OLEH :
KELOMPOK VII B
HASNAR (J1A117213)
KENDARI
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
“Perencanaan Menu Makanan untuk Tenaga Kerja yang KEP (Kekurangan Energi
kami yaitu ibu Fithria S.KM., M.HS yang telah memberikan tugas yang sangat
bermanfaat. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang
Adapun dalam Penulisan makalah ini kami menyadari kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.
Kelompok VII B
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
2.1 Pengertian Kesehatan Kerja......................................................................5
2.2 Penyelenggaraan Makan bagi Tenaga Kerja.............................................6
2.3 Menu Makanan untuk Tenaga Kerja yang KEP (Kekurangan Energi
Protein................................................................................................................12
2.4 Menu Makanan untuk Tenaga Kerja yang Anemia.................................13
2.5 Menu Makanan untuk Tenaga Kerja yang Obesitas...............................14
2.6 Perencancanaan menu makanan untuk tenaga kerja yang KEP
(Kekurangan Energi Protein), Anemia, dan Obesitas........................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan..............................................................................................19
3.2 Saran........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
113,74 juta jiwa dan yang bekerja mencapai 104,49 juta jiwa. Pemenuhan
kecukupan gizi pekerja selama bekerja merupakan salah satu bentuk penerapan
syarat keselamatan, dan kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya meningkatkan
manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat
merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas
kerja.
Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
fisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam memelihara proses tubuh
dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan
sebagai zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan
Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-
1
2
Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai
dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat
dalam jumlah yang cukup.
penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yang
gizi.
Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama pengelola tempat
kerja mengingat para pekerja umumnya menghabiskan waktu sekitar 8 jam setiap
kurangnya motivasi kerja, tanpa menyadari faktor lainnya seperti gizi pekerja.
Perbaikan dan peningkatan gizi mempunyai makna yang sangat penting dalam
lamanya waktu melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan itu sendiri. Semakin
berat beban kerja, sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya agar terhindar dari
lebih dalam tentang perencanaan menu makanan untuk tenaga kerja yang KEP
Energi Protein?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau
khronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau
perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak
langsung. Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena selain dapat
a. Kebutuhan gizi bagi tenaga kerja sebagai suatu kelompok dalam masyarakat.
5
6
kerja yang tinggi, secara konkrit dapat dijabarkan beberapa fakta penting
peranan status gizi baik secara langsung maupun tidak langsung yang
a. Kecukupan makanan secara kualitas dan kuantitas menurut “empat sehat lima
b. Peranan zat gizi, disamping zat-zat gizi penting pada pekerjaan yang
pekerja, juga masih perlu dipenuhi kualitas makanan bagi tenaga kerja Status gizi
adalah suatu keadaan kesehatan (kondisi tubuh) sebagai hasil penyerapan zat-zat
gizi yang esensial dan ditentukan oleh derajat kebutuhan fisikakan energi dan zat-
zat gizi lain yang diperoleh dari pangan yang dampak fisiknya dapat diukur.
tenaga kerja.
a. Mempunyai dapur
b. Meningkatkan produktivitas
d. Menurunkan absensi
pekerja
c) Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 01/Men/1979
1964, bahwa kantin, ruang makan di tempat kerja dan perusahaan catering
tempat kerja.
tahun 1964 :
1) Dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan
rapih.
9
2) Dapur dan kamar makan tidak boleh berhubungan langsung dengan tempat
kerja.
4) Pegawai penjamah makanan & minuman harus bebas penyakit menular dan
5) Majikan harus menyediakan pakaian/schort & tutup kepala yang bersih bagi
kesehatan.
a) bebas dari penyakit menular (seperti TBC, typhus, cacingan) dan harus
melayani makanan;
(APAR);
b. Tidak mempunyai kebiasaan buruk yang tidak sehat dalam bekerja, misalnya;
d. Disiplin memakai Alat pelindung (pakaian kerja, celemek, sarung tangan, tutup
e. Segera melapor kepada supervisor apabila yang bersangkutan muntah dan diare
b. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang supaya
a. Letak dapur tidak jauh dari ruang makan dan tidak berhubungan langsung
licin, ruangan cukup dan bebas dari serangga dan binatang mengerat.
Sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang
Depnaker.
2.3 Menu Makanan untuk Tenaga Kerja yang KEP (Kekurangan Energi
Protein
badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat
penderita KEP adalah bahan makanan yang mengandung tinggi energi dan
1) Sumber karbohidrat : nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung-
2) Sumber protein hewani : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, dan hasil olah
5) Buah-buahan : semua jenis buah segar, buah kaleng, buah kering, jus buah.
8) Bumbu : bumbu tidak tajam (bawang merah dan putih, laos, salam, kecap)
dalam darah lebih rendah dari normal. Anemia terjadi karena berbagai
sebab seperti, defisiensi besi, defisiensi asam folat, vutamin B12 dan
sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau
terutama zat gizi baik yang berasal dari hewani dan nabati yang
a. Hati
b. Daging
c. Ikan
d. Ayam
e. Telur
g. Sayuran hijau.
pemberian tablet besi dengan dosis 60 mg per minggu selama 16 minggu setiap
pada peningkatan berat badan, dimana 60% hingga 80% biasanya berupa
makro. zat gizi makro yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein
15
makan atau diet rendah kalori seimbang. Pengaturan pola makan sehat
dan rutin perlu dilakukan. Olah raga apapun baik namun jenis yang
menit karena dengan durasi tersebut pembakaran kalori baru dapat terjadi.
dan pedoman menu untuk klien (Depkes RI, 2006). Sebelum proses
e. Menu yang terencana baik dapat menjadi suatu alat penyuluhan gizi yang baik.
a. Membentuk tim panitia kerja untuk menyusun menu. Tim tersebut terdiri dari
1) Standar zat gizi yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau rumah sakit.
1) Menu standar adalah menu baku yang disusun sesuai dengan dana dalam
beberapa hari.
2) Menu pilihan memuat dua atau lebih pilihan hidangan di setiap macam
keinginannya.
g. Menetapkan siklus menu atau putaran menu yang akan direncanakan misalnya
siklus menu 5 hari, 7 hari dan 10 hari. Siklus menu yang lebih lama akan
h. Menetapkan waktu dan penggunaan siklus menu yang telah disusun apakah
j. Menetapkan pola menu dan standar porsi berdasarkan standar makanan yang
ada.
yang telah disusun. Pedoman berisi rincian dan jumlah berat bahan makanan
l. Menetapkan jenis bahan makanan yang akan digunakan dalam satu siklus
n. Membuat master menu kasar berupa daftar hidangan yang memuat bahan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. Menu makanan untuk tenaga kerja yang KEP (Kekurangan Energi Protein)
yaitu Sumber karbohidrat : nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung-
hewani : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, dan hasil olah (es krim,
Buah-buahan : semua jenis buah segar, buah kaleng, buah kering, jus
encer. Minuman : soft drink, madu, sirup, teh dan kopi encer. Dan
Bumbu : bumbu tidak tajam (bawang merah dan putih, laos, salam, kecap).
19
20
4. Menu makanan untuk tenaga kerja yang Anemia adalah hati, daging, ikan,
ayam, telur, buah-buahan (jeruk, pepaya, mangga, jambu biji) dan sayuran
hijau.
5. Menu makanan untuk tenaga kerja yang Obesitas sereal dengan potongan
buah, susu non fat, gado-gado, teh tanpa gula, nasi putih, ikan kukus,
pepes tahu dan jamur, tumus kangkung dan jagung manis, potongan buah-
yang akan digunakan dalam satu siklus menu dan menetapkan penggunaan
3.2 Saran
2. Tidak selamanya apa yang kita anggap baik, adalah baik untuk dilakukan.
3. Sudah sepatutnya masyarakat belajar untuk cermat dan berfikir kritis akan
WHO. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic WHO Technical
Report Series 894. Geneva: WHO; 2000.
22