Disusun oleh:
Pembimbing :
dr. Hany Musliha
NIP. 198509072010012009
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam mengikuti ujian akhir Kepaniteraan Klinik lmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
Menyetujui,
Pelaksana Promkes
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah evaluasi program ini
tepat pada waktunya. Evaluasi program ini kami laksanakan sebagai salah satu syarat
tugas akhir pada kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung. Evaluasi program ini bertujuan
mengetahui tingkat keberhasilan evaluasi program PHBS Rumah Tangga di UPT
Puskesmas Rawat Inap Kemiling periode tahun 2021.
Penyusun menyadari, terselesainya evaluasi program ini berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun menyampaikan terima kasih atas segala
bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dalam rangka penyelesaian evaluasi
program ini, kepada:
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................4
1.4 Sasaran..................................................................................................4
1.5 Manfaat.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Puskesmas..............................................................................................6
2.1.1 Pengertian Puskesmas.........................................................................6
2.1.2 Tujuan Puskesmas...............................................................................6
2.1.3 Fungsi Puskesmas...............................................................................6
2.1.4 Upaya Penyelenggaraan Kesehatan....................................................8
2.1.5 Sejarah Puskesmas Kemiling..............................................................8
2.2 Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas..............................................10
2.3 PHBS....................................................................................................11
2.3.1 Pengertian PHBS...............................................................................11
iv
2.3.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga........................12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................42
5.2 Saran.......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Pencapaian Kinerja Beberapa Pelayanan Program UKM Esensial Puskesmas
Rawat Inap Kemiling Tahun 2021...........................................................................30
Tabel 4.5 Memilih prioritas pemecahan masalah (jalan keluar) kurangnya kesadaran
individu tentang lingkungan bebas asap rokok.........................................................38
Tabel 4.6 Memilih prioritas pemecahan masalah (jalan keluar) kurangnya kesadaran
individu untuk mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun.........................................................................................................................38
Tabel 4.7 Memilih prioritas pemecahan masalah (jalan keluar) kesadaran untuk
pembuatan septic tank..............................................................................................39
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu dalam budaya hidup
indikator- indikator yang ada pada PHBS rumah tangga. PHBS di rumah
agar tahu, mau serta mampu mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat
1
juga berperan serta dalam setiap gerakan kesehatan pada masyarakat.12
Puskesmas
2
dalam menyelenggarakan PHBS harus mampu melaksanakannya melalui
promosi kesehatan.
dimulai dari dini dan dilakukan secara mandiri oleh setiap masyarakat.
meningkatkan kesehatannya.
adalah :
air bersih, 5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) penggunaan
setiap hari,
9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, 10) tidak merokok di dalam rumah.
memperbarui kesehatan dari semua anggota rumah tangga dari segala jenis
penyakit yang ada pada lingkungan tidak baik. Penerapan PHBS tatanan
bersih dan sehat (PHBS) sebesar 80%. Persentase rumah tangga yang
3
mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tahun 2011 sebesar 53,9%,
4
tahun 2012 sebesar 56,5% dan tahun 2013 sebesar 55,0% maka pencapaian
PHBS tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapkan pemerintah.
adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau
Oleh karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku
sehat dan lingkungan sehat. Maka promosi kesehatan dan PHBS diharapkan
Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS.1
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan
Oleh karena itu, peningkatan kesehatan dalam rumah tangga itu penting
5
karena merupakan
6
lingkungan awal untuk memulai berprilaku hidup sehat.
Kemiling tahun 2020 memiliki target capaian 80 % dengan hasil capaian 27,5
%. Dan di tahun 2021 Puskesmas Rawat Inap Kemiling hanya mencapai 26,4
1.3 Tujuan
1.4 Sasaran
2. Lingkungan masyarakat
7
1.5 Manfaat
1. Bagi masyarakat dapat mengetahui cara PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
terkena penyakit
4. Anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dapat
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
sehat bagi setiap orang yang bertempat tingal di wilayah kerja puskesmas
wilayah kerjanya.
