Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENYAKIT TIDAK MENULAR

GASTRITIS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah EPIDEMIOLOGI Yang Diampu Oleh Ibu
Niska Salsiani Sinta, S.KM.,M.Kes

Disusun Oleh :

KELOMPOK III (TIGA)

1. SHERLY LESTARI (PBB200009)


2. AINUN NUGRAHANI SAHLIA (PBB200010)
3. FELY FEBRIANTI (PBB200011)
4. WA ODE ASRARIA (PBB200012)

POLITEKNIK BAUBAU
PRODI REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penyakit Tidak
Menular (GASTRITIS)“ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Niska
Salsiani Sinta, S.KM.,M.Kes pada mata kuliah Epidemiologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang kesehatan tentang penyakit tidak menular bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Niska Salsiani Sinta, S.KM.,M.Kes, selaku
dosen mata kuliah Epidemiolog yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami terhadap Kesehatan tentang penyakit tidak menular.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Terima kasih.

Baubau, 28 April 2021

Penyusun

KELOMPOK III
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
A. Pengertian Penyakit Gastritis.....................................................................................................3
B. Gejala Penyakit Gastritis............................................................................................................4
C. Penyebab Penyakit Gastritis......................................................................................................4
D. Diagnosis Penyakit Gastritis.......................................................................................................5
E. Pengobatan Penyakit Gastritis...................................................................................................6
F. Data Penyakit Gastritis Di Puskesmas Kaledupa Selatan............................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global.
Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia < 70 tahun ; penyakit
cardiovascular (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,
penyakit pencernaan dan PTM lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30%, serta 4%
kematian disebabkan diabetes. Gastritis merupakan salah satu masalah saluran pencernaan
yang paling sering terjadi dan paling sering dijumpai di klinik karena diagnosisnya sering
hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi. Gastritis dianggap
sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari suatu penyakit yang
dapat mengganggu kualitas hidup seseorang.

Badan penelitian kesehatan WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa negara


dunia dan mendapatkan hasil dari angka persentase kejadian gastritis di dunia ,
diantaranya Inggris 22% , China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5%.
Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap
tahunnya. Angka kejadian gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di
Shanghai sekitar 17,2% yang secara substansial lebih tinggi daripada populasi di barat
yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik. Persentase dari angka kejadian gastritis di
Indonesia menurut WHO adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di
Indonesia cukup tinggi dengan angka kejadian 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa
penduduk. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, gastritis merupakan salah
satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di
Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9 %).

Tahun 2020, penyakit gastritis merupakan salah satu penyakit dalam sepuluh penyakit
terbanyak pada pasien rawat inap dipuskeskas sandi, kaledupa selatan (Wakatobi). Dan
menyerang lebih banyak perempeuan dari pada laki-laki.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dari Penyakit Gastritis?


2. Apa Saja Gejala Penyakit Gastritis?
3. Apa Saja Penyebab Penyakit Gastritis?
4. Bagaimana Cara Mendiagnosis Penyakit Gastritis?
5. Bagaimana Cara Pengobatan Penyakit Gastritis?
6. Bagaimana Data Penyakit Gastritis Yang Ada DiPuskesmas Kaledupa Selatan?
C. Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas dari Dosen/pemgajar


2. Memaparkan pengertian dari penyakit gastritis
3. Menjelaskan Gejala Penyakit Gastritis
4. Menjelaskan Penyebab Penyakit Gastritis
5. Menjelaskan Penyebab Penyakit Gastritis
6. Menjelaskan Cara Mendiagnosis Penyakit Gastritis
7. Menjelaskan Cara Pengobatan Penyakit Gastritis
8. Melihatkan Data Penyakit Gastritis Yang Ada DiPuskesmas Kaledupa Selatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Gastritis

Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat peradangan dinding
lambung. Pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung ini terdapat kelenjar yang
menghasilkan asam lambung dan enzim pencernaan yang bernama pepsin. Untuk
melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung,
dinding lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus tersebut rusak,
dinding lambung rentan mengalami peradangan.

Secara umum, gastritis dibagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis akut dan kronis.
Dikatakan gastritis akut ketika peradangan pada lapisan lambung terjadi secara tiba-tiba.
Gastritis akut akan menyebabkan nyeri ulu hati yang hebat, namun hanya bersifat
sementara.

Sedangkan pada gastritis kronis, peradangan di lapisan lambung terjadi secara


perlahan dan dalam waktu yang lama. Nyeri yang ditimbulkan oleh gastritis kronis
merupakan nyeri yang lebih ringan dibandingkan dengan gastritis akut, namun terjadi
dalam waktu yang lebih lama dan muncul lebih sering. Peradangan kronis lapisan lambung
ini dapat menyebabkan perubahan struktur lapisan lambung dan berisiko berkembang
menjadi kanker.

Selain berisiko menimbulkan kanker, gastritis juga dapat menyebabkan pengikisan


lapisan lambung. Pengikisan lapisan lambung ini dikenal dengan gastritis erosif, yang
dapat menyebabkan terjadinya luka dan perdarahan pada lambung. Gastritis tipe erosif
lebih jarang terjadi dibandingkan gastritis non erosif.
B. Gejala Penyakit Gastritis

Gejala Gastritis yang dirasakan dapat berbeda pada tiap penderita. Akan tetapi,
kondisi ini bisa juga tidak selalu menimbulkan gejala. Beberapa contoh gejala gastritis
adalah:

 Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.


 Perut kembung.
 Cegukan.
 Mual.
 Muntah.
 Hilang nafsu makan.
 Cepat merasa kenyang saat makan.
 Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.
 Muntah darah.

Jika seseorang menderita gastritis erosif hingga menyebabkan luka atau perdarahan
pada lambung, gejala yang muncul adalah muntah darah dan tinja berwarna hitam. Akan
tetapi, tidak semua nyeri pada perut menandakan gastritis. Berbagai penyakit juga dapat
menimbulkan gejala yang mirip dengan gastritis, seperti penyakit Crohn, batu empedu,
dan keracunan makanan. Oleh karena itu diagnosis untuk menentukan penyebab terjadinya
nyeri perut sangat penting untuk dilakukan.

C. Penyebab Penyakit Gastritis

Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung. Dinding lambung tersusun
dari jaringan yang mengandung kelenjar untuk menghasilkan enzim pencernaan dan asam
lambung. Selain itu, dinding lambung juga dapat menghasilkan lendir (mukus) yang tebal
untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan akibat enzim pencernaan dan
asam lambung. Rusaknya mukus pelindung ini dapat menyebabkan peradangan pada
mukosa lambung.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan rusaknya mukus pelindung, adalah:

 Infeksi bakteri. Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab gastritis yang
cukup sering terjadi, terutama di daerah dengan kebersihan lingkungan yang
kurang baik. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada lambung dan
menimbulkan gastritis, cukup banyak jenisnya. Namun, yang paling sering
adalah bakteri Helicobacter pylori. Selain dipengaruhi faktor kebersihan
lingkungan, infeksi bakteri ini juga dipengaruhi oleh pola hidup dan pola
makan.
 Pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, lapisan mukosa lambung akan
mengalami penipisan dan melemah. Kondisi inilah yang menyebabkan
gastritis lebih sering terjadi pada lansia dibandingkan orang yang berusia lebih
muda.
 Berlebihan mengonsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol dapat
mengikis lapisan mukosa lambung, terutama jika seseorang sangat sering
mengonsumsinya. Pengikisan lapisan mukosa oleh alkohol dapat
menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding lambung, sehingga
mengakibatkan terjadinya gastritis, terutama gastritis akut.
 Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri yang
dikonsumsi terlalu sering dapat menghambat proses regenerasi lapisan mukosa
lambung, yang berujung pada cedera dan pelemahan dinding lambung,
sehingga lebih mudah mengalami peradangan. Beberapa obat pereda nyeri
yang dapat memicu gastritis jika dikonsumsi terlalu sering, adalah aspirin,
ibuprofen, dan naproxen.
 Autoimun. Gastritis juga dapat terjadi karena dipicu oleh penyakit autoimun.
Gastritis jenis ini disebut gastritis autoimun. Gastritis autoimun terjadi pada
saat sistem imun menyerang dinding lambung, sehingga menyebabkan
peradangan.
Selain penyebab di atas, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami gastritis adalah:
 Penyakit Crohn.
 Infeksi virus.
 Kebiasaan merokok.
 Infeksi parasit.
 Refluks empedu.
 Gagal ginjal.
 Penggunaan kokain.
 Menelan zat yang bersifat korosif dan dapat merusak dinding lambung,
misalnya obat pembasmi hama.

D. Diagnosis Penyakit Gastritis

Pasien yang diduga menderita gastritis terlebih dahulu akan menjalani pemeriksaan
riwayat kesehatan serta pemeriksaan fisik oleh dokter. Pemeriksaan riwayat kesehatan
mencakup menanyakan mengenai gejala yang muncul, sudah berapa lama dirasakan, serta
kondisi kesehatan pasien secara umum. Untuk diagnosis yang lebih akurat, dokter akan
menyarankan pasien menjalani pemeriksaan lanjutan. Di antaranya:

 Tes untuk infeksi Helicobacter pylori. Contohnya adalah tes darah, tes sampel
tinja, atau uji urea pada pernapasan (urea breath test). Selain untuk mendeteksi
keberadaan bakteri Helicobacter pylori, tes darah juga dapat mendeteksi jika
pasien mengalami anemia. Tes sampel tinja juga dapat mendeteksi jika pasien
menderita gastritis, terutama gastritis erosif dengan mendeteksi keberadaan
darah pada tinja.
 Gastroskopi, guna melihat adanya tanda-tanda peradangan di dalam lambung.
Pemeriksaan gastroskopi dilakukan dengan cara memasukkan selang khusus
yang sudah dipasangi kamera di ujungnya. Selang dimasukkan ke dalam
lambung melalui mulut, untuk melihat kondisi lambung. Pemeriksaan ini
terkadang dikombinasikan dengan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan
pada daerah yang dicurigai mengalami radang, untuk selanjutnya diteliti di
laboratorium. Biopsi juga bisa dilakukan untuk melihat keberadaan bakteri
pylori.
 Pemeriksaan foto Rontgen. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi
saluran pencernaan bagian atas. Untuk membantu melihat luka pada saluran
pencernaan, terutama lambung, pasien akan diminta untuk menelan cairan
barium terlebih dahulu sebelum foto Rontgen dilakukan.

E. Pengobatan Penyakit Gastritis

Pengobatan yang diberikan kepada pasien oleh dokter, tergantung kepada penyebab
dan kondisi yang memengaruhi terjadinya gastritis. Untuk mengobati gastritis dan
meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan, dokter dapat memberikan obat-obatan berupa:

 Obat antasida. Antasida mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa


nyeri) secara cepat, dengan cara menetralisir asam lambung. Obat ini efektif
untuk meredakan gejala-gejala gastritis, terutama gastritis akut. Contoh obat
antasida yang dapat dikonsumsi oleh pasien adalah aluminium hidroksida dan
magnesium hidroksida.
 Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker). Obat ini mampu meredakan gejala
gastritis dengan cara menurunkan produksi asam di dalam lambung. Contoh
obat penghambat histamin 2 adalah ranitidin, cimetidine, dan famotidine.
 Obat penghambat pompa proton (PPI). Obat ini memiliki tujuan yang sama
seperti penghambat histamin 2, yaitu menurunkan produksi asam lambung,
namun dengan mekanisme kerja yang berbeda. Contoh obat penghambat
pompa proton adalah omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, rabeprazole,
dan pantoprazole.
 Obat antibiotik. Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang disebabkan
oleh infeksi bakteri, yaitu Helicobacter pylori. Contoh obat antibiotik yang
dapat diberikan kepada penderita gastritis adalah amoxicillin, clarithromycin,
tetracycline, dan metronidazole.
 Obat antidiare. Diberikan kepada penderita gastritis dengan keluhan diare.
Contoh obat antidiare yang dapat diberikan kepada penderita gastritis adalah
bismut subsalisilat.

