PROPOSAL
Disusun Oleh:
KIKI AGUSTRIANI
NPM : 1815310357
yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya yang tiada tara kepada penulis dan
didalamnya, untuk itu penulis dengan rasa rendah hati bersedia menerima saran dan
kritik yang sifatnya membangun dalam perbaikan skripsi penelitian ini kedepannya.
bimbingan dan petunjuk. Untuk itu pada kesempatan ini izinkanlah penulis untuk
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Penulis
KIKI AGUSTRIANI
NPM. 1815310357
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5
1.3. Batasan Masalah .............................................................................. 5
1.4. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.5. Tujuan Penelitian............................................................................. 6
1.6. Manfaat Penelitian........................................................................... 6
1.6.1. Manfaat Teoritis .................................................................... 6
1.6.2. Manfaat Praktis...................................................................... 7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 8
2.1. Landasan Teori................................................................................ 8
2.1.1. Produktivitas Kerja ................................................................ 8
2.1.1.1. Pengertian Produktivitas Kerja ..................................... 8
2.1.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Kerja ........................................................................... 9
2.1.1.3 Peningkatan Produktivitas Kerja ................................... 11
2.1.1.4. Indikator Produktivitas Kerja ....................................... 13
2.1.2. Motivasi Kerja ....................................................................... 13
2.1.2.1. Pengertian Motivasi Kerja ............................................ 13
2.1.2.2. Tujuan dan Manfaat Motivasi....................................... 15
2.1.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi................ 15
2.1.2.4. Indikator Motivasi Kerja .............................................. 16
2.1.3. Disiplin Kerja ........................................................................ 19
2.1.3.1. Pengertian Disiplin Kerja ............................................. 19
2.1.3.2. Tujuan dan Manfaat Disiplin Kerja .............................. 20
2.1.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ...... 21
2.1.3.4. Indikator Disiplin Kerja ............................................... 23
2.2. Kerangka Konseptual ...................................................................... 24
2.2.1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan ............ 24
2.2.2. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan ............. 25
2.2.3. Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, terhadap Produktivitas
Kerja ...................................................................................... 25
2.3. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 26
BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................... 27
3.1. Jenis Penelitian ................................................................................ 27
3.2. Defenisi Oprasional ......................................................................... 27
3.2.1. Variabel Bebas (independent Variable) .................................. 28
3.2.1.1. Motivasi Kerja (X1) ...................................................... 28
3.2.1.2. Disiplin Kerja (X2) ....................................................... 28
3.2.2. Variabel Terikat (Dependen Variabel) ................................... 29
ii
3.2.2.1. Produktivitas Kerja (Y) ................................................. 29
3.3. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................................... 30
3.3.1.Tempat dan Waktu ................................................................. 30
3.4. Teknik Pengambilan Sample ........................................................... 30
3.4.1. Populasi ................................................................................. 30
3.4.2. Sampel .................................................................................. 30
3.5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 31
3.5.1. Uji Validitas .......................................................................... 32
3.5.2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 33
3.6. Teknik Analisis Data ....................................................................... 33
3.6.1. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 33
3.6.2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 34
3.6.2.1. Uji Normalitas ............................................................. 34
3.6.2.2. Uji Moltikolinearitas .................................................... 35
3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 36
3.6.3. Uji Hipotesis .......................................................................... 36
3.6.3.1. Uji Parsial (Uji T) ........................................................ 36
3.6.3.2. Uji Simultan (Uji F) ..................................................... 37
3.6.4. Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1
PENDAHULUAN
keterampilan yang dimiliki para tenaga kerja akan dihadapkan berbagai persoalan
yang sangat rumit sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang berkompeten pada
diharapkan.
pemanfaatan sumber daya yang ada dibandingkan luaran yang dihasilkan. Konsepsi
sistem perbandingan antara input dan output ini bersifat konstekstual, sehingga
dapat diterapkan pada berbagai kondisi, baik pada suatu organsiasi dan industri
produktivitas antara lain adanya kemauan dari para pegawai untuk melaksanakan
organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan
tepat akan memacu daya penggerak untuk menciptakan kegairahan kerja seseorang
1
2
agar mereka mau bekerja sama dengan efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan, selain itu motivasi dapat menjadi penyebab
untuk berkerja keras dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal.
kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap hormat terhadap peraturan dan
ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat
(Sutrisno (2015:87). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
yang berlaku menurut (Rivai & Sagala (2013:852). Oleh karena itu dalam
peraturan yang ditaati sebagian besar karyawan, maka kedisplinan telah dapat
ditegakkan.
Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengolah karet mentah menjadi barang jadi
yaitu benang karet yang diproduksi sesuai dengan permintaan konsumen. PT.
Industri Karet Nusantara – Pabrik Resiprena adalah anak perusahaan dari PT.
Perkebunan Nusantara III (PTPN III) yang bergerak di bidang industri hilir yang
merupakan industri lanjutan dari bahan baku karet alam sehingga menghasilkan
produk resin siklo atau lebih dikenal dengan nama resiprena – 35 (merek dagang
resin yang diproduksi). Benang karet merupakan salah satu komoditi ekspor non
3
migas yang memiliki propek yang cerah dalam bidang perdagangan dan berguna
bagi kemajuan Negara. Benang karet terbentuk seperti pita yang sifatnya lentur dan
elastis. Benang karet ini juga dapat diolah kembali menjadi barang lain sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Lateks pekat dari kebun karet diolah menjadi
benang karet melalui proses pengolahan karet fase cair. Dikatakan fase cair karena
lateks pekat dan bahan-bahankimia dicampur dalam fase cair, dengan adanya air
mineral (Demin Water). Produksi benang karet (Rubber Thread ) dari lateks
masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain agar dihasilkan produk benang
karet yang bermutu. Pada dasarnya PT. Industri Karet Nusantara Medan menjadi
perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja yang sangat baik dan menerapkan
praktik bisnis terbaik tahun 2008. Namun demikian, dalam upaya menciptakan
masih terdapat banyak kendala yang dihadapi sehingga sulit untuk mencapai tujuan
organisasi. Kondisi yang belum ideal masih ada di PT. Industri Karet Nusantara
Medan. Dimana masih ada kendala lain seperti kurangnya motivasi kerja karyawan
anggota organisasi.
faktor motivasi kerja dan disiplin kerja. Dengan beberapa bukti yaitu dengan kinerja
karyawan yang di kerjakan belum dengan maksimal dan efisien. Hal tersebut
ketegasan dari pemimpin dalam menyikapi karyawan yang lalai dalam bekerja,
target pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan tidak selesai sesuai waktu yang
telah ditentukan.
Dari Survey awal yang telah dilakukan pada PT. Industri Karet Nusantara
Kinerja karyawan masih belum optimal jika dilihat dari kemauan dan dorongan
kerja, kinerja karyawan masih rendah dilihat dari karyawan belum menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu, karyawan masih banyak yang lalai dalam
menyelesaikan pekerjaannya, masih adanya karyawan yang telat dan mangkir pada
jam kerja dan ini membuktikan bahwa kinerja karyawan masih jauh dari harapan,
masih kurang, karyawan masih banyak mengabaikan norma dan ketetapan yang
motivasi kerja dan disiplin terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Industri
Karet Nusantara Medan masih rendah. PT. Industri Karet Nusantara Medan
tidak diikuti dengan baik oleh para karyawan. terdapat faktor negatif dan disinyalir
apakah motivasi kerja, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap
penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Displin Kerja Terhadap
bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja adalah masalah utama yang mempengaruhi
Produktivitas Kerja, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah motivasi kerja
dan disiplin kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan dengan
TINAJAUAN PUSTAKA
nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya.
perbandingan hasil keluaran dan masukan atau output: input. Masukan sering
dibatasi dengan masukan tenaga kerja, adapun keluaran diukur dalam kesatuan fisik
digunakan, seorang karyawan dalam suatu perusahaan atau instansi dapat dikatakan
produktif jika mampu menghasilkan pekerjaan dengan jangka waktu yang singkat
pemanfaatan sumber daya yang ada dibandingkan luaran yang dihasilkan. Konsepsi
sistem perbandingan antara input dan output ini bersifat konstekstual, sehingga
8
9
dapat diterapkan pada berbagai kondisi, baik pada suatu organsiasi dan industri
antara hasil yang dapat dicapai dengan pemakaian mesin secara tepat dan peran
tenaga kerja yang bersangkutan per satuan waktu”. Secara matematis, jika hasil
kerja atau output = 0 dan peran tenaga kerja atau input = 1 maka produktivitas kerja
mampu menghasilkan output lebih banyak dalam satuan tertentu. Jika produktivitas
hanya dikaitkan dengan waktu saja, maka jelas kiranya bahwa produktivitas kerja
sangat tergantung pada segi keterampilan dan kerahlian tenaga kerja secara fisik.
berkaitan dengan proses menghasilkan barang atau produk. Beberapa faktor yang
dapat mendukung produktivitas antara lain adanya kemauan dari para pegawai
lingkungan kerja yang nyaman dan penghasilan yang memadai akan membuat
Karyawan
kerja karyawan baik yang berhubungn dengan tenaga kerja itu sendiri maupun
10
2. Pendidikan
orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru di dalam cara
3. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan sesorang atau kelompok yang senantiasa
ditentukan. Seseorang yang mempunyai disiplin tinggi, akan datang dan pulang
juga akan selesai dengan tepat waktu. Jadi, disiplin kerja mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain
dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang
4. Keterampilan
11
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi,
selaras, dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok
orang lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena tercapainya
hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara perilaku dalam proses
bersikap baik dalam bekerja, akan mempunyai teman kerja yang banyak, dan
internal orgnisasi, dan lingkungan eksternal (baik lokal, regional, nasional, maupun
iternasional).
Sebaiknya tulis di kertas atau papan yang mudah terlihat. Bukan di alat
tentukan prioritas kerja. Buat prioritas dari yang paling penting sampai yang
kurang penting.
3. Lakukan pemanasan.
Sulit kalau melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan. Sebab fokus
akan terbagi. Mulai dari tugas prioritas, pusatkan perhatian dan konsentrasi
10. Patuhi peraturan, renacana-rencana kerja yang sudah di buat tadi bukan
atau cara dalam meningkatkan produktivitas sebagai karyawan. Hal ini tentunya
13
1. Kemampuan
3. Semangat Kerja
4. Pengembangan Diri
5. Mutu
6. Efisiensi
dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan
1. Kuntitas kerja
2. Kualitas kerja
3. Ketepatan waktu
Secara umum definisi atau pengertian motivasi adalah sebuah alasan atau
dorongan seseorang untuk bertindak . orang yang tidak mau bertindak sering kali
disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar
maupun dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi
14
tersebut.
kesadaran dan kemauan sendiri untuk bekerja lebih baik dan memberikan
yang tinggi kea rah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
Motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau dapat pula diartikan sebagai
hal atau keadaan menjadi motif menurut (Sutrisno (2015:101). Motivasi adalah
suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja
secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus
tercapai menurut (Hasibuan (2012:143). Motivasi muncul dari dua dorongan, yaitu
dorongan dari dalam diri sendiri (internal Motivation) dan dorongan dari luar pihak
lain (external motivation). Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri
atau dari luar (lingkungan) yang menjadi factor penggerak kearah tujuan yang ingin
merupakan suatu kegiatan proses yang terjadi diperusahaan dimana hal ini
ditujukkan guna motivasi karyawan yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab
15
dan terlibat dalam pelaksanaan tugas diperusahaan guna mencapai tujuan bersama
mengarahkan kerja yang lebih maksimal untuk mencapai semua tujuan perusahaan.
2) Meningkatkan produktivitas
5) Menciptakan suasana dan juga hubungan kerja yang baik antara atasan
diberikan
faktor intern dan ekstern yang berasal dari karyawan (Sutrisno, 2015):
untuk berkuasa.
16
supervise yang baik, adanya jumlah pekerjaan, status dan tanggung jawab,
kepadanya,
pekerjaan.
baik.
yaitu:
1) Kerja keras
Yaitu menafsirkan yang akan terjadi kedepan dan rencana akan hal
tersebut.
Yaitu memilih rekan kerja yang dapat diajak kerja sama untuk
mencapai tujuan.
Yaitu apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha
atau perjuangan.
7) Ketekunan
8) Pemanfaatan waktu
1) Daya pendorong
2) Kemauan
Dorongan untuk melakukan sesuatu karena ada pengaruh dari luar diri.
3) Kerelaan
4) Keahlian
5) Keterampilan
tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai
hasil tertentu.
6) Tanggung jawab
7) Kewajiban
kepadanya.
8) Tujuan
Arah atau haluan atau jurusan yang dituju dan dimaksud atau yang
dituntut.
19
bukan orangnya. Disiplin juga sebagai proses latihan pada pegawai agar para
pegawai dapat mengembangkan control diri dan agar dapat menjadi lebih efektif
tindakan negatif yang menjatuhkan pegawai atau bawahan yang indisipliner dengan
pergaulan sehari-sehari di masa yang dating bukan menghukum kegiatan masa lalu.
peraturan perusahaan, badan atau organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku
kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap hormat terhadap peraturan dan
ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat
(Sutrisno (2015:87). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
yang berlaku (Rivai & Sagala (2013:825). Kedisiplinan adalah kesadaran dan
20
merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
yang telah dibakukan suatu organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila
terjadi pelanggaran atas peraturan tersebut maka akan ada sanksi atas
pelanggarannya.
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik
diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja
Disiplin yang tinggi merupakan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh
bidangnya dan kemampuan yang memadai. Hal ini berarti pula bahwa setiap
semangat dan moral kerja yang tinggi. Dengan disiplin kerja yang baik diharapkan
21
akan terwujud lingkungan yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna melalui
sebagai berikut:
perusahaan.
kalangan karyawan.
adalah:
disiplin. Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia
merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang
memadai, mereka akan dapat bekerja tenang dan tekun, serta selalu berusaha
diterimanya jauh dari memadai, maka ia akan berpikir mendua, dan berusaha untuk
22
dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah
ditetapkan.
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak
ada peraturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin
tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
satu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan
23
kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi mereka juga masih
Penetapan hari kerja dan jam kerja diatur atau ditentukan oleh
per hari.
Seluruh karyawan wajib memakai pakaian yang rapi dan sopan, dan
seharusnya dilakukan.
2. Tata cara kerja yaitu aturan atau ketentuan yang harus dipatuhi oleh
berpikir konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoritis peraturan antar
dimana hal ini ditujukkan guna motivasi karyawan yang melaksanakan tugas dan
25
tanggung jawab dan terlibat dalam pelaksanaan tugas diperusahaan guna mencapai
Disiplin Kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan yang telah dibakukan suatu organisasi baik tertulis maupun
tidak tertulis, dan bila terjadi pelanggaran atas peraturan tersebut maka akan ada
Hasil Penelitian (J. S. Hasibuan & Silvya, 2019); (Arianty dkk, 2018);
Produktivitas Kerja.
Dari hubungan antara variabel independent dan variabel dependent diatas dapat
Motivasi
Kerja
Produktivitas
Kerja
karyawan
Disiplin Kerja
Gambar 2.1
Pradigma Penelitian
2.3.Hipotesis Penelitian
uji dan dibuktikan melalui riset penelitian, berkenan dengan ini maka hipotesis yang
di kemukakan adalah:
1. Ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada
2. Ada pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada
3. Ada pengaruh antara motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas
METODE PENELITIAN
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati peneliti
berdasarkan sifat yang didefenisikan dan diamati sehingga terbuka untuk diuji
kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan atau defenisi operasional
27
28
variabel yang diteliti adalah motivasi kerja, disiplin kerja, stres kerja sebagai
independent yaitu ditandai dengan variabel (X) yaitu Motivasi Kerja (X1), Disiplin
Kerja (X2).
Tabel 3.1.
Indikator Motivasi Kerja (X1)
NO VARIABEL KONSEP INDIKATOR
1 Motivasi kerja Motivasi kerja adalah prilaku dan factor- 1. Kerja keras
faktor yang mempengaruhi pegawai untuk 2. Orientasi masa depan
menunjukan intensitas individu, arah, dan 3. Usaha untuk maju
ketekunan sebagai upayamencapai tujuan 4. Rekan kerja yang dipilih
organisasi. 5. Tingkat cita-cita yang tinggi
6. Orientasi tugas/ sasaran
7. Ketekunan
8. Pemanfaatan waktu
(Mangkunegara, 2011)
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
Tabel 3.2.
Indikator Disiplin Kerja (X2)
NO VARIABEL KONSEP INDIKATOR
1 Disiplin kerja Disiplin kerja adalah suatu alat yang 1. Kehadiran karyawan setiap hari
digunakan para manajer untuk 2. Ketepatan jam kerja
berkomunikasi dengan karyawan agar 3. Mengenakan pakaian kerja dan
mereka bersedia untuk mengubah suatu pengenal
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk 4. Ketaatan karyawan terhadap
meningkatkan kesadaran dan kesediaan peraturan
seseorang menaati semua peraturan (Anwar Prabu (2011:84)
perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2016). Variabel yang terikat dalam
pemanfaatan sumber daya yang ada dibandingkan luaran yang dihasilkan. Konsepsi
sistem perbandingan antara input dan output ini bersifat konstekstual, sehingga
dapat diterapkan pada berbagai kondisi, baik pada suatu organsiasi dan industri
Tabel 3.3.
Indikator Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
NO VARIABEL KONSEP INDIKATOR
1 Produktivitas produktivitas sebagai suatu konsepsi 1. Kemampuan
Kerja sistem, dimana proses produksi 2. Berusaha Meningkatkan Hasil
Karyawan diekspresikan sebagai rasio pemanfaatan 3. Semangat Kerja
sumber daya yang ada dibandingkan 4. Pengembangan Diri
luaran yang dihasilkan. Konsepsi sistem 5. Mutu
perbandingan antara input dan output ini 6. Efisiensi
bersifat konstekstual, sehingga dapat
diterapkan pada berbagai kondisi, baik
pada suatu organsiasi dan industri maupun
pada perekonomian secara nasional.
karyawan PT. Industri Karet Nusantara Medan yang berlokasi di Jl. Tj.Morawa
3.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah gegeralisasi yang terdiri atas objek subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 75 orang maka lebih baik diambil
penelitian ini adalah karyawan tetap yang ada di PT. Industri Karet Nusantara
3.4.2. Sampel
tersebut (Sugiono (2016:118). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
31
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Adapun Untuk penentuan jumlah/ukuran sampel dalam penelitian ini
dengan metode sampel jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sampel
faktor yang penting karena diperoleh dari data yang didapatkan dalam penelitian.
1. Studi dokumentasi
2. Koesioner (Angket)
(2016:142).
untuk memperoleh data yang diberikan kepada karyawan PT. Industri Karet
Nusantara Medan. Metode angket digunakan karena lebih praktis dan dapat
dibagikan secara serentak kepada responden. Selain itu instrument atau angket
Tabel 3.4.
Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Selanjutnya angket yang sudah diterima diuji dengan menggunakan validasi dan
reabilitas yaitu :
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar (2016:142). Rumus yang bisa
digunakan untuk uji validitas menggunakan Teknik korelasi product moment, yaitu:
n ( ΣXY)– (ΣX)(ΣY)
𝑟=
√𝑁 (𝛴𝑋 2 )– (ΣX)2 𝑁 (𝛴𝑌 2 )– (ΣY)2 )
Keterangan:
n = Jumlah responden
Jika r hitung > r tabel maka butir-butir instrumen dikatakan valid, sebaliknya
jika r hitung < r tabel maka butir-butir instrumen dikatakan tidak valid
pengukuran terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama. Pengujian
(Riduwan (2011:115):
𝐾 ΣS𝑖
𝑟11= { | }
𝐾 − 1 𝑆𝑡
Keterangan :
St = Varians total
K = Jumlah item
Jika r hitung> r tabel berarti reliabel sebaliknya jika r hitung < r tabel berarti tidak reliabel.
Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,
kemudian menarik kesimpulan dari pengujian tersebut, dengan rumus dibawah ini.
digunakan analisis regresi linear berganda. Analaisis regresi pada dasarnya adalah
rata – rata populasi atau nilai – nilai variable dependen berdasarkan nilai variable
34
independen yang diketahui. Jadi, analisis linear regresi berganda digunakan untuk
menganalisis pengaruh antara Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Stres Kerja dan
Kinerja Karyawan sebagai variable terikat. Teknik analisis regresi linear berganda
Keterangan :
Y = Kinerja
X1 = Motivasi Kerja
X2 = Disiplin Kerja
α = Konstanta Regresi
ϵ = eror
regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bisa, dan
konsisten. Uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya penyimpangan asumsi
terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak, karena model
regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal.
35
dengan distribusi kumulatif dari data normal (Imam (2011:163). Sedangkan dasar
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
3.6.2.2.Uji Moltikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji dalam apakah model
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
Dalam penelitian ini untuk medeteksi ada atau tidaknya multikolineralitas di dalam
(2011:139). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pangamatan lain tetap,
yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heterokesdatisitas adalah dengan melihat grafik plot antar
SPRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi
heterokedastisitas.
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel bebas
variabel dependen.
variabel dependen.
Uji F adalah uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen yang
𝑅2 ⁄𝑘
Fhitung=
(1−𝑅2 )⁄(𝑁−𝑘−𝑙)
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel
38
n = Banyaknya sampel
menunjukkan :
determinasi (R2) mempunyai range antara 0 sampai 1 (0 < R2 < 1). Semakin besar
nilai (R2) (mendekati 1) maka berarti pengaruh variabel bebas secara serentak
dianggap kuat dan apabila (R2) mendekati nol (0) maka pengaruh variabel bebas
A. Identitas Responden
2. Perempuan
3. S1 4. S2
3. 3 4. 4
5. >5
B. Petunjuk Pengisian
Berikan tanda centang (√) untuk mengisi pernyataan yang Bapak / Ibu
pilih sesuai dengan pendapat dan perasaan, bukan berdasarkan pendapat umum
atau pendapat orang lain. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai
berikut :
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
MOTIVASI KERJA (1) (2) (3) (4) (5)
1 Saya memiliki mental yang kuat
dalam menghadapi setiap
pekerjaan yang diberikan
2 Saya diberi kesempatan
berinisiatif sendiri untuk
mencapai target kerja yang
ditetapkan perusahaan
3 Saya rela membantu pekerjaan
kerabat kerja saya
4 Tugas dan tanggung jawab yang
diberikan sesuai dengan
pendidikan dan kemampuan saya
5 Keterampilan yang saya miliki
dipandangan bagus oleh atasan
6 Saya bertanggung jawab atas
suatu tugas atau pekerjaan yang
saya kerjakan
7 Saya menjalankan kewajiban,
status atau kedudukan saya
sesuai dengan posisi saya
dikantor
8 Saya selalu berusaha agar
pekerjaan yang saya terima dapat
diselesaikan dengan target
perusahaan
9 Saya sangat berdedikasi dan
melakukan pekerjaan dengan
segenap kemampuan
10 Saya selalu merencanakan
pekerjaan yang ingin saya
kerjakan
B. DISIPLIN KERJA
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
DISIPLIN KERJA (1) (2) (3) (4) (5)
1 Saya selalu hadir dan tidak
pernah absen
2 Saya selalu datang tepat waktu
3 Saya selalu mengenakan pakaian
yang rapi dalam bekerja
4 Saya selalu menati peraturan
yang ada
5 Saya tidak pernah absen dalam
bekerja
6 Saya selalu mengikuti peraturan
yang ada
7 Saya selalu taat dalam
mendengarkan arahan pimpinan
8 Saya mengerjakan pekerjaan
dengan tanpa paksaan
9 Saya mempertanggung jawabkan
apa yang saya kerjakan
10 Saya tidak pernah mangkir dari
pekerjaan
C. PRODUKTIVITAS KERJA
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
KINERJA (1) (2) (3) (4) (5)
1 Saya dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan standar
yang telah ditentukan perusahaan
2 Saya dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan teliti
3 Saya mengetahui tentang tugas
yang harus di selesaikan
4 Saya mendapatkan insentif
setelah mmelakukan menyelesai
kan tugas
5 Saya melakukan pekerjaan
dengan cepat dan tepat
6 Saya melakukan pekerjan dengan
semangat yang tinggi
7 Saya selalu disiplin dalam
mengerjakan sesuatu
8 Saya berusaha memenuhi target
pekerjaan yang telah saya
rencanakan
9 Saya selalu mengikuti instruksi
atasan
10 Saya selalu berusaha menjadi
orang yang dapat diandalkan
oleh orang lain (kelompok/ tim)