SKIZOFRENIA PARANOID
Oleh :
Sari Yunita P 2152 A
Windy Asfarika P 2163 A
Pembimbing :
dr. Amel Yanis, Sp.KJ (K)
ILMU PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M. DJAMIL
PADANG
2017
0
BAB 1
PENDAHULUAN
ditemukan terbanyak pada usia 15-35, dan dari 1000 orang dewasa 7 diantaranya
World Health Organization tahun 2013 menunjukkan terdapat sekitar 450 juta
Hasil dari data Riset Kesehatan Dasar atau (Riskesdas) pada tahun 2013
dan dikombinasikan dengan data rutin dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin),
menderita gangguan jiwa sebanyak 400 ribu jiwa, ada 12 Provinsi dengan
prevalensi gangguan jiwa berat yang melebihi angka Nasional. Dari jumlah
absolute Provinsi Jawa tengah menempati posisi kedua dengan jumlah penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
tahun 2012 tercatat penderita skizofrenia yang dirawat inap sebesar 2.230 jiwa,
sementara tahun 2013 terdapat 2.569 jiwa, dan pada tahun 2014 terjadi
penderita skizofrenia tak terorganisir yang dirawat inap pada tahun 2012 sebesar
1
78 jiwa, tahun 2013 tercatat 108 jiwa, dan tahun 2014 yaitu sebesar 133 jiwa,
dan untuk penderita skizofrenia tak terorganisir yang dirawat jalan tahun 2012
sebesar 315 jiwa, pada tahun 2013 terdapat 361 jiwa, dan pada tahun 2014
tercatat 435 jiwa. Dari data tersebut skizofrenia dengan tipe tak terorganisir
satu klasifikasi skizofrenia yang dapat membahayakan diri pasien dan keluarga
dengan baik agar tidak menimbulkan bahaya bagi siapapun terutama bagi
pasien.2
Berdasarkan hal di atas, kami ingin mengangkat judul CRS kami dengan
2
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
dalam pikiran, emosi, dan perilaku, pikiran yang terganggu, dimana berbagai
pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang
keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktifitas motorik
yang bizzare (perilaku aneh). Pasien skizofrenia menarik diri dari orang lain dan
kenyataan, sering kaliiamasuk ke dalam kehidupan fantasi yang penuh delusi dan
beberapa gejala episode akut, diantara setiap episode mereka sering mengalami
gejala yang tidak terlalu parah namun tetap sangat mengganggu kehidupan
b. Gangguan emosi
c. Gangguan kemauan
d. Autisme
a. waham
3
b. halusinasi
digolongkan ke dalam salah satu jenis menurut gejala utama yang terdapat
a. Skizofrenia paranoid
mungkin subakut, tetapi mungkin juga akut. Kepribadian penderita sebelum sakit
b. Skizofrenia herbefrenik
remaja atau antara 15 – 25 tahun. Gejala yang mencolok adalah gangguan proses
banyak sekali.
c. Skizofrenia katatonik
Timbulnya pertama kali antara usia 15 sampai 30 tahun, dan biasanya akut
serta sering didahului oleh stres emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah
4
katatonik atau stupor katatonik. Gejala yang penting adalah gejala psikomotor
seperti:
seperti topeng, stupor penderita tidak bergerak sama sekali untuk waktu
bulan.
d. Skizofrenia simplex
Gejalanya sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama
e. Skizofrenia residual
Jenis ini adalah keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat sedikitnya
satu episode psikotik yang jelas dan gejala-gejala berkembang kearah gejala
negatif yang lebih menonjol. Gejala negatif terdiri dari kelambatan psikomotor,
penurunan aktivitas, penumpukan afek, pasif dan tidak ada inisiatif, kemiskinan
5
Gejala-gejala yang dialami pasien skizofrenia mencakup gangguan dalam
beberapa hal penting pikiran, persepsi, dan perhatian. Rentang masalah orang-
orang yang didiagnosis menderita skizofrenia sangat luas, meskipun dalam satu
dunia tampak berbeda dalam satu atau lain cara atau bahkan tidak
2. Simptom negatif.
episode akut dan memiliki afek parah terhadap kehidupan para pasien
skizofrenia.
6
2.4 Pedoman Diagnostik
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau
kurang jelas) :
a. Thought echo : isi pikiran diri sendiri yang berulang atau bergema
umummengetahuinya.
mukjizat.
c. Halusinasi auditorik:
7
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagi
tubuh
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
terus berulang.
8
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulansosial
dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal
pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia. Pasien mungkin dapat mencoba beberapa
yang benar-benar cocok bagi pasien. Contoh obat antipsikotik antara lain:5
4. Prolixin (fluphenazine)
9
BAB III
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AN panggilan dalim
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat dan tanggal lahir/ umur : Pesisir Selatan, 13 Juli 1985 / 32 tahun
Status perkawinan : Belum kawin
Kewarganegaraan : Indonesia
Suku bangsa : Minang
Negeri asal : Pesisir Selatan
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Padang
10
1. Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 16 Agustus 2017 di bangsal
jiwa RSUP DR. M. Djamil Padang
2. Alloanamnesis dengan :
Kakak kandung Pasien (Tn. WS, 34 tahun, Berdagang, Tamat SMA, Jl.
Mutmainnah Raya No. 8 D, Kota Padang, 08136413XXXX) pada tanggal
16 Agustus 2016 melalui telepon
1. Pasien datang ke fasilitas kesehatan ini atas keinginan (lingkari pada huruf
yang sesuai)
a. Sendiri
b. Keluarga
c. Polisi
d. Jaksa/ Hakim
e. Dan lain-lain
11
mengejar-ngejar pasien apabila tidak dilakukan perintahnya. Pasien mengaku
memiliki ilmu sehingga, pasien bisa dekat dengan nabi Muhammad.
Gejala yang dialami pasien pertama kali muncul pada tahun 2007,
beberapa hari sebelum pasien mengikuti ujian di SMA. Awalnya pasien
dituduh oleh tetangga pasien mencuri uang di warungnya. Karena sangat
marah, pasien beserta warga sekitar warung tetangga tersebut melakukan
sumpah apabila pasien mengambil/tidak mengambil maka pasien akan menjadi
gila. Satu hari setelah kejadian tersebut pasien mengatakan bahwa dia melihat
langit seperti terbelah dan matahari bersinar sangat terik sehingga pasien
merasa sangat silau dan menggunakan kacamata hitam dirumah. Pasien juga
mengatakan bahwa dia melihat bayangan orang-orang yang sudah meninggal
dan berbicara dengan mereka. Selain itu, pasien juga stress karena tidak bisa
mengikuti tes polisi pada tahun 2007 dikarenakan pasien memiliki tato dibahu
sehingga pasien sering terlihat murung. Karena perilaku pasien yang semakin
aneh, keluarga membawa pasien ke RS Puti Bungsu dan dirawat selama 1
bulan. 6 setelah keluar dari rumah sakit, pasien dirawat lagi selama 1 bulan
dikarenakan putus obat. Setelah itu pasien pulang dan kontrol teratur. Pada
tahun 2012 pasien sudah beraktivitas seperti biasa, dan bekerja diladang
jagung, tapi karena tidak digaji pasien marah dan mencoba membunuh
majikannya dengan mengejar menggunakan pisau. Selain itu, pasien juga ingin
membunuh ibunya dikarenakan bisikan dari bayangan tersebut. Setelah itu
pasien di rantai dirumah.
Sebelum sakit, pasien tidak bekerja, tinggal bersama keluarganya dirumah,
hubungan dengan keluarga dirumah baik, makan dan minum teratur, dan bisa
melakukan aktivitas sehari-hari dirumah. Pasien dikenal sebagai anak yang
mudah bergaul, namun suka memendam masalah sendiri tanpa mau
menceritakan kepada orang lain. Setelah tamat SD, pasien mulai merokok,
serta membuat tato dibahunya.
12
Gangguan jiwa yang pertama kali dialami pasien awalnya pada tahun
2007, pasien mengaku melihat bayangan orang yang telah meninggal
datang dan berbicara dengannya. Bayangan tersebut membuat pasien takut,
cemas dan suli tidur. Pasien kemudian dibawa ke rumah sakit dan dirawat
selama 1 bulan. Setelah itu dirawat lagi karena putus obat. Tahun 2012
pasien mencoba membunuh majikan serta ibu kandungnya sehingga di
rantai dirumah.
b. Riwayat Gangguan Medis
Pasien tidak ada riwayat DM, trauma, tumor, gangguan kesadaran, HIV
dan penyakit fisik lainnya.
c. Riwayat Penggunaan NAPZA
Pasien merokok sejak tamat SD 1 bungkus/hari. Pasien juga pernah
meminum alkohol saat usia 14 tahun. Riwayat menggunakan, narkoba,
atau zat adiktif lainnya tidak ada.
5. Riwayat keluarga
a) Identitas orang tua/ penganti
IDENTITAS Orang tua/ Pengganti Keterangan
Bapak Ibu
Kewarganegaraan Indonesia Indonesia
Suku bangsa Minangkabau Minangkabau
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SD
Pekerjaan - Ibu Rumah
Tangga
Umur (almarhum) 75 tahun
Alamat Padang Padang
b) Saudara
Jumlah bersaudara 7 orang dan pasien anak ke 7
13
c) Urutan bersaudara dan cantumkan usianya dalam tanda kurung untuk pasien
sendiri lingkari nomornya.*
1. Lk/ pr (meninggal usia 2 tahun)
2. Lk/ Pr (45 tahun)
3. Lk/ Pr (44 tahun)
4. Lk/ Pr (41 tahun)
5. Lk/ pr (37 tahun)
6. Lk/pr (34 tahun)
7. Lk/ pr (32 tahun)
Skema Pedegree
Keterangan:
: Wanita : Laki-laki : Pasien :Meninggal
14
f) Dan lain-lain
d) Toilet training
Umur : 4 tahun
Sikap orang tua :(memaksa/menghargai/membiarkan/memberikan
arahan)
Perasaan anak untuk toilet training ini: baik
15
f) Temperamen sewaktu anak-anak : pemalu (-), gelisah (-) overaktif (-),
menarik diri (-), suka bergaul (-), suka berolahraga (-), dan lain-lain.
g) Masa Sekolah
Perihal SD SMP SMA PT
Umur 7 tahun 14 tahun - -
Prestasi* Baik Baik Baik Baik
Sedang Sedang Sedang Sedang
Kurang Kurang Kurang Kurang
Aktifitas Sekolah* Baik Baik Baik Baik
Sedang Sedang Sedang Sedang
Kurang Kurang Kurang Kurang
Sikap Terhadap Teman * Baik Baik Baik Baik
Kurang Kurang Kurang Kurang
Sikap Terhadap Guru Baik Baik Baik Baik
Kurang Kurang Kurang Kurang
Kemampuan Khusus (Bakat) ( - ) ( - ) ( ) ( )
Tingkah Laku ( baik ) (kurang ( ) ( )
baik)
i) Riwayat Pekerjaan
Usia mulai berkerja 27 tahun, kepuasan kerja ( - ), pindah-pindah kerja ( -
), pekerjaan yang pernah dilakukan petani jagung
Konflik dalam pekerjaan : ( + ), konflik dengan atasan, konflik dengan
bawahan ( - ), konflik dengan kelompok ( - ).
Keadaan ekonomi*: baik, sedang, kurang (menurut pasien)
16
1. Tempat tinggal : rumah sendiri (-), rumah kontrak (-), rumah susun (-),
apartemen (-), rumah orang tua (+), serumah dengan mertua (-), di
asrama (-) dan lain-lain (-).
2. Polusi lingkungan : bising (-), kotor (-), bau (-), ramai (-) dan lain-lain.
Skizoid Emosi dingin ( - ), tidak acuh pada orang lain ( - ), perasaan hangat
atau lembut pada orang lain ( - ), peduli terhadap pujian maupun
kecaman ( - ), kurang teman ( - ), pemalu (- ), sering melamun ( - ),
kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual (- ), suka
aktivitas yang dilakukan sendiri ( - )
Paranoid Merasa akan ditipu atau dirugikan ( - ), kewaspadaan berlebihan ( - ),
sikap berjaga-jaga atau menutup-nutupi (- ), tidak mau menerima
kritik ( - ), meragukan kesetiaan orang lain (- ), secara intensif
mencari-cari kesalahan dan bukti tentang prasangkanya ( - ),
perhatian yang berlebihan terhadap motif-motif yang tersembunyi ( -
), cemburu patologik ( - ), hipersensifitas ( -), keterbatasan
kehidupan afektif ( - ).
Skizotipal Pikiran gaib ( - ), ideas of reference ( - ), isolasi sosial ( - ), ilusi
berulang (- ), pembicaraan yang ganjil ( - ), bila bertatap muka
dengan orang lain tampak dingin atau tidak acuh ( - ).
Siklotimik Ambisi berlebihan ( - ), optimis berlebihan ( - ), aktivitas seksual
yang berlebihan tanpa menghiraukan akibat yang merugikan ( - ),
melibatkan dirinya secara berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan tanpa menghiraukan kemungkinan yang merugikan
dirinya ( - ), melucu berlebihan ( - ), kurangnya kebutuhan idur (- ),
pesimis (- ), putus asa (- ), insomnia ( - ), hipersomnia ( - ), kurang
bersemangat (- ), rasa rendah diri (- ), penurunan aktivitas ( - ),
mudah merasa sedih dan menangis ( - ), dan lain-lain.
Histrionik Dramatisasi (- ), selalu berusaha menarik perhatian bagi dirinya (- ),
mendambakan ransangan aktivitas yang menggairahkan ( - ), bereaksi
berlebihan terhadap hal-hal sepele (- ), egosentris ( - ), suka menuntut
( - ), dependen ( - ), dan lain-lain.
Narsisistik Merasa bangga berlebihan terhadap kehebatan dirinya ( - ),
preokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan dan kecantikan
(- ), ekshibisionisme ( - ), membutuhkan perhatian dan pujian yang
terus menerus (- ), hubungan interpersonal yang eksploitatif (- ),
merasa marah, malu, terhina dan rendah diri bila dikritik (- ) dan lain-
lain.
Dissosial Tidak peduli dengan perasaan orang lain( - ), sikap yang amat tidak
17
bertanggung jawab dan berlangsung terus menerus ( - ), tidak
mampu mengalami rasa bersalah dan menarik manfaat dari
pengalaman ( - ), tidak peduli pada norma-norma, peraturan dan
kewajiban sosial ( - ), tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama ( - ), iritabilitas ( - ), agresivitas ( - ), impulsif (-
), sering berbohong ( - ), sangat cendrung menyalahkan orang lain
atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang
membuat pasien konflik dengan masyarakat ( - )
Ambang Pola hubungan interpersonal yang mendalam dan tidak stabil ( - ),
kurangnya pengendaian terhadap kemarahan ( - ), gangguan identitas
( - ), afek yang tidak mantap ( - ) tidak tahan untuk berada sendirian
( - ), tindakan mencederai diri sendiri ( - ), rasa bosan kronik ( - ),
dan lain-lain
Menghindar Perasaan tegang dan takut yang pervasif ( - ), merasa dirinya tidak
mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain ( - ),
kengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin
disukai (-), preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolkan
dalam situasi social (-), menghindari aktivitas sosial atau pkerjaan
yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik,
tidak didukung atau ditolak.
Anankastik Perasaan ragu-ragu yang hati-hati yang berlebihan ( - ), preokupasi
pada hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar, urutan, organisasi
dan jadwal ( - ), perfeksionisme ( - ), ketelitian yang berlebihan ( - ),
kaku da keras kepala ( - ), pengabdian yang berlebihan terhadap
pekerjaan sehingga menyampingkan kesenangan dan nilai-nilai
hubungan interpersonal ( - ), pemaksaan yang berlebihan agar orang
lain mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu ( - ), keterpakuan
yang berlebihan pada kebiasaan sosial ( - ) dan lain-lain.
Dependen Mengalami kesuitan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa
nasehat dan masukan dari orang lain (-), membutuhkan orang lain
untuk mengambil tanggung jawab pada banyak hal dalam hidupnya
(-), perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena
ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus
diri sendiri (-), takut ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya
(-)
18
mengalami tuntutan hukum (-), masuk penjara ( - ), memasuki masa
pubertas( - ), memasuki usia dewasa ( - ), menopause ( - ), mencapai usia
50 tahun ( - ), menderita penyakit fisik yang parah ( - ), kecelakaan ( - ),
pembedahan ( - ), abortus ( - ), hubungan yang buruk antar orang tua ( - ),
terdapatnya gangguan fisik atau mental dalam keluarga ( - ), cara
pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua atau kakek nenek ( - ),
sikap orang tau yang acuh tak acuh pada anak ( - ), sikap orang tua yang
kasar atau keras terhadap anak ( - ), campur tangan atau perhatian yang
lebih dari orang tua terhadap anak ( - ), orang tua yang jarang berada di
rumah ( - ), terdapat istri lain ( - ), sikap atau kontrol yang tidak konsisten (
- ), kontrol yang tidak cukup ( - ), kurang stimulasi kognitif dan sosial ( - ),
bencana alam ( - ), amukan masa ( - ), diskriminasi sosial ( - ), perkosaan (
- ), tugas militer ( - ), kehamilan ( - ), melahirkan di luar perkawinan ( - ),
dan lain-lain.
19
GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT
SKEMA PERJALANAN PENYAKIT
Thn: 2007 Thn: 2008 Thn: 2017
Usia 22 tahun Usia 23 tahun Usia 32 tahun
20
III. STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Sakit sedang
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : Teraba kuat teratur, frekuensi 85x/menit
Nafas : Thorakoabdominal, teratur, frekuensi 18x/menit
Suhu : 36,8 o C
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 60 kg
Bentuk Badan : normal
Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal
Sistem Respiratorik : Dalam batas normal
Kelainan Khusus : Dalam batas normal
V. STATUS MENTAL
A. Keadaan Umum
2. Penampilan
Sikap tubuh: biasa ( + ), diam ( ), aneh ( ), sikap tegang ( ), kaku ( ),
gelisah ( ), kelihatan seperti tua ( ), kelihatan seperti muda ( ),
berpakaian sesuai gender ( + ).
21
Cara berpakaian : rapi (-), biasa ( + ), tak menentu ( ), sesuai dengan
situasi ( + ), kotor ( ), kesan ( dapat/ tidak dapat mengurus diri)*
Kesehatan fisik : sehat ( + ), pucat ( ), lemas ( ), apatis ( ), telapak
tangan basah ( ), dahi berkeringat ( ), mata terbelalak ( ).
3. Kontak psikis
Dapat dilakukan (+ ), tidak dapat dilakukan ( - ), wajar ( + ), kurang
wajar ( - ), sebentar ( - ), lama ( + ).
4. Sikap
Kooperatif (+ ), penuh perhatian ( - ), berterus terang ( - ), menggoda (
- ), bermusuhan ( - ), suka main-main ( - ), berusaha supaya disayangi ( -
), selalu menghindar ( - ), berhati-hati ( - ), dependen (- ), infantil ( - ),
curiga ( - ), pasif ( - ), dan lain-lain.
22
C. Emosi
Hidup emosi*: stabilitas (stabil/ tidak), pengendalian (adekuat/tidak
adekuat), echt/unecht, dalam/dangkal, skala diffrensiasi ( sempit/luas),
arus emosi (biasa/lambat/cepat).
1. Afek
Afek appropriate/ serasi ( - ), afek inappropriate/ tidak serasi ( - ), afek
tumpul ( + ), afek yang terbatas ( - ), afek datar ( - ), afek yang labil ( -
).
2. Mood
mood eutimik ( + ), mood disforik ( - ), mood yang meluap-luap
(expansive mood) ( - ), mood yang iritabel ( - ), mood yang labil (swing
mood) ( - ), mood meninggi (elevated mood/ hipertim) ( - ), euforia ( - ),
ectasy ( - ), mood depresi (hipotim) ( - ), anhedonia ( - ), dukacita ( - ),
aleksitimia ( - ), elasi ( ), hipomania ( - ), mania( - ), melankolia( - ), La
belle indifference ( -), tidak ada harapan ( - ).
3. Emosi lainnya
Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( -), ketakutan ( - ), agitasi ( - ),
tension (ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati ( - ), ambivalensi ( - ),
abreaksional ( - ), rasa malu ( - ), rasa berdosa/ bersalah( - ), kontrol
impuls ( - ).
23
( + ), derailment ( - ), flight of ideas ( - ), clang association ( - ), blocking
( - ), glossolalia ( - ).
E. Persepsi
Halusinasi
Non patologis: Halusinasi hipnagogik ( - ), halusinasi hipnopompik ( - ),
Halusinasi auditorik ( + ), halusinasi visual ( + ), halusinasi olfaktorik (
- ), halusinasi gustatorik ( - ), halusinasi taktil ( - ), halusinasi somatik (
- ), halusinasi liliput ( - ), halusinasi sejalan dengan mood ( - ), halusinasi
yang tidak sejalan dengan mood ( - ), halusinosis ( - ), sinestesia ( - ),
halusinasi perintah (command halusination), trailing phenomenon ( - ).
Ilusi ( - )
Depersonalisasi ( - ), derealisasi ( - )
24
Amnesia ( - ), konfabulasi ( - ), paramnesia ( - ).
5. Luas pengetahuan umum: baik/ terganggu
6. Pikiran konkrit : baik/ terganggu
7. Pikiran abstrak : baik/ terganggu
8. Kemunduran intelek : (Ada/ tidak), Retardasi mental ( - ), demensia ( -
), pseudodemensia ( - ).
H. Dicriminative Insight*
Derajat I (penyangkalan)
Derajat II (ambigu)
Derajat III (sadar, melemparkan kesalahan kepada orang/ hal lain):
Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab)
Derajat V (tilikan intelektual)
Derajat VI (tilikan emosional sesungguhnya)
I. Discriminative Judgement :
Judgment tes : terganggu
Judgment sosial : terganggu
25
IX. Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi :
Risperidon 2x 2mg
CPZ 1x25 mg
B. Psikoterapi :
1. Kepada pasien
Psikoterapi supportif
Berempati pada pasien, memahami keadaan pasien,
mengidentifikasi faktor pencetus, serta membantu memecahkan
permasalahan secara terarah.
Psikoedukasi
Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang gangguan
yang dialaminya. Diharapkan pasien dapat secara efektif
mengenali gejala, penyebab dan terapi yang dibutuhkannya
untuk menghindari kekambuhan atau terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan.
2. Kepada keluarga : diberikan psikoedukasi mengenai
Penyakit yang diderita pasien
Dukungan sosial dan perhatian dari keluarga kepada pasien
Terapi dan kepatuhan minum obat pasien
XIII. PROGNOSIS
Quo et vitam : dubia ad bonam
Quo et fungsionam : dubia ad bonam
Quo et sanctionam : dubia ad bonam
26
menimbulkan disfungsi otak sebelum menunjukkan gangguan jiwa. Oleh karena
itu, gangguan mental organik (F00 – F09) dapat disingkirkan.
Pada pasien ada riwayat penggunaan alkohol, namun itu pada usia 13 tahun,
sehingga kemungkinan adanya gangguan mental dan perilaku dan perasaan akibat
penggunaan zat psikoaktif (F10 – F19) dapat disingkirkan, karena itu sudah terjadi
lama sebelum pasien menderita gangguan jiwa.
Dari keluhan utama dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pasien ini
ditemukan gangguan persepsi antara lain, halusinasi auditorik berupa mendengar
bisikan-bisikan aura negatif, halusinasi visual berupa kemampuan pasien dalam
melihat bayangan-bayangan orang meninggal yang tidak nyata. Pasien juga
merasakana dikejar-kejar oleh beberapa orang laki-laki.
Pada pasien ditemukan adanya thought echo, dimana pasien meras
pikirannya yang penuh dan tatapan yang kosong. Discriminative insight tidak
terganggu derajat IV dan discriminative judgment terganggu karena pasien tidak
ada perasaan menyesal dengan perbuatannya yang mencelakakan orang lain.
Berdasarkan kriteria PPDGJ III dapat disimpulkan diagnosis pada aksis I adalah
Skizofrenia Paranoid (F20.0)
Dari riwayat kepribadian pasien tidak didapatkan diagnosis adanya riwayat
gangguan kepribadian dan tidak ada riwayat retardasi mental. Selain itu tidak
ditemukan gejala atau tanda gangguan kepribadian yang bersifat berkembang dari
masa kanak-kanak hingga dewasa, sehingga aksis II pada pasien ini tidak ada
diagnosis.
Pada pasien ini ditemukan adanya masalah dalam sekolah dimana pasien
tidak bisa ikut tes masuk polisi dan masalah mengenai pencurian, dimana pasien
dituduh mencuri uang tetangganya, sehingga bisa dapat ditegakkan diagnosis
untuk aksis IV pada pasien ini berupa masalah sekolah dan tuduhan pencurian.
Pada aksis V, pasien dapat melakukan perkerjaannya namun tidak
diselesaikan dengan baik, sehingga berdasarkan penilaian GAF (Global
Assessment of Functional Scale), saat ini pasien berada pada nilai 50-41, berupa
gejala berat, disabilitas berat.
27
Lampiran 1. Kutipan wawancara psikiatri
AUTOANAMNESA dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2016
28
bagoyang, minum-
minum, mintak piti
Alah sejak bilo Alah lamo. Alah sejak Onset gejala
bayangan tuh nampak berhenti SMA dulu lai.
dek dalim ? Inyo tuh penjaga badan
dalim. Indak namuah
nyo pergi.
Selain perempuan tadi, Ado ciek lai, laki-lakinyo. Halusinasi visual,
ado yang lain lai yang bisa Takuik dalim samo inyo. halusinasi auditorik,
dalim caliak? Inyo sering suruh dalim waham kejar
mukul orang. Kalau dalim
indak nio bekok dikajanyo
dalim. Inyo ada beranam
urang. Laki-laki sadonyo.
Cameh dalim jadinyo,
indak nio mato lalok
jadinyo.
Kalau inyo ada Dalim ikuik an, kalau
mambisiakan tuh, apo indak berang nyo bekok.
yang dalim lakukan?
Setelah dirawat di Masih ado, tapi indak
rumah sakik ko, minum acok ban alai do
ubek, masih ado dalim
caliak bayangan atau
danga bisikan tu?
Tadi kan dalim Indak ado do
kecekaan sedih dek
indak masuk polisi.
Waktu sedih tu apa se
yang dalim lakukan?
Menurut dalim, dalim Iyo, dalim bisa kayak Waham kebesaran
ado kelebihan ndak, dek giko dek punya ilmu
bisa mencaliak bantuak mah. Dalim bisa daket
29
itu? jo nabi Muhammad.
Tapi cameh dalim,
takuiknyo dek dikaja-
kaja urang ko, pas nabi
Muhammad turun ndak
basobok jo dalim.
Tuhan lah jauh dari
dalim.
Dek a tuh tuhan lah Indak ado, lah jauah se
menjauah dari dalim? nyo. Tuhan tuh bantuak
awak juo mah
Sebelum masuak RS ko, Indak ado do. Biaso se
Dalim ado maraso labiah nyo
samangaik dari biasonyo?
Dalim pernah ndak maraso Acok. Kalau lah nampak Thought echo
pikiran tu panuah atau bayangan tuh, raso panuah
kosong? se kapalo ko. Sakik kapalo
dek inyo mangecek
Kalau pikiran urang lain Indak bisa do
tabaco dek Dalim?
Ado dalim pernah Pernah waktu tuh
mencaliak misalnyo mancaliak kalajengking.
pipa tacaliak bantuak Warnanyo hitam
ula?
Hmm.. Dalim, kini ko Sakit Discriminative Insight
Dalim maraso sakik ndak? derajat V
Setelah minum ubek, ado Iyo agak tanang dalim
gak perasaan tuh jadi kiniko. Bayangan tuh
labiah tanang, indak indak sering loh nyo
cames lai? datang lai
Tadi ado Dalim kecek an, Indak. Kalau indak dalim
Discriminative Judgemet
Dalim pernah memukul yang dikaja nyo
terganggu
orang. Setelah itu Dalim
30
manyasa ndak?
Dalim sebelumnyo pernah Pernah waktu tuh, di Ada riwayat gangguan
dirawat dek sakit bantuak rumah sakik umum. psikiatri sebelumnya
iko juo?
Alah bara kali dalim Indak ingek do. Alah
dirawat? acok lah.
Dalim ado penyakik lain? Pernah awak waktu ketek Tidak ada gangguan medis
Dirawat karna penyakik jatuah dari sepeda. Tapi lain
lain? Pernah terbentur indak ado kanai kepalo
kapalo? doh
Dalim merokok? Iyo
31
perempuan yang sudah
meninggal sejak 10 tahun
yang lalu. Selain itu dalim
juga mencaliak bayangan
laki-laki yang
memerintahkan dalim
untuk memukul seseorang,
kalau tidak dilakukan
nanti dia marah dan
mengejar-ngejar dalim.
Selain itu, dalim juga
mengatakan kalau dalim
mempunyai ilmu sehingga
lebih dekat dengan nabi
Muhammad.
Dalim ada yang ingin Tidak ada Memberi kesempatan
ditanyakan? pasien bertanya
Baiklah... Dalim nanti Iya Edukasi
setelah keluar dari rumah
sakit, minum obat dengan
teratur, tidur cukup, dan
jaga kesehatannya dengan
baik ya...
Terimakasih Dalim... Sama-sama
32
DAFTAR KEPUSTAKAAN
33