Pembimbing:
dr. Hendry Sugiharto, Sp.S
NEUROLOGY DEPARTMENT
SENIOR CLINICAL CLERKSHIP MEDICAL FACULTY SRIWIJAYA UNIVERSITY
MOHAMMAD HOESIN GENERAL HOSPITAL
2016
OUTLINE
Identifikasi Pasien
Resume
Analisis
Kasus
Tinjauan
Pustaka
PATIENT IDENTIFICATION
IDENTIFIKASI
Nama
: Tn. CU
Umur
: 56 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Palembang
Agama
: Islam
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Alloanamnesis
1st
paragraph
3rd
paragraph
Riwayat penyakit kepala lama (-), riwayat demam (-), riwayat sakit
gigi (+), riwayat infeksi telinga (-), riwayat penggunaan obat
narkoba suntik (-), seks bebas (-), batuk lama (-), keringat malam
(-), penurunan BB (-). Penyakit ini dialami untuk pertama kalinya.
Riwayat pengobatan sebelumnya (-). Riwayat penyakit dalam
keluarga (-).
4th
paragraph
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Kesadaran
: GCS = 15 (E4M6V5)
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 68 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup.
Suhu Badan
: 36,5 C
Pernapasan
: 22 kali/menit
Berat Badan
: 60 kg
Tinggi Badan
: 165 cm
Jantung
: HR = 68 kali/menit, murmur (-), gallop
(-)
Paru-paru
: Vesikuler normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
: Datar, cubitan kulit perut kembali cepat, hepar
dan lien tidak teraba, BU (+) normal.
Anggota Gerak
: Akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada edema
Genitalia
: Tidak diperiksa
PHYSICAL EXAMINATION
Status Neurologis
Nn. Craniales
N. III
: pupil bulat, isokor, 3 mm/3 mm, refleks cahaya
+/+
N. VII
: plica nasobialis kanan datar, sudut mulut kanan
Motoric
tertinggal
Function
N.XII
: Lengan
deviasi lidah
(-)
Fungsi
Lengan
Kiri
Tungkai
Tungkai
Motorik
Kanan
Gerakan
Kekuatan
Tonus
Klonus
Refleks
Kurang
4+
Meningkat
Meningkat
Fisiologis
Refleks
Patologis
Kanan
Kiri
Cukup
5
Normal
Normal
Kurang
4+
Meningkat
Meningkat
Cukup
5
Normal
Normal
Babinsky
(+)
Pemeriksaan Fisik
Fungsi sensorik
Fungsi vegetatif
Fungsi luhur
Gerakan abnormal
: tidak ada
LABORATORY EXAMINATION
Darah Rutin (24 Maret
2016)
Hematology
Renal
Ureum 59 mg/dl
Kreatinin 0,86 mg/dl
Electrolyte
Ca 8,6 mg/dl
Na 130 mEq/L
K 3,8 mEq/L
Cl 102 mmol/L
Lemak
Kolesterol total 157 mg/dl
Kolesterol HDL 34 mg/dl
Kolesterol LDL 95 mg/dl
Trigliserida 88 mg/dl
RADIOLOGY EXAMINATION
Rontgen Thorax AP
RADIOLOGY EXAMINATION
CT-Scan Kepala
Diagnosis
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis :
Post penurunan kesadaran
Hemiparese dextra spastik
Parese N.VII dextra tipe sentral
Topical diagnosis
:
Lobus temporoparietal sinistra
Etiological diagnosis :
SOL intracranial, dd/ abses serebri
Diagnosis Tambahan :
Hidrosefalus
Anemia
Hiperkoagulasi
TATALAKSANA
Non Farmakologi
:
- Elevasi kepala 30
- Diet bubur saring tinggi kalori tinggi protein 1800 kkal
Farmakologi :
- IVFD NaCl 0,9%
- VFD RL gtt xx/menit
- Inj. Dexamethason 3 x 5 mg (IV)
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g (IV)
- Inj. Omeprazole 1 x 40 mg (IV)
- Neurobion 1 x 1 tab (PO)
- Glaucon 3 x 500 mg (PO)
- PCT 3x500 mg (PO)
- Simarc 2 mg 1x1 tab (PO)
ANALISIS KASUS
DAN
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala
Pada penderita
ditemukan
Occipital lobe
Hemiparesis, kesulitan dalam fungsi-tingkat yang lebih tinggi, perubahan kepribadian, perilaku dan perubahan mood, fluent
speech deficit
Hemiparesis, defisit visual lapangan, defisit memori, bicara dan Hemiparesis dextra spastik,
defisit bahasa, kejang psikomotor
defisit bidang visual, defisit
memori
defisit sensorik, kelalaian, kesulitan dengan diskriminasi-kaki
kanan
Defisit visual, homonymous hemianopsia
-
Ventricular
Cerebellum
Brain stem
Cranial nerves
Temporal lobe
Parietal lobe
Gejala
Tumor
Intrakrani
al
Pada Penderita
Sakit kepala terasa di
sebelah
kiri
dan
menyebar ke seluruh
bagian kepala.
Sakit kepala memburuk
sejak 2 minggu yang
lalu.
Sakit kepala membaik
selama dirawat.
Progresif
Berat saat bangun
Berat saat batuk dan
17
bersin
Selfa
gia
Gejala
Pasien
(-)
Sakit kepala terasa di
sebelah
kiri
dan
menyebar
ke
seluruh
bagian kepala.
Tumor
Intrakranial
Abses Serebri
Pasien
Normal
Meningkat
Meningkat
(25.900/mm3)
Hipodens,
isodens, atau
hiperdens, atau
densitas
campuran
(kontras)
Pusat hipodens
dengan bentuk
cincin pada
bagian perifer
(setelah injeksi
kontras)
Terdapat lesi
hipodens di
sebelah parietal
kiri dengan
edema perifokal
(tanpa kontras).
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis :
Post penurunan kesadaran
Hemiparese dextra spastik
Parese N.VII dextra tipe sentral
Topical diagnosis
:
Lobus temporoparietal sinistra
Etiological diagnosis :
SOL intracranial, dd/ abses serebri
Diagnosis Tambahan :
Hidrosefalus
Anemia
Hiperkoagulasi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI SOL
Space Occupying Lession (SOL) adalah generalisasi
masalah tentang adanya lesi pada ruang
intracranial khususnya yang mengenai otak.
Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi
pada otak seperti kuntusio serebri, hematoma,
infark, abses otak dan tumor intracranial.
22
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data statistik, angka insidens tahunan tumor
intrakranial di Amerika adalah 16,5 per 100.000 populsi per
tahun.
Di Indonesia berdasarkan data RSPP dijumpai frekuensi
tumor otak sebanyak 200-220 kasus/tahun.
Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74%)
dibanding perempuan (39,26%) dengan kelompok usia
terbanyak 51 sampai 60 tahun (31,85%).
Lokasi tumor terbanyak berada di lobus parietalis,
sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di beberapa lobus
otak, suprasellar, medulla spinalis, cerebellum, brainstem,
cerebellopontine angle dan multiple.
23
ETIOLOGI
1. SOL yang meningkatkan volum jaringan :
a. Konstusio serebri
b. Hematoma
c. Infark
d. Abses
e. Tumor Intrakranial
2. Masalah serebral
a. Peningkatan produksi cairan serebrospinal
b. Bendungan sistem ventricular
c. Menurun absorbs cairan serebrospinal
3. Edema serebral
a. Penggunaan zat kontras yang merubah homestatis otak
b. Hidrsi yang berlebihan dengan menggunakan larutan
hipertonik
c. Pengaruh trauma kepala
24
MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala Umum
Gejala umum timbul akibat tekanan intracranial atau proses difus dari
tumor tersebut.
Terdapat 4 gejala klinis umum yang berkaitan dengan tumor otak,
yaitu perubahan status mental, nyeri kepala, muntah, dan kejang.
2. Gejala Lokal
a. Tumor kortikal
- Lobus frontalis
- Lobus temporalis
- Lobus parietal
- Lobus oksipital
b. Tumor pada ventrikel dan daeral pineal
c. Tumor pada batang otak
- Midbrain
- Pons
- Medula Oblongata
d. Tumor Cerebellum
3. Gejala local yang tidak sesuai dengan lokasi tumor
25
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah, ukuran,
kepadatan, jejas tumor, dan meluasnya edema serebral sekunder
serta memberi informasi tentang sistem vaskuler.
2. MRI : Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor
didalam batang otak dan daerah hiposisis, dimana tulang
mengganggu dalam gambaran yang menggunakan CT Scan.
3. Biopsy stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang
dalam dan untuk memberi dasar pengobatan serta informasi
prognosis.
4. Rontgen tengkorak : Untuk diagnostic sekurang-kurangnya
diambil dari 2 arah, anteroposterior dan lateral.
Elektroensefalografi (EEG) : Mendeteksi gelombang otak abnormal
26
TATALAKSANA
1. Simptomatik
- Antkonvulsi
2. Pembedahan
- Complete removal
- Partial removal
3. Kemoterapi
THANK YOU