Anda di halaman 1dari 8

GANGGUAN PANIK

I. Pendahuluan
- Perkenalan
Selamat pagi, perkenalkan saya dokter Illen. saya dokter yang akan
memeriksa mbak.
Dengan mbak siapa? Dira, dipanggil teteh/mbak? mbak
- Saya akan melakukan wawacara dan pemeriksaan yang bertujuan untuk
mengetahui hal yang menjadi keluhan atau masalah mbak, sehingga saya
dapat berusaha membantu mbak untuk mengatasi keluhannya.
- Semua informasi yang mbak sampaikan, akan saya jamin kerahasiaannya,
kecuali ada hal tertentu yang berisiko membahayakan mbak atau sekeliling
mbak.
- Apakah mbak bersedia?

II. Identitas Pasien


Sebelum kita mulai, saya akan menanyakan dahulu mengenai identitas mbak.
- Siapa nama mbak? Mbak Dira
- Berapa usia mbak? 22 tahun
- Apa Pendidikan terakhir mbak? SMA
- Apakah mbak sudah menikah? Belum menikah
- Apa pekerjaan mbak? Mahasiswa
- Kuliah dimana mbak? kuliah di Bandung
- Kuliah jurusan apa mbak? Jurusan Peternakan
- Sudah semester berapa mbak? semester 4
- Dimana dan dengan siapa mbak tinggal? Saya tinggal di rumah paman di
Bandung, dengan pakde dan bude karena sepupu-sepupu saya sudah
berkeluarga
- Dimana keluarga mbak tinggal? Keluarga tinggal di Sukabumi
- Apa agama mbak? Islam a
- Apa suku bangsa mbak? Ortu Jawa, tapi lahir dan besar di Sukabumi

III. Riwayat Penyakit


Keluhan utama
D: baik mbak boleh diceritakan kira-kira apa yang dikeluhkan sehingga
datang ke sini?
P: ini dok, belakangan ini saya sudah udah beberapa kali suka merasa takut
deg-degan, nyeri di dada bahkan sampe sulit bernafas.

Riwayat penyakit sekarang


D: Sejak kapan sakit perut dan sakit kepala mulai terjadi?
P: sejak tiga minggu yang lalu, dok.
D: Boleh diceritakan mbak, seperti apa rasa deg-degan, nyeri kepala, dan
sulit bernafasnya?
P: rasanya kayak jantung saya mau copot. Saya takut kena serangan jantung,
soalnya ayah saya punya penyakit jantung dan baru meninggal sebulan yang
lalu.
D: apakah sudah diobati?
P: Saya udah sempet ke dokter di klinik kampus seminggu yang lalu, terus
dua minggu sebelumnya juga pernah ke dokter di deket rumah, tapi
semuanya bilang ngga ada apa-apa.
D: kapan biasanya sakitnya muncul?
P: ngga tentu sih, dok.
D: apakah ada keluhan lainnya?
P: ngga ada sih dok, hanya itu aja.

Perjalanan Penyakit
D: Gejala muncul terus menerus atau hilang-timbul?
P: hilang-timbul dok.
D: berapa kali dalam sehari mbak?
P: sehari bisa 3-4 kali, dok. 3-4 hari seminggu
D: apakah mbak tahu kira-kira kambuhnya disebabkan oleh apa?
P: saya juga ngga tau dok, tiba-tiba aja gitu terjadi. Tapi mungkin karena
saya kecapean kali ya dok. Soalnya memang hampir sebulan ini banyak
kegiatan.
D: Apakah mbak sering merasa khawatir akan hal-hal buruk yang mungkin
terjadi?
P: Iya dok, saya merasa khawatir kalo tiba-tiba kambuh pas lagi sendirian
nanti ngga ada yang nolongin.
D: apakah berkeringat, gemetaran, dan sulit bernapas hanya terasa saat
kambuh?
P: iya, dok
III. PERJALANAN PENYAKIT
Perubahan Emosi
D: apakah ada perubahan pada emosi mbak?
P: iya dok, sekarang jadi sering cemas dok.
D: kenapa?
P: ya itu tadi, saya takut kambuh tiba-tiba di kamar pas sendirian

Perubahan perilaku
D: apakah ada perubahan pada sikap dan kebiasaan?
P: tidak ada dok

Perubahan kognisi
D: apakah ada perubahan pada konsentrasi atau kemampuan berfikir mbak?
P: tidak ada dok.

Perubahan vegetative
D: apakah ada gangguan tidur, nafsu makan, buang air kecil, buang air
besar, atau fungsi seksual?
P: saya jadi susah tidur karena takut tiba-tiba serangan pas lagi tidur
D: sejak kapan itu terjadi?
P: sejak gejala saya mulai kambuh, dok.

Gejala fisik
D: apakah mbak pernah mengalami kejang, kejang panas badan, atau
penurunan kesadaran?
P: belum pernah dok

Fungsi harian
D: apakah mbak tetap melakukan aktivitas harian, misal kuliah seperti biasa?
P: sekarang saya masih bisa masuk kuliah, sih dok.
D: apakah mbak menceritakan keluhan mbak ke teman saja?
P: cerita dok, saja juga kesini diantar pacar saya
D: apakah sekarang menjadi malas bersosialisasi dengan teman-teman?
P: sebetulnya ngga sih dok, saya justru minta ditemenin seringkali karena
takut kambuh dan ga ada yang nolongin.
IV. PENGGUNAAN MEDIKASI DAN PENYALAGUNAAN ZAT
D: sebelum ini apakah mbak sedang menggunakan obat-obatan untuk
keluhan atau penyakit tertentu?
P: ngga sih dok.
D: apakah mbak minum-minuman beralkohol atau menggunakan obat-obat
tertentu misalnya narkoba?
P: tentu tidak, dok
D: Kalau konsumsi kopi?
P: wah iyasih, dok kalau itu. Soalnya tuntutan tugas banyak, jadi saya
memang sengaja minum kopi supaya bisa begadang

V. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Gangguan Psikiatrik
D: apakah pernah mengalami keluhan-keluhan tadik sebelumnya?
P: belum pernah, dok.
D: apakah rasa cemanya muncul saat dalam situasi di depan banyak orang?
P: tidak
D: apakah pernah merasan cemas ketika membayangkan sesuatu yang
mengkhawatirkan yang belum terjadi?
P: tidak
D: apakah mbak pernah mengalami masalah mental emosional sebelumnya?
P: tidak pernah

Penyakit Fisik
D: Apakah pernah cedera kepala berat sebelumnya?
P: tidak pernah dok
D: apakah ada penyakit seperti kencing manis,jantung, atau tiroid/kelenjar di
leher?
P: tidak ada dok

VI. Pemeriksaan Status Mental


Mood
D: apakah mbak merasa sedih? Mudah marah atau tersinggung? Khawatir,
gugup atau cemas?
P: Ngga sih dok. Agak sedikit was-was aja kambuh
D: apakah mbak merasa sangat gembira?
P: tidak dok
Isi pikiran
D: apakah anda berniat untuk menyakiti diri sendiri,berharap bahwa mbak
mati saja atau ingin mengakhiri hidup mbak?
P: tidak dok

Gangguan pikiran
Waham
D: apakah pernah merasa ada yang mengikuti atau membicarakan anda di
belakang?
P: tidak dok

Gangguan persepsi
Halusinasi dengar
D: apakah ada suara yang mengomentari apa yang sedang mbak kerjakan
atau sedang mbak pikirkan? Atau suara itu mengatakan hal yang baik atau
buruk?
P: tidak dok

Sensorium dan kognisi


D: Hari ini hari apa ya mbak? mbak ingat tanggal dan tahun berapa?
P: Hari selasa, tanggal 20 april 2021
D: Sekarang kita sedang berada dimana ya mbak?
P: Di tempat praktek dokter kan
D: mbak tahu sedang berbicara dengan siapa?
P: dengan dokter Illen, kan dok.
D: sekarang saya coba cek konsentrasi mbak ya. 10+5+10+5+5
P: 35
D: Selanjutnya saya akan periksa memori mbak ya
D: Saya akan sebutkan 5 angka, dan begitu saya selesai, saya ingin mbak
segera mengulangi dengan menyebutkan Kembali angka-angka tersebut 1 2
4 6 8, coba diulang mbak.
P: 1 2 4 6 8
D: Tadi pagi mbak sarapan apa?
P: Tadi makan telur dadar dok
D: mbak ingat dulu waktu masih kecil tinggal dimana?
P: Dari kecil di Sukabumi dok
D: mbak kalau peribahasa “panjang tangan” artinya apa?
P: suka mencuri kan ya dok
D: Kalau mbak menemukan amplop surat yang udah ada alamat dan
perangkonya, apa yang akan mbak lakukan?
P: Antar ke kantor pos dok
D: Baik mbak, menurut mbak sendiri, apakah mbak merasa sekarang sedang
sakit / mengalami masalah kesehatan mental?
P: iya dok saya sepertinya ada sesuatu, tapi saya bingung itu apa dok
D: apakah mbak merasa perlu untuk minum obat? Mengapa?
P: kayaknya perlu dok, soalnya ga sembuh-sembuh

