PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa merupakan suatu masalah kesehatan yang masih sangat penting
untuk diperhatikan, hal itu dikarenakan penderita tidak mempunyai kemampuan untuk
menilai realitas yang buruk. Gejala dan tanda yang ditunjukkan oleh penderita gangguan
jiwa antara lain gangguan kognitif, gangguan proses pikir, gangguan kesadaran,
gangguan emosi, kemampuan berpikir, serta tingkah laku aneh ( Nasir, 2011).
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat
signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa
bertambah. Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO) dalam Yosep (2013) ,
ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan jiwa. WHO menyatakan
setidaknya ada satu dari empat orang didunia mengalami masalah mental, dan masalah
gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat
serius.
Dari latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu :
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari pembuatan laporan ini yakni :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Pengertian
b. Etiologi
1. Keturunan
2. Endokrin
3. Metabolisme
Skizofrenia terdapat :
c. Pembagian Skizofrenia
a. Skizofrenia Simplek
Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa
kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses
berpikir sukar ditemukan, waham dan halusinasi jarang didapat, jenis
ini timbulnya perlahan-lahan.
b. Skizofrenia Hebefrenia
c. Skizofrenia Katatonia
Timbulnya pertama kali pada umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta
sering didahului oleh stress emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah
katatonik atau stuppor katatonik.
d. Skizofrenia Paranoid
f. Skizofrenia Residual
a. Pengertian
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga
dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri Faktor yang
mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang
tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag
tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber
internal dan eksternal seperti: Trauma seperti penganiayaan seksual dan
psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam. (Yoedhas, 2010).
b. Penyebab
Berbagai faktor menunjang terjadinya perubahan dalam konsep diri
seseorang. Dalam tinjuan life span history klien. Penyebab terjadinya harga
diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas
keberhasilannya. Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang
dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima. Menjelang dewasa awal
sering gagal di sekolah, pekerjaan atau pergaulan. Harga diri rendah muncul
saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari
kemampuannya.( Yosep,2015).
Ada beberapa penyebab terjadi harga diri rendah yaitu :
1) Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas
keberhasilannya.
2) Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang
dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima.
3) Menjelang dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan, atau
pergaulan
4) Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan
dan menuntut lebih dari kemampuannya.
d. Rentang Respon
Keterangan:
1) Aktualisasi diri
adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman nyata
yang sukses diterima.
2) Konsep diri positif
adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi.
3) Harga diri rendah
adalah transisi antara respon diri adaptif dengankonsep diri maladaptif.
4) Kerancuan identitas
adalah kegagalan individu dalam kemalanganaspek psikososial dan
kepribadian dewasa yang harmonis.
5) Depersonalisasi
adalah perasaan yang tidak realistis terhadap dirisendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidakdapat
membedakan dirinya dengan orang lain
e. Jenis-jenis konsep diri
Konsep diri terdiri atas komponen-komponen berikut :
1. Citra tubuh (Body Image)
Citra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikapindi!idu yang
disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa
lalu dan sekarang, serta perasaan tentangukuran, fungsi, penampilan,
dan p'tensi, yang secara berkesinambungan dim'difikasi dengan
persepsi dan pengalamanyang baru (Stuart&Sundeen,2013)
2. Ideal diri (Self Ideal)
Identitas adalah peng'rganisasian prinsip dari kepribadianyang
bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi,
dan keunikkan individu. Pembentukan identitas dimulai pada masa
bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas
utama pada masa remaja (Stuart&Sundeen,2013).
3. Peran diri (Self Role)
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial.
Peran yang diterapkan adalah peran dimana sese'rang tidak
mempunyai pilihan. Peran yang diterima adalah peran yang
terpilihatau dipilih oleh individu. (Stuart&Sundeen,2013).
4. Harga diri (Self Esteem)
Harga diri adalah penilaian indi!idu tentang nilai pers'nalyang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar
dalam penerimaan diri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan, tetap merasa sebagaise'rang yang penting dan berharga.
(Stuart&Sundeen,2013).
f. Tanda dan gejala
Menurut Carpenito dalam keliat (2011) perilaku yang berhubungan dengan
harga diri rendah antara lain :
1. Mengkritik diri sendiri
2. Menarik diri dari hubungan sosial
3. Pandangan hidup yang pesimis
4. Perasaan lemah dan takut
5. Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
6. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
7. Hidup yang berpolarisasi
8. Ketidakmampuan menentukan tujuan
9. Merasionalisasi penolakan
10. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
11. Menunjukkan tanda depresi
Sedangkan menurut Stuart (2006) tanda- tanda klien dengan harga diri
rendah yaitu :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan
akibat
2. tindakan terhadap penyakit
3. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
4. Merendahkan martabat
5. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
6. Percaya diri kurang
7. Menciderai diri
g. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka panjang pendek
atau jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk
melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yangmenyakitkan.
Pertaahanan tersebut mencakup berikut ini :
Jangka pendek :
1. Aktivitas yang memberikan pelarian semestara dari krisis identitas diri
(misalnya, konser musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif)
2. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti semestara (misalnya,
ikut serta dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan, atau
geng)
3. Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan
diri yang tidak menentu ( misalnya, olahraga yang kompetitif, prestasi
akademik, kontes untuk mendapatkan popularitas)
Jangka Panjang :
1. Penutupan identitas : adopsi identitas prematur yang diinginkan
oleh orang terdekat tanpa memerhatikan keinginan, aspirasi, atau
potensi diri individu
2. Identitas negatif : asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai
dan harapan yang diterima masyarakat. Mekanisme pertahanan ego
termasuk penggunaan fantasi, disosiasi,isolasi, proyeksi,
pengalihan (displacement, berbalik marah terhadap diri sendiri,
dan amuk).
h. Penatalaksanaan
Terapi pada gangguan jiwa skizofrenia dewasa ini sudah dikembnagkan
sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi bahkan metodenya lebih
manusiawi dari pada masa sebelumnya. Terapi yang dimaksud meliputi :
a) Psikofarmaka
Berbagai jenis obat psikofarmaka yang beredar dipasaran yang hanya
diperoleh dengan resep dokter, dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu
golongan generasi pertama (typical) dan golongan kedua (atypical).
Obat yang termasuk golongan generasi pertama misalnya
chlorpromazine HCL (psikotropik untuk menstabilkan senyawa otak),
dan Haloperidol (mengobati kondisi gugup). Obat yang termasuk
generasi kedua misalnya, Risperidone (untuk ansietas), Aripiprazole
(untuk antipsikotik).
b) Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi
dengan orang lain, penderita lain, perawat dan dokter, maksudnya
supaya ia tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri ia
dapat membentuk kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan untuk
mengadakan permainan atau latihan bersama.
c) Terapi Modalitas
Terapi modalitas/ perilaku merupakan rencana pengobatan untuk
skizofrenia yang ditunjukan pada kemampuan dan kekurangan pasien.
Teknik perilaku menggunakan latihan keterampilan sosial untuk
meningkatkan kemampuan sosial. Kemampuan memenuhi diri sendiri
dan latihan praktis dalam komunikasi interpersonal. Terapi kelompok
bagi skizofrenia biasnya memusatkan pada rencana dan masalah dalam
hubungan kehidupan yang nyata.
d) Terapi Kejang Listrik (Electro Confulsive Terapi)
ECT adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang granmal secara
artifisial dengan melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang
dipasang satu atau dua temples. Terapi kejang listrik diberikan pada
skizofrenia yang tidak mempan dengan terapi neuroleptika oral atau
injeksi, dosis terapi kejang listrik 4 5 joule/detik. (Maramis, 2005).
i. Pohon Masalah
j. Diagnosa Keperawatan
1) Isolasi sosial menarik diri b/d harga diri rendah
2) Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
3) Koping individu tidak efektif
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH
I. IDENTITAS
1. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien
tentang : nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan klien, tujuan,
waktu, tempat pertemuan, topik yang akan dibicarakan.
2. Usia dan No. RM (Lihat RM)
3. Alamat
4. Pekerjaan
5. Mahasiswa menuliskan sumber data / informan
II.ALASAN MASUK
Tanyakan kepada klien/keluarga :
1. Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke Rumah Sakit saat ini?
2. Bagaimaa gambaran gejala tersebut ?
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini
2. Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.
3. Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini ?
4. Bagaimana hasilnya ?
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
1. Tanyakan kepada klien / keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa
di masa
2. Tanyakan apakah klien pernah mengalami gangguan fisik / penyakit termasuk
gangguan pertumbuhan dan perkembangan
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan dan atau mengalami dan
atau menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan,
kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
2. Tanyakan pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan baik bio, psiko,
sosio, kultural, spiritual seperti (kegagalan, kehilangan / perpisahan / kematian,
trauma selama tumbuh kembang) yang pernah dialami klien pada masa lalu
3. Bagaimana kesan kepribadian klien ?
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Tanyakan kepada klien / keluarga apakah ada anggota keluarga lainnya yang
mengalami gangguan jiwa. Apabila ada anggota keluarga lain yang mengalami
gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien dengan anggota
keluarga terdekat. Tanyakan apa gejala yang dialami serta riwayat pengobatan
dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota keluarga tersebut. Masalah
keperawatan ditulis sesuai dengan data
V. STATUS MENTAL
Beri tanda 3 pada kotak sesuai dengan keadaan klien boleh lebih dari satu :
1. Penampilan
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga
a. Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang tidak
rapi. Misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting tidak
dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti.
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai. Misalnya : pakaian dalam dipakai di luar baju
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika penggunaan pakaian tidak tepat
(waktu, tempat, identitas, situasi/kondisi)
d. Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
2. Kesadaran
Kwantitatif/penurunan kesadaran
Compos mentis : sadarkan diri
Apatis : individu mulai mengantuk acuh tak acuh
terhadap rangsang yang masuk,diperlukan
rangsang yang kuat untuk menarik
perhatian
Somnolensia : jelas sudah mengantuk, diperlukan
rangsang yang kuat lagi untuk menarik
perhatian
Sopor : ingatan, orientasi dan pertimbangan sudah
hilang
Subkoma dan koma : tidak ada respon terhadap rangsang yang
keras
Kwalitatif
a. Tidak berubah : Mampu mengadakan hubungan dan pembatasan dengan
lingkungannya dan dirinya (sesuai dengan kenyataan)
b. Berubah : Tidak mampu mengadakan hubungan dan pembatasan dengan
lingkungannya dan dirinya pada taraf tidak sesuai dengan
kenyataan
c. Gangguan tidur : Dapat berupa insomnia, somnambulisme, nightmare,
narkolepsi
d. Meninggi : Keadaan dengan respon yang meninggi terhadap rangsang
seperti suara terasa lebih keras, warna terlihat lebih tenang dll
e. Hipnosa : Kesadaran yang sengaja diubah menurun / menyempit
f. Disosiasi : Tingkah laku / kejadian yang memisahkan dirinya secra
psikologik dengan kesadarannya contoh : trans, fugue dll
3. Orientasi waktu, tempat dan orang jelas
Jelaskan data objektif dan subjektif terkait hal-hal diatas
Masalah keperawatan sesuai dengan data
4. Aktivitas Motorik
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga
Kelambatan
a. Hipokinesa, hipoaktifitas : gerakan atau aktivitas yang berkurang
b. Sub stupor katatonik : reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang
gerakan dan aktivitas menjadi lambat
c. Katalepsi : mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu
juga bila hendak diubah orang lain
d. Flexibilitas serea : mempertahankan posisi yang dibuat orang lain
Peningkatan
a. Hiperkinesa, hiperaktivitas : gerakan atau aktivitas yang berlebihan
b. Gaduh gelisah katonik : aktivitas motorik yang tidak bertujuan yang
berkali-kali seakan tidak dipengaruhi rangsang
luar
c. Tik : gerakan involunter sekejap dan berkali-kali
mengenai sekelompok oto yang relatif kecil
d. Grimase : gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak
dapat dikontrol
e. Tremor : jari-jari yang tampak gemetar ketika klien
menjujurkan tangan
f. Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti
berulangkali mencuci tangan, mencuci muka,
mandi, mengeringkan tangan
g. Mannerism : Pergerakan yang stereotipe dan testrsi (seperti
bermain sandiwara)
h. Ekhopraksia : Meniru gerakan orang lain pada saat dilihatnya.
i. Verbegerasi : Berkali-kali mengucapkan sebuah kata yang tidak
tercantum
Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
5. Afek-emosi
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga
a. Adekuat : Afek emosi yang sesuai dengan stimulus yang ada
b. Inadekuat : emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang
ada
c. Datar/dangkal : Tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan
d. Tumpul : Hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat
e. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah
f. Anhedonia : Ketidak mampuan merasakan kesenangan
g. Kesepian : Merasa dirinya ditinggalkan
h. Eforia : Rasa gembira yang berlebihan
i. Ambivalensi : Afek emosi yang berlawanan timbul bersama-
sama terhadap seseorang, obyek atau sesuatu hal.
j. Apatis: Berkurangnya afek emosi terhadap sesuatu atau
semua hal disertai rasa terpencil dan tidak peduli
k. Marah: Sudah jelas
l. Depresif/sedih : Seperti perasaan susah, tak berguna, gagal, putus
asa dsb
m.Cemas : Perasaan khawatir yang tidak jelas obyeknya,
sebutkan tingkatnya
Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
6. Persepsi
a. Apakah ada halusinasi ? kalau ada termasuk jenis apa ?
b. Apakah ada ilusi ? kalau ada deskripsikan
Jenis-jenis halusinasi sudah jelas
Jelaskan isi halusinasi, frekuensi gejala yang tampak pada saat klien
berhalusinasi
Masalah keperawatan sesuai dengan data
c. Apakah ada depersonalisasi : perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa
pribadinya tidak seperti biasanya, tidak menurut kenyataan.
d. Derealisasi : perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak menurut kenyataan
Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
7. Proses pikir
Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara
7.1 Arus pikir
a. Koheren : kalimat / pembicaraan dapat dipahami dengan baik
b. Inkoheren : kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami
c. Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada
tujuan pembicaraan
d. Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak
sampai pada tujuan
e. Asosiasi longgar : pembicaraan tak ada hubungan antara satu
kalimat dengan kalimat lainnya, dan klien tidak
menyadarinya
f. Flight of Ideas : pembicaraan yang melompat dari satu topik ke
topik lainnya masih ada hubungan yang tidak
logis dan tidak sampai pada tujuan
g. Bloking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan
eksternal kemudian dilanjutkan kembali
h. Perseverasi : berulang-ulang menceritakan sesuatu ide, tema
secara berlebihan
i. Logorea : pembicaraan cepat tidak terkontrol
j. Neologisme : membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami
oleh umum
k. Irelevansi : ucapan yang tidak ada hubungannya dengan
pertanyaan atau dengan hal yang sedang
dibicarakan
l. Assosiasi bunyi : mengucapkan perkataan yang mempunyai
persamaan bunyi
m. Main kata-kata: membuat sajak secara tidak wajar
n. Afasi : bisa sensorik (tidak mengerti pembicaraan orang
lain), motorik (tidak bisa atau sukar berbicara)
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
Masalah keperawatan sesuai dengan data
7.2 Isi pikir
Data didapatkan melalui wawancara
a. Obsesi : pikiran yang selalu muncul meski klien berusaha
menghilangkannya
b. Phobia : ketakutan yang phatalogis / tidak logis terhadap obyek /situasi
tertentu
c. Ekstasi : kegembiraan yang luar biasa
d. Fantasi : isi pikiran tentang sesuatu keadaan atau kejadian yang
diinginkan
e. Bunuh diri : ide bunuh diri
f. Ideas of reference : pembicaraan orang lain, benda-benda atau sesuatu kejadian
yang dihubungkan dengan dirinya.
g. Pikiran Magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang
mustahil / diluar kemampuannya
h. Preokupasi : pikiran yang terpaku pada satu ide
i. Alienasi : perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing
j. Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri
sendiri tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah
dilakukan
k. Pesimisme : mempunyai pandangan yang suram mengenai banyak hal dalam
hidupnya
l. Waham
Agama : Keyakinan terhadap suatu agama secara
berlebihan
dan diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
Somatik / hipokondrik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan
dikatakan secara berulang yang tidak sesuai
dengan kenyataan
Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan
terhadap kemampuannya yang disampaikan
secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan
Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada
seseorang
atau kelompok yang berusaha merugikan atau
mencederai dirinya yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
Nihilistik : Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meninggal yang dinyatakan secara berulang
yang tidak sesuai dengan kenyataan
Kejaran : Yakin bahwa ada orang / kelompok yang
mengganggu, dimata-matai atau kejelekan sedang
dibicarakan orang banyak
Dosa : Keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau
kesalahan yang besar yang tidak bisa diampuni
Waham bizar
Sisip pikir : Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disispkan di dalam
pikiran yang disampaikansecara berulang dan tidak sesuai dengan
kenyataan
Siar pikir : Klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang
dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
Kontrol pikir : Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
Masalah keperawatan sesuai dengan data
7.3 Bentuk pikir
a. Realistik : cara berpikir sesuai kenyataan / realita yang ada
b. Nonrealistik : cara berpikir yang tidak sesuai dengan kenyataan
c. Autistik : cara berpikir berdasarkan lamunan/fantasi/halusinasi/wahamnya
sendiri
d. Dereistik : cara berpikir dimana proses mentalnya tidak ada sangkut pautnya
dengan kenyataan, logika, atau pengalaman.
8. Memori
Data diperoleh melalui wawancara
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : Tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi lebih dari satu bulan
b. Gangguan daya ingat jangka pendek:Tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi dalam minggu terakhir
c. Gangguan daya ingat saat ini : Tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja
terjadi
d. Amnesia : Sebutkan macamnya Amnesia retrograde / anterograde
e. Paramnesia :Ingatan yang keliru karena distorsi pemanggilan kembali contoh :
De javu : Seperti sudah pernah melihat sesuatu tetapi sebenarnya
belum
Jamais vu : Seperti belum pernah melihat sesuatu tetapi sebenarnya
sudah
Konfabulasi : Secara tidak sadar mengisi lubang-lubang alam ingatannya
dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan
Fasse reconaisance : Pengelan kembali yang keliru, merasa bahwa itu benar
tetapi sesungguhnya tidak benar
Hipermnesia : Penahanan dalam ingatan dan pemanggila kembali yang
berlebihan
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data
9. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Data diperoleh melalui wawancara
a. Mudah dialihkan : Perhatian klien mudah berganti dari satu
obyek ke obyek lain
b. Tidak mampu berkonsentrasi : Klien selalu minta agar pertanyaan
diulang/tidak dapat menjelaskan kembali
pembicaraan
c. Tidak mampu berhitung : Tidak dapat melakukan penambahan/
pengurangan pada benda-benda nyata
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data
10. Kemampuan penilaian
a. Gangguan kemampuan penilaian ringan : Dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain.
Contoh : berikan kesempatan pada klien untuk memilih mandi dulu sebelum
makan atau makan dulu sebelum mandi. Jika diberi oenjelasan, klien dapat
mengambil keputusan
b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna :
Tidak mampu mengambil keputusan walaupun dibantu orang lain.
Contoh : berikan kesempatan pada klien untuk memilih mandi dulu sebelum
mandi. Jika diberi penjelasan klien masih tidak mampu mengambil keputusan
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data
11. Daya Tilik Diri / insight
Data diperoleh dari wawancara
a. Mengingkari penyakit yang diderita :Tidak menyadari gejala penyakit (perubahan
fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya :
Menyalahkan orang lain / lingkunagn yang menyebabkan kondisi saat ini
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data
12. Interaksi selama wawancara
Data ini didapatkankan melalui hasil wawancara dan observasi perawat / keluarga
a. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas
b. Kontak mata kurang : tidak mau menatap lawan bicara
c. Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya
d. Curiga : menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data
VI. FISIK
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem fungsi organ :
1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan
klien
2. Ukur tinggi badan dan berat badan klien
3. Tanyakan apakah, berat badan naik atau turun dan beri tanda 3 sesuai hasil
4. Tanyakan kepada klien / keluarga, apakah ada keluhan fisik yang dirasakan oleh
klien, bila ada beri tanda 3 di kotak ya dan bila tidak beri tanda 3 pada kotak
tidak
5. Kaji/lakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan jelaskan
sesuai dengan keluhan yang ada
6. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada
VII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan tidak
disukai
b. Identitas diri, tanyakan tentang :
Status dan posisi klien sebelum dirawat
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya (sekolah, tempat kerja, kelompok)
Kepuasan klien sebagai laki-laki / perempuan
c. Peran : Tanyakan,
Tugas / peran yang diemban dalam keluarga / kelompok / masyarakat
Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas / peran tersebut
d. Ideal diri : Tanyakan,
Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas / peran
Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempot kerja, masyarakat)
Harapan klien terhadap penyakitnya
e. Harga diri : Tanyakan,
Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi no. 2a, b, c, d
Penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya
f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
2. Genogram
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan hubungan
klien dan keluarga, contoh :
45
: Perempuan : pisah
: klien : proyeksi
45
: umur : cut off/ menghindar
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Deden & Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka
Kerja Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Gosyen Publishing
Struart&Sundeen, (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC