PIJAT BAYI
DI SUSUN OLEH :
NIM. P19065
BAB I
PENDAHULUAN
suaru tempat dibawah satu atap dengan keadaan saling ketergantungan dan
pada setiap keadaan sehat dan sakit (Wiratri, 2018). Menurut Departemen
(Zakaria, 2017).
keluarga dengan anak pra sekolah (2-6 tahun), keluarga dengan anak usia
sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak usia remaja (13–20 tahun),
keluarga melepas anak usia dewasa muda, keluarga dengan orang tua
paruh baya, dan keluarga dengan usia lanjut dan pensiunan (Zakaria,
kesehatan yang mungkin terjadi pada anak pertama (bayi baru lahir
kesehatan pada tahap perkembangan keluarga ini yang akan muncul yakni
tahun 2015 didapatkan 2,9% prevalensi konstipasi pada usia anak sampai
1 tahun dan meningkat pada tahun kedua, yaiu sekitar 10,1%.4. Data
4
ditandai dengan cemas ketika defekasi karena nyeri saat buang air besar.
memberikan makanan padat dan tidak memberikan air susu ibu sehingga
Apabila tidak ditangani dengan baik konstipasi yang berat atau cukup
hebat dapat terjadi obstipasi. Obstipasi ini dapat menyebabkan kanker usus
yang berakibat membahayakan bagi bayi dan balita (Dewi Satiti, 2021).
jumlah anak.
pemberian obat laksatif sedangkan terapi non farmakologi dengan diit dan
Terapi pijat sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang. Pijat bayi
penyakit pada anak. Salah satu manfaat dari terapi pijat antara lain
membantu bayi menjadi rileks sehingga bayi merasa nyaman dan tidak
rewel. Pemberian terapi pijat bayi ini dilakukan selama 3 kali pertemuan
Satiti, 2021).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Keluarga
B. Tipe Keluarga
yaitu :
7
9
1) Tradisional Nuclear
luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear
luar rumah.
10
4) Dyaduc Nuclear
5) Single Parent
6) Dual Carrier
anak.
7) Commuter Married
8) Single Adult
9) Three Generation
11
10) Institusional
11) Communal
menjadi 8 yaitu :
harmonis
adalah:
memuaskan
perkembangan anak
2) Mensosialisasikan anak
komunitas)
memuaskan
intelektual
semakin mandiri
anak-anak
perkawinan
dimasyarakat
kesehatan
cara hidup
a. Fungsi afektif
17
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
(Manurung, 2018).
keluarga
1. Definisi
2013).
2. Etiologi
berikut :
1. Fisiologis
2. Psikologis
a) Konsufi
b) Depresi
c) Gangguan emosional
3. Situasional
jadwal makanan)
b) Ketidakadekuatan toileting
d) Penyalahgunaan laksatif
21
a. Subjektif
b. Objektif
1) Feses keras
a) Subjektif
b) Objektif
1) Distensi abdomen
2) Kelemahan umum
a. Data umum
meliputi :
4) Komposisi keluarga
5) Genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
dari pihak suami dan istri atau keluarga asal kedua orang
tua.
c. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
b) Kondisi rumah
c) Dapur
24
d) Kamar mandi
rumah
j) Pembuangan sampah
pengaturan rumah
komunitas
d. Struktur keluarga
keluarga
3) Struktur peran
5) Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
siap saji).
ketegangan sehari-hari
stress.
7) Pemeriksaan fisik
8) Harapan keluarga
kesehatan.
2. Diagnosis Keperawatan
(D. 0077)
sebagai berikut :
yaitu :
oleh keluarga.
masyarakat
31
penyakit
masalah
1. Sifat masalah 1
Skala :
Wellness 3
Aktual 3
Risiko 2
Potensial 1
4. Menonolnya masalah 1
Skala :
Segera 2
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
dengan bobo
3. Intervensi Keperawatan
1) Kriteria hasil
2) Intervensi
a) Observasi
peritonitis
b) Terapeutik
c) Edukasi
ada kontraindikasi
d) Kolaborasi
(D. 0077)
1) Kriteria hasil
2) Intervensi
a) Observasi
nyeri
b) Terapeutik
c) Edukasi
d) Kolaborasi
36
4. Implementasi Keperawatan
c. Tindakan observasi
meliputi :
tiap makanan.
37
seoptimal mungkin
5. Evaluasi Keperawatan
(2018) yaitu :
1. Definisi
a. Fase orientasi
1) Identifikasi pasien
b. Fase kerja
ketiak.
telinga
melingkar, menggaruk.
41
c. Fase terminasi
2) Cuci tangan
Jurnalis, Y. D., Sarmen, S., & Sayoeti, Y. (2013). Konstipasi pada anak. Cermin
Dunia Kedokteran, 40(1), 27–31.
Sukarno, J. Y. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. H Dan Tn. F Pada
Tahap Perkembangan Childbearing Dengan Ketidakcukupan Asi Di
Puskesmas Gondang Rejo. Karya Tulis Ilmiah.
Tsania, N., Sunarti, E., & Krisnatuti, D. (2015). Karakteristik keluarga, kesiapan
menikah istri, dan perkembangan anak usia 3-5 tahun. Jurnal ilmiah
keluarga dan konseling, 8(1), 28-37. ISSN: 1907-6037
Wulansari, & Diki Aji Saputra. (2021). Pengaruh Intervensi Edukasi Kesehatan
Terhadap Masalah Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Pada Keluarga
Dengan Riwayat Diare Anak Berulang. Media Informasi Penelitian
Kabupaten Semarang, 4(1), 108–116. https://doi.org/10.55606/sinov.v4i1.66
Jurnalis, Y. D., Sarmen, S., & Sayoeti, Y. (2013). Konstipasi pada anak. Cermin
Dunia Kedokteran, 40(1), 27–31.
Sukarno, J. Y. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. H Dan Tn. F Pada
Tahap Perkembangan Childbearing Dengan Ketidakcukupan Asi Di
Puskesmas Gondang Rejo. Karya Tulis Ilmiah.
Wulansari, & Diki Aji Saputra. (2021). Pengaruh Intervensi Edukasi Kesehatan
Terhadap Masalah Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Pada Keluarga
Dengan Riwayat Diare Anak Berulang. Media Informasi Penelitian
Kabupaten Semarang, 4(1), 108–116. https://doi.org/10.55606/sinov.v4i1.66
Parasita, Niluh Ayu. dkk. (2021). Media Husada Journal of Nursing Science. Vol
2 (No1), 33-39
Wulansari, dan Diki Aji Saputra. (2021). Pengaruh Intervensi Edukasi Kesehatan
Terhadap Masalah Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Pada Keluarga
Dengan Riwayat Diare Anak Berulang. Media Informasi Penelitian
Kabupaten Semarang, Vol.4
Zeevenhooven, Judith, Ilan J.N. Koppen, and March A. Benninga. (2017). The
New Rome IV Criteria For Functional Gastrointestinal Disorders In Infant
And Toddlers. Pediatric Gastroenterology, Hepatology And Nutrition 20(1) :
1-13.