Anda di halaman 1dari 14

Journal Reading

Karsinoma Nasofaring
Made Dwitya Ariawan (1971121015)
I Gusti Agung Ayu Ary Indah P(1971121051)
Ni Luh Lokika Sadana (1971121072)
Pendahuluan

Karsinoma Nasofaring (KNF) adalah keganasan yang jarang


terjadi di seluruh dunia, tetapi endemik di beberapa
daerah (Cina Selatan, Asia Tenggara, Afrika Utara dan
Arktik).
Definisi Etiologi

Infeksi Epstein
Tumor ganas yang berasal Barr Virus
dari sel epitel nasofaring.

Genetik
Bermula dari dinding
lateral nasofaring (Fossa
Rossenmuller) -> dinding
lateral, posterosuperior,
dasar tengkorak, palatum, Lingkungan
kavum nasi dan orofaring.
Gambaran Klinis

Gejala Dini Gejala Lanjut

Hidung : epistaksis, Mata dan Saraf : diplopia,


obstruksi nasi neuralgia trigeminus

Telinga : tinnitus, rasa Leher : benjolan (tumor


penuh, otalgia colli)
Faktor Risiko Diagnosis
Konsumsi tinggi Anamnesis
makanan yang
diawetkan
Pemeriksaan Fisik

Merokok Nasoendoskopi

Biopsi nasofaring
Paparan
pekerjaan
terhadap debu CT-scan / MRI
Digby Score
Gejala Skor
Massa padat di nasofaring 25
Pembesaran kelenjar getah bening 25
leher

Gejala pada hidung (epistaksis dan 15


sumbatan hidung)

Gejala pada telinga (tinntitus dan 15


penurunan pendengaran)

Sait kepala unilateral atau bilateral 5

Gangguan neurologis 5
Eksoftalmus 5

• Bila skor total lebih dari atau sama dengan 50, dapat
dicurigai adanya KNF
Klasifikasi KNF
• WHO membagi KNF menjadi 3 tipe
histologi:

WHO tipe 1 (keratinizing squamous cell carcinoma)

WHO tipe 2 (non-keratinizing squamous cell carcinoma)

WHO tipe 3 (undifferentiated carcinoma)


Virus epstein Barr

Virus Epstein-Barr (EBV) menginfeksi


limfosit dan sel epitel, serta
menetap sepanjang kehidupan pada
>90% orang dewasa.

Infeksi primer EBV penularannya


terutama melalui air liur dan
biasanya tidak menunjukkan gejala.
Faktor risiko awal kehidupan

Faktor usia Paparan EBV yang sangat awal


Kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang buruk dapat meningkatkan risiko
KNF.

Merokok, status ekonomi yang rendah, diet, dan riwayat


medis juga dapat dikaitkan dengan higiene mulut yang
buruk.
Kerentanaan genetik

Kerentanan genetik dikatakan sebagai


faktor predisposisi

Penyelidikan tentang adanya keterkaitan genetik pada KNF


telah dilakukan antara lain studi HLA (human leucocyte
antigen).
Skrining
Peng ujian antibodi
terhadap EBV dapat
menjadi skrining untuk
memudahkan deteksi dini
KNF.

Pe
me
riks
aan
ser
olo
gi
IgA
an
ti
EA
dan
IgA
an
ti
VC
A
de
nga
n
tek
nik
ELI
SA
Kesimpulan
Infeksi EBV telah disarankan sebagai penyebab penting KNF, tetapi EBV
tidak cukup untuk menyebabkan keganasan. Aktivasi EBV baru terjadi
bila disertai adanya beberapa faktor pendukung lain (co-factor).

Tingkat kelangsungan hidup berbeda antara pasien KNF tahap awal dan
tahap akhir.

Biomarker terkait EBV telah digunakan untuk deteksi dini dan skrining
KNF.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai