Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang adalah lingkungan fisik,
biologis, budaya, sosial, ekonomi, dan politik.2
1. Kondisi fisik yang dapat mempengaruhi terhadap status pangan dan gizi suatu daerah
adalah cuaca, iklim, kondisi tanah, sistem bercocok tanam, dan kesehatan lingkungan.
2. Faktor lingkungan biologi misalnya adanya rekayasa genetika terhadap tanaman dan
produk pangan. Kondisi ini berpengaruh terhadap pangan dan gizi. Selain itu adanya
interaksi sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi yaitu infeksi akan
mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi.
3. Lingkungan ekonomi. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam
penyediaan pangan dan kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang baik
maka status gizinya akan baik. Golongan ekonomi yang rendah lebih banyak
menderita gizi kurang dibandingkan golongan menengah ke atas.
4. Faktor lingkungan budaya. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat
pantangan, takhayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makanan
menjadi rendah. Di samping itu jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah
anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga.
5. Lingkungan sosial. Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi di
suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan oleh
masyarakat. Misalnya kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan yang memiliki pola
konsumsi pangan dan gizi yang berbeda. Selain status gizi juga dipengaruhi oleh
kepadatan penduduk, ketegangan dan tekanan sosial dalam masyarakat.
6. Lingkungan politik. Ideologi politik suatu negara akan mempengaruhi kebijakan
dalam hal produksi, distribusi, dan ketersediaan pangan
Faktor-faktor yang Membantu Tercapainya Gizi baik
Ada beberapa faktor yang membantu tercapainya status gizi yang baik, antara lain:
2
1. Aktivitas fisik
Aspek ini mempertahankan kebutuhan energi dan nafsu makan, menjamin asupan
makanan yang adekuat, serta mempertahankan massa otot, yang menunjang hidup
mandiri dan kemampuan menyediakan makanannya sendiri.
2. Interaksi sosial
Hal ini mendorong orang untuk makan dan mempertahankan minat mereka terhadap
makanan.
3. Pemilihan makanan
Pemilihan makanan dari berbagai macam jenis, yang mencakup semua kelompok
makanan dalam jumlah yang sesuai. 3
Mineral
Mineral adalah zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, umumnya sebagai bagian
dari struktur molekul lain (misalnya besi sebagai bagian dari bemoglobin), atau sebagai
kofaktor essensial untuk aktivitas enzim (misalnya selenium dalam glutation peroksidase).
Ambilan beberapa mineral dari diet harus diatur secara hati-hati karena jumlah yang
diekskresikan terbatas, dan toksisitas mungkin terjadi jika mineral ini terakumulasi dalam
jumlah besar dalam organ penyimpanan. 3
Selain itu, beberapa mineral saling berkompetisi untuk absorpsi sehingga asupan berlebihan
salah satu mineral ini dapat menghambat ambilan mineral lainnya (misalnya zink dan besi,
atau besi dan kalsium). 3
Vitamin
Semua anggota dalam kelompok ini memiliki satu cirri umum, yaitu merupakan zat organik
yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tubuh dapat berfungsi normal. Vitamin
dikelompokkan lebih lanjut menjadi vitamin larut air (vitamin C dan B) dan vitamin larut
lemak (vitamin A, D, E, dan K). 3
Air
Air meniptakan media dasar tempat berlangsungnya semua reaksi dalam tubuh. Asupan
cairan yang tidak cukup akan dengan cepat mengganggu fungsi metabolism tubuh dan kinerja
mekanisme homeostasis. 3
Metabolisme Karbohidrat
Agar dapat bertahan hidup, kita perlu menyimpan kelebihan makanan yang kita makan dan
menggunakan simpanan ini dalam keadaan puasa. Mekanisme pengatur memandu berbagai
senyawa melintasi jalur metabolisme yang berperan dalam penyimpangan dan pemanfaatan
bahan bakar. Mekanisme tersebut dikontrol oleh hormon, oleh konsentrasi bahan bakar yang
ada, dan oleh kebutuhan energi tubuh. Perubahan kadar hormon, konsentrasi bahan bakar, dan
kebutuhan energi mempengaruhi aktivitas enzim kunci dalam jalur utama metabolisme.