9
2) Pusat pemberdayaan masyarakat
10
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
dengan nama Balai Pengobatan (BP) Kemiling dan belum menetap karena
tanahnya merupakan wakaf dari Yayasan Budi Suci. Kemudian pada tahun
11
gedung baru; satu unit gedung Puskesmas, satu unit perumshan dokter dan
Puskesmas nduk Kemiling yang dikepalai oleh dokter umum (dr. Firhat
Esfandiari).
yaitu :
2. Kecamatan Kemiling
1. Kelurahan Sumberejo
2. Kelurahan Langkapura
1. Kecamatan Kemiling
2. Kecamatan Langkapura
4 kelurahan yaitu:
12
1. Kelurahan Sumberejo
13
2. Kelurahan Sumberejo Sejahtera
Organisasi dan Tata kerja UUnit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas
berkesinambungan.
14
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
UKP tingkat pertama dilaksanakan oleh dokter, dokter gigi, dan dokter
undangan.
2.3.1 Pengertian
meningkatkan kesehatannya.8 10
15
PHBS dapat dilakukan di rumah tangga, sekolah, tempat umum, tempat
16
kerja dan institusi kesehatan.
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta
pemilik dan pengelola usaha/ kantor, agar tahu, mau dan mampu
kerjasehat.10
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
kesehatan.12
11
17
PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga
18
Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS
19
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para
20
medis lainnya). Setiap persalinan dari ibu hamil harus ditolong oleh tenaga
kesehatan karena
yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat, rahim terasa kencang bila
diraba terutama saat terasa mulas, keluar lendir bercampur darah dari jalan
lahir, keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir,
merasa seperti mau buang air besar maka harus segera hubungi tenaga
kesehatan (bidan/ dokter), tetap tenang dan tidak bingung, untuk mengurangi
rasa sakit dari mulasnya dapat bernapas panjang melalui hidung dan
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan dengan
kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi
tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening
bulan. Setelah bayi dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di Buku
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka akan
terlihat berat badannya naik atau tidak naik (lihat perkembangannya). Berat
a. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna pada KMS.
c. Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang lebih muda.6
22
4) Menggunakan air bersih
Air bersih adalah air yang secara fisik dapat dibedakan melalui indera
b. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan
kotoranlainnya.
d. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau belerang. 6
penyakit kulit atau keracunan selain itu, setiap anggota keluarga terpelihara
kebersihannya. Keberadaan air bersih ini yang sangat penting, maka perlu
3. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
23
intervensi kesehatan yang paling hemat tapi sangat bermanfaat karena dapat
bersih dan bebas dari kuman, mencegah penularan penyakit, seperti disentri,
24
Adapun cara yang benar untuk cuci tangan itu sendiri dengan
punggung tangan, dan yang terakhir bersihkan tangan pakai lap bersih. 8
a. Tidak mencemari sumber air minum (Jarak antara sumber air minum
b. Tidak berbau.
tinja, sehingga dapat menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan
tidakberbau, tidak mencemari sumber air yang dijadikan sebagai air baku air
minum atau air untuk kegiatan sehari-hari, dan tidak mengundang serangga dan
nyamuk). 3M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu :
menampung air.
kandungan vitamin dan mineral. Buah dan sayur juga kaya akan senyawa
Adapun porsi ideal sayur dan buah tiap hari untuk menjaga tubuh tetap
sehat yaitu mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari. Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak
dikukus.6
27
atau 2 jam sesudah makan, berupa kegiatan sehari-hari dan olahraga. Aktivitas
fisik yang dilakukan secara teratur dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta
zat- zat nikotin, tar dan zat berbahaya lainnya terhisap oleh perokok pasif yang
dapat menyebabkan berbagai penyakit antara lain jantung dan pembuluh darah.8
keluarga. 8
2) Bagi Masyarakat
kesehatan.
