Disusun Oleh :
Dein Imelga Debita R (030.11.067)
Olivia Suritno (030.11.227)
Gangguan Mental Organik
Definisi :
Gangguan mental yang berkaitan dengan
penyakit/gangguan sistemik atau otak yang
dapat didiagnosis sendiri.
Gangguan yang mempengaruhi otak akibat
sekunder dari penyakit/gangguan sistemik di
luar otak yang disebut Gangguan Mental
Simtomatik
Gangguan Mental Organik
F04 Sindrom Amnesik Organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
Gambaran Utama
Gangguan
Mental Organik
Sindrom dengan
Gangguan manifestasi yang
Fungsi menonjol dalam
Kognitif bidang :
daya ingat, persepsi, isi
daya pikir, dan pikiran, suasana
belajar perasaan dan
emosi
Demensia
Sindrom akibat penyakit/gangguan otak biasanya bersifat
kronik-progresif.
Terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel,
termasuk didalamnya: daya ingat, daya pikir, orientasi, daya
tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya
nilai.
Umumnya disertai dan ada kalanya diawali dengan
kemerosotan dalam pengendalian emosi, perilaku sosial,
atau motivasi hidup.
DEMENSIA
Demensia adalah hilangnya fungsi intelektual seperti daya
ingat, pembelajaran, penalaran, pemecahan masalah, dan
pemikiran abstrak, sedangkan fungsi vegetatif (diluar
kemauan) masih tetap utuh.
Di dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders edisi keempat (DSM-IV) demensia dicirikan oleh
adanya defisit kognitif multipleks (termasuk gangguan
memori) yang secara langsung disebabkan oleh
gangguan kondisi medik secara umum, bahan-bahan
tertentu (obat, narkotika, toksin), atau berbagai faktor
etiologi.
KLASIFIKASI DEMENSIA
Demensia berhubungan dengan beberapa jenis penyakit.
a. Penyakit yang berhubungan dengan Sindrom Medik: Hal ini
meliputi hipotiroidisme, penyakit Cushing, defisiensi nutrisi,
kompleks demensia AIDS, dan sebagainya.
b. Penyakit yang berhubungan dengan Sindrom Neurologi:
Kelompok ini meliputi korea Huntington, penyakit Schilder, dan
proses demielinasi lainnya; penyakit Creutzfeldt-Jakob; tumor otak;
trauma otak; infeksi otak dan meningeal; dan sejenisnya.
c. Penyakit dengan demensia sebagai satu-satunya tanda atau tanda
yang mencolok: Penyakit Alzheimer dan penyakit Pick adalah
termasuk dalam kategori ini.
d. Demensia dari segi anatomi dibedakan antara demensia kortikal
dan demensia subkortikal. Dari etiologi dan perjalanan penyakit
dibedakan antara demensia yang reversibel dan irreversibel
Perbedaan demensia kortikal dan subkortikal
Ciri Demensia Kortikal Demensia Subkortikal
Aktivitas Lamban
Keadaan emosi Abnormal (tak memperdulikan, tak Abnormal (kurang dorongan drive)
menyadari)
Contoh Penyakit Alzheimer, Pick Progressive Supranuclear Palsy,
Parkinson, Penyakit Wilson,
Huntington.
Beberapa penyebab demensia pada dewasa yang belum dapat
diobati/ irreversibel.
Primer degeneratif
- Penyakit Alzheimer
- Penyakit Pick
- Penyakit Huntington
- Penyakit Parkinson
- Degenerasi olivopontocerebellar
- Progressive Supranuclear Palsy
- Degenerasi cortical-basal ganglionic
Infeksi
- Penyakit Creutzfeldt-Jakob
- Sub-acute sclerosing panencephalitis
- Progressive multifocal leukoencephalopathy
Metabolik
- Metachromatic leukodyntrophy
- Penyakit Kuf
- Gangliosidoses
Beberapa penyebab demensia pada dewasa yang
dapat diobati/ reversibel.
Obat-obatan anti-kolinergik (mis. Atropin dan sejenisnya); anti-konvulsan
(mis. Phenytoin, Barbiturat); anti-hipertensi (Clonidine,
Methyldopa, Propanolol); psikotropik (Haloperidol,
Phenothiazine); dll (mis. Quinidine, Bromide, Disulfiram).
Metabolik-gangguan sistemik gangguan elektrolit atau asam-basa; hipo-hiperglikemia; anemia
berat; polisitemia vera; hiperlipidemia; gagal hepar; uremia;
insufisiensi pulmonal; hypopituitarism; disfungsi tiroid, adrenal,
atau paratiroid; disfungsi kardiak; degenerasi hepatolenticular.
Gangguan intrakranial insufisiensi cerebrovascular; meningitis atau encephalitis
chronic, neurosyphilis, epilepsy, tumor, abscess, hematoma
subdural, multiple sclerosis, normal pressure hydrocephalus.
Keadaan defisiensi vitamin B12, defisiensi folat, pellagra (niacin).
F00.2 Demensia pada penyakit Alzheimer Tidak cocok dengan pedoman F00.0 dan F00.1
tipe tak khas atau tipe campuran Dementia alzheimer + vaskular
F01.0 Demensia Vaskular onset akut Onset cepat setelah rangkaian stroke
F01.1 Demensia multi-infark Onset lambat, setelah rangkaian episodik
iskemik minor yang menyebabkan infark
F02.4 Demensia pada penyakit HIV Tidak ditemukan penyakit selain HIV
F02.8 Demensia pada penyakit lain YDT YDK Demensia yang terjadi sebagai konsekuensi
beberapa macam kondisi somatik dan
serebral lainnya
F03 Demensia YTT
Tidak berkurangnya
daya ingat segera,
tidak ada gangguan
Bukti nyata adanya perhatian dan
cedera atau penyakit kesadaran, tidak ada
pada otak hendaya intelektual
Ada hendaya daya secara umum
ingat, Berkurangnya
daya ingat jangka
pendek
F05 Delirium bukan akibat alkohol dan
zat psikoaktif lainnya
Pedoman Diagnostik
1. Gangguan
F05.0 Delirium, Tak bertumpang tindih dengan
Kesadaran dan
perhatian Demensia
2. Gangguan Kognitif Tidak tumpang tindih dengan demensia yang
secara umum
sudah ada sebelumnya
3. Ganggaun
psikomotor (hipo atau F05.1 Dellirium bertumpang tindih dengan
hiperaktivitas)
Demensia
4. Gangguan siklus
tidur-bangun Terjadi saat sudah ada demensia
Pedoman Diagnostik :
Adanya penyakit atau disfungsi otak atau penyakit fisik sistemik
yang berhubungan dengan salah satu sindrom mental yang
tercantum
Ada hubungan waktu antara perkembangan penyakit yang
mendasari dengan timbulnya sindrom mental
Kesembuhan dari gangguan mental setelah dihilangkan penyakit
yang mendasarinya
Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari
sindrom mental ini.
F06.0 : Halusinasi F06.1 : Gangguan F06.2 : Gangguan F06.3 : Gangguan
organik katatonik organik waham organic afektif organik
( Lir-Skizofrenia)
F07.0 Gangguan Riwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan yang mantap
kepribadian organik menunjukan
otak
adanya penyakit, kerusakan, atau disfungsi
Disertai 2 atau lebih, gambaran berikut:
a) Penurunan yang konsisten dlm
mempertahankan aktivitas yang bertujuan
(goal-directed-activities)
b) Perubahan perilaku emosional. Labilitas
emosi, kegembiraan yang dangkal dan tak
berasalasan lalu berubah menjadi iritabilitas
c) Pengungkapan kebutuhan/ keinginan tanpa
mempertimbangkan konsekuensi atau
kelaziman sosial
d) Gangguan proses pikir dalam bentuk curiga/
paranoid
e) Kecepatan dan arus pembicaraan berubah
dengan nyata berputar-putar, banyak
bircara
f) Perubahan perilaku seksual (hiposeksualitas)
F07.1 Sindrom Pasca-ensefalitis Sindrom ini mencakup perubahan
perilaku sisa setelah kesembuhan
dari suatu ensefalitis
Gejala tidak khas, berbeda dari yang
satu dengan yang lain. Berkaitan
dengan usia pasien ketika terkena
penyakit
F07.2 Sindrom pasca-kontusio Sindrom ini terjadi biasanya sesudah
trauma kepala dan termasuk gejala
beragam
F07.8 Gangguan kepribadian dan Sindrom yang terjadi diluar dari F07.0
perilaku organik lain akibat penyakit, F07.2
kerusakan,dan disfungsi Kondisi dengan taraf hendaya fungsi
kognitif ringan yang belum sampai
demensia dengan gangguan mental
progressif (ex: Parkinson)
Termasuk:
1. Psikosis organik YTT
2. Psikosis simtomatik YTT