DISUSUN OLEH:
FELISITAS SRIWANI
NIM. P07224322221
Asuhan kebidanan keluarga dengan Pemberdayaan Keluarga pada keluarga Tn.J dengan
masalah Ibu Hamil Risiko Tinggi di Puskesmas Melak
FELISITAS SRIWANI
NIM. P07224322221
Mengetahui
A. Latar Belakang
Dalam memulai kehidupan, keluarga merupakan tempat pertama dan utama dan
tempat berinteraksi antar anggotanya. Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat
terdiri dari suami, istri serta anak-anaknya, dimana didalam keluarga anggotanya memiliki
tugas dan fungsinya masing-masing, dan setiap anggota tersebut harus melaksanakan tugas
dan fungsinya tersebut dan mencapai tujuan bersama. Selain itu jika anggota keluarga ada
yang tidak dapat menjalankan tugas ataupun fungsinya dengan baik sehingga sistem di
dalam keluarganya akan terganggu dan dapat menganggu tugas dan fungsi anggota lainnya,
sehingga dapat menimbulkan konflik di keluarga karena adanya sistem yang terganggu.
Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan yaitu fungsi keluarga
untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan. Namun Saat ini banyak keluarga yang belum mampu
menjalankan fungsi keluarga dengan baik dalam hal kesehatan, salah satu adalah kebiasaan
merokok didalam lingkungan keluarga. Merokok membahayakan hampir semua organ
tubuh, menimbulkan banyak penyakit, serta mempengaruhi kesehatan bagi perokok secara
umum. Perokok aktif adalah seseorang yang benar-benar memiliki kebiasaan merokok, dan
perokok pasif adalah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok, namun terpaksa
harus mengisap asap rokok yang dihembuskan oleh orang lain yang kebetulan ada
didekatnya. Meskipun perokok pasif tidak merokok, tetapi perokok pasif memiliki resiko
yang sama dengan perokok aktif salah satunya yaitu wanita hamil berkemungkinan
melahirkan bayi premature atau bayi lahir cukup bulan, tetapi berat badan kurang dari
normal (Aulia, 2010). Bayi yang lahir dari lingkungan perokok, rata-rata 200 gram lebih
ringan dari bayi non perokok. Selain ibu perokok, ayah yang merokok juga berhubungan
dengan pertumbuhan janin yang terlambat. Ayah yang merokok berhubungan dengan
penurunan berat bayi lahir (Yulifah, 2009).
Kementerian Kesehatan merilis hasil survei global penggunaan tembakau pada usia
dewasa (Global Adult Tobacco Survey – GATS) yang dilaksanakan tahun 2011 dan diulang
pada tahun 2021 dengan melibatkan sebanyak 9.156 responden. Dalam temuannya, selama
kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa
sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta perokok
pada tahun 2021. kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam
Peluncuran Data Survei Global Penggunaan Tembakau Pada Masyarakat Indonesia Tahun
2021 (GATS 2021) yang bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau
World No Tobacco Day, Selasa (31/5) di Jakarta.Hasil survei GATS juga menunjukkan
adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat, dari 0.3% (2011)
menjadi 3% (2021). Sementara itu, prevalensi perokok pasif juga tercatat naik menjadi 120
juta orang (bikom kemenkes,2022). Sedangkan Hasil Survei Badan Pusat Statistik (BPS)
Indonesia , Persentase Merokok Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Provinsi Kalimantan
Utara tahun 2022 adalah 24,23% (badan pusat statistik Indonesia,2022).
Hasil survei diatas merupakan tantangan bagi kita semua untuk melakukan upaya-
upaya penghentian merokok, terutama bagi petugas kesehatan. Upaya yang dilakukan
petugas untuk masalah tersebut salah satunya adalah dengan melaksanakan Asuhan
pemberdayaan keluarga. Pemberdayaan Keluarga adalah mekanisme yang memungkinkan
terjadinya perubahan kemampuan keluarga sebagai dampak positif dari intervensi
keperawatan yang berpusat pada keluarga dan tindakan promosi kesehatan serta kesesuaian
budaya yang mempengaruhi tindakan pengobatan dan perkembangan keluarga.
Pemberdayaan keluarga dengan anggota keluarga mengalami kesehatan/penyakit diberikan
dengan memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang kondisi masalah kesehatan/
penyakit yang dihadapi anggota keluarga, meningkatkan memampuan manajemen
perawatan keluarga, mengedepankan empati dan menunjukan perhatian yang tulus,
mengakui dan meningkatkan kompetensi keluarga dalam merawat anggota keluarga serta
membangun hubungan langsung dengan anggota keluarga yang sakit. (Anis Malik Thoha, at
all, 2014)
Keluarga dengan masalah anggota keluarga yang mengalami sakit atau penyakit sering
menjadikan keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan atau dengan
istilah lain mengalami ketidakberdayaan yang berakibat pada semakin memburuknya
kondisi kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Dengan adanya
Asuhan pemberdayaan keluarga diharapkan adanya peningkatan kemampuan keluarga
dalam bidang kesehatan antaralain; kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang
dihadapi, mengambil keputusanyang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan dan
kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Dengan perilaku merokok yang semakin jarang, hal ini orang tua dapat
menghindarkan anak balitanya dari bahaya rokok yang dapat mengganggu kesehatan yaitu
penyakit-penyakit saluran pernafasan, disamping itu untuk mencegah bahaya rokok peran
serta masyarakat dan keaktifan petugas kesehatan dalam memberikan yang
berkesinambungan baik melalui media massa ( koran, majalah, bulletin, televisi, radio)
maupun penyuluhan saat kegiatan posyandu bagi ibu bayi dan balita dalam memberikan
gambaran kepada suami dan anggota keluarga lainnya agar tidak merokok didalam rumah.
