Kesehatan
Suci rahmani nurita
Bp : 1420332029
Menurut WHO
Pengetahuan kesehatan masyarakat sudah tinggi,
tetapi perubahan perilaku kesehatan masih sedikit
Pendidikan kesehatan belum memampukan (ability)
masyarakat, tetapi baru memaukan (willingness)
masyarakat
Pendidikan kesehatan dengan tujuan merubah
perilaku
Promosi kesehatan tidak hanya merubah perilaku
tetapi juga merubah lingkungan yang
memfasilitasinya
D. KESEHATAN MASYARAKAT
Faktor yang mempengaruhi
Perilaku
Perilaku (fisik, sosial budaya, ekonomi, politik)
Upaya perubahan fisik
penyediaan air bersih, jamban sehat, rumah
sehat, sarkes bermutu
Upaya perubahan perilaku:
Pendidikan: upaya merubah perilaku secara
persuasif
Paksaan: upaya merubah perilaku secara paksa
E. FAKTOR PERILAKU
Lawrence Green:
• Faktor Predisposisi: faktor yang ada dalam diri
seseorang
• Faktor pemungkin (enabling factor): fasilitas
(sarana dan prasarana)
• Faktor Penguat (reinforcing factors): adanya
contoh atau teladan atau seruan dari tokoh
masyarakat, tokoh agama, pejabat, dilakuakan
dengan advokasi
F. VISI DAN MISI PROMKES
Visi:
Masyarakat mau dan mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka
Misi:
Advokat (advocate): mempengaruhi
Menjembatani (mediate)
Memampukan (enable)
G. STRATEGI PROMKES
Advokasi (advocacy)
Dukungan sosial (social support)
Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
Sasaran Primer (primary target)
Kepala keluarga, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Anak
sekolah untuk kesehatan remaja
Sasaran Sekunder (secondary target)
Tokoh masyarakat, Tokoh agama, Tokoh adat
Sasaran Tersier (tertiary target)
pembuat keputusan (decission maker) atau penentu
kebijakan (policy maker)
Menurut Piagam Ottawa:
Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy
Public Policy)
Lingkungan yang mendukung (Supportive
Environment)
Reorientasi Pelayanan kesehatan (Reorient
Health Services)
Ketrampilan Individu (Personal Skill)
Gerakan Masyarakat (Community Action)
I. RUANG LINGKUP PROMKES
Sebagai ilmu: Perilaku & Intervensi perilaku
Berdasar aspek pelayanan kesehatan:
– Promkes tingkat promotif
– Promkes tingkat preventif
– Promkes tingkat kuratif
– Promkes tingkat rehabilitatif
Berdasar tempat pelaksanaan (tatanan):
– Promkes tatanan keluarga
– Promkes tatanan sekolah
– Promkes tatanan tempat kerja
– Promkes tatanan tempat2 umum
– Promkes tatanan institusi pelayanan kesehatan
J. METODE DAN TEKNIK PROMKES
Metode Promkes individu konseling
Metode Promkes kelompok
Metode Promkes massal
K. KONSEP KONSELING
DEFINISI :
HUBUNGAN YANG BERSIFAT MEMBANTU
(HELPING RELATIONSHIP)
Hubungan antara pemberi bantuan (konselor)
dengan yang dibantu (konseli)
►Berhadap-hadapan
►Surat
►E-counseling (telpon, sms, e-mail)
TUJUAN :
►Perubahan perilaku
►Pengentasan masalah
►Kesehatan mental
►Keefektifan pribadi
►Pengambilan Keputusan
Sumber:
L.DEFINISI KONSELING
• Suatu hubungan antara pemberi bantuan yang
terlatih dengan seorang yang mencari bantuan
yang diberikan berupa keterampilan dan
penciptaan suasana yang membantu orang
lain agar dapat belajar untuk berhubungan
dengan dirinya sendiri dan orang lain melalui
cara-cara yang lebih tumbuh dan produktif
M. KUALITAS PRIBADI YANG PERLU DIMILIKI
KONSELOR
» Memahami diri
» Penerimaan dan penghargaan terhadap orang lain
» Keinginan untuk membantu orang lain
» Empati terhadap masalah orang lain
» Keterbukaan dan ketulusan
» Kehangatan dan perhatian/kepekaan
» Stabilitas emosi
» Kepercayaan dan kejujuran
» Kesabaran
1) ATTENDING 2) RESPONDING
3) PERSONALIZING
4) INITIATING
O.FONDASI KEBERHASILAN KONSELING:
• Altruistik
Dorongan untuk membantu
• Empati
Gerakan psikologis konselor
dari ruang psikologisnya masuk
pada ruang psikologis konseli
• Opend Mindedness
Keterbukaan konselor untuk
menerima konseli apa adanya
• Concreteness
Menunjukkan diri apa adanya
• Realistic
Melakukan sesuatu sesuai
dengan kemampuan (konseli)
P.PRAKTEK KOSELING
KONSELING MAKRO
Praktek konseling dari tahap awal
sampai tahap akhir atau praktek
konseling per tahap
Mulai dari attending, responding,
personalizing, initiating
KONSELING MIKRO
Praktek konseling per teknik
Misalnya, praktek teknik bertanya
tertutup dan bertanya terbuka
ATTENDING
• Proses pelibatan konseli ke dalam suasana
konseling
• Attending personally
• Observing
• Listening
• Pada tahap attending minimal ditemukan
gambaran : who, what, why, when, where,
how
RESPONDING
• Proses memahami permasalahan individu
• Konselor memahami permsalahan konseli
melalui eksplorasi, pararashing, konfrontasi,
dll terhadap kronologis, perasaan, pemikiran,
dan makna.
