LAP
LAPORA
ORAN
N PENDAH
PENDAHULU
ULUAN
AN FRAKTU
FRAKTUR
FRAKTUR
R COLLUM
COLL
COLLUM
UM FEMUR
FEMUR
1.
1. D
De
ef
efi
f in
i n
niis
issii
Fraktur
Fraktur kolum femur
femur adalah
adalah fraktur
fraktur intrakapsu
intrakapsuler
ler yang terjadi
terjadi di femur proksimal
proksimal
pada daerah
daerah yang berawal
berawal dari distal permukaan
permukaan artikuler
artikuler caput femur
femur hingga
hingga berakhir di
proksimal
proksimal daerah
daerah intertrokan
intertrokanter
ter (FKU-!"#$
(FKU-!"#$,, %&&'.
%&&'. "edangkan
"edangkan fraktur
fraktur kolum femur
merupakan
merupakan fraktur
fraktur intrakapsu
intrakapsular
lar yang terjadi
terjadi pada bagian proksimal
proksimal f emur,
emur, yang
termasuk
termasuk kolum femur
femur adalah
adalah mulai dari
dari bagian distal
distal permuka
permukaan
an kaput femoris
femoris sampai
sampai
dengan bagian proksimal dari intertrokanter.
2.
2. E
Etti
tio
ioollo
log
ogi
gi
Fraktur
Fraktur collum femur sering
sering terjadi
terjadi pada usia
usia di atas )& tahun
tahun dan lebih sering
sering
+enyebab
+enyebab fraktur
fraktur secara
secara umum dapat dibagi
dibagi menjadi tiga
tiga yaitu
a. #edera traumatik
"ebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba tiba dan berlebihan,
yang dapat berupa benturan, pemukulan, penghancuran, penekukan atau terjatuh
dengan posisi miring, pemuntiran, atau penarikan.
#edera traumatik pada tulang dapat dibedakan dalam hal berikut, yakni
#edera langsung, berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang
patah secara spontan. +emukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang
dan kerusakan pada kulit diatasnya.
% #edera tidak langsung, berarti pukulan langsung berada jauh dari lokasi
benturan.
b. Fraktur +atologik
alam hal ini, kerusakan tulang terjadi akibat proses penyakit akibat berbagai
keadaan berikut, yakni
0umor tulang (jinak atau ganas, dimana berupa pertumbuhan jaringan baru
yang tidak terkendali dan progresif.
% nfeksi, misalnya osteomielitis, yang dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut
atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif,
1 !akhitis, merupakan suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi
2itamin yang mempengaruhi semua jaringan skelet, biasanya disebabkan
oleh defisiensi diet, tetapi kadang-kadang dapat disebabkan kegagalan
absorbsi 2itamin atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.
c. "ecara spontan, dimana disebabkan oleh stress atau tegangan atau tekanan pada
tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas di
bidang kemiliteran.
3. Klas
lasifik
if ika
asi
a Fraktur collum femur sendiri dibagi dalam dua tipe, yaitu
. Fraktur intrakapsuler
%. Fraktur e*trakapsuler
Intrakapsuler
Ekstrakapsuler
− 0ipe garis fraktur membentuk sudut 1&4 dengan bidang hori5ontal pada posisi
tegak
− 0ipe garis fraktur membentuk sudut 1&-6&4 dengan bidang hori5ontal pada posisi
tegak
− 0ipe garis fraktur membentuk sudut 76&4 dengan bidang hori5ontal
8rade : Fraktur dengan pergeseran seluruh fragmen tanpa ada bagian segmen
yang bersinggungan.
(. Pato
atofis
fisiolo
iologi
gi
0erlampir
). Ma
Mani
nife
fest
stas
asii Kl
Klin
inis
is
0anda dan gejala yang terdapat pada pasien dengan fraktur femur, yakni
eformitas
aya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari tempatnya.
+erubahan keseimbangan dan kontur terjadi, seperti
a. rotasi pemendekan tulang;
b. penekanan tulang.
% 3engkak (edema
3engkak muncul secara cepat dari lokasi dan ekstra2asasi darah dalam jaringan
yang berdekatan dengan fraktur.
1 <kimosis dari perdarahan subculaneous
= "pasme otot (spasme in2olunters dekat fraktur
6 0enderness
) >yeri
>yeri mungkin disebabkan oleh spasme otot, perpindahan tulang dari tempatnya dan
kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.
? Kehilangan sensasi
' +ergerakan abnormal
@ "yok hipo2olemik
& Krepitasi (3lack, @@1@@.
*. Pe
Pe&e
&ei
iks
ksaa
aanDia
nDiagn
gnos
ostik
tik
a. +emeriksaan !adiologi
"ebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah ApencitraanB
menggunakan sinar rontgen ( "inar C . Untuk mendapatkan gambaran 1 dimensi
keadaan dan kedudukan tulang yang sulit, maka diperlukan % proyeksi yaitu D+ atau
+D dan lateral. alam keadaan tertentu diperlukan proyeksi tambahan (khusus ada
indikasi untuk memperlihatkan pathologi yang dicari karena adanya superposisi.
+erlu disadari bahwa permintaan "inar - C harus atas dasar indikasi kegunaan.
+emeriksaan penunjang dan hasilnya dibaca sesuai dengan permintaan. Eal yang
harus dibaca pada "inar C mungkin dapat di perlukan teknik khusus, seperti hal
hal sebagai berikut. ( Drif $uttain, %&&'
0omografi menggambarkan tidak satu struktur saja tapi struktur yang lain
tertutup yang sulit di2isualisasi. +ada kasus ini ditemukan kerusakan struktur
yang kompleks dimana tidak pada satu struktur saja tapi pada struktur lain juga
mengalaminya.
% $yelografi menggambarkan cabang-cabang saraf spinal dan pembuluh darah
di ruang tulang 2ertebrae yang mengalami kerusakan akibat trauma.
1 Drthrografi menggambarkan jaringan-jaringan ikat yang rusak karena ruda
paksa.
= #omputed 0omografi-"canning menggambarkan potongan secara trans2e rsal
dari tulang dimana didapatkan suatu struktur tulang yang rusak.
b. +emeriksaan Gaboratorium
Kalsium "erum dan Fosfor "erum meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
% Dlkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan
+. Pen
Penata
atalak
laksa
sanaa
naann Fak
Fakt!
t! Coll!&
Coll!& F
Fe&!
e&!
a. mpacted Fraktur
+ada fraktur intrakapsuler terdapat perbedaan pada daerah collum femur
pemasangan tarikan kulit (skin traction dengan buck-e*tension. alam waktu %=-='
jam dilakukan tindakan reposisi, yang dilanjutkan dengan pemasangan internal
fi*ation. !eposisi yang dilakukan dicoba dulu dengan reposisi tertutup dengan salah
satu cara yaitu menurut leadbetter. +enderita terlentang dimeja operasi. Dsisten
memfiksir pel2is. Gutut dan co*ae dibuat fleksi @& untuk mengendurkan kapsul dan
otot-otot sekitar panggul. engan sedikit adduksi paha ditarik ke atas, kemudian
dengan pelan-pelan dilakukan gerakan endorotasi panggul =6. Kemudian sendi
panggul dilakukan gerakan memutar dengan melakukan gerakan abduksi dan
ekstensi. "etelah itu dilakukan test.
+ada fraktur collum femur penderita tua (7)& tahun penanggulangannya agak
berlainan. 3ila penderita tidak bersedia dioperasi atau dilakukan prinsip
penanggulangan, tidak dilakukan tindakan internal fiksasi, caranya penderita dirawat,
dilakukan skin traksi 1 minggu sampai rasa sakitnya hilang. Kemudian penderita dilatih
berjalan dengan menggunakan tongkat (cruth. Kalau penderita bersedia dilakukan
operasi, yaitu menggunakan tindakan operasi arthroplasty dengan pemasangan
prothese austine moore.
As!,an Ke"ea$atan
1. Pengka -ian
+engkajian yang perlu dilakukan pada klien dengan fraktur femur diantaranya adalah
. dentitas pasien
dentitas ini meliputi nama, usia, 00G, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku bangsa,
dan pendidikan.
%. Keluhan utama
+ada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. >yeri tersebut
bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian
yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan
a +ro2oking Incident apakah ada peristiwa yang menjadi faktor memperberat dan
faktor yang memperingan/ mengurangi nyeri
b Iuality of +ain seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau diga mbarkan klien.
Dpakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
c !egion radiation, relief apakah rasa sakit bisa reda , apakah rasa sakit menjalar
atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d "e2erity ("cale of +ain seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa
berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit
mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e 0ime berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam
hari atau siang hari.
1. !iwayat +enyakit "ekarang
+engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang
nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. ni bisa berupa
kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan
yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena. "elain itu, dengan mengetahui
mekanisme terjadinya kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan yang lain
=. !iwayat kesehatan masa lalu
+ada riwayat kesehatan masa lalu, perlu ditanyakan apakah pasien pernah
menderita penyakit infeksi tulang ataupun osteoporosis. Eal ini merupakan informasi
yang penting dalam penanganan fraktur femur pada klien
Eal ini mencakup riwayat ekonomi keluarga, riwayat sosial keluarga, sistem
dukungan keluarga, dan pengambilan keputusan dalam keluarga.
