Anda di halaman 1dari 18

REFERAT SENIN ILMIAH ANATOMI, FISIOLOGI, DAN BASIC SCIENCE

Senin, 25 April 2016


Penyaji
: Muhammad Azhary Lazuardy, dr
Pembimbing 1
: Beny Atmaja W., dr., Sp.BS (K)
Pembimbing 2
: Bilzardy Ferry Z., dr., Sp.BS., M.Kes
Pembimbing 3
: Ahmad Faried, dr., Sp.BS., PhD
Referensi
:
1. A Textbook of Neuroanatomy. Maria A. Patestas and Leslie P. Gartner.
2. Netters Atlas of Neuroanatomy and Neurophysiology. Frank H Netter, John
A. Craig, James Perkins, John T. Hansen, Bruce M. Koeppen.
3. Duus Topical Diagnosis in Neurology 4th Edition. Mathias Baehr.
ANATOMI MAKROSKOPIS OTAK
Otak merupakan organ simetris bilateral dan lunak yang dibungkus oleh
meningen dan berada di dalam tulang kranium. Pada saat lahir, berat otak
kurang dari 400 gram, namun pada permulaan tahun kedua beratnya bertambah
dua kali lipat menjadi 900 gram. Berat otak pada orang dewasa adalah 1250
sampai 1450 gram, dan bervariasi sesuai jenis kelamin dimana otak laki-laki
lebih berat dibanding otak perempuan.
Secara embriologi, otak dibagi menjadi lima area, dari rostral ke kaudal
antara

lain

telensefalon,

diensefalon,

mesensefalon,

metensefalon,

dan

myelensefalon. Otak pada akhirnya tumbuh baik dari segi ukuran maupun
kompleksitasnya.
Jika otak dilihat secara 3 dimensi, hanya tiga daerah yang dapat terlihat
jelas, yaitu serebrum, serebelum, dan sebagian batang otak.
A. SEREBRUM
Hemisfer serebri memiliki struktur yang lebih sempit di bagian posterior
(kutub oksipital) dibandingkan dengan sisi anterior (kutub frontal). Serebrum
merupakan organ berukuran besar dan berbentuk oval yang menyerupai biji
kenari. Di antara kedua hemisfer terdapat longitudinal cerebral fissure yang
di dalamnya terdapat lapisan meningen yang memisahkan kedua hemisfer, yaitu
falk serebri. Lantai dasar fisura serebri dibentuk oleh corpus callosum, yaitu
jaras besar bermyelin yang membentuk koneksi anatomis dan fisiologis antar
kedua hemisfer.
Permukaan hemisfer serebri tersusun atas kumpulan lipatan gray matter
yang disebut korteks serebri. Lipatan ini memperluas area permukaan serebrum,
dimana membentuk elevasi (girus) dan depresi (sulkus). Di bawah lapisan
korteks terdapat struktur white matter yang membentuk isi dari serebrum dan
merupakan jaras-jaras yang menghantarkan impuls saraf dari korteks ke bagian
lain dalam sistem saraf pusat maupun sebaliknya. Struktur tersebut disokong

oleh neuroglia yang mengisi struktur di antaranya. Lebih jauh di dalam masa
white matter, terdapat sekumpulan badan sel saraf yang disebut basal ganglia,
walaupun sebenarnya struktur tersebut merupakan kumpulan nuklei sel saraf.
Kumpulan gray matter juga terdapat di diensefalon, yaitu epitalamus, talamus,
hipotalamus, dan subtalamus.
Serebrum merupakan struktur berongga yang di dalamnya terdapat
ventrikel lateral, baik kanan dan kiri. Kedua sisi ventrikel berhubungan dengan
ventrikel 3 melalui interventricular foramen (foramen Monro). Kedua ventrikel
lateral dipisahkan satu sama lain oleh membran bernama septum pellucidum.
Sel ependimal melapisi setiap permukaan ventrikel lateral, dimana terdapat
struktur yang membentuk tonjolan ke dalam rongga ventrikel yang dinamakan
choroid plexus. Choroid plexus berfungsi dalam produksi cairan serebrospinal.

Gambar 1. Anatomi Serebrum pada Penampang Sagittal

a. Lobus Hemisfer Serebri


Setiap hemisfer serebri terbagi menjadi 5 lobus, yaitu frontal, parietal,
temporal, oksipital, dan insula. Sebagai tambahan, struktur kortikal sistem limbik
juga termasuk dari bagian hemisfer serebri, dan beberapa mengelompokannya
sebagai lobus ke 6, yaitu lobus limbik.
Tabel 1. Lobus Hemisfer Serebri

Jika dilihat dari samping, hemisfer serebri menyerupai bentuk sarung tinju,
dimana bagian jempolnya adalah lobus temporal yang dipisahkan dari lobus
parietal oleh lateral fissure (fissure of Sylvius). Dasar dari lateral fissure
dibentuk oleh insula (island of Reil) yang tersembunyi karena tertutupi oleh lobus
frontal, parietal, dan operkulum temporal. Meskipin distribusi geografik sebagian
besar sulkus dan girus relatif tidak konsisten, beberapa di antaranya menempati
lokasi yang spesifik dan terdapat pada sebagian besar area otak. Sulkus yang
memisahkan lobus frontal dan parietal dinamakan sulkus sentralis (central sulcus
of Rolando). Jika dilihat dari sisi lateral, lobus parietal dan oksipital dipisahkan
oleh garis imaginer antara preoccipital notch dan parietooccipital notch.
Pada sisi medial, batasnya terlihat lebih jelas, yaitu parietooccipital sulcus
beserta kelanjutannya yang disebut calcarine fissure.

Gambar 2. Sulkus dan Girus Hemisfer Serebri (Dilihat dari Sisi Lateral)

Gambar 3. Sulkus dan Girus Hemisfer Serebri (Dilihat dari Sisi Medial)

Gambar 4. Sulkus dan Girus Hemisfer Serebri (Dilihat dari Basal)

Lobus Frontal
Pada aspek lateral, lobus frontal memanjang dari kutub frontal ke sulkus
sentralis dan menempati sepertiga korteks serebri. Girus paling posterior, yaitu
girus presentral, terdiri dari area motorik primer dan dibatasi pada sisi anterior
oleh sulkus presentralis dan pada sisi posterior oleh sulkus sentralis.

Lobus

frontal yang terletak anterior dari sulkus presentralis dibagi lagi menjadi girus
frontalis superior, media, dan inferior. Pembagian ini dikarenakan terdapat sulkus
yang memisahkan girus-girus tersebut, yaitu sulkus superior dan inferior. Pada
girus frontalis inferior otak dominan, terdapat area pusat bicara yang dinamakan
area Broca. Girus frontalis inferior selanjutnya terbagi lagi oleh fisura lateralis
menjadi pars orbitalis, pars triangularis, dan pars opercularis.

Gambar 5. Permukaan Lateral Hemisfer Serebri

Pada aspek inferior, terdapat sulkus olfaktorius yang memanjang secara


longitudinal. Di sisi medialnya terdapat girus rektus (straight gyrus), dan di sisi
lateral terdapat girus orbitalis. Sebagian sulkus olfaktorius ditempati oleh bulbus
olfaktorius dan traktus olfaktorius. Traktus olfaktorius memanjang ke posterior
dan bercabang menjadi stria olfaktorius lateral dan medial. Daerah di sekitar
kedua cabang stria olfaktorius berbentuk triangular sehingga disebut dengan
olfactory trigone yang dibatasi oleh anterior perforated substance.

Gambar 6. Anatomi Serebrum Dilihat dari Inferior

Pada sisi medial, lobus frontal dibatasi oleh sulkus singulat yang
membentuk batas superior dari girus singulat. Jaringan kortikal berbentuk segi
empat yang terletak anterior dari sulkus sentralis dan merupakan kelanjutan dari
girus presentralis disebut lobulus parasentralis anterior.
Lobus Parietal
Lobus parietal memanjang dari sulkus sentralis ke sulkus parietooksipital.
Lobus ini terletak di antara lobus frontal dan oksipital dan di atas lobus temporal.
Pada aspek lateral, terdapat girus postsentralis, yang merupakan sisi paling
anterior dan merupakan area somestetik dimana informasi somatosensoris
utama dihantarkan dari area tubuh kontralateral. Area lain lobus parietal
dipisahkan dari girus postsentralis oleh sulkus postsentralis, dan dibagi lagi oleh
sulkus interparietalis (tidak selalu ada) menjadi lobulus parietalis superior dan
inferior. Area tersebut merupakan area asosiasi yang terlibat dalam fungsi
somatosensoris. Lobulus parietalis inferior selanjutnya terbagi lagi menjadi girus
supramarginalis, yang berfungsi mengintegrasikan informasi somatosensoris,
auditori, dan visual, dan girus angularis, yang berfungsi menerima input visual.
Pada aspek medial, lobus parietal dipisahkan dari lobus oksipital oleh
sulkus parietooksipital dan yang memanjang ke inferior menjadi calcarine
fissure. Area ini terbagi lagi menjadi 2 struktur utama, yaitu lobulus parasentralis

posterior di sisi anterior (kelanjutan dari girus postsentralis) dan precuneus di sisi
posterior.
Lobus Temporal
Lobus temporal dipisahkan oleh lobus frontal dan parietal oleh fissura
lateralis dan dari lobus oksipital oleh bidang imaginer yang melalui sulkus
parietooksipital. Sisi paling anterior dari lobus temporal disebut dengan kutub
temporal. Pada sisi lateral, lobus temporal terbagi menjadi tiga buah girus
paralel, yaitu girus temporalis superior, media, dan inferior, terpisahkan satu
sama lain oleh sulki temporal superior dan media. Pada girus temporalis superior
di hemisfer otak dominan terdapat area Wernickes yang bertanggungjawab
dalam kemampuan seseorang untuk berbicara dan memahami kata-kata yang
dibicarakan dan tertulis. Tersembunyi di dalam fissura lateralis, terdapat aspek
superior

dari

lobus

temporal

yang

mana

pada

permukaannya

terdapat

transverse temporal gyri (of Heschl) yang berfungsi sebagai korteks auditori
primer.
Pada aspek inferior dari lobus temporal terdapat lekukan yang dibentuk
oleh sulkus tempporalis inferior yang terletak di antara girus temporalis inferior
dan girus oksipitotemporal lateral (girus fusiformis). Sulkus kolateral selanjutnya
memisahkan girus fusiformis tersebut dari girus parahippokampal pada lobus
limbik.

Gambar 7. Lokasi Girus Hescl dan Insula


Lobus Oksipital
Lobus oksipital memanjang dari kutub oksipital ke sulkus parietooksipital.
Pada aspek lateral, terdapat girus oksipital superior dan inferior yang dipisahkan
satu sama lain oleh sulkus oksipitalis lateral yang memanjang secara horisontal.
Pada aspek medial, lobus oksipital dibagi lagi menjadi girus kuneatus
(cuneus) yang terletak lebih superior dan girus lingualis yang terletak lebih
inferior. Kedua girus tersebut terpisahkan oleh calcarine fissure. Jaringan kortikal
pada kedua sisi dari tepi fissura dinamakan striate cortex (calcarine cortex) dan
merupakan korteks visual primer.

Insula
Insula dapat dilihat jika operkulum lobus frontal, temporal,dan parietal
ditarik menjauh satu sama lain. Lobus ini membentuk lantai dari sulkus lateralis
dan dibatasi secara utuh oleh sulkus sirkularis. Permukaan lateral dari insula
dibagi lagi menjadi girus berukuran pendek dan panjang, dimana yang lebih
menonjol terletak di bagian posterior. Bagian ini dipercaya berhubungan dengan
fungsi pengecapan dan mungkin fungsi viseral.
Lobus Limbik
Lobus limbik adalah sebuah area komples yang terdiri dari girus singulat,
girus

parahippokampal,

hippocampal

formation,

girus

subkalosal,

girus

parolfactori, dan girus preterminalis. Girus singulat terletak di atas corpus


callosum yang dipisahkan oleh callosal sulcus. Girus singulat memanjang ke
posterior mengikuti lengkungan dari corpus callosum dan ke anterior sebagai
isthmus dari girus singulat. Isthmus selanjutnya berlanjut ke anterior membentuk
girus parahippokampal yang mana sisi terdepannya dikenal dengan unkus. Di
atas girus parahippkompal terletak sulkus hipotalamik yang memisahkan girus
parahippokampal dengan hippocampal formation (terdiri dari hippokampus,
subiculum, dan girus dentatus).
Di bawah rostrum corpus callosum terdapat girus subcallosal gyrus.
Koneksi antara komisura anterior dan kiasma optika adalah lamina terminalis.
Jaringan kortikal yang terletak anterior dari lamina terminalis membentuk girus
parolfactori

dan

girus

preterminal.