PERSONALIZING
• UPAYA KONSELOR UNTUK MEMBERI
PEMAHAMAN YANG TEPAT KEPADA
KONSELI/YANG DIBIMBING TENTANG
MASALAH YANG DIALAMINYA
KONSELI MEMAHAMI DENGAN TEPAT
MASALAH YANG DIALAMINYA
KONSELI MEMILIKI ALTERNATIF PILIHAN JALAN
KELUAR DARI MASALAH YANG DIALAMINYA
KONSELI MEMILIKI KOMITMEN UNTUK
KELUAR DARI MASALAHNYA
KONSELI MAMPU MENGAMBIL SATU ATAU
LEBIH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
UNTUK DIJADIKAN SOLUSI
INITIATING
• TINDAKAN UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN
SOLUSI YANG DIAMBIL KONSELI/YANG
DIBIMBING
ADA EVALUASI TERHADAP SOLUSI YANG
DIAMBIL
PENGUATAN KOMITMEN UNTUK
MENGIMPLEMENTASIKAN SOLUSI
PENGEMBANGAN PROGRAM IMPLEMENTASI
SOLUSI
IMPLEMENTASI SOLUSI
EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI SOLUSI
TEKNIK WAWANCARA KONSELING
• TEKNIK EMPATI
Saya sangat gembira atas kedatangan Anda ke
sini ?
Saya salut, meski Anda banyak dirundung
masalah masih sanggup mendiskusikan hal ini
dengan saya ?
Saya terharu mendengar ceritra Anda …. dan
saya…mersakan apa yang Anda rasakan saat
ini.
Sungguh saya bisa merasakan apa yang Anda
rasakan saat itu. Anda luar biasa….., dalam
suasana emosional masih bisa mengendalikan
diri.
• BERTANYA TERBUKA
Bagaimana kejadiannya? Coba
jelaskan !
Saya ingin mengetahui, bagaimana
Anda bisa keliru dalam melakukan
tugas ? Coba jelaskan!
Coba jelaskan, mengapa Anda ingin
membicarakan hal ini pada saya ?
• BERTANYA TERTUTUP
Benarkah Anda yang bernama Nandang ?
Benarkah Anda sejak dulu sangat menyukai
wanita bernama Leiha ?
Apakah wanita itu mendampingi Anda makan
siang kemarin ?
Benarkah Anda dibekap dan lalu diambil semua
uang Anda oleh wanita itu pada saat
diperjalanan ?
Masih sadarkah Anda ketika diturunkan dari
mobil olehnya, dengan dicampakkan begitu
saja ?
Apakah Anda sekarang masih mencintainya ?
• DORONGAN MINIMAL
…..lalu……?
Selanjutnya…..?
Setelah itu ……?
Kemudian …….?
• MENYIMPULKAN SEMENTARA
(PRAPRASHING)
Tampaknya Anda cukup kecewa oleh
atasan Anda, apakah saya salah ?
Setelah menyimak pembicaraan Anda,
saya berkesimpulan bahwa Anda ingin
segera naik pangkat. Betulkah seperti itu
?
Kelihatannya Anda ingin segera menikah.
Betulkah begitu ?
Tampaknya Anda merasa berdosa atas
kelakuan yang telah dilakukan. Benarkah
begitu ?
• TEKNIK KONFRONTASI
Anda menyatakan bersedih, tapi raut
muka Anda menunjukan sangat gembira
dengan kematian teman Anda ?
Bukankah ini kebongan?
Anda keliru. Masa kriminal seperti ini
dianggap sederhana. Tahukah anda
bahwa pencurian itu termasuk krimial
berat ?
Bagaimana mungkin Anda sedang sakit
parah dapat menolong orang lain ?
• TEKNIK PENGUATAN
Bagus.., itu merupakan sikap jantan.
Baik, saya tahu pasti kamu akan mampu
melakukannya?
Jika kamu memutuskan akan mengubah diri
lebih baik, saya sangat menghargai
keinginanmu.
Baik …., saya dukung keputusanmu.
Kamu hebat…., meski penuh dengan tantangan,
kamu masih sanggup menghadapi hid up dan
menata masa depan lebih baik.
• MENGAJAK BERPIKIR
Mengapa kamu harus kecewa,
bukankah kamu punya Tuhan ?
Coba cek kembali pekerjaanmu!
Saya yakin pasti ada yang keliru.
Coba pikirkan kembali
keputusanmu, jangan-jangan
terlalu berisiko !