). !iwayat +sikososial
$erupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien
dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan
sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat
?. +ola-+ola Fungsi Kesehatan
a +ola +ersepsi dan 0ata Gaksana Eidup "ehat
+ada kasus fraktur akan timbul ketidakadekuatan akan terjadinya kecacatan pada
dirinya dan harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu
penyembuhan tulangnya. "elain itu, pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup
klien seperti penggunaan obat steroid yang dapat mengganggu metabolisme
kalsium, pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu keseimbangannya dan
apakah klien melakukan olahraga atau tidak
b +ola >utrisi dan $etabolisme
+ada klien fraktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari-harinya
seperti kalsium, 5at besi, protein, 2it. # dan lainnya untuk membantu proses
penyembuhan tulang. <2aluasi terhadap pola nutrisi klien bisa membantu
Keadaan umum baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda, seperti
% Kesadaran penderita
#omposmentis berorientasi segera dengan orientasi sempurna
Dpatis terlihat mengantuk tetapi mudah dibangunkan dan pemeriksaan
penglihatan , pendengaran dan perabaan normal
"opor dapat dibangunkan bila dirangsang dengan kasar dan terus menerus
Koma tidak ada respon terhadap rangsangan
"omnolen dapat dibangunkan bila dirangsang dapat disuruh dan menjawab
pertanyaan, bila rangsangan berhenti penderita tidur lagi.
b. Kesakitan, keadaan penyakit akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus
fraktur biasanya akut, spasme otot, dan hilang rasa.
c. 0anda-tanda 2ital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk.
d. >eurosensori, seperti kesemutan, kelemahan, dan deformitas.
e. "irkulasi, seperti hipertensi (kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas,
hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah, penurunan nadi pada bagian
distal yang cidera, capilary refil melambat, pucat pada bagian yang terkena, dan
masa hematoma pada sisi cedera.
f. Keadaan Gokal
+emeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah sebagai berikut
Gook (inspeksi
+erhatikan apa yang dapat dilihat antara lain sebagai berikut
a "ikatriks (jaringan parut baik yang alami maupun buatan seperti bekas
operasi.
b Fistula warna kemerahan atau kebiruan (li2ide atau hyperpigmentasi.
c 3enjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan hal-hal yang tidak biasa
(abnormal
d +osisi dan bentuk dari ekstrimitas (deformitas
e +osisi jalan (gait, waktu masuk ke kamar periksa
% Feel (palpasi
+ada waktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki mulai dari
posisi netral (posisi anatomi. +ada dasarnya ini merupakan pemeriksaan
yang memberikan informasi dua arah, baik pemeriksa maupun klien.
Jang perlu dicatat adalah
a +erubahan suhu disekitar trauma (hangat dan kelembaban kulit.
Capillary refill time >ormal (1 6 detik
2. Di
Diag
agnos
nosaa Ke"e
Ke"ea
a$a
$ata
tan
n
iagnosa keperawatan pre-operasi
a. >yeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
b. !esiko syok berhubungan dengan faktor resiko sepsis
c. !esiko nfeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur in2asif
% iagnosa keperawatan intra-operasi
a. !esiko perdarahan
1 iagnosa keperawatan post-operasi
a. >yeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
b. resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (prosedur in2asif.
c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuro2askuler (nyeri
d. resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik
3. Rena
Renana
na Dan
Dan /n
/nte0e
te0ensi
nsi Ke"ea
Ke"ea$atan
$atan
+ada kliendengan fraktur femur pre-operasi
NO DKe" e a
a$ a t an NOC N/C
>yer i akut b erhubungan "etelah dilakukantindakankeperawatan Mana-e&en nei
dengan agens cedera selama *%= jam nyeriterkontrol
biologis No K i ite i ia e 1. Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi
o e
$engenalfaktor penyebab 6 skala nyeri, lokasi, karakteristik dan onset, durasi,
nyeri frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan
% $engenali tanda dan gejala faktor-faktor presipitasi.
nyeri 2. Hbser2asi isyarat-isyarat non 2erbal dari
1 $engetahui onset nyeri 6 ketidaknyamanan
= $enggunakanlangkah- 6 3. 3erikan analgetik sesuai dengan anjuran sebelum
langkah pencegahan nyeri memulai akti2itas
6 $e nggu na ka n tek nik r elak sasi 6 4. 8unakan komunkiasi terapeutik agar klien dapat
) $enggunakan analgesicyang 6 mengekspresikannyeri
tepat 5. Kajilatar belakang budaya klien
? $elaporkan nyeri terkontrol 6 6. <2 aluasi tentang keef ektif an dari tind a kan
mengontrolnyeri yang telah digunakan
1. 0idak pernah menunjukkan 7. 3erikan dukungan terhadap kliendan keluarga
2. Larang menunjukkan 8. 3erikan inf ormasi tentang nyeri, seperti
3. Kadang-kadangmenunjukkan penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan
4. "ering menunjukkan pencegahan
5. "elalu menunjukkan 9. $oti2asi klien untuk memonitor sendiri nyeri