Disusun oleh:
dr. Rannia Hendreka Putri
Pembimbing:
dr. Eddy Kenedy, SpB
PENDAHULUAN
LUKA BAKAR MERUPAKAN MASALAH
KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL
Provinsi dengan
Di Indonesia
prevalensi
tahun 2013
tertinggi adalah
penurunan 1.5%
Bangka Belitung
dibandingkan
(1.4%).
2008 (2.2%).
• komplikasi,
• proses penyembuhan luka bakar yang lama.
• Pertama, fase inflamasi yang berlangsung sejak terjadinya luka hingga 3-4 hari.
• Kedua, fase proliferasi yang berlangsung sejak berakhirnya fase inflamasi hingga
hari ke-21.
• Ketiga, fase maturasi, sejak hari ke-21 hingga 1-2 tahun dimana terjadi proses
pematangan kolagen, penurunan aktivitas seluler dan vaskuler.
• Bentuk akhir : jaringan parut pucat, tipis, lemas tanpa rasa nyeri atau gatal.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IK
Usia : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Bangsa : Sumatera
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Alamat :Dusun Maur Baru, Kec.
Rupit, Kab. Muratara
MRS : 12 Maret 2019
No. RM : 162940
Anamnesis
• Keluhan Utama : Kejang paska trauma luka bakar
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan luka bakar terkena bensin.
Keluhan Tambahan
Penglihatan kabur.
Riwayat perjalanan penyakit
Tekanan Darah
02 110 / 70 mmHg
Nadi
03 84 x / menit , reguler
Laju Nafas
04 24 x / menit
Suhu
05
03 36.6 0C
Pemeriksaan Fisik
• Primary Survey
Airway
Bebas, rambut atau bulu hidung tidak ada yang terbakar
Breathing
Spontan, laju nafas 24 x/menit,reguler,kedalaman cukup
Circulation
Akral hangat, CRT < 2 detik
Disability
03 GCS 15
Pemeriksaan Fisik
• Secondary survey
- Abdomen: Supel (+), Bising Usus (+) normal, nyeri tekan (-)
O GCS: E4M5V6, TD: 130/80 mmHg, T 36,5°C, IVFD RL gtt 131 tpm
Nadi 90x/menit, RR 22x/menit
Inj ceftriaxone 2 x 1 gr
Kepala : konjungtiva hiperemis (+/+), luka
bakar regio wajah (+) (H-3)
Thorak: Simetris, vesikuler(+), Ronki (-), Inj. ketorolac 3 x 30 mg
wheezing (-), luka bakar regio thorax anterior Inj. ranitidine 3 x 50 mg
et posterior (+)
Salep Mebo + GV di
Abdomen: datar, BU (+), luka bakar region
abdomen (+) kedua lengan tiap pagi
Ekstermitas : akral hangat (+) nadi kuat(+) Inj. Metronidazole 3x500
sianosis (-), luka bakar regio ekstremitas
mg (H-2)
superior dextra et sinistra (+)
Urin output: 400 cc/ 12 jam MST tab 2x1
15-3-2019 S Nyeri pada luka bakar (+) IVFD RL gtt xx tpm
O
GCS: E4M5V6, TD: 130/80 mmHg, T 36,5°C, Inj ceftriaxone 2 x 1 gr
Nadi 90x/menit, RR 22x/menit
(H-4)
Kepala : konjungtiva hiperemis (+/+), luka
bakar regio wajah (+) Inj. ketorolac 3 x 30 mg
Thorak: Simetris, vesikuler(+), Ronki (-), Inj. ranitidine 3 x 50 mg
wheezing (-), luka bakar regio thorax anterior Salep Mebo + GV di
et posterior (+)
kedua lengan tiap pagi
Abdomen: datar, BU (+), luka bakar region
abdomen (+) Inj. Metronidazole 3x500
Ekstermitas : akral hangat (+) nadi kuat(+) mg (H-3)
sianosis (-), luka bakar regio ekstremitas
MST tab 2x1
superior dextra et sinistra (+)
Urin output: 500 cc/ 12 jam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Riwayat perjalanan
kecelakaan lalu lintas jalan raya, terutama dengan kecepatan tinggi, ledakan
Cedera listrik, terutama tegangan tinggi, melompat atau terjatuh saat melarikan diri
RESPON LOKAL DAN UMUM PADA CEDERA
LUKA BAKAR
Respon Lokal
Abnormal Capillary
Exchange
Difusi, filtrasi, dan Vasodilatasi Hipovolemia
transportasi peningkatan Hipermetabolik
molekuler besar permeabilitas Imunosupresi
Variasi normal membran kapiler
pada filtrasi Peningkatan
kerusakan translokasi bakteri
substansi dasar
antar sel ARDS
Perubahan
seluruh tubuh
bertahun-tahun
PERTOLONGAN PERTAMA
PERAWATAN EMERGENSI LUKA BAKAR
Jangan menggunakan
balut tekan yang
Bila rujukan pasien
memperberat gangguan
Tindakan yang tepat tertunda lebih dari 8 jam,
sirkulasi pada tungkai
untuk penatalaksanaan atau pada luka yang Bersihkan luka dan
yang sebelumnya
luka adalah menutupnya telah terkontaminasi air gunakan balutan yang
memang sudah
dengan plastik atau kain tercemar atau limbah mengandung silver atau
terganggu. Balutan
bersih dan mengatur industri, maka krim silver sulfadiazin.
harus sesering mungkin
prosedur evakuasi. antimikroba topikal
dibuka untuk
harus digunakan.
menghilangkan
konstriksi.
ASESMEN LUKA
• Pada luka bakar derajat II , lakukan perawatan luka pertama kali dengan mencuci
luka dengan Nacl 500ml + Savlon 5ml.
• Lakukan manajemen eksudat serta debridemen bulla pada 72 jam pertama.
• Berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.
• Dressing bisa dilakukan dengan menggunakan bahan semi oklusif dan dapat
menjaga kelembaban luka. Dapat menggunakan film transparan,foam, silver
impregnated foam,kalsium alginat, atau selulosa.
• Berikan terapi antibiotik topikal atau sistemik
• Pemberian silver sulfadiazin (Burnazin) tidak direkomendasikan pada luka bakar
derajat II.
KOMPLIKASI
Luas luka ditentukan menurut diagram rules of nine dari Wallace. Total luas
luka bakar mencapai 45% dengan grade II A – II B, sehingga digolongkan ke
dalam luka bakar sedang.
kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis yang terlihat dari reaksi
inflamasi akut dan proses eksudasi, ditemukan bula, dasar luka berwarna
merah atau pucat dan nyeri akibat iritasi ujung saraf sensorik
Tn. IK, usia 31 tahun datang ke IGD RSUD Siti Aisyah dengan keluhan luka bakar di tubuhnya yang dialami
sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit akibat tersambar api saat menyalakan genset dengan bensin.
Nyeri (+) jika luka bakar disentuh. Pada pemeriksaan fisis ditemukan pada region kepala (9%), trunkus
anterior (9%), trunkus posterior (9%), ekstremitas atas kanan (9%) dan kiri (9%) tampak kesan luka
bakar, nyeri (+), hiperemis (+), pucat(+), bula (+)
Bulla: perpindahan cairan dari jaringan interstisial (2nd spacing) menuju 3rd spacing di
atas dermis.
•Terapi cairan
Rumus Bexter = 4 x BB x % Luka bakar
= 4 x 70 x 45 %
= 12.600 mL
8 jam pertama = ½ x 12.600
= 6.300 mL
Sudah masuk di RS Rupit 6 kolf = 3000 mL mulai pukul 18.00 4 jam yang lalu
Jadi 4 jam berikutnya 3300 mL ≈ (3.300 mL x 20) / 4x60 menit= 275 tts/menit
16 jam berikutnya = ½ x 12.600 = 6.300 mL ≈ (6.300 mL x 20) / 16x60= 131
tts/menit.
Luka bakar dikompres dengan NaCl untuk mencegah penguapan. Balutan dinilai
dalam waktu 24-48 jam. Bulla yang luas dengan akumulasi transudat, akan
menyebabkan penarikan cairan ke dalam bula sehingga menyebabkan gangguan
keseimbangan cairan.
Antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder karna kontaminasi kuman pada luka
bakar.