OLEH
KELOMPOK 10
KELAS A,Tk.IV
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
TAHUN 2020
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit menular dan tidak menular yang salah satunya adalah penyakit
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah
Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yang
berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1
dari 2 orang dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia penyandang
hipertensi. Oleh karena itu sering ditemukan penderita hipertensi pada tahap
bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007 menjadi
6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample Registration Survey
bisa efektif dan komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada semua
B. Rumusan Masalah
Penida ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
nusapenida.
2. Tujuan Khusus
1. Masyarakat
2. Tenaga Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas).
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
2011).
ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta
saling ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
2010) :
akan tercapai.
b. Fungsi Sosialisasi
baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada
budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
masalah kesehatan.
3. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
menjadi orangtua).
partum 6 minggu.
berikutnya.
yang sakit
meningkatkan kesehatan
di lingkungan setempat
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung
2. Jenis Hipertensi
dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakar
kelainan darah.
b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder
1) Jenis kelamin
2) Umur
3) Keturunan (genetik)
4) Pendidikan
1) Obesitas
2) Kurang olahraga
3) Kebiasaan merokok
2014-2015).
5) Minum alkohol
menyebabkan stroke.
6) Minum kopi
10 mmHg.
7) Kecemasan
1. Pengkajian
agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
a. Data Umum
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
belum terpenuhi.
1) Karakteristik rumah
d. Struktur keluarga
perilaku.
kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana
perilaku.
lingkungan setempat.
permasalahan.
permasalah
e) Pemeriksaan Fisik
yang diharapkan.
mempertahankan kesehatan.
hipertensi
3. Membuat Perencanaan
umum dan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan
pada keluarga.
hipertensi.
Intervensi :
sakit.
Intervensi:
hipertensi
rumah.
Intervensi:
1) Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan penyakit hipertensi.
hipertensi.
berhubungan.
rumah.
Intervensi :
1. Pengkajian
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Selasa 13 Oktober 2020 pukul 08.00
WITA. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi.
a. Data umum
1) Kepala Keluarga
a) Nama : Tn.D
b) Umur : 51 tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Pendidikan : SMA
e) Pekerjaan : Wiraswasta
f) Agama : Hindu
g) Suku / Bangsa : Indonesia
h) Alamat : Denpasar
i) Tanggal pengkajian : 13 Oktober 2020
2) Komposisi Keluarga
Tabel I
Komposisi Keluarga Tn. D dengan Hipertensi
3) Genogram
Keterangan :
: Laki – laki : Meninggal laki-laki
: Pasien
: Tinggal serumah
Penjelasan :
Tn. D adalah anak satu- satunya dari Orang tuanya menikah dengan Ny. G dan
memiliki 3 orang anak . Tn. D tinggal serumah dengan anak dan istrinya. Orangtua Tn.
D sudah meninggal 5 tahun yang lalu.
4) Tipe Keluarga
Keluarga Tn.D merupakan tipe keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga
yang hanya terdiri ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau
adopsi atau keduanya.
5) Latar Belakang Budaya (Etnis)
Latar belakang budaya (etnis) keluarga Tn. D adalah termasuk etnis budaya
Bali yang dimana dalam kesehariannya menggunakan bahasa Bali dan
Indonesia dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota keluarga
lainnya maupun masyarakat sekitar..
6) Agama
Keluarga Tn. D menganut agama Hindu, setiap harinya keluarga mengaturkan
canang dan melakukan persembahyangan di tempat suci (pura). Tn. D
mengatakan bahwa ia sangat percaya kepada Tuhan dan sangat berserah diri
tentang apapun di dalam keluarga baik itu mengenai kesehatanStatus Sosial.
7) Ekonomi Keluarga
Tn. D merupakan anggota keluarga yang masih bekerja. Penghasilan Tn. D
cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Mereka sudah memiliki
rumah sendiri, sehingga tidak memerlukan pengeluaran untuk membayar
tambahan seperti kontrakan dan lainnya, sehingga pengeluaran mereka dapat
terkontrol.
Tabel II
Rata-Rata Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga
No. Nama Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Keterangan
1 Tn.D Wiraswasta ± Rp. 2.500.000 ± 1.500.000 Digunakan
untuk
keperluan
rumah.
2 Ny.G Wiraswasta ±1.000.00 ±500.000 digunakan
untuk
keperluan
dapur
3 An.V Wiraswasta ±3.000.000 ±2.000.000 digunakan
untuk
keperluan
sendiri dan
adiknya.
Jumlah Rp. 6.500.000 4.000.000
Penjelasan :
Total pemasukan keluarga Tn.D sebesar Rp 6.500.000 dengan pengeluaran ±
Rp 4.000.000, uang tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sisa uangnya ditabung untuk digunakan jika ada kebutuhan yang mendadak.
8) Aktivitas rekreasi keluarga atau waktu luang
Tn.D mengatakan biasa berkumpul mengobrol, menonton TV bersama istri dan
anaknya.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. D adalah rumah keluarga dengan luas
rumah ± 2 area yang terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1
kamar mandi, 1 pura, dan 1 gudang. Rumah terdiri atas dua lantai, lantai
keramik dalam keadaan bersih. Halaman rumah pasien menggunakan
paping. Penataan peralatan rumah tangga kurang tertata rapi. Ventilasi dan
pencahayaan rumah baik keluarga memiliki kamar mandi sendiri dan
jamban sendiri, keadaan bersih, sumber air dari sumur untuk kebutuhan
sehari-hari. Air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih. Cahaya
matahari dapat masuk terutama dari arah timur.
Gambar 2 Denah Rumah Keluarga Tn. D
1 2 3
4 4 4
Keterangan :
10
1: Gudang
2: Sumur
3: Pura
4: Kamar tidur
5: Kamar Mandi
6: Ruang tamu
7: Dapur
8: Bale Banten
9: Halaman
10: Pintu gerbang
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi
terbuka, itu berarti tiap anggota keluarga berhak dan bebas menyampaikan
pendapat. Setiap anggota keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam
kegiatan Tn.D apabila ada masalah didiskusikan dengan kelurga dan
terkadang meminta nasehat dari sanak saudaranya. Dalam keluarga semua
anggota keluarga bebas menyatakan pendapat tetapi yang mengambil
keputusan adalah Tn. D sebagai kepala keluarga. Pengambilan keputusan
didahului dengan cara berdiskusi.
2) Struktur Kekuasaan
Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn. D selaku sebagai ayah/kepala
keluarga tetapi melalui tahap musyawarah/ diskusi. Keluarga Tn. D saling
menghargai satu sama lain, saling membantu serta saling mendukung.
Apabila ada masalah, keluarga akan berdiskusi terlebih dahulu dan secara
bersama-sama mencari jalan keluarnya.
3) Struktur Peran
Tn. D mengatakan dikeluarganya memiliki struktur peran yang baik, yaitu
masing – masing anggota keluarganya memiliki peran masing – masing
dan sudah menjalankannya dengan baik.
4) Nilai dan Norma Keluarga
Tn. D mengatakan nilai dan norma yang dianut sama seperti yang berlaku
di masyarakat. Keluarga Tn. D menerapkan aturan-aturan sesuai dengan
ajaran agama Hindu, memberikan kebebasan pada keluarga tanpa
mengabaikan adat istiadat yang ada serta menghormati orang yang lebih
tua.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Tn. D saling menyayangi satu sama lain,
membina hubungan saling percaya, saling bertukar pikiran dalam
menyelesaikan masalah dan menghormati satu dengan yang lain. Apabila
ada yang menderita sakit mereka saling membantu.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. D mengatakan berhubungan baik dengan orang lain,
tetangga, petugas kesehatan serta dapat melakukan komunikasi dengan
baik sesuai adat yang berlaku di daerah tempat tinggalnya.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, nilai dan prilaku keluarga
Keluarga Tn. D mengatakan kesehatan adalah hal yang penting
sehingga perlu dijaga dan dipertahankan. Keluarga Tn. D mengatakan
kurang tahu mengapa Ny. G bisa mengidap hipertensi, dan apa yang
akan terjadi bila tidak segera diobati . kurang mematuhi dan
melaksanakan diet yang diajurkan oleh petugas kesehatan. Ny.G
mengatakan belum kontrol ke Puskesmas dari bulan Agustus (2 bulan),
Ny. G mengatakan dirinya merasa sehat saja sehingga tidak kontrol ke
Puskesmas dan Ny. G hanya meminum obat hipertensinya jika
merasakan tanda dan gejala hipertensinya.