Enzim intrasel biasanya diatur melalui pengaktifan dan inhibisi, melalui fosforilasi dan
defosforilasi, melalui induksi dan represi, dan melalui degradasi. Pengaktifan dan inhibisi
enzim menyebabkan perubahan metabolisme secara cepat. Fosforilasi dan defosforilasi enzim
5
2H2O
Perubahan piruvat
Perubahan piruvat yang dihasilkan melalui glikolisis bergantung pada ketersediaan oksigen,
keadaan energi dari suatu sel, dan mekanisme yang tersedia bagi sel untuk mengoksidasi
NADH menjadi NAD+. Persamaan untuk oksidasi piruvat secara sempurna adalah:
C3H4O3 + 2 O2
3CO2
6
Persamaan ini sebenarnya menggambarkan dua proses oksidatif. Proses pertama adalah
oksidasi piruvat menjadi CO2 dalam siklus asam sitrat, dan proses kedua adalah oksidasi
kesepuluh atom H dalam rantai transpor elektron. Akibatnya, dengan teroksidasi sempurna
menjadi CO2, satu molekul
piruvat
akan
menyebabkan
itu
satu
molekul
molekul
untuk
melakukan
harus ada pasokan oksigen. Jika suatu sel sel tidak mempunyai kemampuan untuk
mengoksidasi piruvat, maka sel tersebut hanya mempunyai proses glikolitik untuk
menghasilkan ATP-nya. Jika terdapat cukup glukosa di dalam sel, piruvat terbuang terus
selama ADP, NAD+, dan Pi terdapat dalam sel. Semua sel mempunya ADP dan Pi yang cukup
tetapi jumlah NAD+ terbatas. 4
Metabolisme Lemak
Transport lemak dalam aliran darah. Lemak ditranspor dalam bentuk kilomikron, asam lemak
bebas dan lipoprotein.
Kilomikron terbentuk dalam mukosa usus dari asam lemak dan gliserol dibasorpsi dalam
lakteal dan masuk ke sirkulasi darah. Kilomikron terdiri dari trigliserida, ditambah kolesterol,
fosfolipid dan selubung tipis protein. Dalam waktu empat jam setelah makan sebagian besar
kilomikron dikeluarkan dari darah oleh jaringan adiposa dan hati.
a. Enzim lipoprotein lipase, yang ditemukan dalam hati dan kapiler jaringan adiposa
mengurai trigliserida dalam kilomikron untuk pelepasan asam lemak dan gliserol. Asam
lemak dan gliserol berikatan menjadi trigliserida (lemak netral) untuk disimpan dalam
jaringan adiposa. Sisa kilomikron yang kaya kolesterol dimetabolisme oleh hati.
7
b. simpanan lemak akan ditarik dari jaringan adiposa jika diperlukan untuk energi. Enzim
lipase sensitif-hormon mengurai trigliserida kembali menjadi asam lemak dan gliserol.
c. jumlah simpanan lemak bergantung pada total asupan makanan, jaringan adiposa dan hati
dapat mensintesis lemak dari asupan lemak, karbohidrat atau protein yang berlebihan. 5
Asam lemak bebas adalah asam lemak yang terikat pada albumin, salah satu protein plasma.
Bentuk bebas ini adalah bentuk asam lemak yang ditranspor dari sel-sel jaringan adiposa
untuk dipakai jaringn lain sebagai energi.
Lipoprotein adalah partikel kecil yang komposisinya serupa kilomikron. Lipoprotein terutama
disintesis di dalam hati. Lipoprotein dipakai untuk transpor lemak antar jaringan dan
bersikulasi dalam darah pada tahap post absorptif setelah kilomikron dikeluarkan dari darah.
Lipoprotein terbagi menjadi tiga kela sesuai dengan disintesisnya.
a. VLDL (very low density lipoprotein) mengandung kurang lebih 60-% trigliserida dan 15%
kolesterol dan memiliki massa terkecil. VLDL menstranspor trigliserida dan kolesterol
menjauhi hati menuju jaringan untuk disimpan atau digunkan.
b. LDL (low density lipoprotein) mengandung hampir 50% kolesterol dan membawa 60%
sampai 70% kolesterol plasma yang disimpan dalam jaringan adiposa dan otot polos.
Konsentrasinya bergantung pada banyak faktor, tetapi terutama pada faktor asupan
makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Konsentrasinya LDL tinggi dalam
darah dihubungkan dengan insidensi tinggi penyakit jantung koroner.
c. HDL (high density lipoprotein) mengandung 20@ kolesterol, kurang dari 5% trigliserida,
dan 50% protein dari berat molekulnya. HDL penting dalam pembersihan trigliserida dan
kolesterol dari plasma karena HDL membawa kolesterol kembali ke hati untuk proses
metabolisme bukan untuk disimpan dalam jaringan lain. Konsentrasi HDL tinggi dalam
darah dihubungkan dengan insidensi rendah penyakit jantung koroner. 5
Katabolisme lemak
1. Gliserol memasuiki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehid 3-fosfat yang masuk
dalam jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat dalam siklus asam sitrat atau dapat
dipakai dalam sisntesis ulang glukosa.
2. Asam lemak memasuki sel dan ditransport menuju mitokondria oleh protein carrier.
Dalam matriks mitokondria, asam lemak diubah melalui proses oksidasi beta menjadi
asetil ko-A yang kemudian akan metabolis melalui siklus asam sitrat.
a. Asam lemak teroksidasi dalam rangkaian reaksi siklik. Proses ini disebut proses
oksidasi beta karena sebuah atom oksigen ditambahkan dalam karbon beta pada rantai,
yaitu pada atom karbon kedua dari ujung gugus karboksil
b. Energi yang didapat dari penguraian lemak sangat tinggi, dengan perolehan bersih
sekitar 135 samai 145 molekul ATP dari molekul asam lemak berantai panjang yang
biasa. 5
3. Benda keton. Molekul asetil dapat berkondensasi untuk membentukasam asetoasetat yang
diubahmenjadi asam hidroksibutirat-beta dan aseton. Molekul-molekul ini disebut badanbadan keton.
a. Badan kerton adalah produk normal oksidasi asam lemak. Kadar badan keton dalam
darah biasanya rendah karena sebagian besar jaringan. Kecuali hati, dapat
memetabolismenya kembali menjadi asetil koA secepat terbentuknya.
b. Jika laju katabolisme tinggi dan banyak aetil ko-A yang terbentuk maka hati akan
memproduksi dan melepas lebih banyak keton dibandingkan yang dapat diterima
jaringan. Keton yang berlebihan berakumulasi dalam aliran darah (ketosis). Pada
kondisi ketosis yang parah, asidosi dan pH lebih rendah yang terbentuk akan
menyebabkan koma dan kematian. 5
Anabolisme lemak
1. Asam lemak esenssial, walaupun banyak sel jaringan yang dapa menyintesis sebagian
besar asam lemak dari asetil koA dan hati dapat mengubaha satu jenis asam lemak menjadi
jenis lain, ada tiga asam lemak tak jenuh (asam linolenat, linoleat dan asam arakhidonat)
yang tidak dapat disintesis dan diubah, jenis asam lemak ini harus didapat dari makanan
dan disebut sebagai asam lemak esesnsial.
2. Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada yang dapat disimpan sebagai
glikogen atau digunakan untuk energi, atau lebih banyak proteindalam makanan dibanding
yang dibutuhkan tubuh maka trigliserida disintesis dari glukosa dan asam amino yang
berlebih (lipogenesis) dengan demikian sebagian besar lemak dalam tubuh tidak berasal
dari lemak makanan. 5
Pengaturan metabolisme lemak
1. Hormon mengendalikan keseimbangan antara penguraian dan penyimpanan lemak
a. Insulin adalah faktor pengendali terpenting.
