• Faktor Pencetus Dermatitis Nummular antara lain kolonisasi bakterial
(Staphylococci), dermatitis kontak, trauma fisik maupun khemis,
kelembaban yang rendah atau udara panas, serta stress emosional. • Kolonisasi Staphylococci dan micrococcus diduga sebagai salah satu pencetus atau faktor yang memperberat dermatitis, yaitu dengan mengsekresikan berbagai superantigen untuk menginduksi reaksi inflamasi • Insidensi diperkirakan meningkat dengan rendahnya kelembaban. Lingkungan dengan kelembaban rendah menyebabkan peningkatan hilangnya kandungan air dalam kulit (TEWL) sehingga terjadi xerosis (kulit kering) • Ada 2 macam kompres, kompres terbuka dan kompres tertutup • Kompres terbuka • Indikasi : - Infeksi pada kulit dengan eritema yang mencolok - Ulkus kotor yang mengandung pus dan krusta • Cara - Gunakan kain kasa yang bersifat absorben, non iritasi dan tidak terlalu tebal (3 lapis) - Kasa dicelup ke dalam air kompres, diperas, dibalutkan dan didiamkan - Lakukan sehari 2 kali selama 3 jam • Kompres tertutup • Indikasi - Kelainan yang dalam missal limfogranuloma venerium • Cara - Gunakan balutan tebal dan ditutup dengan bahan impermeable, missal selofan atau plastik • Patch test Uji tempel merupakan salah satu uji kulit guna mengetahui penyebab alergi, biasanya pada dermatitis kontak alergik. Prinsipnya membuat miniatur dermatitis pada kulit pasien. Tes dilakukan bila keadaan penyakit sudah tenang, pasien bebas obat antihistamin dan kortikosteroid oral dan topikal sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum uji kulit. • Prick Test Uji tusuk merupakan salah satu uji kulit guna mengetahui penyebab alergi terutama pada pasien urtikaria atau pasien yang alergi terhadap berbagai alergen makanan, tungau debu rumah, debu rumah dan alergen hirup yang ada di lingkungan hidup. Uji kulit menggunakan perangkat alergen, dan jarum untuk uji kulit, serta alat guna mengukur diameter urtika dengan diameter kontrol. Pembacaan timbulnya urtika dilakukan 30 menit setelah uji kulit.