picprofile
Focus Group (Kelompok Terarah)
sangat berguna ketika Anda
menginginkan pemikiran yang jujur dari
responden, terutama sekarang karena
teknologi untuk Online Focus Group
(Kelompok Terarah Online/Daring) lebih
maju. Sebagai contoh, Zoom Cloud
Meeting. Saat ini, di tengah pandemic
COVID 19, teknologi ini menjadi pilihan
banyak orang dan komunitas di dunia.
Aspek-aspek penting dari definisi ini mencakup sifat dari sikap (nature of attitudes)
yang dipelajari, ketetapan relatifnya (relative permanence), dan hubungannya
dengan peristiwa dan objek yang secara sosial penting. Karena suatu sikap adalah
suatu kecenderungan, jika sikap seseorang yang lebih menguntungkan terhadap
suatu produk atau layanan maka semakin besar kemungkinan bahwa produk atau
jasa tersebut akan dibeli. Tetapi, seperti yang akan kita lihat, hal ini selalu tidak
selalu demikian.
Pernyataan pertama adalah contoh dari sebuah sikap berbasis secara kognitif (an cognitively
based attitude). Ini mewakili ingatan, evaluasi, dan kepercayaan dari Myra tentang sifat-sifat
objek. Keyakinan/anggapan adalah perkiraan (probabilitas) tentang kebenaran sesuatu. Dalam
hal ini, kemungkinan bahwa karakteristik yang ia kaitkan ke lingkungan kerjanya benar.
Pernyataan "Saya pikir pasar seluler akan berkembang pesat dengan memasukkan radio dan
video" juga berasal dari kognisi dan keyakinan.
Pernyataan kedua di atas adalah sebuah sikap yang berbasis secara afeksi (an affectively
based attitude). Ini mewakili perasaan, intuisi, nilai, dan emosi Myra terhadap objek. "Saya suka
orang-orang Yankee" dan "Saya benci serpihan jagung" adalah contoh lain dari sikap yang
berorientasi emosional.
Akhirnya, peneliti mengenali komponen ketiga, sebuah sikap berbasis secara konatif atau
perilaku (an conative or behaviorally based attitudes). Pernyataan penutup mencerminkan
harapan Myra dan niat perilaku terhadap perusahaannya dan perilaku instrumental yang
diperlukan untuk mencapai tujuan masa depannya.
Ini adalah salah satu alasan mengapa restoran di mana Anda memiliki
pengalaman bersantap yang buruk akan memberi Anda kupon untuk
makanan gratis pada kunjungan Anda berikutnya. Mereka tahu
pengalaman buruk berkontribusi besar untuk pembentukan sikap
negatif.
• Sikap khusus adalah prediktor perilaku yang lebih baik daripada yang umum.
• Sikap yang kuat (kekuatan dipengaruhi oleh aksesibilitas atau seberapa baik objek dilngat dan dibawa
ke kesadaran, betapa ekstrimnya sikap itu, atau tingkat kepercayaan di dalamnya) adalah prediktor
perilaku yang lebih baik daripada sikap lemah yang terdiri dari sedikit intensitas atau minat topikal. .
• Pengalaman langsung dengan objek sikap (ketika sikap terbentuk, selama paparan berulang, atau
melalui pengingat) menghasilkan perilaku yang lebih andal.
• Sikap berbasis kognitif mempengaruhi perilaku lebih baik daripada sikap berbasis afektif.
• Sikap berbasis-afektif seringkali merupakan prediktor perilaku konsumsi yang lebih baik.
• Menggunakan beberapa pengukuran sikap atau beberapa penilaian perilaku lintas waktu dan lingkungan
meningkatkan prediksi.
• Pengaruh kelompok referensi (dukungan antarpribadi, dorongan kepatuhan, tekanan teman sebaya) dan
kecenderungan individu untuk menyesuaikan diri dengan pengaruh-pengaruh ini meningkatkan
hubungan sikap-perilaku.
Sasaran peneliti terlalu banyak untuk dicantumkan (termasuk, pada, studi tentang sikap,
perubahan sikap, persuasi, kesadaran, niat beli, kognisi dan tindakan, pembelian aktual
dan berulang, tetapi tidak terbatas pada ini). Namun, para peneliti menghadapi dua tipe
umum tujuan penskalaan:
Asumsikan Anda sedang melakukan penelitian terhadap pelanggan mengenai sikap mereka terhadap
perubahan identitas perusahaan (logo dan periferal perusahaan). Dengan tujuan studi pertama, skala
Anda akan mengukur orientasi pelanggan sebagai menguntungkan atau tidak menguntungkan. Anda
dapat menggabungkan jawaban setiap orang untuk membentuk indikator orientasi keseluruhan.
Penekanan dalam studi pertama ini adalah pada pengukuran perbedaan sikap di antara orang-orang.
Dengan tujuan kedua, Anda mungkin menggunakan data yang sama, tetapi Anda sekarang tertarik
pada seberapa puas orang dengan opsi desain yang berbeda. Setiap peserta diminta untuk memilih
objek yang ia sukai atau solusi yang disukai. Peserta menilai objek mana yang memiliki lebih banyak
karakteristik atau solusi desain mana yang paling dekat dengan tujuan perusahaan yang dinyatakan.
Dengan ranking, hanya satu lembaga yang bisa menjadi yang terbaik, dan hanya sejumlah
lembaga yang bisa dimasukkan dalam peringkat. Sebagai contoh, the QS World University
Rankings (Peringkat Universitas Dunia QS) memberi peringkat 1000 institusi teratas di seluruh
dunia.
Bagi universitas-universitas yang tidak termasuk dalam ranking, sistem rating memungkinkan
mereka untuk mencapai rating yang diakui secara global yang dapat digunakan untuk menarik
calon mahasiswa dan menyoroti kekuatan mereka.
Source: https://www.qs.com/differences-between-rankings-ratings
• Skala rating digunakan ketika peserta (participants) menilai suatu benda atau indeks
tanpa membuat perbandingan langsung dengan objek atau sikap lain. Misalnya, mereka
mungkin diminta untuk mengevaluasi gaya mobil baru pada skala rating 7 poin.
• Kategorisasi meminta peserta untuk menempatkan diri atau indeks properti dalam
kelompok atau kategori. Meminta peserta pameran mobil untuk mengidentifikasi jenis
kelamin atau latar belakang etnis mereka atau untuk menunjukkan apakah desain
prototipe tertentu akan menarik bagi pengemudi muda atau dewasa akan memerlukan
strategi respons kategori.
Beberapa item dapat digunakan untuk mengukur dimensi ini dan dengan
menggabungkannya ke dalam ukuran tunggal, agen dapat menempatkan
klien di sepanjang kontinum linear kekuatan bintang. Skala multidimensi
mengakui bahwa suatu objek mungkin lebih baik dijelaskan dengan
beberapa dimensi daripada pada kontinum unidimensi. Variabel kekuatan
bintang aktor mungkin lebih baik diungkapkan oleh tiga dimensi berbeda —
penjualan tiket untuk tiga film terakhir, kecepatan menarik sumber daya
keuangan, dan gebrakan media (liputan media, Tweet, video YouTube)
pada tiga film terakhir.
Penggunaan skala rating yang tidak seimbang dapat dibenarkan dalam studi di mana peneliti tahu sebelumnya
bahwa hampir semua skor peserta akan condong ke satu arah atau yang lain. Penilai (Raters) cenderung
memberi skor pada sikap objek lebih tinggi jika objek itu sangat akrab dan jika mereka terlibat ego. Pelanggan
yang loyal terhadap merek juga diharapkan untuk merespons dengan baik. Ketika peneliti tahu bahwa satu sisi
skala tidak mungkin digunakan, mereka mencoba untuk mencapai ketepatan di sisi yang paling sering akan
menerima perhatian peserta. Skala yang tidak seimbang juga dipertimbangkan ketika peserta diketahui sebagai
“penilai mudah (easy raters) ” atau “penilai keras (hard raters) ”. Skala yang tidak seimbang dapat membantu
mengkompensasi kesalahan kelonggaran yang dibuat oleh penilai tersebut.
Berapa jumlah poin ideal untuk skala rating? Akademisi dan praktisi sering memiliki
reaksi dogmatis terhadap pertanyaan ini, tetapi jawabannya lebih praktis: Skala harus
sesuai untuk tujuannya. Agar skala berguna, itu harus sesuai dengan stimulus yang
disajikan dan mengekstrak informasi yang proporsional dengan kompleksitas objek
sikap, konsep, atau konstruk.
Suatu produk yang membutuhkan sedikit usaha atau pemikiran untuk membeli, biasanya dibeli,
atau memiliki manfaat yang cepat memudar (produk dengan keterlibatan rendah) dapat diukur
secara umum dengan skala sederhana. Skala 3 poin (lebih baik dari rata-rata — rata-rata — lebih
buruk daripada rata-rata) mungkin cukup untuk deodoran, burger cepat saji, pembungkus kado,
atau camilan. Ada sedikit dukungan untuk memilih skala dengan 5 poin atau lebih dalam hal ini.
Tetapi ketika produk tersebut kompleks, memainkan peran penting dalam kehidupan konsumen,
dan mahal (mis., Layanan keuangan, barang mewah, mobil, dan produk dengan keterlibatan tinggi
lainnya), skala dengan 5 hingga 11 poin harus dipertimbangkan.
Kesalahan pemberian kelonggaran (an error of leniency) ini paling sering terjadi ketika penilai tidak tahu
objek atau properti sedang dinilai. Untuk mengatasi kecenderungan ini, peneliti dapat:
• Sesuaikan kekuatan dari sifat deskriptif/penggambaran
• Tempatkan frasa deskriptif intermediasi yang lebih jauh.
• Berikan perbedaan makna yang lebih kecil antara tingkat-tingkat di dekat ujung skala daripada diantara
tingkat-tingkat di dekat nilai tengah.
• Gunakan lebih banyak poin dalam skala.
Efek halo adalah bias sistematis yang diperkenalkan oleh penilai dengan membawa kesan umum subjek dari
satu peringkat ke peringkat lainnya. Seorang instruktur mengharapkan siswa yang mengerjakan dengan baik
pada pertanyaan pertama dari ujian untuk mengerjakan dengan baik pada yang kedua. Anda menyimpulkan
bahwa laporan itu baik karena Anda suka bentuknya, atau Anda yakin seseorang cerdas karena Anda setuju
dengannya. Halo sangat sulit dihindari ketika properti yang dipelajari tidak didefinisikan dengan jelas, tidak
mudah diamati, tidak sering dibahas, melibatkan reaksi dengan orang lain, atau merupakan sifat yang
memiliki kepentingan moral tinggi