Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi memegang peranan penting dalam siklus kehidupan manusia. Kekurangan gizi

pada ibu hamil dapat menyebakan bayi dengan berat baadan lahir rendah (BBLR) dan

rendahnya tingkat kecerdasan pada bayi dan anak. Kekurangan gizi akan menimbulkan

gangguan pertumbuhan dan perkembbangan pada bayi dan anak yang apabila tidak diatasi

secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.

Pada usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

sehingga pada periode ini disebut sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode

emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang

sesuai untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak

pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas

akan berubah menjadi periode kritis yang akan menganggu tumbuh kembang bayi dan anak,

baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

Praktek pemberian MPASI terlalu dini masi terjadi. Data SDKI 2007 menunjukkan

bahwa 30% bayi usia dibawah 6 bulan selain asi juga diberi makanan; 18% ASI dan susu

formula, 9% ASI dan air putih serta 20% ASI dan “jus”. Masih cukup besar

jumlah/presentase bayi yang mendapatkan makanan prelaktal yakni makanan/cairan yang

diberikan sebelum bayi mendapatkan ASI (data Kabupaten Bone 1998, 75%). Pemberian

MPASI terkadang juga tidak cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Menurut SDKI,

hanya 41,2% bayi usia 6 -23 bulan diberi makanan sesuai dengan anjuran yakni ASI dan
MPASI lebih dari tiga kelompok makanan dengan frekuensi pemebrian makanan minimal

tiga kali sehari.

Pemberian MP-ASI lokal memiliki beberapa dampak positif antara lain ibu lebih memahami

dan lebih terampil membuat MP-ASI dari bahan pangan lokal sesuai kebiasaan dan sosial

budaya setempat. Diharapkan ibu dapat melanjutkan pemberian MP-ASI lokal secara

mandiri; memiliki potensi meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan hasil

pertanian; dan sebagai sarana dalam pendidikan atau penyuluhaan.

B. Tujuan

Untuk upaya pemanfaatan pangan lokal dalam meningkatkan variasi MP-ASI dengan bahan

yang mudah didapat dan bernilai gizi tinggi.


BAB II

PEMMBAHASAN

Pola pemberian MP-ASI mencakup tekdtur, frekuensi, dsn jumlah rata-rata setiap kali

makan menurut kelompok umur. Sebelum pemberian MP-ASI, ASI tetap diberikan semau bayi

(8-10 kali per hari) dan dapat diberikan makanan selingan 1-2 kali seperti sari buah dan jus buah.

Pola makan pemberian MP-ASI dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Pola Pemberian MP-ASI

Umur Bentuk MP-ASI Frekuensi Jumlah


Rata2/kali
Makan*
6 – 9 bulan Mulaidengan makanaan lumat/bubur 2 -3 kali/hari Mulai dengan 2-3 sdm/kali
halus, lembut, cukup kental, ditingkatkan bertahap sampai
dilanjutkan bertahap menjadi lebih ½ mangkok (± 125 ml) insert
kasar mangkok + sendok
9 – 12 bulan Makanan lembik misalnya makanan 3 - 4 kali/hari ½ mangkok (± 125 ml) insert
yang dicincang halus atau disaring foto mangkok dan sendok
kasar sampai makanan biasa
dipegang/diambil dengan tangan
12 -24 bulan Makanan kelurga, bila perlu masih 3 – 4 kali/hari ¾ sampai 1 mangkok (175 –
dicincang 250) insert foto mangkok dan
sendok
Cacatan : Lama per kali makan yang baik bagi anak maksimal 30 menit
Modifikasi Resep MP-ASI untuk usia 9-12 bulan

Nama Makanan : Bubur Ubi Wortel (MP-ASI sederhana)

Bahan :

1. 500 gr ubi jalar ungu

2. 500 gr wortel

3. 500 ml susu full cream

Untuk 10 porsi

Cara membuat :
1. Rebus ubi jalar ungu dan wortel, kemudian dihaluskan
2. Setelah halus, campur ubi jalar ungu dan wortel kemudian dimasak
3. Tambahkan susu full cream selagi dimasak, kemudian masak sampai mengental
4. Angkat bubur dan disajikan.

Nilai Gizi :

Energi : 318,7 kkal Vitamin A : 787 µg


Protein : 15,1 gr Vitamin C : 10,5 mg
Lemak : 13,6 gr Zink : 2,2 mg
KH : 32,9 gr
Fe : 1,5 mg
MODIFIKASI RESEP MP-ASI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Formula Makanan

Disusun Oleh
Kelompok 1 :
Heida Yuliana Prabowo NIM P07131319004
Reitha Anggraini Gandu NIM P07131319006
Ayu Siti Hartina NIM P07131319008
Dina Aru Noviani NIM P07131319016
Chintia Dian Wulandari NIM P07131319019

PROGRAM STUDI SARJANA SARJANA TERAPAN GIZI ALIH JENJANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
2019

Anda mungkin juga menyukai