KEWIRAUSAHAAN
SAP 10
OLEH :
Kelompok 3
S1 REGULER AKUNTANSI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah kami dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
KASUS ............................................................................................................................... 15
Setelah mendapat pelatihan dan wirausahawan memulai usaha dan disaat usaha mulai
berkembang dengan baik. Wirausahawan harus memerhatikan bagaimana cara untuk
menaikkan laba. Selain itu wirausaha juga harus mengsistematika proses jual belinya, agar
lebih teratur. Setelah itu wirausahawan juga harus dapat mengembangkan usahanya yang
telah ada agar dapat lebih berkembang.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui maksud dari ide dan konsep usaha
1.3.2 Untuk mengetahui maksud dari studi kelayakan
1.3.3 Untuk mengetahui maksud dari business plan
1.3.4 Untuk mengetahui maksud dari Start Up Business
1.3.5 Untuk mengetahui maksud dari business coaching/mentoring
1.3.6 Untuk mengetahui maksud dari profiting
1.3.7 Untuk mengetahui maksud dari systemizing
1.3.8 Untuk mengetahui maksud dari expanding business
BAB II
PEMBAHASAN
Gagasan ini adalah suatu yang dapat mendatangkan inspirasi pelaku yang mendorong
munculnya suatu ide usaha dan menduga lebih awal apakah ide yang muncul ini akan dapat
menghasilkan suatu nilai tambahan atau tidak. Pemahaman sumber gagasan yang baik
tentunya akan memperkaya ide usaha.
Sumber Gagasan Usaha Bagi Produk dan Jasa Baru :
a. Kebutuhan akan sumber penemuan
b. Membuat inovasi baru sesuai keahlian
c. Hobi atau kesenangan pribadi
d. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
e. Memanfaatkan koneksi dan relasi
f. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
g. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Penemuan ide atau gagasan yang baik, diperlukan banyak informasi yang
berhubungan dengan ide atau gagasan. Maka perlu dilakukan kegiatan berikut yaitu :
1) Mengetahui sumber informasi.
2) Melakukan seleksi informasi dari sumber-sumber.
1. Survei, Survei dapat diartikan seseorang mencari ide usaha dengan cara terjun
langsung kelapangan guna mengamati, melihat secara langsung dari dekat mengenai
objek yang dianggap menarik ataupun dilakukan secara sistematik dengan dibuat
suatu rancangan khusus, perlakuan khusus, dengan tahap-tahap yang harus dilalui
guna menemukan suatu ide usaha. Ide yang muncul sebagai temuan dari suatu survei
akan lebih baik adanya karena dapat dirasakan, dilihat, didengar, dan didiskusikan
secara langsung sehingga langkah-langkah untuk merealisasikan akan jauh lebih
mudah ketimbang ide atau gagasan yang ditemukan berdasarkan sumber bacaan.
2. Pengalaman, Pengalaman adalah guru yang paling baik. Banyak contoh lahirnya para
pendiri perusahaan yang muncul dari pengalaman, seperti pengusaha atau pendiri
perusahaan pasta gigi pepsodent. Awalnya dia bekerja sebagai tenaga pemasar
(salesman) keliling yang menjajakan barang dagangan keseluruh wilayah pemasaran
di Amerika Serikat. Dari pengalaman dan hasil pengamatannya bertahun-tahun
ternyata membuat dan menjual pasta gigi akan menguntungkan, disamping itu jika
produk tersebut dapat diterima oleh konsumen maka kebutuhannya tidak akan pernah
habis kegenerasi-generasi.
3. Teknologi, Teknologi muncul disekitar kita juga dapat menjadi sumber ide usaha,
misalnya, adanya teknologi computer secara tidak langsung melahirkan sebagai ide
usaha baru, seperti : usaha jasa internet, usaha jasa rental computer, usaha jasa
pengolahan data, usaha jasa pemasangan jaringan, usaha servis computer, dan lain
sebagainya.
4. Kebutuhan Pasar, Kebutuhan pasar yang muncul maka akan segera juga berbagai ide
usaha yang akan muncul.
5. Pesaing, Kegiatan pesaing untuk melakukan inovasi produknya, kadang-kadang
muncul dari adanya usaha baru, baik berupa produksi barang subtitusi ataupun meniru
produk. Yang sudah ada sedikit modifikasi. Contoh air Mineral “Aqua” yang telah
melahirkan beratus-ratus.Ide untuk menghasilkan air mineral sejenis aqua tersebut
dengan merek dagang yang berbeda-beda.
6. Saluran Distribusi, Banyak produk yang beredar dan relatif dikenal luas oleh
masyarakat namun terkadang perusahaan kesulitan untuk mendistribusikan
produknya.
7. Pemasuk, Kebutuhan pasar yang sedemikian besar yang menyebabkan banyak yang
dibutuhkan pemasuk, baik untuk kebutuhan pabrik ataupun kebutuhan kantor-kantor
pemerintah atau swasta.
8. Perubahan Lingkungan, Ide juga dapat muncul dengan adanya perubahan lingkungan.
Misalnya ada perubahan lingkungan sebagai akibat pendirian suatu perguruan tinggi
atau sekolah, maka lingkungan disekitar perguruan tinggi atau sekolah tersebut yang
tadinya merupakan lingkungan tempat tinggal sekarang telah berubah menjadi
lingkungan bisnis yang menunjang kebutuhan tambahan dari adanya perguruan tinggi
atau sekolah tersebut, seperti kebutuhan warung atau restoran,dll.
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai
aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu
semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan tidak dijalankan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.
Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis
1. Aspek hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
a. Izin lokasi : Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau
berbentuk badan hukum lainnya.
b. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
c. Surat tanda daftar perusahaan
d. Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
e. Surat tanda rekanan dari pemda setempat
f. SIUP setempat
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu
kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
a. Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan
masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
b. Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita
penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per
capita penduduk setempat, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja
setempat atau UMR.
c. Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai,
lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan
lainnya, pendidikan masyarakat setempat dan untuk mendapatkan itu semua
adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat
apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan
keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
3. Aspek pasar dan pemasaran
Menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh
kegiatan usaha kita, dengan melihat hal-hal berikut :
a. Potensi pasar
b. Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat
untuk membeli.
c. Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
d. Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup
tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan
masa lalu, dll.
e. Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih
sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi
tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek teknis dan teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay
out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
6. Aspek keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan
tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Agar usaha berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun
business plan. Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis sebuah bisnis untuk menjual barang dan jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Definisi yang lebih baik
menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling dokumen yang mengungkapkan daya
tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. (Bygrave 1994: 114)
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perushaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu
menyangkut pemasaran, pemodalan, manufaktur dan sumber daya manusia. (Hisrich-Peters,
1995: 113)
a. Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka
usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha itu dan anda juga harus menyakinkan
orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda.
b. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah
ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharpkan
memasok barang buat perusahaan anda ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih
besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
c. Business plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensional atau
mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda.
d. Business plan juga berguna untuk melakukan marger dan akuisisi misalna anda menjual
perusahaan anda ke sebuah perusahaan besar maka perusahaan besar tersebut harus
membaca business plan anda atau mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain
maka business plan yang anda susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain
yang mau diakuisisi.
e. Businessnplan bertujuan untuk menjamin adanya fakus tujuan dari berbagai porsonil
yang dalam perusahaan.
a. Business merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis. Ini
menolong anda tetap keatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
b. Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
c. Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemaspk. Konsumen,
penyandang dana.. Dengan adanya business plan membuat mereka mengerti tujuan dan
cara operasional bisnis.
d. Ini membuat anda sebagai manajer , karena mengetahui langkah-langkah praktis
menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
e. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengukuti atau
sesuai dengan rencana atau tidak.
2.4 Start-up Business
Perusahaan rintisan, umumnya disebut startup (atau ejaan lain yaitu start-up), merujuk
pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian
besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan
penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.
Memulai segala sesuatu memang terkadang tidak mudah. Segala sesuatunya pasti akan
mengalami kendala atau halangan. Yang terpenting adalah ketelatenan dan kesabaran.
Banyak wirausaha sukses berawal dari kekalahan. Mereka bisa belajar dari kekalahan dan
kesalahan dengan maksud agar tidak mengulangi hal yang sama. Disisi lain tentunya mereka
juga mempelajari langkah-langkah logis dan kongkrit dalam menjalankan aktifitasnya
tersebut.
Ada beberapa hal yang mungkin bisa digunakan sebagai patokan saat kita mau
mencoba berusaha atau membuka lapangan kerja baru, diantaranya :
Business coaching ini didesain bertujuan untuk memberikan bimbingan jangka pendek
(minimal 3 bulan) serta jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan pendekatan
yang mampu dilakukan oleh para klien. Filosofi yang kami gunakan dalam melakukan
empowerment adalah: “Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan
ikannya, agar ia mampu memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk
mencapai sasarannya”.
Sasaran apa saja yang bisa diraih oleh para coachee di dalam program business
coachingnya secara mendasar akan mengarah pada 3 hal, yaitu: TTM – Time, Team dan
Money. Money akan menyangkut revenue/omset bisnis, profit bisnis, bahkan income pribadi
klien.
Team akan berhubungan dengan bagaimana mengembangkan team atau sumber daya
manusia yang kompak kerjasamanya dengan owner serta memiliki kemampuan yang
membuat mereka dapat produktif sehingga akhirnya menyentuh faktor Time, yaitu
bagaimana sebagai owner anda juga dapat mengembangkan produktivitas yang diperlukan
dalam peran anda sebagai owner, yaitu mengembangkan keputusan-keputusan yang bersifat
strategis dan mengendalikan bisnis anda secara remote.
1. Menetapkan visi, misi dan kultur bisnis yang menjadi dasar jangka panjang
pengelolaan bisnis
2. Menetapkan target serta menyusun perencanaan bisnis tahunan sampai bulanan
3. Menentukan dan mengevaluasi strategi Marketing dan Sales
4. Pengendalian keuangan...dari membaca laporan dan menghitung berapa titik
break even bisnis
5. Mengasah kepemimpinan sang business owner(s)
6. Menentukan serta mengevaluasi sistem apa yang diperlukan dalam bisnis
7. Mengasah kualitas pribadi sang business owner(s), sehingga mampu
mengimplementasi rencana bisnisnya secara bertanggung jawab.
2.6 Profiting
Setelah volume penjualan yang anda peroleh dalam bisnis telah cukup besar atau
kapasitas yang anda tawarkan sudah secara maksimum pada tiap saat, barulah kemudian
fokus untuk menaikkan/meningkatkan keuntungan (profit) usaha. Ada 3 hal yang bisa
dilakukan Dan mampu menaikkan keuntungan (profit) usaha dari customer,antara lain yakni :
1) Menaikkan angka repeat order; Repeat order adalah segala upaya yang dapat
dilakukan untuk membuat pelanggan semakin sering berbelanja (melakukan Transaksi
pembelian) ke tempat kita.
2) Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan; Menaikkan rata-rata nominal jumlah
pembelian adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan agar pelanggan yang tadinya
belanja sebesar Rp 100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap
kunjungan, bahkan lebih.
3) Menaikkan margin. Menaikan margin adalah upaya untuk menaikkan nilai dan harga
jual, serta sekaligus menekan biaya produksi dengan cara menaikan produktifitas dan
menekan pengeluaran. Di dalam tahap profiting, promosi tetap aktif dilakukan Dan
jangan sampai berhenti. Bedanya dengan tahap starting, promosi profiting lebih
difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.
2.7 Systemizing
Ekspansi bisnis atau sering disebut juga dengan perluasan perusahaan adalah
aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan
dunia usaha, baik dibidang usaha sejenis seperti membuka cabang ataupun diversifikasi
kebidang yang lain. Hal ini diperlukan sebuah perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi
lebih kompetitif serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Deskripsi
ekspansi :
1. aktivitas memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain
2. peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha (expansion)
Salah satu contohnya adalah pabrik Indomie. Pabrik Indomie selama ini hanya
memproduksi mie untuk kebutuhan nasional. Karena pasar ASEAN masih terbuka lebar,
maka pabrik Indomie tersebut melakukan ekspansi usahanya ke negara-negara ASEAN
dengan membuka pabrik Indomie baru guna memenuhi kebutuhan dari negara yang
bersangkutan.
Metode Perluasan Bisnis. Perluasan atau expansi bisnis diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan
keuntungan atau profit perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode,
yakni :
Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu
kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan
yang lain akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan
mengaburkan identitas yang dimilikinya. Jenis-jenis Merger:
a. Merger Vertikal Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level
atau tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri
dengan perusahaan peternakan ayam.
