Anda di halaman 1dari 15

REFERAT SENIN ILMIAH ANATOMI, FISIOLOGI, DAN BASIC SCIENCE

Senin, 21 Desember 2015


Penyaji
: Muhammad Azhary Lazuardy, dr
Pembimbing 1: Beny Atmaja W., dr., Sp.BS (K)
Pembimbing 2: Bilzardy Ferry Z., dr., Sp.BS., M.Kes
Pembimbing 3: Ahmad Faried, dr., Sp.BS., PhD
Referensi
:
1. Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Edition. Mathias Baehr.
2. Netters Atlas of Neuroanatomy and Neurophysiology. Frank H Netter, John A.
Craig, James Perkins, John T. Hansen, Bruce M. Koeppen.
3. Netters Concise Neuroanatomy. Michael Rubin, Joseph E. Safdieh.
4. High Yield Neuroanatomy 2nd Edition. James D. Fix.

DIENSEFALON
EMBRIOLOGI
Secara embriologi, diensefalon berasal dari diferensiasi ke arah kaudal
dari prosensefalon (forebrain), yang merupakan perkembangan dari vesikel otak
primer paling depan. Prosensefalon sendiri berkembang ke arah rostral menjadi
telensefalon yang merupakan bakal dari hemisfer serebri dan ventrikel lateral.

Gambar 1. Perkembangan Embriologi Diensefalon dari Vesikel Otak Primer


(High Yield Neuroanatomy 2nd Edition)

ANATOMI
Diensefalon terletak di antara batang otak dan telensefalon. Struktur
disensefalon

tidak

mengikuti

aksis

dari

batang

otak,

melainkan

sedikit

melengkung ke arah rostral mendekati aksis longitudinal serebrum. Diensefalon


berada di bagian tengah struktur otak, membungkus bagian bawah ventrikel 3
dari kedua sisi.

Gambar 2. Lokasi Anatomis Diensefalon Terhadap Struktur di Sekitarnya


(Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Edition)

Thalamus membentuk bagian atas dari dinding ventrikel 3, sedangkan


hipothalamus membentuk bagian bawahnya. Ke arah dorsal, diensefalon
dikelilingi oleh korpus kalosum, ventrikel lateral, dan hemisfer serebri. Atap
ventrikel 3 sendiri dibentuk oleh lapisan tipis tela khoroidea yang memiliki
pleksus khoroid.

Gambar 3. Lokasi Anatomis Diensefalon pada Potongoan Koronal


(Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Edition)

Batas dari diensefalon adalah sebagai berikut:

Rostral: lamina terminalis dan komisura anterior. Foramen interventrikular


Monroe terletak pada anterior dari kedua sisi rostral thalamus, tepat di bawah
genu forniks.

Kaudal: komisura posterior, komisura habenular, dan kelenjar pineal (epifisis).


Lateral: Pada sisi lateral, thalamus dibatasi oleh kapsula interna. Kapsula
interna ini memisahkan thalamus dari globus pallidus, yang secara embriologi
berasal dari diensefalon. Karena terpisahkan oleh kapsula interna, globus
pallidus diklasifikasikan menjadi bagian dari ganglia basalis.
Kedua bagian thalamus berhubungan satu sama lain melalui struktur yang

dinamakan adhesi interthalamikus (massa intermedia) yang merupakan adhesi


gray matter dari kedua sisi thalamus.

Gambar 4. Lokasi Diensefalon pada Potongan Sagittal Penampang Otak


(Netters Atlas of Neuroanatomy and Neurophysiology)

Gambar 5. Gambar Penampang Horizontal Thalamus

(Netters Concise Neuroanatomy)

Bagian basal diensefalon merupakan satu-satunya bagian yang terlihat


dari luar, yaitu tepat di bawah permukaan hemisfer serebri. Bagian ini berada di
antara kiasma optikus, traktus optikus, dan pedunkulus serebri. Bagian basal
diensefalon yang terlihat antara lain korpus mammilari dan tuber cineureum,
yang berlanjut ke bawah menjadi infundibulum atau tangkai hipofisis.
KOMPONEN DIENSEFALON
Diensefalon terdiri dari 4 komponen:
1.
2.
3.
4.