Girus

subcallosal,

parolfactori,

dan

preterminalis selanjutnya sering disebut sebagai area subcallosal.


b. Klasifikasi Broadmanns pada Korteks Serebri
Area Brodmann adalah daerah pada bagian

korteks serebri yang

dibedakan atas dasar sel-sel saraf penyusun jaringannya (sitoarsitekur) dan


fungsinya. Area Brodmann pertama kali disusun oleh Korbinian Brodmann dan
area tersebut diberi tanda dengan angka sebanyak 47 area.
Tabel 2. Area Broadmann

Gambar 8. Distribusi Area Broadmann Pada Sisi Lateral Serebrum

Gambar 9. Distribusi Area Broadmann Pada Sisi Medial Serebrum


c. Histologi Korteks Serebri
Korteks serebri tersusun atas struktur neuron, neuroglia, dan serabut saraf
yang kaya akan suplai darah. Pada korteks serebri terdapat 3 jenis sel neuron
yang mengisi korteks, yaitu sel piramidal, sel neuron stellate, dan sel neuron
fusiformis. Ketiga jenis sel ini menentukan klasifikasi korteks menjadi 3 tipe,
yaitu

archicortex

(allocortex),

mesocortex

(juxtallocortex),

dan

neocortex

(isocortex).
Archicortex merupakan area korteks tertua secara filogenetik yang terdiri
dari 3 lapisan dan terletak di sistem limbik. Mesocortex, secara filogenetis lebih

muda, terdiri dari 3-6 lapisan sel dan terletak paling banyak di insula dan girus
singulat. Tipe korteks yang terakhir dan paling muda adalah neocortex, terdiri
dari 6 lapisan sel dan mengisi sebagian besar korteks serebri (90%).
Tabel 3. Lapisan Neocortex

d. Cerebral White Matter


Cerebral white matter (substansi grisea) terdiri dari serabut saraf bermyelin
dan neuroglia. Cerebral white matter terdiri dari 3 jenis serabut, yaitu:
1. Serabut Asosiasi

(menghantarkan impuls saraf antar area di hemisfer

serebri yang sama)


2. Serabut Komisural (menghantarkan impuls saraf antar kedua hemisfer
serebri)

3. Serabut Proyeksi (menghantarkan impuls saraf dari korteks serebri ke


bagian lain di Sistem Saraf Pusat)
1. Serabut Asosiasi
Serabut asosiasi terdiri dapat dibagi menjadi:
a. Serabut Asosiasi Pendek
Terletak di bawah korteks serebri, menghubungkan 2 girus yang
berdekatan
Disebut juga arcuate fiber
b. Serabut Asosiasi Panjang
Tabel 4. Jenis Serabut Asosiasi Panjang

Gambar 10. Lokasi Serabut


Asosiasi Panjang

2. Serabut Komisural
Serabut ini menghubungkan hemisfer serebri kanan dan kiri. Terdapat 4
serabut komisural utama yang ada pada serebrum, yaitu:
a. Komisura Anterior
- Komisura anterior terletak menyilang linea mediana, rostral kolumna
-

forniks, dan superior dari linea terminalis.


Mempunyai 2 bagian, yaitu krus anterior (bulbus optikus) dan krus
posterior

(menghubungkan

kedua

parahippokampus).

10

sisi

amigdala

dan

girus

b. Corpus Callosum
- Merupakan serabut komisural terbesar
-

dan paling tebal.


Terdiri dari 4 bagian, yaitu rostrum,

genu, korpus, dan splenium.


Rostrum
merupakan
bagian
anterior

dari

memanjang

corpus
ke

bersambung
-

terminalis.
Genu

callosum,

posterior

dengan

dan

linea

menghubungkan

Gambar 11. Gambaran Skematik


Serabut Komisural

anterior lobus frontal. Genu membentuk U-Shaped dengan ujung di


-

kedua hemisfer, disebut forsep anterior.


Corpus menghubungkan lobus frontal dan parietal kedua hemisfer

serebri. Corpus menyebar ke lateral sebagai radiasi corpus callosum.


Splenium merupakan bagian posterior corpus yang menebal. Kumpulan
serabut dari splenium melengkung ke bawah dan menjadi atap dan
dinding lateral kornu posterior ventrikel lateral dan dinding lateral
kornu inferior ventrikel lateral, disebut juga dengan tapetum. Serabut
splenium yang melengkung ke bawah ke lobus oksipital disebut dengan

forsep posterior.
c. Komisura Posterior
- Komisura posterior menyilang tepat di atas pintu masuk aquaduktus
serebri ke ventrikel 3. Komisura ini menghubungkan area pretektalis
kanan dan kiri.
d. Komisura Hippokampal (komisura Forniks)
- Komisura ini menghubungkan hippokampus kanan dan kiri
3. Serabut Proyeksi
Serabut

proyeksi

berada

terbatas

dalam

satu

hemisfer

dan

menghubungkan korteks serebri pada hemisfer tersebut ke area yang lebih


rendah, misalnya korpus striatum, diensefalon, batang otak, dan medula spinalis.
Sebagian besar serabut tersebut adalah akson dari sel piramidal dan fusiform.
Serabut tersebut merupakan bagian dari kapsula interna yang terdiri dari
anterior limb, genu, posterior limb, area retrolentiformis, dan area sublentiformis.
Serabut proyeksi juga dapat dibagi menjadi kortikopetal dan kortikofugal.
Serabut kortikopetal adalah serabut aferen yang membawa informasi dari
thalamus

ke

korteks

serebri,

termasuk

di

dalamnya

adalah

serabut

thalamokortikal. Serabut kortikofugal adalah serabut efferen yang membawa


informasi dari korteks serebri ke area lebih rendah dari otak dan medula spinalis,

11

terdiri dari jaras kortikobulbar, kortikopontin, kortikospinal dan kortikotalamik.


e. Basal Ganglia
Basal ganglia terdiri dari beberapa nuklei serebri yang terletak lebih dalam
dan nukleus batang otak yang bila mengalami kerusak menyebabkan gangguan
gerakan motorik. Basal ganglia merupakan kumpulan besar tubuh sel neuron
yang terletak di dalam white matter otak. Basal ganglia terdiri dari nukleus
kaudatus,

nukleus

lentikularis

(putamen

dan

globus

pallidus),

nuklei

subtalamikus dari talamus ventralis, dan substansia nigra dari mesensefalon.


Nukleus kaudatus dan putamen selanjutnya disebut sebagai striatum. Nukleinuklei tersebut memiliki banyak koneksi dengan area lainnya di Sistem Saraf
Pusat (SSP), baik nuklei untuk menerima impuls (input nuklei) maupun
memberikan impuls saraf (output nuklei). Beberapa nuklei menerima input
kemudian memiliki proyeksi ke area lain di SSP dan memiliki interkoneksi lokal
sehingga disebut dengan nuklei intrinsik.

Gambar 12. Basal Ganglia

B. DIENSEFALON
Diensefalon terletak di antara batang otak dan telensefalon. Diensefalon
terdiri dari 4 komponen utama, yaitu talamus, epitalamus, hipotalamus, dan
subtalamus. Struktur disensefalon tidak mengikuti aksis dari batang otak,
melainkan sedikit melengkung ke arah rostral mendekati aksis longitudinal
serebrum. Diensefalon berada di bagian tengah struktur otak, membungkus
bagian bawah ventrikel 3 dari kedua sisi. Thalamus membentuk bagian atas dari
dinding ventrikel 3, sedangkan hipothalamus membentuk bagian bawahnya. Ke
arah dorsal, diensefalon dikelilingi oleh korpus kalosum, ventrikel lateral, dan

12

hemisfer serebri. Atap ventrikel 3 sendiri dibentuk oleh lapisan tipis tela
khoroidea yang memiliki pleksus khoroid. Batas dari diensefalon adalah sebagai
berikut:

Rostral: lamina terminalis dan komisura anterior. Foramen interventrikular


Monroe terletak pada anterior dari kedua sisi rostral thalamus, tepat di

bawah genu forniks.


Kaudal: komisura posterior, komisura habenular, dan kelenjar pineal

(epifisis).
Lateral: Pada sisi lateral, thalamus dibatasi oleh kapsula interna. Kapsula
interna ini memisahkan thalamus dari globus pallidus, yang secara
embriologi berasal dari diensefalon. Karena terpisahkan oleh kapsula
interna, globus pallidus diklasifikasikan menjadi bagian dari ganglia
basalis.

Gambar 13. Diensefalon

Epitalamus mengisi permukaan dorsal dari diensefalon dan terdiri dari


korpus pineal, stria medullaris, dan trigonum habenularis. Sebagian besar area
diensefalon diisi oleh thalamus kiri dan kanan yang membentuk aspek lateral
dari ventrikel 3. Kedua struktur talamus terhubung satu sama lain oleh struktur
grey matter yang disebut interthalamic adhesion (massa intermedia). Beberapa
nuklei talamus membentuk tonjolan pada permukaannya, antara lain pulvinar
dan

korpus genikulatum lateral

dan

media.

Batas

antara talamus dan

hipotalamus ditandai oleh adanya cekunga di sepanjang dinding lateral ventrikel


3 yang dinamakan sulkus hipotalamikus. Struktur yang berhubungan dengan
hipotalamus antara lain kelenjar pituitari dan infundibulumnya, tuber cineureum,
dan 2 buah korpus mamilari. Komponen yang terakhir yaitu subtalamus dibentuk
oleh nuklei subtalamik beserta jarasnya.

13

C. SEREBELUM
Serebelum terletak di aspek posterior dari otak, di bawah lobus oksipital.
Serebelum, dipisahkan dari serebrum oleh lapisan duramater yang disebut
tentorium serebeli. Serebelum dihubungkan dengan batang otak (midbrain,
pons, dan medulla oblongata) melalui 3 pasang pedunkulus, yaitu pedunkulus
serebeli superior, pedunkulus serebeli media, serta pedunkulus serebeli inferior.
Serebelum terdiri dari dua buah hemisfer dan sebuah struktur sempit di
antaranya yang disebut dengan vermis. Vermis juga terbagi lagi menjadi bagian
superior dan inferior. Bagian superior dapat terlihat di antara kedua hemisfer,
sedangkan bagian inferior tersembunyi di balik kedua hemisfer.
Permukaan serebelum memiliki elevasi horizontal yang dinamakan folia,
dan indentasi di antara folia yang dinamakan sulki. Beberapa sulki memiliki
kedalaman yang lebih dibandingkan yang lain sehingga membagi lagi masingmasing hemisfer menjadi 3 buah lobus, yaitu lobus anterior yang berukuran
kecil, lobus posterior yang lebih besar, dan lobus floccolonodular yang terletak
lebih inferior. Lobus floccolonodular ini dibentuk oleh nodul vermis dan flocculus
dari setiap hemisfer serebelum. Lobus anterior dipisahkan dari lobus posterior
oleh fissura primer, sedangkan lobus floccolonodular dipisahkan dari lobus
posterior oleh fissura posterolateral.

Gambar 13. Serebelum

Serebelum memiliki lapisan terluar gray matter yang disebut korteks

14

serebelum. Di bawahnya terdapat lapisan medullary white matter yang berisi


serabut saraf dan nuklei serebelum yang terletak di dalam white matter. Korteks
dan white matter mudah dibedakan satu sama lain pada penampang midsagital
dimana struktur white matter membentuk arsitektur seperti pohon yang dikenal
sebagai arbor vitae.
Secara histologis, korteks serebelum terdiri dari 3 lapisan struktur, lapisan
molekular (paling luar), lapisan sel Purkinje (tengah), dan lapisan granular (paling
dalam). Lapisan granular dapat dibedakan karena adanya asam nukleat pada
nuklei selnya. Lapisan Purkinje juga merupakan lapisan selapis yang mudah
dikenali. Lapisan molekular merupakan lapisan yang kaya akan akson, dendrite,
dan pembuluh darah kapiler yang masuk ke dalam lapisan ini.
Terdapat 4 pasang nuklei yang terletak di dalam white matter dari
serebelum, antara lain fastigial, dentate, emboliform, dan globose. Koneksi
antara area korteks dan deep nuclei dari serebelum menjadikan serebelum
dibagi lagi menjadi 3 area, yaitu vermal, paravermal, dan hemisferik, yang mana
setiap areanya terdiri dari deep nuclei serebelum, white matter, dan korteks.

\
Gambar 14. Penampang Serebelum (Level Pedunkulus Serebelum Superior)

15

Gambar 15. Anatomi Serebelum pada Potongan Midsagital

D. BATANG OTAK
Batang otak terdiri dari mesensefalon, metensefalon, dan myelensefalon.
Istilah lain mendefinisikan batang otak sebagai struktur yang terdiri dari
mesensefalon, pons, serebelum, dan medula oblongata. Bagian dorsal dari
batang otak tersembunyi

di dalam struktur otak lainnya, sedangkan bagian

ventral dan lateralnya terlihat jelas.


a. Mesensefalon
Mesensefalon (midbrain) merupakan struktur sempit dari batang otak
yang melingkupi cerebral aqueduct, memanjang dari diensefalon ke pons. Aspek
dorsal dari midbrain dinamakan tectum (atap) yang memiliki struktur yang
melekat berupa sepasang kolikulus superior dan inferior (corpora quadrigemina).
Sturktur tersebut berhubungan dengan korpus genikulatum lateralis dan medialis
yang berperan dalam fungsi penglihatan dan pendengaran. Nervus troklearis (CN
IV) keluar dari aspek dorsal mesensefalon tepat di bawah kolikulus inferior.
Nervus kranialis lainnya keluar melalui aspek ventral dari batang otak. Area
mesensefalon di bawah cerebral aqueduct dinamakan tegmentum mesensefalik.
Hemisfer serebri terhubung dengan batang otak melalui dua buah jaras yang
dinamakan pedunkulus serebri dan depresi di antara kedua pedunkulus
dinamakan fossa interpedunkularis. Fossa ini merupakan lokasi keluarnya nervus
okulomotor (CN III).

Gambar 16. Anatomi Batang Otak (Posterolateral View)

16

b. Metensefalon
Metensefalon terletak di bawah serebelum. Pada aspek ventral, pons
dapat terlihat jelas. Batas rostral dari metensefalon adalah sulkus pontin superior
yang memisahkan metensefalon dari midbrain, sedangkan batas kaudalnya
adalah

sulkus

pontin

inferior

yang

memisahkan

metensefalon

dari

myelensefalon. Bagian dari lantai ventrikel 4 dibentuk oleh aspek dorsal dari
pons yang dinamakan pontine tegmentum. Struktur tersebut merupakan rumah
bagi nuklei nervus trigeminalis, abdusen, fasialis, dan vestibulokoklearis. Nervus
kranialis VI, VII, dan VIII keluar dari batang otak pada sulkus pontine inferior,
sedangkan nervus trigeminalis keluar dari batang otak melalui pedunkulus
serebelar media.

Gambar 17. Anatomi Batang Otak (Anterior View)

c. Myelensefalon
Bagian paling kaudal dari batang otak adalah myelensefalon (medulla
oblongata) yang memanjang dari sulkus pontine inferior medulla spinalis. Batas
antara medulla oblongata dan medulla spinalis adalah area dimana dinding
lateral dari ventrikel 4 membentuk huruf V pada midline obex (level foramen
magnum). Pada permukaan ventral myelensefalon terdapat anterior midline
fissure, yang dibatasi pada kedua sisinya oleh piramid dan dilalui oleh dekusasi
piramidal yang menghubungkan piramid satu dengan yang lainnya. Pada sisi
lateral dari piramid terdapat benjolan yang dinamakan olive. Nervus hipoglossus
memiliki struktur berupa filamen tipis yang terdapat pada masing-masing sisi

17

batang otak, keluar dari sulkus lateralis anterior di antara piramid dan olive.
Nervus glossofaringeal, vagus, dan aksesorius keluar dari cekungan yang
terletak dorsal dari olive. Pada permukaan dorsal myelensefalon terdapat
posterior median fissure, yang berada di antara tuberculum gracilis kanan dan
kiri. Tuberculum gracilis merupakan benjolan yang dibentuk oleh nukleus gracilis.
Lateral dari tuberculum gracilis terdapat tuberculum kuneatus, benjolan yang
terbentuk dari nukleus kuneatus. Kelanjutan kaudal dari tuberculum gracilis dan
kuneatus adalah fasciculus gracilis dan kuneatus. Lebih lateral dari tuberculum
kuneatus adalah benjolan lannya yang disebut tuberculum cineureum, dibentuk
oleh traktus desenden nervus trigeminal.

18

Anda mungkin juga menyukai