Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat


di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bansir Darat, Kec. Pontianak Tenggara,
Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78112

Oleh :
M. TOHIR
NIM. 3201803001

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat
DISUSUN OLEH :

M. TOHIR
NIM. 3201803001

DOSEN PEMBIMBING :

H.Irawan Suharto, ST., MT


NIP. 197103111998021001

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 2 Februari 2021 dan


dinyatakan memenuhi syarat sebagai Laporan Praktek Kerja Lapangan.

DOSEN PENGUJI 1: DOSEN PENGUJI 2:


Penguji, Penguji,

Ir. Rusman, MT Ir. Bangbang Hermanto, MT


NIP. 196709221998031004 NIP. 196304041994031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Prodi. Teknik Listrik

HASAN, ST., MT IRMAN, ST., MT


NIP. 197108201999031003 NIP. 196409061990031001

ii
RINGKASAN

M. Tohir, NIM : 3201803001 PKL Di Sekretariat Daerah Provinsi


Kalimantan Barat atau lebih tepatnya di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Di Bagian Rumah Tangga Di Sub Bagian Urusan Dalam yang
dibimbing oleh Pembimbing lapangan yaitu Jati Septihanoyo S.STP dan Dosen
Pembimbing H. Irawan Suharto, ST., MT.
Praktek Kerja Lapangan ini adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik
dan sinkron program pendidikan di sekolah/ Kuliah dan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui bekerja di dunia kerja, terarah untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Dalam hal ini ada dua belah pihak
yaitu lembaga pendidikan dan pelatihan, dan lapangan kerja
(industri/perusahaan/instansi tertentu) yang secara bersama-sama
menyelengarakan suatu program pendidikan dan pelatihan kejuruan. Kedua belah
pihak ini, secara sungguh-sungguh terlibat dan bertanggung jawab dari tahap
perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai tahap penilaian dan
penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya pemasaran tamatannya (Menurut
Wardiman Djojonegoro (1998: 79))
Praktek Kerja Lapangan ini dimaksudkan untuk mahasiswa belajar dan
melihat manajemen yang ada diperusahaan atau industri atau instansi tersebut.
Data yang diambil berupa sejarah, visi-misi, struktur, organisasi dan tugas pokok
dalam masing-masing organisasi.
Tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam mengikuti Praktek Kerja
Lapangan ini yaitu mengamati sistem kerja di instansi tersebut setelah itu
menganalisa sebuah masalah yang menarik untuk dibahas dan dipelajari lebih
rinci tentang pokok pembahasan yang telah ditentukan oleh mahasiswa.

iii
PRAKATA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha
penyayang, Kami sampaikan Puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan seminar PKL Di Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Barat.
Laporan ini disusun berdasarkan pekerjaan, pengalaman serta data yang
diambil Di Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR, yang mana pekerjaan serta
pengambilan data berupa foto dan menanyakan langsung beberapa point-point
penting kepada Teknisi sana.
Sasaran dari Kerja Praktik ini adalah untuk meningkatkan wawasan
berfikir dan pengetahuan yang lebih luas. Selain itu, untuk mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh selama kuliah yang mana untuk memecahkan berbagai
permasalahan nyata di lapangan atau tempat kerja industri. Salah satu sarana
untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara Politeknik Negeri
Pontianak dengan dunia instansi.
Keberhasilan saya dalam melaksanakan PKL ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan dan dukungan dari pihak – pihak yang terkait. Untuk itu
perkenankanlah saya untuk berterima kasih kepada:
1. Bapak Hasan, ST., MT, selaku Kepala Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Pontianak.
2. Bapak Irman, ST., MT, selaku kepala Prodi Studi Politeknik Negeri
Pontianak.
3. Bapak H. Irawan Suharto, ST., MT, selaku Pembimbing Studi kerja lapangan
ini.
4. Bapak Jati Septihanoyo, S.Stp, selaku pembina dalam berjalannya praktek
kerja lapangan.
5. Bapak Ir. Rusman, MT dan Ir. Bangbang Hermanto, MT selaku penguji I dan
II seminar praktek kerja lapangan, dan

iv
6. Para mentor lapangan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
praktek kerja lapangan ini.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami selama mengikuti
PKL ini, mungkin masih banyak kekurangan dalam PKL ini, oleh karena itu,
Kami kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan laporan ini.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Pontinak, Januari 2020

M. Tohir
3201803001

v
DAFTAR ISI
iii
i
2
3
3
3
4
4
5
6
7

2.4.4 Sub Bagian Rumah Urusan Dalam.................................................................11


13
13
14
3.2.1 Sistem Kelistrikan Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR......................14
3.2.2 Hasil Dari Pengamatan..............................................................................32
3.2.3 Analisa Kebutuhan Daya Listrik...............................................................42
3.2.4 Kapasitas Pengaman (MCB/MCCB)........................................................45
3.2.5 Memperbaiki Instalasi Listrik Ringan.......................................................47
3.2.6 Pengecekkan dan pengamatan saat Genset Bekerja..................................48
51
53
53
53
DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Daftar Gambar
14
18
9
9
0
1
2
3
49

vii
Daftar Tabel
29
34
36
37
38
39
39
40
41
44
45

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik merupakan lembaga pendidikan tinggi vokasi yang menghasilkan
lulusan siap pakai. Sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi vokasi, salah
satu pendidikan yang ada di Politeknik Negeri Pontianak adalah program Diploma
tiga (D3) dengan waktu pendidikan selama 6 semester yang menghasilkan lulusan
Diploma Ahli Madya. Program studi D3 Teknik Listrik adalah salah satu program
studi yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Pontianak yang bagian dari
proses pendidikan vokasi. Mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak Jurusan
Teknik Elektro Prodi Teknik Listrik pada semester V diwajibkan mengikuti
program Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada suatu industri/ instansi. Program ini
bertujuan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang
diperolehnya selama kuliah dalam memecahkan berbagai permasalahan
dilapangan. Dengan menghadapi secara langsung berbagai permasalahan pada
saat PKL diharapkan lulusan Politeknik dapat memiliki bekal kemampuan praktis
dan percaya diri dalam menghadapi tantangan tugas sesuai dengan bidangnya.
Pada tahun akademik 2020/2021, saya melaksanakan PKL di Sekretariat
Daerah Provinsi KALBAR di Bagian Rumah Tangga di Sub Bagian Urusan
Dalam yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bansir Darat, Kec. Pontianak
Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Instansi ini bersifat pelayanan
umum dan pelayanan terhadap Pimpinan atau Pemerintahan.
Hari pertama pelaksanaan PKL, kami mengikuti pengarahan ditempat PKL
agar kami mengetahui apa yang harus dikerjakan selama PKL, yaitu menangani
perbaikan dan perawatan instalasi listrik dibeberapa gedung di Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Barat, dengan sistem pembagi kelompok untuk mahasiswa-
mahasiswa yang melaksanakan PKL. Gedung- gedung dilokasi Sekretariat Daerah
ini mempunyai sumber energi listriknya di Suplai dari Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dan generator set (Genset) yang sumber energi listriknya untuk beban

1
2

emergency. Pengoperasian Sistem Pada kondisi beban normal, seluruh beban


listrik mendapat suplai tenaga listrik dari PLN, bilamana sumber tenaga listrik
PLN mengalami gangguan, maka secara otomatis sumber tenaga listrik diambil
alih oleh sumber cadangan diesel genset yang dilengkapi Automatic Main Failure
(AMF), interval waktu dari PLN padam hingga sumber listrik genset melayani
beban adalah maksimum 8 detik.
Instalasi kelistrikan di lokasi PKL ini terbilang sudah lama, sehingga harus
memahami dan menganalisa sistem kelistrikan di gedung- gedung Sekretariat
Daerah Provinsi KALBAR. Oleh karena itu, dengan pelaksanaan PKL di sini,
diharapkan agar memahami sistem kelistrikan yang ada pada lingkungan lokasi
Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR ini karena sesuai dengan kompetensi
lulusan Politeknik Negeri Pontianak, Jurusan Teknik Elektro, Program Studi
Teknik Listrik. Selain itu, kegiatan PKL merupakan salah satu sarana untuk
menjalin hubungan antara kampus dengan dunia instansi.

1.2 Penetapan Masalah


Praktek Kerja Lapangan (PKL) bekerja di instansi sesuai jadwal kerja yang
diberikan. Dalam kesempatan ini penulis mendalami tentang sistem kelistrikan
yang ada di instansi Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR.

1.3 Tujuan
Program Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk :
a) Mengetahui struktur organisasi instansi
b) Dapat menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah pada Praktek Kerja
Lapangan sesuai kompetensi.
c) Melaksanakan tugas PKL sesuai dengan standar perusahaan tersebut.
d) Dapat mengikuti, menganalisa, dan mensimulasikan cara kerja dari
instrumen kelistrikan.
e) Dapat mempertanggungjawabkan data yang diproleh melalui seminar
PKL.
3

1.4 Manfaat
Manfaat yang di dapat dari PKL di Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Barat, yaitu :
1. Mengenal jajaran staf yang bertugas dalam pengelolaan sistem kelistrikan
industri.
2. Mengetahui bagaimana lingkungan kerja yang relevansi dengan teori yang
di dapat di bangku kuliah.
3. Dapat bersosialisasi dengan pekerja lain sehingga membuat lingkungan
kerja menjadi hidup.
4. Mengerti tentang bahaya lingkungan kerja untuk meningkatkan keamanan
dan keselamatan kerja terlebih dahulu.

1.5 Metode / Teknik Pengumpulan Data


1) Diskusi dengan karyawan dan teknisi yang bekerja di Instansi tersebut.
2) Dari foto setiap kegiatan yang dilakukan.
3) Dari pengamatan.

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan : 14 Desember 2020 s/d 23 Januari 2021
Lokasi : Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat
Alamat : di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bansir Darat,
Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat 78112
Jam Kerja : 08.00-16:00 WIB
BAB II
RUANG LINGKUP DAN PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Instansi/Perusahaan

Provinsi Kalimantan Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang


Nomor 5 Tahun 1956 yang menetapkan wilayah Kalimantan Barat sebagai
daerah otonom dengan ibukotanya di Pontianak. Dalam Pasal 120 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
disebutkan bahwa “Perangkat Daerah provinsi terdiri atas sekretaris daerah,
sekretariat DPRD, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas


membantu gubernur dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan
administratif. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya Sekretariat
Kalimantan Barat memiliki gedung yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad
Yani Kota Pontianak.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat nomer 77 tahun


2019 Sub Bagian Urusan Dalam mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan dalam dan kelistrikan di lingkungan Sekretariat Daerah dan rumah
jabatan. Rumah jabatan yang dimaksud adalah Rumah Dinas Gubernur
Kalbar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Pontianak, Rumah Dinas
Wakil Gubernur Kalbar yang berlokasi di Jalan Sultan Syahrir Kota
Pontianak dan VIV Bandara Supadio Kubu Raya.

4
5

2.2 Visi dan Misi Instansi/Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat adalah Terwujudnya


Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Barat Melalui Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Dan Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan.

Sedangkan Misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mewujudkan


percepatan pembangunan infrastruktur, mewujudkan tata kelola
pemerintahan berkualitas dengan prinsip-prinsip Good Governance,
mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, dan inovatif,
mewujudkan masyarakat sejahtera, mewujudkan masyarakat yang tertib dan
mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan.
6

2.3 Struktur Organisasi Instansi/Perusahaan

SEKRETARIS DAERAHA.L
LEYSANDRI, SH

STAF AHLI

ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN PEREKONOMIAN ASISTEN ADMINISTRASI


DAN KESEJAHTERAAN DAN PEMBANGUNAN DAN UMUM
RAKYAT

BIRO PEMERINTAHAN BIRO PEREKONOMIAN BIRO ORGANISASI

BIRO KESEJAHTERAAN BIRO PENGADAAN BIRO UMUM


RAKYAT BARANG DAN JASA

BIRO HUKUM BIRO ADMINISTRASI BIRO ADMINITRASI


PEMBANGUNAN PIMPINAN

KEPALA BIRO UMUM


MOHAMMAD BARI, S.Sos., M.Si

KABAG. ADMINISTRASI KEUANGAN KABAG. TATA USAHAISMEP HARDINATA, KABAG. RUMAH TANGGA
DAN ASETDrs. CHARLES, M.S S.Pi., ME
SUTINAH S.SOS

KASUBAG. KEUANGAN DAN KASUBAG. TATA USAHA PIMPINAN DAN KASUBBAG. URUSAN RT.
VERIFIKASIDEVIANA FEDLAND , SE., STAF AHLIRISKY DARMAWAN, S.IP, M.AP GUBERNURFAJAR HADI WIJAYA S.STP
M.Si

KASUBAG. AKUNTANSI, LAPORAN KASUBAG. PENGELOLAAN KASUBAG. URUSAN RT. GUBERNURALDO


KEUANGAN & PENATAUSAHAAN KENDARAANGABRIEL NILWAN SE., ME. GENJAYA, S.STP
ASETSTEPANUS JECSON BUTAR, SE., ME

KASUBAG. PENGADAAN, KASUBBAG. TATA USAHA KASUBAG. URUSAN DALAMJATI


PEMELIHARAAN & PENGAMANAN BIRO,PERSURATAN DAN ARSIPTRI OLFA SEPTIHANOYO, S.STP
ASETZAINUDDIN, S.Sos HERIANA S.Sos

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kalimantan Barat


7

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi


2.4.1 Bagian Rumah Tangga
Menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Pasal 264, 265 dan
266 Nomor 77 Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat.

Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan rumah tangga gubernur, urusan rumah tangga wakil gubernur,
serta urusan dalam dan kelistrikan di lingkungan Sekretariat Daerah dan
rumah jabatan.

Untuk melaksanakan tugas, Bagian Rumah Tangga mempunyai fungsi :


1. penyusunan program kerja Bagian Rumah Tangga;

2. penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan


di bidang urusan rumah tangga gubernur;
3. penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan
di bidang urusan rumah tangga wakil gubernur;
4. penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan
di bidang urusan dalam;
5. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
urusan rumah tangga gubernur, urusan rumah tangga wakil
gubernur, dan urusan dalam dan kelistrikan di lingkungan
Sekretariat Daerah dan rumah jabatan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
6. pengkoordinasian dan fasilitasi dengan perangkat daerah terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang urusan rumah tangga
gubernur, urusan rumah tangga wakil gubernur, dan urusan
dalam, kelistrikan di lingkungan Sekretariat Daerah dan rumah
jabatan;
7. pelaksanaan kegiatan di bidang urusan rumah tangga gubernur,
8

urusan rumah tangga wakil gubernur, dan urusan dalam,


kelistrikan di lingkungan Sekretariat Daerah dan rumah jabatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

8. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Biro berkenaan


dengan tugas dan fungsi di bidang urusan rumah tangga gubernur,
urusan rumah tangga wakil gubernur, dan urusan dalam sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
9. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang urusan rumah tangga
gubernur, urusan rumah tangga wakil gubernur, dan urusan dalam
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
10. pelaksanaan fungsi lain di bidang rumah tangga yang diserahkan
oleh Kepala Biro sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2.4.2 Sub Bagian Urusan Rumah Tangga Gubernur


Sub Bagian Urusan Rumah Tangga Gubernur mempunyai tugas
mengumpul, mengolah, merumuskan bahan kebijakan dan
pelaksanaan pelayanan, pemeliharaan dan pengadaan pada rumah
tangga gubernur serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai
tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas Sub Bagian Urusan Rumah Tangga
Gubernur mempunyai fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Urusan Rumah Tangga
Gubernur;
2. pengumpulan, pengolahan, dan perumusan bahan kebijakan di
bidang urusan rumah tangga gubernur;
3. pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi pejabat fungsional
maupun pelaksana pada Sub Bagian Urusan Rumah Tangga
Gubernur;
9

4. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah berkenaan


dengan tugas dan fungsi di bidang urusan rumah tangga gubernur;
5. pelaksanaan kegiatan pelayanan rumah tangga gubernur,
pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana barang milik
daerah pada rumah jabatan Gubernur, penyiapan keperluan rumah
tangga, ruang kerja dan rumah jabatan gubernur, pengelolaan dan
pemeliharaan ruang kerja dan rumah jabatan gubernur,
pengelolaan barang inventaris rumah jabatan gubernur sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. penyiapan administrasi kegiatan pada rumah jabatan gubernur,
pelayanan makan minum gubernur pada rumah jabatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada Kepala
Bagian berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang urusan
rumah tangga gubernur;
8. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang urusan rumah tangga
gubernur; dan
9. pelaksanaan fungsi lain di bidang urusan rumah tangga gubernur
yang diserahkan oleh Kepala Bagian sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan.
2.4.3 Sub Bagian Rumah Tangga Wakil Gubernur
Sub Bagian Urusan Rumah Tangga Wakil, mempunyai tugas
mengumpul, mengolah, merumuskan bahan kebijakan dan
pelaksanaan pelayanan, pemeliharaan dan pengadaan pada rumah
tangga wakil gubernur dan sekretaris daerah serta mengendalikan
pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Urusan Rumah Tangga
Wakil Gubernur mempunyai fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Urusan Rumah Tangga
10

Wakil Gubernur;
2. pengumpulan, pengolahan, dan perumusan bahan kebijakan di
bidang urusan rumah tangga wakil gubernur dan sekretaris
daerah;
pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi pejabat fungsional
maupun pelaksana pada Sub Bagian Urusan Rumah Tangga
Wakil Gubernur;
3. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah berkenaan
dengan tugas dan fungsi di bidang urusan rumah tangga wakil
gubernur dan sekretaris daerah;
4. pelaksanaan kegiatan pelayanan rumah tangga wakil gubernur,
pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana barang milik
daerah pada rumah jabatan Wakil Gubernur dan Sekretaris
Daerah
5. penyiapan keperluan rumah tangga, ruang kerja dan rumah
jabatan wakil gubernur dan sekretaris daerah, pengelolaan dan
pemeliharaan ruang kerja dan rumah jabatan wakil gubernur dan
sekretaris daerah, pengelolaan barang inventaris rumah jabatan
wakil gubernur dan sekretaris daerah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
6. penyiapan administrasi kegiatan pada rumah jabatan wakil
gubernur dan sekretaris daerah, pelayanan makan minum wakil
gubernur pada rumah jabatan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
7. penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada Kepala
Bagian berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang urusan
rumah tangga wakil gubernur dan sekretaris daerah;
8. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang urusan rumah tangga
wakil gubernur dan sekretaris daerah; dan
11

9. pelaksanaan fungsi lain di bidang urusan rumah tangga wakil


gubernur dan sekretaris daerah yang diserahkan oleh Kepala
Bagian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2.4.4 Sub Bagian Urusan Dalam
Sub Bagian Urusan Dalam, mempunyai tugas mengumpul,
mengolah, merumuskan bahan kebijakan dan pelaksanaan urusan
dalam, pelayanan makan minum pimpinan di Sekretariat Daerah,
kelistrikan, sound system dan telekomunikasi serta mengendalikan
pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan, Sub Bagian Urusan Dalam mempunyai


fungsi :
1. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Urusan Dalam;
2. pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan kebijakan
pelaksanaan di bidang urusan dalam;
3. pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi pejabat fungsional
maupun pelaksana pada Sub Bagian Urusan Dalam;
4. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah berkenaan
dengan tugas dan fungsi di bidang urusan dalam;
5. pelaksanaan kegiatan di bidang urusan dalam, kelistrikan, sound
system, telekomunikasi, pelayanan makan minum pimpinan di
Sekretariat Daerah, penyiapan rencana kerja harian dan
operasional Sekretaris Daerah, Asisten dan Staf Ahli, penyiapan
keperluan di ruang kerja pimpinan, Asisten dan Staf Ahli sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. penyiapan ruang dan konsumsi rapat maupun kegiatan di


lingkungan Sekretariat Daerah dan VIP Bandara, pemeliharaan
sarana dan prasarana di lingkungan Sekretariat Daerah,
kelistrikan, sound system dan telekomunikasi di lingkungan
Sekretariat Daerah dan rumah jabatan pimpinan serta pengadaan
barang habis pakai di bidang kelistrikan, sound system dan
12

telekomunikasi serta pemeliharaan khusus yang berkaitan dengan


cleaning service di lingkungan Setda, rumah jabatan Sekda dan
VIP Bandara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada Kepala
Bagian berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang urusan
dalam;
8. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang urusan d00alam.
BAB III
Uraian/Pembahasan Kegiatan PKL
3.1 Daftar Pekerjaan Harian
Selama melaksanakan kegiatan PKL di Sekretariat Daerah Provinsi
KALBAR yang berlangsung selama 40 hari, saya ditempatkan di Biro Umum
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat di Bagian Rumah Tangga di Sub
Bagian Urusan Dalam.
KASUBAG Urusan Dalam serta merupakan pembimbing kami yaitu
Bapak Jati Septihanoyo. Yang dimana Sub Bagian Urusan Dalam mempunyai
tugas mengumpul, mengolah, merumuskan bahan kebijakan dan pelaksanaan
urusan dalam, pelayanan makan minum pimpinan di Sekretariat Daerah,
kelistrikan, sound system dan telekomunikasi serta mengendalikan pelaksanaan
kegiatan sesuai tugas dan fungsinya..

Dibawah ini adalah kegiatan saya yang selama menjalani kegiatan PKL di
Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR khususnya di Biro umum dibagian rumah
tangga disub bagian urusan dalam, yaitu:

7. Memperbaiki Instalasi Listrik yang ringan, seperti :


4.1 Merapikan kabel instalasi listrik di Biro Umum
4.2 Mengganti bohlam lampu di Biro Umum
4.3 Memeriksa, mengganti dan juga menambah stop kontak dibeberapa
titik instalasi listrik digedung seperti dibiro umum, Biro BKD, dan
Biro Pemerintahan.
4.4 Menyolder kabel jack sound system
8. Perawatan Panel MDP (Main Distribution Panel)
1. Menganalisa arus listrik digedung Biro pemerintahan di Sekretariat
Daerah Provinsi KALBAR
2. Lakukan pembersihan pada panel listrik
9. Pengecekan dan pengamatan ATS saat genset bekerja

13
14

3.2 Pembahasan Topik Pilihan


3.2.1 Sistem Kelistrikan Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR
Saya melaksanakan PKL di Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Barat tepatnya di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat
di Bagian Rumah Tangga di Sub Bagian Urusan Dalam. Di Sub Bagian
Urusan Dalam mempunyai salah satu pekerjaannya yaitu menangani
kelistrikan dilokasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat yaitu di
Gedung SETDA Kiri (A), Gedung Utama (B), Gedung SETDA Kanan (C),
Gedung BKD (D), SETDA Sayap Kiri (E), Masjid, Dharma Wanita,
Parkiran, Poliklinik dan kantor Sub Bagian Dalam.

Gambar 3.1 Kantor Gubernur atau Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR


15

Gambar 3.2 Denah Basement dan Lantai 1 SETDA Sayap Kiri


16

Gambar 3.3 Denah Lantai 2 dan 3 SETDA Sayap Kiri


17

Gedung-gedung di Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat disuplai


energi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari Jaringan Tegangan
Menengah (JTR) 20 KV menuju incoming cubicle 20KV sebagai pemutus dan
penghubung arus listrik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan gangguan
sekaligus sebagai pembatas ukuran. Selanjutnya outgoing cubicle disalurkan
menuju trafo distribusi step down 220 V/380 V. Sumber energi cadangan disuplai
dari Generator Set (Genset) 220 V/380 V.
Dari kedua sumber energi tersebut disalurkan menuju panel Automatic
Transfer Switch (ATS) – Automatic Main Failure (AMF) sebagai switch otomatis
untuk menghidupkan Genset dan memindahkan suplai energi listrik dari PLN ke
Genset apabila terjadi gangguan pada suplai energi utama. Energi dari panel ATS-
AMS didistribusikan dengan Main Distribution Panel (MDP).

1. Kebutuhan daya listrik


Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat, Ada beberapa jenis sistem sumber daya listrik yaitu:
a. Sumber utama daya listrik dari gardu distribusi PLN
b. Sumber cadangan daya listrik dari pembangkit sendiri berupa
generator-set
Gardu trafo distribusi berlokasi dekat dengan Gedung Kantor Sub
Bagian Urusan Dalam. Trafo dipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan
jaringan listrik. Maka digunakan trafo penurun tegangan (step down) yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah 20 KV ke tegangan rendah
380/220 Volt dengan kapasitas daya 630 KVA. Gardu trafo distribusi ini
terdiri dari dua sisi, yaitu: sisi primer dan sisi sekunder. Gardu trafo distribusi
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
18

Gambar 3.4 Tampak Luar Ruangan Trafo Distribusi

Gambar 3.5 Trafo 630 kVA

Sumber daya listrik dari PLN yang ada di Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat menggunakan satu buah trafo distribusi yang berkapasitas
daya terpasang trafo adalah 630 kVA. Sumber daya listrik PLN ini diperoleh
dari jaringan tegangan menengah 20 kV yang diturunkan menjadi tegangan
rendah 380/220 V tiga phasa dengan mengunakan trafo step down tiga phasa.

2. Sistem Daya Listrik


Sistem daya dari PLN sebagai sumber daya listrik utama dengan kapasitas
daya 630 kVA. Penyaluran daya listrik dari PLN ini dilakukan melalui panel
distribusi tegangan menengah 20 kV. Kemudian dari panel distribusi tegangan
19

menengah disambungkan ke panel distribusi tegangan menengah yang


bertegangan 20 kV selanjutnya diturunkan menjadi 380/220 V dengan
mengunakan satu buah transformator yang memiliki kapasitas 630 kVA setelah
disalurkan kembali melaui panel distribusi tegangan rendah (PDTR) yang
diparelelkan dengan panel control genset dengan kapasitas 630 kVA lalu
disalurkan ke panel MDP lalu ke panel-panel distribusi lainnya.

Gambar 3.6 Panel MDP

Gambar 3.7 Isi Panel MDP (MCCB dibeberapa gedung)

Disamping mendapatkan suplai daya listrik dari PLN, di Sekretariat


Daerah Provinsi Kalimantan Barat juga dapat mendapatkan sumber daya
20

listrik cadangan dari generator-set BMGS 1050 dari PT. Berkat Manunggal Jaya
dengan kapasitas 1000 kVA, yang berfungsi sebagai sistem suplai back-up daya
listrik dari PLN padam. Dengan demikian dalam pengoperasian generator-set
tersebut dipasang pararel dengan tegangan kerja 380 V line to line fasa frekunsi
50 Hz.

3. Spesifikasi Alat Listrik


a. Cubicle 24 KV Schneider SM6

Cubicle berfungsi sebagai penghubung dan pemutus saluran listrik


24 KV dari PLN, menyalurkan tenaga listrik atau tegangan dari Gardu
PLN menuju Transformator Step-Down. Komponen Cubicle terdiri
dari Bus Bar , Circuit Breaker, Load Break Switch (LBS),
Disconnecting Switch ( DS ), Earthing Switch ( ES ), Current
Transformer ( CT ), Potential Transformer( PT ), Peralatan Ukur
(\Voltmeter, amperemeter, dan sebagainya), Interlocking (kontrol )
dan relay proteksi.

Gambar 3.8 Cubicle 24 KV Schneider SM6

Spesifikasi Teknis Medium Voltage Incoming Cubicle Panel.


21

- Rated maximum Voltage 24kV


- Rated current – Load Break Switch 3P 630A
- Rated current Busbar 630A
- MV Cubicle Incoming type IM (SF6 LBS)
- Manual Operated

Spesifikasi Teknis Medium Voltage Outgoing Cubicle Panel


- Rated maximum Voltage 24kV
- Rated current Disconnecting switch 3P 630A
- Rated current Busbar 630A
- Rated current Circuit Breaker 3P 630A
- MV Cubicle Incoming type DM1-A (SF6 CB)
- Manual Operated
- Power meter PM5560
- Protection relay Sepam series T42

b. Trafo Step-Down 20 KV to 380 V

Transformator yang digunakan sebagi trafo Distribusi Step-Down


20 KV to 380 V dengan kapasistas daya 630 KV adalah trafo dari
pabrikan Trafindo. Trafo ini digunakan untuk mensuplai gedung-
gedung di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
22

Gambar 3.9 Trafo Step-Down 20KV to 380 V


- Kontruksi
Cooling System ONAN, Aplication indoor or Outdoor, Type of
cooler Panel Radiator Fins or Corrugated Fins, Bushing Position
Top-top/ Top-side/ Side-side, Bushing Protection w/ or w/o LV &
HV Chamber.

- Spesifikasi teknis

Kapasitas 2000 kVA, No Load Losses 2700 Watt, Load Losses


25000 Watt, Impedance 7%, Exciting Current 2%, Oil Volume
1300 Liters, Transformer Total Weight 4215 kgs, Dimensional
Approximately 2140 mm Length x 1440 mm Wigth x 2015 mm
Height.

- Aksesoris

Oil Level Indicator, Oil Thermo Indicator, Winding Thermo


Indicator, Pressure Relief Device, RIS, DGPT2, DMCR and other
accessories.

c. Generator Set (Genset)


Genset BMGS 1050 dari PT. Berkat Manunggal Jaya sebagai
sumber energi cadangan dengan kapasistas 1000 KVA
23

Gambar 3.10 Generator Set (Genset) 1000 KVA


- Spesifikasi
Engine Model: S12H-PTA ; 1500 rpm ; 12 cylinder ; 4 Stroke
Altenator: Stamford ; 3 phase ; Frekuensi 50Hz ; Voltage 380
Volt
Prime Power 1050Kva / 840Kw. Standby Power 1160Kva /
928Kw.
Dimension (L*W*H) mm : 4327×1760×2374 (Open Type)
Weight : 8100Kg

d. Automatic Transfer Switch (ATS) – Automatic Main Failure


(AMF)
Apabila sumber energi listrik dari PLN mengalami gangguan
maka panel AMF akan menyalakan genset dan panel ATS akan
memindahkan suplai cadangan dari PLN ke genset. Proses tersebut
berlangsung singkat dengan waktu maksimum 8 detik. Panel
tersebut dikontrol oleh ATS controller NC318 woodward.
24

Gambar 3.11 ATS controller NC318

- Closing Relase

Sebagai proteksi dipasang Air Circuit Breaker (ACB) pada


masukan dari PLN dan Genset. ACB Pada prinsipnya, Air Circuit
Breaker akan bekerja jika terdapat tegangan pada UVT (Under
Voltage Toggle) sehingga memunculkan tarikan pada toggle.
Ketika toggle ini terlepas, maka sistem mekani Air Circuit Breaker
akan terkunci atau dalam kondisi off.
25

Gambar 3.12 Air Circuit Breaker (ACB)

Cara kerja ACB  ditinjau dari closing releasenya adalah sebagai


berikut. Ketika tegangan masuk, maka toggle akan menarik Air
Circuit Breaker sehingga ia akan ada pada mode ON. Sementara itu
jika dilepas tegangannya maka ia akan tertutup kembali. Selain itu
untuk dapat memastikan closing releasenya terputus dan benar-
benar tidak bekerja lagi, biasanya digunakan cara mengunci
(interlock) salah satu komponen yang disebut kabe kontrol.

- Shunt Trip

Shunt trip pada ACB sering juga disebut dengan MX. Tugasnya
adalah untuk membuka circuit breaker dengan cara mendorong
toggle mekanik sehingga sistem menjadi OFF sementara circuit
breaker ON. Sistem ini bekerja dengan melewatkan kabel wiring
melalui Auxiliary Contact terlebih dahulu.

- Auxiliari Contact

Alat ini merupakan tombol Switch ON/OFF dengan beberapa


kondisi: (1) Normally Open, dimana kondisi normal terbuka atau
sering pula disebut lepas, (2) Normally Close yang artinya kondisi
normal berhubungan sedang tersambung, dan (3) C artinya kondisi
26

dasar yang dapat terhubung dengan keadaan normal open maupun


normal close. Auxiliary Contact ini memiliki fungsi sebagai
perlindungan tambahan jika terjadi kegagalan dalam komponen
listrik.

Gambar 3.13 Panel ATS

4. Data Daya Listrik


Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan gedung pusat
pelayanan masyarakat, yang terdiri dari beberapa jenis beban. Data di bawah ini
terdapat berbagai macam jenis beban pada Gedung SETDA Sayap Kiri Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat dengan data listrik
dan ruangannya, dari beban penerangan, stop kontak, AC, dan beban lainnya.
Data didapatkan dari Buku Peremajaan Instalasi oleh CV. Ziar Estetikan
Konsultan tahun 2009
27

Tabel 3.1 Data Daya Beban Basement Gedung SETDA Sayap Kiri
28

Tabel 3.2 Data Daya Beban Lantai 1 Gedung SETDA Sayap Kiri
29

Tabel 3.3 Data Daya Beban Lantai 2 Gedung SETDA Sayap Kiri
30

Tabel 3.4 Data Daya Beban Lantai 3 Gedung SETDA Sayap Kiri
31

Tabel 3.5 Data Daya Beban Total Gedung SETDA Sayap Kiri

Jumlah Beban 3 phasa Total


Gedung
A B C Keseluruhan
Basement 960 1600 800 3360
Lantai 1 13822 2136 19902 35860
Lantai 2 12874 4572 14128 31574
Lantai 3 16102 4892 15210 36204
Total RST 43758 13200 50040  
Total
106998
Keseluruhan

MCCB yang terpasang di MDP yaitu 1000 A dan MCCB yang terpasang
di Biro Pemerintahan atau Gedung SETDA Sayap Kiri yaitu 400 A.

Gambar 3.14 MCCB MDP

Gambar 3.15 MCCB Biro pemerintahan dan lain-lain


32

3.2.2 Hasil Dari Pengamatan


Pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Desember 2020 hingga 15
Januari 2021 dengan melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data-data
primer tentang sistem kelistrikan di Gedung SETDA Sayap Kiri atau Biro
Pemerintahan. Dari hasil survey penelitian di lapangan diperoleh data pemakaian
beban di Gedung SETDA Sayap Kiri atau Biro Pemerintahan.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Arus Listrik Setiap Periode Waktu
Tanggal Rekapitulasi Arus Listrik Gedung SETDA Sayap Kiri atau Biro Pemerintahan
Daya Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Rata-
(Arus) 08.0 09.0 10.0 11.00 12.0 13.0 14.0 15.00 16.0 rata
0 0 0 0 0 0 0
Senin, 28 R 10 100 110 100 110 120 80 100 80 90
Desembe S 80 100 100 105 105 105 60 20 10 76
T 10 110 110 100 110 100 100 90 10 82
r 2020
Selasa, R 5 110 110 110 110 110 40 100 60 84
29 S 80 100 100 100 105 105 60 20 5 75

Desembe T 10 100 110 110 110 100 100 90 10 83


r 2020
Rabu, 30 R 5 105 110 100 110 110 128 90 60 91
Desembe S 20 60 100 100 110 96 102 86 10 76

r 2020 T 10 80 80 100 117 102 100 90 20 78


Senin, 4 R 93 103 111 114 120 117 110 85 60 101
Januari S 98 105 108 114 117 114 108 86 20 97

2021 T 88 96 102 102 110 90 87 91 20 87


Selasa, 5 R 83 92 106 104 115 115 111 97 87 101
Januari S 100 93 100 116 90 96 102 86 30 90

2021 T 70 95 104 110 109 115 101 92 20 91


Rabu, 6 R 85 80 102 90 97 97 100 87 80 91
Januari S 85 98 100 98 97 90 97 84 20 85

2021 T 62 100 82 86 86 110 101 91 10 81


Kamis, 7 R 114 115 119 126 126 129 128 82 56 111
Januari S 103 106 112 110 110 107 102 73 35 95

2021 T 84 102 107 117 117 116 110 81 48 98


Jum'at, 8 R 60 59 79 88 87 106 106 105 105 88
S 53 52 84 95 77 93 89 81 68 77
33

Januari
T 28 28 79 82 100 93 94 86 76 74
2021
Senin, 11 R 75 81 88 101 96 97 101 92 56 87
Januari S 81 94 93 96 92 90 88 80 10 80

2021 T 49 69 91 96 103 102 95 94 20 80


Selasa, R 63 92 106 104 115 114 111 97 65 96
12 S 101 93 103 116 90 97 102 87 40 92

Januari T 67 85 104 110 109 112 101 92 20 89


2021
Rabu, 13 R 85 80 102 90 97 97 98 87 68 89
Januari S 85 98 100 98 97 90 88 40 20 80

2021 T 62 100 82 86 86 110 90 20 20 73


Kamis, R 46 59 58 62 70 78 78 78 60 65
14 S 64 64 69 85 79 75 76 53 43 68

Januari T 46 63 55 76 68 77 67 48 41 60
2021
Jum'at, R 56 85 88 90 86 106 78 78 56 80
15 S 65 70 80 86 97 97 53 50 38 73

Januari T 46 64 38 76 105 96 45 40 40 61
2021
Mendapatkan nilai ini melalui analisa arus setiap perjam dari jam 08.00-16.00 .
untuk mengetahui beban listrik yang terpakai adalah dengan cara perhitungan
rumus P= V.I
P = Daya (watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
34

Tabel 3.7 Rekapitulasi Daya Beban Setiap Periode Waktu


Tangga Rekapitulasi Beban Listrik Gedung SETDA Sayap Kiri atau Biro Pemerintahan
l Daya Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam
(VA) 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Senin, 28 R 2200 22000 24200 22000 24200 26400 17600 22000 17600
Desember S 17600 22000 22000 23100 23100 23100 13200 4400 2200
2020 T 2200 24200 24200 22000 24200 22000 22000 19800 2200
Beban Rata2 RST 7333,333 22733,333 23466,667 22366,667 23833,333 23833,333 17600 15400 7333,3333
Selasa, 29 R
Desember 1100 24200 24200 24200 24200 24200 8800 22000 13200
2020
S 17600 22000 22000 22000 23100 23100 13200 4400 1100
T 2200 22000 24200 24200 24200 22000 22000 19800 2200
Beban Rata2 RST 6966,667 22733,333 23466,667 23466,667 23833,333 23100 14666,667 15400 5500
Rabu, 30 R 1100 23100 24200 22000 24200 24200 28160 19800 13200
Desember S 4400 13200 22000 22000 24200 21120 22440 18920 2200
2020 T 2200 17600 17600 22000 25740 22440 22000 19800 4400
Beban Rata2 RST 2566,667 17966,667 21266,667 22000 24713,333 22586,667 24200 19506,667 6600
Senin, 4 R 20460 22660 24420 25080 26400 25740 24200 18700 13200
Januari S 21560 23100 23760 25080 25740 25080 23760 18920 4400
2021 T 19360 21120 22440 22440 24200 19800 19140 20020 4400
Beban Rata2 RST 20460 22293,333 23540 24200 25446,667 23540 22366,667 19213,333 7333,3333
Selasa, 5 R 18260 20240 23320 22880 25300 25300 24420 21340 19140
Januari S 22000 20460 22000 25520 19800 21120 22440 18920 6600
2021 T 15400 20900 22880 24200 23980 25300 22220 20240 4400
Beban Rata2 RST 18553,33 20533,333 22733,333 24200 23026,667 23906,667 23026,667 20166,667 10046,667
Rabu, 6 R 18700 17600 22440 19800 21340 21340 22000 19140 17600
Januari S 18700 21560 22000 21560 21340 19800 21340 18480 4400
2021 T 13640 22000 18040 18920 18920 24200 22220 20020 2200
Beban Rata2 RST 17013,33 20386,667 20826,667 20093,333 20533,333 21780 21853,333 19213,333 8066,6667
Kamis, 7 R 25080 25300 26180 27720 27720 28380 28160 18040 12320
Januari S 22660 23320 24640 24200 24200 23540 22440 16060 7700
2021 T 18480 22440 23540 25740 25740 25520 24200 17820 10560
Beban Rata2 RST 22073,33 23686,667 24786,667 25886,667 25886,667 25813,333 24933,333 17306,667 10193,333
Jum'at, 8 R 13200 12980 17380 19360 19140 23320 23320 23100 23100
Januari S 11660 11440 18480 20900 16940 20460 19580 17820 14960
2021
T 6160 6160 17380 18040 22000 20460 20680 18920 16720
Beban Rata2 RST 10340 10193,333 17746,667 19433,333 19360 21413,333 21193,333 19946,667 18260
Senin, 11 R
Januari 16500 17820 19360 22220 21120 21340 22220 20240 12320
2021
S 17820 20680 20460 21120 20240 19800 19360 17600 2200
T 10780 15180 20020 21120 22660 22440 20900 20680 4400
Beban Rata2 RST 15033,33 17893,333 19946,667 21486,667 21340 21193,333 20826,667 19506,667 6306,6667
Selasa, 12
Januari R 13860 20240 23320 22880 25300 25080 24420 21340 14300
2021
S 22220 20460 22660 25520 19800 21340 22440 19140 8800
T 14740 18700 22880 24200 23980 24640 22220 20240 4400
Beban Rata2 RST 16940 19800 22953,333 24200 23026,667 23686,667 23026,667 20240 9166,6667
35

Rabu, 13 R
Januari 18700 17600 22440 19800 21340 21340 21560 19140 14960
2021
S 18700 21560 22000 21560 21340 19800 19360 8800 4400
T 13640 22000 18040 18920 18920 24200 19800 4400 4400
Beban Rata2 RST 17013,33 20386,667 20826,667 20093,333 20533,333 21780 20240 10780 7920
Kamis, 14 R
Januari 10560 12980 12760 13640 15400 17160 17160 17160 13200
2021
S 14080 14080 15180 18700 17380 16500 16720 11660 9460
T 10120 13860 12100 16720 14960 16940 14740 10560 9020
Beban Rata2 RST 11586,67 13640 13346,667 16353,333 15913,333 16866,667 16206,667 13126,667 10560
Jum'at, 15 R
Januari 12320 18700 19360 19800 18920 23320 17160 17160 12320
2021
S 14300 15400 17600 18920 21340 21340 11660 11000 8360
T 10120 14080 8360 16720 23100 21120 9900 8800 8800
Beban Rata2 RST 12246,67 16060 15106,667 18480 21120 21926,667 12906,667 12320 9826,6667

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.16 Grafik Pemakaian Beban Perhari Senin, 28 Desember 2020


36

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.17 Grafik Pemakaian Beban Perhari Selasa, 29 Desember 2020

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.18 Grafik Pemakaian Beban Perhari Rabu, 30 Desember 2020


37

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.19 Grafik Pemakaian Beban Perhari Senin, 4 Januari 2021

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.20 Grafik Pemakaian Beban Perhari Selasa, 5 Januari 2021


38

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.21 Grafik Pemakaian Beban Perhari Rabu, 6 Januari 2021

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.22 Grafik Pemakaian Beban Perhari Kamis, 7 Januari 2021


39

Grafik Pemakaian Beban Listrik


25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.23 Grafik Pemakaian Beban Perhari Jum'at, 8 Januari 2021

Grafik Pemakaian Beban Listrik


25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.24 Grafik Pemakaian Beban Perhari Senin, 11 Januari 2021


40

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.25 Grafik Pemakaian Beban Perhari Selasa, 12 Januari 2021

Grafik Pemakaian Beban Listrik


30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.26 Grafik Pemakaian Beban Perhari Selasa, 12 Januari 2021


41

Grafik Pemakaian Beban Listrik


20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.27 Grafik Pemakaian Beban Perhari Kamis, 14 Januari 2021

Grafik Pemakaian Beban Listrik


25000

20000

15000

10000

5000

0
Jam 08.00 Jam 09.00 Jam 10.00 Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 16.00

Daya (R) Daya (S) Daya (T)

Gambar 3.28 Grafik Pemakaian Beban Perhari Jum'at, 15 Januari 2021


42

3.2.3 Analisa Kebutuhan Daya Listrik


Untuk menghitung dan menganalisa kapasitas dari suatu peralatan
listrik, terlebih dahulu harus mengetahui perkiraan keadaan beban yang ada
di gedung Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR. Keadaan beban listrik di
gedung bertingkat Onih Bogor antara lain:
1. Beban terpasang
2. Beban maksimum
3. Beban rata-rata
Mengamati arus yang terjadi di MCCB gedung SETDA Sayap Kiri atau
Biro Pemerintahan dipanel MDP. Untuk mengetahui keadaan beban yang ada
dilokasi gedung biro pemerintahan, antara lain :
1. Beban Terpasang
Beban terpasang disini adalah kapasitas arus MCCB yang terpasang di
MDP yaitu 1000 A dan kapasitas arus terpasang dari MCCB untuk Biro
Pemerintahan beban terpasang yaitu 400 A. secara keseluruhan besar daya
maksimal untuk menentukannya perlu perhitungan dengan rumus sesuai
dengan kapasitas MCCB yang terpasang, yaitu :
In = P/ √3x VL-L x Cos phi
P = √3x VL-L x Cos phi x In
= 1,73 x 380 x 0,8 x 400
= 210368 W
= 210,368 KW

Data beban yang ada pada Tabel 3.5 Data Daya Beban Total Gedung SETDA
Sayap Kiri (Halaman 31) yang menjadi referensi yaitu Buku Peremajaan Instalasi
Listrik oleh CV. Ziar Estetikan Konsultan tahun 2009 menyatakan bahwa total
keseluruhan Beban Listrik yang terpasang di Gedung SETDA Sayap Kiri yaitu
106998 W/ 106,998 KW.
2. Beban Maksimum (Puncak)
Untuk mengetahui Kebutuhan Maksimum Sebagai beban puncak
(kebutuhan maksimum) dari suatu instalasi gedung bisa diketahui suatu beban
(kebutuhan) yang terbesar yang terjadi selama perioda tertentu. Periode waktu
tertentu dapat dalam sehari, sebulan, maupun setahun. Pada pemeriksaan arus
43

beban yang terpakai yang saya periksa yaitu dalam waktu 3 minggu.

Gambar 3.29 Mengukur Arus Beban Harian


Hasil pengecekan arus beban yang terjadi saat beberapa jam yaitu dari jam 08.00 –
16.00. Berdasarkan grafik pada beban yang terpasang di gedung biro pemerintahan maka
dapat hasil titik puncak maksimum pada Tabel 3.6 Rekapitulasi Daya Beban Setiap
Periode waktu (Halaman 34) yang terjadi pada hari kamis 7 januari 2021, saat jam
11.00 dan 12.00 yang mencapai beban listrik maksimum yaitu 25886,667 VA atau
25,887 KVA.
3. Beban Rata-rata
Seiring dengan meningkatnya pembangunan di berbagai bidang dan
bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan terhadap daya listrik juga
meningkat tergantung dari yang bersangkutan kepadatan penduduk dan standar
kehidupan. Untuk itu dalam pertimbangan akan kebutuhan daya listrik harus
memperhatikan tipe beban dan sifat beban tersebut. Pada umumnya tipe-tipe
beban terbagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut :
a. Perumahan (Domestic)
b. Komersial (Commercial)
c. Industri (Industrial)
Untuk Gedung-gedung Di Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR
khususnya di Gedung SETDA Sayap Kiri atau Biro Pemerintahan termasuk
dalam tipe Domestic dikarenakan gedung ini bersifat pelayanan kepada
masyarakat. Pada umumnya tipe-tipe beban terbagi menjadi beberapa bagian :
Sumber : (AS. Pabla. Ir. Abdul Hadi; 1994, 6-7)
44

a.
Tabel 3.8 Faktor-Faktor Karakteristik Beban
b.

Faktor-faktor Beban

Jenis Faktor
Daya Faktor Faktor
Beban Diversita
Kebutuhan beban
s

0,4
10-
Domestik s/d 70-100% 1,2-1,3
15%
1,5

Komersia 0,5 25-


90-100% 1,1-1,2
l s/d 2 30%

Industrial 100- 60-


70-80% -
besar 500 65%
Industrial 70-
>500 85-90% -
berat 80%

Sumber : AS. Pabla. Ir. Abdul Hadi; 1994, 6-7

Beban rata-rata yang akan dihitung ini berdasarkan standarisasi dari


faktor karakteristik beban yang dapat dilihat pada tabel diatas, pada faktor
beban domestic diasumsikan sebesar 15% = 0,15 maka dapat dihitung beban
rata-rata dari beban kebutuhan daya maksimum dari panel MDP (Main
Distribution Panel) khususnya beban di gedung biro pemerintahan, yaitu :
Beban rata-rata = faktor beban x total daya maksimum
= 0,15 . 25886,667 = 3883 w = 3,883 kW

4. Kapasitas Beban

Untuk mengetahui seberapa besar kapasitas peralatan suplai tenaga


listrik yang akan dipakai dalam hal ini adalah transformator dan generator.
Dalam perhitungan dan analisa diasumsikan faktor daya sebesar 0,8
lagging. Pemakain faktor daya ini dimaksudkan untuk memperkirakan
kebutuhan daya semu cukup besar, maka cos phi = 0,8 lagging.
45

Transformator yang berkapasitas 630 KVA terpasang untuk beberapa


gedung sekretariat daerah provinsi kalimantan barat yaitu Gedung Biro
Umum, Gedung BKD, Gedung pemerintahan, santel, masjid, widya dharma
dan poliklinik. Genset sebagai cadangan 1000 KVA serta kubikel 24 kV
yang berfungsi sebagai pengaman trafo.
Besarnya keadaan beban dalam KVA (Daya Semu) = Daya aktif/ 0,8
Beban terpasang = 210,368 KW / 0,8 = 168,2944 kVA
Beban maksimum = 25,887 KVA
Beban rata-rata = 3,883 KW / 0,8 = 4,85375 KVA
Dari hasil perhitungan di atas dapat dicari faktor kapasitas transformator
daya serta faktor kebutuhan, sebagai berikut :
faktor kapasitas trafo = beban rata-rata/ kapasitas terpasang trafo
= 4,85375 KVA / 630 = 0,0077
Faktor kebutuhan (fk) = beban maksimum/ beban terpasang
= 25,887 KVA / 168,2944 kVA = 0,1538
3.2.4 Kapasitas Pengaman (MCB/MCCB)
Tabel 3.9 Analisa Kapasitas Pengaman Yang dipakai

Lantai Phasa Beban daya Ampere MCB Total MCC


Listrik daya Ampere B
R 960 4,363636 6
BASEMEN 11,0526
S 1600 7,272727 10 3360 15
T 3
T 800 3,636364 4
R 13822 62,82727 63
3586 117,960
Lantai 1 S 2136 9,709091 10 125
0 5
T 19902 90,46364 100
R 12874 58,51818 63
3157 103,861
Lantai 2 S 4572 20,78182 25 125
4 8
T 14128 64,21818 80
R 16102 73,19091 80
3620 119,092
Lantai 3 S 4892 22,23636 25 125
4 1
T 15210 69,13636 80
MCCB Biro
Pemerintaha 400
n
MCCB MDP 1000
46

Untuk menentukan MCB yang dipakai dengan cara I = P.V (220 v untuk
satu phasa/ 380 v untuk 3 phasa) dan untuk menentukan MCCB yang dipakai
dengan cara In x 125% .
Basement
MCB 6 A
NYM 3 x 2,5 mm2
A

MCCB 15 A MCB 10 A
NYY 4 x 4 mm2 NYM 3 x 2,5 mm2
B

MCB 4 A NYM 3 x 2,5 mm2


C Lantai 1

MCB 63 A NYM 3 x 35 mm2

MCCB 125 A MCB 10 A


NYY 4 x 50 mm2 NYM 3 x 2,5 mm2
B

MCB 100 A
NYM 3 x 35 mm2
MCCB 400 A C Lantai 2
NYY 4 x 240 mm2

MCB 63 A NYM 3 x 35 mm2

A
MCCB 125 A MCB 25 A
NYY 4 x 50 mm2 NYM 3 x 10 mm2
B

MCB 80 A NYM 3 x 35 mm2


C
Lantai 3
MCB 80 A NYM 3 x 35 mm2
Gambar 3.30 Kapasitas Pengaman untuk Biro Pemerintahan
A

MCCB 125 A MCB 25 A


NYY 4 x 50 mm2 NYM 3 x 10 mm2
B

MCB 80 A NYM 3 x 35 mm2


C
47

3.2.5 Memperbaiki Instalasi Listrik Ringan

Saya dan kawan-kawan serta dengan teknisi disana memeriksa dan


memperbaiki instalasi listrik disekitar lokasi Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat seperti mengganti atau menambah stopkontak, mengganti
lampu, memeriksa barang elektronik ketika ada kendala seperti komputer dan
lainnya jika ada permasalahan dikelistrikannya.

Gambar 3.31 Pemasangan Stop Kontak

Selain itu juga, kami ada diminta untuk memperbaiki, merapikan serta
mengganti instalasi kelistrikan diruangan Bagian Rumah Tangga

Gambar 3.32 Denah Ruangan Bagian Rumah Tangga


48

Gambar 3.33 Keadaan Ruangan Bagian Rumah Tangga

Selain itu kami juga menyolder kabel jack untuk mengisi waktu kosong
sekalian sedikit membantu para teknisi ditempat PKL.

Gambar 3.34 Saat Menyolder Kabel Jack

3.2.6 Pengecekan dan pengamatan saat Genset Bekerja

Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri


dalam pengoperasiannya. genset dioperasikan dalam kondisi ideal agar genset
dapat beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik yang optimal.
Namun adakalanya genset beroperasi pada keadaan yang kurang ideal seperti
posisi peletakkan atau kedudukkannya yang tidak stabil, ruangannya yang tidak
49

mempunyai ventilasi yang baik, beban yang berlebihan atau lainnya yang
disebabkan oleh situasi dan kondisi atau karena ketidaktahuan pemilik genset
terhadap hal-hal penting yang perlu diketahui dan dipenuhi dalam pengoperasian
genset.

Gambar 3.35 Rumah Genset

Berikut ini beberapa hal yang menjadi pengamatan dalam pengoperasian


genset:
a. Pengoperasikan genset otomatis melalui ATS ketika PLN padam.
b. Jaga sirkulasi udara dalam ruang genset. Jika genset dioperasikan di
dalam ruangan tertutup, maka dibuat dengan sistem sirkulasi udara
yang baik. Asap gas buang yang sangat beracun harus terbuang ke luar
ruangan dengan baik. Jauhkan gas buang mesin dari manusia dan
hewan piaraan. Udara panas dari radiator juga harus dikeluarkan
langsung melalui ducting /cerobong dan tidak boleh ada aliran balik
agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat).
c. Menghindari beban berlebih (Overload) Generator mempunyai sebuah
circuit breaker (MCCB) untuk pengaman beban lebih yang akan
bekerja (trip) jika terjadi kelebihan beban. Tapi pemakaian daya di
Sekretariat Daerah Provinsi KALBAR tidak sampai melebihi kapasitas
Genset Tersebut.
50

d. Peletakkan kedudukan genset. Saat beroperasi genset bisa


menimbulkan getaran yang cukup kuat, sehingga saat dioperasikan
harus dipastikan bahwa genset diletakkan di tempat yang
permukaannya rata atau di atas pondasi yang kuat dan stabil, tidak
labil. Pondasi yang tidak kuat dan labil bisa menyebabkan kerusakan
genset.
e. Jauhkan genset dari tempat basah dan lembab. Menjalankan genset di
tempat yang langsung terkena hujan, lembab atau genangan air dapat
beresiko untuk terjadinya sengatan listrik. Hindarkan unit genset
termasuk saluran pipa gas buang dari masuknya air hujan. Dianjurkan
untuk memasang grounding pada genset dan beban serta memberikan
atap pelindung untuk mesin genset.
f. Menjaga kebersihan genset Genset harus dijaga kebersihannya dengan
baik. Perawatan yang baik akan membuat Genset selalu bersih dan
berada pada kondisi optimal. Jangan biarkan kebocoran-kebocoran
yang terjadi berlangsung lama, bersihkan debu atau kotoran yang
menempel pada unit genset termasuk radiator. menghindari
meletakkan barang-barang yang tidak diperlukan di sekitar genset
g. Genset akan padam secara otomatis ketika suplai PLN kembali
bekerja. Jika genset diketahui beroperasi secara tidak wajar atau
menunjukkan ketidaknormalan seperti getaran yang sangat tinggi,
suara yang kasar atau tersendat sendat, atau indikator ketidakwajaran
lainnya maka akan segera matikan genset dan lakukan perbaikan.
h. Memperhatikan kabel-kabel dengan baik dan benar Kabel power dan
kabel-kabel lainnya harus terpasang dan tertata dengan baik dan benar
untuk menghindari hubungan singkat. Lakukan pengecekkan setiap
kabel yang terpasang digenset, jangan sampai kendor karena dapat
mengakibatkan bahaya.
i. Menghndari sentuh terminal tegangan keluaran (output) Jangan
menyentuh terminal output saat genset beroperasi karena dapat
menimbulkan sengatan listrik. Putuskan circuit breaker (MCCB) saat
akan melakukan pemasangan kabel power.
51

j. Berhati-hati terhadap bahaya kebakaran. Bahan bakar dan pelumas


adalah bahan yang mudah terbakar. Menjaga jangan sampai berceceran
di sekitar genset. Menjaga kebersihan bagian dalam genset karena
mudah terbakar jika terkontaminasi minyak. Jauhkan genset dari
lingkungan kerja yang menggunakan api. Dengan memperhatikan hal-
hal di atas diharapkan dapat tercipta kondisi ideal sehingga genset
dapat beroperasi secara normal.

3.3 Analisis kegiatan PKL berdasarkan data dan permasalahan dari


pembahasan

Hasil perhitugan dan analisa pada panel utama (MDP) di arus beban Biro
Pemerintahan tersebut didapat :
10. Beban terpasang = 168,2944 kVA
11. Beban maksimum = 25,887 KVA
12. Beban rata-rata = 4,85375 KVA
13.Sedangkan frekuensinya adalah 45 Hz
Sedangkan untuk kapasitas daya terpasang dari transformator dan
generator yaitu 630 KVA dan genset cadangan 1000 KVA serta kubikel 24 KV
sebagai pengaman trafo, sehingga kondisi kapasitas tersebut masih mencukupi
dan memenuhi untuk mensuplai daya listrik pada gedung biro pemerintahan.Yang
dimana Trafo PLN- kubikel – Trafo SETDA- ATS- MDP.
Penggunaaan kapasitas pengaman MCCB dipanel MDP (1000 A) dan di
MCCB Biro Pemerintahan (400 A) didapat pemakaian rating pengaman lebih
besar dari arus beban, dikarenakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
penambahan beban listrik sehingga MCCB yang terpasang yaitu sesuai dengan
pemasangan ideal.
Pengukuran arus beban yang dilakukan setiap sejam sekali (08.00-16.00)
dalam waktu 3 minggu, untuk mengukur serta mengetahui pemakaian arus beban
yang dipakai dan mengetahui pemakaian maksimumnya.

Pengecekkan dan perbaikan instalasi ringan itu pekerjaan yang sering


dilakukan, dimana kadang lampu ataupun stop kontak yang harus diperbaiki
ataupun diganti.
52

Genset yang hanya bisa bekerja saat PLN padam. Ketika PLN padam
maka Genset akan bekerja dalam waktu maksimum 8 detik. Setelah PLN kembali
menyuplai maka Genset juga akan mati secara otomatis dikarenakan adanya ATS.

Untuk kendala atau permasalahannya yaitu kalau untuk mengetahui


instalasi listrik dan pemakaian beban disetiap gedung itu sulit untuk mendapatkan
akses untuk mensurvey peralatan listrik dalam setiap ruangan gedung karena masa
covid ini, dan juga dokumentasi perencanaan instalasi listrik terbaru juga sudah
tidak ada yang hanya ada dokumentasi perencanaan peremajaan instalasi listrik
pada tahun 2009 serta kegiatan- kegiatan berkaitan tentang kelistrikan pun kurang
karena itu saya lebih melakukan penelitian atau sebuah analisis, dan hanya
melakukan pekerjaan tentang kelistrikan yang instalasi ringan yang tidak spesifik.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perawatan panel di MDP merupakan langkah awal yang dapat diakukan
untuk pengecekan ketika ada arus beban di beberapa gedung bermasalah
dan bisa untuk mengatasi kerusakan yang lebih parah, karena dengan
adanya perawatan tingkat kerugian maupun kinerja yang kurang baik
dalam suatu instansi dapat teratasi.
2. Pemakaian daya bisa dikatakan sangat rendah yaitu 25,887 KVA (beban
maksimum) dibanding beban terpasang yaitu kapasitas MCCB yang
terpasang di biro pemerintahan yaitu 168,2944 kVA yang MCCB nya
terpasang 400 A, mungkin kapasitas lebihnya untuk penambahan peralatan
elektronika suatu saat nanti jika diperlukan
3. Perawatan panel yang dilakukan secara berkala dapat mencegah dan
mengetahui kerusakan pada komponen-komponen yang ada di instansi
tersebut agar bisa ditindaklanjuti lebih lanjut.
4. Memasang grounding disetiap panel-panel sangat penting untuk
mengindari terjadinya tegangan sentuh langsung maupun tak langsung.
2. Saran
Sebaiknya menambahkan peralatan-peralatan baru untuk melakukan
pengecekan kerusakan, gunakanlah peralatan sesuai dengan prosedur yang telah di
tetapkan untuk menjaga peralatan tetap dalam kondisi baik.
Sebaiknya untuk Teknisi yang melakukan perbaikan maupun pengecekan
tentang kelistrikan memakai peralatan lengkap serta aman karena mengingat
pentingnya hal tersebut dan juga akan mencegah resiko yang sangat besar.
Mengikuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Penghematan Energi dan Air dalam Surat Edaran SE-11 / MBU/ 2008 yang
berkaitan dengan kelistrikan gedung kantor dan/atau bangunan yang dikelola agar
digunakan secara efesien sesuai kebutuhan dan lain-lainnya.

53
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Peremajaan Instalasi oleh CV. Ziar Estetikan Konsultan tahun 2009
2. Artikel “mengenai sejarah dan info terkait tempat PKL “didapatkan dari
Biro Umum Sekretariat Daerah – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
(kalbarprov.go.id)
Terakhir diakses pada tanggal 30 januari 2021
3. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Pasal 264, 265 dan 266 Nomor 77
Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Untuk
referensi BAB 2 bisa diakses dari KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN BARAT | Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Provinsi
Kalimantan Barat (kalbarprov.go.id)
Terakhir diakses 30 januari 2021
4. Artikel “perhitungan ANALISA Kebutuhan Daya Gedung SETDA Sayap
Kiri ” mendapat referensi dari ANALISA KEBUTUHAN DAYA
LISTRIK DI GEDUNG PERKULIAHAN 10 LANTAI UNIVERSITAS
PAKUAN BOGOR - PDF Free Download (docplayer.info)
Terakhir diakses pada tanggal 30 januari 2021
5. Artikel “Perawatan dan pengoperasian Genset”didapatkan dari CARA
PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN GENSET.pdf (trustek.co.id)
Terakhir diakses pada tanggal 31 januari 2021

55
LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi

Lampiran 1.1 Kantor Sub Bagian Dalam/ SANTEL (Sandi dan Telekomunikasi)

Lampiran 1.2 Rumah Genset

Lampiran 1.3 Genset 1000 KVA

56
Lampira
n 1.4.
Panel
Genset

Lampiran 1.5 Kubikel 24 KV

Lampiran 1.6 Trafo 630 KVA

57
Lampiran 1.7 Pemeriksaan Panel

Lampiran 1.8 Foto Bersama dengan Pembimbing Lapangan

Lampiran 1.9 Foto Bersama Di Kantor Bagian Rumah Tangga

58
Lampiran 1.10 single line diagram distribusi energi listrik di Gedung
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat

59
Lampiran 2. Daftar Hadir

60
61
62
Lampiran 3. Jurnal Harian

63
64
65
Lampiran 4. Lembar Penilaian

66
Lembar 5. Kesan dan Pesan

67

Anda mungkin juga menyukai