2. Akuisisi.
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan
pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua
diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
Hostile Take Over atau Pengambil Alihan Secara Paksa adalah suatu tindakan
akuisisi yang dilakukan secara paksa yang biasanya dilakukan dengan cara
membuka penawaran atas saham perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal
dengan harga di atas harga pasar. Pengambilalihan secara paksa biasanya diikuti
oleh pemecatan karyawan dan manajer untuk diganti orang baru untuk melakukan
efisiensi pada operasional perusahaan.
Leverage Buy Out Leverage adalah teknik pengusaan perusahaan dengan metode
pinjaman atau utang yang digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan
lain. Terkadang suatu perusahaan target dapat dimiliki tanpa modal awal yang
besar.
KASUS
Ferry Unardi lahir pada 16 Januari 1988 di kota Padang. Setelah menyelesaikan
pendidikan di Sekolah Menengah, Ferry memutuskan untuk melanjutkan pendidikan
Universitas. Tak tanggung-tanggung, Beliau memilih kuliah di Purdue University jurusan
Computer Science dan Engineering.
Sebagai seorang insinyur (software engineer), Ferry Unardi merasa tidak terlalu
percaya diri memulai bisnis startup. Beliau berpikir logis dan memustuskan untuk
melanjutkan pendidikan S2 Bisnis di Harvard University.Jalan 1 semester di Harvard
University, Ferry Unardi tertarik untuk mengembangkan perusahaan rintisan (startup). Beliau
memilih stratup di bidang mesin pencari tiket pesawat. Ferry, merasa kesulitan saat memesan
tiket Amerika – Indonesia. Berawal dari solusi untuk memecahkan permasalahannya sendiri,
Ferry mengembangkan sebuah mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang lebih
modern,fleksibel dan praktisi.
Tepat saat Ferry berusia 23 tahun, Beliau memutuskan untuk melangkah keluar dari
zona nyaman. Ferry melihat pada waktu itu, Startup di bidang reservasi tiket, adalah startup
yang masih booming dan menjadi trend. Banyak investor berlomba-lomba untuk masuk ke
industri startup reservasi tiket. Ferry berpikir bakal ketinggalan gerbong, jika tidak segera
memulainya.
Konsep bisnis Traveloka pada tahun 2012 adalah situs pencari dan pembanding tiket
pesawat. Traveloka didirikan oleh tiga orang bersahabat: Derianto Kusuma, Ferry Unardi,
Albert. Singkat cerita, Ferry meilhat bahwa orang-orang tidak hanya ingin mencari tiket yang
murah, tetapi juga ingin memesan langsung tiket. Tepat pada pertengahan tahun 2013,
Traveloka berubah menjadi situs reservasi (pemesanan) tiket pesawat.
Banyak hal yang harus dipelajari oleh Ferry saat mengawali Traveloka. Tantangan
terberat adalah bagaimana cara mengelola tim yang awalnya berjumlah 8 orang menjadi
belasan, puluhan bahkan ratusan orang. Banyak hal yang harus dilakukan sebagai perusahaan
baru, termasuk membentuk budaya perusahaan dan membangun manajemen yang solid.
Selain itu permasalahan juga hadir, karena banyak maskapai penerbangan yang tidak
bersedia bekerjasama dengan Traveloka. Ferry berusaha meyakinkan perusahaan-perusahaan
maskapai penerbangan dan juga memperbaiki sistem layanan pelanggan (customer service).
Sejauh ini Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal
ventura (venture capital). Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan
Global Founders Capital pada tahun 2013.
PembahasanKasus :
Beberapahal yang dapat diteladani dari sosok Ferry Unardi ini adalah :
Semangat pantang menyerah dan kerja keras. Ternyata tidak mudah membuat
perusahaan startup, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi mulai dari manajemen,
pendanaan, menjalin partnership dan lain sebagainya. Dimana dalam merintis usahanya
tersebut beliau memulainya dengan merencanakan terlebih dahulu ide dan konsep usaha
yang akan dilakukan.
Sosok Ferry Unardi dan kawan-kawan, mengajarkan kepada kita bahwa setiap
pebisnis harus memiliki insting. Tahu kapan waktu yang pas untuk masuk dalam bisnis
tersebut, tahu apa yang dibutuhkan oleh customer. Ferry dan kawan-kawan mengubah model
bisnis yang awalnya hanya mesih pencari tiket menjadi situs reservasi tiket.
DAFTAR PUSTAKA