Anda di halaman 1dari 56

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Magang merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus ditempuh oleh

setiap mahasiswa strata satu dalam masa studinya. Sejalan dengan

perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan yang semakin maju pesat,

khususnya di bidang administrasi bisnis, maka mahasiswa dituntut untuk bekerja

mandiri dan mempunyai suatu keahlian atau keterampilan agar mampu bersaing

dalam dunia kerja. Diadakannya program magang diharapkan dapat melatih

mahasiswa untuk bekerja mandiri dan belajar dari realita yang ada dalam

masyarakat serta dapat menambah wawasan mahasiswa. Kegiatan Magang

pada dasarnya adalah untuk membandingkan antara teori yang diterima di

perkuliahan dan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) telah mempersiapkan dan

memberikan pembekalan yang matang kepada mahasiswa guna menunjang

kesuksesan dalam Dunia kerja. Dengan diadakannya Program KKL, mahasiswa

akan mendapatkan pengalaman tentang Dunia Kerja dan mahasiswa diharapkan

dapat menuliskan hasil Magang tersebut dalam bentuk Laporan.

Kementerian Kota Makassar khususnya seksi penyelenggara haji telah

memberangkatkan ribuan Jamaah Haji tiap tahunnya dengan melakukan Proses

pendaftaran yang dimulai dari pembuatan nomer porsi sampai pembuatan

Password. Tetapi dalam kenyataannya, proses ini telah membuat Calon jamaah

haji gagal di berangkatkan dikarenakan masalah pencacatan biodata yang tidak

sesuai, kesalah pahamanan pemberian informasi antara calon jamaah haji

dengan pengurus Haji pada saat pengisian formulir membuat kesalahan saat

proses penginputan data maka, calon jamaah yang bermasalah tersebut tidak
2

diberangkatkan hanya karena kesalahan penulisan biodata pada formulir. Dari

fenomena tersebut maka, saya memilih Kementerian Agama (Kemenag) yang

berada di Makassar sebagai tempat untuk menerapkan ilmu yang saya peroleh

dari bangku perkuliahan dan juga saya sebagai mahasiswa magang memperoleh

berbagai pengalaman tentang proses pencatatan berkas calon Jama’ah Haji

yang dimiliki oleh Kementerian Agama seperti Meregister berkas Calon Jama’ah

ke dalam buku besar mulai dari pemeriksaan berkas sampai penyimpanan

berkas ke dalam arsip.

B. Identifikasi masalah

Setelah diurakan pada Latar Belakang di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Terdapat kesalahan penulisan biodata calon jamaah haji, sehingga

menyebabkan tertundanya keberangkatan ke tanah suci

2. Tidak lengkapnya berkas calon jamaah haji sehingga membuat

dokumen pendaftaran tidak di proses lebih lanjut

3. Terdapat kesalahan informasi yang diterima calon jamaah haji tentang

pemberangkatan calon jamaah haji Lansia

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Dari Latar belakang dan Identifikasi makasalah tersebut, maka Tujuan

adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui Prosedur pendaftaran haji pada Kementerian

Agama Kota Makassar

b. Untuk mengetahui proses kerja Bimbingan, Pembinaan, dan

Pelayaan Haji pada Kementerian Agama Kota Makassar

c. Untuk mengetahui tekhnis di bidang administrasi dan informasi

pada Kementerian Agama Kota Makassar


3

2. Kegunaan

a. Bagi Mahasiswa

1) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan soft skill;

2) Memperoleh kesempatan terlibat secara langsung dalam

kegiatan bisnis;

3) Menumbuhkan jiwa kerja (sense of work) sehingga memiliki

keberanian kerja

b. Bagi Kementerian Agama Kota Makassar

1) Mempererat hubungan antara Kementerian Agama dengan

dunia kampus; dan

2) Memberikan akses terhadap informasi dan teknologi yang

dimiliki perguruan tinggi.

3) Mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia kerja,

khususnya bagi Kementerian Agama Kota Makassar.

c. Bagi Perguruan Tinggi

1) Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam

pengembangan pendidikan kerja;

2) Membuka jalan bagi penyesuaian kurikulum yang dapat

merespon tuntutan dunia kerja.

3) Menghasilkan pekerja muda yang berkompeten di masa depan.

D. Tempat dan Waktu pelaksanaan

1. Tempat

Kementerian Agama Kota Makassar

Alamat : Jl. Rappocini Raya No.223, Bua Kana,

Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

90222, Indonesia

Nomer Telfon : (0411) 444892


4

Website : sulsel.kemenag.go.id

2. Waktu pelaksaan

06 Januari 2017 s/d 15 Februari 2017 (Hari Senin sampai Jum’at)


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian dan Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia (human resources management)

adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas

jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok

pekerja Henry Simamora (2007). Manajemen sumber daya manusia

didefinisikan sebagai suatu perencanaan pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan

tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi Anwar Prabu

Mangkunegara (2007) Manajemen sumber daya manusia adalah

penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan

sumber daya manusia untuk mencapai titik tujuan-tujuan individu

maupun organisasi Handoko (2007) Manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan

tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi Mangkunegara

(2007)

b. Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia

1) Recruitment (pengadaan), Recruitment disini diartikan

pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang

lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran,


6

penyarigan sampai dengan pengangkatan dan penempatan.

Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena

pengadaan dapat merupakan salah satu upaya dari

pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya penemuan

calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi

jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas. Jadi bisa

berupa recruitment from outside dan recruitment from within.

Recruitment from within merupakan bagian dari upaya

pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui

pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk

pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran

penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open

competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang

sifatnya dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru

maupun perpindahan baik promosi dan tanpa promosi, harus

memperhatikan unsur-unsur antara lain; kemampuan,

kompetensi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan

kepribadian.

2) Maintenance (pemeliharaan) Pemeliharaan SDM yang disertai

dengan ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap

jalannya organisasi. Tujuan utama dari pemeliharaan adalah

untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan

bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya

manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh

ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja

tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak optimal.


7

3) Development (pengembangan). Sumber daya manusia yang

ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai

pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi.

Apabila organisasi ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh

pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber

daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan

pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan

merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk

pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.

Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan

calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan

pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau

keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan

atau tugas tertentu. Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah

awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need

assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu :

a) Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan :

“Bagaimana organisasi melakukan pelatihan bagi

pekerjanya”,

b) Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus

diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu

melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,

c) Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan

pendidikan dan pelatihan apa”. Hasil analisis ketiga aspek

tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan

atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.

2. Pengertian Manajemen Perkantoran


8

Menurut Edwin Robinson dan William Leffingwell (2007) "Manajemen

Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan

pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang

melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih

dahulu.". Menurut George R. Terry (2007) "Manajemen perkantoran adalah

perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran,

serta penggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan

yang telah ditentukan.". Menurut Millis Geoffrey (2007) "Manajemen kantor

adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana yang

sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan."

