Anda di halaman 1dari 27

Mengenal

RANAS
lebih dekat
Ratna Dwi Wulandari

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mengapa kita belajar RANAS?
• Merancang kampanye promosi
kesehatan yang efektif perlu
dilandasi oleh pemahaman
mengenai konteks perilaku manusia
secara utuh
• Perilaku manusia itu kompleks
• Mengubah perilaku manusia tidak
mudah
Strategi perubahan perilaku
• Untuk mengubah perilaku orang, kita harus mengubah
pola pikir mereka, yaitu, cara berpikir dan perasaan
mereka tentang suatu hal, tentang harapan orang lain,
dan tentang diri mereka sendiri.
Pendekatan Rancangan Berbasis Perilaku
(Behavior-Centred Design-BCT)
Suatu intervensi untuk mengubah perilaku dengan cara
menciptakan suatu kejutan, mengevaluasi kembali
perilaku tersebut, dan “mengganggu” (disrupsi)
lingkungan tempat perilaku tersebut dipraktikkan.
Lima langkah untuk merancang intervensi
perubahan perilaku
No Langkah Kegiatan
1 Mengukur/ Mengumpulkan bukti yang tersedia untuk praktek dan penentu
menilai perilaku yang diminati, menentukan perilaku sasaran yang akan
diubah, dan mengusulkan teori perubahan yang mungkin bisa
digunakan untuk intervensi
2 Mendukung Melakukan penelitian formatif untuk lebih memahami praktik
dan faktor yang menentukan perilaku sasaran dan untuk
3 Menyusun/ Menyusun teori perubahan yang kuat dan menjadi dasar
membuat penyusunan rancangan
4 Merancang/ Mengembangkan konsep untuk intervensi yang selanjutnya
membangun dikembangkan dalam proses umpan balik interaktif. Dengan
konsep intervensi yang telah disepakati, materi intervensi
dikembangkan dalam proses desain interaktif, umpan balik dan
test awal.
Pada langkah penyampaian berikutnya intervensi diterapkan
dan dipantau
5 Mengevaluasi Mengevaluasi dampak pada perilaku dan pola pikir
Pendekatan RANAS untuk perubahan
perilaku secara sistematis

Risk, Risiko
Attitude, Sikap
Norm, Norma
Ability & Kemampuan
Self Arrangement Pengaturan diri
Mengapa perlu RANAS?
• Intervensi RANAS bertujuan untuk mengubah pola pikir
penerima manfaat, sehingga keyakinan, sikap, norma yang
dirasakan dan perasaan mereka terhadap perilaku sasaran
menjadi positif
• Perubahan pola pikir ini kemudian diterjemahkan menjadi
perubahan perilaku
• Langkah inti pendekatan RANAS adalah: secara sistematis
mengidentifikasi motivator dan hambatan yang paling
relevan dari perilaku sasaran, faktor perilaku, berdasarkan
bukti dari psikologi kesehatan dan lingkungan.
• Teknik perubahan perilaku tertentu (BCT) disesuaikan
dengan faktor perilaku yang diidentifikasi, diintervensi,
diterapkan, dan dievaluasi.
Intervensi RANAS adalah:
• Berlandaskan teori → model RANAS diturunkan dari teori-
teori tingkah laku manusia yang sudah mapan
• Disesuaikan dengan populasi → intervensi disesuaikan
dengan pola pikir populasi target tertentu
• Berdasarkan bukti → semua teknik perubahan perilaku
dari pendekatan RANAS telah divalidasi dalam studi yang
bersifat independen
• Pelaksanaan berbiaya rendah dan hemat → hanya BCT
yang paling relevan untuk populasi sasaran yang dipilih
• Dievaluasi → proyek RANAS selalu mencakup evaluasi
yang cermat
Model
risiko,
sikap,
norma,
keteram-
pilan, &
pengaturan
diri
(RANAS)
i
i
PENERAPAN INTERVENSI
PERUBAHAN PERILAKU
Modul 3 dan 4
KAMPANYE CTPS DI RUMAH TANGGA

Faktor perilaku yang penting


untuk rumah tangga
• Pengetahuan kesehatan
• Perasaan
• Persetujuan orang lain
• Perilaku orang lain
• Frekuensi masyarakat membicarakan CTPS
Langkah awal
Perkenalkan diri dan misi kepada pemimpin komunitas.

Kegiatan intervensi:
1. Kunjungan rumah tangga 1: Perkenalan dan perilaku orang lain
2. Kunjungan Rumah Tangga 2: Perasaan
3. Kunjungan Rumah Tangga 3: Topik COVID-19 yang berhubungan
dengan cuci tangan pakai sabun
4. Kunjungan Rumah Tangga 4: Topik Infeksi diare terkait cuci tangan
pakai sabun
5. Kunjungan Rumah Tangga 5: Tantangan terkait CTPS
6. Kunjungan Rumah Tangga 6: Komitmen Publik
Pelaksanaan intervensi
Kunjungan Rumah tangga 1: Perkenalan dan
perilaku orang lain
1. Membangun hubungan
2. Menginformasikan perilaku orang lain
3. Menunjukkan video komitmen para pemimpin
4. Memperkenalkan grup WA

Kunjungan Rumah tangga 2: Perasaan

1. Membangun hubungan: Masuk ke rumah yang dikunjungi,


percakapan informal, gali pengalaman
2. Membangkitkan perasaan: mengotori tangan
3. Menunjukkan perilaku orang lain: stiker komitmen pertama
4. Perilaku orang lain: upacara komitmen publik
Kunjungan Rumah tangga 3: Topik COVID-19 yang
berhubungan dengan cuci tangan pakai sabun
1. Pembukaan: membangun hubungan
2. Pemutaran video: pengetahuan kesehatan, persetujuan orang lain,
perasaan
3. Menjelaskan alur infeksi Covid 19 serta tindakan pencegahannya
(permainan menyusun kartu: kartu pictogram pencegahan Covid 19,
kartu situasi kunci saat cuci tangan)
4. Segera berbicara dengan orang lain untuk diseminasi informasi (susun
rencananya bersama)
5. Menandai stiker komitmen publik
Kunjungan Rumah Tangga 4: Infeksi diare terkait cuci
tangan pakai sabun
1. Pembukaan: membangun hubungan
2. Tindak lanjut dari kegiatan berbicara dengan orang lain: tanyakan
pengalamannya saat berbicara dengan orang lain
3. Diagram F: Infeksi diare dan pencegahannya (permainan menyusun
puzzle dan kartu: kartu pictogram pencegahan diare, kartu situasi kunci
diare)
4. Menandai stiker komitmen publik
Kunjungan Rumah Tangga 5: Tantangan terkait CTPS
1. Pembukaan: membangun hubungan
2. Pembahasan ulang tentang berbagai situasi terkait cuci tangan (COVID-
19 dan diare): rekap situasi penting, kapan CTPS bisa dilakukan dan
kapan sulit dilakukan. Alat bantu: puzzle diagram F, kartu situasi.
3. Tantangan terkait CTPS. Alat bantu kartu pictogram situasi kunci kapan
melakukan dan sulit melakukan CTPS. Diskusikan strategi mengatasi
kesulitan. Hasil dishare ke WAG
4. Menandai stiker komitmen publik
Kunjungan Rumah Tangga 6: Komitmen Publik
1. Pembukaan: membangun hubungan
2. Pembahasan ulang tentang tantangan CTPS : cara mengatasi kesulitan
yang dibahas pada pertemuan sebelumnya, apa yang membantu, apa
memberi tahu orang lain
3. Penjelasan tentang stiker komitmen yang kedua: penghargaan untuk
keluarga yang telah berpartisipasi
4. Pernyataan komitmen publik: membuat perilaku terlihat oleh komunitas,
foto dan share di WAG
5. Penutupan
KAMPANYE CTPS DI
SEKOLAH
Faktor perubahan perilaku untuk sekolah:
• Pengetahuan tentang kesehatan
• Manfaat CTPS
• Persetujuan orang lain
• Kepentingan pribadi
• Mengingat
• Perencanaan hambatan
Kegiatan minggu 1 dan 2

Sasaran: M1 – Kepala sekolah dan guru Minggu 2: lomba karya kreatif CTPS
M2 – Murid kelas 3 – 6 berupa gambar, puisi, video
Alat bantu:
✓ Video dari kemendikbud
✓ Template perencanaan
✓ Cetak jejak kaki
✓ Video dan lagu cuci tangan
✓ Stiker komitmen untuk kelas
Kegiatan minggu 3 dan 4

Sasaran: Murid kelas 3 – 6 Minggu 3: lomba mempercantik


Alat bantu: perangkat cuci tangan
✓ Alat untuk penanda di lapangan
✓ Template rencana pemeliharaan tempat cuci
tangan
✓ Alat permainan: tongkat, batu, dll
✓ Perangkat cuci tangan portable
Kegiatan minggu 5

Sasaran: Murid kelas 3 - 6


Alat bantu:
✓ Video CTPS
✓ Sertifikat
✓ Hadiah
✓ Perangkat cuci tangan portable
KAMPANYE CTPS DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
Faktor perilaku yang relevan:
1. Pengetahuan mengenai cara melakukannya
2. Persetujuan orang lain
3. Mengingat
4. Perencanaan hambatan
Kegiatan intervensi

Anda mungkin juga menyukai