Untuk membantu meredakan gejala dan penyembuhan gastritis, pasien perlu


menyesuaikan gaya hidup dan kebiasaan. Pasien akan dianjurkan untuk membuat pola dan
jadwal makan yang teratur. Pasien yang sering makan dengan porsi besar, akan dianjurkan
untuk mengubah porsinya menjadi sedikit-sedikit, sehingga jadwal makan menjadi lebih
sering dari biasanya. Selain itu, pasien sebaiknya menghindari makanan berminyak, asam,
atau pedas, guna mencegah gajala gastritis bertambah parah.

Jika sering mengonsumsi minuman beralkohol, pasien akan dianjurkan untuk


mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan tersebut. Stres juga dapat menjadi
pemicu timbulnya kondisi ini. Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk mengendalikan
tingkat stresnya, agar dapat membantu pemulihan.

Jika gejala gastritis sering kambuh akibat penggunaan obat pereda nyeri jenis
antiinflamasi nonsteroid (OAINS), maka sebaiknya pasien mengonsultasikan hal tersebut
kepada dokter.
No KECAMATAN PUSKESMAS PENYAKIT GASTRISTIS (MAAG)
JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+ L P L+
P P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KALEDUPA SANDI 1 5 6 - - -
LANGGE 1 3 4 - - 0,0 #DIV/0! 0,0
2 SELATAN TANJUNG 2 2 - - - #DIV/0! 0,0 0,0
3 TANOMENA 1 5 6 - - - 0,0 0,0 0,0
4 LENTEA 2 2 - - 0,0 #DIV/0! 0,0
DARAWA 3 3 - - -
5 DESA PAJAM 4 4 - - -
6
7
8
9
10
11

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 24 27 0 0 0 0,0 0,0 0,0


INCIDENCE RATE PER 100.000 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
PENDUDUK

F. Data Penyakit Gastritis Di Puskesmas Kaledupa Selatan


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak menular dan bukan
disebabkan oleh penularan vektor, virus atau bakteri, namun lebih banyak disebabkan oleh
perilaku dan gaya hidup.

WHO (World Health Organozation) menyebutnya "Non Communicable Disease


(NCD) is a disease that is not transmissible directly from one person to another"; adalah
penyakit yang tidak menular langsung dari satu orang ke orang lain. Dominasi masalah
kesehatan di masyarakat saat ini mulai bergeser dari penyakit menular menjadi ke arah
penyakit tidak menular. Penyebab kematian utama penduduk semua golongan umur pada
saat ini disebabkan oleh PTM secara berurutan yaitu stroke, hipertensi, diabetes mellitus,
tumor ganas/kanker, penyakit jantung dan pernafasan kronik.

B. Saran

Perilaku hidup sehat seperti : tidak merokok, konsumsi sayur dan buah lebih dari 5
porsi per hari, konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok the per orang per hari, konsumsi
gula tidak lebih dari 4 sendok makan per orang per hari, konsumsi lemak (minyak) tidak
lebih dari 5 sendok makan perorang perhari, aktifitas fisik minimal 30 menit per hari
sebanyak 3-5 kali per minggu, tidak mengonsumsi alkohol dan kendalikan stres.

Lingkungan yang sehat : bebas polusi udara, kendaraan yanglayak jalan, fasilitas
umum untuk aktifitas fisik seperti tempat bermain dan olahraga.

Menjaga kondisi tubuh seperti : berat badan ideal, gula darah normal, kolesterol dan
tekanan darah normal.
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/32661/4/BAB%201.pdf
https://www.alodokter.com/gastritis
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/penyakit-tidak-menular-ptm-penyebab-dan-
pencegahannya
https://www.google.com/search?
q=gastritis&safe=strict&sxsrf=ALeKk03kkJc4tz8qILkSYeJTKrTqp-0Q-
g:1619700773314&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiPjPHJv6PwAhVRjeYK
HRwICEwQ_AUoAXoECAEQAw#imgrc=Q0Fyk1B9gtTieM

Anda mungkin juga menyukai