Dengan demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan

rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan

menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan

mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib

sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau sasaran yang

terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan

perkantoran (office work). Yang termasuk pekerjaan perkantoran

diantaranya: mengetik (typing), menghitung (calculating), memeriksa

(checking), menyimpan warkat/arsip (filing), menelepon (telephoning),

menggandakan (duplicating), mengirim surat (mailing), mengadakan,

mencatat, dan menyortir.

3. Pengertian Sistem informasi

Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan

terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasioanal

maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua

jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan


9

peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut

untuk selalu memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan

dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Tata Sutabri (2012) informasi merupakan data yang telah

diklasifikasikan ataupun diolah serta diinterpretasikan untuk digunakan

dalam proses pengambilan sebuah keputusan. Menurut Henry Lucas (2007)

informasi dalam suatu berkas adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur

yang diorganisasikan, apabila dieksekusi akan menyediakan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam konfirmasi

kebenaran biodata tersebut. Menurut Tata Sutabri (2007) “Model umum

sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep

sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat

mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem

memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal

tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”

4. Pengertian dan Unsur Sistem Administrasi

a. Pengertian Sistem Administrasi

Sebagian orang mengenal administrasi pasti sesuatu yang

berhubungan dengan hitung menghitung dan angka-angka. Padahal

administrasi merupakan keseluruhan dari rangkaian-rangkaian kegiatan

yang memiliki aturan dan terdiri dari beberapa orang yang terlibat

didalamnya. Sebagian besar literatur memang menggunakan atau

menyebut istilah administrasi ini sebagai administrasi perkantoran dan

menejemen perkantoran. Adapun kata administrasi berasal dari bahasa

Yunani yaitu administrare yang artinya pengabdian atau pelayanan.

Terdapat dua pengertian administrasi yaitu dalam pengertian yang

sempit, administrasi ialah suatu kegiatan penyusunan dan pencatatan


10

sebuah data dan informasi dengan sistematis yang bertujuan untuk

menyediakan berbagai keterangan dan juga memudahkan untuk

memperolehnya kembali baik sebagian atau keseluruhan. Sedangkan

dalam arti yang luas, administrasi adalah suatu kegiatan berkaitan

dengan kerja sama yang dilakukan oleh suatu kelompok berdasarkan

pembagian tugas atau kerja dengan mendayagunakan seluruh sumber

daya yang dimiliki untuk menggapai tujuan tertentu.

Soewarno Handayaningrat (2007) Mengungkapkan bahwa

administrasi adalah kegiatan ketatausahaan yang terdiri dari berbagai

kegiatan seperti pembukuan baik penghitungan, pencatatan atau yang

lainnya dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan.

Sedangkan dala arti yang sempit, menurutnya administrasi merupakan

kegiatan catat mencatat atau pembukuan, surat menyurat atau lainnya

yang berkaitan dengan ketatausahaan. Menurut W.H. Evans (2007)

Administrasi merupakan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dan

pengarahan segala tahap operasi perusahaan yang berkenaan dengan

pengolahan keterangan, komunikasi dan juga ingatan organisasi. Ulbert

(2007) Menurutnya administrasi ini merupakan istilah lain dari tata usaha

dimana sebagian penyusunan dan pencatatan data serta informasi

secara sistematis baik internal atau eksternal dengan tujuan

menyediakan keterangan dan memudahkan dalam memperoleh data

baik sebagian maupun secara menyeluruh.

b. Unsur Sistem Administrasi

Kegiatan yang bersifat kerja sama mencakup bidang yang sangat

luas dimana saja kerja sama selalu melekat pada kegiatan manusia

menurut The Liang Gie (2009) yang disebut administrasi adalah ;

“Segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama


11

sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi The

Liang Gie tersebut kita mendapat tiga unsur administrasi yang terdiri

dari:

1) Kegiatan melibatkan dua orang atau lebih

2) Kegiatan dilakukan secara bersama-sama

3) Ada tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Tiga unsur tersebut berkaitan erat satu sama lain dan terpadu. Jika

salah satunya tidak ada maka kegiatan tersebut tidak dapat disebut

sebagai administrasi.

5. Peranan Sistem Administrasi

Administrasi amat erat hubungan dengan kegiatan-kegiatan pemberian

jasa dan barang yang bersifat publik dalam hal pelaksanaan dan pemberian

pelaksanaan kepada umum sedapat mungkin kedua fungsi dasar ini

dilaksanakan oleh administrasi Negara secara efektif, efesien dan selaras

sesuai dengan keinginan serta kebutuhan rakyat. Peranan Administrasi

diantaranya :

a. Untuk mengembangkan lingkungan yang mampu mendorong

munculnya insiatik perseorangan dan berlakunya control sosial dan

kontruktif.

b. Meningkatkan kemampuan dalam membuat deferminasi kebijakan

public yang lebih berdaya guna agar kegiatan pemerintahan dapat

diselenggarakan produktif, praktis serta selalu memperimbangkan

ukuran ekonomis.

Teguhnya kedudukan administrasi Negara dalam kehidupan masyarakat

modern tak bias dilepaskan dari faktor kesejarahan apa yang dicapai

administrasi sekarang merupakan hasil dari rangkaian perjalan yang panjang

administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan


12

publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan

kemakmuran dan melayani kepentingan umum.

Pentingnya administrasi dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupan

menjadi tak bermakna kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public

seiring perkembangan administrasi dipandang sebagai motor penggerak

pembangunan serta bisa membantu memberikan keterampilan dalam bidang

prosedur, teknik dan mekanik serta administrasi memberikan bakal ilmiah

dalam melakukan evaluasi terhadap segala kegiatan.

Administrasi sebagai salah satu bagian dari Ilmu pengetahuan yang

membahas masalah masalah sosial berada pada sebuah sistem terbuka

yang mempelajari proses kerja sama. Sebagai Ilmu Administrasi merupakan

sebuah system terbuka yang berkembang melalui tahap tahap yang pada

setiap tahapnya mencitakan pengetahuan baru yang berangkat dari

permasalahan yang dihadapi.

Ilmu Administrasi bukan hanya masalah ketatausahaan pada suatu

organisasi saja, tetapi juga mencakup pengaturan tatanan kehidupan

modern serta mentalitas bangsa. Administrasi mempunyai peranan dalam

pengembangan dan perumusan kebijakan organisasi dengan

mengedepankan objektifitas, moral bangsa, sebagai satu satunya jalan

untuk mempelajari dan mengembangkan pengetahuan yang diperlukan

untuk mengatasi masalah yang dihadapi manusia.

Tata usaha sudah dilaksanakan pada sama kuno sewaktu orang yang

bisa nulis huruf sampai dewasa ini. Tata usaha yang sering disebut juga

pekerjaan tulis pekerjaan kantor, atau pekerjaan kertas telah berkembang

sangat luas dalam beberapa puluh tahun terakhir ini. Tata usaha yang

demikian meluas itu sebabkan oleh berbagai faktor dalam dunia modern ini

seperti misalnya pertambahan penduduk . Perluasan pendidikan kemajuan


13

teknologi. Perkembangan badan-badan usaha yang bercorak ketata

usahaan (umpamanya perusahaan bank, iklan dan penerbitan), dan karena

ketentuan ketentuan dari pemerintah yang masyarakat bukti-bukti tertulis

umpamanya surat keterangan, kartu penduduk, dan salinan macam-macam

dokumen. Maupun karena meluasnya pelaksanaan aktivitas-aktivitas

administrasi lainnya seperti misalnya dalam hal pembuatan bagan

organisasi, penyusunan rencana, penyampaian instruksi, pengangkatan

pegawai, pertanggung jawaban keuangan, penginventarisan barang

perbekalan dan penyebaran sirkuler perkenalan. Pengajaran perkantoran di

Amerika Serikat perkembangan ilmu administrasi perkontaran memperoleh

kelanjutannya dalam dunia pendidikan dan pengajaran.


14

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Magang

1. Sejarah singkat dan Perkembangan Kementerian Agama Kota

Makassar

Secara nasional organisasi Kementerian Agama (dahulu Departemen

Agama) resmi terbentuk pada tanggal 3 Januari 1946, bertugas membimbing

dan mengendalikan kehidupan beragama sesuai dengan pembukaan UUD

1945 dan sebagai realisasi dari pasal 29 UUD 1945.

Ketika wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara masih merupakan

wilayah satu provinsi yakni Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara, instansi

Departemen Agama di tingkat Provinsi ketika itu bernama Jawatan Urusan

Agama (JAURA) berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan. Kepala

Jawatan Urusan Agama yang pertama dijabat oleh Bapak Gazali (1950-

1952), yang berkantor di Jalan Jenderal Ahmad Yani Makassar (sekarang

Kantor Polwiltabes Makassar). Kantor Jawatan Urusan Agama ini bertugas

sebagai perpanjangan tugas pemerintah pusat pada bidang agama dan

keagamaan di tingkat provinsi. Setelah Bapak Gazali menjabat kepala

Jawatan tahun 1950-1952, dilanjutkan oleh Bapak Ismail Napu (tahun 1952-

1955) dan selanjutnya H. Zainuddin (1955-1960).

Pada tahun 1960, Kantor Jawatan Urusan Agama Provinsi Sulawesi

Selatan dipindahkan dari Jalan Jend. Ahmad Yani ke Jalan WR. Supratman

pada masa Bapak Rahman Tahir (1960-1962). Pada tahun 1964, dijabat

oleh KH. Badawi (1962-1964) terjadilah peralihan wilayah administrative

provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara dibagi menjadi dua wilayah.

Provinsi Sulawesi Tenggara berdiri sendiri sebagai satu wilayah


15

administrative, ditandai dengan keluarya Undang-Undang Nomor 13 Tahun

1964.

Seiring dengan tuntutan pelayanan pemerintahan, maka pada masa

jabatan KH. Hasan (1967) Kantor Jawatan Urusan Agama berubah

nomenklaturnya menjadi Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi

Sulawesi Selatan. Perubahan nomenklatur ini diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang optimal kepada masyarakat, khususnya di Sulawesi

Selatan. Perubahan nomenklatur ini juga, menjadikan lokasi kantor

dipindahkan ke jalan Nuri hingga sekarang ini, pada saat itu dijabat oleh

Bapak KH. Muh. Siri (1967-1970).

Berdasarkan Kepres Nomor 44 tahun 1974, Keputusan Menteri Agama

Nomor 18 Tahun 1975 tentang Kedudukan, tugas pokok, fungsi serta

susunan dan tata kerja Departemen Agama, maka instansi Departemen

Agama tingkat provinsi berubah nomenklaturnya menjadi Kantor Wilayah

Departemen Agama, termasuk Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi

Sulawesi Selatan.

Seiring dengan perkembangan dan semakin luasnya cakupan wilayah

kerja, maka nomenklatur Perwakilan Departemen Agama dirubah menjadi

Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Perubahan nomenklatur ini, dilatari dengan semakin luasnya cakupan

wilayah kerja pemerintahan, sehingga tuntutan pelayanan yang lebih khusus

dan optimal terkait dengan pembinaan agama dan keagamaan di Sulawesi

Selatan menjadi suatu keniscayaan pada saat itu. Posisi Kepala Kantor

Wilayah Departemen Agama pada saat itu dijabat oleh Bapak H. Muh. Ali

Mabham Dg. Tojeng (tahun 1970-1975).

Pada tahun 2005, dilakukan serah terima asset oleh Kanwil Departemen

Agama Provinsi Sulawesi Selatan kepada Kanwil Departemen Agama


16

Provinsi Sulawesi Barat, yakni 3 (tiga) Kantor Departemen Agama

Kabupaten yang dibawah wilayah Provinsi Sulawesi Barat, seperti

Kabupaten Polewali Mamasa, Majene dan Kabupaten Mamuju pada saat itu.

Pada tahun 2010, atas terbit Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun

2010 tentang perubahan Departemen menjadi Kementerian, maka nama

Departemen Agama dirubah menjadi Kementerian Agama. Saat ini Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan secara struktural

membawahi 23 Kantor Kementerian Agama Kabupaten / Kota se Sulawesi

Selatan.

Pelaksanaan kegiatan dan program Kantor Wilayah Kementerian

Agama Sulawesi Selatan, tetap mengacu pada tugas dan fungsi Kantor

Wilayah Kementerian Agama sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 372 Tahun 2006 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan

Kabupaten/Kotadan kemudian diubah menjadi Peraturan Menteri Agama

Nomor 13 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Kementerian Agama.

2. Lokasi Kementerian Agama Kota Makassar

a) Kementerian Agama Pusat Informasi Haji : Jl Rappocini Raya No.

223

b) Kantor Departemen Agama Kota Makassar : Jl Rappocini Raya No.

223 A

c) Kementerian Agama Kantor Urusan Agama : Jl. Barang Lompo No.

35
17

3. Visi dan Misi Kementerian Agama Kota Makassar

a) Visi

Terwujudnya masyarakat Indonesia yang TAAT BERAGAMA,

RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN.”

(Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010)

b) Misi

1) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Agama di

Provinsi Sulawesi Selatan;

2) Mamantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama di

Provinsi Sulawesi Selatan;

3) Menyediakan pelayanan kehidupan Beragama yang merata

dan berkualitas di Sulawesi Selatan;

4) Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi

Ekonomi Keagamaan di Sulawesi Selatan;

5) Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang

berkualitas dan akuntabel di Sulawesi Selatan;

6) Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri

Agama, pendidikan Agama pada satuan Pendidikan Umum,

dan Pendidikan Keagamaan di Sulawesi Selatan;

7) Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, akuntabel,

dan terpercaya di Sulawesi Selatan.

( Keputusan Menteri Agama Nomer 2 Tahun 2010 )


18

4. Struktur Organisasi Kementerian Agama Kota Makassar

KEPALA KANTOR
MUHAMMAD NUR HALIK. S.Sos, MA
NIP. 19681212 18801 1 001
PEMBINA, IV/a

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Drs. H. ABDUL RAFIK, M.Pd
NIP. 19681227 198911 1 001
PEMBINA TK.I.IV/b

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI Plt. KEPALA SEKSI PEND.


PEND. MADRASAH PEND. DINIYAH & PONTREN AGAMA ISLAM
H. ANWAR, S.Ag, M.Pd H. AMBO SAKKA AMBO, S.Ag, H. AMBO SAKKA AMBO, S.Ag,
NIP. 19681212 18801 1 M.Pd M.Pd
001 NIP. 19730303 200003 1 001 NIP. 19730303 200003 1 001
PEMBINA, IV/a PEMBINA, IV/a PEMBINA, IV/a

KEPALA SEKSI PENYELENGGARA


KEPALA SEKSI
PENY. HAJI & UMROH SYARIAH
BIMAS ISLAM PENYELENGGARA KRISTEN
Drs. H. ALIMUDDIN H. ABDUL WAHAB, S.H,
Drs. TOMPO NONIK YEMNI, S.Tb, M.Tb
AKIB, M.Ag M.H
NIP. 19660712 199403 1 NIP. 197301232005012002
NIP. 19631231 200302 1 NIP. 19601231 198603 1
001 PEMBINA, IV/a
001 038
PEMBINA, IV/a
PENATA Tk. I. III/d PEMBINA, IV/a
19

Untuk lebih mengefisiensikan kerja para staf/karyawan pada suatu

perusahaan perlu dibentuk suatu stuktur organisasi yang baik. Adapun stuktur

organisasi Kementrian Agama kabupaten Bandung sebagai berikut :

a. Kepala Kantor

Tugas dan fungsi : Mengawasi seluruh pekerjaan

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Tugas : Melaksanakan Koordinasi Perumusan Kebijakan teknis dan

pelaksanaan pelayanan dan pembinaan administrasi, keuangan dan

barang milik Negara di Lingkungan Kantor Wilayah berdasarkan

Kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Fungsi : Koodinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan

anggaran, serta laporan; Pelaksanaan Urusan Keuangan; Penyusunan

organisasi dan tata laksana, Pengelolaaan urusan kepegawaian;

Penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;

Pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama; Pelayanan

informasi dan hubungan masyarakat; dan Pelaksanaan urusan

ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan pengelolaan

barang/kekayaan negara pada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada Sub bagian Tata usaha, mempunyai bidang yang mencakup

pembagian tugas dan fungsi sebagai berikut:

1) Sub. Bagian Perencanaan dan Keuangan,mempunyai tugas :

Melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,

program dan anggaran, evaluasi dan laporan, serta pelaksanaan

urusan keuangan.
20

2) Sub. Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat, mempunyai

tugas : Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan urusan

pengelolaan informasi dan hubungan masyarakat.

3) Sub. Bagian Organisasi, Tata Laksana dan Kepegawaian,

mempunyai tugas : Melakukan penyiapan bahan penyusunan

organisasi dan tata laksana serta pengelolaan urusan kepegawaian.

4) Sub. Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama,mempunyai

tugas : Melakukan penyiapan bahan penyusunan peraturan

perundang-undangan, bantuan hukum, dan pelaksanaan urusan

kerukunan umat beragama serta pelayanan masyarakat

Khonghucu.

5) Sub. Bagian Umum, mempunyai tugas : Melakukan urusan

ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan pemeliharaan

serta pengelolaan dan pelaporan barang milik/kekayaan negara.

c. Kepala seksi Pendidikan Madrasah

Tugas : Melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan

pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan madrasah

berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Fungsi : Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di

bidang pendidikan madrasah; Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan

penyiapan pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi, pendidikan dan

tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan potensi siswa,

kelembagaan, kerja sama, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan

madrasah; dan Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan

madrasah
21

Pada seksi pendidikan madrasah, mempunyai bidang yang mencakup

pembagian tugas dan fungsi sebagai berikut:

1) SeksiKurikulumDanEvaluasi, mempunyaitugas : Melakukan

penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan

pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi pada Raudlatul Athfal

(RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs),

Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

2) SeksiPendidikanDanTenagaKependidikan, mempunyaitugas :

Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi pada

Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah

Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah

Kejuruan (MAK).

3) SeksiSaranaDanPrasarana,mempunyaitugas : Melakukan

penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan bimbingan teknis, dan

pembinaan dibidang sarana dan prasarana pada RA, MI, MTs, MA

dan MAK

4) SeksiKesiswaan, mempunyaitugas : Melakukan penyiapan bahan

pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di

bidang pengembangan potensi siswa pada RA, MI, MTs, MA, dan

MAK

5) SeksiKelembagaandanSistemInformasiMadrasah, mempunyaitugas

: Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan bimbinaan di bidang pengembangan kelembagaan,

kerja sama, serta pengelolaan sistem informasi pendidikan RA, MI,

MTs, MA, dan MAK


22

d. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren

Tugas : Melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan

pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan pendidikan diniyah

dan pondok pesantren berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan

oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi

Selatan.

Fungsi : Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di

bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren; Pelaksanaan

pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah

diniyah takmiliyah, diniyah formal dan kesetaraan, pendidikan

pesantren, dan pendidikan al-quran, serta pengelolaan sistem informasi

pendidikan diniyah dan pondok pesantren; dan Evaluasi dan

penyusunan laporan di bidang pendidikan diniyah dan pondok

pesantren.

Pada Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren, mempunyai bidang yang

mencakup pembagian tugas dan fungsi sebagai berikut:

1) Seksi Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah, mempuyai

tugas :Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,

bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah

diniyah takmiliyah.

2) Seksi Pendidikan Diniyah Formal Dan Kesetaraan, mempunyai

tugas : Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,

bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang diniyah formal dan

kesetaraan.

3) Seksi Pondok Pesantren, mempunyai tugas : Melakukan penyiapan

bahan pelaksanaan pelayanan bimbingan teknis, dan pembinaan

dibidang pondok pesantren


23

4) Seksi Pendidikan Al-Quran, mempunyai tugas : Melakukan

penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan

pembinaan di bidang pendidikan Al-quran

5) Seksi Sistem Informasi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren,

mempunyai tugas : Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan

pelayanan, bimbingan teknis, dan Pembinaan di bidang

pengelolaan sistem informasi pendidikan diniyah dan pondok

pesantren

e. Plt. Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam

Tugas : Melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, serta

pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan Agama Islam

berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama provinsi Sulawesi Selatan .