- Insulin meningkatkan aliran glukosa ke dalam sell sehingga glukosa dapat dipakai
-
sebagai energi.
Insulin juga mencegah penguraiana lemak dalam sel-sel adiposa melalui
penghambatan enzim lipase sensitif hormon yang mengkatalis proses hidrolisis
merangsang
penguarian dan pelepasan asam lemak dari simpanan trigliserida dalam jaringan
adiposa.
c. Kendali saraf pada metabolisme lemak berlangsung melalui stimulasi parasimpatis
yang meningkatkan simpanan lemak dan melalui stimulasi simpatis yang mempererat
penguraian asam lemak dari simpanan lemak.5
Metabolisme Protein
1. Transpor dan absorbsi asam amino. Asam amino yang berasal dari protein dalam
makanan diabsorbsi dari usus melalui transpor aktif dan dibawa ke hati. Di hati, asam
amino disintesis menjadi molekul protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk
ditranspor menuju sel lain.
Setelah memasuki sel-sel tubuh, asam amino bergabung dengan ikatan peptida
untuk membentuk protein seluler yang dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi
jaringan
Hanya ada sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel tubuh, kecuali sel hati.
Protein intraseluler tubuh sendiri terus terhidrolisis menjadi asam amino dan
disintesis ulang menjadi protein. Asam amino dari makanan dan asam amino dari
penguraian protein intraseluler membentuk kelompok asam amino utama yang
memenuhi kebutuhan tubuh.
Katabolisme Protein
Katabolisme protein merupakan penguraian asam amino untuk energi yang berlangsung di
hati. Jika sel telah mendapat protein yang mencukupi kebutuhannya setiap asam amino
tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak
1. Deaminasi asam amino yang merupakan langkah pertama, melibatkan pelepasan satu
hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH3)
2. Pembentukan urea oleh hati. Amonia diubah menjadi urea melalui siklus urea (siklus
ortinin) oleh hati. Urea diekskresikan oleh ginjal ke dalam urine
3. Oksidasi asam amino terdeaminasi. Bagian asam amino nonnitrogen yang tersisa
disebut sebagai produk asam keto yang teroksidasi menjadi energi melalui siklus
asam
sitrat.
Beberapa
jenis
asam
keto
dapat
diubah
menajdi
glukosa
10
Protein hewani mengandung semua asam amino esensial dan disebut protein lengkap
Protein nabati tidak memiliki beberapa asam amino esensial dan disbeut protein tidak
lengkap. Protein nabati dapat dikombinasikan dalam diet untuk memperoleh semua
asam amino esensial.
4. Keseimbangan nitrogen terjadi jika jumlah nitrogen yang hilang melalui eksresi sama
dengan kandungan nitrogen dalam protein yang dimakan.jumlah minimum protein
yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan ekuilibrium ini kurang lebih 0,8
gram per kg berat badan.
Keseimbangan nitrogen positif (jumlah nitrogen yang dimakan lebih besar dari
jumlah yang hilang) normalnya, terjadi pada anak masa pertumbuhan, saat
11
2. Testosteron,
hormon
kelamin
laki-laki,
menstimulasi
sintesis
protein
dan
12
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut,
dan organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat. Survei ini dirancang untuk
mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat
gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat penyakit. 1,10
Beberapa contoh tanda-tanda klinik dapat dilihat pada Tabel 1 Berikut.
Table 1. contoh PSG dengan Melihat Tanda Klinik.1
Tanda Klinik
Anemia
Bitot spot
Kurang vitamin A
Angular stomatis
Riboflavin
Gusi berdarah
Kurang vitamin C
Kurang yodium
Pemeriksaan Biofisik
Metode biofisik adalah penentuan status gizi berdasarkan kemampuan fungsi dari jaringan
dan perubahan struktur jaringan.
Contoh pemeriksaan biofisik yang dilakukan adalah:
a. Pada kasus rabun senja dilakukan tes adaptasi dalam gelap (night blindness test)
b. Pemeriksaan phisycal performance (energy expenditure dan work capacity) yang
dihubungkan dengan anemia
c. Pemeriksaan ocular impression cytology, menempelkan kertas saring pada
konjunctiva untuk melihat bentuk dari sel goblet, jika gepeng dan tidak ada inti, maka
dikatakan kurang vitamin A. 1
Pemeriksaan Antropometrik
Pengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh dan komposisi tubuh.
Antropometri adalah pengukuran yang paling sering digunakan sebagai metode PSG
(Penilaian Status Gizi) secara langsung untuk menilai dua masalah utama gizi, yaitu: 1) KEP
(Kurang Energi Protein), khususnya pada anak-anak dan ibu hamil, 2) obesitas pada semua
kelompok umur. Berikut ini adalah beberapa cara pengukuran antropometri yang bisa
digunakan untuk melihat pertumbuhan individu/masyarakat.1
Massa tubuh
Berat badan adalah pengukuran antropometri yang paling sering digunakan meskipun sering
terjadi kesalahan dalam pengukuran, tetapi hasilnya cukup akurat. Berat badan
mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang. Pada orang dewasa
terdapat peningkatan jumlah lemak sehubungan dengan umur dan terjadi penurunan protein
otot. Berat badan sewaktu lahir dapat digunakan sebagai indikator status gizi bayi dengan cut
off point < 2500 gram dikatakan sebagai bayi dengan BBLR. Untuk menilai status gizi
biasanya berat badan dihubungkan dengan pengukuran lain, seperti umur dan tinggi badan.1
Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan injak digital (Seca).
Subjek diukur dalam posisi berdiri dengan ketentuan subjek memakai pakaian seminimal
mungkin, tanpa isi kantong dan sandal. Pembacaan skala dilakukan pada alat dengan
ketelitian 0,1 kg.3
14
Pengukuran berat badan sangat menentukan dalam menilai status gizi seseorang. Berat badan
adalah pengukuran kasar terhadap berat jaringan tubuh dan cairan tubuh. Meningkatnya berat
badan dapat menunjukkan bertambahnya lemak tubuh atau adanya edema, dan penurunan
berat badan dapat menunjukkan adanya perkembangan penyakit maupun asupan nutrisi yang
kurang. Komposisi tubuh dapat berubah meskipun berat badan tetap, sedangkan pengukuran
komposisi tubuh ditujukkan untuk menentukan massa lemak, dan massa bebas lemak.3
Pengukuran linier (panjang)
Dasar pengukuran linier adalah tinggi (panjang) atau stature dan merefleksikan pertumbuhan
skeletal. Pengukuran linier lainnya seperti tulang biasa digunakan untuk tujuan tertentu.
Misalnnya panjang lengan atas atau kaki.1
1. Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan seseorang pada prinsipnya adalah mengukur jaringan
tulang skeletal yang terdiri dari kaki, panggul, tulang belakang, dan tulang
tengkorak. Penilaian status gizi pada umumnya hanya mengukur total tinggi (atau
panjang) yang diukur secara rutin. Tinggi badan yang dihubungkan dengan umur
dapat digunakan sebagai indikator status gizi masa lalu.
2. Panjang badan
Panjang badan dilakukan pada balita yang berumur kurang dari dua tahun atau
kurang dari tiga tahun yang sukar untuk berdiri pada waktu pengumpulan data
tinggi badan.
3. Lingkar kepala
Pengukuran lingkar kepala biasa digunakan pada kedokteran anak yang digunakan
untuk mendeteksi kelainan seperti hydrocephalus (ukuran kepala besar) atau
microcephaly (ukuran kepala kecil). Untuk melihat pertumbuhan kepala balita
dapat digunakan grafik Nellhaus.
4. Lingkar dada
Pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berumur 3 tahun sehingga biasa
digunakan pada anak berusia 2-3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat
digunakan sebagai indikator KEP pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan
kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat daripada
lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan dada yang lambat
sehingga rasio lingkar dada dan kepala < 1.
5. Lingkar lengan atas
Lingkar lengan atas (LILA) biasa digunakan pada anak balita dan wanita usia
subur. Prngukuran LILA dipilih karena pengukuran relatif mudah, cepat, harga
15
alat murah, tidak memerlukan data umur untuk balita kadang kala susah
mendapatkan data umur yang tepat. LILA mencerminkan cadangan energi
sehingga pengukuran ini dapat mencerminkan status KEP (kurang energi protein)
pada balita atau KEK (kurang energi kronik) pada ibu WUS dan ibu hamil.
Pengukuran LILA pada WUS dan ibu hamil adalah untuk mendeteksi risiko
terjadinya kejadian bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Cut off point
untuk balita yang menderita KEP adalah < t12,5 cm sedangkan risiko KEK untuk
WUS dan bumil adalah < 23,5 cm.
6. Tinggi lutut
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga data tinggi badan
didapatkan dari tinggi lutut bagi orang yang tidak dapat berdiri atau manula. Pada
manula digunakan tinggi lutut karena pada manula telah terjadi penurunan masa
tulang yang menyebabkan bungkuk sehingga sukar untuk mendapatkan data tinggi
badan yang akurat. Untuk mendapatkan data tinggi badan dari berat badan dapat
menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia lebih dari 59
tahun. Untuk mendapatkan data tinggi badan dari berat badan dapat menggunakan
rumus berikut ini:
Pria
: (2,02 x tinggi lutut (cm)) (0,04 x umur (tahun) + 64,19)
Wanita
: (1,83 x tinggi lutut (cm)) (0,24 x umur (tahun) + 84,88)
Komposisi tubuh
Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi pada penderita KEP. Antropometri
jaringan dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat.1
Lemak tubuh
Lemak tubuh terdiri dari jaringan adipose, lemak subkutan, dan lemak visceral.
Kompartemen tubuh dapat mengalami perubahan akibat penurunan atau peningkatan asupan
energi, aktivitas fisik, proses menua, atau perubahan-perubahan patologis yang diakibatkan
oleh suatu penyakit.3
Unsure terbesar tubuh manusia terdiri dari air (50-60% berat badan). Komposisi terbesar
kedua adalah lemak tubuh (10-20% pada pria dan 20-30% pada wanita). Sisanya adalah
protein, dan karbohidrat dalam otot-otot serta mineral yang membentuk tulang. Lemak tubuh
disimpan dalam 2 jenis yaitu untuk lemak esensial dan cadangan lemak. Lemak esensial
ditemukan di sumsum tulang belakang, sistem saraf pusat, kelenjar susu, dan organ tubuh lain
16
yang dibutuhkan untuk fungsi fisiologi normal; sedangkan cadangan lemak berada pada
lemak intermuskular dan intramuscular, lemak di sekeliling organ dan saluran cerna, serta
lemak subkutan.3
Persentase lemak tubuh merupakan persentase massa lemak tubuh (berat lemak) terhadap
berat badab (BB) yaitu diperoleh dari perbandingan antara massa lemak tubuh dengan BB x
100%; sedangkan lemak viseral adalah lemak yang terletak pada bagian abdomen yang
dikelilingi oleh organ-organ internal yang vital. Massa lemak visceral yang besar
menggambarkan batang tubuh yang besar pula dan berhubungan dengan tinggi badan (TB).
Secara umum, dengan menurunnya massa otot, persentase lemak tubuh meningkat 2% dari
berat badan per 10 tahun setelah usia 30 tahun. 3
Lemak tubuh sering ditentukan dengan antropometri, yaitu dengan mengukur :
1. Tebal lipatan kulit.
2. Rasio lingkar pinggang (lingkar pinggang dibagi lingkar panggul) untuk
menentukan lemak yang ada dibagian panggul dan bokong.3
3. Lingkar pinggang untuk menentukan kandungan lemak abdominal yang
diukur dengan computer tomografi.
Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa. Perubahan
metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam
lemak bebas, disbanding dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki
dan tangan. Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang.
Pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan. Perbedaan distribusi
lemak tubuh. Ukuran yang umur. Digunakan adalah rasio lingkar
pinggang-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus
dilakukan. Oleh tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat, karena
perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang berbeda.
Rasio
Lingkar otot lengan digunakan sebagai indeks dari kehilangan otot pada lansia. Triseps,
subskapular dan pengukuran ketebalan lipatan kulit lainnya dapat digunakan untuk
memperkirakan jaringan adiposa. Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis
kelamin dan umur. Lemak bawah kulit pria 3.1 kg, wanita 5.1 kg. 3
Indeks antropometri
Pengertian indeks antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter. Indeks
antropometri bisa merupakan rasio dari satu pengukuran terhadap satu atau lebih atau yang
dihubungkan dengan umur.1
Beberapa indeks antropometri adalah sbb:
BB/U (Berat badan terhadap Umur)
BB/TB
IMT
BB kurang
< 18,5
BB normal
18,5 22,9
BB lebih
23.0
Preobesitas
Obesitas I
Obesitas II
23.0 24.9
25.0 29.9
30
Kerugian :
1. Relative tidak sensitive dan tidak dapat deteksi gangguan status gizi untuk jangka
waktu pendek (hari/minggu).
2. Tidak dapat bedakan gangguan pertumbuhan dan perubahan komposisi tubuh
karena defisiensi nutrient/masukkan energy tak seimbang.
3. Faktor-faktor gizi tertentu dapat kurang spesifitas dan sensitifitas pengukuran
antripometry.
19
4. Error dapat terjadi pada antropometri gizi yang dapat pengaruhi ketepatan,
spesifitas dan validitas pengukuran/indeks.
Error dapat disebabkan oleh 3 efek utama :
Error pengukuran
Perubahan komposisi jaringan tertentu
Asumsi yang tidak valid dalam menghitung komposisi tubuh dan
pengukuran antropometrik.
Faktor internal
Adalah modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan. Melalui genetik dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, yang ditandai dengan Intensitas dan
kecepatan pembelahan, Derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, Umur
pubertas dan Berhentinya pertumbuhan tulang.1
Faktor eksternal
Terdiri dari obat-obat, diet, lingkungan dan penyakit. Faktor lingkungan sangat
menentukan tercapainya. Terdiri dari iklim dan daerah kumuh. Yang termasuk faktor
lingkungan adalah bio-fisikpsikososial. Faktor dari Obat-obatan antara lain Alkohol,
tembakau dan kecanduan obat-obat lainnya.1
Faktor-faktor tersebut dapat secara bersama-sama mempengaruhi tubuh yang dapat kacaukan
interpretasi data antropometrik . Namun data itu dapat seimbang dengan indicator sensitive
bagi pertumbuhan , perkembangan , dan kesehatan bayi dan anak . Penilaian status gizi
dengan menggunakan antropometri ini memiliki kelebihan dan keterbatasan.1
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang
digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah
digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan,
makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.14
21
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan harus
mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat,
protein dan lemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan berat badan yang
normal. Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia sekolah dengan
menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks Massa Tubuh);
dan pada lansia dengan KMS Usia. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan
lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi, jantung, DM,
dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan energi dari jaringan
otak/ lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja,
prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.
Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian
(singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks
penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar. Golongan karbohidrat
sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar).
Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari jumlah kecukupan energi atau 3 4
sendok makan setiap hari. Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat
kompleks (selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka
kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi, membantu
penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan. Tiga golongan lemak: lemak
yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (paling mudah dicerna), lemak yang
mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang mengandung
asam lemak jenuh (sulit dicerna). Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda
22
dan tak jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan
sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani. Konsumsi lemak dan minyak kurang sama
dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak
nabati: hewani= 2 : 1
Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan pembuluh
darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi risiko penyakit
jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak
omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.
Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80
ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat
mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan
penurunan IQ. Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY . Dasar penghitungan
klasifikasi pengurangan point IQ adalah :
Kretin (GAKY berat)
Gondok
Bayi di daerah GAKY
GAKY bentuk lain
50 poin
5 poin
10 poin
10 poin
1 kapsul / tahun
2 kapsul / tahun @ 200 mg
1 kapsul / tahun
1 kapsul / tahun selama menyusui
besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Zat
besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap (10-20%) daripada zat besi pangan
asal nabati/non haeme (1-2%). Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih
sama dengan 63% bumil dan 55% balita.
Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti daging, ikan dan
telur,
vitamin
C,
vitamin
A,
Zink
(Zn)
dan
asam
folat.
Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD selama 90
hari. Untuk balita dapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200
mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat.
Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI Eksklusif = pemberian
ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang
15-20%.
MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Pesan 8: Biasakan makan pagi
Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan
tubuh,
meningkatkan
produktifitas
kerja
dan
meningkatkan
konsentrasi
belajar.
Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari. Sedangkan resiko
tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang berupa menurunnya kadar
gula darah.
Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam tubuh
adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan
garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air besar dan
buang air kecil. Kebutuhan air minum 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan kecukupan air
minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.
Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur
24
Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran; mencegah kelebihan
berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot; memperlambat proses penuaan.
Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan.
Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh 50-100 m.
Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol
Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat kebiasaan minum
minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat gizi yang
penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang gizi;
penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan efek samping
minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan hilang kendali diri.
Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi (aman untuk
kesehatan). Syarat makanan aman adalah wholesome (zat-zat gizi tidak banyak yang hilang
dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan diubah
bentuk
fisiknya).
Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa berubah; lewat
tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan pengawet; cara pengolahan
yang tidak benar.
Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat
gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain. Beberapa singkatan yang lazim
digunakan dalam label antara lain:
MD:
ML:
Exp:
SNI:
SP:
Kesimpulan
25
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka
ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan
tidak kekurangan. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang adalah
lingkungan fisik, biologis, budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Ada beberapa cara penilaian
status gizi secara langsung, yaitu tes laboratorium, biofisik, pemeriksaan tanda-tanda klinis,
dan pengukuran antropometri.
Berdasarkan analisis hasil belajar mandiri, hipotesisnya adalah keterbatasan anggaran
menyababkan penialain gizi dilakukan secara antropometrik
Daftar Pustaka
1. Hartriyanti Y, Triyanti. Gizi dan kesehatan masyarakat. Edisi ke-1. Jakarta. Raja
Grafindo Persada. 2008. Hal 275.
2. Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC. 2010
3. Barasi ME. At a glance ilmu gizi. Jakarta. Erlangga. 2007. Hal 26-7.
4. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis; alih bahasa, Brahm U; editor, Suyono J, Sadikin V, Mandera LI. Jakarta: EGC;
2000.h.650-2.
5. Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2009. Hal 517537.
6. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat; alih bahasa, Syabariyah S; editor,
Komalasari. Jakarta: EGC; 2002.h.118-29.
7. Corwin EJ. Patofisiologi: buku saku edisi 3; alih bahasa, Subekti NB; editor, Yudha
EK. Jakarta: EGC; 2009.h.619-23.
8. Anderson PD. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia: latihan dan panduan belajar.
Jakarta: EGC; 1999.h.186-92.
9. Buwono ID. Kebutuhan asam amino esensial dalam ransum ikan. Jakarta: Ikapi;
2000.h.278-9.
10. Supariasa IDN. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC. 2002
11. Fatmah. Gizi usia lanjut. Jakarta : Erlangga. 2010: hal 44-6.
12. http://www.eurekaindonesia.org/wp-content/uploads/antropometri-gizi.pdf
13. Yasavati K, Santoso M, Rumawas JSP, Gracia JMT Winaktu, Titi Sunarwati S, Harun
Adam. Buku panduan ketrampilan klinik 3 FK UKRIDA. Jakarta : FK UKRIDA.
2011: hal 12.
14. Almatsier, S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2001.
26