Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH RISET EPIDEMIOLOGI

MENENTUKAN JUDUL, RUMUSAN MASALAH, VARIABEL, DAN HIPOTESIS


DARI DATA HASIL RISKESDAS 2018

NAMA : INA NIRWANA


NIM : J1A117221
KELAS : EPIDEMIOLOGI 2017

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
1. GIZI BURUK
Judul
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu, pemberian ASI Eksklusi, BBLR, Pendapatan
Keluarga terhadap Kejadian Gizi Buruk di Kota Kendari
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan ibu dalam pemberian makanan sehat terhadap
kejadian gizi buruk di Kota Kendari?
2. Bagaimana pengaruh sikap ibu dalam pemberian makanan sehat terhadap kejadian
gizi buruk di Kota Kendari?
3. Bagaimana pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian gizi buruk di Kota
Kendari?
4. Bagaimana pengaruh BBLR terhadap kejadian gizi buruk di Kota Kendari?
5. Bagaimana pengaruh pendapatan keluarga terhadap kejadian gizi buruk di Kota
Kendari?
Variabel
1. Variabel Independen
Pengetahuan ibu dalam pemberian makanan sehat, sikap ibu dalam pemberian
makanan sehat, Pemberian ASI eksklusif, BBLR, dan Pendapatan Keluarga.
2. Variabel Dependen
Kejadian gizi buruk di Kota Kendari
Hipotesis
1. H0 : Terdapat pengaruh pengetahuan ibu dalam pemberian makanan sehat
terhadap kejadian gizi buruk di Kota Kendari.
H1 : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan ibu dalam pemberian makanan
sehat terhadap kejadian gizi buruk di Kota Kendari.
2. H0 : Terdapat pengaruh sikap ibu dalam pemberian makanan sehat terhadap
kejadian gizi buruk di Kota Kendari.
H1 : Tidak terdapat pengaruh sikap ibu dalam pemberian makanan sehat
terhadap kejadian gizi buruk di Kota Kendari.
3. H0 : Terdapat pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian gizi buruk
di Kota Kendari.
H1 : Tidak terdapat pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian gizi
buruk di Kota Kendari.
4. H0 : Terdapat pengaruh BBLR terhadap kejadian gizi buruk di Kota Kendari.
H1 : Tidak terdapat pengaruh BBLR terhadap kejadian gizi buruk di Kota
Kendari.
5. H0 : Terdapat pengaruh pendapatan keluarga terhadap kejadian gizi buruk di
Kota Kendari.
H1 : Tidak terdapat pengaruh pendapatn keluarga terhadap kejadian gizi buruk
di Kota Kendari.
2. ANEMIA IBU HAMIL
Judul
Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Hamil, Kecukupan Konsumsi Zat Besi,
Pekerjaan, Jumlah Anak terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan pendidikan ibu hamil terhadap kejadian anemia ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Abeli?
2. Bagaimana hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian anemia ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Abeli?
3. Bagaimana hubungan konsumsi zat besi terhadap kejadian anemia ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Abeli?
4. Bagaimana hubungan pekerjaan terhadap kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Abeli?
5. Bagaimana hubungan jumlah anak terhadap kejadian anemia ibu hamil di wilayah
kerja puskesmas Abeli?
Variabel
1. Variabel Independen
Pendidikan ibu hamil, Pengetahuan ibu hamil, Kecukupan konsumsi zat besi,
Pekerjaan, dan Jumlah anak.
2. Variabel Dependen
Kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Abeli.
Hipotesis
1. H0 : Terdapat hubungan pendidikan ibu hamil terhadap kejadian anemia ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas Abeli.
H1 : Tidak terdapat hubungan pendidikan ibu hamil terhadap kejadian anemia
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Abeli.
2. H0 : Terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian anemia ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas Abeli.
H1 : Tidak terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian anemia
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Abeli.
3. H0 : Terdapat hubungan kecukupan konsumsi zat besi terhadap kejadian
anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Abeli.
H1 : Tidak terdapat hubungan kecukupan konsumsi zat besi terhadap kejadian
anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Abeli.
4. H0 : Terdapat hubungan pekerjaan terhadap kejadian anemia ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Abeli.
H1 : Tidak terdapat hubungan pekerjaan terhadap kejadian anemia ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Abeli.
5. H0 : Terdapat hubungan jumlah anak terhadap kejadian anemia ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Abeli.
H1 : Tidak terdapat hubungan jumlah anak terhadap kejadian anemia ibu hamil
di wilayah kerja puskesmas Abeli.
3. ISPA
Judul
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap, Penggunaan Anti Nyamuk Bakar, Penggunaan Bahan
Bakar Kayu, dan anggota Keluarga Merokok terhadap Kejadian ISPA di Kecamatan
Nambo.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan terhadap kejadian ISPA di Kecamatan Nambo?
2. Bagaimana pengaruh sikap terhadap kejadian ISPA di Kecamatan Nambo?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan anti nyamuk bakar terhadap kejadian ISPA di
Kecamatan Nambo?
4. Bagaimana pengaruh penggunaan bahan bakar kayu terhadap kejadian ISPA di
Kecamatan Nambo?
5. Bagaimana pengaruh anggota keluarga merokok terhadap kejadian ISPA di
Kecamatan Nambo?
Variabel
1. Variabel Independen
Pengetahuan, sikap, penggunaan anti nyamuk bakar, penggunaan bahan bakar kayu,
dan anggota keluarga merokok.
2. Variabel Dependen
Kejadian ISPA di Kecamatan Nambo.
Hipotesis
1. H0 : Terdapat pengaruh pengetahuan terhadap kejadian ISPA di Kecamatan
Nambo.
H1 : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan terhadap kejadian ISPA di
Kecamatan Nambo.
2. H0 : Terdapat pengaruh sikap terhadap kejadian ISPA di Kecamatan Nambo.
H1 : Tidak terdapat pengaruh sikap terhadap kejadian ISPA di Kecamatan
Nambo.
3. H0 : Terdapat pengaruh penggunaan anti nyamuk bakar terhadap kejadian
ISPA di Kecamatan Nambo.
H1 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan anti nyamuk bakar terhadap kejadian
ISPA di Kecamatan Nambo.
4. H0 : Terdapat pengaruh penggunaan bahan bakar kayu terhadap kejadian ISPA
di Kecamatan Nambo.
H1 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan bahan bakar kayu terhadap kejadian
ISPA di Kecamatan Nambo.
5. H0 : Terdapat pengaruh anggota keluarga merokok terhadap kejadian ISPA di
Kecamatan Nambo.
H1 : Tidak terdapat pengaruh anggota keluarga merokok terhadap kejadian
ISPA di Kecamatan Nambo.
4. DIARE
Judul
Hubungan Pendidikan, Perilaku, Lingkungan, Kepemilikan Jamban, dan Status Ekonomi
terhadap Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Periode Januari-Maret
2020.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan pendidikan terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020?
2. Bagaimana hubungan perilaku terhadap kejadian diare di wilayah kerja puskesmas
Kandai periode Januari-Maret 2020?
3. Bagaimana hubungan lingkungan terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020?
4. Bagaimana hubungan kepemilikan jamban terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020?
5. Bagaimana hubungan status ekonomi terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020?
Variabel
1. Variabel Independen
Pendidikan, Perilaku, Lingkungn, Kepemilikan jamban, dan Status ekonomi.
2. Variabel Dependen
Kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020.
Hipotesis
1. H0 : Terdapat hubungan pendidikan terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
H1 : Tidak terdapat hubungan pendidikan terhadap kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
2. H0 : Terdapat hubungan perilaku terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
H1 : Tidak terdapat hubungan perilaku terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
3. H0 : Terdapat hubungan lingkungan terhadap kejadian diare di wilayah kerja
puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
H1 : Tidak terdapat hubungan lingkungan terhadap kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
4. H0 : Terdapat hubungan kepemilikan jamban terhadap kejadian diare di
wilayah kerja puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
H1 : Tidak terdapat hubungan kepemilikan jamban terhadap kejadian diare di
wilayah kerja puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
5. H0 : Terdapat hubungan status ekonomi terhadap kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
H1 : Tidak terdapat hubungan status ekonomi terhadap kejadian diare di
wilayah kerja puskesmas Kandai periode Januari-Maret 2020
5. JANTUNG
Judul
Hubungan Kebiasaan Merokok, Hipertensi, Obesitas, Stress, dan Riwayat Keluarga
terhadap Kejadian Jantung Koroner pada Pasien Usia 25-59 tahun di Rumah sakit
Bahteramas 2019.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan kebiasaan merokok terhadap kejadian jantung koroner pada
pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019?
2. Bagaimana hubungan hipertensi terhadap kejadian jantung koroner pada pasien usia
25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019?
3. Bagaimana hubungan obesitas terhadap kejadian jantung koroner pada pasien usia
25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019?
4. Bagaimana hubungan stress terhadap kejadian jantung koroner pada pasien usia 25-
59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019?
5. Bagaimana hubungan riwayat keluarga terhadap kejadian jantung koroner pada
pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019?
Variabel
1. Variabel Independen
Kebiasaan merokok, Hipertensi, Obesitas, Stress, dan Riwayat Keluarga.
2. Variabel Dependen
Kejadian jantung koroner pada pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas
2019.
Hipotesis
1. H0 : Terdapat hubungan kebiasaan merokok terhadap kejadian jantung koroner
pada pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
H1 : Tidak terdapat hubungan kebiasaan merokok terhadap kejadian jantung
koroner pada pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
2. H0 : Terdapat hubungan hipertensi terhadap kejadian jantung koroner pada
pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
H1 : Tidak terdapat hubungan hipertensi terhadap kejadian jantung koroner
pada pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
3. H0 : Terdapat hubungan obesitas terhadap kejadian jantung koroner pada
pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
H1 : Tidak terdapat hubungan obesitas terhadap kejadian jantung koroner pada
pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
4. H0 : Terdapat hubungan stress terhadap kejadian jantung koroner pada pasien
usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
H1 : Tidak terdapat hubungan stress terhadap kejadian jantung koroner pada
pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
5. H0 : Terdapat hubungan riwayat keluarga terhadap kejadian jantung koroner
pada pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
H1 : Tidak terdapat hubungan riwayat keluarga terhadap kejadian jantung
koroner pada pasien usia 25-59 tahun di rumah sakit Bahteramas 2019
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D. et al. (2017) ‘Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita 12-59
Bulan (Studi Kasus di Kota Pontianak)’, Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 2(1), p.
46. doi: 10.14710/jekk.v2i1.3994.

Iskandar, I., Hadi, A. and Alfridsyah, A. (2017) ‘Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner
pada Pasien Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh’, AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(1),
p. 32. doi: 10.30867/action.v2i1.34.

Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan (2018) ‘Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar’, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pp. 1–100. doi: 1 Desember
2013.

Ristica, O. D. (2013) ‘Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil’, Jurnal Kesehatan Komunitas,
2(2), pp. 78–82. doi: 10.25311/jkk.vol2.iss2.49.

Syahidi, M. H., Gayatri, D. and Bantas, K. (2016) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Berumur 12-59 Bulan di Puskesmas
Kelurahan Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Tahun 2013’, Jurnal Epidemiologi
Kesehatan Indonesia, 1(1), pp. 23–27. doi: 10.7454/epidkes.v1i1.1313.

Utami, N. and Luthfiana, N. (2016) ‘Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada Anak’,
Majority, 5(4), pp. 101–106.

Anda mungkin juga menyukai