KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh:
Pembimbing Akademik:
Laporan kerja praktek ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan memberikan
pembahasan terhadap permasalahan yang ada pada proses Collection unit BMS. Berdasarkan
beberapa data pendukung dapat identifikasi permasalahan yang ada pada proses Collection
perusahaan yaitu adanya hambatan yang menyebabkan percepatan Collection sehingga
mempengaruhi pencapaian Collection perusahaan setiap bulannya. Penyelesaian permasalahan
dalam laporan kerja praktek ini menggunakan metode studi dokumentasi dan studi literatur
yang telah dipelajari di program studi teknik industri. Usulan terkait permasalahan tersebut
diantaranya yaitu dengan adanya Collection Activity Monitoring pada setiap proses baik dalam
internal dan terhadap eksternal. Selain itu diberikan batasan ruang lingkup waktu pengerjaan
di setiap bulan pada setiap proses untuk mencegah atau meminimalisir adanya perpanjangan
waktu siklus kerja yang sebelumnya sudah ditentukan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan KPPM dengan judul
Analisis Strategi Percepatan Proses Collection dengan Menggunakan Metode Business Process
Improvement pada Segmen Banking Management Services Di PT Telkom Indonesia
Pada kesempatan kali ini, dalam penyelesaian Laporan KPPM penulis ingin menyampaikan
terima kasih atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan khususnya kepada yang terhormat:
1. Keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’a sehingga KPPM dapat
dilaksanakan dengan lancar.
2. Bapak Dr. Nopendri, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik mata kuliah
KPPM yang telah membimbing, mengarahkan, dan mendukung penulis dengan baik
dalam pelaksanaan KPPM.
3. Ibu Eny Listijarini selaku Pembimbing Lapangan di Collection Segmen BMS yang
telah membimbing, mengarahkan, dan mendukung penulis dengan baik dalam
pelaksanaan KPPM.
4. Seluruh rekan Unit Banking Management Services (BMS) yang tidak bisa disebutkan
namanya satu persatu yang telah membantu kerja sama dengan baik selama penulis
melaksanakan KPPM.
Adapun penulis menyadari dengan segala keterbatasan yang ada dalam pelaksanaan maupun
penyusunan Laporan KPPM terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis memohon
maaf atas segala kekurangan yang ada. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna melengkapi dan menyempurnakan Laporan KPPM ini. Semoga penyusunan
Laporan KPPM ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca.
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. v
1.3. Manfaat...................................................................................................................... 11
2.2.1. Nama, Profil Singkat, dan Tugas Pokok Satuan/Unit Kerja .............................. 19
4.1. Waktu dan Tempat KPPM dan Pengabdian Masyarakat (KPPM) ............................ 23
6.1. Kesimpulan................................................................................................................ 35
LAMPIRAN............................................................................................................................ 37
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
Unit Banking Management Services (BMS) merupakan salah satu bagian unit
kerja dalam PT Telkom Indonesia dimana sebagai tempat penulis dalam melaksanakan
KPPM pada salah satu anak perusahaan di Telkom Indonesia. Banking Management
Services (BMS) berperan sebagai manajemen pelayanan perbankan pada PT Telkom
Indonesia. Dalam tercapainya fungsi dan tujuan dari unit kerja tersebut terdapat
berbagai bidang profesi sebagai salah satu stakeholdernya. Collection merupakan salah
satu bagian penting dalam perusahaan untuk urusan penagihan piutang perusahaan,
dimana berkaitan dengan keuangan perusahaan guna memastikan kestabilan dan
kesehatan dari keuangan perusahaan.
Dalam proses Collection memiliki target yang harus dicapai pada setiap
bulannya. Namun dalam prosess percepatan Collection seringkali terjadi kendala-
kendala yang menyebabkan terhambatnya percepatan Collection tersebut. Hal tersebut
bisa disebabkan secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis melakukan
analisis mengenai kendala pada proses bisnis Collection di unit Banking Management
Services (BMS).
