Anda di halaman 1dari 6

BAB 3

PEMBAHASAN
3.1 Contoh Kasus
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke RS karena penurunan kesadaran sejak 1
hari sebelumnya. Penurunan kesadaran disertai dengan kejang pada seluruh tubuh
setelah mengedan. Sisi tubuh sebelah kiri juga lebih lemah dari kanan dan bicara
menjadi pelo. Sejak 3 bulan sebelumnya pasien sudah sering sakit kepala. Pasien
adalah seorang perokok berat.
Pada pemeriksaan fisik saat masuk didapatkan GCS: E2M5V2=9, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung dan tak langsung baik. Didapatkan paresis N. fasialis dan
Hipoglosus dextra sentral dan hemiparesis dextra. Reflek fisiologis meningkat untuk
keempat ekstremitas, sedangkan tanda babinski didapatkan pada sisi kanan. Satu hari
perawatan kesadaran pasien mulai membaik.
Pemeriksaan CT Scan kepala didapatkan lesi multipel isodens inhomogen dengan
edema disekitarnya pada lobus frontasli kanan dan kiri disertai dengan herniasi
subfalcin. Kesan suatu lesi metastasis. Hasil pemeriksaan MRI kepala, lesi multipel
lobus parietal kanan dan kiri serta frontal kiri, kesan: lesi metastasis.
Selanjutnya dilakukan kemoterapi menggunakan Doxcetaxel 120 mg dan
Cisplatin 120 mg sebanyak 5 siklus dikombinasi dengan whole brain radioterapi.
Pasca kemoterapi dilakukan MRI ulang, didapatkan hasil lesi metastasis di frontal
menjadi lebih kecil, di parietal lebih samar dan perifokal edema menghilang.
3.2 Pengkajian
a. Identitas : Penanggung Jawab :
Nama : Tn. Y Nama : Ny. N
Umur : 55 th Umur : 40 th
Agama : Hindu Agama : Hindu
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT
Suku : Bali Suku : Bali
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Alamat : Br.Renon Alamat : Br. Renon
Jenis Klamin : Laki-laki Jenis Klamin : Perempuan
Status Perkawinan :Kawin Status Perkawinan : Kawin
Tanggal RMS :

b. Keluhan Utama : Penurunan kesadaran sejak 1 hari


sebelumnya.
c. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien tidak sadar selama 1 hari, salah satu
ekstremitas menjadi lemah, bicaranya menjadi pelo.datang ke RS karena penurunan
kesadaran sejak 1 hari sebelumnya. Penurunan kesadaran disertai dengan kejang pada
seluruh tubuh setelah mengedan. Sisi tubuh sebelah kiri juga lebih lemah dari kanan
dan bicara menjadi pelo.
d. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien sering merasa pusing dalam 3 bulan
terakhir, pasien suka merokok.
e. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan keluarganya tidak
mempunyai penyakit seperti Hipertensi, Diabetes, dan penyakit menular lainnya.
d. Pemeriksaan Fisik :
1. Breath (B1):
a. Bentuk dada : simetris
b. RR : 18x/menit
c. Suara napas : normal
d. Sesak napas : tidak
e. Ada pergerakkan otot dada
2. Blood (B2) :
a. Irama jantung : reguler
b. Nyeri dada : tidak
c. Bunyi jantung : normal
d. Suhu : 37 C
e. Nadi : 80x/menit
f. TD : 120/70 mmHg
g. CRT : 2 detik
h. Akral : hangat
3. Brain (B3) :
a. Terdapat lesi multiple
b. Terdapat edema disekitar lobus frontalis kanan dan kiri disertai dengan herniasi
subfalcin
c. Penurunan kesadaran dengan GCS: E2M5V2=9
4. Bladder (B4) :
a. Kebersihan : bersih
b. Bentuk alat kelamin : normal
c. Uretra : normal
d. Produksi urine : normal
e. Warna urine : kuning pekat dengan bau khas urine
5. Bowel (B5) :
a. Mukosa : lembab
b. Mulut : bersih
c. Nafsu makan : menurun

6. Bone (B6) :
a. Adanya reflek babinsky pada ekstremitas kanan
b. Adanya kelemahan otot

3.4 Analisa Data


Data Objektif Data Subjektif Masalah Keperawatan
Skala nyeri 8 Pasien mengeluh sakit Nyeri berhubungan dengan
kepala peningkatan tekanan intra
kranial
Pasien hanya Klien mengatakan Ketidakseimbangan nutrisi
menghabiskan 1/4 porsi tidak nafsu makan kurang dari kebutuhan tubuh
makanannya berhubungan dengan
penurunan intake makanan.

Pasien mengatakanA
Ansietas berhubungan
tidak mengerti tentang
kurangnya pengetahuan.
penyakit yang diderita

3.3 Diagnosa Keperawatan


a. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake makanan.
c. Deprivasi tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik.
d. Ansietas berhubungan kurangnya pengetahuan.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan suplai nutrisi.
f. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
g. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kesulitan bicara.

No.Dx Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional


1. Mengurangi Setelah diberikan Mandiri
nyeri intervensi selama ....x24
1. Monitoring TTV
1. Nyeri mempeng
jam maka pasien : pasien perubahan TTV
1. Menunjukkan tehnik
2. Minta pasien 2.
untuk Skala menetukan
relaksasi secara individual menilai nyeri/ pemberian analges
yang efektif untuk mencapai ketidaknyamanan pada
3. Penatalaksanaan
kenyamanan. skala 0-10. dilakukan jika
2. Mengenali faktor penyebab
3. Pemberian analgesik medis gagal.
dan menggunakan tindakan
Pendidikan
untuk mencegah nyeri.

Pendidikan pasien dan


1. Perawat
keluarga memberikan
1. Instruksikan pasien untuk penatalaksanaan
menginformasikan kepada lebih tepat atau d
perawat jika pengurangan modifikasi pengob
nyeri tidak dapat dicapai.2. Pasien lebih rilek
2. Berikan informasi
mengurangi antisie
tentang nyeri.
Ajarkan menggunakan
tehnik non farmakologi.
Kolaborasi
Kolaborasi
1. laporkan kepada dokter
Penatalaksanaan
jika tindakan tidak
tepat dibutuhkan
berhasil atau jika keluhan
saat ini merupakan
proses penyem

perubahan yaang tidak pasien.


bermakna dari
pengalaman nyeri pasien
dimasa lalu.

2. Kebutuhan Setelah dilakukan Mandiri


nutrisi pasien intervensi selama ....x24
1. Monitoring
1. Nutrisi penting
terpenuhi jam pasien akan : pemenuhan nutrisi proses penyembuh
secara tubuh. 2. Jika porsi tidak
maksimal 2. Monitoring porsi cari tahu penyeb
makan pasien habis dan modifikasi d
atau tidak ahli gizi
Pendidikan

1. Motivasi pasien
pemulihan
Pendidikan pasien dan
2. Pasien gastritis
keluarga rentan dengan ma
1. Beritahu pasien dan pedas dan asam.
keluarga tentang
pentingnya nutrisi Kolaborasi
untuk proses
1. Penggunaan m
penyembuhan. diet tiap pasien be
2. Beritahu pasien dan perlu kolaborasi d
keluarga diet yang ahli gizi
baik. 2. Penatalaksanaan
Kolaborasi tepat memb
1. Diskusikan dengan respon pemulihan
ahli gizi tentang diet cepat
pada pasien dengan
gastritis
2. Diskusikan dengan
dokter tentag
penalaksanaan yang
tepat
h. Harga diri rendah berhubungan dengan kesulitan bicara.
3.4 Intervensi

Anda mungkin juga menyukai