Anda di halaman 1dari 45

Presenter: dr.

Nur Prasetyo Nugroho


Pendamping: dr. Erika Widayati Lestari, MMR

Nama pasien
Usia
Jenis Kelamin
No. RM
Alamat
Agama
Suku
Warga Negara
Bahasa Ibu
Pekerjaan
Status

:
:
:
:
:
:
:
:

Ny. K
50 tahun
Perempuan
0645xx
Dsn Mojoagung Kediri
Islam
Jawa
Warga Negara Indonesia (WNI)
: Jawa, Indonesia
: Petani
: Menikah

Keluhan Utama: Lemah separo badan

RPS: Pasien mengeluh lemah separo badan sebelah


kanan sejak 2 hari SMRS. Keluhan muncul setelah
pasien bangun tidur pada pagi hari. Badan sebelah
kanan terasa lebih lemah dari sebelah kiri, masih bisa
digerakkan tapi tidak sekuat badan sebelah kanan.
Keluhan lain seperti bicara pelo disangkal, nyeri
kepala disangkal, mual dan muntah disangkal,
pingsan atau kejang sebelumnya disangkal. Makan
dan minum normal dalam batas normal. BAK dan BAB
dalam batas normal

RPD: Riwayat sakit seperti ini disangkal, riwayat darah


tinggi disangkal, riwayat sakit jantung disangkal, riwayat
stroke disangkal, riwayat kencing manis disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat darah tinggi disangkal,


riwayat sakit jantung disangkal, riwayat stroke disangkal,
riwayat kencing manis disangkal

Riwayat Penyakit Sosial: Pasien sehari-hari bekerja sebagai


petani, pasien suka mengkonsumsi makanan dan
minuman yang manis, pasien juga suka mengkonsumsi
makanan yang bersantan dan berlemak, merokok
disangkal, konsumsi kopi disangkal. Riwayat penggunaan
kontrasepsi hormonal dan obat-obatan lain disangkal

Keadaan Umum: Cukup


GCS 456
Vital sign
Tensi: 170/100
Nadi: 98x/menit
RR: 22x/menit
Temp: 36 oC
Kepala leher:
AICD -/-/-/ pembesaran KGB (-)
JVP: dalam batas normal

Thorax:
Pulmo:
Inspeksi : simetris
Palpasi : ekspansi dinding dada simetris,
stem fremitus normal
Perkusi : son/son
Auskultasi: ves +/+, Rh -/-, Wh -/ Cor:
Inspeksi: hemithorax bulging (-)
Palpasi: kuat angkat (-), thrill (-)
Perkusi: ukuran jantung dalam batas normal
Auskultasi: S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)

Abdomen:
Inspeksi: flat
Auskultasi: BU (+) normal
Palpasi: soefl, H/L ttb, Turgor normal
Perkusi: tympani, shifting dullness (-)
Ekstrimitas : hangat kering merah, CRT<2 detik,
edema -/

Pemeriksaan Neurologis
GCS: 456
Kekuatan motorik : 444/555
444/555
Sensorik: normal kanan dan kiri
Reflek fisiologis: BPR: +2/+2, TPR +2/+2, KPR
+2/+2, APR +2/+2
Reflek Patologis: Hoffman-trommer -/-, Babinski +/-,
Chaddock +/ Meningeal Sign: Kaku kuduk (-), Brudzinski I-IV (-)
Nervus kranialis: Parese N.VII & N.XII Dextra tipe
UMN/Sentral

CT-Scan
Darah lengkap
Profil lipid
Gula Darah
Foto thorax PA
LFT
RFT
SE
EKG

Tanggal 17-3-2016
Darah Lengkap
Hemoglobin 12,9
Leukosit 8.720
Eritrosit 4,67
PCV 37,6
Trombosit 367.000
MVC 80,5
MCH 27,6
MCHC 34,3

Eosinofil 5,5
Basofil 0,1
Neutrofil 57,7
Limfosit 29,1
Monosit 7,6
Immatur Granulosit
Other

Tanggal 17-3-2016
Kadar Gula Darah
Gula Darah Puasa 130

Kesimpulan
Irama
: sinus
HR
: 75 x/m
PR interval : 0,2
QRS komplek
:
0,08
QT interval : 0,4
Axis jantung : normal
Kesimpulan :Sinus
rythm HR 75x/m
normal axis

Kesimpulan
Irama
: sinus
HR
: 75 x/m
PR interval : 0,2
QRS komplek
:
0,08
QT interval : 0,4
Axis jantung : normal
Kesimpulan :Sinus
rythm HR 75x/m
normal axis

Diagnosis Klinis: Hemiparesis Dextra tipe UMN,


Parese N.VII & XII tipe UMN, & Hipertensi stage II

Diagnosis Topis: Hemisfer Sinistra

Diagnosis Etiologis: Stroke Non Hemoragik dd


Stroke Hemoragik

MRS
Tirah baring Head up 20-30
O2 via nasal canule 3-4 lpm
IVFD RL 20 tpm
Inj Lapibal ampul 1x1 iv
Inj Citicoline ampul 2x1 iv
Aspilet tablet 1x1 per oral
Pasang DC

Keluhan subyektif
Tanda vital
Status neurologis
Produksi urine

Mengenai kondisi terkini pasien, tatalaksana apa yang


akan dilakukan, komplikasi yang mungkin terjadi

FOLLOW UP

Tanggal
Subyektif
18-3-2016 Pasien
mengeluh
lemah badan
sebelah kanan,
pusing (-),
muntah (-)

19-3-2016 Pasien
mengeluh
lemah badan
sebelah kanan,
pusing (-),
muntah (-)

Obyektif
KU: Cukup
Tensi: 150/90, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/menit, Temp:
36,2oC, Urine output: 1200cc/24 jam
K/L: AICD -/-/-/- pKGB Tho: (P) sim, ves/ves, wh -/-, ronki -/(C) S1S2 tunggal m-, gAbd : flat, soefl, timpani, BU + normal
Ext : HKM, CRT< 2 detik, edema -/Kekuatan Motorik:
444/555
444/555
N.Cranialis: Parese N.VII & XII Dextra tipe UMN
KU: Cukup
GCS: 456
Tensi: 140/80, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/menit, Temp:
36,2oC, Urine output: 1300cc/24 jam
K/L: AICD -/-/-/- pKGB Tho: (P) sim, ves/ves, wh -/-, ronki -/(C) S1S2 tunggal m-, gAbd : flat, soefl, timpani, BU + normal
Ext : HKM, CRT< 2 detik, edema -/Kekuatan Motorik:
444/555
444/555
N.Cranialis: Parese N.VII & XII Dextra tipe UMN

Assesment
Stroke non
Hemoragik

Planning
O2 via nasal
canule 3-4 lpm
IVFD RL 20
tpm
Inj lapibal 1x1
Inj citicoline
2x1
Aspilet tablet
1x1

Stroke non
Hemoragik

O2 via nasal
canule 3-4 lpm
IVFD RL 20
tpm
Inj lapibal 1x1
Inj citicoline
2x1
Aspilet tablet
1x1

FOLLOW UP

20-3-2016 Pasien
mengatakan
tangan dan kaki
sebelah kanan
sudah tidak
selemas
kemarin

KU: Cukup
GCS: 456
Tensi: 110/80, Nadi: 86x/menit, RR: 20x/menit, Temp:
36oC, Urine output: 1300cc/24 jam
K/L: AICD -/-/-/- pKGB Tho: (P) sim, ves/ves, wh -/-, ronki -/(C) S1S2 tunggal m-, gAbd : flat, soefl, timpani, BU + normal
Ext : HKM, CRT< 2 detik, edema -/Kekuatan Motorik:
444/555
444/555
N.Cranialis: Parese N.VII & XII Dextra tipe UMN

Stroke non
Hemoragik

Tx tetap

21-3-2016 Tangan dan


kaki sebelah
kanan sudah
bisa digerakkan

KU: Cukup
GCS: 456
Tensi: 150/90, Nadi: 84x/menit, RR: 20x/menit, Temp:
37,4oC, Urine output: 1200cc/24 jam
K/L: AICD -/-/-/- pKGB Tho: (P) sim, ves/ves, wh -/-, ronki -/(C) S1S2 tunggal m-, gAbd : flat, soefl, timpani, BU + normal
Ext : HKM, CRT< 2 detik, edema -/Kekuatan Motorik:
444/555
444/555
N.Cranialis: Parese N.VII & XII Dextra tipe UMN

Stroke non
hemoragik

Tx tetap

FOLLOW UP

22-3-2016 Pasien
mengatakan
sudah tidak ada
keluhan

KU: Cukup
GCS: 456
Tensi: 140/80, Nadi: 90x/menit, RR: 20x/menit, Temp:
37oC, Urine output: 1200cc/24 jam
K/L: AICD -/-/-/- pKGB Tho: (P) sim, ves/ves, wh -/-, ronki -/(C) S1S2 tunggal m-, gAbd : flat, soefl, timpani, BU + normal
Ext : HKM, CRT< 2 detik, edema -/Kekuatan Motorik:
444/555
444/555
N.Cranialis: Parese N.VII & XII Dextra tipe UMN

Stroke non
hemoragik

Pasien boleh pulang

Stroke menurut WHO adalah manifestasi klinis dari


gangguan fungsi cerebral, baik fokal maupun
menyeluruh (global), yang berlangsung dengan
cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir
dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab
selain daripada gangguan vaskular.

NON-MODIFABLE

Usia
Jenis Kelamin
Genetik
Ras

MODIFABLE
Merokok
Unhealthy diet : lemak,
garam berlebihan, asam
urat, kolesterol, low fruit
diet
Alkoholik
Obat-obatan : narkoba
(kokain),
antikoaguilansia,
antiplatelet, obat
kontrasepsi

Defisit neurologis fokal:


hemiparesis,
hemihipestesia, afasia,
disfagia, gangguan
kesadaran
Pada Stroke hemoragik:
peningkatan TIK sakit
kepala, muntah,
penurunan kesadaran

Pada stroke iskemik:


biasanya lebih tenang
daripada stroke
hemoragik, jarang
terdapat tanda
peningkatan TIK (kecuali
infark yang luas)

Vaskularisasi Otak
1. Sistem Karotis Sinistra
dan Dextra
- Masuk Cavum Cranii
Carotis Interna Carotis
Cerebri Media
2. Sistem Vertebra Basilaris
3. Sistem Vaskularisasi
Yang Terganggu
Menentukan Topis Lesi

Menurut Penyebab Stroke dibagi :


1. Stroke Hemoragik
a. Intra cerebral hemoragik (ICH)
OK : Hypertensi, Aneurysma dan arterioveneus
Malformasi (AVM)
b. Sub Arachnoid Hemoragik (SAH)
diagnosis medis : brain CT scan
2. Stroke Non Hemoragik (Iskemik)
OK : Arteriosklerosis & sering dikaitkan dengan : DM,
Hypercolesterolemia, Asam urat, hyperagregasi
trombosit
3. Emboli Sumber dari tronkus di arteria carotis communis
di jantung
Lepas trombus embolus otak.

Darah lengkap
Gula darah
Serum Elektrolit
Liver function test
Renal function test
Lipid profile
Brain imaging: CT-Scan, MRI, PET-Scan
Analisis CSF bila perlu

Gambaran

CT-Scan

Skor Siriraj :
( 2,5 x derajat kesadaran ) + ( 2 x vomitus ) + ( 2 x nyeri kepala )
+ ( 0,1 x tekanan diastolik ) ( 3 x petanda ateroma ) 12 =
Hasil : SS > 1 = Stroke Hemoragik
-1 > SS > 1 = perlu pemeriksaan penunjang ( Ct- Scan )
SS < -1 = Stroke Non Hemoragik
Keterangan :
- Derajat kesadaran : sadar penuh (0), somnolen (1), koma (2)
- Nyeri kepala : tidak ada (0), ada (1)
- Vomitus : tidak ada (0), ada(1)
Ateroma : tidak ada penyakit jantung, DM (0), ada (1)
Pada kasus ini siriraj score pasien adalah: -3

Skoring untuk membedakan jenis stroke :

Pada kasus ini terjadi manifestasi klinis dari stroke akut berupa hemiparese UMN tetapi tidak
didapatkan penurunan kesadaran, nyeri kepala, tetapi didapatkan reflek patologis yang positif