b. Definisi keluarga tentang sehat dan sakit
Ny. G mengatakan sehat merupakan keadaan ketika dirinya tidak
merasakan gejala ketika tekanan darahnya tinggi, serta terbebas dari
stress. Sakit merupakan keadaan ketika tidak mampu melakukan
aktivitas karena tekanan darah yang meningkat.
c. Status kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh keluarga.
Keluarga Tn. D mengatakan status keluarga dalam keadaan sehat
kecuali Ny. G yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi sejak 1
tahun yang lalu.
d. Praktek diet keluarga
Tn. D mengatakan dalam keluarga tidak terdapat pantangan dalam
konsumsi makanan, baik frekuensi dan jumlah makanan yang
dikonsumsi. Tn. D dan istrinya biasa makan 3x dalam 1 hari. Tn. D
mengatakan keluarga sering mengkonsumsi daging merah dan ikan
laut.
e. Kebiasaan tidur dan istirahat
Keluarga mengatakan tidak mengalami gangguan tidur, biasa tidur
nyenyak dan tidak terbangun pada malam hari. Tn.D mengatakan
keluarganya biasa tidur mulai pukul 22.00 – 05.30 WITA. Serta tidur
siang ± 1 jam/hari. Tn.D terkadang bangun di tengah malam namun
bisa kembali tertidur.
f. Latihan dan rekreasi
Keluarga mengatakan tidak ada kegiatan rutin untuk rekreasi apabila
ada waktu luang. Tn. D mengatakan kadang-kadang keluarganya
berkunjung ke rumah saudaranya. Keluarga juga suka menonton TV
atau mengobrol dengan keluarga dan tetangga serta saudaranya yang
tinggal didekat rumah.
g. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
Keluarga Tn. D tidak ada yang mengkonsumsi jamu atau obat-obatan,
hanya saja sesekali meminum vitamin untuk menjaga daya tahan
tubuh, sedangkan Ny. G mengkonsumsi obat untuk tekanan darah
tingginya, namun sudah dua bulan terakhir ini Ny.G tidak
mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin karena ia hanya
meminum obatnya jika merasakan gejala hipertensinya.
h. Perawatan diri
Tn. D mengatakan semua anggota keluarganya mampu merawat diri
masing-masing dengan baik, dengan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari,
mencuci rambut tiap 2 hari sekali dan mengganti pakaian sehari sekali.
Begitu pula saat makan dan sesudah makan tetap mencuci tangan di air
mengalir dengan sabun.
i. Praktek lingkungan
Tn. D mengatakan di lingkungan rumahnya tidak ada pencemaran
udara, air dan tanah.
j. Pemeriksaan kesehatan secara teratur
Tn. D mengatakan keluarganya tidak mengecek kesehatannya secara
teratur. Namun jika ada anggota keluarganya yang sakit akan
diperiksakan ke Puskesmas yang ada di dekat rumah.
k. Kesehatan gigi
Keluarga mengatakan tidak memiliki masalah kesehatan pada giginya.
l. Riwayat kesehatan keluarga
Tn. D mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit yang sama dengan Ny.G yaitu hipertensi.
m. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima
Tn. D mengatakan pelayanan kesehatan yang diterima adalah
pelayanan kesehatan atau puskesmas maupun dokter. Keluarga
mengatakan cukup puas dengan pelayanan kesehatan yang di dapatkan
di tempat dia berobat.
n. Perasaan atau persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga mengatakan pelayanan yang diterima saat berkunjung ke
puskesmas sangat memuaskan.
o. Sumber pembiayaan pelayanan kesehatan
Tn. D mengatakan biaya pengobatannya menggunakan uang pribadi.
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan
Ny.G mengatakan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
menggunakan sepeda motor dan diantar oleh suaminya yaitu Tn. D.
f. Pemeriksaan Fisik
1. Anggota keluarga
Pemeriksaan Tn. D Ny. G An. V An. V An. O
Fisik (KK) (orang tua) (orang tua)
Keadaan Bentuk tubuh tegak, Bentuk tubuh tegak, Bentuk tubuh tegak, Bentuk tubuh tegak, Bentuk tubuh tegak,
Umum bangun tubuh bangun tubuh bangun tubuh bangun tubuh bangun tubuh kurus,
sedang, kesadaran sedang, kesadaran sedang, kesadaran sedang, kesadaran kesadaran Compos
Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Mentis (CM).
(CM). (CM). (CM). (CM).
TTV N= 80 x/mnt N= 88 x/mnt N= 88 x/mnt N= 88 x/mnt N= 88 x/mnt
RR= 20 x/mnt RR= 18 x/mnt RR= 18 x/mnt RR= 18 x/mnt RR= 18 x/mnt
S= 36,20C S= 36,70C S= 36,60C S= 36,60C S= 36,60C
TD= 110/80 mmHg TD= 150/100 mmhg TD= 120/90 mmHg TD= 120/90 mmHg TD= 120/90 mmHg
BB/TB BB= 72 kg BB= 75 kg BB= 70 kg BB = 55 kg BB = 40 kg
TB= 165 cm TB= 170 cm TB= 170 cm TB = 160 cm TB = 150 cm
(Kondisi Normal) (Kondisi Normal) (Kondisi Normal) ( Kondisi Normal ) (Kondisi Normal )
Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
normosephali, normosephali, normosephali, normosephali, normosephali,
rambut hitam, rambut hitam, rambut hitam, rambut hitam, rambut hitam,
bersih, tidak rontok, bersih, tidak rontok, bersih, tidak rontok, bersih, tidak rontok, bersih, tidak rontok,
tidak berketombe, tidak berketombe, tidak berketombe, tidak berketombe, tidak berketombe,
tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
Mata Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
sklera putih, pupil sklera putih, pupil sklera putih, pupil sklera putih, pupil sklera putih, pupil
isokor, tidak ada isokor, tidak ada isokor, tidak ada isokor, tidak ada isokor, tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
Hidung Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret, ada sekret, ada sekret,
penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik
Mulut Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
mukosa lembab, gigi mukosa lembab, gigi mukosa lembab, gigi mukosa lembab, gigi mukosa lembab, gigi
lengkap, lidah bersih lengkap, lidah bersih lengkap, lidah bersih lengkap, lidah bersih lengkap, lidah bersih
Telinga Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak Kondisi bersih, tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen,
pendengaran baik, pendengaran kurang, pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran baik,
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
Leher Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
limfe atau vena limfe atau vena limfe atau vena limfe atau vena limfe atau vena
jugularis jugularis jugularis jugularis jugularis
Thorax Paru : Vesikuler, Paru : Vesikuler, Paru : Vesikuler, Paru : Vesikuler, Paru : Vesikuler,
sonor sonor sonor sonor sonor
Jantung : S1S2 Jantung : S1S2 Jantung : S1S2 Jantung : S1S2 Jantung : S1S2
tunggal reguler, tunggal reguler, tunggal reguler, tunggal reguler, tunggal reguler,
dullness dullness dullness dullness dullness
Abdomen Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada ascites, tidak ada ascites, tidak ada ascites, tidak ada ascites, tidak ada ascites,
bising usus = bising usus = bising usus = bising usus = bising usus =
12x/mnt, tidak ada 10x/mnt, tidak ada 10x/mnt, tidak ada 10x/mnt, tidak ada 10x/mnt, tidak ada
pembesaran hati pembesaran hati pembesaran hati pembesaran hati pembesaran hati
Ekstremitas Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka,
ataupun edema ataupun edema edema pada tangan edema pada tangan edema pada tangan
555 555 555 555 kiri di pergelangan kiri di pergelangan kiri di pergelangan
555 555 555 555 tangan tangan tangan
555 555 555 555 555 555
555 555 555 555 555 555
Genetalia Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
tidak ada masalah tidak ada masalah tidak ada masalah tidak ada masalah tidak ada masalah
Anus Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
tidak ada masalah tidak ada masalah tidak ada masalah tidak ada masalah tidak ada masalah
g. Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Ny. G mengatakan kadang-kadang mengeluh kepalanya sakit.
2. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor
Ny. G mengatakan khawatir tensinya terus bertambah tinggi dan akan
mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Penggunaan strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga
sehingga masukan dari keluarga dapat membantu menyelesaikan masalahnya
dan dapat mencari pemecahan masalah yang tepat.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya keluarga mengatasi masalah
dengan cara maladaptif.
h. Data Penunjang
Tidak Terkaji
i. Analisa Data
Tabel III
Analisa Data Asuhan Keperawatan Ny. G
Dengan Hipertensi di Karangsari, Nusa Penida Tanggal 13 Oktober 2020
No Data Diagnose keperawatan
1 DS : Ketidakmampuan koping
- Ny. G mengatakan jarang kontrol ke keluarga
puskesmas karena tidak ada yang
mengantarkan dirinya ke Puskesmas
untuk kontrol
- Ny. G mengatakan dirinya makan -
makanan apapun yang dimasak oleh
keluarganya
DO : -
2 DS : Defisiensi pengetahuan
- Ny. G mengatakan dirinya sering merasa
sakit kepala dan pasien juga mengatakan
akan hilang jika beristirahat yang cukup.
Pasien mengatakan tidak tau apa yang
menyebabkan sering mengalami sakit
kepala.
- Ny. G sendiri mengatakan tidak terlalu
tau dengan penyakit yang di alaminya
dan bagaimana cara menanganinya
DO :
- Keluarga Tn. D menanyakan apa yang
harus dilakukan jika Ny. G mengalami
sakit kepala
i. Skoring
1. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam memanfaatkan fasilitas atau sumber daya yang ada di masyarakat untuk
mendapatkan informasi mengenai penyakit hipertensi.
1. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas atau sumber daya yang ada di masyarakat untuk mendapatkan
informasi mengenai penyakit hipertensi.
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga membuat keputusan
tindakan yang tepat.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keoperawatan dengan cara melakukan
identitas sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Dalam
melakukan evaluasi perawat harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
memahami respon terhadap intervensi keperawatan, kemampuan menggambarkan
kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan
tidakan keperawatan dengan criteria hasil. Menurut Nursalam (2008), pada tahapan
evaluasi ini terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan
mengevaluasiselama proses perawatan berlangsung (evaluasi proses) dan kegiatan
melakukan evalusia dengan targettujuan yang diharapkan (evaluasi hasil).
1. Evaluasi proses (evaluasi formatif)
Fokus padaevaluasi ini adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas
pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi ini harus dilaksanakan segera setelah
perencanaan keperawatan diimplementasikan untuk membantu menilai efektifitas
intervensi tersebut. Metode pengumpulan data evaluasi ini menggunakan analisis rencana
sduhan keperawatan, open chart audit, pertemuaan kelompok, wawancara, observasi, dan
menggunakan form evaluasi. System penulisannya dapat menggunakan system SOAP.
2. Evaluasi hasil (evaluasi sumatif)
Focus pada evaluasi hasil (evaluasi sumatif) adalah pada perubahan perilaku atau status
kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan. Evaluasi ini dilakukan pada akhirnya
asuhan keperawatan secara paripurna. Evaluasi hasil bersifat objektif, fleksibel, dan
efesien. Metode pelaksanaannya terdiri dari close chart audit, wawancara pada pertemuan
terakhir asuhan, dan pertanyaan kepada klien dan keluarga.
Daftar Pustaka
Anggara, F. H. D., & Prayitno, N. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan tekanan darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat tahun 2012. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 5(1), 20-25.