Fungsi: Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di

bidang pendidikan agama islam; Pelaksanaan pelayanan, bimbingan,

dan pembinaan di bidang pendidikan agama islam pada Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah

Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/SDLB), Sekolah Menengah

Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/SMPLB),

Sekolah Menengah Atas/Sekolah Mengah Atas Luar Biasa/ Sekolah

Menengah Kejuruan (SMA/SMALB), dan pengelolaan sistem informasi

pendidikan agama islam; dan Evaluasi dan penyusunan laporan di

bidang pendidikan agama Islam

Pada Seksi pendidikan agama islam, mempunyai bidang yang

mencakup pembagian tugas dan fungsi sebagai berikut:

1) Seksi Pendidikan Agama Islam pada PAUD& TK, mempunyai tugas

: Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan


24

teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan Agama Islam Pada

PAUD dan TK.

2) Seksi Pendidikan Agama Islam pada SD/SDLB, mempunyai

tugas :Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,

bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama

Islam pada SD/SDLB

3) Seksi Pendidikan Agama Islam pada SMP/SMPLB, Melakukan

penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan bimbingan teknis, dan

pembinaan dibidang pendidikan agama Islam pada SMP/SMPLB

4) Seksi Pendidikan Agama Islam pada SMA/SMALB/SMK,

mempunyai tugas :Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan

pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan

agama Islam pada SMA/SMALB/SMK

5) Seksi Sistem Informasi Pendidikan Agama Islam, mempunyai

tugas : Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,

bimbingan teknis, dan Pembinaan di bidang pengelolaan sistem

informasi pendidikan agama Islam

f. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh

Tugas : Melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan

pengelolaan sistem informasi di bidang penyelenggaraan haji dan umrah

berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Fungsi : Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di

bidang penyelenggaraan haji dan umrah; Penyiapan pelayanan,

bimbingan, dan pembinaan di bidang pendaftaran, dokumen,

akomodasi, transportasi, perlengkapan haji, pengelolaan keuangan haji,

dan pembinaan jemaah haji dan umrah, serta pengelolaan sistem


25

informasi dan umrah; dan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang

penyelenggaraan haji dan umrah

Pada Seksi penyelenggara Haji dan Umroh, mempunyai bidang yang

mencakup pembagian tugas dan fungsi sebagai berikut:

1) Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji, mempunyai tugas :

Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan dibidang pembinaan haji dan umrah.

2) Seksi Pembinaan Haji dan Umrah, mempunyai tugas : Melakukan

penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan

pembinaan di bidang pembinaan haji dan umrah.

3) Seksi Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji, mempunyai

tugas : Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,

bimbingan teknis, dan pembinaan dibidang akomodasi, transportasi,

dan perlengkapan haji.

4) Seksi Pengelolaan Keuangan Haji, mempunyai tugas : Melakukan

penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan

pembinaan di bidang pengelolaan keuangan haji.

5) Seksi Sistem Informasi Haji, mempunyai tugas : Melakukan

penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan

pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi haji.

g. Kepala Seksi Bimas Islam

Tugas : Melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan

pengelolaan sistem informasi di bidang urusan agama islam dan

pembinaan syariah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Fungsi : Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di

bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah; Penyiapan


26

pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kepenghuluan,

pemberdayaan kantor urusan agama dan keluarga sakinah,

pemberdayaan masjid, produk halal, hisab rukyat, dan pembinaan

syariah, serta pengelolaan sistem informasi urusan agama Islam dan

pembinaan syariah; dan Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang

urusan agama Islam dan pembinaan syariah.

Pada seksi BIMAS Islam, mempunyai bidang yang mencakup

pembagian tugas dan fungsi sebagai berikut:

1) Seksi Kepenghuluan, mempunyai tugas : Melakukan penyiapan

bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan

dibidang pengelolaan kepenghuluan.

2) Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama, mempunyai tugas :

Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan kantor urusan

agama

3) Seksi Kemasji, mempunyai tugas : Melakukan penyiapan bahan

pelaksanaan pelayanan bimbingan teknis, dan pembinaan dibidang

kemasjidan

4) Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariahdan Sistem Informasi

Urusan Agama Islam, mempunyai tugas : Melakukan penyiapan

bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di

bidang produk halal, hisab rukyat dan pembinaan syariah, serta

pengelolaan sistem informasi urusan agama Islam

h. Penyelenggara Syariah

Tugas : Memimpin kegiatan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan

serta pengelolaan data dan informasi di bidang pembinaan syariah

berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor


27

Kementerian Agama sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam

rangka melaksanakan sebagian tugas Kepala Kantor Kementerian

Agama.

Fungsi : Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di

bidang pembinaan syariah; Pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis

dan pembinaan di bidang penyuluhan dan pengembangan syariah,

hisab rukyat dan pembinaan faham keagamaan, serta pengelolaan

sistem informasi penyelenggara syariah; dan Evaluasi dan penyusunan

laporan di bidang pembinaan syariah.

i. Penyelenggara Kristen

Tugas : Bimbingan Masyarakat Kristen mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan dan bimbingan di bidang masyarakat Kristen.

Fungsi : Penjabaran dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

bimbingan masyarakat Kristen meliputi lembaga dan sarana agama,

penyuluhan dan tenaga teknis keagamaan, pendidikan agama Kristen,

supervisi pendidikan, dan pelayanan keesaan gereja; dan Penyiapan

bahan pelayanan dan bimbingan di bidang bimbingan masyarakat

Kristen.
28

5. Struktur organisasi Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh

KEPALA SEKSI
PENY. HAJI & UMROH
Drs. H. ALIMUDDIN
AKIB, M.Ag
NIP. 19631231 200302 1
001
PENATA Tk, I. III/d

BPS BPIH BPS BPIH


BPS BPIH
BNI SYARIAH & PANIN BPS BPIH
BANK SYARIAH MANDIRI BRI SYARIAH & CIMB
SYARIAH BMI / BPD
H. HAJIRUDDIN, SE SYARIAH
H. MAHYUDDIN, SH DESYUNIART, SH
H. SARRO BADDU MASBA
RASNAWATI, SEi ILHAM HASANUDDIN, SE
ASRIADY, SE., MM

BPS BPIH
BTN SYARIAH & MEGA BPS BPIH
SYARIAH BUKOPIN
Hj. DANA ROHANIAH, APRIAYADI NARRA, SE
S.SOS AHMAD RIZAL. A
WAHYU IRAWAN, SH
29

6. Lambang Kementerian Agama Kota Makassar

7. Bentuk Dukungan

Selama pelaksanaan kegiatan magang ini, saya mendapat banyak

bentuk dukungan dari pihak instansi yang membantu proses pelaksanaan

kegiatan magang. Berikut ini akan dipaparkan beberapa hal yang merupakan

bentuk dukungan atau support terhadap topik dan terhadap mahasiswa

dalam proses pelaksanaan magang yang dilaksanakan di bagian

Penyelenggara Haji dan Umroh pada Kementerian Agama Kota Makassar.

Dukungan yang diberikan antara lain:

a) Memberi pelatihan terlebih dahulu agar mampu memeriksa berkas

calon Jam’ah Haji dengan baik dan benar.

b) Memberikan berkas yang sudah jelas sehingga mempermudah

dalam proses penyusunan berkas.

c) Data berkas yang cukup mudah diperoleh peserta magang dalam

meregister dan mengarsip


30

d) Fleksibilitas yang diberikan oleh bagian Penyelenggara Haji dan

Umroh kepada peserta magang dalam menyelesaikan tugas dan

kewajiban yang diberikan selama kegiatan magang.

8. Studi kasus Kementerian Agama Kota Makassar

a. Kasus Kementerian Agama Kota Makassar

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menghadapi berbagai

hambatan dan tantangan. Kementerian Agama Kota Makassar

(Kemenag) telah memberikan banyak dukungan terhadap peserta

magang, selain adanya dukungan tersebut yang telah diberikan, juga

terdapat hambatan terhadap topik maupun terhadap mahasiswa yang

ditemui selama berada di tempat magang. Hambatan–hambatan yang

dihadapi tersebut adalah:

1) Terdapat kesalahan penulisan biodata calon jamaah haji,

sehingga menyebabkan tertundanya keberangkatan ke tanah

suci. Penulisan nama yang tidak sesuai dengan akte lahir dapat

menyebabkan tidak diterimanya berkas calon jamaah haji di

kantor imigrasi pada saat pengurusan paspor.

2) Tidak lengkapnya berkas calon jamaah haji sehingga membuat

dokumen pendaftaran tidak di proses lebih lanjut. KTP dan akte

lahir merupakan hal terpenting dalam pengurusan berkas calon

jamaah haji dikarenakan informasi pada calon jamaah haji

penting dalam pelaksaan keberangkatan ke tanah suci dan

pengurusan paspor di kantor imigrasi

3) Terdapat kesalahan informasi yang diterima calon jamaah haji

tentang pemberangkatan calon jamaah haji Lansia.

Kementerian agama kota makassar meberlakukan


31

pemberangkatan pada calon jamaah haji yang berumur 75

tahun yang boleh ditemani oleh salah satu keluarga calon

jamaah haji tersebut. proses pendaftaran sebagai calon haji di

masing-masing kabupaten/kota paling lambat Desember 2013,

maka mereka yang termasuk lansia bisa langsung berangkat

menunaikan ibadah haji tahun 2017 ditemani seorang

pedamping yang satu provinsi.

b. Solusi yang diberikan

1) Kesalahan biodata

Menurut saya, solusi yang tepat untuk masalah ini adalah

pengurus calon jamaah haji pada kementerian agama harus

tetap teliti dalam penginputan berkas calon jamaah haji. Hal

yang bisa dilakukan adalah mengeja nama calon jamaah haji

tersebut bila dianggap rumit dalam penulisan lalu

memperlihakan berkas tersebut pada calon jamaah haji untuk

konfirmasi kebenaran biodata tersebut.

Menurut Tata Sutabri (2003) “Model umum sebuah sistem

adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep

sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem

dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu,

sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu,

yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai

suatu sistem”

2) Tidak lengkapnya berkas calon jamaah haji

Menurut saya, solusi yang tepat untuk masalah ini adalah

memeriksa dengan teliti berkas yang kurang dan segera

menghubungi calon jamaah haji yang bersangkutan untuk


32

memberikan berkas yang kurang serta memberikan

pengarahan jika berkas yang di maksud hilang.

Menurut Henry Lucas (2007) informasi dalam suatu berkas

adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang

diorganisasikan, apabila dieksekusi akan menyediakan

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan

pengendalian di dalam.

3) Kesalahan informasi

Menurut saya, informasi yang tidak sesuai harus bisa

diluruskan dengan pengarahan yang diberikan pengurus, pada

hal ini calon jamaah haji menganggap bahwa umur Lansia di

mulai pada umur 60 tetapi di dalam ketentuan yang diberikan

bahwa umur Lansia yang di maksud dimulai pada umur 75.

Memberikan bukti konkrit dan ketentuan dari kementerian

agama pusat merupakan hal bisa dilakukan.

Menurut Tata Sutabri (2012) informasi merupakan data yang

telah diklasifikasikan ataupun diolah serta diinterpretasikan

untuk digunakan dalam proses pengambilan sebuah

keputusan.

B. Laporan Pelaksanaan Magang

1. Tempat dan Waktu pelaksanaan

a) Tempat

Kementerian Agama Kota Makassar

Alamat : Jl. Rappocini Raya No.223, Bua Kana,

Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

90222, Indonesia

Nomer Telfon : (0411) 444892


33

Website : sulsel.kemenag.go.id

Email : kanwilsulsel@kemenag.go.id

b) Waktu pelaksaan

06 Januari 2017 s/d 15 Februari 2017 (Hari Senin sampai Jum’at)

2. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaannya adalah Magang di Makassar. Magang

merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan di luar proses belajar

mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan/industri atau instansi yang

relevan dengan bidang yang digeluti. Pada saat mengikuti magang secara

langsung ini mampu melihat secara langsung segala hal yang terjadi di dunia

kerja secara nyata dan membandingkan dengan semua teori yang telah

diterima di bangku perkuliahan. Selama proses pelaksanaan magang,

peserta dituntut untuk mampu menyerap ilmu secara langsung dan

menganalisa segala permasalahan dan kendala yang terjadi di tempat

magang.

Minggu ke -
No Rencana Kerja
I II III IV V
Pengenalan dan beradaptasi dengan
1 √ √
lingkungan kerja

2 Mempelajari profil Kementerian Agama √ √ √

Mempelajari tugas yang akan dikerjakan selama

3 Magang mengenai tugas yang diberikan oleh √ √ √ √

bagian Keuangan
Melaksanakan tugas yang diberikan selama
4 √ √ √ √ √
Magang

5 Pembuatan laporan Magang √ √ √ √


34

3. Jam kerja

Jam Kerja

Jam
Hari kerja Jam Kerja
Istirahat

08.00 – 16.00
Senin-Jum’at 12.00 –
07.00 – 15.00 (Bulan Ramadhan)
13.00

4. Bidang Kegiatan

Berikut ini adalah penempatan kerja yang dilakukan selama program

Magang di Kementerian Agama Kota Makassar

No. Nama Bidang Pekerjaan

1 Muhammad Rizti Putra Perdana Bagian

Penyelenggara Haji

dan Umroh

Bidang kegiatan yang dilakukan di Kementerian Agama Kota Makassar

sesuai dengan penjelasan yang ada di bab sebelumnya. Sesuai dengan

kebijakan instansi ditempatkan di bagian (Penyelenggara Haji dan Umroh).

Secara rinci dari masing-masing kegiatan setiap peserta magang dijelaskan

sebagai berikut :

Kegiatan magang dimulai pada tanggal 06 Januari sampai 15 Februari

2017. Kegiatan briefing dan pengenalan peserta magang terhadap seluruh

pegawai dilakukan pada awal magang berjalan. Setelah itu, langsung

mengemban tugas yang diberikan oleh Staff Penyelenggara Haji dan Umroh.
35

Kegiatan dilakukan peserta magang sesuai dengan instruksi yang diberikan,

seperti pada uraian berikut ini :

a) Memeriksa Berkas Calon Jama’ah Haji Tahun

2009-2017 Sesuai Waktu Penyetoran, Nomor Porsi, dan Tabungan

Calon Haji.

b) Menyusun Berkas Calon Jama’ah Haji Tahun 2009-

2017 Sesuai Waktu Penyetoran, Nomor Porsi, dan Tabungan Calon

Haji

c) Merigister ke dalam buku besar Berkas Calon

Jama’ah Haji Tahun 2009-2017 Sesuai Waktu Penyetoran, Nomor

Porsi, dan Tabungan Calon Haji.

d) Mengarsip Berkas Berkas Calon Jama’ah Haji

Tahun 2009-2017 Sesuai Waktu Penyetoran, Nomor Porsi, dan

Tabungan Calon Haji

e) Mempersiapkan berkas untuk penerbitan dokumen

paspor.

f) Membawa paspor calon jamaah haji yang sudah

valid ke kantor IMIGRASI

5. Pembagian kerja

Pada saat pelaksanaan kegiatan magang di Kementerian Agama

(KEMENAG) Kota Makassar, kelompok magang ditempatkan pada bagian

Penyelenggara Haji dan Umroh. Kegiatan selama pelaksanaan magang

adalah sebagai berikut:

No Hari / Pukul Jenis Kegiatan

Tanggal
36

 Melapor untuk diterima hari pertama KKL

Jum’at ke Kepala

06 Januari 08.00 –
1  Pengenalan dan penempatan kerja di
2017 15.00
Seksi Penyelenggara Haji / Umroh

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2009


Senin

2 09 Januari 08.00 –  Menyusun berkas calon jama’ah tahun

2017 15.00 2009 sesuai dengan waktu penyetoran dan

sesuai dengan tabungan pada Bank Panin

 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2009 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi


Selasa
3 08.00 –
10 Januari  Mengarsip berkas calon jama’ah tahun
15.00
2017 2009 pada map folder Bank Panin sesuai

dengan nomer urut porsi


37

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2010

Rabu  Menyusun berkas calon jama’ah tahun


4 08.00 –
11 Januari 2010 sesuai dengan waktu penyetoran dan
15.00
2017 sesuai dengan tabungan pada Bank Panin

 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2010 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi


Kamis
5 08.00 –
12 Januari  Mengarsip berkas calon jama’ah tahun
15.00
2017 2010 pada map folder Bank Panin sesuai

dengan nomer urut porsi

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2011

 Menyusun berkas calon jama’ah tahun


Jum’at
2011 sesuai dengan waktu penyetoran dan
6 13 Januari 08.00 –
sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
2017 15.00

 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2011 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi


38

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2012

 Menyusun berkas calon jama’ah tahun


Senin
2012 sesuai dengan waktu penyetoran dan
7 16 Januari 08.00 –
sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
2017 15.00
 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2012 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2013

 Menyusun berkas calon jama’ah tahun

Selasa 2013 sesuai dengan waktu penyetoran dan


8 08.00 –
17 Januari sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
15.00
2017
 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2013 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi

9  Memeriksa kelengkapan berkas calon

Rabu 08.00 – Jama’ah tahun 2014

18 Januari 15.00
 Menyusun berkas calon jama’ah tahun
2017
2014 sesuai dengan waktu penyetoran dan

sesuai dengan tabungan pada Bank Panin


39

 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2014 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2015

 Menyusun berkas calon jama’ah tahun

Kamis 2015 sesuai dengan waktu penyetoran dan


10 08.00 –
19 Januari sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
15.00
2017
 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2015 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2016

 Menyusun berkas calon jama’ah tahun


Jum’at
2016 sesuai dengan waktu penyetoran dan
11 20 Januari 08.00 –
sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
2017 15.00
 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2016 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi


40
41

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2017

 Menyusun berkas calon jama’ah tahun


Senin
2017 sesuai dengan waktu penyetoran dan
12 23 Januari 08.00 –
sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
2017 15.00
 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2017 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi

 Mengarsip berkas calon jama’ah tahun

2011-2017 pada map folder Bank Panin

sesuai dengan nomer urut porsi

 Menyusun berkas calon jama’ah sesuai

dengan waktu penyetoran dan sesuai


Selasa
13 08.00 – dengan tabungan pada Bank Mega syariah
24 Januari
15.00 dan Bank BNI Syariah
2017
 Meregister berkas calon jama’ah dalam

buku besar Bank Panin sesuai nomer urut

porsi Bank Mega syariah dan Bank BNI

Syariah
42

 Menyusun berkas calon jama’ah sesuai

dengan waktu penyetoran dan sesuai

dengan tabungan pada Bank CIMB Niaga

Rabu dan Bank Permata


14 08.00 –
25 Januari
15.00  Meregister berkas calon jama’ah dalam
2017
buku besar Bank Panin sesuai nomer urut

porsi Bank CIMB Niaga dan Bank Permata

 Mempersiapkan Map pengurusan paspor

jamaah haji
Kamis
15 08.00 –
26 Januari  Mempersiapkan Formulir pendaftaran
15.00
2017 pengurusan paspor jamaah haji

 Menginput biodata ke formulir untuk berkas

Jum’at paspor calon jama’ah haji

16 27 Januari 08.00 –
 Memeriksa kelengkapan berkas paspor
2017 15.00
calon Jama’ah
43

 Menginput biodata ke formulir untuk berkas

Senin paspor calon jama’ah haji

17 30 Januari 08.00 –
 Memeriksa kelengkapan berkas paspor
2017 15.00
calon Jama’ah

 Menginput biodata ke formulir untuk berkas

paspor calon jama’ah haji


Selasa
18 08.00 –
31 Januari  Memeriksa kelengkapan berkas paspor
15.00
2017 calon Jama’ah

