Oleh :
Nurlatifah Febriana Wijayanti
G 99141145
Pembimbing :
dr. Anthonius Cristanto, Sp.THT
Untuk mendiagnosis pasien dengan tinitus, diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang baik.
a. Anamnesis
Anamnesis adalah hal yang sangat membantu dalam penegakan diagnosis tinitus. Dalam
anamnesis banyak sekali hal yang perlu ditanyakan, diantaranya:
- Kualitas dan kuantitas tinitus
sifat dari suara tersebut. Jika suara yang didengar serasi dengan pernapasan, maka kemungkinan
besar tinitus terjadi karena tuba eustachius yang paten. Jika suara yang di dengar sesuai dengan
denyut nadi dan detak jantung, maka kemungkinan besar tinnitus timbul karena aneurisma,
tumor vaskular, vascular malformation, dan venous hum. Jika suara yang di dengar bersifat
kontinue, maka kemungkinan tinitus terjadi karena venous hum atau emisi akustik yang
terganggu.
Pada tinitus subjektif, yang mana suara tinitus tidak dapat didengar oleh pemeriksa saat
auskultasi, maka pemeriksa harus melakukan pemeriksaan audiometri. Hasilnya dapat beragam,
di antaranya:
- Normal, tinitus bersifat idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya.
- Tuli konduktif, tinitus disebabkan karena serumen impak, otosklerosis ataupun otitis kronik.
- Tuli sensorineural, pemeriksaan harus dilanjutkan dengan BERA (Brainstem Evoked Response
Audiometri). Hasil tes BERA, bisa normal ataupun abnormal. Jika normal, maka tinitus mungkin
disebabkan karena terpajan bising, intoksikasi obat ototoksik, labirinitis, meniere, fistula
perilimfe atau presbikusis. Jika hasil tes BERA abnormal, maka tinitus disebabkan karena
neuroma akustik, tumor atau kompresi vaskular.
Jika tidak ada kesimpulan dari rentetan pemeriksaan fisik dan penunjang di atas, maka
perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa CT scan ataupun MRI. Dengan pemeriksaan
tersebut, pemeriksa dapat menilai ada tidaknya kelainan pada saraf pusat. Kelainannya dapat
berupa multipel sklerosis, infark dan tumor.
Berikut adalah algoritma untuk pendekatan diagnosis dengan keluhan utama tinnitus:
Presbikusis
Obat Ototoksik
Meniere Syndrome
Otosklerosis
Umur
>60 tahun
Semua umur
Dekade ke 5
11-45 tahun
Penurunan
Pendengaran
Berkurang secara
progresif (perlahanlahan)
Berkurang secara
cepat/perlahan
Berkurang secara
progresif
Gejala utama
Tuli, tinnitus,
vertigo
Letak
Kelainan
Bilateral
Unilateral/bilateral
Unilateral/bilateral
Bilateral
Penyebab
Proses degenerasi
Toksisitas
Kelainan pada
stapes
Jenis Tuli
Tuli Sensorineural
Tuli Sensorineural
Tuli Sensorineural
Tuli Konduksi
DAFTAR PUSTAKA
Benson
Collins RD. Algorithmic diagnosis of symptoms and signs: a cost-effective approach. 2nd ed.
Philadelphia: Lippincott williams &Wilkins, 2003: 568-9
Soepardi EA, Iskandar I, Bashiruddin J, Restuti RD. 2008. Buku Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher. Edisi Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.