Thalamus
Epithalamus
Hipothalamus
Subthalamus

1. THALAMUS
Thalamus merupakan kompleks neuron berbentuk oval yang mengapit
ventrikel 3. Thalamus memiliki diameter sekitar 3 x 1,5 cm. Kompleks neuron
pada thalamus memiliki sel dengan jenis dan fungsi yang berbeda, baik aferen
maupun eferen. Kedua bagian thalamus (kanan dan kiri) selanjutnya dipisahkan
menjadi 3 daerah utama oleh lamina medullaris interna menjadi nuklei
anterior, ventrolateral, dan medial.

Gambar 6. Pembagian Area Nuklei pada Thalamus


(Netters Atlas of Neuroanatomy and Neurophysiology)

Lebih ke arah kaudal, terdapat bagian thalamus yang dinamakan pulvinar


serta korpus genikulatumn lateral dan media yang melekat pada sisi bawahnya.

Pada lamina medullaris interna, terdapat sekumpulan nukleus bernama nukleus


interlaminar,

yang

sentromedian.

Pada

memiliki
sisi

nukleus

lateral,

terdapat

terbesar
lapisan

bernama
lamina

nukleus
medullaris

eksternal yang memisahkan thalamus dari kapsula interna. Pada lapisan ini,
melekat lapisan sel tipis yang memiliki nukleus (nukleus retikuler).
Thalamus merupakan pusat relay terakhir dari impuls ascending (kecuali
olfaktori) sebelum berlanjut ke korteks serebri melalui jaras thalamokortikal.
Berdasarkan proyeksinya, nuklei di thalamus dibagi menjadi 2 jenis, yaitu nuklei
thalamus spesifik (primer) dan nukleus non spesifik. Nuklei thalamus yang
menerima input dari area tertentu di tubuh dan meneruskannya secara spesifik
ke area korteks primer yang berhubungan dinamakan nuklei thalamus spesifik.
Nuklei thalamus yang memproyeksikan impuls ke area asosiasi korteks juga
termasuk ke dalam jenis nuklei ini. Pada nuklei thalamus non spesifik, impuls
yang diterima berasal dari beberapa organ berbeda dan telah bersinaps di
formasi retikuler dan atau salah satu nuklei thalamus primer. Nuklei non spesifik
memproyeksikan impuls secara tidak langsung (misal: via ganglia basalis) ke
area korteks serebri, termasuk area asosiasi.
Berikut penjelasan mengenai nuklei pada thalamus beserta proyeksinya.
A. Nuklei Thalamus Spesifik

Ventral Postero Lateral


VPL dan VPI merupakan nukleus relay untuk traktus spinothalamikus
lateral (sensasi nyeri dan temperatur), lemniskus medial (sensasi tekanan
dan vibrasi), dan traktus spinothalamikus anterior (sentuhan ringan). Nukleus
ini bersama VPM berproyeksi ke area somatosensoris di korteks serebri (area

3a, 3b,1, dan 2).


Ventral Postero Medial
VPM

merupakan

nukleus

relay

dari

afferent

trigeminal

(traktus

trigeminothalamik). Bagian ujung medial nukleus VPM juga merupakan relay


untuk jaras pengecap yang mengtransmisikan impuls dari nukleus traktus
solitarius ke area gustatori primer korteks.

Korpus Genikulatum Medial


Merupakan

nukleus

relay

jaras

auditorik

yang

menerima

impuls

pendengaran dari lemniscus lateral, untuk selanjutnya diteruskan ke area


korteks auditori primer (girus Heschl, area 41) melalui radiasi auditorik.

Korpus Genikulatum Lateral

Merupakan nukleus relay jaras penglihatan yang menerima impuls visual


dari traktus optikus, untuk selanjutnya diteruskan secara retinotropik melalui
radiasi optika ke korteks visual (area 17).

Nukleus Ventral Oral Posterior


Merupakan bagian dari ventral lateral nucleus yang menerima input dari
nukleus dentatus dan red nucleus (melalui traktus dentothalamik) untuk
selanjutnya diteruskan ke area motorik primer (area 4).

Nukleus Ventral Anterior


Nukleus ventral oral anterior dan nukleus ventral anterior termasuk ke
dalam grup nukleus ventral, menerima impuls dari globus pallidus untuk
diteruskan ke area korteks premotor (area 6a and 6a).

Gambar 7. Jaras Aferen dan Eferen Grup Nuklei Ventral Thalamus


(Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Edition)

2.Nuklei dengan Proyeksi ke Area Asosiasi Korteks Serebri

Nuklei anterior, medial, dan pulvinar merupakan nuklei sekunder dan


tersier thalamus yang memiliki proyeksi ke area asosiasi korteks unimodal
maupun multimodal. Nuklei ini menerima input dari relay sinaptik yang
biasanya terletak di salah satu nuklei thalamus primer.

Gambar 8. Jaras Aferen dan Eferen Nuklei Medial, Dorsal, dan Lateral Thalamus
(Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Edition)

B. Nuklei Thalamus Non Spesifik


Nuklei intralaminar merupakan salah satu komponen terpenting dari
proyeksi thalamus non spesifik. Kompleks sel ini menerima impuls dari formasi
retikuler batang otak dan nukleus emboliformis di serebellum, serta dari internal
pallidal segment dan nuklei thalamik lain. Impuls tersebut diproyeksikan ke
nukleus kaudatus putamen, dan globus pallidus.

Gambar 9. Jaras Aferen dan Eferen Nuklei Anterior dan Sentromedian Thalamus
(Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Edition)

Fungsi Thalamus
Secara umum, fungsi thalamus adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Pusat relay impuls saraf


Pusat integrasi dan koordinasi
Modulasi fungsi motorik
Berperan dalam Ascending Reticular Activating System (ARAS)

2. EPITHALAMUS
Epithalamus terdiri dari habenula, nuklei habenular, komisura habenular,
stria

medullaris,

dan

kelenjar

pineal.

Habenula

dan

nuklei

habenularis

merupakan pusat relay penting dari sistem olfaktori. Impuls aferen olfaktori
berjalan

melalui

stria

medullaris

thalamus

ke

nuklei

habenularis,

lalu

memancarkan proyeksi eferen ke nukleus salivatori (otonomik) di batang otak,


sehingga memainkan peranan penting dalam asupan nutrisi.
Kelenjar pineal berwarna merah keabuan dan berukuran sebesar sebutir
beras (5-8 mm). Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin yang menghasilkan
melatonin, yaitu hormone derifat serotonin yang mempengaruhi modulasi
bangun dan tidur. Impuls aferen dari retina berjalan ke nukleus suprakiasmatik
di hipothalamus yang dilanjutkan ke nukleus intermediolateral, dan melalui
serat postganglionik simpatik servikal diteruskan ke kelenjar pineal.
3. SUBTHALAMUS

Pada

perkembangan

embriologi,

subthalamus

terletak

kaudal

dari

thalamus, namun pada akhirnya seiring dengan perkembangan otak pindah ke


arah lebih lateral. Subthalamus terletak ventral dari thalamus, medial dari
internal kapsul, dan lateral dari hipothalamus.
Komponen subthalamus antara lain:
1. Nukleus Subthalamik, merupakan nukleus yang neuronnya mengandung
glutamat yang memiliki efek eksitasi terhadap neuron globus pallidus dan
substansia nigra.
2. Zona incerta, terletak di antara lapang Forel H1 and H2.
3. Subthalamic Fasciculus, dibentuk oleh serat yang menghubungkan globus
palidus dan nukleus subthalamik.
4. Area Forel
Area Forel terdiri dari 3 area kaya akan myelin yang terdiri dari: 1) area H1,
yaitu thalamic fasciculus, serat yang terletak pada persimpangan zona
incerta dan thalamus di atasnya, merupakan gabungan serat dari ansa
lentikularis (globus palidus ke thalamus dan red nucleus), lenticular
fasciculus, dan serat serebellothalamic. Zona incerta memisahkan area ini
dengan area H2 yang terletak lebih ventral; 2) area H2, tersusun atas
lenticular fasciculus yang membentuk arkus di atas batas superior dari
subthalamic

nucleus.

Are

ini

sebagian

besar

terdiri

dari

serat

pallidothalamic; 3) area H3, atau area prerubral, tersusun atas gray


matter dan white matter yang membaur, terletak rostral dari red nucleus.

Gambar 10. Komponen Subthalamus Beserta Proyeksinya

(www.what-when-how.com)

Fungsi
Nukleus subthalamik (corpus Luysii) merupakan komponen dari basal
ganglia dan memiliki koneksi resiprokal dengan globus pallidus. Lesi pada
nukleus ini menyebabkan hemiballisme kontralateral.
4. HIPOTHALAMUS
Lokasi Anatomis dan Komponen
Hipotalamus tersusun dari gray matter yang terdapat pada dinding
ventrikel 3 (dari sulkus hipothalamik sampai lantai ventrikel 3), infundibulum,
dan korpus mamillari. Sisi posterior dari kelenjar hipofisis (neurohipofisis) juga
merupakan bagian dari hipotalamus. Hipothalamus terbagi oleh fornix column
menjadi segmen lateral dan medial. Pembagian area hipothalamus juga dapat
dibedakan menjadi zona anterior sampai posterior seperti tertera pada tabel 1.

Tabel 1. Pembagian Zona Hipothalamus


Nucleus

Zona

Medial Preoptic

Preoptic

Lateral Preoptic

Preoptic

Supraoptic

Anterior (supraoptic)

Suprachiasmatic

Anterior (supraoptic)

Anterior Hypothalamic Area

Anterior (supraoptic)

Paraventricular

Anterior (supraoptic)

Dorsomedial

Tuberal

Ventromedial

Tuberal

Arcuate

Tuberal

Dorsal Hypothalamic Area

Tuberal

Posterior Hypothalamic Area

Posterior (mammillary)

Mammillary Bodies

Posterior (mammillary)

Lateral Hypothalamic Area

Spans anterior, tuberal, and posterior

Periventricular

Spans anterior and tuberal

10

Gambar 11. Distribusi Nukleus di Hipothalamus


(Netters Concise Neuroanatomy)

Proyeksi Serat Aferen dan Eferen Hipothalamus


A. Jaras Aferen

1. Forniks
Forniks merupakan proyeksi terbesar ke hipothalamus dan termasuk ke
dalam sistem limbik. Serat ini menghubungkan formasi hipokampal ke
nukleus mamillari dengan memberikan serat kolateral ke nukleus preoptik,
nukelus thalamus anterior, dan nukleus habenular.
2. Medial Forebrain Bundle
Jaras ini berasal dari area olfaktori basal dan nuklei septalis yang
selanjutnya berjalan melalui hipothalamus (area lateral) ke midbrain
reticular formation. Jaras ini memberikan serat kolateral ke nukleus
preoptik,

nukleus

dorsomedial,

dan

nukleus

ventromedial.

Fungsi

utamanya berperan dalam sistem olfakto-visceral and olfakto-somatik.


3. Stria Terminalis
Jaras ini berasal dari amigdala di lobus temporal yang selanjutnya berjalan
membentuk arkus di atas thalamus, dan berakhir di area nukleus preoptik
dan anterior hipothalamus. Serat ini berfungsi mentransmisikan informasi

11

olfaktori dan juga impuls yang berkaitan dengan suasana hati dan
keinginan.

Gambar 12. Jaras Aferen Utama Hipothalamus


(Netters Concise Neuroanatomy)

B. Jaras Eferen
1. Jaras Eferen ke Batang Otak
Proyeksi eferen paling penting dari hipothalamus ke batang otak adalah
dorsal longitudinal fasciculus (of Schtz) dan medial forebrain
bundle. Impuls hipothalamik berjalan pada jaras ini melalui beberapa
relay sinaptik. Relay utama jaras ini terdapat di formasi retikuler dan
berakhir di nuklei parasimpatik di batang otak, seperti nukleus okulomotor
(miosis), nuklei salivatori superior dan inferior (untuk lakrimasi dan
salivasi), dan nukleus dorsal nervus vagus. Impuls lainnya yang menuju
pusat saraf otonom batang otak adalah impuls untuk pengaturan sirkulasi,
respirasi, pencernaan, dan nuklei nervus kranialis motorik untuk makan
dan minum (nukleus motor trigeminalis untuk mastikasi, nukleus nervus
fasialis untuk ekspresi wajah, nukleus ambiguus untuk mengunyah, dan
nukleus nervus hipoglosus untuk menjilat).
2. Mamilotegmental Fasciculus: berjalan dari korpus mamillary ke midbrain
tegmentum, dan berlanjut ke formasi retikuler.
3. Traktus Mamilothalamik
Merupakan proyeksi dari nuklei mamillary ke nukleus anterior thalamus,
dan termasuk ke dalam Sirkuit Papez.

12

Gambar 13. Jaras Eferen Utama Hipothalamus


(Netters Concise Neuroanatomy)

4. Traktus Supraoptikohipofiseal
Terdiri dari serat yang menghubungkan

nuklei

supraoptik

dan

paraventrikular ke neurohypofisis. Neuron di nuklei supraoptic dan


paraventricular menghasilkan hormon oksitosin dan vasopressin (Hormon
Anti Diuretik) yang dihantarkan sepanjang akson ke neurohipofisis, untuk
selanjutnya dilepaskan dari akson terminal ke darah. Oksitosin berfungsi
dalam kontraksi otot polos uterus dan kelenjar mammae, sedangkan
vasopressin menyebabkan penyerapan kembali cairan pada sel epitel
tubular ginjal.
5. Traktus Tuberohipofiseal
Terdiri dari serat yang menghubungkan nukleus arkuat ke sistem portal
hypofisis.
Fungsi Hipothalamus
1. Fungsi Otonom
- Hipothalamus Anterior memiliki efek eksitasi sistem parasimpatik
- Hipothalamus Posterior memiliki efek eksitasi sistem simpatik
2. Pengaturan Suhu
- Hipothalamus bagian anterior mengatur dan mempertahankan
-

suhu.

Kerusakan pada area ini menyebabkan hipertermia.


Hipothalamus bagian posterior membantu menghasilkan menyimpan panas.
Kerusakan pada area ini menyebabkan ketidakmampuan dalam pengaturan
suhu.

13

Gambar 14. Area Nuklei Utama pada Thalamus Beserta Fungsinya


(High Yield Neuroanatomy 2nd Edition)

3. Regulasi Keseimbangan Cairan


Nukleus paraventrikular mengsintesis ADH yang berperan penting dalam
mengontrol eksresi air oleh ginjal.
4. Regulasi Asupan Nutrisi

Stimulasi pada nukleus ventromedial mengakibatkan inhibisi keinginan


makan. Kerusakan bilateral menyebabkan hiperfagia, obesitas, dan savage

behavior.
Stimulasi pada nukleus lateral menyebabkan stimulasi keinginan makan.
Kerusakan menyebabkan kelaparan.

4. Neurosekresi dan Regulasi Sistem Endokrin


Sekresi Hormon dari Lobus Posterior (Neurohipofisis)
Neuron sekretori di nuklei supraoptik dan paraventrikular menghasilkan
oksitosin

dan

ADH

yang

ditransportasikan

secara

intraaksonal

ke

neurohipofisis untuk selanjutnya dilepaskan ke aliran darah.


Sekresi Hormon dari Lobus Anterior (Adenohipofisis)
Hipothalamus memiliki efek pada sel endokrin hipofisis melalui serabut dari
nuklei tuberal yang mengantarkan faktor stimulan dan inhibitor menuju
median

eminence.

Median

eminence

selanjutnya

terhubung

dengan

adenohipofisis melalui jaringan vaskular portal. Neuron ini mengsekresikan


hormon hipofisiotropik seperti gonadotropin-releasing hormone (GnRH),
thyrotropin-releasing
(CRH),

hormone

(TRH),

growth-hormone-releasing

corticotropin-releasing

hormone

(GHRH),

dan

hormone

faktor

yang

mempengaruhi sekresi melanocyte-stimulating hormone (MSH), seperti MIF


dan MRF. Semua hormon tersebut mengatur pelepasan hormon dari
adenohipofisis. Pada hipofisis, sel asidofilik (sel ) mengsekresikan growth
hormone (GH, disebut juga somatotropic hormone atau STH) dan prolactin
(PRL, disebut juga luteotropic hormone atau LTH). Sel basofilik (sel )
mengsekresikan

thyrotropin

(thyroid-stimulating

14

hormone,

TSH),

corticotropin
stimulating

(adrenocorticotropic
hormone

(MSH),

hormone

luteinizing

atau

ACTH),

hormone

(LH),

melanocytedan

follicle-

stimulating hormone (FSH). Sel Chromophobe ( cells) diperkirakan


memiliki peran dalam sintesis ACTH. Hormon yang disekresikan tersebut
beredar

di

aliran

darah

dan

mempengaruhi

sekresi

hipothalamus dan hipofisis melalui negative feedback loop.

15

hormon

dari

Anda mungkin juga menyukai