 Menginput biodata ke formulir untuk berkas

Rabu paspor calon jama’ah haji


19 08.00 –
1 februari
 Memeriksa kelengkapan berkas paspor
15.00
2017
calon Jama’ah

 Memeriksa kelengkapan berkas paspor


Kamis
20 08.00 – calon Jama’ah
2 februari
15.00
2017  Mengantar berkas paspor calon jama’ah ke
44

kantor IMIGRASI

Jum’at  Mengarsip berkas calon jama’ah tahun

21 3 februari 08.00 – 2017 pada map folder Bank Cimb Niaga

2017 15.00 sesuai dengan nomer urut porsi

 Memeriksa kelengkapan berkas calon

Jama’ah tahun 2017

 Menyusun berkas calon jama’ah tahun

2017 sesuai dengan waktu penyetoran dan


Senin
sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
22 6 februari 08.00 –

2017 15.00

 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2017 dalam buku besar Bank Panin sesuai

nomer urut porsi

23

Selasa 08.00 –
 Memeriksa kelengkapan berkas calon
7 februari 15.00
Jama’ah tahun 2017
2017
 Menyusun berkas calon jama’ah tahun

2017 sesuai dengan waktu penyetoran dan


45

sesuai dengan tabungan pada Bank BNI

Syariah

 Meregister berkas calon jama’ah tahun

2017 dalam buku besar Bank BNI Syariah

sesuai nomer urut porsi

 Mengarsip berkas calon jama’ah tahun


Rabu
24 08.00 – 2017 pada map folder Bank Panin sesuai
8 februari
15.00 dengan nomer urut porsi
2017

 Mengarsip berkas calon jama’ah tahun


Kamis
25 08.00 – 2017 pada map folder Bank BNI Syariah
9 februari
15.00 sesuai dengan nomer urut porsi
2017

Jum’at  Mengarsip berkas calon jama’ah tahun

26 10 februari 08.00 – 2017 pada map folder Bank Mega Syariah

2017 15.00 sesuai dengan nomer urut porsi

27
Senin 08.00 –  Memeriksa kelengkapan berkas calon
13 februari 15.00 Jama’ah tahun 2017
2017  Menyusun berkas calon jama’ah tahun
2017 sesuai dengan waktu penyetoran dan
sesuai dengan tabungan pada Bank Panin
46

 Meregister berkas calon jama’ah tahun


2017 dalam buku besar Bank Panin sesuai
nomer urut porsi

 Memeriksa kelengkapan berkas calon


Jama’ah tahun 2017
 Menyusun berkas calon jama’ah tahun
2017 sesuai dengan waktu penyetoran dan
Selasa
28 08.00 – sesuai dengan tabungan pada Bank Mega
14 februari
15.00 Syariah
2017
 Meregister berkas calon jama’ah tahun
2017 dalam buku besar Bank Mega
Syariah sesuai nomer urut porsi

Rabu 08.00 –
29 15 februari 15.00  Libur Nasional
2017

BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Peserta magang di Kementerian Agama Kota Makassar ditempatkan di

bidang penyelenggara Haji dan Umroh.

2. Dalam pelaksanaan kegiatan magang ini terdapat beberapa hambatan

seperti ketidak pahaman peserta magang tentang berkas yang

digunakan Kementerian Agama Kota Makassar, namun peserta

mendapatkan dukungan sehingga bisa mengatasi hambatan tersebut.

3. Berkas Calon jama’ah haji di bedakan atas waktu penyetoran, tabungan

bank dan nomer porsi

4. Kementerian agama pada bidang penyelenggara haji dan umroh, para

calon jama’ah haji diberikan pembinaan dan informasi yang pasti

tentang informasi penyelenggaraan haji dan umroh


47

5. Pemberengkatan penyelenggara haji dan umroh berdasarkan pada

waktu penyetoran dan kuota yang tersedia

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja Kementerian

Agama Kota Makassar yaitu:

1. Merekrut pegawai yang tepat dalam pengurusan berkas penyelenggara

haji agar kesalahan penginputan dapat di minimalisir.

2. Memberikan informasi yang valid kepada calon jamaah haji, agar tidak

terjadi kesalah pahaman antara kemeterian agama dengan pandangan

calon jamaah haji

3. Memberikan bantuan kepada calon jamaah haji yang tidak memiliki

berkas yang lengkap agar proses pemberangkatannya berjalan lancar..

4. Peralatan kantor seperti map folder dan alat tulis harus tersedia,

dikarenakan jika tidak tersedia, hal ini tentunya ini sangat menganggu

kinerja karyawan Kementerian Agama Kota Makassar


48

DAFTAR PUSTAKA

C. Lucas Jr, Henry. 2007. Analisis, Desain dan Implementasi Sistem Informasi.

Diterjemahkann oleh: Abdul Basith. Erlangga : Jakarta.

Evans, W. H 2007. Behavior and insturutional management: An ecological

approach. Allyn & Bacon : Boston

Genry Lefinggwell, William dan Robinson, Edwin. 2007. Text Book of Office

Management, Edisi II. Bulan Binteng : Jakarta

Gie, The Liang. 2009. Administrasi Perkantoran Modern. Liberty : Yogyakarta.

Handayaningrat, Suwarno, 2007. Administrasi Pemerintahan Dalam

Pembangunan Nasional, Edisi III. PT. Gunung Agung : Jakarta.

T. Hani, Handoko. 2007. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,.

Edisi III, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE : Yogyakarta.

Geoffrey, Mills. 2007. Manajemen. Perkantoran Modern, Edisi II. Binarupa

Aksara : Jakarta.

Prabu Mangkunegara, Anwar. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, edisi kedua. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.

R. Terry, George. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen, edisi II. PT. Bumi Aksara:

Bandung

Simamora, Henry. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi keempat,

Cetakan kedua, Penerbit STIE YKPN : Yogyakarta.

Silalah, Ulbert. 2007. Studi Tentang Ilmu Administrasi Konsep, Teori dan Dimensi

Edisi II. Sina.r Baru Algensindo : Bandung.

Sutabri, Tata. 2007. Analisa Sistem Informasi, edisi kedua. Andi. Yogyakarta.

Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta


49

LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Dokumen Perusahaan
50

B. Dokumentasi Kegiatan

1. Kementerian Agama Kota Makassar

2. Kantor Bagian Penyelenggara Haji dan Umroh


51

Tampak Luar Tampak Dalam


52

3. Proses Pengurusan Paspor Jamaah Haji


53

Berkas Calon Jamaah Haji


54

4. Pengarahan calon jamaah haji

5. Lngkungan Kementerian Agama Kota Makassar


55
56

6. Proses Registrasi Lembar porsi Calon Jamaah Haji

7. Suasana Kementerian Agama Kota Makassar

Anda mungkin juga menyukai