28
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
29
BAB III
METODE PENELITIAN
dan sekunder:
30
3.3 Cara Analisis
31
akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/fish bone). Diagram fishbone
kategori utama penyebab, dan membuat garis dengan anak panah mengarah
Environment.
sebagai berikut:
32
Public concern (PB), menyangkut besarnya keprihatinan masyarakat
masalah.
Pemecahan masalah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dibuat yang
Makin besar masalah yang dapat diatasi, makin tinggi prioritas jalan keluar
tersebut.
33
3) Sensitifitas jalan keluar (Vulnerability).
masalah, makin cepat masalah teratasi, makin sensitif jalan keluar tersebut.
alternative jalan keluar. Nilai efisiensi biasanya dikaitkan dengan biaya (cost)
yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang
diperlukan makin tidak efisien jalan keluar tersebut. Beri angka satu (biaya
paling sedikit) sampai angka lima (biaya paling besar). Nilai prioritas
(P) dihitung untuk setiap alternatif jalan keluar. Jalan keluar dengan nilai P
𝑃 = 𝑀𝑥𝐼𝑥𝑉
𝐶
Keterangan =
Diagram Cause and Effect atau Diagram sebab akibat adalah alat yang
diagram “fishbone” atau “tulang ikan" karena tampak mirip dengan tulang ikan.
34
Diagram fishbone ini dapat digunakan ketika kita perlu:
dapatdiambil
yangterstruktur.
setiap orang untuk mempelajari lebih lanjut berbagai factor kerja dan bagaimana
lanjut
7. Identifikasi dan definisikan dengan jelas hasil atau akibat yang akan dianalisis
35
Hasil atau akibat disini adalah karakteristik dari kualitas
dansebagainya.
mudah dipahami.
Hasil atau akibat dapat berupa positif (suatu tujuan, hasil) atau
Disebelah kanan garis panah, tulis deskripsi singkat hasil atau akibat yang
Penyebab Ini akan menjadi label cabang utama diagram dan menjadi
utama.
tidak mudah. Untuk itu kita dapat mencoba memulai dengan menulis
36
tersebut dikelompokkan berdasarkan hubungannya satu sama lain.
kiri ke kanan.
tersebut.
37
BAB IV
antara tolak ukur dengan data keluaran tersebut maka harus dicari kemungkinan
penyebab masalah pada unsur masukan (input, proses, atau lingkungan). Identifikasi
masalah dimulai dengan melihat adanya kesenjangan antara pencapaian dan target.
Setelah identifikasi masalah telah dilakukan, selanjutnya menentukan tolak ukur dari
permasalahan tersebut. Dalam makalah ini, tolak ukur dari program promosi kesehatan
Tabel 4.1 Pencapaian Kinerja Beberapa Pelayanan Program UKM Esensial Puskesmas
Rawat Inap Kemiling Tahun 2021
Pencapaian
Variabel
No Target TW I TW II TW III TW IV Jumlah Masalah
Indikator
(%) (%) (%) (%)
Persentase RT Belum
1 80% 8,62 8,9 - 8,9 26,4
ber- PHBS tercapai
Persentase
Tatanan
Institusi
Belum
2 Pendidikan 80% - - - 76,9 76,9
tercapai
Yang
Melaksanakan
PHBS
Persentase
Sarana
Belum
3 Kesehatan 100% - 27,8 33,3 27,8 88,9
tercapai
yang ber-
PHBS
38
Persentase
Tatanan
Tempat Sudah
4 80% 22,73 25,0 27,3 18,2 93,2
Ibadah yang tercapai
melaksanakan
PHBS
Persentase
Tatanan
Tempat Kerja Belum
5 80% 0 - - - 0
Yang tercapai
Melaksanakan
PHBS
Sumber : Laporan Hasil Capaian Kinerja UKM UPT Puskesmas Rawat Inap
Kemiling Tahun 2021
yang melaksanakan PHBS sudah tercapai, sedangkan persentase tatanan tempat kerja
yang ber PHBS, persentase sarana kesehatan yang ber PHBS, persentase tatanan
tempat kerja yang ber PHBS belum tercapai, begitu juga dengan persentase rumah
tangga ber PHBS memiliki persentasi pencapaian terkecil sehingga program ini
belum tercapai.
tersebut terdapat masalah pada Persentase rumah tangga ber-PHBS, hal ini
ditegakkan karena adanya perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan tolak ukur.
Seriousness, Growth).
1. Urgency
39
masalah yang ada.
2. Seriousness
serius/fatal.
3. Growth
timbulnya masalah.
Tabel 4.2 Penentuan Prioritas Masalah Program Kesehatan Dengan Menggunakan Metode
USG pada 2021
Nilai Kriteria
Nilai
No Masalah Akhir
U S G
*Skala 1-5
Ket: 1 (sangat kecil), 2 (kecil), 3 (sedang), 4 (besar), 5 (sangat besar).
40
28Gambar 4 Diagram Fish Bone Rumah Tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Puskesmas Rawat Inap Kemiling
Ma
luas : langkah cuci tangan,
n K
Kurangnya kesadaran u bahaya merokok, dan
untuk mencuci r pentingnya hidup sehat
tangan dengan air a
bersih dan sabun n
Nakes terbatas, tidak g
sesuai dengan Kurangnya
penduduk yang ada kesadaran individu t Kurangnya pengawasan dari
tentang bahaya asap e kader pada warga terhadap Rumah Tangga yang
rokok r
Kurangnya
s
e
Method b
a
r
n
Penyuluhan yang kurang y
menarik a
b
a
n
n
e
r
s
e
c
a
r
a
m
e
pengetahuan kegiatan ber PHBS melaksanakan PHBS belum
Kurangnya kesadaran Pencatatan
tentang rumah mencapai target di Wilayah
untuk menimbang bayi terkait PHBS
tangga ber Puskesmas Rawat Inap
dan balita setiap bulan yang kurang baik
PHBS Kemiling Tahun 2021 dengan
capaian 26,4 % dari target
80 %
< anggaran untuk
pembuatan septic tank
dari RT itu sendiri Belum
tersedianya
Lahan tanah yang
tidak memadai kawasan khusus
untuk pembuatan merokok
Masih banyaknya
septic tank
tempat perindukan
nyamuk
Tidak ada dana yang pasti dari
puskesmas, sehingga kurangnya
Belum semua
support dana untuk menggerakkan
RT memiliki
kader atau untuk pencapaian
septic tank
program
4. Kurangnya kesadaran untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
11. Kurangnya pengawasan dari kader pada warga terhadap kegiatan ber-
PHBS
13. Lahan tanah yang tidak memadai untuk pembuatan septic tank
14. Kurangnya anggaran untuk pembuatan septic tank dari RT itu sendiri
15. Tidak adanya dana yang pasti dari puskesmas, sehingga kurangnya support dana untuk
34
Tabel 4.3 Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Penyebab Masalah
I
No. Daftar Masalah T R IxTxR
P S RI DU SB PB PC
1. Man
Kurangnya kesadaran untuk menimbang 3 3 4 2 4 3 3 2 3 132
bayi dan balita tiap bulan
2. Material
Belum tersedianya kawasan khusus 2 4 3 2 5 4 2 3 2 132
merokok
35
5. Money
Kurangnya anggaran untuk pembuatan 4 4 3 2 4 1 4 2 3 132
septic tank dari RT itu sendiri
Tidak adanya dana yang pasti dari 4 4 1 1 5 2 4 3 3 189
puskesmas, sehingga kurangnya support
dana untuk menggerakkan kader atau
untuk pencapaian program
Keterangan:
(5=sangat penting, 4=penting, 3=agak penting, 2=kurang penting, 1=tidak penting)
Pentingnya masalah (Importancy/I)
– Besarnya masalah (Prevalence/P)
– Akibat yang ditimbulkan masalah (Severity/S)
– Kenaikannya besarnya masalah (Rate of Increase/RI)
– Derajat keinginan masyarakat yang belum terpenuhi (Degree of Unmeet
Need/DU)
– Keuntungan sosial karena selesainya masalah (Social Benefit/SB)
– Rasa prihatin masyarakat tentang masalah (Public Concern/PB)
– Suasana politik (Political Climate/PC)
Kelayakan Tekhnologi (Technical Feasibility/T)
Sumber daya yang tersedia (Resources Availibility/R)
36
4.3 Menyusun Alternatif Pemecahan Masalah
37
4.4 Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah
38
4 Menginformasikan hasil 3 3 3 3 9
evaluasi kegiatan setiap
bulannya oleh kader ke petugas
kesehatan
*skala 1-5
Makin besar biaya yang diperlukan makin tidak efisien jalan keluar tersebut. Beri
angka satu (biaya paling sedikit) sampai angka lima (biaya paling besar).
Keterangan :
P : Prioritas masalah.
M : Magnitude, yaitu besarnya masalah dilihat dari morbiditas dan mortalitas.
I : Importance, ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena
masalah/penyakit.
V : Vulnerability, yaitu ada/tersedianya cara-cara pencegahan dan
pemberantasanmasalah yang bersangkutan.
C : Cost yaitu biaya yang diperlukan untuk menanggulangi masalah tersebut
39
Dari tabel di atas, didapatkan bahwa alternatif pemecahan masalah yang
dipilih untuk kurangnya kesadaran individu tentang lingkungan bebas asap rokok
lampung agar dapat menggerakan klinik terapi berhenti merokok. Klinik ini
tim dokter dari berbagai multidisiplin mulai dari dokter umum terlatih, dokter
spesialis paru, psikiater, dokter rehab medik dan dokter lainnya. Program ini
terdiri dari konseling terapi, farmakologi, hipnoterapi, dan metode lainnya untuk
dengan air bersih dan sabun adalah membuat tempat cuci tangan umum di setiap
kelurahan. Bisa dalam bentuk bambu atau yang lainnya. Dengan adanya pandemi
covid 19 ini mencuci tangan merupakan suatu kewajiban yang harus diterapkan.
Jalan keluar masalah ini sekaligus memacu kreatifitas masyarakat, dimana dalam
pembuatan alat cuci tangan ini bisa dari bambu, papan, tali, ember, kran air dan
alat-alat bekas lainnya. Alat cuci tangan yang dibuat dari bahan dasar bambu ini,
selain mudah dibuat juga dapat meminimalkan kontak sentuhan karena bisa
digubakan hanya dengan menginjak pedal dibagian bawah. Dengan program ini
sederhana namun mempunyai nilai guna yang tinggi pada saat masa pandemi
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bersih dan sabun serta kurangnya kesadaran dalam pemasangan septic tank.
5.2 Saran
septic tank
42
DAFTAR PUSTAKA
1. Aswadi. 2017. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Siswa-Siswi Sdk
Rita Pada Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur Propinsi Nusa
Tenggara Timur. Public Health Science Journal. Volume 9, Nomor 2. ISSN-P :
2086-2040. ISSN-E : 2548-5334.
2. Baliga, Ragavendra. Hough, Rachel. Haq, Iftikha. Crash Course Internal
Medicine. United Kingdom: Elsevier Mosby. 2007.
3. Febri Djatmiko. Upaya peningkatan strata perilaku hidup bersih dan sehat
tingkat rumah tangga melalui strategi promosi kesehatan. 2007;(1994):6-16.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9247.
4. Isnaini Agam. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian asi eksklusif di
kelurahan tamamaung kecamatan panakkukang koa makassar. 2011:1-9.
5. Kementerian Kesehatan dan Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Pedomanumum pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif. 2010.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta; 2014.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana strategis kementerian
kesehatan tahun 2015-2019. 2015:19-20.
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 10 perilaku hidup bersih dan sehat
di rumah tangga. 2011.