18.000
39 Isi Ulang Galon 23/08/2018 1 Rp. 18.000 Rp. 18.000
40 Isi Ulang Galon 24/08/2018 1 Rp. 18.000 Rp. 18.000
41 Gas 24/08/2018 1 Rp. 24.000 Rp. 24.000
42 Isi Ulang Galon 25/08/2018 1 Rp. 18.000 Rp. 18.000
43 Jamuan Untuk Bu 25/08/2018 1 Rp. 21.000 Rp. 21.000
Rina
44 Lokakarya 26/08/2018 1 Rp. 600.000 Rp. 600.000
Kecamatan
45 Mama Line 27/08/2018 1 Rp. 22.950 Rp. 22.950
46 Gas 27/08/2018 1 Rp. 24.000 Rp. 24.000
47 Minyak Goreng 27/08/2018 1 Rp. 22.950 Rp. 22.950
Sania
48 Isi Ulang Galon 28/08/2018 3 Rp. 6.000 Rp. 18.000
49 Minum Pak 29/08/2018 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Sukirman
50 Saos Tomat 29/08/2018 1 Rp. 9.000 Rp. 9.000
51 Isi Ulang Galon 29/08/2018 1 Rp. 17.000 Rp. 17.000
52 Lokakarya 29/08/2018 1 Rp. 166.000 Rp. 166.000
53 Plakat 29/08/2018 1 Rp. 120.000 Rp. 120.000
54 Baju Untuk Kakek & 31/08/2018 1 Rp. 175.000 Rp. 175.000
Nenek
116

NO NAMA BARANG / TANGGAL JUMLAH HARGA TOTAL


KEBUTUHAN BARANG SATUAN HARGA
55 Sarasehan 31/08/2018 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000
56 Listrik 01/08/2018 1 Rp. 700.000 Rp. 700.000
Rp.
SUBTOTAL
5.078.300

Total Pemasukan
NO URAIAN DEBIT SALDO
1 Dana Iuran Mahasiswa Rp. 9.030.000 Rp. 9.030.000
2 Denda Rp. 1.210.000 Rp. 10.240.000
SUBTOTAL Rp. 10.240.000

Total Pengeluaran
NO URAIAN KREDIT
1 Kesekretariatan Rp. 148.000
2 Divisi Pendidikan Rp. 261.800
3 Divisi Kesehatan Rp. 264.500
4 Divisi Lingkungan Rp. 1.355.000
5 Divisi Ekonomi Rp. 1.318.750
6 Uang Makan di Posko Rp. 1.713.800
7 Kebutuhan di Posko Rp. 5.078.300
TOTAL Rp. 10.140.150

Total Keseluruhan
NO URAIAN DEBIT KREDIT
1 Pemasukan Rp. 10.240.000
2 Pengeluaran Rp. 10.140.150
SALDO Rp. 99.850
117

LAMPIRAN 3
ADMINISTRASI KEGIATAN
3.1 Kartu Responsi
3.2 Surat Ekspedisi
3.3 Daftar Hadir Sosialisasi PHBS
3.4 Buku Tamu
3.5 Berita Acara Sosialisasi Remaja yang Cerdas,Bijak dalam Penggunaan Media
Sosial
3.6 Berita Acara Sosialisasi Membina Perilaku Hidup Sehat Tanpa HIV/AIDS dan
Merokok
3.7 Berita Acara Sosialisasi Membina PHBS
3.8 Berita Acara Sosialisasi Pajak
3.9 Berita Acara Sosialisasi Menabung Sejak Dini
3.10 Berita Acara Senam Kesegaran Jasmani Bersama Masyarakat Balongsari
3.11 Berita Acara Program Mengajar PAUD
3.12 Berita Acara Program Penghijauan Desa Balongsari
3.13 Berita Acara Kegiatan Pengajian di Dusun Cilele
3.14 Berita Acara Kegiatan Taman Literasi
3.15 Berita Acara Penyuluhan Program Cuci Tangan dan Sikat Gigi
3.16 Berita Acara Program Pembinaan Belajar
3.17 Berita Acara Sosialisasi Hukum Tentang Perlindungan Konsumen
3.18 Berita Acara Seminar Inovasi Penerapan Light Trap dengan Teknologi Tepat
Guna Menuju Pertanian Berkelanjutan sek-Kecamatan Rawamerta
3.19 Berita Acara Sosialisasi UMKM
3.20 Daftar Hadir Peserta KKN Unsika 2018
3.21 Rekapitulasi Program
3.22 Kartu Kontrol Pelaksanaan Kegiatan Program
118

Lampiran 3.1 Kartu Responsi


119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139

Lampiran 3.2 Surat Ekspedisi


140

Lampiran 3.3 Daftar Hadir Sosialisasi PHBS


141

Lampiran 3.4 Buku Tamu


142

Lampiran 3.5 Berita Acara Sosialisasi Remaja yang Cerdas Bijak dalam Penggunaan
Media Sosial
143

Lampiran 3.6 Berita Acara Sosialisasi Membina Perilaku Hidup Sehat Tanpa HIV/AIDS
dan Merokok
144

Lampiran 3.7 Berita Acara Sosialisasi Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
145

Lampiran 3.8 Berita Acara Sosialisasi Pajak


146

Lampiran 3.9 Sosialisasi Menabung Sejak Dini


147

Lampiran 3.10 Berita Acara Senam Kesegaran Jasmani Bersama Masyarakat Balongsari
148

Lampiran 3.11 Berita Acara Program Mengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
149

Lampiran 3.12 Berita Acara Program Penghijauan Desa Balongsari


150

Lampiran 3.13 Berita Acara Keguatan Pengajian di Dusun Cilele


151

Lampiran 3.14 Berita Acara Kegiatan Taman Literasi


152

Lampiran 3.15 Berita Acara Penyuluhan Program Cuci Tangan dan Sikat Gigi
153

Lampiran 3.16 Berita Acara Program Pembinaan Belajar


154

Lampiran 3.17 Berita Acara Sosialisasi Hukum Tentang Perlindungan Konsumen


155

Lampiran 3.18 Berita Acara Seminar Inovasi Penerapan Light Trap dengan Teknologi
Tepat Guna Menuju Pertanian Berkelanjutan se-Kecamatan Rawamerta
156

Lampiran 3.19 Berita Acara Sosialisasi UMKM


157
158

Lampiran 3.20 Daftar Hadir Peserta KKN Unsika 2018


159
160

Lampiran 3.21 Rekapitulasi Program


161

Lampiran 3.22 Kartu Kontrol Pelaksanaan Kegiatan Program


162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182

LAMPIRAN 4
FOTO KEGIATAN
183

Lampiran 4.1 Foto bersama pengurus Posdaya saat minggon desa

Lampiran 4.2 Perkumpulan bersama dengan pengurus Posdaya di Makom Petilasan Joko
Tingkir
184

Lampiran 4.3 Musyawarah Posdaya bersama Pak Ating, Ketua Posdaya Al Barokah

Lampiran 4.4 Bimbingan belajar untuk anak-anak di kampung Cilele


185

Lampiran 4.5 Foto bersama anak-anak Cilele di masjid Al Barkah

Lampiran 4.6 Pemberian sertifikat dari Bapak Wawan (kepala desa Balongsari) kepada
Bapak Solehudin (pemateri UMKM)
186

Lampiran 4.7 Sosialisasi UMKM

Lampiran 4.8 Sosialisasi UMKM


187

Lampiran 4.9 Foto senam di depan monumen rawagede

Lampiran 4.10 Foto senam di depan monumen rawagede


188

Lampiran 4.11 Partisipasi kepala desa dalam program penghijauan

Lampiran 4.12 Penanaman pohon biola cantik di halaman Monumen Rawagede oleh
Bapak Harun (Ketua RT 04)
189

Lampiran 4.13 Bimbingan belajar bersama siswa SDN Balongsari 1

Lampiran 4.14 Keceriaan anak-anak PAUD desa Balongsari


190

Lampiran 4.14 Suasana mengajar ngaji di mushola Al Barkah, Cilele, Balongsari


191

Lampiran 4.14 Proses mengajar ngaji

Lampiran 4.15 Penyuluhan Remaja yang bijak cerdas dalam penggunaan media sosial

Lampiran 4.16 Sosialisasi konsumen sehat oleh Fakultas Hukum


192
193

Lampiran 4.17 Sosialisasi Pajak se-Kecamatan Rawamerta


194

Lampiran 4.18 Seminar Inovasi Peneraapan Light Trap


195

Lampiran 4.19 Seminar Inovasi Penerapan Light Trap Menuju Pertanian Berkelanjutan
se-Kecamatan Rawamerta

Lampiran 4.20 Sanggar Naratas


196

Lampiran 4.21 Telur Gabus (One Product One Village Balongsari)

Lampiran 4.22 Pengembangan UMKM Opak Rawagede


197

Lampiran 4.23 Distribusi bibit daun salam kepada warga desa Balongsari

Lampiran 4.24 Monitoring dari LPPM


198

Lampiran 4.25 Foto bersama Ibu Rina (Korcam Balongsari)

Lampiran 4.26 Foto bersama mahasiswa peserta KKN Unsika 2018 desa Balongsari
199

Lampiran 4.27 Tim Maroon untuk Hari Kemerdekaan Indonesia

Lampiran 4.28 Foto bersama perangkat desa Balongsari


200

Lampiran 4.29 Antusiasme siswa SDN Balongsari 1 menyambut mahasiswa KKN Unsika
cci

Anda mungkin juga menyukai