VII. PENUTUP
D: Baik mbak terimakasih atas kesediaannya mau diwawancara oleh saya
dan sudah mau menceritakan semuanya dengan jujur.
- Jadi mbak, berdasarkan pemeriksaan wawancara tadi, sepertinya mbak
mengalami gangguan panik.
- Gangguan ini terjadi karena ada sedikit aktivitas berlebih di bagian otak
mbak yang mengatur rasa takut sehingga muncul serangan-serangan tadi
seperti yang mbak gambarkan.
- Untuk mengatasi keluhan tersebut, saya akan memberikan obat namanya
Fluoxetin dosisnya 10 mg diminum sekali sehari di pagi hari sesudah makan.
Obat ini akan saya berikan selama 2 minggu. Obat ini berguna menurunkan
aktivitas berlebih di otak mbak, sehingga kekambuhan gejala yang
disebutkan tadi dapat berkurang.
- Namun mbak, obat ini memiliki beberapa efek samping yang mungkin
mbak alami yaitu gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare. (tapi
efek samping ini belum tentu selalu terjadi juga.) Jika efek samping ini
terjadi dan dirasa sangat tidak nyaman / mengganggu, mbak bisa datang lagi
kesini.
- mbak juga akan saya rujuk untuk mendapatkan terapi lebih lanjut seperti
terapi relaksasi supaya mbak bisa mencegah dan mengatasi gangguan yang
mbak alami. Sekiranya bagaimana mbak, apakah sudah paham? Apakah ada
yang ingin ditanyakan mbak?
P: Sudah dok sudah paham, terima kasih dok
D: Kembali, mbak.
Terapi Non-farmakologi
a. Merujuk ke Spesialis Kedokteran Jiwa untuk dilakukan psikoterapi
suportif dan terapi kognisi
b. Psikoterapi suportif dan terapi kognisi
● Sleep Hygiene : kebiasaan  tidur  yang baik untuk meningkatkan 
kualitas hidup.
● Eye Movement Desensitization and Reprocessing
● Relaxation Therapy
c. Psikoedukasi pasien dan keluarga.
Mengajak pasien mengenali gejala-gejala, melatih cara mengelola gejala,
efek samping obat, dan mengembangkan kepatuhan menjalani pengobatan
serta memberi pengetahuan bagaimana cara keluarga untuk tetap
mendukung, memotivasi, serta memperhatikan kesehatan pasien.

DIAGNOSIS BANDING
1. Fobia spesifik
2. Gangguan cemas menyeluruh
3. Gangguan cemas akibat penggunaan obat-obatan
4. Gangguan cemas akibat kondisi medis lainnya

KESIMPULAN
A. Penampilan
1. Identitas Pribadi Roman muka cemas, kontak ada, rapport adekuat, sikap
terhadap pemeriksa kooperatif, decorum baik
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor Perilaku normoaktif
3. Gambaran umum Pasien seorang wanita, tampak sesuai dengan usianya
B. Bicara Bicara spontan, produktivitas cukup, relevan, intonasi baik, artikulasi
dan verbalisasi jelas
C. Mood dan Afek
1. Mood : eutimik
2. Afek : sesuai
D. Pikiran dan Persepsi
1. Bentuk Pikiran : realistik
2. Isi Pikiran : ide bunuh diri tidak ada, preokupasi tidak ada.
3. Alur Pikiran : asosiasi longgar (-)
4. Gangguan Pikiran : waham (-)
5. Gangguan Persepsi : halusinasi (-)
6. Reality testing ability : baik
E. Sensorium dan Kognisi
1. Kesadaran : komposmentis
2. Orientasi
a. Waktu : baik
b.Tempat : baik
c. Orang : baik
3. Kalkulasi dan Konsentrasi : baik
4. Memori
a. Remote memory : baik
b. Recent memory : baik
c. Immediate memory : baik
5. Daya Nilai Sosial dan Daya : baik
6. Pemikiran Abstrak : baik
7. Dasar Pengetahuan : baik
F. Wawasan terhadap Penyakit Tilikan pasien terhadap penyakitnya : derajat 4

Anda mungkin juga menyukai