Anda di halaman 1dari 15

DIAGNOSIS NEUROLOGIS: KLINIS, TOPIS,

ETIOLOGI, PATOLOGIS
Nada Anggarda Paramitha (1102016149)
Najla Quratuain (1102013205)
Naraswari Ramadhiastuti A. (1102014188)
Narumi Anastasya Kakiuchi (1102015159)
Naufal Rizky Fadhil Hakim (1102016152)
Pembimbing:
dr. Ida Ratna Nurhidayati, Sp.S
1. Ada berapa macam pembagian sistem saraf
berdasarkan anatominya? Sebutkan!

otak

Sistem saraf pusat


Medula spinalis

Sistem saraf

n. cranialis
Sistem sarf tepi

n. spinalis
2. Sebutkan gejala yang kemungkinan dikeluhkan pasien
berdasarkan pembagian sistem saraf (no. 1)? Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan hemi, tetra, para,
mono? Jelaskan!

■ Hemi: Satu sisi tubuh, bisa kanan saja atau kiri saja. (ex: Hemiparesis, yaitu kelemahan
otot pada salah satu sisi biasanya adalah tangan kiri, lengan kiri, dada bagian kiri,
tungkai kaki kiri, dan otot-otot wajah bagian kiri.
■ Tetra: Untuk empat anggota gerak (ex: tetraplegia, yaitu kelumpuhan pada keempat
anggota gerak seperti lengan kiri, lengan kanan, tungkai kiri, dan tungkai kanan).
■ Para: Untuk anggota gerak bagian bawah (ex: Paraplegia, kelumpuhan pada anggota
gerak, dimulai dari panggul ke bawah.)
■ Mono: Untuk satu anggota gerak(ex: Monoplegia, biasanya kelumpuhan pada satu
anggota tubuh aja seperti lengan).
4. Ada berapa macam pembagian sistem saraf
berdasarkan fungsinya? Sebutkan!

Sensorik
Motorik
Fungsi simpatik
Fungsi parasimpatik
5. Ada berapa macam diagnosis neurologis? Sebut,
jelaskan, dan berikan contoh masing-masing!

Diagnosis klinis ,topis, etiologis, patologis.


■ Klinis: Berisi semua gejala klinis yang ditemukan dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
■ Topis: Merupakan perkiraan lokasi lesi atau topis paling mungkin berdasarkan temuan
pada diagnosis klinis.
■ Etiologis: Menganalisis proses patofisiologi  yang mendasari kelainan sistem saraf yg
terlibat, yaitu proses yg berkontribusi menimbulkan gejala dan tanda klinis.
■ Patologis: Didasarkan pada gambaran PA, namun karena pemeriksaan ini tidak
memungkinkan maka diagnosis patologi dapat berdasarkan pengetahuan secara
teoritis/bukti ilmiah.
Carpal tunnel syndrome
■ Klinis: Parestesi telapak tangan sampai ujung jari 1,2,3 kanan dan kiri.
■ Topis: Carpal tunnel dextra dan sinistra
■ Etiologis: Carpal tunnel syndrome
Vertigo
■ Klinis: Pusing berputar, nausea, vomitus
■ Topis: Organon vestibuler
■ Etiologis: BPPV, Meniere sindrom, Neuritis
Perdarahan Subarachnoid
■ Klinis: Laki-laki, 56 tahun, penurunan kesadaran dengan GCS E3M6V4
■ Topis: Subarachnoid space
■ Etiologis: Perdarahan subarachnoid (SAH)
Meningitis Tuberkulosis
■ Klinis: Sefalgia sekunder, kaku kuduk (+), hemiparesis dextra/sinistra, penigkatan TIK:
mual muntah, penurunan kesadaran, muntah proyektil., reflex fisiologi meningkat,
reflex patologi meningkat.
■ Topis: Hemisfer serebri
■ Etiologis: Meningitis tb
■ Patologis: Infeksi
Kejang demam
■ Klinis: Demam, kejang umum tonik klonik/kejang parsial, kelemahan sisi tubuh, bisa
sampai penurunan kesadaran.
■ Topis: Korteks Serebri
■ Etiologis: Infeksi, riwayat epilepsi
■ Patologis: Inflamasi sistemik
Bell’s palsy
■ Klinis: Paresis wajah unilateral (lagofthalmus, mulut mencong, tidak bisa mengangkat
alis, lipatan bibir menghilang)
■ Topis: Nervus facialis (N.VII)
■ Etiologis: Idiopatik, inflamasi viral, stroke
■ Patologis: Inflamasi, iskemia kompresi N.VII
6. Apa pentingnya kita mengetahui pembagian
saraf dan diagnosis neurologi? Jelaskan!

■ Membantu menegakan diagnosis


■ Menentukan letak lesi
■ Menentukan rencana terapi

Anda mungkin juga menyukai