Anda di halaman 1dari 33

Case Report

Session
EPISTAKSIS
Diars Ramawan Audisi
Fitri Arfiatny
Maryam Hazrina
Nadia
Preceptor:
Fajar Nawawi, dr., Sp.THTKL

SMF TELINGA HIDUNG


TENGGOROKAN
RS AL ISLAM BANDUNG

KETERANGAN UMUM

Nama

: An. A

Usia

: 4,5 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama
Pendidikan
Alamat

: Islam
:: Adipura

Tanggal pemeriksaan : 18 Oktober 2016

ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Perdarahan dari lubang hidung kiri

Anamnesis khusus:

Pasien mengeluhkan keluar darah


dari lubang hidung sebelah kiri sejak
1 minggu yang lalu. Keluhan ini
muncul jika pasien sembuh dari
demam. Darah yang keluar cukup
banyak dan berwarna merah segar.
Darah berhenti jika hidung pasien di
tekan oleh ibunya.

Keluhan ini telah dirasakan pasien


sebelumnya sejak 1,5 tahun yang lalu. Pada
saat itu, pasien mengalami demam tinggi dan
pada saat itu darah keluar cukup banyak dari
lubang hidung sebelah kiri. Dalam 10 bulan
terakhir pasien mengalami demam yang tidak
begitu tinggi sebanyak 3 kali dan 3 kali pasien
mimisan.
Setiap
demam
juga
pasien
mengeluhkan adanya pusing. Pasien belum
pernah diobati ke dokter sebelumnya, karena
sembuh dengan sendirinya.

Pasien mengaku memiliki riwayat mengorekngorek hidung. Pasien menyangkal memiliki riwayat
terbentur, kecelakaan, operasi di daerah hidung, jika
luka darah sukar berhenti.
Pasien menyangkal adanya hidung meler, bersinbersin pada pagi hari, gatal pada hidung dan hidung
tersumbat. Pasien tidak merasakan nyeri pada pipi
dan tidak ada cairan yang kental dan berbau yang
keluar dari hidung. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi.
Menurut ibunya, tantenya memiliki keluhan yang
sama seperti pasien.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang,


status gizi cukup.
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 18 Kg
Tanda Vital

Tekanan Darah : Tidak dilakukan


Nadi

: 108 x/menit

Respirasi
Suhu

: 30 x/menit

: 36,7C

STATUS LOKALIS TELINGA


Bagian

Preaurikula

Aurikula

Retroaurikula

Kelainan
Kelainan
kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan
Kelainan
kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tarik
Edema
Hiperemis
Nyeri tekan
Radang
Tumor
Sikatriks

Auris
Dextra

Sinstra

STATUS LOKALIS TELINGA


Bagian

Canalis
Acustikus
Externa

Membrana
Timpani

Kelainan
Kelainan
kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan
granulasi
Massa
Cholesteatoma
Warna
Intak
Reflek cahaya

Auris
Dextra

Sinstra

Putih keabuan
+
(+) Normal

Putih keabuan
+
(+) Normal

STATUS LOKALIS HIDUNG

Pemeriksaan
Keadaan
Luar

Rhinoskopi
anterior

Warna, bentuk dan


ukuran
Mukosa
Sekret
Concha inferior
Septum
Polip/tumor
Pasase udara

Dextra
Dalam batas
normal

Sinistra
Dalam batas
normal

Tenang
Eutrofi

Sulit dinilai
Darah segar
sedikit
Eutrofi
Deviasi tidak ada
Baik
Baik
X

Rhinoskopi
Posterior
(tidak
dilakukan)

Mukosa
Tidak
Choana
dilakukan
Sekret
Torus Tubarius
Fossa
Rosenmuler
Massa Tumor

Tidak
dilakukan

STATUS LOKALIS MULUT & OROFARING


Bagian

Mulut

Tonsil

Faring

Kelainan
Mukosa mulut
Lidah
Palatum molle
Gigi geligi
Uvula
Halitosis
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus

Mukosa
Granula
Post nasal drip

Keterangan
Tenang
Dalam batas normal
Tenang
Caries (-)
Deviasi (-)
Tenang
T1/T1
-/-/-

Maksilofasial
Bentuk

: Simetris

Paresis N.Kranialis

: (-)

DIAGNOSIS BANDING

Epistaksis Anterior Sinistra ec Infeksi


Epistaksis Anterior Sinistra ec Trauma
Epistaksis Anterior Sinistra ec Kelainan darah

DIAGNOSIS KERJA

Epistaksis Anterior Sinistra ec Infeksi

USULAN PEMERIKSAAN

Hematologi (Hb, Ht, Leukosit, eritrosit,


trombosit)
Bleeding time dan clotting time
PT, aPTT

PENATALAKSANAAN

Umum
Jika ada perdarahan dari hidung, jangan tidur
terlentang
Kompresi manual dengan menekan hidung selama
kurang lebih 2-3 menit.

Tidak boleh mengorek hidung untuk


mencegah trauma
Khusus
Tampon kapas mengandung phenylephrine 0,25%
+ lidokain 2%

PROGNOSIS

Quo ad Vitam

: Ad bonam.

Quo ad Functional

: Ad bonam.

Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam.

PEMBAHASAN

EPISTAKSIS

Banyak dijumpai pada anak maupun usia lanjut.


Merupakan gejala atau manifestasi penyakit
lain.
Kebanyakan ringan dan sering dapat berhenti
sendiri tanpa memerlukan bantuan medis,
tetapi epistaksis yang berat, walaupun jarang,
merupakan masalah kedaruratan yang dapat
berakibat fatal bila tidak segera ditangani.

ETIOLOGI

LOKAL
Trauma : digital, fraktur
Nasal sprays
Reaksi inflamasi
Kelainan anatomi
Benda asing
Tumor
Inhalasi kimia

SISTEMIK
Kelainan pembuluh
darah
Gangguan koagulasi
Malignant hematologi
Alergi
Malnutrisi
Hipertensi
Obat-obatan
Infeksi

Sumber Perdarahan
1. Epistaksis anterior
Kebanyakan pleksus
Kisselbach di septum bagian
anterior atau dari arteri
etmoidalis anterior.
Biasanya ringan
Keadaan mukosa yang
hiperemis atau kebiasaan
mengorek hidung
Kebanyakan terjadi pada anak
Seringkali berulang dan dapat
berhenti sendiri

2. Epistaksis posterior
Berasal dari arteri etmoidalis
posterior atau arteri
sfenopalatina.
Perdarahan biasanya lebih
hebat dan jarang dapat
berhenti sendiri.
Sering ditemukan pada:
pasien hipertensi,
arteriosklerosis atau pasien
dengan penyakit
kardiovaskuler

PENATALAKSANAAN

Menentukan sumber lokasi perdarahan:


Anterior
Posterior

Pemeriksaan tekanan darah & nadi


Pemeriksaan darah rutin
Bila perlu :
Ro sinus paranasal
CT-scan
Endoskopi

PENANGANAN

Tampon kapas mengandung phenylephrine


0,25% + lidokain 2%
Kauterisasi
Tampon anterior hidung
Tampon posterior hidung

TAMPON HIDUNG ANTERIOR

TAMPON HIDUNG POSTERIOR

PENANGANAN DENGAN
OPERASI
Ligasi a. Maksillaris interna
Ligasi a. Karotis eksterna
Ligasi a. Ethmoidalis anterior
Angiografi dan embolisasi
Reseksi submukosa
Kauterisasi dan ligasi secara
endoskopi

TEMPATTEMPAT
LIGASI

LIGASI A. MAKSILLARIS INTERNA

ALGORITMA EPISTAKSIS
EPISTAKSIS

POSTERIOR
1. TAMPON
ANT./POST.
2. LAB. DARAH
STOP

OBSERVASI
2-3 HARI
BERDARAH
STOP

TAMPON
ULANG

-ZALF
TOPIKAL

ANTERIOR
- MENEKAN
ALANASI
- VASOKONSTRIKTOR
- KAUTER
BERDARAH
STOP
-TAMPON
-ZALF
ANT.
TOPIKAL
KONTROL
-LAB.DARAH
OBSERVASI
BERDARAH
2-3 HARI
BERDARAH

KONSUL
THT-KL

TAMPON ULANG

PENCEGAHAN
PERDARAHAN HIDUNG
Mencegah manipulasi digital
Mencegah kekeringan mukosa
Pemakaian nasal spray
Teknik bedah intranasal yang baik

TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIAN
NYA

WASS..

Anda mungkin juga menyukai