Hubungan yang relatif kurang kuat pada perilaku merokok keluarga di dalam rumah dengan
kategori dari ringan sampai berat sangat semuanya dapat mengakibatkan penyakit
bronchopneumonia pada semua anggota keluarga.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengkajian terhadap satu keluarga yang
memiliki masalah kesehatan yaitu keluarga Tn. H, diperoleh salah satu permasalahan
keluarga Tn. H yaitu kebiasaan merokok dari kepala keluarga yaitu Tn H, padahal isteri dari
Tn. H sedang dalam keadaan hamil dan memiliki anak Balita. Tn. Tn. H tidak menyadari
bahwa kebiasaan tersebut dapat membahayakan anggota keluarganya.Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatan dan bahaya merokok. Dengan adanya
permasalahan tersebut, maka perlu adanya asuhan pemberdayaan keluarga, terhadap
keluarga Tn H tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan di komunitas dengan
pemberdayaan keluarga pada anggota keluarga yang merokok.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik asuhan kebidanan di komunitas dengan
pemberdayaan keluarga mahasiswa dapat:
a. Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. H
b. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada keluarga Tn. H
c. Menentukan diagnosis potensial apa yang terjadi pada keluarga binaan,
keluarga Tn. H
d. Menentukan antisipasi masalah pada keluarga Tn. H
e. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi pada keluraga Tn. H
f. Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat pada keluraga Tn. H
g. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada kelurga
Tn. H
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pemberdayaan Keluarga (Anis Malik Thoha et all, 2014)
a. Pengertian Pemberdayaan Keluarga
Beberapa pengertian yang menerangkan tentang Pemberdayaan Keluarga,
antaralainsebagai berikut ;
2) Membangun daya tahan daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan agar
mampumenjalani hidup dengan sukses tanpa kesulitan dan hambatan yang
berarti.
Pemberdayaan Keluarga mencakup dimensi yang luas dari kebutuhan keluarga yang
bersifat biopsikososiokultural dan spiritual. Munurut Sunarti (2008) menjelaskan
bahwa ruang lingkup pemberdayaan keluarga meliputi aspek-aspek :
2) Fungsi, Peran dan Tugas Keluarga Peningkatan kapasitas dan potensi keluarga
dalam memenuhi fungsi kesehatandanperawatan kesehatan keluarga,
melaksakana peran keluarga baik peran formal maupun informal, serta mampu
melaksanakan tugas kesehatan keluarga sesuai tahap perkembangankeluarga.
3) Sumber Daya Keluarga Rice dan Tucker 1987 dalam Sunarti 2007,
mengelompokan sumber daya keluarga dalamtiga kelompok yaitu : sumber daya
manusia, meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor, serta sumber daya
waktu. Sumber daya ekonomi seperti pendapatan, kesehatan,
keuntunganpekerjaan dan kredit. Sumber daya lingkungan meliputi lingkungan
sosial, serta lembagapolitik.
2. Merokok
a. Defenisi
Merokok mungkin merupakan hal biasa bagi sebagian orang karena bisa
menjadikan hidupnya lebih semangat, ada juga karena ingin terlihat trendi di
hadapan teman dan orang-orang disekitarnya. Sedangkan sebagian beranggapan
bahwa kalau tidak merokok hidupnya terasa ada yang kurang enak dan mulut
terasa seakan kecut dan tidak enak. Tapi mereka tidak tahu apa sebenarnya
bahaya dari merokok untuk kesehatan dirinya sendiri, dan juga orang-orang
disekitarnya. Aktivitas merokok bisa merusak kesehatan dan untuk yang
menghisap asap rokok (perokok pasif) mempunyai risiko terkena peyakit yang
sama.
Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat asap
rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam
pneumonia. Maka sebaiknya sebelum hal itu terjadi lebih baik berhenti
impotensi, kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh para perokok.
mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya itu saja, pada pria
juga bisa terjadi kanker di bagian testis. Oleh sebab itu, sebelum hal itu
untuk usia remaja karena efek bahaya merokok bagi kesehatan remaja
wanita yang merokok, efek dari rokok juga bisa mengurangi tingkat
kesuburan wanita.
3) Penyakit lambung
Hal yang terlihat sepele ketika menghisap rokok adalah aktifitas otot di
terus menerus maka bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang
lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih sulit diobati. Tentu jika
Anda sudah mengetahui risiko ini kesadaran untuk berhenti merokok bisa
semakin tinggi.
4) Resiko stroke
Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke, karena efek
menyebabkan serangan radang di otak. Hal itulah yang bisa berisiko terjadi
stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar belakang darah tinggi atau
gas oksidan yang terkandung dalam rokok. Sehingga bahaya merokok bagi
1) Berhenti seketika.
Hari ini anda merokok besok anda berhenti sama sekali. Untuk
dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan.
Misalnya hari pertama berhenti merokok, menghabiskan 10 batang, hari ke-
KESIMPULAN
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek
maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu
sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal: istri dan anak).