10
1.2. Lingkup Penugasan
Berikut adalah lingkup penugasan yang diberikan selama pelaksanaan KPPM
di PT Telkom Indonesia:
1.3. Manfaat
Berikut manfaat pelaksanaan KPPM, sekurang-kurangnya mencakup:
Bagi mahasiswa:
1. Memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan dinamika di
lingkungan kerja
2. Memahami visi, misi, strategi, fungsi, dan struktur organisasi
perusahaan/organisasi tempat KPPM
3. Memahami secara mendalam proses bisnis di satuan/unit kerja tempat
KPPM
4. Memiliki pengalaman identifikasi dan analisis permasalahan riil di
satuan/unit kerja tempat KPPM
Bagi perusahaan/organisasi tempat KPPM:
1. Mendapatkan tambahan SDM secara temporer
2. Mendapatkan masukan mengenai profil permasalahan di satuan/unit
kerjanya
1. Tahapan Persiapan
Sebagai langkah awal mahasiswa menentukan perusahaan/instansi yang
dituju untuk pelaksanaan KPPM, kemudian mempersiapkan surat keterangan
KPPM yang diajukan dari Fakultas Rekayasa Industri, dan Curriculum Vitae
(CV) penulis yang kemudian dikirimkan ke perusahaan/instansi bersama
dengan surat keterangan lainnya yang diminta oleh perusahaan terkait sebagai
persyaratan. Setelah mahasiswa dinyatakan diterima di perusahaan terkait dan
memulai melaksanakan KPPM sesuai dengan jadwal yang diajukan. Penulis
11
melaksanakan pengenalan awal dan penjelasan sistem kerja di tempat kerja
kemudian penulis memulai identifikasi awal permasalahan yang ada di
perusahaan dengan melakukan analisis permasalahan yang diberikan oleh
perusahaan.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam memahami aturan/prosedur kerja dilakukan pengenalan
mengenai aktivitas perusahaan dan prosedur kerja pada perusahaan serta
pemahaman dalam visi dan misi perusahaan di hari pertama kerja. Penulis
ditempatkan pada Divisi Enterprise Services dan unit kerja pada segmen
Banking Management Services (BMS), dimana penulis melaksanakan tugas
kerja yang berfokus pada proses Collection pada perusahaan. Selama
pelaksanaan kerja berlangsung penulis mengidentifikasi permasalahan yang
ada pada tempat kerja dengan menganalisis permasalahan yang terkait serta
identifikasi penyebab permasalahan tersebut dengan bimbingan dan arahan dari
pembimbing lapangan. Setelah dipahami permasalahan yang ada pada tempat
kerja diberikan usulan solusi yang sesuai guna memperbaiki permasalahan
tersebut.
3. Tahap Pelaporan
Dalam aktivitas pelaporan teknis identifikasi dan analisis permasalahan
dilakukan diskusi bersama dengan pembimbing akademik, pembimbing
lapangan, dan rekan kerja pada tempat kerja. Terlepas dari pelasanaaan KPPM
setiap harinya adapun pengisian rutin laporan kerja harian/mingguan kemudian
setelah penyusunan laporan akan dilaksanakan presentasi sebagai pemaparan
dari hasil Laporan KPPM kepada pembimbing lapangan maupun pembimbing
akademik.
12
1.5. Rencana dan Realisasi Penjadwalan
(a.) Rencana pelaksanaan KPPM dilaksanakan selama 40 hari kerja (8 minggu). Dengan
ketentuan proporsi bekerja dari rumah (WFH, Work from Home) sebanyak 70% dan
bekerja dari kantor (WFO, Work from Office) sebanyak 30%.
Berikut merupakan rencana kegiatan dalam pelaksanaan KPPM:
Pekan
Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengenalan lingkup unit kerja
Pemahaman dan Pengerjaan Tugas
Identifikasi & Analisis Masalah
Penyusuanan Laporan KPPM
Pekan
Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengenalan lingkup unit kerja
Pengenalan Kegiatan dan Pengerjaan Tugas
Collection BMS
Identifikasi & Analisis Masalah pada
Collection BMS
Penyusunan Laporan KPPM
13
1.6. Sistematika Penulisan Laporan
Berikut mengenai ringkasan sistematika penulisan Laporan KPPM selama
pelaksanaan KPPM:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat penjelasan mengenai latar belakang penugasan, lingkup
penugasan, manfaat dan tujuan penugasan, rencana dan penjadwalan kerja, serta
ringkasan penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat penjelasan rinci mengenai profil perusahaan/organisasi
tempat KPPM, dan proses bisnis di satuan/unit kerja tempat KPPM.
BAB III TEORI DASAR
Bab ini memuat penjelasan mengenai teori dasar di bidang keilmuan
yang sesuai dengan masalah yang sesuai dengan konten pekerjaan yang sedang
dibahas dalam KPPM.
BAB IV PELAKSANAAN KPPM DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Bab ini memuat penjelasan mengenai pekerjaan yang
diberikan/ditugaskan dari perusahaan dan timeline pelaksanaannya.
BAB V ANALISIS HASIL PELAKSANAAN KERJA
Bab ini memuat penjelasan hasil dari seluruh aktivitas yang dilakukan
selama KPPM, khususnya mengenai pemecahan masalah dalam penugasan
pada KPPM.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat penjelasan mengenai simpulan keseluruhan dari analisis
hasil KPPM dan saran berupa masukan.
14
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN/ORGANISASI
15
2.1.2. Lokasi Perusahaan/Organisasi
PT Telkom Indonesia tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, untuk
pelaksanaan tempat KPPM penulis bertempat di salah satu anak perusahaan
pada Segmen Regional Banking Services, Divisi Enterprise Service, Lantai 12
Gedung Menara Multimedia Jl. Kebon Sirih No. 10-12, Jakarta Pusat.
16
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan
customer experience yang berkualitas.
17
yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya
sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan.
1. Mobile
Produk mobile voice, SMS dan value added service, serta mobile
broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak, Telkomsel,
dengan merek Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI, Kartu As dan
Loop untuk pra bayar.
2. Fixed
Layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed broadband, termasuk Wi-
Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan brand IndiHome.
3. Wholesale and International
Layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi, VAS, hubbing, data center
dan content platform, data internet, dan solution
4. Network Infrastructure
Produk meliputi network service, satelit, infrastruktur dan tower.
5. Enterprise Digital
Layanan information and communication technology platform service dan
smart enabler platform service.
6. Consumer Digital
Media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com),
video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, digital life service
seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment
seperti TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital
advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang
menawarkan layanan Internet of Things (IoT).
18
2.2. Proses Bisnis di Satuan/Unit Kerja Tempat KPPM
2.2.1. Nama, Profil Singkat, dan Tugas Pokok Satuan/Unit Kerja
Banking Management Services (BMS) merupakan salah satu unit yang
berada dalam Divisi Enterprise Services di PT Telkom Indonesia. BMS
memiliki tugas pokok dalam memberikan kebutuhan pelayanan pelanggan PT
Telkom Indonesia bagi perusahaan-perusahaan besar dalam bidang perbankan.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya terdapat beberapa jobdesk
dalam BMS yang berperan dalam mengontrol dengan cermat seluruh kegiatan
di BMS diantaranya Inputer (BLC), Analyst, Manager, Account Manager (AM),
Billing, Sales Engineer, Collection, dan Sales. Dimana seluruh kegiatan akan di
monitor oleh Divisi terkait yaitu Divisi Enterprise Services.
19
BAB III TEORI DASAR
3.1. Collection
Collection (penagihan) ialah pengendalian piutang atau Akun Receivable jadi
karena terdapatnya kesepakatan pembiayaan. Secara pengertian penagihan piutang
adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan penagihan
kepada pelanggan atas penjualan produk/ jasa secara kredit dalam jangka waktu yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak. Collection merupakan bagian penting dari
suatu perusahaan karena sebagai menjaga dari kestabilan dan kesehatan keuangan
perusahaan. Adapun tujuan dari Collection sebagai berikut:
1. Melakukan pengecekan invoice nasabah yang akan/telah jatuh tempo dari tanggal
yang telah ditentukan.
2. Menyiapkan data piutang yang sudah dibayar nasabah.
3. Menghubungi atau menagih nasabah yang menunggak pembayaran yang telah
melewati batas tanggal yang telah ditentukan.
4. Melakukan pengolahan data-data invoice nasabah yang sudah memasuki jadwal
kunjung atau jadwal tagih.
5. Membuat laporan secara berkala kepada manajemen dan harus benar-benar up to
date.
20
3.3. Proses Bisnis
Menurut Harrington (1991) proses bisnis adalah semua proses layanan dan
proses yang mendukung proses produksi (misalnya; proses pemesanan, proses
perubahan teknik, proses penggajian, desain proses manufaktur). Proses bisnis terdiri
dari sekelompok tugas terkait secara logis yang menggunakan sumber daya organisasi
untuk memberikan hasil yang jelas dalam mendukung tujuan organisasi. Proses bisnis
terdiri dari gabungan beberapa aktivitas yang saling berkaitan.
Tathagati (2013) berpendapat dengan adanya pemetaan proses bisnis,
perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat yang didapatkan yaitu:
1. Sebagai gambaran visual mengenai proses bisnis perusahaan secara utuh.
2. Sebagai dasar penentuan pengelolaan tanggung jawab, aliran kerja atau
transformasi, dan tugas pokok setiap posisi dalam perusahaan.
3. Sebagai alat pengendalian dan pemantauan antara satu bagian dengan bagian yang
lain.
4. Membantu individu atau unit kerja melihat peran dan kontribusi yang diberikan
oleh masing-masing dalam proses bisnis perusahaan.
21
2. Efficiency
Melalui BPI mengurangi sumberdaya yang digunakan dan mengurangi birokrasi
dari proses.
3. Adaptability
Proses dapat dengan mudah untuk disesuaikan jika terjadi perubahan.
22
BAB IV PELAKSANAAN KPPM DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Minggu ke 1 (satu)
Rencana & Target Pengenalan PT Telkom Indonesia dan memahami unit kerja
pada Segmen BMS.
Realisasi Aktivitas Pengenalan PT Telkom Indonesia dan melakukan pengenalan
proses Collection pada unit kerja.
Minggu ke 2 (dua)
Rencana & Target Proses Collection BSI (Bank Syariah Indonesia), proses
pengajuan tagihan.
Realisasi Aktivitas Melakukan pembuatan draft BA SLA BSI (Bank Syariah
Indonesia).
Minggu ke 3 (tiga)
Rencana & Target - Proses Collection BSI
- Proses pengadaan kebutuhan operasional kantor pada
Segmen BMS.
Realisasi Aktivitas - Melakukan pembuatan draft BA SLA BSI.
23
- Membuat platform untuk pengelolaan administrasi
pengadaan kebutuhan kantor pada Segmen BMS.
Minggu ke 4 (empat)
Rencana & Target Proses pengadaan barang/jasa untuk support kegiatan
marketing segmen BMS
Realisasi Aktivitas Melakukan pengajuan pengadaan barang/jasa untuk support
kegiatan marketing segmen BMS.
Minggu ke 5 (lima)
Realisasi Aktivitas Proses Collection BSI (Bank Syariah Indonesia), proses
pengajuan tagihan.
Realisasi Aktivitas Melakukan pembuatan draft BA SLA BSI (Bank Syariah
Indonesia).
Minggu ke 6 (enam)
Rencana & Target Proses Collection BSI (Bank Syariah Indonesia), proses
pengajuan tagihan.
Realisasi Aktivitas Melakukan pembuatan draft BA SLA BSI (Bank Syariah
Indonesia).
Minggu ke 7 (tujuh)
Rencana & Target - Proses Collection BTN
- Rekap layanan aktif SLA 2018-2021 pada BMS
Realisasi Aktivitas - Melakukan pembuatan draft BAST BTN untuk proses
Collection
- Membuat rekap layanan aktif SLA 2018-2021 pada BMS
Minggu ke 8 (delapan)
Rencana & Target Penyusunan Laporan KPPM
Realisasi Aktivitas Melakukan penyelesain penyusunan Laporan KPPM
24
BAB V ANALISIS HASIL PELAKSANAAN KERJA
25
Berikut merupakan salah satu contoh BA SLA dari salah satu Customer
Corporate dari BMS:
26
Pada proses bisnis untuk pembayaran piutang di setiap CC akan berbeda-beda, berikut
merupakan daftar proses bisnis Collection yang terdapat di perusahaan:
Kelompok
Nama Proses Pemilik Proses
Proses
Rekonsiliasi dengan CC terkait log
gangguan (jika dokumen membutuhkan
Collection
log gangguan) antara Telkom dan
Rekon
pelanggan
Membuat report performansi berupa
SDA
Service Level Agreement (SLA)
Membuat report Berita Acara
Performansi bulanan (BA SLA)
Sirkulir dokumen report performansi
BAST
disisi Telkom dan pelanggan
Membuat report besarnya jumlah
Collection
tagihan untuk dibuat invoice ke CRM
Mengirim dokumen pelengkap
penagihan kepada pelanggan (invoice,
IT
SLA, BA SLA, dan lainnya sesuai
kontrak)
27
Adapun proses bisnis dalam bentuk penggambaran alur dari proses bisnis Collection
sebagai berikut:
28
Berikut merupakan perhitungan Year to Date Collection tahun 2021:
29
Rp645.157.961.568,00 sehingga YTD yang tidak tercapai sebesar
Rp310.842.038.432,00 pada bulan Juli 2021. Dan selanjutnya pada bulan Agustus 2021
dengan YTD sebesar Rp1.086.000.000.000,00 namun realisasi yang didapatkan sebesar
Rp665.928.86.281,00 sehingga YTD yang tidak tercapai sebesar
Rp420.071.138.719,00 pada bulan Agustus 2021.
Dari analisis YTD pada setiap periode dapat mempengaruhi pada achievement
Collection setiap bulannya. Berikut merupakan persentase Collection achievement
diagram di setiap periode pada tahun 2021:
101% 100%
80%
73%
65%
59%
52%
44%
16%
30
melibatkan tim Services Delivery Assurance (SDA) untuk mengolah laporan SLA,
setelah itu SLA akan diverifikasi kembali sebelum dibuatkan BA SLA. Pada proses
inilah yang biasanya mengalami hambatan berupa keterlambatan dalam jadwal rekon
antara Telkom dengan pelanggan sehingga mempengaruhi pada waktu proses
selanjutnya.
1. Real Value Added (RVA), merupakan aktivitas yang dapat dirasakan langsung oleh
pelanggan eksternal dan dibutuhkan untuk menghasilkan output bagi pelanggan.
2. Business Value Added (BVA), merupakan aktivitas yang tidak dapat dirasakan
langsung oleh pelanggan eksternal namun aktivitas ini digunakan sebagai aktivitas
pendukung perusahaan.
3. Non Value Added (NVA), merupakan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah
bagi pelanggan maupun perusahaan.
Berikut klasifikasi dari proses bisnis kritis pada Collection:
Tabel 7. Analisis Aktivitas dan Usulan Perbaikan Proses Rekonsiliasi data SLA
Pelaku
Aktivitas Klasifikasi Analisis Usulan Perbaikan
Proses
Aktivitas ini - Collection Activity
merupakan Monitoring,
aktivitas yang melakukan
Rekonsiliasi
dilakukan monitoring berupa
data Service
perusahaan. review dalam
Level Collection RVA
Aktivitas ini memastikan
Agreement
termasuk dalam ketersediaan CC
(SLA)
klasifikasi Real (source data SLA)
Value Added untuk proses rekon
(RVA) dimana dan berlangsungnya
31
aktivitas yang pelaksanaan dari
dapat dirasakan hasil proses
langsung oleh rekonsiliasi (SLA)
pelanggan sehingga dapat
eksternal dan diketahui kondisi
dibutuhkan terkini dari
untuk permasalahan yang
menghasilkan ada dan
output bagi ditindaklanjuti
pelanggan. dengan action yang
cepat.
- Membuat batasan
ruang lingkup
waktu pengerjaan di
setiap bulan pada
setiap proses, agar
setiap proses sesuai
dengan waktu siklus
di perusahaan
maupun CC.
Berikut uraian usulan perbaikan dari proses bisnis kritis pada Collection:
1. Collection Activity Monitoring merupakan bentuk monitoring yang pada dasarnya
berupa pelaporan dan review dalam memastikan ketersediaan CC (source data
SLA) untuk berlangsungnya pelaksanaan proses rekon dan hasil proses Collection
yang sudah dilakukan sehingga dapat diketahui kondisi terkini dari setiap
permasalahan yang ada. Pemantauan yang dilakukan dengan konsisten dan
ditindaklanjuti dengan action yang cepat akan memberikan dampak kualitas yang
baik untuk hasil Collection. Dalam proses monitoring ini seperti memastikan
seluruh kegiatan Collection pada setiap tahapannya sesuai dengan kebutuhan dan
target yang akan dicapai sehingga meminimalisir terjadinya rework akibat adanya
revisi terkait ketidaksesuaian dalam pengerjaan pekerjaan.
Dalam melakukan aktivitas ini baik AM, UBC, dan PIC terkait berperan dalam
melakukannya sesuai dengan keterkaitan pelaku proses pada setiap prosesnya.
32
Selain monitoring secara internal, pihak bersangkutan pun berkomunikasi aktif
dengan CC untuk memastikan segala keperluan rekonsiliasi dapat tersedia dengan
cepat dan sesuai, begitupun hingga proses pembayaran CC selesai. Seperti halnya
AM beserta UBC harus memastikan sources data invoice tersedia dengan cepat
(pekan ke-1 setiap bulan). Selanjutnya AM memastikan ke CC untuk proses rekon
(Link maupun SLA) dan hasilnya disampaikan ke UBC untuk invoicing.
2. Membuat batasan ruang lingkup waktu pengerjaan di setiap bulan pada setiap
proses, seperti pekerjaan harus selesai dalam tenggang waktu tertentu agar setiap
proses sesuai dengan waktu siklus di perusahaan maupun CC. Sebelum
berlangsungnya jadwal rekon dengan pelanggan segala source data atau kebutuhan
pada proses sudah tersedia dalam jangka waktu tertentu sehingga ditentukannya
jadwal rekon dapat berlangsung dengan cepat dan sesuai. Misal pada bank Mandiri
sebelum tanggal 10 di setiap bulannya segala kebutuhan rekon sudah tersedia, lalu
BNI dan BRI diperlukan 14 hari kerja sehingga dalam penyediaan kebutuhan rekon
tidak lebih dari 14 hari kerja. Hal tersebut dimaksudkan agar segala kekurangan
dapat segera dipenuhi secepatnya serta sebelum melakukan proses lainnya segala
kebutuhan sudah dipenuhi. Dalam proses rekonsiliasi ini sering terjadi
keterlambatan dalam penentuan jadwal rekon baik dipengaruhi oleh faktor internal
maupun eksternal sehingga menyebabkan perpanjangan waktu dari waktu yang
seharusnya, secara internal untuk meminimalisir hal tersebut dapat dilakukan
aktivitas ini sehingga pada proses selanjutnya dapat diproses dan sesuai waktu
siklus di CC.
Berikut merupakan rekapitulasi dampak efektif dan efisien dari usulan perbaikan
diatas:
33
karena terpantau
dengan baik pada setiap
prosesnya.
Membuat batasan 1. Membantu pelaksanaan 1. Meminimalisir rework
ruang lingkup waktu proses collection secara karena adanya revisi
pengerjaan di setiap benar, tepat dan konsisten. pekerjaan.
bulan pada setiap 2. Cepat tanggap dalam 2. Proses collection dapat
proses memenuhi segala sesuai dengan siklus
kekurangan yang ada pada waktu yang ditetapkan
setiap proses. karena terpantau
3. Adanya acuan untuk dengan baik pada setiap
menyelesaikan pekerjaan. prosesnya.
34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Program KPPM melatih mahasiswa untuk mengenal dan menghayati lingkup
pekerjaan di dunia nyata guna adaptasi diri dengan lingkungan untuk melengkapi proses
belajar yang telah diperoleh dalam perkuliahan. Penulis berkesempatan melaksanakan
KPPM di PT Telkom Indonesia pada Unit Banking Management Services (BMS) yang
berfokus pada tim Collection.
1. Pada proses Collection perusahaan memiliki target untuk dicapai dan dipenuhi pada
setiap bulannya sehingga dibutuhkan percepatan aktivitas pada proses Collection.
2. Berdasarkan analisis perhitungan Year to Date jumlah pencapaian Collection pada
setiap bulannya tidak terpenuhi atau selalu kurang dari target yang dicapai.
3. Berdasarkan persentase Collection Achievements Diagram mengalami fluktuatif
atau persentase setiap bulan mengalami penurunan dan sesekali mengalami
kenaikan dan terjadi penurunan kembali pada beberapa bulan kemudian.
4. Pencapaian Collection tidak maksimal karena seringkali terjadi hambatan dalam
percepatan proses Collection, salah satunya kendala dalam proses rekonsiliasi data
dengan pelanggan dimana proses rekon mengalami ketidaksesuaian waktu
dikarenakan keterlambatan jadwal yang ditentukan sehingga mempengaruhi proses
selanjutnya dan mempengaruhi percepatan aktivitas proses Collection.
6.2 Saran
Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis terhadap permasalahan mengenai
percepatan proses Collection, adapun saran penulis sebagai berikut:
35
2. Membuat batasan ruang lingkup waktu pengerjaan di setiap bulan pada setiap
proses agar segala kekurangan dapat segera dipenuhi secepatnya serta sebelum
melakukan proses lainnya segala kebutuhan sudah dipenuhi dan siap untuk dikelola
atau diproses. Selain itu menciptakan kesiapan yang lebih cepat untuk melakukan
proses selanjutnya sehingga tidak membutuhkan atau adanya perpanjangan waktu
yang melebihi waktu yang sudah ditentukan.
36
LAMPIRAN
37
Lampiran 2. Surat Balasan Permohonan KPPM
38
Lampiran 3. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-1
39
Lampiran 4. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-2
40
Lampiran 5. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-3
41
Lampiran 6. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-4
42
Lampiran 7. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-5
43
Lampiran 8. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-6
44
Lampiran 9. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-7
45
Lampiran 10. Laporan Kerja Harian dan Mingguan Pekan Ke-8
46
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, F. I., Rispianda, & Liansari, G. P. (2016). Business Process Improvement untuk
Proses Penjualan, Produksi dan Pembelian di CV. Cahaya Abadi Teknik. Jurnal
Online Institut Teknologi Nasional, 383-392.
Agustin. (2019). Analisis Pengendalian Piutang Terhadap Penagihan Piutang Arus Kas PT
COWELL DEVELOPMENT Tbk. Jurnal Bina Akuntansi, 45.
H, J. (1991). Business Process Improvement: The Breakthrough Strategi for Total Quality,
Productivity, and Competitiveness. New York: McGraw-Hill, Inc.
Telkom Indonesia. (2021). Profil dan Riwayat Singkat. Retrieved from Telkom Indonesia
Web Site: http://www.telkom.ac.id
47