Anda di halaman 1dari 16

Health Literacy

(Kesehatan Literasi)
Dedi Mizwar Tarihoran, SKM, MKM
Pengertian Health Literacy
Kesehatan Literasi telah didefinisikan sebagai
kemampuan kognitif dan sosial yang
menentukan motivasi dan kemampuan
individu untuk mendapatkan akses ke,
memahami dan menggunakan informasi
dengan cara yang mempromosikan dan
menjaga kesehatan yang baik.
Ketika kita menggunakan istilah " melek
kesehatan " yang kita bicarakan lebih dari
menggunakan mendengarkan , berbicara,
membaca , menulis , dan keterampilan
matematika dalam pengaturan kesehatan
Kesehatan Literasi melampaui konsep sempit
pendidikan kesehatan dan individu komunikasi
perilaku yang berorientasi, dan membahas
faktor lingkungan, politik dan sosial yang
menentukan kesehatan.
Pentingnya Health Literacy di Dalam
Kehidupan Bermasyarakat
Melek kesehatan (Health Literacy) sangat
penting untuk akses ke perawatan yang sukses
dan penggunaan layanan, perawatan diri dari
kondisi kronis, dan pemeliharaan kesehatan
dan kesejahteraan.
- literasi Kesehatan merupakan dasar untuk kesehatan
yang memerlukan individu untuk memiliki peran
yang lebih aktif dalam keputusan dan manajemen.
Cara meningkatkan Health Literacy

Dalam upaya kesehatan program  yang


diperlukan adalah program kesehatan yang
lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang
mempunyai model-model pembinaan
kesehatan (Health Development Model)
Model ini menekankan pada upaya kesehatan
dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

• Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia


yang berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang.
• Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia
yang ada.
• Melindungi masyarakat luas dari pencemaran
melalui upaya promotif-preventif-protektif dengan
pendekatan pro-aktif.
• Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
• Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai
potensi kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas)
penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap
penyakit.
• Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi,
anak, dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.
• Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran
lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh
lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)
• Penggerakan peran serta masyarakat.
• Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat
hidup dan bekerja secara sehat.
• Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
• Pengembangan kebijakan yang dapat memberi
perlindungan pada kepentingan kesehatan
masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).
• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi
yang sakit.
Upaya kesehatan seperti tersebut di atas tidak lain
merupakan bentuk-bentuk pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada upaya pencegahan yang
sesuai dengan konsep paradigma baru.
Perubahan paradigma kesehatan yang kini
lebih menekankan pada upaya promotif-
preventif dibandingkan dengan upaya kuratif
dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik
balik kebijakan Depkes dalam menangani
kesehatan penduduk
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap
Health Literacy
Memilih gaya hidup sehat, tahu bagaimana untuk
mencari perawatan medis, dan mengambil
keuntungan dari langkah-langkah pencegahan
mengharuskan orang memahami dan
menggunakan informasi kesehatan. Kemampuan
untuk mendapatkan, proses, dan memahami
informasi kesehatan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan kesehatan informasi dikenal
sebagai melek kesehatan.
Orang dengan keterampilan keaksaraan
kesehatan terbatas lebih mungkin untuk
memiliki kondisi kronis dan kurang mampu
untuk mengelolanya secara efektif. Studi telah
menemukan bahwa pasien dengan tekanan
darah tinggi, diabetes 3, 3-5 asma, 6 atau HIV /
AIDS7-9 yang memiliki keterbatasan
kemampuan melek kesehatan memiliki
pengetahuan kurang dari penyakit mereka dan
pengelolaannya.
Perbedaan Health Literacy Masyarakat
Pendesaan dan Perkotaan
Kemauan dan kemampuan hidup sehat harus
dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat.
Menkes mengakui derajat kesehatan
masyarakat Indonesia telah banyak mengalami
peningkatan. Walaupun kemajuan tersebut
belum dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Hal itu disebabkan karena sampai saat ini
pembangunan kesehatan masih diharapkan
dengan berbagai masalah, seperti kondisi
lingkungan yang belum kondusif, terbatasnya
ketersediaan dan akses air bersih, rendahnya
akses sanitasi, tingginya polusi udara akibat
kebakaran hutan dan polusi asap kendaraan
dan lain-lain.
“Kondisi ini masih diperberat dengan masih
rendahnya proporsi rumah tangga yang belum
menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat”
Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki
perbedaan yang sangat banyak dalam hal health
literacy. Hal ini dikarenakan masih kurangnya
fasilitas kesehatan yang tersedia di lingkungan
pedesaan jika dibandingkan dengan perkotaan.
Selain karena kurangnya fasilitas, kurangnya
sumber daya di pedesaan untuk melakukan
health promotion turut mempengaruhi health
literacy, sehingga hal ini menyebabkan
kesenjangan health literacy antara pedesaan
dan perkotaan.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, health literacy di dalam masyarakat
masih sangat kurang hal ini disebabkan oleh beberapa
hal seperti fasilitas yang disediakan pemerintah dan
tingkat pendidikan dari masyarakat itu sendiri.
Health literacy sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat karena dapat membantu dalam
pelaksanaan tindakan perawatan dan administrasi yang
dilaksanakan nanti di rumah sakit, serta untuk menjaga
terjadinya komplikasi penyakit ketika seseorang
menderita sakit.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai