Disusun oleh:
ROVI SANTOSO
NIM. 16631117
Disusun oleh:
ROVI SANTOSO
NIM. 16631117
Dengan judul :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kepala Instansi/Kantor
Perbankan Syari’ah
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin dengan penuh rasa syukur penulis
menyampaikan atas kehadiran Allah Swt yang telah memberikan kemudahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Prakter Kerja Lapangan/Magang IAIN
Curup Tahun 2019 ini telah disusun. Shalawat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Saw.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan mendukung kegiatan Praktek kerja Lapangan/Magang ini yaitu:
1. Khairul Umam Khudhori,M.E.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dengan penuh
kesabaran dan tanggung jawab.
2. Bapak Asep Wijaya selaku kepala Unit dan Karyawan Bank Rakyat Indonesia
(BRI) Unit Muara Aman 1 yang telah membimbing dan memberikan arahan
kepada penulis tentang pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan/Magang yang
telah dilaksanakan di Bank BRI Unit Muara Aman 1.
3. Teman-teman yang tergabung dalam kelompok Praktek Kerja
Lapangan/Magang yaitu Ardovi dan Devi Anjaswari.
Rovi Santoso
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
B. Ruang Lingkup/Batasan Masalah.............................................
C. Tujuan Kegiatan........................................................................
D. Manfaat Kegiatan......................................................................
1
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2008), hal. 2
B. Ruang Lingkup
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan diteliti
sehingga dimungkinkan tercapainya laporan magang ini, maka penulis
membatasi masalah yang akan diteliti sehingga tidak menyimpang dari
batasan yang ada, sehingga dapat mempermudah penulis dalam memecahkan
masalah. Batasan masalah yang diambil dalam praktek magang ini adalah
Mekanisme Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat
Indonesia (BRI) Unit Muara Aman 1
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari diadakannya praktek kerja lapangan ini untuk
memberikan seperangkat kemampuan kepada mahasiswa berkenaan dengan
aktifitas nyata pada dunia kerja yang dalamnya terjadi akomodasi berbagai
konsep dan teori dengan persoalan-persoalan praktis yang dihadapi serta
upaya pemecahannya. Program magang ini akan menjembatani dua aktivitas
belajar teori di kelas dengan kondisi nyata yang ada di lapangan
sesungguhnya.
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan di bidang manajemen
dan teknis lembaga keuangan syari’ah.
b. Terpapar dengan kondisi yang sesungguhnya dan pengalaman di
instansi keuangan syari’ah atau instansi lain yang relevan.
c. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah
yang tepat terhadap pemecahan permasalahan lembaga keuangan
syari’ah.
d. Mendapat bahan untuk penulisan karya ilmiah.
2. Bagi Instansi Tempat Magang
a. Instansi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu
penyelesaian tugas-tugas kantor untuk kebutuhan di unit kerja
masing-masing.
b. Instansi mendapatkan alternatif calon karyawan yang telah dikenal
mutu dan kredibilitasnya.
c. Mendapatkan masukan baru dari pengembangan keilmuan di
perguruan tinggi.
d. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
antara isntansi tempat magang dengan program Studi Perbankan
Syari’ah Jurusan Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (iAIN)
Curup.
3. Bagi Program Studi
a. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas
pengajaran.
b. Memperkenalkan program kepada instansi yang bergerak di bidang
lembaga keuangan.
c. Mendapatkan masukan yang berguna untuk menyempurnakan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
d. Terbinanya jaringan kerjasama dengan instansi tempat magang
dalam upaya meningkatkan keterampilan sumber daya manusia yang
dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Keadaan Umum
Lokasi PT BRI (Persero) Unit Muara Aman I terletak di Jalan
Veteran No.05 Kelurahan Pasar Muara Aman, Kecamatan Lebong Utara,
Kabupaten Lebong. Dimana lokasi ini dipilih dan dipertimbangkan karena
mudah dijangkau oleh masyarakat karena terletak di pusat kota yaitu di
daerah Pasar Muara Aman dan terletak di pusat lalu lintas masyarakat
misalnya dari jalan lintas Curup - Bengkulu dan sebagainya.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut Bank BRI Unit Muara
Aman I sangat diharapkan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan mampu meningkatkan kualitas
jasa perbankan serta mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan
persaingan bisnis lembaga keuangan.
B. Sejarah Singkat
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah
yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)
didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja
dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.2
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai
Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti
untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian
2
http://sejarahBank.kompas.com/red/2010/08/09/10153781/Bagaimana.Sejarah.Bank.BRI.
10 Maret 2019
Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat
Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij
(NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun
1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.3
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
(eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II
bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang
Ekspor Impor (Exim).4
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-
undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang
Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-
tugas pokok BRI sebagai bank umum.5
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di
tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah
Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi
perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.6
3
Ibid
4
Ibid
5
http://bankBRI.wordpress.com/artikel/ 10 Maret 2019
6
Ibid
C. Moto dan Logo PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
STRUKTUR ORGANISASI
BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) UNIT 1 KEPAHIANG
KEPALA BRI
CABANG
TEGUH RAHADIAN
K.A UNIT
ASEP WIJAYA
SUVERVISOR
EKO SUPRIYADI
FRONT LINIER
ACCOUNT OFFICER (MANTRI)
(BAGIAN DEPAN)
1. ROZA ADIANSYAH
2. WIBOWO
3. ALGI AGUSSANCE
4. TAUPIK NUR DIANSYAH
5. JEPRI APRIBOWO
6. SENDI RAHMA MARDAN
7. EFRAN EFRIATNO
8.
CLEANING SERVICE
VIDE WIDIANTORI
ANISA HAYATUN N
Gambar 2.: Struktur BRI Unit Muara Aman 1
Keterangan :
BAB III
7
http://bank-dana.blogspot.com/2011/10/pengertian-tabungan-giro-deposito.html
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Program Kerja
Dalam penelitian ini tema yang diangkat, yaitu Mekanisme pada Bank
Rakyat Indonesia (BRI) Unit Muara aman 1. Berikut penulis paparkan
Implementasi Standar Keayakan Pinjaman pada Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Unit Muara Aman 1.
Dalam memberikan pinjaman pihak bank telah menetapkan standar yang
telah ditetapkan kepada nasabahnya. Oleh karena itu nasabah atau si peminjam
haruslah memenuhi kriteria yang sudah ditetapkakan oleh pihak bank. Seorang
peminjam disini dalam mengajukan pinjaman haruslah mempunyai usaha
dengan usaha ini akan menentukan si nasabah akan diberi pinjaman atau tidak
layak atau tidak diberi pinjaman. Disini diambil sampel sebuah usaha manisan.
Untuk itu petugas mantri (marketing) bertanya terlebih dahulu kepada warga
sekitar, bagaimana karakter/sifat nasabah dan bagaimana penghasilan usaha
nasabah tersebut, dan selanjutnya mantri bertanya kepada calon peminjam
seperti:
a. Modal yang dimiliki saat ini
b. Asset lancar / tetap dan hutang yang dimiliki saat ini
c. Lamanya usaha
d. Jenis usaha
e. Ketersediaan bahan baku (usaha produksi)
f. Omset, biaya produksi, kapasitas produksi
g. Ketersediaan tempat membeli barang dagangan
h. Aspek pemasaran
i. Cara pemasaran / jual
j. Pembukuan / akuntansi
Dalam penerapannya kepada nasabah mantri haruslah bersikap yang
bijaksana dalam mengambil keputusan hal yang harus dilakukan oleh mantri
Selanjutnya adalah bertanya kepada nasabah tersebut berapa penghasilan
perbulannya, kira-kira nasabah bisa menyisihkan berapa uang yang harus
dibayar setiap bulannya setelah dikurangi biaya makan, biaya anak sekolah dan
lain-lain. Jika nasabah mampu menyisihkan uangnya sekitar Rp.800.000; untuk
membayar angsuran perbulannya dan nasabah mengajukan pinjaman sebesar
Rp.25.000.000; untuk menambah modal usaha dengan pengajuan selama 3
tahun jadi pembayaran perbulannya sekitar Rp.771.944; berarti nasabah bisa
mengajukan pinjaman sebesar Rp.25.000.000; karena angsuran perbulannya
sekitar Rp.771.944; sedangkan nasabah mampu menyisikan uangnya sekitar
Rp.800.000; perbulannya. Jadi pihak bank memberikan pinjaman yang
diajukan nasabah tersebut, dari permohonan nasabah Rp.25.000.000; pihak
bank memberikan pinjaman sebesar Rp.25.000.000;. Pinjaman yang diberikan
pihak bank untuk nasabah harus benar-benar untuk menambah modal usaha,
jangan sampai uang tersebut salah digunakan. Dengan uang yang benar-benar
untuk penambahan modal usaha, nasabah tersebut mampu membayar angsuran
perbulannya, sehingga dalam pemberian pinjaman tidak akan mengalami
kemacetan.
Dalam dunia perbankan kebikan kebijakn yang diambil sudah ada dalam
peraturan yang telah ditetapkan oleh pusat. Kebijakn yang diterapkan oleh bank
tidak pernah memandang si peminjam keluarga kerabat atau sebagainya namun
semuanya itu harus mengikuti standar yang berlaku di bank tersebut tanpa
terkecuali. Disinilah kita dapat melihat siapa siapa saja nasabah yang layak
diberi pinjaman selanjutnya atau tidak karena dengan itu dapat memajukan
suatu bank denga kualitas nasabah yang ada di bank tersebut.
Proses proses yang dilakukan dalam mengajukan pinjaman pada bank BRI
a. Proses Pengajuan
Di dalam pembiayaan pinjaman harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Debitur adalah WNI ( Warga Negara Indonesia)
2. Harus mempunyai usaha
3. Membuat surat keterangan usaha dari kelurahan atau perdesaan setempat.
4. Map plastic bolong warna hijau.
5. Menyerahkan fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk) suami dan isteri,
foto ukuran 3x4 (suami istri) , KK (Kartu Keluarga),
Setelah persyaratan di atas telah disiapkan oleh nasabah, selanjutnya Costumer
Service mendaftarkan berkas tersebut ke dalam SKPP (Surat Keterangan
Putusan Pinjaman) dan dilanjutkan ke Kepala Unit untuk melihat kelengkapan
berkasnya dan diposisikan oleh Kepala Unit kepada mantri..
b. Proses Pencairan
Setelah tahap pengajuan dilakukan, maka proses kemudian adalah
pencairan. Berikut beberapa persyaratan yang disiapkan oleh Customer
Service dan nasabah di saat melakukan pencairan :
1. Cutomer Service menghubungi nasabah
2. Nasabah datang bersama suami atau isteri dan menyiapkan buku tabungan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) khusus Unit Pasar Atas, Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang asli dan materai sebanyak 5 lembar
3. Customer Service menyiapkan surat tanda terima jaminan, rekening
pinjaman yang diambil dari LAS dan Surat Pengakuan Hutang (SPH), jika
nasabah adalah nasabah lama maka jenis Surat Pengakuan Hutang (SPH)
addendum yang digunakan.
Setelah persyaratan di atas telah siap, maka proses pencairan pun
dilaksanakan, nasabah menandatangani surat-surat penting dalam pembiayaan
pinjaman ini. Dan terkahir nasabah mengunjungi teller untuk mengambil
dananya.
C. Kesimpulan riset
Dalam memberikan pinjaman bank haruslah cekatan menilai nasabah
secara tegas dalam memberikan pinjaman layak atau tidak diberi pinjaman.
Standar pemberian pinjaman adalah suatu penyertaan uang untuk diberi
pinjaman kepada nasabah dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan
nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan
bagi pihak yang bersangkutan. Transaksi kredit pinjaman timbul karena suatu
pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu,
di mana pihak peminjam wajib melunasi hutangnya atau rekeningnya tersebut
pada waktu yang telah ditentukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
http://sejarahBank.kompas.com/red/2010/08/09/10153781/Bagaimana.Sejarah.
bank.BRI. 10 Maret 2019