Pembimbing I
Nama : Maria Paskanita W, S.KM.,M.Sc ( )
NIK 1980040620160101
Pembimbing II
Penguji
Nama : Haris Setyawan, S.KM.,M.Kes ( )
NIP 198407152014041001
Tim Magang `
i
PENGESAHAN MAGANG
Pembimbing I
Nama : Maria Paskanita W, S.KM.,M.Sc ( )
NIK 1980040620160101
Pembimbing II
Nama : Sarsono, Drs.,M.Si ( )
NIP 195811271986011001
Penguji
Nama : Haris Setyawan, S.KM.,M.Kes ( )
NIP 198407152014041001
Surakarta, ..................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,
karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta
penyusunan laporan Tugas Akhir dengan judul “Implementasi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan studi di
Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak akan berhasil tanpa
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik bersifat material maupun
spiritual. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Santoso Tri Hananto, Drs.,M.Si, Ak selaku Direktur Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Dr. Isna Qadrijati, dr.,M.Kes selaku Kepala Program Studi Diploma 4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Maria Paskanita W, S.KM.,M.Sc selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.
4. Sarsono, Drs.,M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
dan saran dalam penyusunan laporan ini.
5. Haris Setyawan, S.KM.,M.Kes selaku penguji yang telah memberikan
bimbingan dan saran guna lebih baiknya laporan ini.
6. Bapak Rulli selaku PPSDM yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian dan magang di PT. Pupuk Kujang Cikampek dan Bapak Andi
selaku pembimbing lapangan serta seluruh pekerja PT. Pupuk Kujang
Cikampek.
7. Orangtua dan keluarga penulis yang telah memberikan doa restu dan
dukungan baik moral maupun material serta semangat demi kelancaran studi
penulis.
8. Teman – teman D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja angkatan 2016 dan
juga partner magang Aftina Marati Nugraheni.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
baik bagi penulis maupun mahasiswa yang membutuhkan.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu tuntutan yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-
dan perlindungan tenaga kerja dari faktor dan potensi bahaya yang dapat
1
2
proses.
penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Hal ini yang melatar
3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Cikampek.
Cikampek.
Cikampek.
Cikampek.
Cikampek.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Perusahaan
c. Bagi Mahasiswa
Cikampek.
BAB II
Cikampek.
B. Lokasi
5
6
C. Pelaksanaan
D. Sumber Data
Cikampek.
E. Pengolahan Data
dan teori yang berlaku baik nasional maupun internasional. Hal ini
7
8
(TEC) Japan dan didukung oleh 2 (dua) kontraktor dalam negeri yaitu
a. Visi Perusahaan
b. Misi Perusahaan
Pelanggan.
c. Tata Nilai/Budaya
yaitu:
1) Selamat
mempedulikan lingkungan.
9
2) Integritas
3) Adaptif
tujuan.
4) Pelanggan
3. Struktur Organisasi
b. Struktur Organisasi K3
Terlampir
4. Kebijakan K3
a. Keselamatan Kerja
1) Tujuan
2) Sasaran
B3.
secara berkesinambungan.
terdiri dari :
tahun 2017
b. Kesehatan Kerja
1) Tujuan
kerja.
2) Sasaran
Kerja.
dan Debu.
c. Lingkungan
1) Tujuan
2) Sasaran
kg/ton produk.
5. Perencanaan K3
dilengkapi Surat
Ijin Angkutan B3
yang dikeluarkan
oleh Departemen
Perhubungan.
3. Pemeriksaan Setiap tahun
pesawat tenaga
dan produksi,
instalasi penyalur
petir dan vessel-
vessel/ bejana
tekan
c. Meminimalkan 1. Pelatihan P3K, 4 kali setahun
dampak keadaan Fire Fighting,
darurat SCBA & Rescue
2. Latihan dan 1 kali setahun
simulasi tanggap
darurat.
3. Penggantian Muti Years
perpipaan instalasi
hydrant Kujang
1B dan NPK
Granul
6. Pengelolaan K3
a. Acuan Pedoman Pengelolaan K3
ISO 9001:2015, SMK3, ISO 14001:2015, ISO 17025:2017, ISO
50001:2011 dan Peraturan Kepala Kepolisian Negara RI No.24
tahun 2007 yang diterapkan secara terintegrasi di PT Pupuk
Kujang.
17
b. Penghargaan Bidang K3
1) Kualitas
a) PROPER
Untuk penghargaan pengolahan limbah itu sendiri PT.
Pupuk Kujang telah menerima penghargaan dari PROPER
yang berwarna hijau yaitu PT Pupuk Kujang telah
mengurangi limbah sampai dengan 50 % dari NAB yang
diisyaratkan. PROPER dapat dikatagorikan sebagai
PROPER Hijau: Reduce (mengurangi limbah sampai
dengan 50% dari NAB yang disyaratkan).
b) CSR Lingkungan Kabupaten Karawang
c) ISO 9001:2015
d) ISO Lab 17025
e) ISO 14001:2015
B. Proses Produksi
1. Bahan Baku
Bahan baku utama yang dipakai dalam proses produksi urea adalah
gas alam, air dan udara. Gas alam yang digunakan untuk proses
Cilamaya dan sumber gas alam dari lepas pantai laut Jawa. Untuk
udara yang digunakan diperoleh dari udara luar yang ada disekitar
a. Pabrik Utility
minum, air bersih, air pendingin, air demin, olahan limbah, steam,
sebagai flokulan.
desinfektan.
sebagai desinfektan.
2) Unit demineralisasi
steam.
dilaluinya.
ditambahkan:
9,5.
urea.
kayu red wood yang telah diproses agar tahan air asam
pendingin.
pipa exchanger.
kembali
antara lain:
26
basa
dan kompresor
penampungan.
sungai.
dahulu.
utility
b. Pabrik Ammonia
baku yang dibutuhkan adalah air, gas alam dan udara. Gas alam
CH4 + H2O CO + H2
N2 + H2 NH3
out gram alat untuk mensuplai gas alam dari pertamina untuk
1) Unit desulfurisasi
Kandungan gas alam ini masih banyak zat-zat atau racun yang
ammonia.
30
monoksida.
c. Pabrik Urea
1) Unit sintesa
tinggi yang disebut reactor sintesa urea (DC-101). Pada sesi ini
2) Unit purifikasi
3) Unit recovery
4) Unit kristalisasi
d. Bagging
urea 1ton dan 50 kg yang dibagi menjadi subsidi dan non subsidi,
handling conveyor.
unsur Nitrogen (N), Phosphate (P), dan Kalium (K) yang dicampur
3. Produk
NPK Granul.
36
C. Matriks Implementasi K3
1. Higiene Industri
No Aspek Lokasi Sumber Hasil Upaya Pencegahan dan Regulasi Kesesuaian Rekomendasi
Pengukuran Pengendalian yang Telah dengan Regulasi
/ Observasi Dilakukan Perusahaan
1. Faktor Fisik
a. Kebisingan
Intensitas Bising (terlampir) Mesin- (terlampir) a) Rekayasa Teknis Permenaker Nomor 5 Tidak sesuai. Melaksanaka
Personal mesin (1) Mengisolasi sumber Tahun 2018 Tentang Berdasarkan n penyuluhan
produksi bising pada mesin dan Keselamatan dan hasil pengujian bahaya
(terlampil pompa Kesehatan Kerja TWA intensitas bekerja di
) (2) Menanam pohon- Lingkungan Kerja bising personal lingkungan
pohon di sekitar pada 6 orang bising secara
pabrik tenaga kerja lebih optimal
b) Administratif didapatkan hasil
(1) SOP dan instruksi yaitu adanya Melaksanaka
kerja pajanan bising n
(2) Pemeriksaan dan yang melebihi pengecekan
pengujian peralatan NAB. APD
(3) Pemeliharaan mesin Hal ini telah sebelum
(4) Pemasangan rambu dibandingkan kerja.
K3 seperti peringatan dengan
pemakaian APD dan Permenaker
keterangan telah Nomor 5 Tahun
memasuki area 2018 Tentang
kebisingan Keselamatan
(5) Pemberian pelatihan dan Kesehatan
(6) Shift APAR Kerja
37
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja
Lingkungan
Kerja Lampiran
1 Huruf B.
Intensitas bising 6 titik Mesin – (terlampir) Permenaker Nomor 5 Tidak sesuai.
dengan TWA lokasi mesin Tahun 2018 Tentang Berdasarkan
Sampling pengujian produksi Keselamatan dan hasil pengujian
(terlampir) (terlampir Kesehatan Kerja di 6 titik lokasi
) Lingkungan Kerja pengujian
didapatkan hasil
yaitu seluruh
lokasi pengujian
ada pajanan
bising yang
melebihi NAB.
Hal ini telah
dibandingkan
dengan
Permenaker
Nomor 5 Tahun
2018 Tentang
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja
Lingkungan
Kerja (Lampiran
1 Huruf B: NAB
Kebisingan,
untuk 8 jam
39
kerja dalah
85dB)
b. Pencahayaan 16 titik (terlampir (terlampir) a) Pengendalian Permenaker Nomor 5 Tidak sesuai. Pemanfaatan
lokasi ) Substitusi Tahun 2018 Tentang Berdasarkan cahaya alami
pengujian PT Pupuk Kujang Keselamatan dan hasil pengujian lebih
melakukan penggantian Kesehatan Kerja intensitas dioptimalkan
lampu yang rusak dan Lingkungan Kerja pencahayaan di pada siang
melakukan penggantian 16 titik hari dengan
dari lampu TL ke lampu pengujian membuka
LED serta penggantian didapatkan hasil gorden atau
cover dan reflector. yaitu terdapat 4 jendela.
b) Engineering lokasi yang
Control tidak memenuhi
PT Pupuk standar dan 12
Kujang melakukan titik sudah
penggantian cat dinding memenuhi
yang sudah kusam serta standar
untuk mengatasi pencahayaan.
pencahayaan berlebih Permenaker
pada ruangan lampu Nomor 5 Tahun
diberi cover. 2018 Tentang
c) Pengendalian Keselamatan
administratif dan Kesehatan
PT Pupuk Kujang Kerja
melakukan Lingkungan
housekeeping untuk Kerja (Lampiran
menghilangkan debu 1 Nomor 2:
yang menempel pada Standar
cover lampu dan Pencahayaan)
mengatur tata letak
lampu agar sesuai
40
e. Radiasi 9 Titik/ Medan Berkisar 1. Untuk mengatasi 2. Peraturan Berdasarkan Tidak ada
Elektro lokasi magnet di antara sinar radiasi, PT Menteri hasil pengujian rekomendasi
Medan (terlampir). 9 titik 0,0045- Pupuk Kujang telah Ketenagakerja pada 9 titik
magnet pengukur 0,2703 mT memasang garis an Republik pengujian
n pembatas sebagai Indonesia didapatkan
jarak aman antara Nomor 5 seluruh titik
pekerja dengan Tahun 2018 diindikasikan di
sumber radiasi. Tentang bawah NAB
Keselamatan
Dan
Kesehatan
Kerja
Lingkungan
Kerja pasal 15
f. Radiasi 6 Titik/ Sinar UV Berkisar 1. Menggunakan alat 3. Peraturan Tidak sesuai. Melakukan
Ultraviolet lokasi antara pelindung diri (APD) Menteri Berdasarkan pengecekan
(terlampir). 0,0015- berupa penahan sinar Ketenagakerja hasil pengujian berkala
0,2558 UV pada kacamata an Republik sesaat radiasi kepatuhan
mW/cm2. googles atau penutup Indonesia ultraviolet pada penggunaan
muka (face mask) Nomor 5 6 titik pengujian APD
khusus untuk Tahun 2018 didapatkan 1 terutama
pekerjaan mengelas. Tentang titik pengujian googles anti
2. Melaksanakan test Keselamatan diindikasikan UV saat
kesehatan rutin atau Dan ada pajanan bekerja dan
MCU. Kesehatan melebihi NAB pengecekan
Kerja dan 5 titik rutin
Lingkungan pengujian kelengkapan
Kerja pasal 15 diindikasikan di APD
bawah NAB. sebelum
kerja.
44
2. Faktor Kimia
a. Debu 3 Titik Debu 0,1040 1. Memasang scrubber 1. Peraturan Sesuai. Tidak ada
Lokasi. Total mg/m3 pada Pabrik Menteri Seluruh titik rekomendasi
Urea 1A NPK granul, Pabrik Ketenagakerja diindikasikan
Fluidizing Ammonia, dan an Republik memiliki kadar
Bed, Prilling Tower, Indonesia debu tota; di
memasang dust Nomor 5 bawah NAB.
Urea 1A 0,0870 collector di area Tahun 2018
Bottom mg/m3 bagging serta Tentang
Prilling, pemberian blower di Keselamatan
beberapa area. Dan
Urea 1B 0,0870 2. Dilakukan Kesehatan
Fluidizing mg/m3 pengecekan pada Kerja
Bed mesin dan Lingkungan
pembersihan pada Kerja pasal 15
lokasi yang 2. Undang-
menghasilkan debu. Undang No.1
3. Alat Pelindung Diri Tahun 1970
yang diberikan tentang
perusahaan yaitu Keselamatan
masker. Kerja pasal 3
3. Peraturan
Menteri
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
No. 8 Tahun
2010 tentang
Alat Pelindung
Diri.
45
koloni/m3
udara.
4. Faktor Psiko-sosial
a. Beban Kerja Beban kerja Manual Pekerjaan Pengendalian yang dilakukan 1. Undang- Tidak sesuai. Sebaiknya
berlebih di handling. manual PT Pupuk Kujang Cikampek Undang Pekerja penggunaan
PT Pupuk handling untuk meminimalisir beban Nomor 1 mengangkut alat bantu
Kujang yaitu saat kerja fisik yaitu penjadwalan Tahun 1970 karung seberat kerja lebih
berupa memindahk waktu istirahat yang cukup Tentang 50kg sendiri dioptimalkan
kegiatan an kantong dengan shift kerja. Keselamatan dari Gudang untuk
angkat urea 50 kg Sedangkan untuk beban kerja Kerja menuju truk mengurangi
angkut dari psikis pengendalian yang 2. Peraturan pengangkutan. risiko cedera
yang accumulato dilakukan adalah Menteri Hal ini melebihi saat bekerja.
banyak r convenyor menempatkan pekerja sesuai Kesehatan rekomendasi
terdapat di untuk dengan kemampuannya, dan Nomor 48 ILO mengenai
area dipindahka rekreasi gratis. Tahun 2016 beban kerja fisik
bagging, n ke truk Sudah dilengkapi dengan alat Tentang maksimal yang
urea dan dan ketika bantu kerja seperti forklift. Standar diperkenankan
NPK. melakukan Keselamatan untuk pekerjaan
pekerjaan dan Kesehatan mengangkut
penumpukk Kerja bagi orang
an kantong Perkantoran Indonesia adalah
urea 3. Peraturan sebesar 35kg
(stacking) Menteri disesuaikan
ke dalam Tenaga Kerja dengan ukursn
gudang Nomor 5 tubuh dan
menggunak Tahun 2018 kekuatan otot.
an forklift. Tentang
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja
Lingkungan
48
Kerja
b. Hubungan PT Pupuk Terdapat Berdasarka Upaya pencegahan UU No 21 Tahun 2000 Sesuai. Tidak ada
Kerja Kujang Serikat n Perjanjian Apabila terjadi perselisihan Tentang Serikat Sudah terbentuk rekomendasi
Pekerja Kerja kepentingan antara pekerja Pekerja/ Serikat Serikat buruh
Pupuk Bersama dengan perusahaan dengan Buruh. yang demokratis
Kujang (PKB) jalur perundingan melalui ditandai dengan
(SP2K) Periode SP2K dengan pengusaha. pemilihan ketua
2020-2023 umum dan
antara PT sekretaris umum
Pupuk SP2K melalui
Kujang pemilu.
dengan
Serikat
Pekerja
Pupuk
Kujang
(SP2K)
pada BAB
IV pasal 24
tentang
Ketentuan
Hari Kerja,
Jam Kerja
dan Jam
Istirahat, di
PT Pupuk
Kujang
dapat
dibedakan
menjadi
karyawan
49
regular
(non shift)
dan shift.
c. Stress Kerja 72 bagian Pekerjaan (terlampir) Berdasarkan hasil Permenaker Nomor 5 Berdasarkan Pekerja dapat
pengujian pengukuran stress kerja Tahun 2018 Tentang hasil diwajibkan
dengan kuesioner didapatkan Keselamatan dan pemeriksaan mengikuti
bahwa tidak terdapat stress Kesehatan Kerja psikologi pada senam setiap
kerja berat pada karyawan PT Lingkungan Kerja. 235 orang Jum’at pagi
Pupuk Kujang sehingga tidak karyawan dari dengan
ada pengendalian khusus 72 lokasi/ tujuan untuk
untuk stress kerja. bagian menjaga
didapatkan hasil kesehatan
yaitu terdapat baik jasmani
potensi risiko maupun
stres sedang rohani
untuk semua pekerja.
kategori
Ketaksaan Peran
(TP), Konplik
Perang (KP),
Pengembangan
Karir (PK), dan
Tanggung
Jawab terhadap
Orang lain
(TJO), dan
untuk kategori
Beban Berlebih
Kualitatif dan
Beban Berlebih
Kuantitatif. Hal
50
ini telah
sesuai dengan
Permenaker
Nomor 5 Tahun
2018 Tentang
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja
Lingkungan
Kerja (Lampiran
7: Standar
Faktor
Psikologi).
51
2. Lingkungan
a. Sistem Manajemen Lingkungan berdasarkan standar yang digunakan: ISO 9001: 2015, ISO Lab 17025, ISO 14001:2015)
Unit ini berfungsi mengolah limbah cair hasil proses produksi yang mengandung ammonia, proses ini dilakukan di ammonia
removal. Limbah cair yang mengandung ammonia ditampung di ammonia removal, kemudian dilakukan penyedotan. Ammonia
yang tersedot dipompakan kemudian dipanaskan atau dibakar di ammonia removal dan uapnya dibuang ke udara. Sedangkan
airnya dibuang ke saluran pembuangan limbah. Pemeriksaan limbah dilakukan setiap hari oleh laboratorium.
Unit ini berfungsi memisahkan oli dari air buangan pabrik, proses ini dilakukan di oil skimmer. Oli yang sudah terpisah dialirkan
ke tempat penampungan oli untuk selanjutnya diserahkan pihak ke tiga karena termasuk limbah B3. Sedangkan airnya dialirkan
52
Unit ini berfungsi untuk menetralkan air buangan yang mengandung asam atau basa yang berlebihan dari unit demineralisasi.
Setelah asam basanya sesuai dengan baku mutu limbah cair kemudian di alirkan ke kolam telaga yang selanjutnya dibuang ke
sungai.
Unit ini berfungsi untuk menetralkan air buangan yang mengandung asam atau basa yang berlebihan dari unit demineralisasi.
Setelah asam basanya sesuai dengan baku mutu limbah cair kemudian di alirkan ke kolam telaga yang selanjutnya dibuang ke
sungai.
53
Tingkat I
Jawa Barat
Nomor 6
Tahun 1999
tentang Baku
Mutu
Limbah Cair
Bagi
Kegiatan
Industri di
Jawa Barat.
3. Peraturan
Menteri
Ketenagakerj
aan RI No 8
Tahun 2018
Tentang
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
Lingkungan
Kerja.
b. Padat K1A Filter bekas 1.20 (29 Mei Maksimal 1. Peraturan Sesuai Tidak ada
2019) penyimpanan Menteri rekomendasi
0.60 (14 Juni paling lama 365 Lingkungan
2019) hari karena Hidup dan
limbah yang Kehutanan
dihasilkan RI No.
<50kg per hari 16/MENLH
untuk sumber K/SETJEN/
55
Limbah B3
diatasi dengan
penyimpanan
sementara
56
limbah B3
padat. Gudang
penyimpanan
limbah padat
digunakan
untuk beberapa
limbah B3 dan
hanya berjarak
1 meter antara
limbah 1
dengan yang
lain. Limbah
padat yang telah
terkumpul akan
di ambil oleh
pihak ketiga
sesuai dengan
jenis limbah B3
yang dihasilkan.
c. Gas Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
2. Limbah Non B3
a. Cair Oulet IPAL Air Limbah Terlampir Kontrol kualitas 1. PermenLHK Tidak ada
Domestik (Clow domestik PT air limbah No 68 2016 rekomendasi
Unit) yang Pupuk Kujang domestic Tentang
berada di area dilakukan setiap Baku Mutu
pabrik utility. bulan oleh Air Limbah
laboratorium Domestik
eksternal (PT.
Mutu Agung
Lestari) dan
57
terukur
memenuhi baku
mutu sesuai
dengan
PermenLHK No
68 2016
Tentang Baku
Mutu Air
Limbah
Domestik
b. Padat 1. Area Ceceran Urea Terlampir Keseluruhan Keseluruhan ceceran Tidak ada
Pengant ceceran urea urea di daur ulang di rekomendasi
ongan (Urea yang pabrik NPK.
rusak karena
kemasan robek,
tumpahan dan
debu Urea dari
area dust
collector) secara
rutin
dikumpulkan
dan dikirim ke
2. Keselur Sampah Rumah Terlampir pabrik NPK
uhan Tangga dan Granul dan
Pabrik Sampah digunakan
Pupuk Lingkungan sebagai bahan
Kujang baku pupuk
NPK.
Sampah Rumah
Tangga
58
penanganannya
diserahkan
kepada PT.
Hurip Utama
dan CV. Taruma
Jaya yang telah
memiliki ijin
dari pihak
berwenang
degan dibantu
tenaga Bagian
PKL sebagai
koordinator.
Sedangkan
sampah
lingkungan
seperti daun-
daun dan
rumput
dijadikan
kompos sebagai
bahan baku
pupuk organik
dan sebagai
pakan rusa.
Untuk limbah
padat non B3
akan diambil
oleh pihak
ketiga setiap
hariya.
59
c. Gas Pabrik Urea 1. Kualitas udara Terlampir 1. Kegiatan 1. Keputusan Sesuai. Berdasarkan Tidak ada
emisi dari 11 pemantauan Menteri pengukuran gas NH3 rekomendasi
Cerobong dilakukan Lingkungan dan gas CO
peralatan oleh pihak Hidup No. 133 didapatkan hasil
pabrik internal dan Tahun 2004 pengukuran dibawah
eksternal. Tentang Baku NAB.
Pengukuran Mutu Emisi bagi
internal Kegiatan Industri
dilakukan Pupuk
selama satu
bulan sekali
dengan area
yang
berbeda
setiap
bulannya
oleh
Departemen
K3LH
bagian K3.
Pengukuran
dari pihak
eksternal
dilakukan
oleh Balai
K3 Jakarta
setiap satu
tahun sekali.
2. Pemasangan
Continuous
Emission
60
Monitoring
(CEM)
Amoniak di
stack Prilling
Tower K1B
dimana hasil
pemeriksaan
dilaporkan
setiap hari
yang
merupakan
hasil
pembacaan
rata-rata
setiap
jamnya
sehingga
kadar
Amoniak
dapat selalu
dipantau.
61
3. Kesehatan Kerja
No. Aspek Deskripsi Masalah/ Penerapan Regulasi Kesesuaian dengan Regulasi Rekomendasi
di Perusahaan
1. Personil Kesehatan Kerja PT Pupuk Kujang memiliki 1. Keputusan Direktur Sesuai dengan Tidak ada
organisasi yang bertanggung Jenderal Pembinaan permenakertrans RI Nomor rekomendasi
jawab atas kegiatan pelayanan Pengawasan Per-01/MEN/1979 Tentang
kesehatan kerja. Tenaga Ketenagakerjaan Nomor Kewajiban Lathan Hygiene
paramedis di poliklinik Kep. 22/DJPPK/V/2008 Kesehatan dan Keselamatan
perusahaan terdiri dari: Tentang Petunjuk Teknis Kerja Bagi Paramedis
1. Dokter umum Penyelenggaraan Perusahaan
2. Dokter gigi Pelayanan Kesehatan
3. Dokter penyakit dalam Kerja.
4. Dokter anak 2. Permenakertrans RI No.
5. Dokter kandungan Per-03/MEN/1982 Tentang
6. Bidan dan perawat Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Fisioterapi 3. Permenakertrans RI No.
8. Dokter jantung Per-01/MEN/1979 Tentang
Dokter umum selalu stand by Kewajiban Latihan
24 jam di poliklinik perusahaan. Hygiene Kesehatan dan
Sedangkan dokter gigi hanya Keselamatan Kerja Bagi
ada pada saat hari kerja saja. Paramedis Perusahaan.
4. Peraturan Pemerintah No.
88 Tahun 2019 Tentang
Kesehatan Kerja
2. Program dan Pelayanan
Kesehatan Kerja (meliputi
12 tugas pokok pelayanan
kesehatan kerja sesuai
dengan perundang-
undangan)
62
a. Pemeriksaan kesehatan PT Pupuk Kujang telah 1. Permenakertrans RI No. Sesuai dengan Tidak ada
sebelum kerja, menerapkan program Per-02/MEN/1980 Tentang Permenakertrans RI No. Per- rekomendasi
pemeriksaan berkala, pemeriksaan kesehatan sebelum Pemeriksaan Kesehatan 02/MEN/1980 Tentang
dan pemeriksaaan bekerja, berkala dan Tenaga Kerja dalam Pemeriksaan Kesehatan
khusus. pemeriksaan khusus. Penyelenggaraan Tenaga Kerja dalam
1. Pemeriksaaan sebelum kerja Keselamatan Kerja. Penyelenggaraan
Pemeriksaan sebelum kerja 2. Peraturan Pemerintah No. Keselamatan Kerja
dilakukan pada saat proses 88 Tahun 2019 Tentang
seleksi kerja yang dilakukan Kesehatan Kerja
untuk menentukan kelayakan 3. Permenakertrans RI No.
pegawai yang akan bekerja di Per-02/MEN/1980 tentang
PT Pupuk Kujang untuk Pemeriksaan
memperoleh karyawan yang Kesehatan Tenaga Kerja
sehat, produktif, dan tidak dalam Penyelenggaraan
mempunyai penyakit menular. Keselamatan Kerja
Pemeriksaan sebelum bekerja
meliputi:
a. Tes urin
b. Tes darah
c. EKG
d. Rontgen
e. Audiometri
f. Spirometri
g. Pemeriksaaan buta
warna
h. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan berkala disebut
juga medical check up dimana
hasilnya akan diberikan kepada
karyawan atau dikonsultasikan
63
b. Pembinaan dan PT Pupuk Kujang telah 1. Permenakertrans RI No. Sesuai dengan Tidak ada
Pengawasan atas melakukan pembinaan dan Per-03/MEN/1982 Tentang Permenakertrans RI Nomor rekomendasi
penyesuaian pekerjaan pengawasan pekerjaan terhadap Pelayanan Kesehatan Per-03/MEN/1982 Tentang
terhadap tenaga kerja. pekerja. Program tersebut Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Tenaga
dilakukan sebelum pekerja 2. Peraturan Pemerintah No. Kerja Pasal 1 bagian a yang
mulai bekerja di perusahaan. 88 Tahun 2019 Tentang berbunyi “Pelayanan
Pembinaan dilakukan berupa Kesehatan Kerja kesehatan adalah usaha
pemberian pelatihan dan kesehatan yang dilaksanakan
pendidikan yang meliputi : dengan tujuan memberikan
a. Etika, tata tertib, dan bantuan kepada tenaga kerja
disiplin dalam penyesuaian diri baik
b. Pengetahuan, fisik maupun mental
keterampilan, dan terutama dalam penyesuaian
keahlian diri baik fisik maupun mental
c. Pembinaan jasmani dan teruatama dalam penyesuaian
rohani tenaga kerja dengan
Tujuan dari program ini adalah pekerjanya”
untuk memberikan bantuan
kepada pekerja dalam
penyesuaian diri baik fisik
maupun mental terutama dalam
penyesuaian tenaga kerja
dengan pekerjaannya.
c. Pembinaan dan PT Pupuk Kujang telah 1. Permenakertrans RI No. Per- Sesuai Permenakertrans RI Tidak ada
Pengawasan terhadap melakukan pengawasan 03/MEN/1982 Tentang No. Per-03/MEN/1982 rekomendasi
65
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pusat
Jakarta.
d. Pembinaan dan Fasilitas sanitair telah 1. Permenakertrans RI No. Sesuai dengan Tidak ada
Pengawasan disediakan oleh PT Pupuk Per-03/MEN/1982 Tentang Permenakertrans Nomor 3 rekomendasi
Perlengkapan Sanitair Kujang yang meliputi tempat Pelayanan Kesehatan Tahun 1982 Tentang
cuci tangan, toilet, tempat Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Tenaga
wudhu, dan penyediaan air 2. Peraturan Menteri Kerja pasal 2 huruf (d) yang
minum. Toilet pekerja wanita Kesehatan Republik berisi mengenai tugas pokok
terpisah dengan toilet untuk Indonesia No. 70 Tahun pelayanan kesehatan yang
pekerja pria. Rasio jumlahnya 2016 Tentang Standar dan harus dilaksanakan
untuk pia setiap rasio 15 pekerja Persyaratan Kesehatan perusahaan terhadap
terdapat 1 toilet. Toilet Lingkungan Kerja Industri pelaksanaan pembinaan dan
dibersihkan secara teratur dan 3. Permenaker No 5 Tahun pengawasan perlengkapan
berkala oleh petugas cleaning 2018 Tentang Keselamatan sanitair.
service. dan Kesehatan Kerja Selain itu mengenai jumlah
Lingkungan Kerja toilet sudah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 70 Tahun 2016
Tentang Standar dan
Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industr
BAB II poin C yang
berbunyi “Standar baku mutu
sarana toilet untuk pekerja
industri ditetapkan
berdasarkan rasio yaitu
perbandingan jumlah toilet
dengan jumlah pekerja.”
e. Pembinaan dan PT Pupuk Kujang telah 1. Permenakertrans RI No. Per- Sesuai dengan Tidak ada
Pengawasan melakukan pembinaan dan 03/MEN/1982 Tentang Permenakertrans RI No. Per- rekomendasi
67
Kesehatan Kerja
7. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 56
Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan
Pelayanan Penyakit Akibat
Kerja
g. Pertolongan Pertama PT Pupuk Kujang telah 1. Permenakertrans RI No. Permenakertrans RI No. Per- Tidak ada
Pada Kecelakaan menyediakan kotak P3K tipe A Per-15/MEN/VIII/2008 03/MEN/1982 tentang rekomendasi
(P3K) yang berisi 20 macam alat dan Tentang Pertolongan Pelayanan Kesehatan Tenaga
obat untuk pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja pasal 2 huruf g tentang
pertama. Kotak P3K disediakan di Tempat Kerja Pertolongan Pertama Pada
di setiap unit kerja yang 2. Peraturan Pemerintah No. Kecelakaan. Dan Peraturan
bertujuan untuk upaya tindakan 88 Tahun 2019 Tentang Menteri Tenaga
pertolongan pertama pada Kesehatan Kerja Kerja Dan Transmigrasi
kecelakaan ringan guna 3. Permenakertrans RI No. Republik Indonesia Nomor
meringankan rasa sakit dan Per-03/MEN/1982 Tentang Per15/Men/VIII/2008
mencegah luka yang lebih parah Pelayanan Kesehatan Tentang Pertolongan
lagi. Pengelola dan pemelihara Tenaga Kerja Pertama Pada
kotak P3K adalah petugas Permenakertrans RI No. Per-
representative yang juga 03/MEN/1982 tentang
sebagai petugas P3K di area Pelayanan Kesehatan Tenaga
unit kerja masing-masing. Isi Kerja pasal 2 huruf g tentang
kotak P3K di PT Pupuk Kujang Pertolongan Pertama Pada
yaitu: Kecelakaan. Dan Peraturan
1. Kasa steril terbungkus Menteri Tenaga
2. Perban (lebar 5 cm) Kerja Dan Transmigrasi
3. Perban (lebar 10 cm) Republik Indonesia Nomor
4. Plester (lebar 1,25 cm) :Per15/Men/Viii/2008
5. Plester cepat Tentang Pertolongan
69
i. Memberikan nasehat Tata letak dan pembuatan 1. Undang-Undang No. 1 Penyuluhan penggunaan Melaksanakan
mengenai rancangan tempat kerja di PT Pupuk Tahun 1970 Tentang APD yang sesuai masih penyuluhan
dan pembuatan tempat Kujang telah disesuaikan Keselamatan Kerja (APD) belum dilakukan secara penggunaan
kerja, pemilihan APD dengan keadaan lingkungan 2. Permenakertrans No 8 optimal APD yang
yang diperlukan dan perusahaan. Pemilihan APD Tahun 2010 Tentang Alat sesuai masih
gizi serta juga telah disesuaikan dengan Pelindung Diri belum
penyelenggaraan potensi bahaya di setiap area 3. Surat Edaran Menteri dilakukan
makan di tempat kerja kerja sosialisasi penggunaan Tenaga Kerja No. secara optimal.
APD selain secara lisan juga 01/MEN/1979 Tentang
dilakukan secara administrasi Pengadaan Kantin dan
yaitu berupa pemasangan poster Ruang Tempat Bagi
wajib APD di setiap pintu Tenaga Kerja
masuk utama area kerja. PT 4. Kepmenakertrans RI No.
Pupuk Kujang telah Kep.102/MEN/VI/2004
menyediakan kantin di Tentang Waktu Kerja
perusahaan. Perusahaan juga Lembur dan Upah Kerja
melakukan pemantauan Lembur
terhadap kantin yang berada di 5. Peraturan Pemerintah No
kawasan pabrik. Selain itu, 88 Tahun 2019 Tentang
perusahaan juga memberikan Kesehatan Kerja
makan tambahan lembur untuk
meningkatkan gizi kerja
karyawan.
j. Membantu usaha PT Pupuk Kujang telah 1. Permenakertrans No. Per- Belum pernah terjadi PAK. Tidak ada
rehabilitasi akibat memberikan perawatan atau 03/MEN/1982 Tentang rekomendasi
kecelakaan atau PAK rehabilitasi pada tenaga kerja Pelayanan Kesehatan Kerja
71
l. Memberikan laporan Laporan pelayanan kesehatan 1. Permenakertrans No. Per- Sesuai Tidak ada
berkala tentang diberikan kepada pengurus agar 03/MEN/1982 Tentang rekomendasi
pelayanan kesehatan dapat dimonitoring oleh Pelayanan Kesehatan Kerja
kerja kepada pengurus pengurus mengenai pelayanan 2. Peraturan Pemerintah No
kesehatan kerja di PT Pupuk 88 Tahun 2019 Tentang
Kujang sesuai peraturan yang Kesehatan Kerja
berlaku.
3. Gizi Kerja PT Pupuk Kujang tidak 1. Keputusan Menteri Sesuai Tidak ada
memberikan makan siang bagi Kesehatan Republik rekomendasi
karyawan. Namun tersedia Indonesia Nomor
kantin yang ada di perusahaan. 942/Menkes/SK/VII/2003
Pemenuhan kalori gizi kerja Tentang Pedoman
terhadap karyawan sesuai Persyaratan Hygiene
dengan beban kerja yang Sanitasi Makanan Jajanan
diterima. Perusahaan 2. Permenkes Republik
memberikan makanan Indonesia No. 033 Tahun
tambahan seperti telur dan susu 2012 Tentang Bahan
bagi karyawan shift malam. Tambahan Pangan
Sedangkan untuk kegiatan
PERTA (Perbaikan Tahunan)
pada malam hari akan diberikan
nasi goreng atau nasi uduk.
PT Pupuk Kujang melakukan
pemeriksaan higiene sanitasi
kantin perusahaan yang
meliputi:
a. Pemeriksaan sampel,
yaitu
1) Usap tangan,
dengan parameter
E.coli
73
4. Jaminan Kesehatan Pekerja PT Pupuk Kujang telah 1. Undang-Undang Republik Sesuai Tidak ada
menyediakan jaminan Indonesia Nomor 24 rekomendasi
kesehatan bagi karyawan. Tahun 2011 Tentang
Jaminan kesehatan yang Badan Penyelenggara
disediakan oleh perusahaan Jaminan Sosial
yaitu meliputi 2. Undang-Undang No. 3
1. Jaminan kesehatan Tahun 1992 Tentang
pekerja yang berasal Jaminan Sosial Tenaga
dari perusahaan dengan Kerja
adanya fasilitas 3. Peraturan Pemerintah No.
poliklinik dan PT 64 Tahun 2005 Tentang
Pupuk Kujang bekerja Penyelenggaraan Program
sama dengan rumah Jaminan Sosial Tenaga
sakit rujukan. Kerja
2. Jaminan kesehatan 4. Permenaker RI No. Per-
Ramayana merupakan 01/MEN/1998 Tentang
jaminan kesehatan bagi Penyelenggaraan
pekerja dan Pemeliharaan Kesehatan
keluarganya. Bagi Tenaga Kerja Dengan
3. Jaminan Kesehatan Manfaat Lebih Baik dari
Pekerja yang berasal Paket Jaminan
dari pemerintah dengan Pemeliharaan Dasar
mengikutsertakan Jaminan Sosial Tenaga
karyawan dalam Kerja
program BPJS 5. Kepmenaker RI No. Kep-
Ketenagakerjaan yang 147/MEN/1989 Tentang
meliputi asuransi Pemanfaatan Pelayanan
kecelakaan berupa Kesehatan Bagi Program
75
b. Pengorganisasian kerja Sistem kerja yang diberlakukan 1. Undang-Undang No. 13 Pengaturan jam kerja Tidak ada
(meliputi pengaturan di PT Pupuk Kujang yaitu 8 tahun 2003 tentang tersebut telah sesuai dengan rekomendasi
waktu kerja, shift jam/hari atau 40 jam/minggu Ketenagakerjaan Undang-Undang No. 13
kerja). untuk 5 hari kerja dalam 1 tahun 2003 tentang
minggu, dengan waktu istirahat Ketenagakerjaan pasal 77
yaitu setelah 4 jam bekerja, ayat
istirahat selama 1 jam (dari jam 1 dan ayat 2 yang
11.30-12.30 WIB) kecuai untuk menyatakan bahwa:
hari Jumat waktu istirahat 1. Setiap pengusaha
mulai jam 11.30-13.00 WIB. wajib melaksanakan
Selain itu, untuk jam kerja shift ketentuan waktu
di PT Pupuk Kujang terdapat 4 kerja.
kelompok shift kerja yaitu 2. Waktu kerja
kelompok A, B, C dan D. bagi sebagaimana
karyawan yang bekerja dengan dimaksud dalam ayat
sistem 1 meliputi:
shift akan mendapatkan libur a. 7 (tujuh) jam 1 (satu)
mingguan selama 2 atau 3 hari hari dan 40 (empat
setelah puluh) jam 1 (satu)
77
jam terus
menerus dan
waktu istirahat
tersebut tidak
termasuk jam
kerja;
b) Istirahat
mingguan 1
(satu) hari untuk
6 (enam) hari
kerja dalam 1
(satu) minggu
atau 2 (dua) hari
untuk lima(lima)
hari kerja dalam
1 (satu) minggu;
c) Cuti tahunan
sekurang-
kurangnya 12
hari (dua belas)
hari kerja setelah
pekerja/buruh
yang
bersangkutan
bekerja selama
12 (dua belas)
hari kerja setelah
pekerja/buruh
yang
bersangkutan
bekerja selama
79
12 (dua belas)
bulan secara
terus menerus;
dan
d) Istirahat panjang
sekurang-
kurangnya 2
(dua) bulan dan
dilaksanakan ada
tahun ke tujuh
dan kedelapan
masing-masing 1
(bulan) secara
terus-menerus
pada perusahaan
yang sama
dengan
ketentuan
pekerja/buruh
tersebut tidak
berhak lagi atas
istirahat
tahunannya
dalam 2 (dua)
tahun berjaan
dan selanjutnya
berlaku untuk
setiap kelipatan
masa
80
kerja 6 (enam)
tahun.
a. Manual Handling Kegiatan angkat angkut di PT 4. Undang-Undang Nomor 1 Tidak sesuai. Sebaiknya
(meliputi angkat Pupuk Kujang banyak terdapat Tahun 1970 Tentang Pekerja menangangkut penggunaan
angkut, batas beban di area bagging, urea dan NPK. Keselamatan Kerja karung pupuk NPK seberat alat bantu kerja
angkut, dll). Pekerjaan manual handling 5. Peraturan Menteri 50kg sendiri dari Gudang angkat angkut
yaitu saat memindahkan Kesehatan Nomor 48 menuju truk pengangkutan. lebih
kantong urea 50 kg dari Tahun 2016 Tentang Hal ini melebihi dioptimalkan.
accumulator convenyor untuk Standar Keselamatan dan rekomendasi ILO mengenai
dipindahkan ke truk dan ketika Kesehatan Kerja beban kerja fisik maksimal
melakukan pekerjaan Perkantoran yang diperkenankan untuk
penumpukkan kantong urea 6. Peraturan Menteri Tenaga pekerjaan mengangkut bagi
(stacking) ke dalam gudang Kerja Nomor 5 Tahun orang Indonesia adalah
menggunakan forklift. 2018 Tentang Keselamatan sebesar 35kg disesuaikan
dan Kesehatan Kerja dengan ukursn tubuh dan
Lingkungan Kerja kekuatan otot.
b. Alat bantu kerja PT Pupuk Kujang telah 1. Undang-Undang Nomor 1 Hal ini telah sesuai dengan : Sebaiknya
(meliputi crane, menyediakan alat bantu kerja Tahun 1970 1. Undang-Undang penggunaan
forklift, automatic dalam pekerjaan handling. Alat 2. Peraturan Menteri Tenaga Nomor 1 Tahun alat bantu kerja
handling dll) bantu kerja yang dimiliki oleh Kerja Nomor 5 Tahum 1970 Tentang lebih
PT Pupuk Kujang dikelola oleh 1985 Tentang Pesawat Keselamatan Kerja dioptimalkan
Bagian Alat-Alat Berat (A2B). Angkat-Angkut BAB III Pasal 3 ayat untuk
Alat- alat berat tersebut 3. Peraturan Menteri Tenaga (1) huruf p yang mengurangi
meliputi : Kerja RI Nomor 9 Tahun berbunyi risiko cedera
1. 14 unit alat angkat- 2010 Tentang Operator “Mengamankan dan saat bekerja.
angkut (crane, galion, dan Petugas Pesawat memperlancar
grove) Angkat dan Angkut pekerjaan bongkar-
81
Responden memberikan
penilaian terhadap setiap
pertanyaan dalam kuesioner dan
setiap stressor kerja
diklasifikasikan menjadi 3
golongan yaitu derajat stress
ringan, derajat stress sedang,
dan deajat stress berat.
Pekerja dengan hasil psikologi
kerja yang mengalami
kecenderungan gejala gangguan
mental emosional dilakuka
pengendalian yaitu :
1. Penyelenggaraan
outbond setiap satu
tahun sekali guna
menghilangkan rasa
jenuh dan stress akibat
pekerjaan
2. Penyelenggaraan
pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan, dan
kecakapan dalam
bekerja sehingga
meningkatkan rasa
percaya diri dan dapat
meningkatkan daya
tahan individu dalam
menghadapi stress
85
dalam pekerjaan
3. Melakukan pendekatan
secara personal kepada
pekerja.
e. House Keeping Di PT Pupuk Kujang juga telah 1. Peraturan Menteri Tenaga Sesuai dengan Peraturan Tidak ada
menerapkan 5 (lima) R yaitu Kerja Nomor 5 Tahun Menteri Tenaga Kerja rekomendasi
Ringkas, Rapi, Resik, Rawat 2018 Tentang Keselamatan Nomor 5 Tahun 2018 pasal
dan Rajin. dan Kesehatan Lingkungan 43 ayat (1) yang berbunyi
a. Ringkas adalah Kerja “Pengusaha dan/atau
mengatur segala pengurus harus
sesuatu dan memilah melaksanakan
sesuatu dengan aturan ketatarumahtanggan dengan
atau prinsip tertentu. baik di tempat kerja.”
b. Rapi adalah Pada ayat (2) berbunyi
menyimpan barang “Ketatarumahtanggaan yang
ditempat yang tepat baik sebagaimana dimaksud
atau dalam tata letak pada ayat (1) meliputi upaya:
yang benar sehingga 1. Memisahkan alat,
dapat dipergunakan perkakas, dan bahan
dalam keadaan yang diperlukan atau
mendadak. digunakan
c. Resik adalah 2. Menata alat,
membersihkan barang- perkakas, dan bahan
barang dari kotoran sesuai dengan posisi
atau tempat kerja dari yang ditetapkan
barang-barang yang 3. Membersihkan alat,
tidak diperlukan. perkakas, dan bahan
d. Rawat adalah secara rutin
memelihara barang- 4. Menetapkan dan
barang atau tempat melaksanakan
kerja agar teratur rapi prosedur kebersihan,
86
f. Stres Kerja Berdasarkan hasil pemeriksaan 1. Permenaker Nomor 5 Tahun Hal ini telah sesuai Untuk
psikologi pada 235 orang 2018 Tentang Keselamatan dan dengan Permenaker Nomor 5 mengurangi
karyawan dari 72 lokasi/ Kesehatan Kerja Lingkungan Tahun 2018 Tentang potensi
bagian didapatkan hasil yaitu Kerja (Lampiran Keselamatan dan Kesehatan terjadinya
terdapat potensi risiko 7:StandarFaktor Psikologi). Kerja Lingkungan Kerja stress kerja,
stres sedang untuk semua (Lampiran 7:Standar pekerja
kategori. Faktor Psikologi). sikapdapat
Perusahaan telah menyediakan diwajibkan
fasilitas olahraga yang dapat mengikuti
digunakan oleh karyawan senam setiap
sebagai upaya pencegahan Jum’atpagi
stress kerja yaitu berupa dengan
lapangan futsal, tempat fitness, tujuan untuk
lapangan basket, serta 3 meja menjaga
untuk tenis meja yang dapat kesehatan
digunakan karyawan sewaktu baik jasmani
istirahat. maupun
rohani
pekerja.
88
4. Keselamatan Kerja
No. Aspek Deskripsi Masalah/ Penerapan di Regulasi Kesesuaian dengan Regulasi Rekomendasi
Perusahaan
1. Potensi Bahaya
a. Bidang Unit pembangkit uap di Kujang 1- 1. Peraturan Menteri Tenaga 1. Sudah adanya Tidak ada
Boiler A terdiri dari 3 boiler diantaranya Kerja dan Transmigrasi pengendalian yang rekomendasi
Dan 2unit Package Boiler (2007 U dan No. dilakukan PT Pupuk
Keselamatan 2007 UA) dengan kapasitas Per/01/MEN/1982 tentang Kujang mulai dari
Pesawat produksi 102,06 ton/jam dan 1unit Bejana Tekan manusianya, peralatan
Uap dan Waste Heat Boiler 2003 U dengan 2. Peraturan Menteri Tenaga maupun materialnya serta
Bejana kapasitas produksi 97 ton/jam. Kerja dan Transmigrasi pengendalian tambahan
Tekan. Sedangkan unit pembangkit uap di No. Per/01/MEN/1988 seperti safety work permit,
Kujang 1B terdiri dari Waste Heat Tentang Kwalifikasi Dan preventif maintenance.
Boiler (B-BF 4002) dengan Syarat-Syarat Operator 2. Sedangkan untuk
kapasitas produksi steam 30 Pesawat Uap. operator boiler sendiri
ton/jam tekanan : 42 kg/cm², telah memiliki SIO dan
temperatur : 400° C dan Tipe telah mendapatkan
boiler pipa air dan Package Boiler pelatihan atau training
(B-BF 4101) dengan kapasitas yang telah difasilitasi.
produksi steam 100 ton/jam,
tekanan 42 kg/cm², temperature :
400° C dan type boiler pipa air.
Selain itu di Kujang 1-B juga
terdapat unit pengolahan air
umpan ketel deaerator (B-EG
4001).
Pada package boiler terdapat dua
potensi bahaya baik fisik maupun
kimia yaitu :
1. Over preasure
89
Pengendalian
Pengendalian yang dilakukan
meliputi pemeriksaan yang
dilakukan meliputi pengukuran
lingkungan kerja seperti
pemeriksaan Fisika, Kimia,
Biologi per 3 bulan dalam setahun.
Adapun tindakan pencegahan dan
penanggulangan potensi bahaya
yang dilakukan oleh
1. PT Pupuk Kujang, antara
lain: Membuat MSDS
(Material Safety Data
Sheet).
2. Memberikan tanda label
pada setiap bahan kimia
cair.
3. Membuat Prosedur
Integrasi Keselamatan
Kerja.
95
tegangan 13,6-13,8 KV /
50 Hz.
6. Sebagai tenaga listrik 1-B
menggunakan cadangan
dari PLN (Perusahaan
Listrik Negara) kapasitas
11,5 MW.
7. Emergency generator 1-B
mempunyai kapasitas
1500 KW, 400 V, 50 Hz.
8. Uninterrupted power
supply (UPS) digunakan
untuk peralatan digital
computer system (DCS)
dan sistem control
instrument. Namun untuk
kujang 1B menggunakan
DC charger yang
berfungsi untuk mengubah
tegangan AC menjadi DC
dengan output 110 volt
dan dapat bertahan
selama 30 menit.
9. DC Charger SS1 dan SS2
Pengendalian
Pengendalian yang dilakukan PT
Pupuk Kujang terhadap bahaya
listrik secara umum, yaitu ebelum
pekerjaan dimulai, melakukan
pengecekan terlebih dahulu dan
97
tidak langsung
a. Isolasi lantai kerja
b. Memasang grounding
pembumian pemasangan
grounding sebagai
pencegahan terjadinya
kontak antara makhluk
hidup dengan tegangan
listrik berbahaya yang
bisa mengakibatkan
kegagalan isolasi.
c. Memasang tanda
bahaya
Pemasangan tanda bahaya
seperti poster, safety sign.
3. Kebakaran
a. Penggunaan material
yang standar.
b. Menggunakan APAR
jenis CO2.
d. Bidang PT Pupuk Kujang terbagi menjadi 1. Keputusan Menteri Tenaga Sesuai dengan Keputusan Menteri Tidak ada
kebakaran tiga wilayah yaitu innerfence, Kerja RI No. Tenaga Kerja RI No. rekomendasi
outerfence 1 dan outerfence 2. Kep/MEN/186/1999 Kep/MEN/186/1999 tentang Unit
Area Innerfence meliputi Pabrik tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Utility, Urea 1A, 1B, Ammonia Penanggulangan Tempat Kerja. PT Pupuk Kujang
1A, 1B, NPK dan PPCO. Kebakaran di Tempat telah melakukan pelatihan,
Sedangkan area outerfence 1 Kerja penyuluhan latihan
adalah area yang tidak termasuk di penanggulangan kebakaran di
dalam area innerfence yaitu tempat kerja kepada seluruh
Bagging, Gudang 01, 04, karyawan sebagai upaya
Perbengkelan. Untuk outerfence 2 pencegahan dan penanggulangan
99
5. Sarana pelatihan.
Sebagai upaya pengendalian
kebakaran PT Pupuk Kujang telah
menyediakan sarana pengendalian
kebakaran yang berupa :
1. Sistem proteksi kebakaran
pasif adalah sistem
proteksi kebakaran yang
terbentuk atau terbangun
melalui pengaturan
penggunaan bahan dan
komponen struktur
bangunan,
kompartemenisasi atau
pemisahan bangunan
berdasarkan tingkat
ketahanan terhadap api,
serta perlindungan
terhadap bukaan seperti
jalur evakuasi.
2. Sistem proteksi kebakaran
aktif adalah sistem
proteksi kebakaran yang
secara lengkap terdiri atas
sistem pendeteksian
kebakaran baik manual
ataupun otomatis seperti
fire alarm, fire detector,
manual call point, dan
main panel fire alarm.
Sistem pemadam
101
pendidikannya di ALKON
Surabaya dan di sertifikasi oleh
Depnaker. Lisensi di PT Pupuk
Kujang terdapat 3 klasifikasi,
yaitu:
a. Operator 1, untuk Alat-
Alat Berat > 100 ton
b. 2) Operator 2, untuk
Alat-Alat Berat 50 -
100 ton
c. 3) Operator 3, untuk
Alat-Alat Berat < 50
ton.
Selain harus mempunyai Lisensi
K3 Operator Pesawat Angkat dan
Angkut, operator Alat-Alat Berat
harus mengerti kode-kode gerakan
dan harus sudah bisa membaca
dan mengerti tabel beban.
Persyaratan tersebut bertujuan
agar operator terhindar dari
potensi bahaya dari Alat-Alat
Berat karena operator sendirilah
yang mengerti kondisi dari Alat-
Alat Berat tersebut. Setiap orang
yang akan naik ke tingkat operator
yang lebih tinggi
itu tergantung pada pengawas
lapangan. Dan jika ada operator
yang sudah memiliki Lisensi K3
104
Pengendalian
Upaya keselamatan kerja selain
operator harus memiliki Lisensi
K3 Operator Pesawat Angkat
Angkut dan mengerti kode-kode
gerakan, Alat- Alat Berat.
Pencegahan yang dilakukan untuk
mengatasi potensi bahaya yaitu :
1. Pemeriksaan
Pemeriksaan Alat-Alat
Berat ini dilakukan oleh
pihak internal dan
eksternal. Dari pihak
eksternal dilakukan
setahun sekali yaitu uji
emisi alat oleh Disnaker
dan pihak ketiga. Dari
pihak internal dilakukan
pengecekan rutin sebelum
memakai A2B yang
meliputi pengecekan oli,
kebocoran air system atau
radiator, pengecekan tes
105
3. Sistem Ijin Kerja PT Pupuk Kujang telah memiliki 1. Peraturan Pemerintah RI Sesuai dengan Peraturan Tidak ada
prosedur yang mengatur tentang Nomor 50 Tahun 2012 Pemerintah RI Nomor 50 Tahun rekomendasi
pedoman system ijin kerja (work Tentang Penerapan Sistem 2012 Tentang Penerapan Sistem
permit system) PS-PK-K3LH-13. Manajemen Keselamatan Manajemen Keselamatan dan
Ijin kerja yang diterapkan di dan Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja pada pasal 10
Pupuk Kujang terdiri dari: dijelaskan bahwa pengusaha dalam
1. Hot Work Permit/ Ijin melaksanakan rencana K3 harus
Kerja Panas didukung dengan sumber daya di
2. Cold Permit/ Ijin Kerja bidang K3, sarana dan prasarana
dingin yang harus memiliki memiliki
3. Confined Space Permit/ kompetensi dibuktikan dengan
Ijin Kerja Masuk Ruang sertfiikat kompetensi dan
Terbatas kewenangan di bidang K3 yang
4. Electrical Permit/ Ijin dibuktikan dengan adanya surat
Kerja Pekerjaan Listrik ijin kerja
5. Digging Permit/ Ijin Kerja
Penggalian
6. Scaffolding Permit/ Ijin
Kerja Pemasangan/
Pembongkaran
Scaffolding
7. Heavy Equipment Crane
Operational Permit/
Lifting Permit
8. Sampling Lab Permit/ Ijin
Pengambilan Sample Lab
9. Non Area Process Permit/
Ijin Kerja Non Area
Proses.
Sertifikat Work Permit (SWP),
berlaku selama 3 tahun dari
109
5. Lock Out Tag Out PT Pupuk Kujang mengatur 1. Peraturan Pemerintah RI Sesuai dengan Peraturan 1. Sebaiknya
(LOTO) tentang LOTO dalam prosedur Nomor 50 Tahun 2012 Pemerintah RI Nomor 50 Tahun prosedur
pedoman sistem ijin kerja (work Tentang Penerapan Sistem 2012 Tentang Penerapan Sistem LOTO diatur
permit system) PS-PK-K3LH-13. Manajemen Keselamatan Manajemen Keselamatan dan lebih rinci dan
LOTO atau Lock Out Tag Out dan Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja pasal 11 ayat (2) tidak
adalah Penempatan kunci/ label huruf a dijelaskan bahwa digabungkan
pada perangkat isolasi energi pengusaha dalam melaksanakan dengan
sesuai dengan prosedur yang K3 harus melakukan paling sedikit prosedur
ditetapkan, menandakan bahwa 8 kegiatan salah satunya adalah system ijin
perangkat isolasi energi tidak kegiatan tindakan pengendalian. kerja (work
boleh dioperasikan hingga kunci/ PT Pupuk Kujang Cikampek telah permit
label dilepaskan sesuai dengan melakukan kegiatan pengendalian system)
prosedur yang telah ditetapkan. yaitu salah satunya pengendalian 2. Operator
Istilah “Lockout/ Tagout” operasi dengan sistem LOTO lapangan
memperbolehkan penggunaan (Lock Out Tag Out) lebih
perangkat pengunci, perangkat dikenalkan
label atau kombinasi dari dengan istilah
keduanya. Isolasi energi meliputi LOTO
112
6. Sistem Proteksi Adapun sarana pencegahan 1. Permenakertrans No. Per- 1. Khusus untuk APAR, Tidak ada
Kebakaran (Catt : keadaan darurat kebakaran di PT 04/MEN/1980 tentang pemasangan dan rekomendasi
APAR, hydrant, Pupuk Kujang yaitu: Syarat-syarat Pemasangan penempatannya telah
alarm, springkler, 1. Fire alarm system dan Pemeliharaan APAR sesuai dengan
mobil damkar, Fire Alarm System (BAB II Pasal 4) Permenakertrans No. Per-
detector, baging merupakan alat untuk 2. Kepmenaker RI No. 04/MEN/1980 tentang
system). mendeteksi terjadinya Kep186/MEN/1999 Syarat-syarat Pemasangan
kebakaran. Fire alarm tentang Unit dan Pemeliharaan APAR
system biasanya terdapat Penanggulangan (BAB II Pasal 4) yang
di koridor-koridor ruangan Kebakaran di Tempat menyatakan bahwa
di PT Pupuk Kujang, Kerja (BAB II Pasal 5) “Tinggi pemberian tanda
untuk area innerfence pemasangan APAR adalah
Office yaitu pada Gedung 125 cm dari dasar lantai
Kujang IB dan Bagging. tepat diatas satu atau
Area outerfence 1: pada kelompok alat pemadam
Gedung K3, Gedung Lab api ringan bersangkutan,
Riset, Gedung Main Lab, sedangkan penempatan
Gudang 01, Gudang 02, antara APAR yang satu
113
7. Assembly point
8. Gardu darurat
9. Penunjuk arah angin
10. Sliding chute
11. Pagging system
12. Peta evakuasi
13. Pintu darurat atau tangga
darurat
14. Fire shalter
9. Keselamatan Kerja Salah satu potensi bahaya yang Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Sesuai dengan Peraturan Tidak ada
Kimia (Catt : terjadi di PT Pupuk Kujang adalah Tahun 2012 Tentang Penerapan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun rekomendasi
MSDS, eye wash, kebocoran bahan kimia.pada area Sistem Manajemen Keselamatan 2012 Tentang Penerapan Sistem
safety shower, dll). utility juga banyak menggunakan dan Kesehatan Kerja Manajemen Keselamatan dan
bahan kimia seperti acid, caustic, Kesehatan Kerja pasal 11 ayat (2)
dan klorin huruf a dijelaskan bahwa
pengusaha dalam melaksanakan
K3 harus melakukan paling sedikit
8 kegiatan salah satunya adalah
kegiatan tindakan pengendalian.
PT Pupuk Kujang Cikampek telah
melakukan kegiatan pengendalian
yaitu salah satunya pengendalian
bahan kimia dengan membuat
MSDS (Material Safety Data
Sheet) dan menyediakan fasilitas
untuk pertolongan pertama saat
terkena bahan kimia seperti eye
wash dan safety shower.
11. Komunikasi K3 Bentuk komunikasi K3 di Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Sesuai dengan Peraturan Tidak ada
(Catt : safety sign/ PT Pupuk Kujang berupa Safety Tahun 2012 Tentang Penerapan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun rekomendasi
rambu-rambu K3, Induction, Safety Briefing, Safety Sistem Manajemen Keselamatan 2012 Tentang Penerapan Sistem
116
safety talk, poster Talk, Toolbox Safety Meeting, dan Kesehatan Kerja Manajemen Keselamatan dan
K3). rapat produksi harian, rapat pleno Kesehatan Kerja pasal 13 ayat (1)
P2K3, ceramah dan diskusi K3, yang menyatakan bahwa prosedur
poster K3, pamflet K3, spanduk informasi harus memberikan
K3, stiker K3, rambu K3 papan jaminan bahwa informasi K3
informasi K3 dan Video K3 dikomunikasikan kepada semua
pihak dalam perusahaan dan pihak
terkait di luar perusahaan.
117
No. Jenis APD Jenis aktivitas/pekerjaan Deskripsi Kepatuhan Pemakaian Deskripsi Kelayakan APD
APD
Alat Pelindung Kepala
1. Safety Helmet Merupakan alat pelindung kepala Safety helmet yang ada di PT Layak.
yang diberikan kepada karyawan dari Pupuk Kujang ada beberapa warna PT. Pupuk Kujang
direktorat produski, pemeliharaan dan yang telah ditentukan oleh pihak Cikampek tidak
teknik Manajemen PT Pupuk Kujang melaksanakan pengujian
sesuai dengan tugas dan bagian APD tetapi pada saat
masing-masing yaitu: pembelian APD sudah
1. Warna merah: Departemen disertai dengan sertifikasi
K3LH. alat.
2. Warna putih: Departemen Setelah diberikan dari
Produksi. perusahaan, penggunaan
3. Warna orange: Departemen dan perawatan safety
Pemeliharaan dan Proses. helmet menjadi tanggung
4. Warna biru: Departemen jawab masing-masing
Pengamanan. pekerja.
5. Warna hijau: Praktikan, Apabila safety helmet
vendor dan tamu. hilang atau rusak bisa
6. Warna kuning: Kontraktor meminta atau ditukar
jasa sipil. kembali ke bagian K3.
2. Fire Helmet Merupakan alat pleindung kepala yang Pada saat terjadi kebakaran, bagian Layak.
digunakan saat memadamkan api. RPK yang bertanggung jawab PT. Pupuk Kujang
Helm ini bertujuan agar bagian kepala dalam memadamkan api akan Cikampek tidak
tidak terkena semburan api saat menggunakan helm ini sebagai melaksanakan pengujian
pemadaman. Fire Helmet juga pelindung kepala. APD tetapi pada saat
118
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
2. Safety Goggle Safety goggles diigunakan saat pekerja Seluruh pekerja menggunakan Layak.
memasuki area pabrik. safety goggles di area pabrik. PT. Pupuk Kujang
Cikampek tidak
melaksanakan pengujian
APD tetapi pada saat
pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Setelah diberikan dari
perusahaan, penggunaan
dan perawatan safety
goggles menjadi tanggung
jawab masing-masing
pekerja.
Apabila safety goggles
hilang atau rusak bisa
meminta atau ditukar
kembali ke bagian K3.
3. Topeng Las Topeng las diigunakan untuk Penggunaan topeng las sudah Layak.
pekerjaan mengealas dilakukan karyawan di area PT. Pupuk Kujang
pengelasan karena mengetahui Cikampek tidak
bahaya yang disebabkan oleh melaksanakan pengujian
percikan logam dan bahaya dari APD tetapi pada saat
sinar las pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Perusahaan melaksanakan
120
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
Alat Pelindung Pendengaran
1. Ear Plug Ear Plug merupakan salah satu alat Setiap plant produksi Layak.
pelindung diri standar yang wajib PT. Pupuk Kujang
dipakai oleh karyawan ataupun orang Cikampek tidak
lain yang akan masuk pabrik melaksanakan pengujian
APD tetapi pada saat
pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Setelah diberikan dari
perusahaan, penggunaan
dan perawatan ear plug
menjadi tanggung jawab
masing-masing pekerja.
Apabila ear plug hilang
atau rusak bisa meminta
atau ditukar kembali ke
bagian K3.
2. Ear Muff Pemakaian ear muff dilakukan saat Di PT Pupuk Kujang sebagian besar Layak.
pengisian tabung Self Contained karyawan tidak PT. Pupuk Kujang
Breathing Apparatus (SCBA) dengan menggunakan ear muff, Cikampek tidak
compressor. dikarenakan kebisingan masih bisa melaksanakan pengujian
diminimalisir dengan penggunaan APD tetapi pada saat
ear plug pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Perusahaan melaksanakan
121
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
Alat Pelindung Tangan
1. Chemical Gloves Chemical Gloves digunakan pada saat Penggunaan sarung tangan ini Layak.
memasuki bersifat wajib dikarenakan PT PT. Pupuk Kujang
bejana yang terdapat bahan kimia Pupuk Kujang terdapat bahan-bahn Cikampek tidak
berbahaya yang dapat kimia seperti asam sulfat, chlorine, melaksanakan pengujian
menyebabkan iritasi pada kulit. benfield cair, ammonia, APD tetapi pada saat
alumunium chloride, cosorb solvent pembelian APD sudah
dan toluene. disertai dengan sertifikasi
alat.
Setelah diberikan dari
perusahaan, penggunaan
dan perawatan chemical
gloves menjadi tanggung
jawab masing-masing
pekerja.
Apabila chemical gloves
hilang atau rusak bisa
meminta atau ditukar
kembali ke bagian K3.
2. Asbestos Gloves Asbestos Gloves digunakan pada Apabila pekerjaan terdapat bahan Layak.
pekerjaan yang bersuhu lebih dari korosif dan panas. Pekerja PT. Pupuk Kujang
90°C seperti pada pekerjaan panas. menggunakan chemical glove. Cikampek tidak
melaksanakan pengujian
APD tetapi pada saat
pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
122
Perusahaan melaksanakan
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
3. Leather Gloves Leather Gloves digunakan dalam Pekerja menggunakan Leather Layak.
pekerjaan pengelasan untuk Gloves pada saat pengelasan. PT. Pupuk Kujang
melindungi kulit dari panas dan APD disiapkan dalam lemari yang Cikampek tidak
percikan api. disimpan di beberapa titik di area melaksanakan pengujian
pabrik. APD tetapi pada saat
pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Perusahaan melaksanakan
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
4. Welding Gloves Welding Gloves digunakan oleh juru APD disiapkan dalam lemari yang Layak.
las (welder) yang memiliki fungsi disimpan di beberapa titik di area PT. Pupuk Kujang
melindungi kulit dari panas dan pabrik. Cikampek tidak
percikan melaksanakan pengujian
api. Welding gloves biasanya lebih APD tetapi pada saat
tebal dari pada Leather gloves. pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Perusahaan melaksanakan
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
123
5. Cotton Gloves Cotton Gloves digunakan dalam Pekerja menggunakan Cotton Layak.
pekerjaan penanganan barang seperti Gloves pada area bagging. PT. Pupuk Kujang
mengangkat peti, kotak pada area Cikampek tidak
gudang dan bagging. melaksanakan pengujian
APD tetapi pada saat
pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Setelah diberikan dari
perusahaan, penggunaan
dan perawatan Cotton
Gloves menjadi tanggung
jawab masing-masing
pekerja.
Apabila Cotton Gloves
hilang atau rusak bisa
meminta atau ditukar
kembali ke bagian K3.
Alat Pelindung Pernafasan
1. Kassa masker dan cotton masker PT Pupuk Kujang mewajibkan Pekerja menggunakan cotton Layak.
karyawan menggunakan masker di masker di area produksi. PT. Pupuk Kujang
area berdebu seperti prilling tower dan Cikampek tidak
pengantongan. melaksanakan pengujian
APD tetapi pada saat
pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Setelah diberikan dari
perusahaan, penggunaan
dan perawatan cotton
masker menjadi tanggung
124
jawab masing-masing
pekerja.
Apabila cotton masker
hilang atau rusak bisa
meminta atau ditukar
kembali ke bagian K3.
2. Full mask Full mask digunakan untuk pekerjaan Penggunaan full mask di PT Pupuk Layak.
yang berhadapan dengan bahan kimia. Kujang menggunakan 3 PT. Pupuk Kujang
jenis canister sebagai upaya Cikampek tidak
perlindungan karyawan untuk melaksanakan pengujian
karyawan, yaitu : APD tetapi pada saat
1. Ammonia (NH3): warna pembelian APD sudah
hijau disertai dengan sertifikasi
2. Clorine (Cl): warna cokelat alat.
3. Karbon monoksida (CO): Perusahaan melaksanakan
warna hitam pengecekan kelayakan
Full mask beserta canister tiap 3 bulan sekali untuk
disediakan di control room setiap APD yang pemakaiannya
unit kerja, sehingga dapat dipakai tidak rutin.
sewaktu-waktu apabila terdapat
pekerjaan yang membutuhkan alat
ini
3. Mono Mask Di PT Pupuk Kujang hanya terdapat Pekerja menggunakan mono mask. Layak.
mono mask jenis monomask ammonia, PT. Pupuk Kujang
dikarenakan hampir semua area Cikampek tidak
produksi berpotensi mengalami melaksanakan pengujian
kebocoran gas ammonia. APD tetapi pada saat
pembelian APD sudah
disertai dengan sertifikasi
alat.
Perusahaan melaksanakan
125
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
4. Self Contained Breathing Apparatus Penggunaan Self Contained Breathing Pekerja bagian RPK menggunakan Layak.
(SCBA) Apparatus (SCBA) di PT Pupuk SCBA untuk penanganan PT. Pupuk Kujang
Kujang untuk penanganan kebocoran kebocoran bahan kimia. APD Cikampek tidak
atau tumpahan bahan kimia berbahaya disiapkan dalam lemari yang melaksanakan pengujian
dan beracun, untuk pekerjaan yang terdapat di RPK. APD tetapi pada saat
memasuki bejana dan perbaikan pembelian APD sudah
pompa di disertai dengan sertifikasi
water intake. alat.
Perusahaan melaksanakan
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
5. Airline Respirator Airline Respirator menggunakan Digunakan apabila memtuhkan Layak.
supply udara pabrik dengan udara khusus saat terjadi kebakaran. Perusahaan melaksanakan
penggunaan line-line khusus (plant pengecekan kelayakan
air) yang disediakan dari unit utility. tiap 3 bulan sekali untuk
Airline Respirator penempatannya APD yang pemakaiannya
bersifat permanen dan panjang selang tidak rutin.
kurang dari 50 meter.
6. Pass Air Pack Pass Air Pack menggunakan supply Pekerja bagian RPK menggunakan Layak.
udara pernafasan dari tabung seperti Pass Air Pack untuk penanganan PT. Pupuk Kujang
Self Contained Breathing Apparatus kebocoran bahan kimia. APD Cikampek tidak
(SCBA). Penggunaan Pass Air Pack disiapkan dalam lemari yang melaksanakan pengujian
lebih efisien untuk pekerjaan di dalam terdapat di RPK. APD tetapi pada saat
dan diluar bejana, dimana udara luar pembelian APD sudah
telah terkontaminasi oleh gas beracun. disertai dengan sertifikasi
126
alat.
Perusahaan melaksanakan
pengecekan kelayakan
tiap 3 bulan sekali untuk
APD yang pemakaiannya
tidak rutin.
Pakaian Pelindung PT Pupuk Kujang menyediakan pakain Seluruh pekerja menggunakan Layak.
pelindung antara lain chemical suit pakaian pelindung. PT. Pupuk Kujang
dan pant, welder jacket dan apron Cikampek tidak
leather, chemical suit full cover. melaksanakan pengujian
Pakaian pelindung tersebut bertujuan APD tetapi pada saat
untuk melindungi karyawan dari pembelian APD sudah
bahaya paparan kimia dan percikan api disertai dengan sertifikasi
dari pekerjaan pengelasan. alat.
Setelah diberikan dari
perusahaan, penggunaan
dan perawatan pakaian
pelindung menjadi
tanggung jawab masing-
masing pekerja.
Apabila pakaian
pelindung hilang atau
rusak bisa meminta atau
ditukar kembali ke bagian
K3.
Sepatu Pelindung
1. Safety Shoes Safety shoes digunakan untuk PT Pupuk Kujang mewajibkan Layak.
melindungi area kaki dari tertimpa semua karyawan yang masuk area PT. Pupuk Kujang
benda berat dan tajam. Safety shoes pabrik untuk menggunakan safety Cikampek tidak
diberikan kepada pekerja pada awal shoes. melaksanakan pengujian
bekerja dan menjadi tanggung jawab Karyawan yang tidak memakai APD tetapi pada saat
127
A. Simpulan
di PT Pupuk Kujang Cikampek sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari
Pusat Jakarta setiap tahun sekali. Pada hasil pengukuran faktor fisik
dan faktor psiko-sosial masih ada faktor yang tidak sesuai dengan
129
130
ditetapkan dan sikap kerja karyawan yang tidak normal sehingga dapat
menyebabkan cedera.
B. Saran
dengan prosedur system ijin kerja (work permit system). Selain itu
pekerja lebih dikenalkan dengan istilah LOTO (Log Out Take Out)
132
133
Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 03 tahun 1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja.
Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 BAB XIX tentang Pemadam Kebakaran.
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun.
Permenaker No. 04/MEN/1980 tentang pemeliharaan APAR.
Permenaker No.Per 4/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
Permenaker No. Per. 05/ MEN/ 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja.
Permenaker RI No. PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
Dan Faktor Kimia.
PerMenakertrans No. PER. 15/MEN/VIII/2008 tentang P3K di tempat kerja.
Permenaker No.37 tahun 2016 tentang K3 bejana tekanan dan tangki timbun.
Permenakertrans No.PER/01/MEN/1979 Tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan.
Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
Undang-Undang No.3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah.
Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Undang-Undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE.01/MEN/1979 tentang
Pengadaan kantin dan Ruang Tempat Makan.
Tarwaka, 2016 .Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Manajemen Manajemen dan
Implementasi K3 Di Tempat Kerja). Surakarta : Harapan Press.
134
LAMPIRAN
135
NPK 1 85,7
NPK 2 80,5
V Radiasi Elektro medanmagnet (60/f 1. Isolasi sumber radiasi dengan desain ruang
mT) MCC tertutup dan terpisah dengan ruang kerja
Urea 1B 0,0045 – lain
0.0412 2. Dipasang rambu larangan masuk selain petugas
Utility 1B 0,0058 – 0, (restrictid area)
2557 3. Melakukan rotasi pekerjaan dan pengaturan
Utility 1A 0,1111 – jam kerja di area pabrik
0,2703
Pengantongan 0,0087 –
0,0878
NPK 1 0,0336
NPK 2 0,0101 –
0,0184
VI Radiasi UV (0,05 mW/cm2) 1. Isolasi sumber radiasi dengan memasang cover
Ammonia 1B 0,0194 2. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
Utility 1B 0,0075 (MCU)
Utility 1A 0,0016 – 3. Menggunakan alat pelindung diri dengan
0,0017 safety goggles anti UV atau tameng las/
Ammonia 1A 0,0015 Welder Shield
Bengkel 0,2558
(pengelasan)
VII Iklim kerja (28 oC) 1. Pemasangan AC setiap ruangan
Urea 1B 17,8 - 29,4 2. Melengkapi dengan sistem sirkulasi yang baik
Ammonia 1B 28,2 dan optimalisasi sistem ventilasi
Urea 1A 22 - 29,4 3. Menyediakan air minum sebagai pengganti
Ammonia 1A 20,6 - 30,2 cairan yang hilang
Utility 1A 21,3 - 26,4 4. Rotasi pekerjaan dan pengaturan waktu kerja
Pengantongan 20,8 - 30,3 dan istirahat
NPK 1 25,6 - 28,7
NPK 2 24,5 - 31,3
Bengkel 28,2 - 30,2
Gedung Main Lab 23 - 25,5
Gedung Riset 25,1
VII Intensitas Cahaya (200 lux) 1. Pemasangan reflektor untuk optimalkan
I Urea 1B 341 – 512 penyebaran cahaya
Utility 1B 239 – 301 2. Penggantian jenis lampu dengan jenis LED &
Urea 1A 142 – 670 perubahan posisi letak lampu sesuai tempat
Ammonia 1A 41 - 780 kerja
Utility 1A 201 – 498 3. Memanfaatkan cahaya alami dengan baik
Pengantongan 74 - 189 (membuka tirai/ gorden waktu siang hari)
NPK 1 58 – 1123
NPK 2 42 – 1673
Bengkel 92 – 102
137
Lampiran 4. Kebijakan K3
144
Lampiran 5. Manual K3
145
146
147
Minggu 2
151
Minggu 3
152
Minggu 4
153
Minggu 5
154
Minggu 6
155
ini:
156
157
B. Masalah K3
1. Penyebab Masalah
a. Faktor Lingkungan
1) Faktor Fisik
a) Kebisingan
b) Ledakan
2) Faktor Kimia
(NH3).
semakin terasa.
158
3) Faktor Ergonomi
a) Postur kerja
b) Manual Handling
Pekerja mengangkat kantong pupuk urea melebihi
kapasitas beban fisik yang ditetapkan.
4) Faktor Manusia
a) Unsafe act
1A
2. Deskripsi Masalah
No Penyebab
Lokasi Deskripsi Masalah
Masalah
1. Faktor Lingkungan
a. Faktor Fisik
Unit produksi PT Pada pengujian sesaat
Kebisingan
Pupuk Kujang intensitas bising pada
159
pengujian tergolong
laju metabolit sedang
dengan pengaturan
waktu kerja setiap jam
75%-100%. Dengan
demikian ISBB
maksimum
diperkenankan 28oC.
berdasarkan hasil
pengujian terdapat 10
titik lokais dengan
intensitas iklim kerja
>NAB dan 8 titik
<NAB.
Pada area bengkel
pengelasan terdapat
pekerjaan pengelasan
dimana cahaya dari
mesin las mengandung
sinar UV yang tinggi.
Bengkel
Radiasi Ultraviolet Pekerja dibekali dengan
pengelasan.
APD yang sesuai
seperti googles anti
sinar UV untuk
mengurangi risiko
terpapar sinar UV
berlebih.
b. Faktor Kimia
PT. Pupuk Kujang
Cikampek
memproduksi ammonia
untuk langsung dijual
maupun diolah menjadi
urea. Pada area
Synthesis Loop dan
Unit Synthesis
Ammonia Converter
Keluhan iritasi kulit Loop dan
terdapat proses
akibat terkena cairan Ammonia
pemisahan NH3 cair
Ammonia (NH3) Converter Area
dari proses
Ammonia 1A
pendinginan. Pada saat
proses pengecekan
harian (logsheet) atau
pergantian kran pipa,
pekerja akan berisiko
terpapar NH3 cair
sehingga apabila tidak
162
menerus dapat
meningkatkan risiko
cedera ergonomi.
2.Posisi tidak natural
pada saat operator
melakukan
pengaturan bahan
kerja ke meja kerja,
jika dilakukan dalam
tempo yang lama dan
terus menerus akan
meningkatkan risiko
ergonomi
3.Pekerja menoleh pada
panel operasi saat
pengaturan bahan
kerja ke meja kerja,
posisi ini merupakan
posisi yang tidak
normal yang dapat
menyebabkan
kelelahan fisik dan
cedera ergonomi
Pekerja melakukan
kegiatan angkat angkut
secara manual yaitu
memindahkan kantong
Manual handling Bagging
urea seberat 50 kg dari
accumulator conveyor
untuk dipindahkan ke
truk.
d. Faktor Manusia
Ammonia 1A PT Pupuk Kujang
memiliki peraturan
yang mewajibkan untuk
menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)
saat memasuki area
Unsafe act
pabrik. Saat dilakukan
observasi di Ammonia
1A yang didampingi
oleh salah satu operator
ditemukan bahwa salah
satu operator tidak
164
dapat menyebabkan
mesin-mesin menjadi
mudah berkarat.
I Jumlah
Daftar
No T R IxTx
Masalah P S RI DU SB PCc PCm
R
1. Kebisingan 4 4 4 2 5 5 1 2 4 25.600
2. Ledakan 4 4 3 2 4 4 1 2 4 12.288
3. Pencahayaan 3 3 2 1 4 3 1 1 3 648
4. Iklim Kerja 3 2 2 2 3 3 1 1 3 648
Radiasi
5. 3 3 1 1 2 1 1 2 3 108
Ultraviolet
Keluhan
iritasi kulit
akibat
6. terkena 3 4 2 1 3 3 1 1 4 864
cairan
Ammonia
(NH3)
Kebocoran
7. Gas 4 4 3 2 4 4 1 2 4 12.288
Ammonia
8. Postur Kerja 3 2 4 1 1 1 1 3 3 216
Manual
9. 3 3 4 1 1 1 1 3 3 324
handling
10. Unsafe act 3 3 4 1 1 1 1 4 4 576
Mesin-mesin
produksi
yang
12. 3 3 2 1 1 1 1 2 2 72
berkarat di
Pabrik
Ammonia 1A
Keterangan:
tidak terpenuhi)
Teknik Penilaian :
Nilai 4 = Penting
Nilai 4 = Mudah
Nilai 4 = Tersedia
Pupuk Kujang Cikampek yang menjadi prioritas adalah faktor fisika yaitu
A. Analisis SWOT
1. Analisis SWOT
dimiliki.
a. Kekuatan (strength)
b. Kelemahan (weakness)
organisasi.
c. Peluang (opportunity)
d. Ancaman (threath)
alternatif.
keluar tersebut.
mengatasi masalah.
keluar tersebut.
keluar tersebut.
dengan nilai C.
terpilih
1 Peningkatan 4 4 3 3 16
pengawasan
penggunaan APD di
tempat kerja.
2 Menyelenggarakan 5 4 5 3 33,3
penyuluhan (Safety
Refreshment)
tentang bekerja
aman pada
lingkungan kerja
bising dan NIHL.
Keterangan :
Nilai 4 = Efisien
2. Penjelasan singkat:
3. Tujuan :
terjadinya PAK.
4. Materi : Terlampir
a. Regulasi / perundangan
pemeliharaan
176
pemeriksaan
Cikampek
dari rumah sakit yang bekerja sama dengan PT. Pupuk Kujang
Cikampek
9. Biaya :
Konsumsi : Rp 1.000.000,00
Banner : Rp 150.000,00
Total : Rp 3.150.000,00
10. Peralatan : Materi PPT, Laptop, LCD. Mic, Speaker, APD earplug
dan earmuff
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212