DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
\
Prodi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Ciamis
Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 20, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
46216
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Pengertian Pembinaan Gizi Masyarakat
B. Arah Dan Kebijakan Pembinaan Gizi Masyarakat Rpjmn 2020 – 2024
C. Sasaran Strategis Pembinaan Gizi Masyarakat
D. Strategi Operasional Pembinaan Gizi Masyarakat
E. Indikator Kinerja Program Dan Indikator Kinerja Kegiatan Pembinaan Gizi
Masyarakat
F. Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat Tahun 2020 – 2024
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa
ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi
lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan
pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium).
Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat
tertentu yang disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan
kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian terhadap
kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang
gizi.
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan
saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan
penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
Berbagai penanggulangan berbagai penyakit tersebut tidak mungkin diatasi sendiri
oleh Depkes, sebaliknya tidak mungkin pula sektor terkait dapat membantu mengatasi hal ini
tanpa sosialisasi dari pengelola program kesehatan mengenai derajat kesehatan. Derajat
kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan, dengan demikian konsep pembangunan yang berkelanjutan lebih
mengutamakan dampak lingkungan pada kebijakan pembangunan.
Rencana peningkatan derajat kesehatan tersebut sesuai Peraturan Presiden (Perpres)
No. 7 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2004 -
2009 yang merupakan arah dari pembangunan nasional. Dalam pelaksanaan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat maka Depkes yang tugas pokok dan fungsinya telah ditetapkan
dalam Perpres No. 9 Tahun 2005 diamanatkan untuk melaksanakan pembangunan kesehatan
dengan fokus peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan masyarakat yang berkualitas
yang memuat antara lain 12 program pembangunan kesehatan antara lain Program
Lingkungan Sehat dan Program Penyehatan dan Pemberantasan Penyakit.
Salah satu bentuk Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan dalam hal ini program
Lingkungan Sehat dan Pemberantasan Penyakit, maka depkes melaksanakan ”Program
Penyelenggaraan Kabupaten/ Kota Sehat”. Pada program ini Dinas kesehatan yang ada di
beberapa provinsi bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dalam mewujudkan Kabupaten/
Kota sehat demi terciptanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
B. Tujuan
1. Menentukan arah dan sasaran upaya perbaikan gizi masyarakat tahun 2020-2024
yang kesinambungan dan kelanjutan
2. Menggambarkan peta jalan pelaksanaan kegiatan perbaikan gizi masyarakat, terutama
intervensi gizi spesifik secara terpadu dengan pemangku kementingan terkait .
3. Panduan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi serta pengembangan upaya
gizi masyarakat tahun 2020-2024.
4. Panduan bagi kabupaten/ kota dalam melaksanakan upaya perbaikan gizi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Rencana aksi pembinaan gizi masyarakat ini merupakan acuan bagi pelaksana
kegaitan pembinaan gizi di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota agar dapat memahami
dan mampu melaksanakan proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan
evaluasi upaya pembinaan gizi masyarakat tahun 2020 – 2024. Diharapkan dengan adanya
buku ini dapat mendorong upaya percepatan perbaikan gizi di semua tingkatan administrasi
secara sinergis dan berkesinambungan. Rencana aksi ini bersifat generik dan masih terbuka
untuk pengembangan dalam implementasinya. Diharapkan buku ini dapat mendukung
terwujudnya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes, 2020. (2020). Rencana aksi kegiatan DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT TAHUN
2020-2025. Book, 1–19.