DI SUSUN OLEH:
1. MELANI TRIFANI
2. NABILA AUREN NANDA
3. NADIA PATONAH
4. RANI AMELIA
5. RESA JAMIATUL GINA
6. RIKA ASNELIA
7. SANTI ASMARA INDAH
8. SEKAR PRATIWI
9. SELA ANGGRAINI
10. SINDY CLAUDIA
11. SONIA IRA PUTRI
12. TASSA PUTRI ZAHARA
13. VEGI VIRGINIA AYU NINGSI
14. YOLANDA FRANSISKA
15. YULISTIA HARIANI
PENULIS
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................
Kata Pengantar
BAB I Pembahasan
BAB II Penutup
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI
MELIPUTI
1. PENYUSUNAN MENU BERBAGAI KELOMPOK UMUR
Menu makanan untuk bayi baru dapat disusun setelah bayi berusia 12 bulan
hingga 24 bulan. Hal ini disebabkan karena , bayi hingga usia 6 bulan hanya
mengkonsumsi ASI. Sedangkan usia 6 – 9 bulan konsumsi bayi sudah mulai
divariasikan dengan makanan lembek. Dan setelah berumur 12 bulan bayi baru
dapat mengkonsumsi menu yang sama dengan makanan keluarga, namun
dengan porsi setengah dari porsi orang dewasa. Persyaratan makanan untuk
bayi dapat dilihat pada Bab sebelumnya. Sekarang mari kita lihat susunan menu
untuk bayi usia 12 hingga 24 bulan. Menu yang disusun untuk bayi
harus mengandung 800 sampai 1000 Kkal per hari dan mengandung 15 – 20
gram protein.
Menu untuk bayi sebaiknya diberikan dengan porsi kecil namun frekuensi yang
tinggi. Jangan paksakan bayi untuk menghabiskan makanan yang kita sajikan,
karena hal ini dapat menimbulkan trauma pada bayi. Trauma ini dapat
menyebabkan bayi tidak ada nafsu makan atau kehilangan rasa nyaman
untuk menikmati makanannya. Oleh karena itu porsi yang diberikan harus dicoba
sedikit demi sedikit.
Menyusun menu untuk balita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar
menu tersusun dengan baik sesuai dengan persyaratan makanan bagi balita.
Penyusunan menu balita berdasarkan kepada persyaratan pengaturan
makanan bagi balita telah dijelaskan secara rinci pada Bab sebelumnya. Selain
itu juga mengacu kepada kecukupan gizi bagi balita yaitu 1250 – 1750 kaoril per
hari dan 23-32 gram protein, variasi penggunaan bahan makanan, dan
pengenalan berbagia rasa dari makanan dan bahan makanan itu sendiri.
Penyusunan menu yang baik bagi balita akan membantu ibu dalam memulai
pendidikan gizi bagi anak. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang seimbang
sangat menentukan pola dan kebiasaan makan ketika umur mereka beranjak
remaja. Bahkan jika menu seimbang sudah diterapkan sejak dini akan
membantu membentuk pola makan hingga dewasa.
Jika berbagai persyaratan dalam pengaturan makanan sudah dijelaskan
sebelumnya, maka sekarang kita dapat melihat contoh dari menu untuk balita
yang disusun berdasarkan pola
makana sehat dan gizi seimbang.
Balita penuh dengan imajinasi. Untuk itu imajinasi mereka dcapat kita gunakan
untuk meningkatkan nafsu makan balita yang sering mengalami gangguan.
Bentuk dari makanan yang disajikan turut mempengaruhi selera makan pada
balita. Selain itu variasi dalam warna juga menggugah selera mereka
untuk mencicipi hidangan yang disajikan. Namun perlu diingat porsi untuk balita
masih kecil, begitu juga denan potongan makanan yang disajikan. Selain itu
makanan yang menyulitkan mereka saat makan sebaiknya dihindari, seperti ikan
yang bertulang halus dan banyak. Sebaiknya menggunakan ikan yang
sudah difillet dan sebagainya. Pada tabel berikut ini dapat kita lihat contoh
susunan menu untuk balita perhari dengan berbagai kombinasinya.
MENYUSUN MENU
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung:
1. Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang
2. Bahan makanan sumber zat pembangunan:Protein hewani: telur, ikan,
daging, susu, keju,Protein nabati : tempe, tahu.
3. Bahan makanan sumber zat pengatur :Sayuran : bayam, buncis, wotel,
tomat,Buah : pisang, pepaya, jeruk, apel
4. Untuk membuat menu yang bergizi lengkap dan seimbang perlu disusun
dari ketiga golongan bahan makanan di atas, dan dapat ditambahkan
jenis makanan yang dapat memperkaya rasa menu misalnya; minyak,
mentega, gula.
5. Banyaknya kalori yang harus dikomsumsi dan jumlah kalorinya
disesuaikan dengan umur (Sulistyoningsih, 2010)
6. Buat suatu pola dan susunan menu untuk suatu jangka waktu yang
diinginkan (misal 3 hari, 5 hari, 10 hari)
7. Mula-mula cantumkan makanan pokok dalam daftar menu tersebut, Buat
variasi untuk penganekaragaman.
8. Cantumkan lauk pauk, dipilih dari protein yang berasal dari hewani dan
dari tumbuh-tumbuhan (Nabati ). Buat bervariasi setiap hari.
9. Cantumkan Sayuran, usahakan setiap hari menggunakan sayuran yang
berwarna hijau.
10. Kemudian cantumkan buah. Penggunaan sayuran dan buah yang sedang
musim akan sangat membantu masalah biaya.
11. Terakhir cantumkan makanan selingan, usahakan menggunakan
beranekaragam bahanmakanan. Misalnya pecel, bubur kacang hijau,
kolak ubi dan sebagainya
Beras
Beras yang baik adalah beras yang selaput airnya masih melekat beras tumbuk
atau beras yang digiling namun tidak sampai bersih) sehingga kandungan
vitamin B di dalamnya tidak hilang. Pilih beras yang masih baru yaitu baunya
harum, tidak berkutu, dan butir-butirnya tidak melekat dengan yang lain. Jika
beras sudah lama, baunya akan terasa apek.
Tepung-tepungan
Tepung yang baik adalah yang kering, tidak mengumpal, tidak berkutu, dan tidak
berbau apek. Tepung yang dijual dalam kemasan plastik, lebih terjamin
kebersihannya dibandingkan dengan yang dijual tanpa kemasan. Jangan lupa
periksa tanggal masa berlakunya (kadaluarsa).
Kacang-Kacangan Kering
Tahu dan tempe yang baik bentuknya utuh, tidak hancur, tidak berubah warna,
tidak berlendir, dan tidak berbau busuk atau asam.
Sayuran
Sayuran segar warnanya cerah, tidak layu, tidak pucat, dan tidak keriput.
Buah-buahan
Buah yang baik kematangannya sedang, baunya harum, kenyal dagingnya, dan
rasanya tidak asam atau sepat.
Daging Sapi
Pilih daging yang berwarna merah, tidak kebiruan, lumak, dan seratnya halus.
Ayam
Ayam yang Dagingnya segar berwarna putih, tidak kebiruan, dan kenyal.
Ikan
Ikan segar insangnya berwarna merah. Jika permukaan kulitnya ditekan akan
terasa kenyal dan tidak berbekas. Sedangkan, pada ikan yang busuk terdapat
bekas lekukan jika permukaannya ditekan. Selain itu, baunya pun tidak sedap.
Hati
Hati yang segar berwarna merah segar, tidak berurat, dan kondisinya masih
utuh/tidak hancur.
Telur
Telur yang baik kuning telurnya masih utuh dan baunya tidak busuk
Perlu juga diwaspadai, maraknya bahan makanan mentah yang mengandung zat
kimia, terutama sayur dan buah yang ditanam melibatkan pestisida. Hal ini
membuat Anda harus selektif dalam memilih bahan makanan. Belilah kebutuhan
bahan mentah tanpa pestisida di tempat terpercaya. Jangan lupa untuk memilih
daging dan ikan yang paling segar untuk menghindari proses pembusukan yang
mengandung bakteri membahayakan.
Tak hanya selektif dalam memilih bahan makanan, Anda juga perlu
memperhatikan metode yang tepat dalam mengolah makanan dengan cara
sehat. Dengan begitu, Anda dapat meminimalisasi peluang berkembangnya
kuman dan bakteri yang ada di dalam makanan menyebar ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan hal berikut.
* Cuci bersih. Jangan lupa untuk mencuci bersih sayuran dan buah-buahan
yang akan diolah. Untuk menghilangkan bau amis pada bahan mentah, Anda
dapat mencucinya dengan air mengalir dan memberinya sari jeruk nipis. Jika
ingin mengolah daging, rebuslah dulu dengan air mendidih untuk menghilangkan
bakteri dan membuat daging lebih lunak.
Makanan Sehat
Manusia membutuhkan makanan supaya tetap hidup. Hanya saja, saat ini
mendapatkan makanan sehat ternyata terhitung sulit. Dari banyakan tayangan di
televisi, bisa kita cerna bahwa banyak makanan olahan yang telah diberi bahan
pengawet. Bahan makanan yang adapun tidak terlepas dari kontaminasi polutan
ataupun insektisida.
Masak Secukupnya
Masak makanan secukupnya untuk dimakan hari itu juga. Hal inii dapat
mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dan meminimalisir jumlah sampah.
Sektor peternakan juga merupakan pengguna air yang sangat besar. Maka
dengan mengurangi Produk hewani kita berperan dalam pelestarian bumi ini.
Bahkan saat ini telah berkembang diet Vegetarian, yaitu pola makan dengan
tidak menyantap makanan dari sumber hewani seperti daging, susu, telur, dan
produk turunanya.
Selain ramah lingkungan, mengurangi produk hewani juga terbukti sangat baik
untuk mencegah berbagai penyakit misalnya jantung koroner dan kanker dengan
catatan diimbangi asupan protein nabati yang cukup misalnya kacang-kacangan,
tahu, tempe, jamur, dll.
Kurangi Gorengan
Minyak goreng sebagian besar diproduksi dari minyak sawit. Sementara,
perkebunan sawit semakin mengancam keberlanjutan hutan hujan tropis kita
terutama di sumatera dan kalimantan. Semakin banyak kita mengkonsumsi
minyak goreng, makin terancam hutan hujan tropis yang menjadi paru-paru
dunia
1. Pisahkan makanan yang harus dimasak dulu sebelum dimakan dari bahan
makanan yang bisa langsung dimakan (misalnya, ayam, daging, dan ikan
dengan buah-buahan serta bahan makanan lainnya).
2. Segera simpan makanan mentah dan makanan sisa ke dalam kulkas minimal
dalam waktu 2 jam, untuk mencegah tumbuhnya bakteri.
3. Bagi-bagilah sisa makanan yang ingin Anda simpan dalam beberapa porsi
kecil agar cepat dingin di dalam kulkas.
4. Sebisa mungkin, jangan biarkan kulkas terlalu penuh. Udara yang sejuk harus
tetap bersirkulasi dengan baik agar makanan tetap dingin.
5. Bungkuslah ikan di kertas aluminium atau wadah tertutup sebelum disimpan di
lemari es. Anda bisa menyimpannya hingga 2 hari agar terjaga kualitasnya.
6. Anda bisa menyimpan ayam hingga 2 hari, dan daging segar selama 3 hari di
dalam kulkas.
7. Jika Anda tidak langsung mengolah daging, ikan atau ayam, Anda bisa
menyimpannya di lemari pembeku agar kualitasnya tetap terjaga.
9. Ciptakan ‘Zona’
Awali dari membuat pengelompokkan berdasarkan sifat/jenis bahan makanan.
Bisa diawali dengan memilih satu wadah penyimpanan berukuran sedang dan
transparan serta berilah label ‘bumbu-bumbu kering’. Letakkanlah beragam
kemasan kecil bumbu-bumbu kering Anda di wadah tersebut. Lanjutkan dengan
bahan-bahan yang lain, misalnya, kacang-kacangan, dll. Pengelompokkan
berdasarkan jenis/sifat dasar bahan jelas akan sangat membantu Anda mencari
dan menemukan bahan atau bumbu yang Anda butuhkan, kapan saja.
Makanan Sehat
Manusia membutuhkan makanan supaya tetap hidup. Hanya saja, saat ini
mendapatkan makanan sehat ternyata terhitung sulit. Dari banyakan tayangan di
televisi, bisa kita cerna bahwa banyak makanan olahan yang telah diberi bahan
pengawet. Bahan makanan yang adapun tidak terlepas dari kontaminasi polutan
ataupun insektisida.
Masak Secukupnya
Masak makanan secukupnya untuk dimakan hari itu juga. Hal inii dapat
mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dan meminimalisir jumlah sampah.
Sektor peternakan juga merupakan pengguna air yang sangat besar. Maka
dengan mengurangi Produk hewani kita berperan dalam pelestarian bumi ini.
Bahkan saat ini telah berkembang diet Vegetarian, yaitu pola makan dengan
tidak menyantap makanan dari sumber hewani seperti daging, susu, telur, dan
produk turunanya.
Selain ramah lingkungan, mengurangi produk hewani juga terbukti sangat baik
untuk mencegah berbagai penyakit misalnya jantung koroner dan kanker dengan
catatan diimbangi asupan protein nabati yang cukup misalnya kacang-kacangan,
tahu, tempe, jamur, dll.
Kurangi Gorengan
Minyak goreng sebagian besar diproduksi dari minyak sawit. Sementara,
perkebunan sawit semakin mengancam keberlanjutan hutan hujan tropis kita
terutama di sumatera dan kalimantan. Semakin banyak kita mengkonsumsi
minyak goreng, makin terancam hutan hujan tropis yang menjadi paru-paru
dunia
1. Pisahkan makanan yang harus dimasak dulu sebelum dimakan dari bahan
makanan yang bisa langsung dimakan (misalnya, ayam, daging, dan ikan
dengan buah-buahan serta bahan makanan lainnya).
2. Segera simpan makanan mentah dan makanan sisa ke dalam kulkas minimal
dalam waktu 2 jam, untuk mencegah tumbuhnya bakteri.
3. Bagi-bagilah sisa makanan yang ingin Anda simpan dalam beberapa porsi
kecil agar cepat dingin di dalam kulkas.
4. Sebisa mungkin, jangan biarkan kulkas terlalu penuh. Udara yang sejuk harus
tetap bersirkulasi dengan baik agar makanan tetap dingin.
5. Bungkuslah ikan di kertas aluminium atau wadah tertutup sebelum disimpan di
lemari es. Anda bisa menyimpannya hingga 2 hari agar terjaga kualitasnya.
6. Anda bisa menyimpan ayam hingga 2 hari, dan daging segar selama 3 hari di
dalam kulkas.
7. Jika Anda tidak langsung mengolah daging, ikan atau ayam, Anda bisa
menyimpannya di lemari pembeku agar kualitasnya tetap terjaga.
9. Ciptakan ‘Zona’
Awali dari membuat pengelompokkan berdasarkan sifat/jenis bahan makanan.
Bisa diawali dengan memilih satu wadah penyimpanan berukuran sedang dan
transparan serta berilah label ‘bumbu-bumbu kering’. Letakkanlah beragam
kemasan kecil bumbu-bumbu kering Anda di wadah tersebut. Lanjutkan dengan
bahan-bahan yang lain, misalnya, kacang-kacangan, dll. Pengelompokkan
berdasarkan jenis/sifat dasar bahan jelas akan sangat membantu Anda mencari
dan menemukan bahan atau bumbu yang Anda butuhkan, kapan saja.
4. MENYAJIKAN MAKANAN
a. Kombinasi Warna
Misalnya anda memasak sayur bayam, anda bisa menambahkan jagung manis
yang berwarna kuning. potongan sosis berwarna merah dan jamur kancing
berwarna putih, akan lebih terlihat menarik dilihat. selain itu juga bisa menambah
asupan gizi untuk keluarga.
b. Menggunakan Garnis
Garnis yang digunakan, harus bersifat segar. misalnya buah atau sayuran segar,
seperti tomat atau seledri. jika garnis yang digunakan terlihat tidak menarik,
maka penyajian makanan akan terlihat biasa, jadi anak-anak juga akan enggan
untuk mencicipi masakan yang sebenarnya sarat akan nilai gizi.
c. Menggunakan Tempat Berbeda
selain masakan yang sarat gizi, tempat yang digunakan juga akan berpengaruh
terhadap selera makan anak. jika anak melihat tampilan makanan yang unik,
maka anak akan tertarik untuk makan, sehingga orang tua tidak perlu repot untuk
membujuk agar anak mau makan. jadi anak juga tidak akan kekurangan gizi
yang harus didapatkan
KESIMPULAN
Makanan merupakan faktor penting yang dibutuhkan seseorang agar dapat
hidup sehat dan bugar. Kandungan berbagai unsur dalam makanan berfungsi
untuk membangun tubuh, mensuplai energi dan berbagai zat gizi sehingga tubuh
dapat menjalankan berbagai aktivitas. Konsumsi makanan harus beragam
karena tidak ada satu jenis makanan pun yang
mengandung komposisi gizi lengkap.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan menu agar dapat
diterima oleh setiap individu dan dapat memenuhi kecukupan akan zat gizi, yang
sesuai dengan Umur, Pekerjaan, Kesukaan, kesediaan, agama/religi.
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat di pertaggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pendidikan kesehatan
tentang gizi.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMK/article/view/4478
https://www.google.com/search?
q=PENDIDIKAN+KESEHATAN+TENTANG+GIZI&rlz=1C1CHBF_idID739ID741&o
q=PENDIDIKAN+KESEHATAN+TENTANG+GIZI&aqs=chrome..69i57j0l5.17114j0j7
&sourceid=chrome&ie=UTF-8