Secara Klinis Infark Di Otak

1. TIA (Transient Ischemic Attack) Gejala dan tanda


hilang dalam waktu beberapa detik sampai dengan 24
jam. Defisit neurologis dapat berupa hemiparese,
monoparese, gangguan penglihatan, sulit bicara.
2. RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit )
Tanda dan gejala hilang dalam beberapa hari sampai
dengan minggu.
3. Stroke in evolution atau progressive Stroke defisit
neurologis bersifat fluktuatif, progresif ke arah jelek,
biasanya disertai penyakit penyerta (DM, Gangguan
fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, dll)
4. Completed Stroke (Stroke Komplit) Defisit neurologis
bersifat permanen

PATOLOGI
1. Zona Oedematosa 6 hari 10 hari
2. Zona Degenerasi 6 8 bulan
3. Zona Nekrotik > 8 bulan
Zona Oedematosa
Placcid 1 2
minggu

Zona Degenerasi
Recovery 6 8 bulan

Neurological Improvement
1. Area Degenerasi (Bersifat ireversibel
permanen = Zona nekratik) Disebut
area umbra
2. Area degenerasi reversibel (area
penumbra = Zona degenerasi)
3. Area Oedematosa (Bersifat reversibel
= Zona Oedematosa)

Zona Nekrotik
Residual lebih 6 bulan /
permanen tahunan

Stabilisasi jalan nafas O2 diberikan bila saturasi <95%


Stabilisasi hemodinamik, jaga euvolemia dengan cairan isotonis
30ml/kgBB/hari. Jaga keseimbangan asam-basa dan elektrolit
Pengendalian TIK dengan elevasi kepala 20-30, osmoterapi
dengan mannitol 0,25-0,5 gram/kgBB selama 20 menit setiap 46 jam atau furosemid 1mg/kgBB iv
Pengendalian kejang dengan diazepam 5-20 mg iv, diikuti
fenitoin 15-20mg/kgBB bila kejang berlanjut dengan kecepatan
50mg/menit
Pengendalian suhu tubuh, asetaminofen atau parasetamol bila
temp >37,5C
Nutrisi enteral 25-30 kkal/hari, bila terdapat indikasi segera
pasang NGT <48 jam
Antiemetik atau antagonis H2 bila terdapat indikasi stress ulcer
Kateter urin

Kontrol HT: TD diturunkan 15% baik TDS maupun TDD


pada peningkatan TDS >220mmHg, pada calon
penerima r-tPa TDS <185mmHg dan TDD <110mmHg
Kontrol Gula darah: Hindari kadar gula darah
>180mg/dl, hindari penggunaan cairan glukosa
Trombolisis: r-tPa 0,9 mg/kgBB (max 90 mg) pada
presentasi stroke 3-4,5 jam
Antitrombosit: Apirin dengan dosis inisial 325 mg, dan
dilanjutkan 80-110mg/hari, bila alergi dapat diganti
clopidogrel
Neuroprotektan: Citicolin memberi manfaat pada
stroke akut dengan dosis awal 2x1000 mg iv selama 3
hari dan dilanjutkan 2x1000 PO selama 3 minggu

1. Mathew scale

2. Canadian scale

Skala ini digunakan di


Eropa. Yang diperiksa
adalah :
Mental : kesadaran,
orientasi, bicara (speech)
Saraf cranial
Kemampuan motorik
Kemampuan sensibilitas
Disability

Skala ini terutama digunakan di


Amerika. Lebih sederhana
dan lebih mudah digunakan,
hanya memeriksa apa yang
penting pada penderita
stroke, yaitu :
Mental : kesadaran, orientasi,
bicara (speech)
Fungsi motorik
Penderita yang akan keluar dari
rumah sakit, diperiksa
dengan menggunakan
Barthel Index.

Barthel index:
Apakah penderita dapat
bangun dari tempat
tidur dan berjalan ke
WC.
Apakah penderita dapat
mengenakan pakaian.
Apakah penderita dapat
memakai
perhiasan/make up
(untuk wanita), atau
mencukur jenggot
(untuk laki-laki).

Apakah penderita dapat


mandi sendiri.
Apakah penderita dapat
makan.
Apakah penderita dapat
berjalan.
Apakah penderita dapat
naik tangga.
Di Indonesia yang paling
sulit adalah mandi
sendiri dan naik tangga

Ad vitam: bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanationam: bonam

TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai